Sabtu, 26 Juli 2008

Que Sera Sera: Bapa yang Berdaulat








Bapa Kami adalah Bapa
yang, mUNgkiN, suka menyanyikan lagu
"Que Sera Sera Whatever Will Be Will Be"

Siang tadi ketika kembali dari Kampus, tidak banyak yang saya lakukan. Agak pening karena belum sembuh benar. Oleh karenanya saya segera makan siang dan minum obat. Setelah itu, tidur. Bangun tidur, saya segera menghampiri laptop untuk membuka blog. Kalau-kalau ada kabar baru dari para sahabat. Setelah blog terbuka, saya segera membuka jendela komentar dan…wwwoooihhhh……saya agak terkejut. Mungkin lebih tepat: saya merasa surprise karena ada banyak komentar di posting terakhir saya. Ada sekitar 50 buah komentar dan semuanya bagus. Membahagiakan hati. Mengharukan. Ah….betapa besar perhatian sahabat-sahabat terhadap saya. Luuaaarrrrr biiiaasssssaaaaaaaa. Terima Kasih sahabat. Tuhan Memberkati. Selesai? Belum.

Ada satu komentar yang agak lain. Epilog komentarnya biasa saja dan saya tahu dari siapa. Rupa-rupanya saya mendapat kiriman ucapan selamat HUT dari seorang sahabat lama. Seorang yang tidak suka identitasnya diungkapkan. Saya tidak bisa “melanggar” kesepakatan itu. Tetapi sedikit informasi barangkali boleh juga, yaitu bahwa beliau adalah seorang yang pintar. Tinggal di Bandung bersama keluarganya. Sedikit lebih berumur dibandingkan saya. Tetapi bukan epilog dan atau sosok pengirimya yang membuatnya "agak lain. Bukan. Isi komentar itu, para sahabat. Ya, isi komentarnyalah yang membuat saya merasa agak lain. Bung Paul mengirimkan doa bagi saya berupa Do’a Bapa Kami dan doa itu ditulis di dalam bahasa Sunda. Woooowwww kereeeeeennnnn. Apakah karena ditulis di dalam bahasa Sunda maka dia menjadi keren? Awalnya ia, tetapi belakangan bukan itu. Nah, inilah yang ingin saya renungkan. Pertama-tama bagi saya sendiri dan lalu, jika sahabat sekalian mau, ya silakan merenungkannya juga.

Tetapi ketika saya mulai mengetik bahan renungannya, saya tergelitik untuk mencari beberapa bahan tambahan dari beberapa sumber referensi. Akhirnya…..gotttcccchhaaaaaaa……saya menemukan transkrip doa Bapa Kami di dalam bahasa Arab + versi kaligrafinya. Bahan ini saya temukan di alamat berikut ini: http://www.christusrex.org/www1/pater/JPN-arabic.html. Anda tentu akan bertanya, mengapa saya menampilkan ini. Saya hanya bisa menjawab bahwa saya senang untuk menampilkannya. Cuma itu. Bagi saya, inilah bukti bahwa Tuhan yang saya sayangi itu ternyata mampu menyapa saya, dan kita semua dalam cara apa saja yang DIA mau. Jikalau hari ini BELIAU ingin menyapa saya dalam bahasa Arab, mengapa tidak? Jika besok dia menyapa kita dalam bahasa Sabu, bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, :mengapa tidak? Nikmatilah berkat SAPAAN TUHAN hari ini. Untuk hari ini. Besok? Ah, biarkan DIA menyapa dengan cara lainnya. Cara yang DIA mau karena DIA adalah TUHAN. DIA berkuasa. DIA berdaulat. Kitab Yunus 1:4, 9 dan 17 memperlihatkan contoh bahwa Allah sungguh berdaulat. DIA bisa berbuat apa saja yang DIA mau. Filsafat Stoa dan Epikurianisme adalah sekolah filsafat pada zaman dulu yang mempercayai Allah berdaulat penuh dan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Pernah tahu dan mendengar lagu yang berjudul "Que sera sera, what ever will be, will be"?. Ya, apa yang terjadi, terjadilah. Itulah Kedaulatan Allah.
Lantas, apakah DIA berdaulat untuk berbuat JAHAT? Oh, lain kali kita renungkan bersama. Hari ini, cukuplah kita menikmati sapaan Allah di dalam Bahasa Arab. Sapaan mengenai Doa Bapa Kami. Bahkan saya juga memutuskan menunda membuat perenungan khusus tentang Doa Bapa Kami. Lha, kapan dong??????? Hmmmmmhhhh....CARPE DIEM. Nikmati dahulu hari ini hi hi hi hi......Amin.

Eh, ngomong-ngomong apa arti kaligrafi dan tulisan di atas ya?????? Nih, saya kasiiiihkan....
Pater noster, qui es in caelis
Sanctificetur nomen tuum;
Adveniat regnum tuum,fiat voluntas tua,
Sicut in caelo et in terra
Panem nostrum quotidianum da nobis hodie,
et dimitte nobis debita nostra,
sicut et nos dimittimus debitoribus nostris.
Et ne nos inducas in tentationem
sed libera nos a malo.
Amen.

Our Father Who Art in Heaven
hallowed be Thy Name
Thy Kingdom come, Thy Will be done,
on Earth, as it is in Heaven.
Give us this day our daily bread,
and forgive us our trespasses,
as we forgive those who trespass against us.
And lead us not into temptation,
but deliver us from evil.
[For thine is the kingdom, and the power, and the glory,
for ever and ever.]
Amen.
Bapa kami yang di sorga,
dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.]

170 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak Mike, saya 2 kali tertawa. Pertama percakapan aneh antara Pak Mike dan MR. JIMI. Dua orang penggila musik kalo sudah ketemu memang jadi aneh dan sukar dimengerti. Pak Mike kalo nyetel musik di mobil kadang-kdang seperti tape angkot juga ha ha ha.

Tertawa yang kedua adalah cara pak Mike membuat perenungan. CAra yang aneh, Tapi anehnya...saya tertarik dan mulai mau membaca ktipan Ayat yang dimaksud. Sekalgus mau coba cari web yang pak mike kasi tunjuk. Pak Mike memang Aneh.

Tapi, apapun juga, satu lagi bahan renungan yang bermutu untuk hari Minggu besok. Allah Berkuasa. Amin Pak Mike (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Eh iya, ternyata ada Do'a Bapa Kami yang ditulis dalam bahasa Arab ya????? (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

ha ha ha.... barangkali Tuhan suka ngisengin eh nyenengin umatnya scr misterius kali' ya? Bosen nontonin DVD zeppelin, ke ruang PC, setel tuh que sera2, iseng2 cek blog nemu komen @BM, gw jawab aj Que Sera-Sera, ealaah... gotttcccchhaaaaaaa ... lha kok kesini ketemu lagi tulisan Que Sera2 ha ha ha... :lol:
Surprise, Surprise! Thanks God, you've made me happy regardless how the way you like.

Baru liat awal postingan ini pun, lagi2 sy merasa gotttcccchhaaaaaaa. Sy lupa persisnya, mungkin 2 bulanan lalu sy nemuin gambar2 ini di meja kantor sy. Pertama kaget, siapa nie yg naruh disini?? Apa ada orang yg lagi mau do'a2'in gw, ato nyuruh2 gw tobat se-tobat2nya, ato maksudnya apaan nie??
Tp stl sy amat2in, lha ini khan bukan tulisan ayat2 Quran yg spt biasanya di tulis dlm hurup Arab di stiker2, hiasan2 ato jimat2.
Usut punya usut, ternyata itu milik salah satu asisten sy yg aktivis gereja, kebetulan ketinggalan di meja saya. Sambungan critanya.... ya yg kayak postingan ini dee

~JM~

Anonim mengatakan...

@BTN,
fyi, sy bukan penggila musik, cuman lagi demen ngumpulin klip2 musik indo di blog aj

~JM~

Anonim mengatakan...

Mas BM: "Lantas, apakah DIA berdaulat untuk berbuat JAHAT?"

Mungkin cerita dibawah patut disimak. Salam - Carpe Diem

Tuhan pencipta segalanya termasuk kejahatan? *

Seorang profesor berkata pada mahasiswanya: Bila benar Tuhan menciptakan segalanya, maka Dia jugalah yang menciptakan kejahatan.

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.”

“Tuhan menciptakan semuanya?” tanya profesor sekali lagi.

“Ya, Pak, semuanya,” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” tanya si profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya iman kepada Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Mendengarnya, sang profesor terdiam lama sekali.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

*) Entah siapa penulisnya. Saya dapat dari milis.

Anonim mengatakan...

Nakal.....nakaaaallllll......naaaakkkkaaaaaaalllllbbuuangggetttttsssss...
pasting yang paing aq angkat 6 jempol (kalo punya). TOOOPPPP ABBIEeZZZZ. Bahan renungan yang mantap untuk bekal ke gereja hari minggi besok. Thanx. JBU wahai BM (Erick)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike, apa yang paling aku nantikan posting mu? Adalah ini: kejutan, kenakalan, keusilan, kepedihan, ke....aaahhhh...pokoknya BM memang mengejutkan. Pokoknya, bekal perenungan yang bernas untuk besok. Allah berdaulat mengasihi Kita. Maka Nikmatilah berkat hari ini. Carpe Diem. Eh, siapa sih yang udah pake Carpe Diem. Tukaran dong? (Widyanto)

Anonim mengatakan...

@ MR JIMI dan Bigmike,

Dalam Islam tidak ada yang bersifat kebetulan. Semua sudah dirancang oleh Allah SWT. Konsepnya adalah Kun Faya Kun yang artinya sama dengan que sera sera... Subhanallah dan Alhamdulillah.... hanya kuasa Allah SWT lah yang bisa menggerakkan sesuatu hingga terjadi. Kalau MR JIMI mengetik Que Sera Sera dan pada saat yang sama BM mengetik Que Sera Sera juga , ya Alllah SWT lah yang menggerakannya. Kun Faya Kun (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

@All

Sang Khalik memang BERDAULAT. DIA menyapa umatnya 'sesukanNya.' Kalau kita lihat peristiwa pentakosta, DIA menyapa umatnya dalam bahasa yg mereka mengerti. Artinya apa? Artinya DIA BERDAULAT tapi Dia Allah yg ingin DIMENGERTI. Bayangkan ini. Dia menyapa saya dalam bahasa yg tidak saya kenal. Saya lalu melafalkan sapaan Allah siang dan malam tanpa mengerti artiannya. Apa jadinya???

-Carpe Diem-

Anonim mengatakan...

Dear all

Allah yang BERDAULAT.. hmm..apakah menunjukan keegoisan DIA. Mentang-mentang ALLAH..?

Tapi kenapa di percaya dan diikuti..?

Selamat merenung..selamat mengikut DIA. Tuhan memberkati.

dolly ballo

Anonim mengatakan...

setuju kalau dibilang Allah berdaulat. Setuju sama Que sera sera = Kun Faya Kun. Yang nggak setuju adalah beteriak atas nama Allah lantas rumah ibadah orang lain di hancurkan, orang yang lagi berdemo di Monas dikepruki, Ahmadiyah dilempar, kerusuhan di Kupang, Ambon, Poso, Ketapang Kalimantan. Semua itu saya tidak setuju (Sibirulaut)

Anonim mengatakan...

Beta memahami nalar iman bro carpe diem begini, bahwa Allah berdaulat tetapi tdk untuk kedaulatan itu sendiri. Kedaulautan spt ini, minjem istilah Susi Dolly Ballo, Allah yang 'mentang-mentang.' Allah yg egois.

Beta kira tulisan 'provokatif' @bm jangan serta merta kita artikan sama dengan 'kun fayakun' atau Que sera sera (bahasa perancis yg artinya, 'what will be, will be.') Mengapa? Karena permenungan katong belum selesai. @BM menyisakan pertanyaan ini:

"Lantas, apakah DIA berdaulat untuk berbuat JAHAT?"

Atau versi beta dgn minjem komentar @siburlaut:

"Kalau Dia berdaulat, apakah Dia juga yg 'merancang' sebagian umatNya beteriak atas namaNya lantas rumah ibadah orang lain di hancurkan, orang yang lagi berdemo di Monas dikepruki, Ahmadiyah dilempar, kerusuhan di Kupang, Ambon, Poso, Ketapang Kalimantan???

Atau kita sepakat tuturan kata AE:

"Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya iman kepada Tuhan di hati manusia."

Atau versi beta:

Kegagalan manusia (misalkan) bukan karena kun fayakun (baca: Allah merangcang kegagalan) tapi ketiadaan usaha manusia.

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Hmm...

Yg pasti dlm satu literatur Yahudi yg berisi kritik thd kaum ortodox, dikisahkan, Bapa memberi mandat kpd Sang Kejahatan utk menjahati tokoh dlm epig tsb, Ayub. Lalu, ketika Ayub "melawan", sang Bapa dtg dan unjuk sikap "mentang-mentang". Krg lbh begini kata-Nya, "woee Ayub, lu sapa ko berani menantang Beta? Lu ada di mana wkt Beta bikin langit-bumi dan segala isinya?"

Nah, ada yg mampu pahami ini?

-bonggo-

Anonim mengatakan...

Hmmmm.posting Bigmike kali ini saya sambut dengan perasaan berdebar. Akan kemana arah diskusi kita? Sama berdebarnya dengan menanti apa pandangan Bigmike tentang Evolusi. Jika saja sahabat bigmike menuliskan dua hal in i sekaligus, saya akan menjadi tahu ke arah mana sebenarnya Bigmike dan seluruh pemikirannya (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

Aweee, topik ini is not my field. Menyerah he he he. Biar BM alias AL yang urus sa. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati (A9ust)

Anonim mengatakan...

Pak Agus, selamat hari minggu. Tuhan memberkati.

Pak Mike, saya sudah membaca Yunus 1:4, 9 dan 17. Memang betul sekali bahwa Allah berkuasa. Karena DIA berkuasa maka Niniwe akhirnya diselamtkan. Tapi, pertanyaan saya adalah mengapa kalau Niniwe diselamatkan, Sodom dan Gomora tidak? Apakah kedaulatan-Nya membuat DIA boleh seenaknya? (Larry)

Anonim mengatakan...

Ah, Larry. Anda seperti tidak tahu saja bahwa cara BM "menjawab" biasanya tidak lansugn tetapi dengan pesan baru dalam postingan baru. Saya mencoba menjawab keresahan anda yaitu mengapa dua kota itu, Sodom-Gomora dan Niniwe bernasib berbeda.

KOTA NINIWE (YUNUS 1-4)
KOTA SODOM-GOMORA (Kejadian 19:1-29)

Kota Sodom & Gomora tidak diampuni, dihancurkan dan tungganglanggangkan oleh TUHAN. Mengapa? Karena mereka tidak bertobat. Ada anak Tuhan di sana yaitu LOT tetapi LOT malah mau dibunuh oleh orang-orang Sodom-Gomora. Perhatikan juga bahwa Lot diselamatkan meski SG dihancurkan.

Sebaliknya. Kota Niniwe diselamatan TUHAN karena setelah YUNUS memperingatan akan amarah dan hukuman Tuhan, penduduk NINIWE, kecil dan besar, bertobat, bepuasa 3 hari tiga malam dan raja kota itu duduk dalam debu meminta ampun dari Tuhan.

Kata kuncinya adalah adanya PERTOBATAN. JAdi menurut saya, sekaligus menjawab PR dari BM, apakah Bapa berdaulat bertindak jahat? Saya kira tidak. Karena Sikap Allah sangat ditentukan oleh respons kita terhadap peringata-peringatannya. Jika kita bertobat maka selamatlah kita. Betul begitu kan? (Sherly, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Oh iya BM, saya sama dengan pak Sayamsudin menunggu pendapat BM tentang evolusi. Nuansanya pasti akan mirip dengan PR BM juga di sini. Selamat hari minggu yaa (Sherly, CN. Oebufu)

Anonim mengatakan...

Hmmmm...saya pikir ciri inilah yang menyebabkan bigmike menamakan sendiri blognya sebagai cafe perenungan. Kita menikmati suguhannya. Enak dan gurih tetapi tidak begitu saja mudah untuk didigest. Selalu ditinggalkannya sesuatu yang harus kita pikirkan. Kali ini BM "menyuruh" kita untuk berpikir bahwa :
1. Allah bukan milik satu kelompok. Allah itu inklusif tidak eksklusif. DIA bisa "menyapa" kita dengan cara apa saja yang DIA mau. Jadi, jangan "mengkotakkan" Allah apapun alasan kita.
2. Allah yang maha berdaulat dan dapat berbuat apa saja adalah Allah yang harus dimengerti oleh kita dan sebaliknya, dapat dimengerti oleh kita. Jadi, persoalan kita dengan Allah adalah pergumulan sepanjang masa. Tidak karena engkau pendeta maka engkau memiliki kebenaran sejati. Tidak karena engkau Kyia Haji maka otmatis engkaulah pemegang kebenaran sejati. Allah menilai kita setiap hari. Subhanallah.

Pikiran Bigmike yang dikemukakan di sini cuma mau menegaskan warna dia yang sebenarnya. Syamsudin tidak perlu bercuriga. Justru dengan posting ini BM ingin menyatakan dirinya sebagai WNI yang Nasionalis, pluralis, dan ebriman secara inklusif meskipun dia adalah Kristiani yang baik. Percayalah kawan-kawan, inilah cara BM menggoda kita. Dia sendiri malah pringas-pringis setelah memposting. Selamat bagi bigmike karena berhasil "menggoda" pembaca blog (Juwan)

Anonim mengatakan...

-Buat Sherly CN, Oebufu & semua

Kalau sdri membaca literatur Yahudi, minjem istilah mas bonggo atau Perjanjian Lama, tentang kisah org Yahudi memasuki 'tanah perjanjian' maka Allah menunjukan KEDAULATAN penuh. TANPA PERINGATAN terlebih dahulu spt yang Dia lakukan di Sodom, Gomorah atawa Niniweh. Baca Kitab Yosua! Pembunuhan massal diperintahkan Allah tanpa memandang wanita, anak-anak, atau orang tua. Begini perintah Allah dalam Kitab Josua Pasal 8:

Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya... Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai.

Saya tdk mampu memahami kedaulatan Allah spt ini. Allah yg memberi hukum 'Mata Ganti Mata, Darah Ganti Darah.' Tp kedaulatan Allah ini lalu 'berakhir' ketika Dia memberi AnakNya yang Tunggal itu sebagai tumbal, persembahan yang kudus. Kekristenan didasarpan pd Hukum Kasih yg dibawa oleh Yesus.

Pertanyaan, mengapa Allah mengganti Hukum Mata Ganti Mata dgn Hukum Kasih??? Kapan Allah menunjukan kedaulatanNya versi PL pasca Yesus?? Mengapa Allah, walau berat hati, rela menerima pilihan hidup kita bak penduduk sodom dan gomorah???

Saya kira pemahaman kedaulatan Allah dimulai dari PL tetapi harus berakhir dalam konteks PB. Silahkan kalau anda atau yg lain pingin memberi pencerahan disini!

-Carpe Diem-

Anonim mengatakan...

-Buat Mas Juwan

Saya setuju dgn anda. Saya sudah sampaikan dalam komentar saya sebelumnya, Allah itu berdaulat tp dia Ingin DIMENGERTI.

Allah 'menyapa' @bm lewat komentar sahabatnya, Paul, di Bandung yg menulis Doa Bapa Kami dalam bahasa Sunda. Rupanya @bm mengeri bahasa Sunda. Saya kebetulan tdk mengeri jadi doa itu tidak bermakna bagi saya.

Saya yg org Indonesia merasa lebih pas disapa dgn bhs Indonesia. Kalau bahasa Sunda atau Jerman yg saya tdk mengerti, apa gunanya sapaan Allah itu bagi saya???

-Capr Diem-

Anonim mengatakan...

-all-

pernah dengarkah iklan "apapun makanannya, minumnya tetap ...." (sensor karna saya tidak sedang berjualan produk)?? ah... tidak saya tidak ingin menyamakan Allah kita dengan iklan tapi saya mau bilang, apapun perbedaan pemahaman kita tentang agama, termasuk perbedaan keyakinan kita, tapi bukankah Allah yang kita percaya itu cuma satu, yaitu dia yang Esa.. So... kalau ada yang berperang demi nama agama, ada yang membakar tempat ibadah, kerusuhan dimana-mana... Heyy... tempat kau di laut saja...

(norman)

mikerk mengatakan...

Dear All,

Mohon maaf, saya baru selesai meberikan beberapa penyuntingan. Termasuk memberikan tambahan beberapa kata di judul posting, "que sera sera".

Terima Kasih karena sudah ikut merenungkan apa yang sebenarnya menjadi bahan perenungan saya juga. Jadi, kalau ada yang tanya ini itu ke saya...wahhhh...untuk saat ini saya cuma mau bilang CARPE DIEM he he he...

Selamat merenung sahabat terkasih.....(saya juga....)

Anonim mengatakan...

@ Carpe Diem,

jangan kura-kura dalam perahu pura pura tidak tahu. Gus Dur dahulu pernah mengajak orang untuk saling menyapa selamat pagi saja supaya lebih jelas ke Indonesiaannya. Tapi ajakan itu tidak bergaung. Rhoma Irama, si tukang kawin belum adol kalau ngomong belum kearab-araban. Sekarang malah lebih gawat, sudah ada 60-an perda yang berbau syariat. Nah lu. Bukan Allah yang berdaulat tapi ...yah begitulah. Indonesia tinggal tunggu hancurnya saja deh (Jodi)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Tidak terpikir untuk menerbitkan kumpulan tulisan di blog ke dalam bentuk buku? Banyak kebaikan yang bisa dibagikan kepada lebih banyak orang (Jodi)

Anonim mengatakan...

Lho, blog ini sama dengan yang di WP? Saya ada beri komentar di situ. Tapi coba pikirkan ini:

[Jawapos, Minggu, 27 Juli 2008 ]

Warga-Mahasiswa Bentrok, 14 Terluka
JAKARTA - Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar (STIA) bentrok dengan warga Kampung Pulo, Makassar, Jakarta Timur, dini hari kemarin (26/7). Akibat kejadian itu, sedikitnya 14 orang dari kedua pihak terluka. Diduga, perseteruan tersebut dipicu kesalahpahaman dan kekesalan warga karena kampus di tengah perkampungan itu tidak segera dibubarkan.

Berdasar informasi yang dihimpun Indo Pos, konflik tersebut sudah berlangsung lama. Berawal dari penolakan warga atas rencana didirikannya kampus sekaligus asrama STIA di tengah Perkampungan Pulo, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, 1991. Namun, penolakan warga tersebut tidak terealisasi. Hal itu terbukti oleh berdiri dan aktifnya Kampus STIA pada 1994.

Bagaimana kita memberi makna bagi fakta ini? (Binxar)

Anonim mengatakan...

Mungkin si Carpe Diem benar waktu mengutip Albert Einstein. Kejahatan terjadi ketika IMAN tidak ada dalam hati dan pikiran manusia (Binxar)

Anonim mengatakan...

Inilah INDONESIAL. Bangsa yang rajin mengumbar KATA kasih sayang tetapi tidak melakukannya (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

Bung John benar. Sahabat Sherly mengatakan tentang pertobatan. Itulah yang tidak kita lakukan. Jika tidak juga berubah, tunggulah saatnya INDONESIAL berubah menjadi Sodom-Gomora baru. Tunggu saja (Yenie, Srby)

Anonim mengatakan...

Oh iya, apa tragedi lumpur LAPINDO di Porong, tetanggaku, beum cukup untuk membuat kita sadar? (Yenie)

Anonim mengatakan...

@ Anak NKRI,

Hei otak Katak, jangan sembunyi. Coba tanggapi kasus STIA Jaktim (Eman, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Susah jadi warga minoritas di Indonesia. Kelompok mayoritas selalu mau menang sendiri. Saya setuju dengan Yenis, tunggu saja terjadinya Sodom-Gomora baru di Indonesia. Lumpur lapindo jilid II, III, dan seterusnya (A9ust)

Anonim mengatakan...

Woooi all,

Mau tau kenapa persoalan kita. Ini statement bung bonggo:

Kitong semua jg sepakat bhw problem indonesia adalah ratusan tahun dipimpin oleh org barat dg moral lintah darat. Lalu puluhan tahun dipimpin org sendiri tp jg dg moral lintah darat. Ini menghasilkan manusia Indonesia yg tercabut keluar dr akar nilai2 budayanya sendiri, lalu terbiasa dg moral kuli klas rendahan yg jk mau hidup enak terbiasa utk culas sm bangsa sendiri. Sdh berhasil meramu sistem nilai dlm btk pancasila sj, mmg msh blom cukup. Krn inti masalahnya hrs berjuang utk mengendalikan penyakit culas.

Mas bonggo, juga wilmana, berulang-ulang katakan kalau kita ini bangsa CULAS. Ada pandangan lain? Atau semua setuju kalau kami memang culas???

@Eman, Oebufu

Woooi Eman, bung ni togor katong, beta deng bonggo, cap suka cari gara-gara deng a9us. Na ko ini @anak nkri ada 'diam2' pi pange 'otak katak' lai, ha ha.

Right or wrong my @anak nkri.

@a9us

Tamba satu, pertanian ntt son maju-maju. Son mau tobat naa. Ko karmana???

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

@ Kadeluk

Percayalah pertanian NTT akan lebih maju. Tanggal 24-24 Juli dan nanti tanggal 29 Juli bsok. Grand design yang disusun oleh kelompok Forum DAS NTT yang dikomandani oleh pemilik blog ini sudah dan akan diimplementasikan oleh PEMDA karena sekarang menjadi tuntutan PERDA PDAST yang diperjuangkan secara luar biasa oleh "manusia mabuk" ini. Tunggu saja (A9ust)

Anonim mengatakan...

@ kadeluk,

Beta masih ada. Soal STIA jauh lebih besar kebanding pertanian di NTT karena ini soal hidp mati NKRI. Si manusia katak itu selalu memaki kita semua di sini. Skarang saya tunggu jawabannya (Eman)

Anonim mengatakan...

@a9us

Okeeee bae. Beta jao jadi titip doa saaaa. Katong berharap banya dari bosz dong. Jang beking malu ooo. Data su top tinggal karja sa tooo. Sapa tau nanti ntt son iko sial. Jang lupa kas kabar ko kitong ikuti perkembangan!!!

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

@ kadeluk

eh iya, TOBAT it perlu. Ama juga kalo tidak tobat nanti kena kadeluk lagi dari BM ha ha ha. Beta off dolo ee boss (A9ust)

Anonim mengatakan...

@Eman, Oebufu

Battuull bung cuman katong pung bosz di daerah dong suka iya bae saaa deng bosz di jawa dong. Sekali-kali dong mesti protes baeee. Katong di ntt ada sayang mau mati katong pung sodara mayoritas dong, tp dong di jawa dong maen 'kadeluk' katong pung org tarus, pake alasan kiri-kanan.

Bung ada solusi ko???

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Selamat siaaang......

hoh ho ho... rupanya stl lama di-nanti2 @BM ndak juga terpancing. Istilah kate, buaya kok mo dikadalin?! he he.. Tapi jwban tsb terasa tega pisan (tega nian) oey.., rada2 menjurus sadis namun masih jauh laah.. dr ganas.

Kalo sy sih kayaknya belum sampe setega gitu deh. Misalnya nie y, misalnya... tiba2 dikroyok grombolan trus ditodong dg pistol ato senjata tajam (betulan) utk menjawab pertanyaan2 tsb, sy mungkin masih berani tak bersuara (apa lagi menjawab) namun sy (dg ketakutan) akan nunjuk2 @Mang IHIN.

@Mang IHIN, sy sendiri juga terkesima dg fenomena alam ini. Mungkin ada "aliran magic" -- yg protokolnya belum bisa didalilkan so far -- antara Jakarta-kupang via media yg bukan kabel ataupun udara/radio, entahlah media apa namanya. Sy juga ndak tau kenapa Minggu pagi kemaren pengin posting dg tema hormatilah "orang tua", termasuk lagu Waktu Hujan Sore-Sore, trus sy kaget tiba2 sore kemaren benar2 hujan sebentar. Malamnya sy baru tau bahwa Pak Rahman Halim (bos Gudang Garam) telah meninggal dunia. Sy betul2 kaget lagi stl sy amatin jam saat sy iseng2 komen sendiri di lagu tsb dan cocokin dg berita2 di internet, ternyata (maaf) "kebetulan" pas hujan sebentar tsb (mungkin) kira2 barengan dg mendaratnya pesawat jenazah Pak Rahman Halim wah wah....

~JM~

Anonim mengatakan...

@ MR JIMI,

Itu namannya Que Sera Sera. Kun Faya Kun. Is'n it? (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Daer Bigmike and All,

GW enggak mau ngomentarin apapun. Cuma mau menangisi Ibu Pertiwi yang kembali dilukai.....Kasihan //Pritha//

Anonim mengatakan...

Saudari Pritha, menangis mungkin baik tetapi lebih baik jika kita memanjatkan doa yan sungguh-sungguh agar Indonesia bisa lebih baik. Kun Faya Kun dan Que Sera Sera adalah kedaulatan Allah SWT tetapi berdoa dan berusaha agar Allah SWT menjauhkan azab adalah pilihan yang diberikan Allah SW bagi kita (Suryana)

Anonim mengatakan...

@Proxy73
kalo anda terus maksa sy utk menjawab lama2 jawaban sy bisa setega @BM lho hueh heh he...

@Pritha
ya, sy barusan pulang dr makan siang. Spt biasa, terpaksa dengerin berbagai berita. Bahkan sy pun baru denger Pak Syahrir (bukan yg Jenderal) baru wafat. Baru hanya dr crita2 makan siang ini saja, sy rasa sudah luar biasa banyak dan beragam kejadian memilukan telah terjadi di ibu pertiwi. Drpd sedih teruuus, bagaimana menyikapinya?
Sy pikir, ndak ada salahnya kita coba 3-MD,
1. Mulai Dari diri sendiri
2. Mulai Dari hal kecil
3. Mulai Dari sekarang

~JM~

Anonim mengatakan...

seeetooop, seeetop.... enggak ngerti saya nih.

Si Pritha kenapa tangisi ibu pertiwi? Dilukai lagi, ama siapa???

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Om Eman nulis:
@ Anak NKRI,
Hei otak Katak, jangan sembunyi. Coba tanggapi kasus STIA Jaktim (Eman, Oebufu)

Ditanggapi Bro Kadeluk:

@Eman, Oebufu
Woooi Eman, bung ni togor katong, beta deng bonggo, cap suka cari gara-gara deng a9us. Na ko ini @anak nkri ada 'diam2' pi pange 'otak katak' lai, ha ha.

Menurut bonggo:
Hus Bro kadeluk... Jang pi ba iko campur urusan para Katak. Nanti orang bonggo lu baru tau rasa...

-bonggo-

Anonim mengatakan...

Tambahan buat @kadeluk

suda lu jang pi cari parkara berdola-dali dg Bu Agus... Itu dia pung comfort-zone... Pokonya right or wrong my agri... Nanti dia mangamok di sini, lu kecewa ko pi bertapa cari ilmu sonde tamat2 kayak @nk..

Tunggu saa... Sapa tau taon depan ada laporan laju pertumbuhan NTT yg ditarik lokomotif pertanian ala Bu Agus berjalan kencang dan konsisten sesuai keyakinan paitua... Diam2 beta iko berdoa jg, krn kl berhasilkan semua happy toh... Terutama rakyat...

Anonim mengatakan...

@ kadeluk, di atas tu dari beta.. -bonggo-

Anonim mengatakan...

Hmmmm....kayaknya bonggo masih belum bisa terima dijewer BM. Berusaha ditutup-tutupi tapi nuansa sinis kepada pendapat saya tentang pertanian NTT masih terasa. Saya konsistenuntuk tidak mau bertengkar tetapi sikap saya ditanggapi dengan "sinis". Bolak-balik saya disindir sebagai sedang sembunyi, tidak tangkap ikan kobo dan istilah-istilah lain yang menurut orang kupang...cari korek. nanti kalau diomongin ama bilang...nah kena umpan...umpan apa? menghina orang itu umpan? Moralitas anda payah. PAYAH.

Baiklah, jadilah kehendak Bapa atasmu saudaraku. Mudah-mudahan dengan model sinis doa ama dari jauh tentang NTT diterima Bapa Kami di Surga. Siapa tahu karena menurut BM, Bapa Kami suka menyanyi Que Sera Sera. Tapi...ini tapi lho ya....saya tidak pernah bilang pertanian satu-satunya yang bisa bikin NTT baik. Yang saya bilang adalah PRIORITAS. Dan bersamaan dengan itu silakan semua sektor dimajukan. Pendidikan, kesehatan, industri, jasa.....dan apa saja. Menurut saya, amalah yang mondar-mandir roight or wrong is my industry. Hayoooo...ngaku sudah....

Saya sebenarnya masih mau kasih tunjuk beberapa bukti lagi bahwa anda sungguh-sungguh ngawur kalau berdiskusi. tapi saya ...malu...kalau ditegur kawan-kawan blog dan ...Bigmike. Atau, jangan-jangan ama tidak tahu yang namanya malu? Ah, sudahlah bonggo. Hidup yang sinis adalah hidup yang tidak bahagia. P

Oh, iya....kalau anda tanya...apa A9ust marah? ya, saya punya harga diri dan kesinissan anda sudah menyentuh harga diri...saya tidak seperti anda yang pura-pura berguyon tapi anda sebenarnya marah karena tidak mampu berdiskusi dengan baik. Anda sebenarnya marah karena ditegur BM. Kalau anda tidak mengkau marah maka...kesinisan anda menandakan ....anda terobsesi dengan saya....anda pendendam....

Tapi sudahlah, supaya ada beda antara saya dan anda maka setelah saya terbuka mengatakan bahwa saya sebagai orang NTT yang punya harga diri maka saya marah...selanjutnya saya mau melupakan pertengkaran yang ini. Yang lalu biar berlalu. Biarlah pembaca blog menjadi penilai yang adil, siapa yang tidak siap untuk berdiskusi dengan baik. TAPI kalau anda gentlemnet, saya minta jangan nama saya dipakai untuk dimain-mainkan. Saya tahu siapa anda sebenarnya tetapi, saya tidak mau menggunakan itu sebagai senjata untuk menyindir-nyindir anda. Sadarlah kawan. CARPE DIEM. Shalom (A9ust)

Anonim mengatakan...

Iya nih, A9ust bener. Kayaknya di blog ini ada yang mentang-mentang nih. Mentang-mentang dikenal BM lalu bertingkah. Nanti kalo A9ust udah begini, besok dua manusia ini, bonggo ma kadeluk mulai lagi mengacak-ngacak suasana blog. Ini udah enggak fair. Si A9ust kan udah enggak nanggepon elo berdua. Ya udahan dong. Gini deh, kalo bonggo yakin industri lebih mumpuni ngidupin orang NTT, ya bikin artikel bareng si bonggo sebagai antitesisnya A9ust bareng Norman. Itu baru gentlement. Ingat dong posting ini tentang DOA. Ini bukannya doa malah mancing kerusuhan. Jangan bikin kacau dehhh...kita muaaaakkkk.... (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Adooohhhh......niat mau ngomentarin que ser sera langsung ilang gara-gara bonggo VS A9ust. Nggak capek mikul malu yaaaaaaaa?????????????? (Sulis)

mikerk mengatakan...

Selamat malam sahabat blogger,

Saya baru sampai kembali rumah setelah berdiskusi dengan beberapa kawan untuk urusan pengembanagn Hutan Tanaman Industri di P.Sumba. Dari tempat diskusi saya menengok ibunda saya yang memang semenjak ditinggal pergi oleh ayahanda almarhum, selalu harus ditengok supaya beliau tenteram. Kewajiban yang saya lakukan dengan sukacita karena dahulu, dia sudah terlebih dahulu merawat saya dengan penh kasih sayang.

Saya bermaksud masuk blog untuk memberi catatan kecil mengenai berita yang agak mengejukan, yaitu meninggalnya DR. Syahrir. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bareng Adnan Buyung, Emil Salim dkk. tetapi sampai di blog saya menemukan ada hal yang ...aduhhh...lucu...jujur: LUCU ...tetapi sekaligus mengesalkan .......Baiklah saya mulai satu-satu:

1. DR. Syahrir tidak saya kenal secara pribadi. Tetapi ketika saya seumuran anak kelas 6 SD dan sudah bisa menikmati isi majalah TEMPO dan KOra Sinar Harapan yang menjadi majalah dan koran langganan ayahanda saya almarhum, saya mengetahui orang satu ini. Dia terkait peristiwa MALARI. Seingat saya, ada yang saya suka dari orang ini, yaitu keteguhannya bersikap. Kesan saya ketika itu adalah Syahrir adalah pemberani. Dia berani memikul resiko dalam berprinsip untuk masuk penjara 4 tahun, dari total yang seharusnya 6.5 tahun masa tahanan. Selanjutnya, dia menghilang untuk bersekolah di AS di Harvard Univ. Saya tidak begitu mengikuti perkembangannya. Tiba-tiba, di sekitar tahun 1990-an awal, DR, Syahrir kekmabli membetot perhatian saya karena kebernaiannya untuk "melawan" Habibie dalam polemiknya tentang apakah Indonesia lebih perlu ekonomi Industri Hi Tech (Habibie CS) atau Ekonomi kerakyatan (Ekonom Widjoyo dkk, termasuk Syahrir). Lantas di Koran Kompas mereka "berperang". Tapi harap diingat bahwa ketika itu kesan umum tentang Habibie ada 2, yaitu: 1) Habibie adalah anak emas juragan ORBA, mbah harto. Masih ingat kasus pembelian kapal ex jerman timur? anda ingat nasib majalah tempo? Siapa berani melawan Habibie = berani melawan Soeharto. Resikonya? celaka 13. 2) Habibie adalah manusia jenius yang sangat ditakuti oleh ilmuwan-ilmuwan yang setengah-setengah. Dan dalam kedua situasi yang sangat menguntungkan Habibie ini, Syarir, lagi-lagi berani tampil ke depan untuk melawan dan mempertahankan pendapatnya. Habibie mengajukan data dibalas Syarir dengan data. Habibie memunculkan rumus dan, luar biasa, Syahrir menandinginya dengan membedah rumus Habibie tentang peluang ekonomi industri hi tech dan bisa menunjukkan di mana kelemahan rumus tersebut karena lemahnya asumsi yang dipakai. Luar biasa, Syahrir betul-betul menjadi salah satu idola saya karena keberaniannya. Bukan keberanian yang kososng tetapi betul-betul berisi. Selesai? Belum. Datanflah periode Reformasi. Syahrir ikut terlibat di dalammnya dan berusaha masuk di dalam sistem. Meski kendaraan politiknya gagal meghantar manusia satu ini masuk ke dalam sistem tetapi akhirnya, dia dipilih oleh SBY untuk dibawa masuk kedalam sistem. Pada periode ini, saya mengalami kekecewaan terhadap Syahrir. Dia lebih memilih pendekatan ekonomi neo-liberal yang sangat pro-pasar. Dalam beberapa hal, pendekatan ini menempakan rakyat sebagai pihak yang terpaksa harus menunggu "di luar" dalam kepedihan karena ekonomi mikro yang morat-marit sementara ekonomi makro masih terus ditata. Hal ini menjadi kurang adil karena, pada saat yang sama, para elit tidak tampak pengorbanannya sama sekali. Rakyat kecil-lah yang kembali harus memikul beban yang terberat sementara elit tetap bisa berpesta ria dengan berbagai kemudahan yang mereka peroleh. Inilah alasannya mengapa saya kecewa pada Syahrir. Akan tetapi, tetap saja ada yang dapat saya pelajari dari Sharir. Dia teguh dalam pendiriannya. Dan dia punya alsan. Dia punya rasionalitas. Dia punya informasi. Dia punya data. Begitulah, pembaca sekalian, ketika saya membuka situs berita detik.com dan tertera di sana Syahrir meninggal (sebelumnya sayup-sayup MR Jimi menginformasikannya sore tadi tapi tidak jelas bagi saya), saya terkenang akan orang yang antara lain saya pelajari. Hidup adalah bersikap. Bersikap yang tidak membabi-buta. Bersikap dengan segudang alasan yang sangat rasional. Sangat terukur. Selamat jalan Bung Syarir. Selamat berpeluk dengan keabadian.

2. Saya menemukan fakta bahwa sahabat bonggo cs kembali memancing Sahabat A9ust untuk bereaksi negatif dalam diskusi. Saran saya ada 2.Pertama, bung A9ust sepengamatan saya sudah berusaha menghindar untuk tidak membuat pernyataan yang bersifat kontroversi terhadap bonggo cs. Maka, dalam kapasitas "moderator:, saya harus mengatakan bahwa kurang pantas jika bonggo cs berusaha menggelitik A9ust dengan kata-kata ikan kobo, right or wrong is my agri..dst...Saya mohon jangan diulang-lang cara ini. Kedua, mungkin lebih baik jika bonggo cs coba mengirimkan posting lengkap dengan argumennya bahwa industri lebih baik bagi rakyat ntt ketimbang agricultur. Agus sudah berpihak kepada norman yang sudah menawarkan "konsepnya" meskipun menurut saya masih sangat polos tetapi sudah diperkuat oleh beberapa data dari A9ust. Bagimana kalau bonggo menempuh cara yang sama. Yakinkan pembaca bahwa gagasan anda lebih baik atau paling kurang gagasan anda dapat dipahami. Tirulah almarhum Syahrir dan Habibie. Data di lawan data. Analisis dilawan analisis. Jangan seperi sekarang, marah dilawan marah. Sinis dilawan sinis. Lalu, ramai-ramai marah. Ramai-ramai sinis. Bukan begitu cara berpikir orang yang mengklaim ingin ikut menyumbang pikiran bagi perubahan yang lebih baik bagi Indonesia dan kemanusiaan. Pater Noster qui es in Caelis melihat semua perbuatan kita.

Anonim mengatakan...

-Buat Mas Bonggo, A9us, Proxy73 dan all

Ini adalah PENCERAHAN yang saya tunggu-tunggu:

--cut.. "Tirulah almarhum Syahrir dan Habibie. Data di lawan data. Analisis dilawan analisis. Jangan seperi sekarang, marah dilawan marah. Sinis dilawan sinis. Lalu, ramai-ramai marah. Ramai-ramai sinis. Bukan begitu cara berpikir orang yang mengklaim ingin ikut menyumbang pikiran bagi perubahan yang lebih baik bagi Indonesia dan kemanusiaan. Pater Noster qui es in Caelis melihat semua perbuatan kita." cut--

Mas Proxy73, anda sangat berburuk sangka thd bung Kadeluk. Lihatlah 'cas cis cus' nya bung kadeluk dan a9us, tdk ada marah-marahan, sinis-sinisan.

Mari kita SEMUA bijak menyikapi persoalan disini. Yg suka cari gara-gara, mohon tdk lagi berbuat demikian. Yg merasa diganggu, mohon tidak bereaksi amat keras. Yg supporter, tdk ikut-ikutan bikin rusuh.

Terakhir, semoga berkenan, tidak semua kata harus kita artikan buruk. Si Eman tiba-tiba manggil mas @anak nkri katak. Kalau dia bereaksi amat keras bagaimana? Lalu kadeluk disangka buruk oleh mas proxy73, kalau dia juga bereaksi keras bagaimana??? Saya berharap @anak nkri dan bung kadeluk tidak membalas keburukan dgn keburukan. Jadi saya AMAT SETUJU dgn @BM, masing-masing jaga sikap. Yang sinis, berhenti. Yang merasa di-sinisi, jangan berekasi teramat keras dan membalas dgn sinis. Begitu pula barisan 'pembela.'

Anda SEMUA harus malu!!!

-Carpe Diem-

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Perlahan tetapi pasti, sahabat mulai menunjukkan arah dan warna anda. Melalui posting ini, saya setuju sama Juwan, anda adalah religius, nasionalis, dan pluralis. Akhirnya, melalui komentar sahabat pagi ini, saya melihat sosok lain dari kesantunan berpikir, yaitu KETeGASAN dalam menjalankan prinsip anda berblog. Mungkin ini yang menyebabkan anda tertarik pada sosok DR. Syahrir. Semula saya berpikir sahabat penganut prinsip PEMBIARAN. Tetapi dengan komentaar hari ini, tampaknay saya keliru. Maafka saya.

Dear all,

Blog ini berbeda karna di sini kita bebas berbicara, bahkan luar biasa, lintas kepercayaan. Di kolom komentar situs berita terkenal saja, detik.com, anda akan menemukan 1000-an orang memaki. BM mengajak kita untuk "berperang analisis" bukan berperang memaki, sinis dan marah. Jika ini dipatuhi, saya kira blog ini benar-benar patut dijadikan sebagai salah satu blog terbaik di Indonesia (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

Eh iya, saya setuju dengan BM, ayolah bonggo...kirimkan posting yang berisi gagasan anda tentang industrialisasi NTT.....pasti menarik. Kita tunggu reaksi A9us t dan sahabat lain. Saya juga menunggu untuk memberikan reaksi karena seperti kata BM, bahwa meski kagum terhadap DR. Syahrir tetapi dia kecewa karena keberpihakan almarhum terhadap ekonomi neo-lib.

Bigmike, ijinkanlah mas bonggo posting. Pasti menarik. Bila perlu saya menjadi moderator (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

@Syamsudin

Anda sangat bijak, tdk ikut-ikutan memaki si bonggo, bahkan mencoba 'merangkulnya.' Sekarang, giliran saya yg menangis. Saya salut dgn anda!!!

-Carpe Diem-

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

kelihatannya anda terlalu sibuk sehinga fungsi moderasi tidak begitu baik. Usul saya, bung Syamsudin atau bung kadeluk menjadi moderator. Setuju tidak? (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

Hmmmm, udah lama ditinggal, ternyata blog ini semakin menarik saja.. Sayang diskusi terakhir udah keluar dari topik Allah yang Berdaulat, Kejahatan sebagai ketiadaan Allah, bahkan Allah yang mentang-mentang..

Dari hikayat Einstein, Ayub sampai ke konflik menurut saya menunjukkan keMaha Kuasaan Allah sebagai Pencipta, titik. That's the end of the discussion. Masakan creation mau mengchallenge creator? Yup, as simple as that..

Tapi tentunya diskusi akan ngga afdol kalo hanya sampe disitu, so gue mencoba melihatnya begini:

Kejahatan dan kebaikan, berkat dan bencana menurut saya hanyalah human concept saja kok. Kita bangga dengan para pahlawan kita yang "membantai" kaum penjajah demi kemerdekaan Indonesia, tapi kita mengutuk saudara kita yang "dibantai" dalam kerusuhan Poso, Ambon, Sampit dll.. Kita mengutuk "pembantaian" terrorists di WTC, tapi kita membiarkan "pembantaian" terhadap Taliban (atau sebaliknya)..

Sama dengan kisah Ayub, kenapa kita tidak melihat the BIG Picture dalam hikayat itu? bukan ketekunan Ayub, bukan pula ke sema-menaan Allah tapi focusnya adalah ke Maha Kuasaan Allah. IF (karena harus dibuktikan secara empiris) SETAN itu ada, then cerita Ayub menunjukkan bahwa Allah berada dalam liga yang lain dari sang iblis. Iblis tunduk kepada Allah, dan bukan sebaliknya.

Gue ngga yakin kalo secara historis, kisah Ayub itu benar2 terjadi. Tapi value yang bisa gue ambil dari cerita ini adalah bahwa Allah (or whatever we believe as THE CREATOR) BERKUASA atas Ciptaannya.

-- DoSa --

Anonim mengatakan...

Yup... Setuju... Bu Agus ayolah... beranikan dirimu utk posting opini... Jgn yg macam2, mulai dg area ato yg bu agus sebut "field" yg mjd spesialisasi bu agus, pertanian.

Jadi jgn sampe keburu dikenal di sini sbg predatornya bonggo. Bayangkan, bonggo negur kadeluk, eh Bu agus yg bereaksi. Lalu, semua barisan angkat senjata utk berperang.

@kadeluk
Beta su bilang apa... Jgn cari korek dg "macan tidor".. Te kalo dia su mangamok begini, terpaksa bigmike musti bikin keluar dr pertapaan lalu aktif moderasi sesuai tuntutan moderasi dr bbrp sahabat spt Pak John, misalnya.

@Agus
Kembali lg beta musti minta maaf deng bu.. Pdhl beta cuma mo togor deng kadeluk ko spy jang kilik2 si kura2 tua te mendadak bs berubah jd harimau... Ok, B parcaya bu org yg cepat nae dara, tp jg bkn sonde bisa kasi maaf.

Tp bu jang lupa.. Bigmike, Om Syam, dll sdh kasi tantangan... Beta parcaya, bu agus pasti bukan kelas penakut utk bikin posting di sini. Beta yg anak kici, memilih kasi tempat duluan utk yg senior.. sdr tua musti dapa kursi yg pertama, toh...

Selamat bikin posting,
-bonggo-

Anonim mengatakan...

@(pen)DoSa

Sekedar info saa... Kisah Ayub itu mmg sastra novel tiga babak. Jadi Ayub itu mmg tokoh fiktif. Tp ini dlm kitab suci Yahudi/PL Kristen.

Kl dlm islam, dg epik yg krg lbh sama, ada jg tokoh Ayub yg manusia beneran bahkan punya gelar nabi. Entahlah, knp bisa berbeda bgt.

Tp spt bigmike bilang, "esensi bung esensi", mk yg ptg pointnya menunjukkan Allah berkuasa utk bikin apa saja, bahkan sikap2 yg di mata hati dan pikiran kita manusia dpt nilai, "konyol". Sama "konyolnya" dg sikap Allah yg membiarkan diri-Nya dihujat manusia2 atheis, misalnya. Tp begitulah prinsipnya: apa yg baik dg manusia, blom tentu baik mnrt Allah, dmkn sebaliknya.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@proxy73

Walau anda berburuk sangka thd saya, saya mengasihi anda. Karena ada tertulis, 'berdoalah bg mereka yg membenci kamu!'

@bung bonggo

Aweeee, bung pung gara-gara beta jadi iko keciprat teguran bapa ludji. Paitua ada sebut 'bonggo cs' artinya be iko kena kadeluk. Padahal beta deng a9us aman-aman sa. Baitua malah ada katawa deng beta. a9us 'alergi' deng bung bonggo bukang beta. Tp susah, satu kali dapa cap jalek, seumur idop jadi jalek.

Tp kali ini be puji bp ludji, walau sonde tunjuk idung, yg bereaksi kasar dan sama sinisnya dan pembelanya ju dapa togor. Mungkin laen kali bapa ludji parlu sebut nama, biar ko tau rasa ju.

@John

Makasi eee su sebut be pung nama untuk jadi moderator tp beta menolak. Ini khan bosz bm pung blog, jadi paitua yg punya hak. Tp, ini tapi, kalau seandainya baitua parlu org, mungkin dimulai deng yg su jadi penulis disini, wilmana dong. Be lia wilmana bisa tuh. Lia saaa dia pung posting sebelumnya. Dia hebat jadi moderator.

@DoSa

Wooiii, su lama sonde muncul bilang begini:

"IF (karena harus dibuktikan secara empiris) SETAN itu ada..."

Apa maksud sdr?? Kalau setan sdr minta dibuktikan dulu secara empiris, bagaimana dengan Tuhan??? Mengikuti alur logika sdr, kebaikan dan kejahatan, good and evil, maka termasuk SETAN dan TUHAN, semuanya hanya konsep manusia??? Hati-hati, nanti sdr disebut KAFIR disini!!!

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Hmmmm,

Bukankah Tuhan adalah sesuatu yang diimani tanpa melalui embel2 pembuktian secara empiris, sebagaimana manusia ada DNA, apakah Tuhan itu juga ada DNAnya? Apakah anda percaya kepada Tuhannya anda, karena Tuhannya telah terbukti secara empirik keberadaannya? Lebih menarik lagi, disaat anda mengatakan Tuhan, apa yang ada dalam pikiran anda? Yesus? Allah? Yahweh? Apakah segampang itu kita (manusia) "menuhankan" something yang tidak bisa kita buktikan secara empiris? Bukankah tidak mengherankan kalau manusia, seperti anda dan saya mengenal Tuhan dalam konsep manusia juga, seperti Satu (esa), Anak Manusia, bersemayam di langit ke tujuh dan berbagai konsep2 manusiawi lainnya..

Bukankan dengan menanusiakn Tuhan, kita sudah memberi batasa kepada konsep Tuhan yang Maha Kuasa itu? Kalau memang Tuhan yang kita Imani adalah Maha Kuasa, kenapa kita ngga bisa berdoa kepada patung? apakah memang Tuhan ngga punya kuasa untuk menjadi patung? Atau kepada Sapi? Atau kepada Air? atau Api?..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

@DoSa

Rupanya sdr mulai 'lari' dari logika awal sdr sendiri. Sdr mulai dengan ini:

--cut--
Kejahatan dan kebaikan, berkat dan bencana menurut saya hanyalah human concept saja kok.
--cut--

Ini adalah statement berani tp sdr jangan pura-pura lupa bahwa padanan kejahatan dan kebaikan adalah: GOOD dan EVIL, SETAN dan TUHAN.

Kalau sdr minta SETAN dibuktikan secara empiris, maka logikanya TUHAN pun harus dibuktikan secara empiris.

Beta saran sdr akui saja, sdr salah membuat statement ttg setan yg perlu pembuktian empiris itu!!! Kalau tdk, logika sdr adalah logika yg timpang.

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

@kadeluk

Itulah fakta dunia blogger...

Ente yg kilik-kilik suruh bertobat malah ditanggapi paitua deng senyum paleng manis.

Eh, beta yg togor ko spy stop jang maen2 deng paitua, malah paitua kasi kaluar gigi taring plus cakar macan.

Rasanya mo protes, tp sudahlah... Nanti malah tamba miskomunikasi ko paitua tarkam beta beneran... Apalai su ada bangsanya Proxy73 dong yg paling jago kompor gas elpiji bikin tamba panas suasana.

Tp B lia lu deng @dosa su mulai menuju ke jurang dosa... Jadi, hati2 te di sini kaum ortodox agama jg ada awasi bosong dua dgn ketat.

-bonggo-

Anonim mengatakan...

I don't think you got the Big Picture here.. Penjelasan saya sebelumnya sudah cukup jelas bahwa Tuhan pun adalah sesuatu yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, sama dengan SETAN.. Thus, TUHAN yang kita kenal, hanyalah human konsep saja..That's why TUHAN yang kita kenal memiliki CIRI dan BATASAN, sesuai konsep manusia dalam persekutuan iman yang disebut Agama.

Kejadian 1:2 "Roh Allah melayang2 di atas permukaan air".. Ini saja sudah memberikan BATASAN terhadap keMaha Kuasaan Allah sendiri.

Al Baqarah 33-26
"Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (33) Dan [ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [2] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (34) Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, [3] yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (35) Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu [4] dan dikeluarkan dari keadaan semula [5] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (36)
سُوۡرَةُ البَقَرَة
قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ‌ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّىٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ (٣٣) وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأَدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٣٤) وَقُلۡنَا يَـٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٣٥) فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيۡطَـٰنُ عَنۡہَا فَأَخۡرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ‌ۖ وَقُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ۬‌ۖ وَلَكُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرٌّ۬ وَمَتَـٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ۬ (٣٦)

ini saja, Allah di"bendakan" menurut konsep Manusia, dimana Allah "berbicara" dll..

Bottom line is, kenapa kita harus menuhankan "sesuatu" padahal disisi lain kita imani bahwa "TUHAN" adalah something beyond our human knowledge to describe?

Mungkin itu adalah logic Tuhan Adalah KONSEP Manusia...

--DoSa--

disclaimer: kalo kita bisa step out of our fanatic belief, mungkin diskusi ini bisa dilanjutkan dan menghasilkan added values

Anonim mengatakan...

@dOsA

Wah anda mulai dola-dali bak maha guru dari India. Baiklah, agar menjadi kristal klir (jelas) bagi saya, mohon jawab ini: Kalau Tuhan yg sdr katakan itu begitu luar biasa sedang kita manusia hanya punya 5 panca indra, bagaimana kita dapat mengenalnya??? Premis saya adalah, apapun deskripsi anda ttg Tuhan, bukankah Dia ingin dikenal. Dia ingin dikasihi. Dia ingin dimengerti oleh ciptaannya.

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Saudara,

apakah Iman lahir dari panca Indera? Bagaimana dengan "rasa"? Feeling? intuisi? dilahirkan dari indra yang mana? Terlalu dangkal kalo kita memakai panca indera sebagai indikator dalam mengukur "ketuhanan" TUHAN.

Bukankah dikasihi, dikenal, dimengerti adalah kemanusiaan manusia? rancangan Manusia? Masa saudara lupa bahwa Rancanganmu bukanlah RancanganKU?

Dimanakah posisi setitik air dalam lautan? Apakah setitik air laut bisa mengatakan bahwa "itu adalah lautan"?

--DoSa--

Anonim mengatakan...

@DoSa

Wah, wah, rupanya sdr sedang 'in the zone' dgn pemahaman sdr sendiri sehingga tdk mampu menangkap pertanyaan saya dengan baik. Baiklah. Lemaskan otot-otot anda sebentar, taaaaaaarik nafas dalam-dalam, dan hembusssssssssssskan, wussssssssss. Ulang hingga 2 sampai 3 kali! Bagaimana, apa sudah sedikit kendor? Mari kita lanjutkan bincang-bicang kami.

Jangan jadi kura-kura dalam perahu, pura pura tidak tahu. Tanpa 5 indra, sdr tdk punya rasa, feeling, intuisi. TITIK. Eeeiiit, jgn esmosssi dulu. Mau bukti? Sebentar malam sdr tidur khan. Apa yg akan terjadi? Ke 5 indra sdr ikutan 'tidur!' Nah, kalau sdr sama dgn saya, istilahnya tidur mati, langit runtuh pun saya tdk dengar, jawab ini: Pernahkah sdr merasa sangat gembira saat tidur pulas??? Atau dalam tidur, mampukah sdr merancang kegiatan hari esok??? Poin saya, tanpa indra, hakekatnya sdr org 'mati.'

Oke, lanjut ya. Saya menangkap sdr ini org kristen. Maka Tuhan yg sdr sebut sebagai MAHA BESAR dan MAHA AGUNG serta AMAT LUAR BIASA hanya bisa dimengerti manusia, sekali lagi, hanya bisa dimengeri jika DIA MENYATAKAN DIRINYA. Tentang hal ini saya tdk pingin bertele-tele karena sdr pasti sudah tahu Allah yg gemar 'berbicara' dgn umatnya pilihanNya lewat nabi-nabi dan puncaknya dia memilih berinkarnasi menjadi manusia. Allah hadir ditengah kita.

Sampai disini, apa sdr sudah bisa menangkap pertanyaaan awal saya??? Kalau sudah, maka saya ingin kembali pd komentar pertama sdr. Tentang baik dan jahat kita tahu karena Allah sendiri telah memberi hukum-hukumNya. Lalu bagaimana sdr mempertanggung jawabkan statement bahwa jahat dan baik hanya konsep manusia dlm konteks sdr sebagai org kristen???

-kadeluk-

Ps. Saya memberi bumbu 'gimmick' untuk lucu-lucuan dan sekedar pingin tes tingkat emosi sdr. Kalau sdr org bertipe cpt marah, mohon maaf dan tolong beritahu saya sehingga next time saya hilangkan.

Anonim mengatakan...

Nah diskusi ala dosa dan kadeluk ini yang gw demen. Ini top abizzzz. Eh, BM, Gw nggak setuju BM memainkan peran moderasi. Biarin aja mengalir, asal teman-teman kalo diskusi jangan songong dong. Enggak asyik.

Takutnya, kalo BM turun tangan bisa-bisa kebablasan bias. Biarin BM kayak sekarang ajah. Diam-diam. Senyum-senyum. Posting. Ngingetin kalo sudah ada yang keluar jalur.

Kalo si Anak NKRI, ya biar ajaaahh. Biar ada yg ngontrol kita-kita supaya jangan anti Indonesia. GW masih cinta Indoenesia. Lagian, biar ada manusia aneh di sinikan? Oleee...oleee...Indonesia...oleee..oleeee...BM ...olee...oleeeee..anak NKRI...(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@DoSa

Hmm untung jg kata "dosa" yg ente pake cuma akronim.

Kl beta ikuti uraian @dosa, yaa logis sekali bhw Tuhan dlm kitab suci adalah Tuhan mnrt konsep manusia. Dan, jk kebenaran kita gantungkan pada hanger logika, mk @dosa absolutely benar, toh...

Beta sonde mau berfilsafat ttg kebenaran, tp yg pasti kita bs naif kalo mengira logika adalah satu2nya dasar kebenaran. Ambil cth, skrg ini sdg heboh kasus hukum tokoh Jake The Ripper from Jombang, Ryan. Jk nanti terbukti si dia sakit jiwa, mk proses peradilan akan membebaskannya dr hukuman. Scr logika hukum, ini sdh benar. Tp cb tanyakan apa pendapat keluarga korban ttg kebenaran dlm hal ini!!

Dlm proses pembelajaran yg ptg tujuannya tercapai. Jadi, apapun penilaian @dosa ttg Tuhan yg diberitakan oleh kitab suci, bg beta yg penting beta bs terima ato tdk eksistensi Tuhan dg membaca infonya di kitab suci. Kl beta bs terima, mk tujuan kitab suci sdh tercapai. Kl sdh bgt, kritik @dosa adalah kerjaan naif. Sm naifnya dg kritik bg sang Juara Kelas.

Setitik air mmg tdk cukup utk menyimpulkan ttg lautan. Tp bg sy asal jelas sumbernya dan sy bs terima, mk bereslah persoalannya. Mo dalam ato dangkal, itu br jd beta pung urusan kl beta sepakat dg ukuran2nya. Kalo minum air dua gelas sdh bikin hati teduh dan damai sejahtera, knp repot2 maksa satu galon? Kl dg panca indera sy bs mengerti dan percaya Tuhan itu ada, ya tak usahlah yg njlimet, toh... Toh kalo ada data dan info beyond the scripture, masalahnya tetap sm sj, "believe in Him or not".

-bonggo-

Anonim mengatakan...

Hmmmmm,

My biology agak sedikit rusty, tapi seingat saya, orang yang koma pun punya respons terhadap hal2 yang terjadi di luar, walaupun dengan kondisi panca indra yang tidak berfungsi. hal itu bisa dibuktikan dengan rekaman gelombang otak.

so, pertanyaanya adalah: Dengan Indera yang mana anda mengamini akan adanya TUHAN? Apakah anda pernah MELIHAT Tuhan? Atau pernah MENDENGAR suara Tuhan? atau pernah MENCIUM bau Tuhan? atau pernah MERASAKAN rasanya TUHAN? ataukah TUHAN yang anda imani sekarang adalah sesuatu yang lahir dari "hati"? (bukan liver..).

Argumen anda bahwa TUHAN hanya bisa dimengerti jika dia MENYATAKAN DIRINYA. Well, aturan darimana itu? Bible kah? atau Torat? atau Alquran? atau Zabur? Bukankah Yesus pernah berkata " berbahagialah orang yang percaya, walaupun TIDAK MELIHAT"?

Menurut saya, disaat anda membuat rule kepada Ketuhanan TUHAN, anda baru saja memberikan batasan kepada KETUHANAN itu sendiri, dengan demikian kembali lagi kepada argumen saya di atas, TUHAN yang anda ingini, adalah TUHAN menurut KONSEP Anda, in other words: andalah yang menciptakan TUHAN anda.

Apakah saya Kristen atau bukan, bukanlah untuk didiskusikan, dan demikian pula siapa anda, bukan urusan saya. Tapi yang menarik dari argumen anda dan konsep keTUHANan adalah mengapa TUHAN itu ibarat Disana dan MANUSIA disini sehingga ia harus MENYATAKAN DIRINYA?

So, coba anda dalami lagi ilustrasi saya tentang setitik air dalam lautan. dimanakah lautan itu menurut setitik air itu?

--DoSa--

Anonim mengatakan...

Hmm untung jg kata "dosa" yg ente pake cuma akronim.

Bercanda nih kakak :)

Kl beta ikuti uraian @dosa, yaa logis sekali bhw Tuhan dlm kitab suci adalah Tuhan mnrt konsep manusia. Dan, jk kebenaran kita gantungkan pada hanger logika, mk @dosa absolutely benar, toh...

Thank you

Beta sonde mau berfilsafat ttg kebenaran, tp yg pasti kita bs naif kalo mengira logika adalah satu2nya dasar kebenaran. Ambil cth, skrg ini sdg heboh kasus hukum tokoh Jake The Ripper from Jombang, Ryan. Jk nanti terbukti si dia sakit jiwa, mk proses peradilan akan membebaskannya dr hukuman. Scr logika hukum, ini sdh benar. Tp cb tanyakan apa pendapat keluarga korban ttg kebenaran dlm hal ini!!

Dlm proses pembelajaran yg ptg tujuannya tercapai. Jadi, apapun penilaian @dosa ttg Tuhan yg diberitakan oleh kitab suci, bg beta yg penting beta bs terima ato tdk eksistensi Tuhan dg membaca infonya di kitab suci. Kl beta bs terima, mk tujuan kitab suci sdh tercapai. Kl sdh bgt, kritik @dosa adalah kerjaan naif. Sm naifnya dg kritik bg sang Juara Kelas.


kalau begini ujung2nya, sepertinya diskusi ini tidak perlu dilanjutkan lagi karena at the end of the day, perisai kita adalah "it's my damn business, and not yours". Saya cuma nimbrung saja dalam diskusi yang menarik ini, tapi kalau ada yang merasa sudah off track, atau out of the line, bahkan KAFIR, then i won't continue.. No hard feeling though..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

@DoSa

Pekerjaan kantor sdh selesai, tiba waktu untuk pulang ke rumah bertemu keluarga. Tp baiklah, sebelum menghirup udara pekat asap dan debu dijalan, saya ingin memberi respon pendek.

Sdr ini aneh bin ajaib, mengajak saya berfalsafah tp rupa-rupanya gemar mengutip pesan Yesus, Allah yg menyatakan dirinya, berinkarnasi menjadi manusia. Tp lalu bertanya, dari mana saya tahu Allah menyatakan dirinya, ha ha. Gaya sdr ini membuat saya teramat bingung, tp syukurlah sdr tidak sedang koma, hanya ada gelomang otak, karena mampu membaca/mendengar ayat suci dan mengutipnya disini.

Hal pertanyaan saya atas statement sdr, baik dan jahat hanyalah konsep manusia, sdr tdk mau menjawab karena menolak disebut org kristen. Hmm... menolak disebut org Kristen, tp gemar mengutip pesan Yesus.

Itu saja dan sampai jumpa besok!

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Menyedihkan membaca pernyataan Wali Kota Jakarta Timur Murdani yang menyatakan: "Warga minoritas harus menyadari keberadaannya". Baiklah, bagaimana kalau kami di Kupang mulai menyatakan bahwa kelompok minoritas di Kupang harus tahu keberadaannya. Di Kupang, mesjid ada di tiap kelurahan yang pembangunannya malah dibantu pemda. Tiap sekitar jam setengah 5 subuh, kami yang mayoritas disuguhi suara bising dari Masjid. Toh, kami tidak bilang bahwa minoritas harus tahu diri tuh? Si Murdani mungkin tergolong katak. Indonesia dikiranya cuma Jakarta. Mungkin lebih baik kita negara Federasi saja ya (Julius)

Anonim mengatakan...

@DoSa

Pekerjaan kantor sdh selesai, tiba waktu untuk pulang ke rumah bertemu keluarga. Tp baiklah, sebelum menghirup udara pekat asap dan debu dijalan, saya ingin memberi respon pendek.

Sdr ini aneh bin ajaib, mengajak saya berfalsafah tp rupa-rupanya gemar mengutip pesan Yesus, Allah yg menyatakan dirinya, berinkarnasi menjadi manusia. Tp lalu bertanya, dari mana saya tahu Allah menyatakan dirinya, ha ha. Gaya sdr ini membuat saya teramat bingung, tp syukurlah sdr tidak sedang koma, hanya ada gelomang otak, karena mampu membaca/mendengar ayat suci dan mengutipnya disini.

Hal pertanyaan saya atas statement sdr, baik dan jahat hanyalah konsep manusia, sdr tdk mau menjawab karena menolak disebut org kristen. Hmm... menolak disebut org Kristen, tp gemar mengutip pesan Yesus.

Itu saja dan sampai jumpa besok!

-kadeluk-


Hmmmm, ada pepatah mengatakan Buku adalah gudang ilmu, dan membaca adalah kuncinya

Sepengetahuan saya, diskusinya sih bukan tentang siapa --DoSa--, melainkan tentang Allah yang semena-mena. Kelihatannya kita terlalu sering lari dari topik diskusi dan mulai berpaling pada mereka-reka dan tenggelam pada misteri siapa sparring partner kita dan mulai memakai bahasa metafora untuk meresponsnya... It's DejaVu all over again, ckckck... (someone will know what i'm saying.. :))

As i say before, topiknya bukan tentang --DoSa-- jadi siapakah saya, apakah orang Kristen atau bukan, apakah sedang koma atau bukan, bukanlah untuk konsumsi publik, sebagaimana saya dalam seluruh postingan saya tidak pernah (dan tidak ingin) terjebak dalam menganalisa apa, siapa dan bagaimana anda.. Simply karena itu tidak penting, none of my business and above all, never judge the book by its cover..

Jadi saudara, ada dua pilihan: we can continue this discussion kalo mau stick to the topik atau mengikuti nafsu kita untuk mulai menebak-nebak siapa "lawan" kita ini dan menjadikannya sebagai primary topic.. :)

Masih banyak bahan diskusi yang menarik dari argumen anda dan saya kok, jadi kalau anda mau tetap bermain "siapakah saya", then sebaiknya kita hentikan saja diskusi ini karena sudah tidak ada added value(s)nya, baik terhadap anda maupun saya.

Tapi kalau mau stick to the interesting topics, then let's continue, shall we?

--DoSa--

Anonim mengatakan...

@DoSa

Ha ha, rupanya sdr sangat terganggu dengan komentar saya yg terakhir, lalu membuat 'ultimatum.' Ada apa ini? Tp baiklah.

Begini, siapa dan apa sdr memang tdk penting. Sdr tdk perlu ge-eran dong, hi hi. Tp dalam diskusi, pijakan/premis argumen sangat penting. Kami sedang diskusi, lalu sdr datang memberi statemen yg kemudian saya 'gugat.' Kalau sdr membaca hati-hati, saya sedang mencoba mengerti 'where you are coming from.' Tapi 'you have been all over the place.' Sdr berfalsafat ttg Tuhan. Saya menggugat, tp sdr bahtah dgn pesan Yesus yg sebelumnya sdr bantah dia sebagai 'inkarnasi' Allah.

Jadi saya setuju kalau sdr ingin terus berdiskusi tp tolong beri argumen dan premis yg jelas dan tidak berpindah-pindah. Lets start all over again! Apa yg sdr ingin sampaikan disini dan apa dasarnya???

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

@bonggo

Beta lia bung bonggo suda pasang 'tembok' dan DoSa mulai putus asa karena sonde bisa 'tembus.' Beta mau lia dolo, apa @DoSa punya jurus-jurus khusus jebolin tembok ato manyarah.

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Ha ha, rupanya sdr sangat terganggu dengan komentar saya yg terakhir, lalu membuat 'ultimatum.' Ada apa ini? Tp baiklah.

Sama sekali ngga terganggu kok.. saya hanya memberikan saran tentang flow dari diskusi ini saja, nothing personal. Dan sekali lagi, saya ngga pernah dan ngga mau judge the book by its cover dengan menebak-nebak siapa anda, apa motivasi anda apalagi kondisi emosi anda saat ini. Saya lebih senang kalo stick to the topic..

Begini, siapa dan apa sdr memang tdk penting. Sdr tdk perlu ge-eran dong, hi hi. Tp dalam diskusi, pijakan/premis argumen sangat penting. Kami sedang diskusi, lalu sdr datang memberi statemen yg kemudian saya 'gugat.' Kalau sdr membaca hati-hati, saya sedang mencoba mengerti 'where you are coming from.' Tapi 'you have been all over the place.' Sdr berfalsafat ttg Tuhan. Saya menggugat, tp sdr bahtah dgn pesan Yesus yg sebelumnya sdr bantah dia sebagai 'inkarnasi' Allah.

Jadi saya setuju kalau sdr ingin terus berdiskusi tp tolong beri argumen dan premis yg jelas dan tidak berpindah-pindah. Lets start all over again! Apa yg sdr ingin sampaikan disini dan apa dasarnya???


I take it as a compliment.

Sebenarnya kalo dirangkumkan, flow dari diskusi ini cukup jelas dengan berfokus pada TUHAN yang BERDAULAT, TUHAN yang SEMENA-MENA dan Kejahatan sebagai KETIADAAN TUHAN.

Argumen saya pun cukup straight forward (bukan ge er, tapi perasaan saya begitu), bahwa FIGUR TUHAN yang didiskusikan disini hanyalah TUHAN yang diciptakan oleh Manusia saja, karena baik/jahat, TUHAN dan SETAN hanyalah konsep ciptaan Manusia saja.

Anda bilang TUHAN hanya bisa dimengerti kalau dia MENYATAKAN DIRINYA. Well, ini rule/indikator dari siapa? TUHAN yang buat atau ANDA? Saya bertanya, dari mana sumbernya, tapi anda belum menjawab..

Contoh simple bahwa TUHAN adalah ciptaan manusia saja adalah The Lord's Prayer.."Our Father Who Art in Heaven".. Why FATHER? Apakah TUHAN yang anda imani adalah PRIA? Then mana kekuasaanya sebagai CREATOR untuk menjadi WANITA?.. Then mengapa harus berupa MANUSIA? Dimana kekuasaannya untuk menjadi Elang? atau Udara? or even Roti Bakar Eddy Bulungan? Bukankah disaat anda memberi lebel ini dan itu kepada TUHAN, then anda telah memanusiakan TUHAN? in other world, TUHAN yang anda imani adalah TUHAN menurut keinginan anda.

Yang menarik adalah anda mengatakan Yesus sebagai INKARNASI dari ALLAH/TUHAN. tapi anda sendiri ngga bisa membuktikan apa/siapa itu Allah..THus Allah saja anda ngga bisa buktikan, apalagi Yesus sebagai apa yang anda imani "inkarnasi Allah".

@bonggo

Beta lia bung bonggo suda pasang 'tembok' dan DoSa mulai putus asa karena sonde bisa 'tembus.' Beta mau lia dolo, apa @DoSa punya jurus-jurus khusus jebolin tembok ato manyarah.


Hmmmm,

sekali lagi ngga ada maksud apapun dalam diskusi ini kok. Tak ada pula hitung-hitungan skor, yang ada hanyalah berbagi pemahaman dan opini masing-masing. Itu saja.. Nothing more, nothing less..

Tapi sekali lagi, saya anggap ini sebagai compliment..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

Wah... sejak pagi beta tasibu deng ana2 skola minggu yg mau ibadah padang di hari Isra Mi'raj ini...

@Dosa
Beta kasi ente kebebasan utk mengiterpretasi stetmen2 beta mnrt pola pikirmu. Salah dan benar, let the God determine.

Kl ente anggap beta "pasang tembok", rasanya jg wajar saja. Krn bg beta, urusan Tuhan adalah urusan setiap pribadi. Kecuali ente penganut doktrin "truth claim", lalu prakteknya anti kebebasan individu utk ber-Tuhan ato tidak. Jd @kadeluk, begitulah cara @dosa mengakui pendapat beta.

Ada hal dlm kitab suci yg diabaikan @dosa yaitu jk tjd interaksi antara Tuhan dg manusia, mk insiatornya adalah Tuhan. Kitab suci jg mengandung info bhw Tuhan mengintervensi hati dan pikiran manusia utk memperkenalkan diri-Nya, tentu dg pendekatan khas agar manusia dpt memahami Tuhan-nya. Istilah broadcasting, antara pemancar dan receiver hrs klop frekwensinya. Konsekwensinya, manusia akan mengenal Tuhan menurut daya nalar dan persepsi manusia yg terbatas. Dlm bahasa kitab suci disebut Tuhan merendahkan diri-Nya agar dapat dikenal oleh ciptaan-Nya. Bhw Tuhan yg diberitakan kitab suci bahkan lbh hebat dari yg diberitakan, bg beta bkn hal baru itu. Krn itu pd komentar sblmnya, beta pertanyakan apa yg salah jk Tuhan yg diberitakan oleh kitab suci adalah Tuhan mnrt konsepsi manusia? Tdk boleh? Siapa yg larang?

Beta tau bhw Tuhan yg sebatas konsepsi manusia ini bkn tdk bermasalah. Masalah timbul jk pembaca kitab suci lalu meyakini bhw Tuhan itu mmg benar2 punya mulut utk bicara, punya tangan utk kepruk umat-Nya, punya kaki utk jalan2, punya otak utk mikir, dst. Lalu timbul praktek2 di mana manusia bikin pasukan utk menganiaya dan membunuh sesamanya, dg alasan membela Tuhan. Itu yg dibela Tuhan ato ego kelompoknya?

-bonggo-

Anonim mengatakan...

@DoSa

Bottom line is..."TUHAN" adalah something beyond our human knowledge to describe?

Kalau sdr menyimak argumen saya dgn baik, saya tidak membantah kebenaran ini. Tapi kalau saya dan sdr sebut DIA maha kuasa dan MAHA BERBUAT SESUKANYA bahkan beyond our understanding, maka bukan 'barang aneh' DIA berinisiatif untuk MENYATAKAN DIRINYA kpd saya dan sdr sehingga dalam keterbatasan sebagai manusia, kita mampu mengerti DIA.

Dus, kalau saya imani DIA sudah 'menyatakan' diriNya, dan dalam segala keterbatasan sebagai manusia, saya memanggilnya Bapa (bukan ibu), dimama kekeliruan saya itu??? Gugatan saya kepada sdr adalah TUHAN yg sdr sebut beyond description itu seolah tidak mampu menyatakan diriNya kepada manusia sehingga apa kita sebut TUHAN adalah konsep manusia belaka. Lalu siapa yg membuat limit bagi TUHAN??? Sdr atau saya???

-kadeluk-

Anonim mengatakan...

Bagi GW, diskusi antara Dosa, kadeluk dan bonggo adalah diskusi terbaik yang pernah ada di blog ini. Selamat buat diskusi yang sehat ini dan kaga songong ini. Proficiat deh (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Menarik,

saya mencoba menyimak kembali argumen saudara KD Look (baca: kadeluk) tapi saya ngga bisa menyimak pernyataan yang reassuring bahwa we, CIPTAAN sungguh terbatas untuk bisa mendescribe siapa itu CREATOR. Apalagi kalo indikatornya adalah sesuatu yang hanya bisa dikenali melalui indera manusia saja (bagaimana dengan segala ciptaan yang berada di bumi, di atas bumi dan dibawah bumi "memuji" the CREATOR?).

Tapi saya sepakat bahwa IF TUHAN adalah MAHA BERBUAT SESUKANYA, then it is likely that DIA (could) menyatakan dirinya kepada ciptaannya untuk dikenali. Pertanyaan saya yang belum saudara jawab adalah apa landasan IMAN saudara ini? Dari Alkitabkah? atau Alqurankah? Atau Zaburkah? Atau apa? Karena IMAN pun BISA Salah!

Saya ngga sepakat kalo segala sesuatu HARUS dideskripsikan, termasuk TUHAN. Keanggkuhan manusialah yang selalu ingin mendiskripsikan segala sesuatu, termasuk TUHAN. Menurut saya, it's not a shame untuk mengakui bahwa something is just indescribably.

Saudara, apakah mungkin, TUHAN yang anda sembah itu dipanggil IBU?

Saudara Bonggo,

well said. As argumen gue sebelumnya, diskusi ini tidak ada motif apapun rather than sharing argumen dan opini. Whatever you believed in adalah masalah pribadi anda, dan itu saya hargai.

Menurut saya, TUHAN yang diberitakan dalam kitab "suci" lah yang menjadi sumber bencana. Pertama, karena TUHAN itu adalah ciptaan MANUSIA, sehingga tiap kelompok iman, yang kita kenal dengan nama AGAMA mengimani sosok TUHAN menurut citaannya masing-masing, yang not surprisingly berbeda satu dengan yang lain. Simply, hal ini terjadi karena manusia menuhankan TUHAN menurut kelompok masing-masing, yang akibatnya: timbul "perang" antara penganut TUHAN-TUHAN ini. Ambon, Poso, Kupang, Mataram, Al Qaida, Mujahidden, Macan Tamil, PKI, dll. Apa sumber dari konflik antara agama ini? Karena TUHAN ciptaan Manusia..Satu kelompok merasa bahwa TUHANnya adalah yang benar, karena TUHANnya telah menyakan dirinya kepadanya menurut KITAB SUCINYA.. Ini adalah self fulfilling prophecy.

Kenapa manusia ngga pernah bunuh-bunuhan terhadap pengetahuan tentang 1+1 = 2? :)

--DoSa--

Anonim mengatakan...

@Dosa

Dlm kacamata beta, nampak bhw babak pertama sdh OK, krn ente sdh terima bhw urusan Tuhan adalah urusan pribadi masing-masing. Bhw tdk salah jg jk Tuhan dlm kitab suci itu sebatas konsepsi manusia, meski sebenarnya bs saja sosok Tuhan melampaui itu. Krn ente sendiri toh tdk bakal mampu jk beta minta jelaskan ttg Tuhan yang beyond our human knowledge to describe itu.

Skrg ente ajak beta msk babak II dg doktrin, Tuhan sbg sumber bencana. Beta liat upaya pembuktian yg ente bikin justru menunjukkan bhw manusialah yg mjd sumber bencana bg dunia ini. Argumen awal ente bhw Tuhan hanya sekedar ciptaan manusia, jelas menunjukkan itu. Ada perumpamaan, seorang kakek bikin perhiasan mahal, lalu anak cucunya bunuh-bunuhan krn rebutan. Masak perhiasannya yg disalahin? Lbh cocok dikatakan bhw nafsu ego, ato istilah ente, "keangkuhan" anak-cucu si kakeklah yg mjd sumber bencana dlm keluarga itu, toh... Jadi, beta minta ente tolong cari argumen yg lbh selaras dg doktrin yg ente buat.

Mengenai doktrin itu sendiri, maaf sj dr awal beta sdh tdk sepakat. Ente bilang Tuhan adalah ciptaan manusia. Mnrt beta, Tuhan yg beta kenal mmg sebatas konsepsi manusia krn mmg dlm batas itulah manusia bs memahami dan memberitakan ttg Dia. Beta sm sekali tdk setuju jk krn ini lalu serta merta kita simpulkan bhw Tuhan adalah kreasi akal manusia.

Bhw ente cap deskripsi ttg Tuhan adalah buah keangkuhan manusia, itu urusan keangkuhan ente utk maen cap sesama. Bg beta, tdk ada larangan bg manusia utk berupaya mendeskripsikan Tuhan mnrt batas2 kemampuan manusia, meski ada dampak buruk spt yg ente jelaskan di atas. Dan, bg beta dampak buruk itu jelas bersumber dr manusia yg di satu sisi tdk menyadari keterbatasannya dlm mendeskripsikan Tuhan, tp di sisi lain angkuh dan sombong mengklaim konspsinya yg paling benar sendiri. Ini yg beta sebut, "truth claim doctrine".

Dan, syukurlah beta lahir dlm posisi beragama kristen yg kitab sucinya tdk mengenal truth claim doctrine ini. Bayangkan, kristen yg tdk punya ajaran klaim kebenaran sendiri sj, dlm sejarahnya ditemukan jejak2 praktek doktrin ini. Jelas, sumber bencana adalah manusia sendiri, kan?

Pd ahir komentar, ente mo ajak msk babak III, masalah 1+1=2. Tp beta kira jgn begitulah... Ntar org2 yg anti beta di sini, kasi cap beta kutu loncat.

@Proxy73
Apa ente ne mmg sdh fitrahnya inkonsisten. Biasanya jd pendukung setia seseorang (beta su takut sebut nama keramat ini) dan tdk segan2 "mencekik" beta di sini. Tp tumben kali ini berbalik arah.

-bonggo-

Anonim mengatakan...

--DoSa--

Sdr sudah sedikit 'bergeser.' Baiklah diskusi bisa progress, syukur-syukur kita nanti bisa sepakat, kalau tdk, paling sedikit, bisa saling memahami.

Walau sdr masih ragu, memakai "IF" (huruf besar pula), sdr bisa memahami Tuhan bisa MELAKUKAN SESUKANYA termasuk menyatakan DIRINYA kepada manusia yg serba terbatas. Saya sudah katakan sebelumnya, premis opini saya adalah ALLAH INGIN DIMENGERTI oleh kita. So, 5 indra
'comes to the picture.' Sdr ini sesuatu yg reassuring, baiklah, ini dia:

"Sembahlah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan jiwamu dan kekuatanmu dan akal budimu"

Perhatikan kata 'AKAL BUDIMU!' Menurut sdr, apakah cukup sdr menyembah Allah hanya dgn gelombang otak??? Atau AKAL BUDI yang bekerja sedemikian merespon 5 indra kita??? Lalu apa cukup dgn akal saja yg sdr cap amat dangkal?? Tentu tidak! Lihatlah SEGENAP HATI dan JIWAMU! So, kegusaran sdr, teramat dangkal jika hanya 5 indra, saya sepakat karena sayapun harus menyembah Allah dengan hati dan jiwa.

Tentang siapa Yesus, sdr bukan org bodoh khan sehingga saya harus kasih tahu dari pada saya tahu dia Allah yg berinkarnasi.

Hal komen sdr kepada bung bonggo, saya tergelitik untuk bilang ini: Bahwa Allah yg saya sembah adalah Allah yg SUDAH dan TERUS-MENERUS menyatakan DIRINYA sehingga saya tdk perlu menduga-duga apa sifatNya, apa mauNya blah, blah. Untuk itu, saya TIDAK MUNGKIN ANGKAT SENJATA UNTUK MEMBELA DIA. Kalau sdr bilang ada fenomena dimana manusia membunuh atas nama Allah, maka bisa jadi ALLAH yg mereka sembah belum menyatakan dirinya sehingga pengikutnya hanya bisa menduga-duga. Lalu dikira ALLAH perlu PEMBELAAN dll. Begitu?? Entahlah! Saya hanya tahu ALLAH yg saya sembah.

-KD Look-

Anonim mengatakan...

@bonngo

Soal proxy73, tar usa urus dia. Dia tuh hanya malu hati saaaa, su 'cekek' katong 2 hamper mati, beking @bm turun tangan. Kalau bung su minta maaf dia son brani padahal dia ju dapa togor dari @bm karena sinis balas sinis. Malu hati minta maaf tp dia pilih jadi org bae disini. Beta yakin kalau katong beking sala sadiki, dia baterak keras-keras lai ko @bm iko campor. Be pamalas deng manusia tipe bagini. Tp salut mau mati deng @DoSa, be ada olok dia ma dia cool saaaa. Dia sonde cepat nae dara. Woooi @DoSa, 2 thumbs up for you!!!

-KD Look-

Anonim mengatakan...

@ all,

Membaca jalan berpikir mas Dosa, saya teringat Prof. William Liddle dari USA yang punya banya murid di Indoensia seperi Malarangeng brothers, Syaiful Mujeni dan beberapa lainnya. Dalam salah satu tulisan di majalah tempo, dia pernah menulis bahwa:

agama saya adalah agamanya Abraham Lincoln, yaitu agama yang percaya adanya TUHAN tetapi tidak percaya pada agama.

Saya pikir, inilah produk Amerika yang pernah dibanggakan oleh NK dalam postingnya di sini. Karena rasionalitas maka institusi agama menjadi ternafikan. Kalau disuruh berdebat, saya tidak mau tetapi keimanan saya mengatakan bahwa saya tidak sepikiran dengan saudara Dosa dan NK (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

Sebenarnya, hal inilah yang saya kuatirkan sejak dahulu dari sosok bigmike. Makanya, saya meminta BM untuk memposting evolusi.

Tetapi setelah saya amat-amati, saya pikir inilah keunggulan blog ini yaitu BM membiarkan "taman nya" ditumbuhi beraneka bunga dengan warnanya masing-masing. Mungki ini oengaruh ilmunya yang menghargai keanekaragaman hayati. Tanaman berbahaya pun (harmful) tidak akan dibuang karena merupakan kekayaan biodiversity kecuali jika perlu akan dikendalikan.

Dengan cara itu maka saya bisa memahami saudara Dosa dan NK meskipun saya tidak sependapat dengan mereka (Syam)

Anonim mengatakan...

@Syamtua

Hati-hati!! Di kacamata saya, @dosa dan @nk itu bkn tdk beragama, lho... Sy kuatir Pak Syam tnp sengaja terlibat fitnah dg bikin opini seolah-olah mereka itu tdk punya agama. Apalagi, sy tdk punya catatan bhw Pak Syam pernah scr eksplisit menanyakan kpd mereka ttg hal ini.

Sy lg bikin proyek pesanan org, jd blom sempat ikut nimbrung lbh jauh.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

Saya terpaksa harus meninggal pertapaan saya yg belum kelar dan turun gunung karena mencium bau-bau fitnah disini.

Weeeeessss... rupanya bau tsb datang dari 'sahabat' @bapa tua aka @syamtua aka @blogger tua. Assalamu alaikum @bapa tua.

Rupanya @bapa tua yg sudah lama disini, membaca komentar dan tulisan saya tp masih saja cap saya 'anti' agama. ck..ck...

Kalau @bapa tua menyebut Prof. William Liddle, saya bahkan sudah bertemu dengannya di Amerika. @bapa tua, mumpung saya masih pingin menghirup udara segar, didalam gua agak pengap, saya mau tanya. Begini. Kalau saya percaya Tuhan tp tidak suka dgn institusi agama, apa saya ini golongan atheis??? Kalau @bapa tua bisa jawab, maka saya akan lupakan cap kafir yg @bapa tua berikan kepada saya diwaktu lalu.

Untuk info @bapa tua, Yesus sang junjungan saya saja tidak pernah membuat yg namanya AGAMA KRISTEN. Kekristenan terinstitusi pertama kali oleh Kaisar Roma. Mungkin lain dengan Muhamad yg 'melahirkan' Islam tp ukuran Islam jangan @bapa tua pakai untuk menilai saya dan @DoSa.

Begitu saja dan saya tunggu.

@DoSa

Wah, wah, manusia satu ini lama seng muncul tau-tau berdebat disini. Mantaf!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Ini topik debat yang lama, Theis VS aTheis. Sama-sama bersikukuh dengan pendapatnya lantas tidak bersepakan untuk bersepakat. Ya sudahlah, yang atheis tidak perlu Tuhan yo wis ben. Kan sebenernya mereka masih terus mencari Tuhan juga hanya sosok yang mereka mau nggak seperti yang ada dalam semua kitab suci. Nah, pencarian mereka itulah "kitab suci" mereka sendiri (Sibirulaut)

Anonim mengatakan...

Nah, memang sengaja menaruh terpisah. Siapa yang menjadi "TUHAN" bagi orang atheis? Menurut dedengkot kaum atheis yaitu Ludwig Feuerbach, ya diri mereka sendiri. Maka, hati-hatilah atau malah beruntugn sekali bung bonggo dan kadeluk, anda berdua sedang berbicara dengan Tuhan (Sibirulaut)

Anonim mengatakan...

@ bonggo dan KD look,

kliatannye gw dijadiin sasaran "marahrusli" ma ente bedua wakakaakakkk...jangan sensi dunk bro'.

1. GW cuma ngingetin bahwa ente bedua ude keseringan mancing-mancing si A9ust padahal sejak awal dienye ude kagak suka diajak olok-olokan. Nah, ketika dienye marahrusli kok ente bedua jadi sebel? jangan gitu dong bro kan ente nyang maranin terus?

2. GW cuma punya 1 misi di blog ini, yaitu gw nyaman di blog ini karena sosok dan posting BM. Ente tau nggak, sekali waktu di chatt room BM di katain, entah sama setan mana, MAMPUS. Ente tau apa reaksi BM? ehh..dienye cengaar-cengir doang sambil bilangin doa yang syahdu. Kagak percaye? Silakan buka ajah arsip di chattroom. Nah, org yg kayak gini yg kagak pedulian ama dirinya, mengundang simpati dari GW dan banyak sahabat di blog ini. Salah? Mas bonggo masih ingat keetika BM dikatain bermental pedagang? Coba waspadalah dikit. Lihat reaksi sahabat blogger. Membela kan? Nah, dalam dunia blog nyang ginian disebut sebagai community. Ada rasa saling melindungi di antara anggotannya. Gichhuuu loh bossss...

3. Kalo ente masih marahrusli atawa merekah, ya maafin GW. Sohiban kan?

(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@Dosa

Hadir

Dlm kacamata beta, nampak bhw babak pertama sdh OK, krn ente sdh terima bhw urusan Tuhan adalah urusan pribadi masing-masing. Bhw tdk salah jg jk Tuhan dlm kitab suci itu sebatas konsepsi manusia, meski sebenarnya bs saja sosok Tuhan melampaui itu. Krn ente sendiri toh tdk bakal mampu jk beta minta jelaskan ttg Tuhan yang beyond our human knowledge to describe itu.

Absolutely.

As gue udah bilang sebelumnya, bahwa diskusi ini tidak memaksa, tidak mengikat dan tidak ada yang keep the score, at least not me. Dan sekali lagi anda benar, bahwa dengan penuh kerendahan diri, sebagai CIPTAAN, saya ngga mampu mendescribe apa (bukan siapa) itu TUHAN (baca: CREATOR)

Skrg ente ajak beta msk babak II dg doktrin, Tuhan sbg sumber bencana. Beta liat upaya pembuktian yg ente bikin justru menunjukkan bhw manusialah yg mjd sumber bencana bg dunia ini. Argumen awal ente bhw Tuhan hanya sekedar ciptaan manusia, jelas menunjukkan itu. Ada perumpamaan, seorang kakek bikin perhiasan mahal, lalu anak cucunya bunuh-bunuhan krn rebutan. Masak perhiasannya yg disalahin? Lbh cocok dikatakan bhw nafsu ego, ato istilah ente, "keangkuhan" anak-cucu si kakeklah yg mjd sumber bencana dlm keluarga itu, toh... Jadi, beta minta ente tolong cari argumen yg lbh selaras dg doktrin yg ente buat.

Sebenarnya ada yang mixed up dalam argumen saya. Dari awal argumen saya adalah pahala/dosa, hidup/mati, susah/senang, bahagia/bencana adalah konsep manusia saja. Coba tanyakan kepada kaum budha, dan kaum kristiani, apa itu mati? pasti anda akan menemukan dua "konsep" yang berbeda. Menurut saya, apa yang kita/manusia kenal sebagai "konsep2" di atas adalah dramatisasi dari keterbatasan manusia sebagai CIPTAAN saja. What we really know about it is nothing! Simply karena kita hanyalah CREATION.

Mengenai doktrin itu sendiri, maaf sj dr awal beta sdh tdk sepakat. Ente bilang Tuhan adalah ciptaan manusia. Mnrt beta, Tuhan yg beta kenal mmg sebatas konsepsi manusia krn mmg dlm batas itulah manusia bs memahami dan memberitakan ttg Dia. Beta sm sekali tdk setuju jk krn ini lalu serta merta kita simpulkan bhw Tuhan adalah kreasi akal manusia.

Bhw ente cap deskripsi ttg Tuhan adalah buah keangkuhan manusia, itu urusan keangkuhan ente utk maen cap sesama. Bg beta, tdk ada larangan bg manusia utk berupaya mendeskripsikan Tuhan mnrt batas2 kemampuan manusia, meski ada dampak buruk spt yg ente jelaskan di atas. Dan, bg beta dampak buruk itu jelas bersumber dr manusia yg di satu sisi tdk menyadari keterbatasannya dlm mendeskripsikan Tuhan, tp di sisi lain angkuh dan sombong mengklaim konspsinya yg paling benar sendiri. Ini yg beta sebut, "truth claim doctrine".


Doktrin atau dogma inilah yang menjadi BENCANA, seperti argumen beta di postingan sebelumnya. Karena TUHAN (lihat gue memakai 2 kata yang berbeda, CREATOR dan TUHAN, for the sake of clarity of this discussion), adalah CIPTAAN Manusia, maka kita bisa melihat, contoh2 awal dalam diskusi ini tentang poso, ambon, kupang, situbondo, SETIA merupakan ekses dari doktrin/dogma itu. Manusia membela TUHAN yang menurut mereka yang terbaik, padahal itu hanyalah TUHAN ciptaan manusia saja.

disatu sisi kita mengimani bahwa kita diciptakan, jadi ada pencipta, tapi disisi lain, konsept kita terhadap PENCIPTA berbeda-beda, sehingga kita harus bunuh2an membela PENCIPTA kita..Hehehe, aneh bukan? See what I mean? CREATOR adalah CREATOR. IF manusia mereffer Allah, YAHWEH, YESUS, SEUZ, BRAHMA, WISNU, SAPI, POHON, BATU, API, AIR adalah CREATOR, then they are all the same!! Tapi pertanyaannya, kenapa Islam ngga percaya kepada Yesus sebagai CREATOR? Kenapa Kristen ngga percaya kepada PATUNG? Kenapa Orang hindu ngga percaya kepada ALLAH? Simply, karena semua ini adalah TUHAN ciptaan Manusia..

Dan, syukurlah beta lahir dlm posisi beragama kristen yg kitab sucinya tdk mengenal truth claim doctrine ini. Bayangkan, kristen yg tdk punya ajaran klaim kebenaran sendiri sj, dlm sejarahnya ditemukan jejak2 praktek doktrin ini. Jelas, sumber bencana adalah manusia sendiri, kan?

Itu adalah iman anda, dan bukan urusan saya untuk mengganggunya. Satu hal yang saya ingin tanya adalah, apakah anda YAKIN (dengan hati dan akal budi) bahwa doktrin yang anda percayai itu adalah BENAR?

Pd ahir komentar, ente mo ajak msk babak III, masalah 1+1=2. Tp beta kira jgn begitulah... Ntar org2 yg anti beta di sini, kasi cap beta kutu loncat.

Hmmmmm, jadi penasaran eq.. :)
=================================

Walau sdr masih ragu, memakai "IF" (huruf besar pula), sdr bisa memahami Tuhan bisa MELAKUKAN SESUKANYA termasuk menyatakan DIRINYA kepada manusia yg serba terbatas. Saya sudah katakan sebelumnya, premis opini saya adalah ALLAH INGIN DIMENGERTI oleh kita. So, 5 indra
'comes to the picture.' Sdr ini sesuatu yg reassuring, baiklah, ini dia:

"Sembahlah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan jiwamu dan kekuatanmu dan akal budimu"

Perhatikan kata 'AKAL BUDIMU!' Menurut sdr, apakah cukup sdr menyembah Allah hanya dgn gelombang otak??? Atau AKAL BUDI yang bekerja sedemikian merespon 5 indra kita??? Lalu apa cukup dgn akal saja yg sdr cap amat dangkal?? Tentu tidak! Lihatlah SEGENAP HATI dan JIWAMU! So, kegusaran sdr, teramat dangkal jika hanya 5 indra, saya sepakat karena sayapun harus menyembah Allah dengan hati dan jiwa.


Ahh, that's exactly my point. Selective viewing. Kata Jose Mourinho "What do you WANT to see". Anda percaya bahwa "TUhan Allah" sebagai pencipta langit dan bumi serta segala isinya, then WHY isi dari bumi memakai ACUAN yang berbeda untuk menyembah "Tuhan Allah"? Apakah anda bisa memakai Kitab Kejawen untuk menyembah "Tuhan Allah"? Atau memakai Alquran? Coba anda ke gereja bawa buku Harry Potter sebagai bahan bacaan?

My point is, "kitab suci" hanyalah buatan manusia saja, that's why "TUHAN ALLAH"nya Kristen, berbeda dengan "TUHAN ALLAH"nya Hindu, and so on and so forth. Anda tahu khan expressi rubbush in rubbish out? Well, kalo kitab suci itu rubbish, then outputnya juga rubbish, alias dogma semata..!!

Tentang siapa Yesus, sdr bukan org bodoh khan sehingga saya harus kasih tahu dari pada saya tahu dia Allah yg berinkarnasi.

Hal komen sdr kepada bung bonggo, saya tergelitik untuk bilang ini: Bahwa Allah yg saya sembah adalah Allah yg SUDAH dan TERUS-MENERUS menyatakan DIRINYA sehingga saya tdk perlu menduga-duga apa sifatNya, apa mauNya blah, blah. Untuk itu, saya TIDAK MUNGKIN ANGKAT SENJATA UNTUK MEMBELA DIA. Kalau sdr bilang ada fenomena dimana manusia membunuh atas nama Allah, maka bisa jadi ALLAH yg mereka sembah belum menyatakan dirinya sehingga pengikutnya hanya bisa menduga-duga. Lalu dikira ALLAH perlu PEMBELAAN dll. Begitu?? Entahlah! Saya hanya tahu ALLAH yg saya sembah.

-KD Look-


Like what i said before, gue ngga perduli apa yang you believed in, itu urusan anda pribadi anda. Diskusi ini tidak bermaksud untuk menggoyahkan iman anda. Diskusi ini hanya meninggalkan jejak-jejak penasaran, itupun bagi yang penasaran.. :)

BTW, anda suka change juga rupanya: kadeluk > KD Look :)
=========================

Nyong Kupang, apakah anda representasi dari Kupang? Saya ingat di postingan pertama saya, anda bilang " welcome bung!".. Hmmm, SOOO GENDER BIAS.. :) Tapi mungkin sudah sifat MALE DOMINANT, sehingga figur TUHANpun dipanggil BAPA, bukan Ibu.. :) BUkan begitu KD Look? :) - Intermezzo saja -

==========================

Blue Oceans, saya tidak merasa speak as or on behalf of Atheis, sekali lagi never judge the book by its cover, though. Di ONLINE FORUM, anyone can be anybody: Rule #1.

Santai saja, nothing personal disini.

--DoSa--

Anonim mengatakan...

ha ha ha existensialisme. Kuno (Nana)

Anonim mengatakan...

@DoSa

Saya tdk terlalu ikuti 'dola-dalih' sdr dgn @bonggo tp dgn saya, sdr 'bergeser' lagi, sebelumnya ALLAh adalah konsepsi manusia, mejadi KITAB SUCI 'ciptaan' manusia.

Tidak perlu bertele-tele, ingat premis dasar opini sdr. Kalau ALLAh maha segalanya, saya dan sdr tidak mungkin bisa membatasi kehendaknya, maka sdr harus pula menerima DIA mampu 'menuntun' manusia untuk menulis ALKITAB sesuai kehendakNya.

Karena argumen sdr sudah tdk maju lagi, hanya geser sana geser sini, maka saya ahiri saya diskusi dgn topik ini. SILAHKAHN BUAT TOPIK BARU YG LEBIH MENARIK.

Mohon maaf kalau sepanjang diskusi ada bhs saya yg tdk berkenan. TUHAN YESUS BERKATI SDR!

-KD Look-

PS: Sudah dengar mantra panas di Amerika? CHANGE WE CAN BELIEVE IN! Thanks for 'baptising' me with the new name. I lkie this.

Anonim mengatakan...

@proxy73

Baik sekali permintaan maafmu itu walau sdr masih saja berburuk sangka dengan kadeluk yg sama sekali tdk ada salahnya. Kalau anda membaca respon mas a9us, dia cool cool saja tuh, bahkan nyapa si mas kadeluk dengan sebutan 'bos.'

Beta off dolo ee boss (A9ust)

Saran saya, lain kali, kalau anda ingin mau 'melindungi' si @bm (itupun kalau diminta. Lha dia khan sudah dewasa, belum tentu perlu bantuan anda), maka bertindaklah sama spt @bm, adil. Yg buat keributan ditegur, yg membalas kasarpun di tegur. Yg ikut-ikutan panasin pun di tegur. Anda harusnya juga minta maaf ama @bm karena termasuk yg ditegur. Tp itu urusan anda.

Sekali lagi, saya salut anda mau minta maaf ama mas bonggo dan kadeluk.

-Carpe Diem-

Anonim mengatakan...

apa ada untung berdiskusi dengan golongan atheis? Buang waktu saja karena mereka adalah TUHAN bagi diri mereka sendiri. Siapa lagi yang mau mereka dengar? Bertobatlah selama pintu taubatan masih dibukakan untukmu (Fajroel)

Anonim mengatakan...

Nih saya kasih ayat supaya DOSA bertaubat

Allah SWT berfirman:

"Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Ini adalah dalil akan kewajiban bertaubat. Karena jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang-orang zhalim.

Dan orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung. "Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." (QS. Yusuf: 23)

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222). Mengajak Kaum Musyrikin dan Kaum Kafir untuk Bertaubat Di antara ayat-ayat Al Quran ada yang mengajak kaum musyrikin untuk bertaubat, serta membukan pintu bagi mereka untuk bergabung dalam masyarakat muslim, serta menjadi saudara seiman mereka.
"Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. at-Taubah: 5). "Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (QS. At-Taubah: 11)

(Fajroel)

Anonim mengatakan...

Ah si Fajroel lucu banget. Baru bilang nggak berguna ngomong ma orang atheis eh....langsung ngasih khotbah jumat ..wakekekaakakeke..nggak konsisten. Tema-tema ginian banyak bertebaran di milis-milis. Capeeekkkk ddeeehhhh (Ryan, BUKAN jagal van njombang lho)

Anonim mengatakan...

Ah, menurut saya perdebatan ini adalah warisan masa pencerahan dahulu yang menhasilkan budaya sekuler. Anda yng merasa gelisah silakan saja tetapi saya tidak. Tuhan saya adalah Tuhan yang seperti diposting BM, yaitu TUHAN yang selalu memberi setiap hari. Tuhan yang Maha Baik (Esther)

Anonim mengatakan...

[Dosa nulis:]
[Dan sekali lagi anda benar, bahwa dengan penuh kerendahan diri, sebagai CIPTAAN, saya ngga mampu mendescribe apa (bukan siapa) itu TUHAN (baca: CREATOR) ]

[komentar]
Lalu dari mana ente tau bahwa ente itu sekedar ciptaan dan TUHAN itu the Creator? Paling tidak beta liat, ente sdh mendeskripsikan the Creator sebagai sesuatu yang esksis dan yang menciptakan ente.

Sebetulnya dlm beta pung pikiran, ente mulai bikin bingung. Krn awalnya bicara ttg “SIAPA itu Tuhan”, tp skrg beralih mjd “APA itu Tuhan”. Yang betul yg mana?

[dosa nulis]
Doktrin atau dogma inilah yang menjadi BENCANA, seperti argumen beta di postingan sebelumnya. Karena TUHAN (lihat gue memakai 2 kata yang berbeda, CREATOR dan TUHAN, for the sake of clarity of this discussion), adalah CIPTAAN Manusia, maka kita bisa melihat, contoh2 awal dalam diskusi ini tentang poso, ambon, kupang, situbondo, SETIA merupakan ekses dari doktrin/dogma itu. Manusia membela TUHAN yang menurut mereka yang terbaik, padahal itu hanyalah TUHAN ciptaan manusia saja.

[komentar]
Pertama, ah ente kembali bikin bingung. Ini soal Creator ato Tuhan? Lha se mo bicara ttg Pencipta, Tuhan, ato Pencipta yang disapa Tuhan, atau apa yaa?

Kedua, babak kedua rupanya sdh, OK. Bahwa sumber bencana adalah manusia, bkn Tuhan. Krn mnrt ente, Tuhan toh cuma ciptaan, jd tdk bisalah dipersalahkan. Kayak bom atom yg sekedar ciptaan manusia. Masak Bom Atomnya yg disalahkan?

[dosa nulis]
disatu sisi kita mengimani bahwa kita diciptakan, jadi ada pencipta, tapi disisi lain, konsept kita terhadap PENCIPTA berbeda-beda, sehingga kita harus bunuh2an membela PENCIPTA kita..Hehehe, aneh bukan?

[komentar]
Pertama, iya, mjd aneh karena ente cuma menangkap apa yg muncul dipermukaan suatu iceberg. Yg muncul dipermukaan adalah tindakan kekerasan membela Tuhan. Tp apa yg tersembunyi, yg lolos dr pengamatan ente adalah nafsu ego manusia dengan kebenaran pribadi/golongan/agama. Ente lupa fitrahnya manusia yg tega membungkus nafsu egonya dg membawa-bawa nama Tuhan. Tdk sedikit bahkan yg mengklaim dirinya nabi, penyambung lidah Tuhan, dan dg “lidah” itu lalu memfitnah kelompok lain yg berbeda sbg kafir, bahkan bikin klaim tambahan bhw “Tuhan” ada perintah umat utk membunuhkaum kafir.
Beta heran, kok ente tdk bisa liat motive dasar yg tersembunyi dibalik jubah putih bersih, dibalik teriakan nama Allah, bahkan dibalik tindakan hunus senjata dan angkat batu utk menganiaya dan membunuh.
Dr awal beta su kasi inga ente agar jgn ikut2an naïf. membungkus motive busuk manusia dg mempersalah Tuhan sbg sumber bencana bg manusia.

Kedua, ente terlalu dramatisir krn faktanya tdk ada perbedaan konsep ttg Tuhan. Yg berbeda itu klaim kebenaran sendiri (truth claim doctrine) dr sekelompok manusia ttg pengenalan akan Tuhan dan orisinalitas metode menyembah Tuhan yg dipakai. Jadi, jelas sekali ini mmg masalah nafsu ego manusia, dan krn itu aneh jk ente malah menyalahkan Tuhan.

[dosa nulis]
Itu adalah iman anda, dan bukan urusan saya untuk mengganggunya. Satu hal yang saya ingin tanya adalah, apakah anda YAKIN (dengan hati dan akal budi) bahwa doktrin yang anda percayai itu adalah BENAR?

[komentar]
You can try me, fren.

-bonggo-

Anonim mengatakan...

@bonggo

Hi Hi Hi,

Beta lia @DoSa ini org gareja tp mau gaya-gaya main filsafat. Sialnya dalam berargumen ketahuan dia sonde kuasai 'peran' dia yg dia mau mainkan disini. Jadi argumen @DoSa su sonde konsisten, geser sana sini tp lalu lupa esensi premis diskusinya sendiri.

Wooooi @DoSa, sudahlah, ente pung gaya beta su tangkap. Beropinilah dari akal dan hati jadi bisa 'teguh' pegang opini ente itu. Tp terserah ente. Beta su pamalas diskusi deng ente. Kalau ente bilang sekedar ingin meninggalkan jeja-jejak penasaran, beta kas tau, beta sonde penasaran sedikitpun. Kalau ente masih ada 'ilmu' yg lebe OK dan ente KUASAI BETUL, bring it on! Tp jangan teruskan yg ini!

-KD Look-

Anonim mengatakan...

Rupa-rupanya, selain saya, DoSa pun dapat cap KAFIR. Mungkin benar kata bonggo:

Tdk sedikit bahkan yg mengklaim dirinya nabi, penyambung lidah Tuhan, dan dg “lidah” itu lalu memfitnah kelompok lain yg berbeda sbg kafir, bahkan bikin klaim tambahan bhw “Tuhan” ada perintah umat utk membunuhkaum kafir.

Inilah 'wajah' keindonesiaan, yg relijius tetapi gemar cap org lain KAFIR. Dimana yg lain untuk MENGUTUK gaya-gaya spt itu??? Saya jelas MENGUTUK!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ Kadeluk, Bonggo, Dosa dan semua suporter

Diskusi ini menarik dan tertib. Bagus betul. Dahulu saya selalu menunggu diskusi Wilmana dan NK tetapi sayang NK sudah menghilang.

Tidak diragukan lagi bahwa TUHAN bukan cuma konsep tetapi nyata. Tetapi buah pikiran Dosa jangan diabaikan begitu saja. Kita boleh ber-Tuhan tetapi jangan menuhankan pikiran kita. Nanti kita menjadi srigala bagi sesama kita (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

@DoSa

Saya tdk terlalu ikuti 'dola-dalih' sdr dgn @bonggo tp dgn saya, sdr 'bergeser' lagi, sebelumnya ALLAh adalah konsepsi manusia, mejadi KITAB SUCI 'ciptaan' manusia.

Tidak perlu bertele-tele, ingat premis dasar opini sdr. Kalau ALLAh maha segalanya, saya dan sdr tidak mungkin bisa membatasi kehendaknya, maka sdr harus pula menerima DIA mampu 'menuntun' manusia untuk menulis ALKITAB sesuai kehendakNya.


Sebenarnya semuanya saling terkait. Anda percaya kepada TUHAN yang MENYATAKAN DIRINYA, dengan berdasar kepada ALKITAB yang anda imani sebagai kehendakNya. Argumen saya adalah TUHAN yang anda imani hanyalah CIPTAAN/Konsep buatan Manusia saja. TUHAN versi anda dikenal dengan Bapa. Why bukan IBU? Why bukan BATU? Apakah TUHAN harus berwujud MANUSIA? Kenapa bukan Api? Atau Air? ini menjadi dasar argumen saya.

Karena anda memakai KITAB SUCI yang reassuring, saya mengatakan bahwa there are no such thing as kitab "suci", apalagi klaim bahwa Alkitab adalah KITAB SUCI. WOng, ada Alquran, ada Tripitaka, ada Wedha, ada Zabur, yang masing2 mengklaim bentuk dari TUHAN. Lalu apa dasarnya anda mengganggap Alkitab sebagai SUCI? dan benar-benar BUKTI keberadaan TUHAN?


Karena argumen sdr sudah tdk maju lagi, hanya geser sana geser sini, maka saya ahiri saya diskusi dgn topik ini. SILAHKAHN BUAT TOPIK BARU YG LEBIH MENARIK.

Mohon maaf kalau sepanjang diskusi ada bhs saya yg tdk berkenan. TUHAN YESUS BERKATI SDR!

-KD Look-


Saya ngga buat topik kok, saya ikut ada diskusi dari awal, jadi not my business untuk buat topik baru.

But, appreciate pikiran2 anda. Have a nice weekend.

==================================

[Dosa nulis:]
[Dan sekali lagi anda benar, bahwa dengan penuh kerendahan diri, sebagai CIPTAAN, saya ngga mampu mendescribe apa (bukan siapa) itu TUHAN (baca: CREATOR) ]

[komentar]
Lalu dari mana ente tau bahwa ente itu sekedar ciptaan dan TUHAN itu the Creator? Paling tidak beta liat, ente sdh mendeskripsikan the Creator sebagai sesuatu yang esksis dan yang menciptakan ente.

Sebetulnya dlm beta pung pikiran, ente mulai bikin bingung. Krn awalnya bicara ttg “SIAPA itu Tuhan”, tp skrg beralih mjd “APA itu Tuhan”. Yang betul yg mana?


dari apa yang saya alami,saya percaya bahwa there are things that beyond my ability as human being to comprehend, which is what i call CREATOR.

Orang Islam percaya akan TUHAN yang tidak bergender, orang kristen percaya kepada TUHAN yang lelaki (KD Look memanggilnya dengan Bapa, bukan Ibu with no reason WHY). Orang Sinto percaya kepada Matahari, dan masih banyak TUHAN-TUHAN lainnya. Dari linguistik, TUHAN-TUHAN ini mengandung unsur WHO dan WHAT. Again, contoh ini menguatkan argumen saya bahwa TUHAN ini adalah TUHAN ciptaan manusia saja, baik itu Allah, Yahweh, Yesus, Shiwa, Brahma, Medussa, Ares, Batu, Api, Air, dll.


[dosa nulis]
Doktrin atau dogma inilah yang menjadi BENCANA, seperti argumen beta di postingan sebelumnya. Karena TUHAN (lihat gue memakai 2 kata yang berbeda, CREATOR dan TUHAN, for the sake of clarity of this discussion), adalah CIPTAAN Manusia, maka kita bisa melihat, contoh2 awal dalam diskusi ini tentang poso, ambon, kupang, situbondo, SETIA merupakan ekses dari doktrin/dogma itu. Manusia membela TUHAN yang menurut mereka yang terbaik, padahal itu hanyalah TUHAN ciptaan manusia saja.

[komentar]
Pertama, ah ente kembali bikin bingung. Ini soal Creator ato Tuhan? Lha se mo bicara ttg Pencipta, Tuhan, ato Pencipta yang disapa Tuhan, atau apa yaa?

Kedua, babak kedua rupanya sdh, OK. Bahwa sumber bencana adalah manusia, bkn Tuhan. Krn mnrt ente, Tuhan toh cuma ciptaan, jd tdk bisalah dipersalahkan. Kayak bom atom yg sekedar ciptaan manusia. Masak Bom Atomnya yg disalahkan?


Saya kira sangat mudah untuk melihat disctintion yang saya pake ini (apalagi ada embel2 for the sake of clarity). But understood bahwa ini menimbulkan kebingungan. Mungkin saya perlu memakai TUHANmu biar lebih afdol. Saya yakin, disaat kata TUHAN itu keluar, yang akan muncul adalah TUHAN versi anda, ole karena itu kata CREATOR saya pake untuk membedakan apa yang saya yakini.

HUbungannya dengan BENCANA sebenarnya sudah ada sebelumnya. Dari contoh Ayub seakan-akan BENCANA yang terjadi kepada Ayub adalah bentuk kesemena-menaan TUHAN. Menurut saya, apa yang disebut BENCANA hanyalah konsep dari Manusia saja, karena apa yang anda defenisikan sebagai bencana, belum tentu sama dengan apa yang orang lain pikir. Apa yang anda anggap DOSA, belum tentu sama dengan yang orang lain pikirkan, and so on. THus in the end, apa yang anda yakini sebagai TUHAN tidak sama dengan TUHANnya orang lain. Sekali lagi, ini reasurring bahwa TUHANmu adalah CIPTAANmu.


[dosa nulis]
disatu sisi kita mengimani bahwa kita diciptakan, jadi ada pencipta, tapi disisi lain, konsept kita terhadap PENCIPTA berbeda-beda, sehingga kita harus bunuh2an membela PENCIPTA kita..Hehehe, aneh bukan?

[komentar]
Pertama, iya, mjd aneh karena ente cuma menangkap apa yg muncul dipermukaan suatu iceberg. Yg muncul dipermukaan adalah tindakan kekerasan membela Tuhan. Tp apa yg tersembunyi, yg lolos dr pengamatan ente adalah nafsu ego manusia dengan kebenaran pribadi/golongan/agama. Ente lupa fitrahnya manusia yg tega membungkus nafsu egonya dg membawa-bawa nama Tuhan. Tdk sedikit bahkan yg mengklaim dirinya nabi, penyambung lidah Tuhan, dan dg “lidah” itu lalu memfitnah kelompok lain yg berbeda sbg kafir, bahkan bikin klaim tambahan bhw “Tuhan” ada perintah umat utk membunuhkaum kafir.
Beta heran, kok ente tdk bisa liat motive dasar yg tersembunyi dibalik jubah putih bersih, dibalik teriakan nama Allah, bahkan dibalik tindakan hunus senjata dan angkat batu utk menganiaya dan membunuh.
Dr awal beta su kasi inga ente agar jgn ikut2an naïf. membungkus motive busuk manusia dg mempersalah Tuhan sbg sumber bencana bg manusia.

Kedua, ente terlalu dramatisir krn faktanya tdk ada perbedaan konsep ttg Tuhan. Yg berbeda itu klaim kebenaran sendiri (truth claim doctrine) dr sekelompok manusia ttg pengenalan akan Tuhan dan orisinalitas metode menyembah Tuhan yg dipakai. Jadi, jelas sekali ini mmg masalah nafsu ego manusia, dan krn itu aneh jk ente malah menyalahkan Tuhan.


Yang anda salahkan kelompok mana? Kalau memang semua manusia membela TUHAN yang sama, then bisakah seorang kristen beribadah di dalam masjid dengan memuji Yesus sebagai Allah?

Faktanya bahwa konsep tentang TUHAN itu berbeda. Allahnya Islam adalah Allah yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, therefore, there is no such thing as Anak Allah atau inkarnasi Allah.

Jangan membuat patung ukiran serta menyembah kepadanya menurut orang Kristen, but what about orang Indian, orang inca, orang amazon, orang jepang, orang bali yang masih membawa sesajen ke pohon-pohon? atau orang india yang menyembah patung sapi?

[dosa nulis]
Itu adalah iman anda, dan bukan urusan saya untuk mengganggunya. Satu hal yang saya ingin tanya adalah, apakah anda YAKIN (dengan hati dan akal budi) bahwa doktrin yang anda percayai itu adalah BENAR?

[komentar]
You can try me, fren.

-bonggo-


I don't understand maksud anda dengan "try me", sepertinya mengandung konotasi seksual..KIDDING..

Saya ngga mau try you, since this is a free discussion. Kalo mau kontribute, silahkan.. Kalo ngga juga free to do so, seperti KD Look.

===================================
Hi Hi Hi,

Beta lia @DoSa ini org gareja tp mau gaya-gaya main filsafat. Sialnya dalam berargumen ketahuan dia sonde kuasai 'peran' dia yg dia mau mainkan disini. Jadi argumen @DoSa su sonde konsisten, geser sana sini tp lalu lupa esensi premis diskusinya sendiri.


Hmmmm,

siapa saya sih ngga penting karena bukan topik dari diskusi kok, tapi menurut saya, ada konsistensi dalam argumen2 saya dan stick to the topik kok..

Wooooi @DoSa, sudahlah, ente pung gaya beta su tangkap. Beropinilah dari akal dan hati jadi bisa 'teguh' pegang opini ente itu. Tp terserah ente. Beta su pamalas diskusi deng ente. Kalau ente bilang sekedar ingin meninggalkan jeja-jejak penasaran, beta kas tau, beta sonde penasaran sedikitpun. Kalau ente masih ada 'ilmu' yg lebe OK dan ente KUASAI BETUL, bring it on! Tp jangan teruskan yg ini!

Hmmmmm,

saya ngga beropini. Saya berargumen. Ada perbedaan.

Kedua, saya ngga pernah bilang kalo anda penasaran. Yang saya bilang adalah Diskusi ini hanya meninggalkan jejak-jejak penasaran, itupun bagi yang penasaran.. :). Artinya bahwa siapapun yang baca ini dan penasaran, ya silahkan.

Kalau saya sih, sekali bilang Bye, ya bye.. Ngga balik lagi untuk ngulangin hal yang sama.. Dulu sih saya begitu, disaat udah bilang ngga mau posting lagi, ternyata setelah di post, saya PENASARAN, trus posting lagi hal yang sama untuk orang yang sama.

dalam kamus saya sih namanya penasaran, saya ngga tahu dalam kamus anda itu apa..

But, saya surprise aja baca postingan redundant dari anda yang sudah asta la vista sebelumnya..

Anyway, have a nice weekend (again)

=================================

Rupa-rupanya, selain saya, DoSa pun dapat cap KAFIR. Mungkin benar kata bonggo:

Tdk sedikit bahkan yg mengklaim dirinya nabi, penyambung lidah Tuhan, dan dg “lidah” itu lalu memfitnah kelompok lain yg berbeda sbg kafir, bahkan bikin klaim tambahan bhw “Tuhan” ada perintah umat utk membunuhkaum kafir.

Inilah 'wajah' keindonesiaan, yg relijius tetapi gemar cap org lain KAFIR. Dimana yg lain untuk MENGUTUK gaya-gaya spt itu??? Saya jelas MENGUTUK!

-nyong kupang-


Nyong kupang nih bisa saja.. kalau tidak ada yang berbeda tentang konsep TUHAN, seperti kata bonggo, then ngga usah takut, ngga ada itu yang namanya KAFIR.. Kafir hanya konsep saja kok..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

he he he, kalo semuanya konsep maka eksistensi DOSA cuma konsep kok. Besok dibunuh juga nggak apa-apa. Besok lusa idup lagi. Hari ini namanya DOsa besok tahi kambing nggak pa2. Nothing personal maaaan.
Si Ryan jagal dari jombang juga uma konsep. 11 atau lebih korbannya juga konsep nggak usah dihukum si Ryan butcher itu...kan kejahatannya cuma konsep.

Ah, jangan gitu dong dong Proxy73. Dosa, ryan dan korbannya bukan konsep tetapi eksistensi. NNNAAAAAHHHHH......ketahuan kan.... Wah-wah dibilang eksistensialisme nggak mau percaya ...wakakkakakakekekeke....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

he he he, kalo semuanya konsep maka eksistensi DOSA cuma konsep kok. Besok dibunuh juga nggak apa-apa. Besok lusa idup lagi. Hari ini namanya DOsa besok tahi kambing nggak pa2. Nothing personal maaaan.
Si Ryan jagal dari jombang juga uma konsep. 11 atau lebih korbannya juga konsep nggak usah dihukum si Ryan butcher itu...kan kejahatannya cuma konsep.

Ah, jangan gitu dong dong Proxy73. Dosa, ryan dan korbannya bukan konsep tetapi eksistensi. NNNAAAAAHHHHH......ketahuan kan.... Wah-wah dibilang eksistensialisme nggak mau percaya ...wakakkakakakekekeke....(Proxy73)


Hmmmm, apa yang kita ketahui tentang KEHIDUPAN dan KEMATIAN? Dari manakah kita melandaskan IMAN kita terhadap apa itu HIDUP dan apa itu MATI? Apakah dari Alkitab? Atau Alquran? Atau dari Fisika Quantum?

Bagi orang Sikh, hidup dan mati hanyalah siklus yang selalu berulang, demkian pula dengan orang Budha. Para Fisikawan yang mempelajari fisika quantum bahkan melihat kehidupan sebagai sekumpulan elektron saja, mirip film Matrix, bahkah sampai pada eksistensi dari parallel universe atau multiverse. Sedangkan para penganut agama samawi mendefenisikan sebagai proses penghakiman terakhir, walaupun ada juga unsur siklus yang kehidupan di langit yang baru dan bumi yang baru.

So, pertanyaannya adalah apa yang anda imani tentang hidup dan mati? Apakah kehidupan dan kematian yang anda imanilah yang paling benar?

--DoSa--

Anonim mengatakan...

Tambahan:

Si Ryan jagal dari jombang juga uma konsep. 11 atau lebih korbannya juga konsep nggak usah dihukum si Ryan butcher itu...kan kejahatannya cuma konsep.

Apa bedanya Ryan dengan Teuku Umar? Pattimura? Pangeran Diponegoro? I gusti Ngurah Rai? NOTHING.. Mereka semua ini (dalam bahasa anda) adalah tukang jagal yang menghilangkan nyawa manusia dalam waktu yang berbeda. Then kenapa yang satu menurut anda harus dihukum, sedangkan yang lain harus dipuja sebagai pahlawan?

Bagaimana dengan Tibo CS dan para eksekutornya? Kenapa yang satu harus dihukum sedangkan yang lain tidak padahal apabila anda melandaskan kepada iman anda, perbuatan mereka sama saja, yaitu menghilangkan nyawa orang lain?

Bukanlah ini bukti bahwa apa yang anda kenal sebagai KEJAHATAN hanyalah konsep manusia saja?

Kadang memang kalo kita udah termakan DOGMA, hasilnya ya memang kebingungan dan ignorance..

--DoSa--

PS. Really, nothing personal kok.. Santai saja..

Anonim mengatakan...

Nih saya kasih ayat supaya DOSA bertaubat

Allah SWT berfirman:

"Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim". Ini adalah dalil akan kewajiban bertaubat. Karena jika ia tidak bertaubat maka ia akan menjadi orang-orang zhalim.

Dan orang-orang yang zhalim tidak akan beruntung. "Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." (QS. Yusuf: 23)

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222). Mengajak Kaum Musyrikin dan Kaum Kafir untuk Bertaubat Di antara ayat-ayat Al Quran ada yang mengajak kaum musyrikin untuk bertaubat, serta membukan pintu bagi mereka untuk bergabung dalam masyarakat muslim, serta menjadi saudara seiman mereka.
"Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. at-Taubah: 5). "Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (QS. At-Taubah: 11)

(Fajroel)


Hmmmm,

Sodara, Apakah Allah SWT anda itu sama dengan Allahnya KD Look dan Bonggo? Argumen KD Look bahwa Yesus = inkarnasi Allah, thus Allah SWT = Yesus?

Pengen dengar argumen anda, apalagi kalo bisa dilandasi dengan Kitab "suci" anda..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

BUUUJUUUUBUUUSSYEEEETTTTT....gini jawabnya DOsa? (hoooiii BM and all, udah keliatan gw kaget nggak????) he he he he ...enggak kok. Suer, gw enggak kaget jawabnya MR DOSA atau tahi kambing ini (ya iyaaalaaahhh, jangan marah bro itukan hanya konsekuensi ucapan yulie sendiri bahwa ...everything just concept...nothing personal maaaaaannn).

Ya udalah, gini ajaaaaahhh....coba gini aja:

Apa defenisi "konsep" dan "realitas" menurut DOSA??????? Jelaskan yang panjaaaaaaaaaannnnnngggg ya broer. Jangan pendek (atau bila perlu dijadiin postingan tersendiri. Minta sama BM). Itu ajaaahhh....gw nyambung tiduuurrrr aaahhhh....depok lagi sepiiiii....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

BUUUJUUUUBUUUSSYEEEETTTTT....gini jawabnya DOsa? (hoooiii BM and all, udah keliatan gw kaget nggak????) he he he he ...enggak kok. Suer, gw enggak kaget jawabnya MR DOSA atau tahi kambing ini (ya iyaaalaaahhh, jangan marah bro itukan hanya konsekuensi ucapan yulie sendiri bahwa ...everything just concept...nothing personal maaaaaannn).

Ya udalah, gini ajaaaaahhh....coba gini aja:

Apa defenisi "konsep" dan "realitas" menurut DOSA??????? Jelaskan yang panjaaaaaaaaaannnnnngggg ya broer. Jangan pendek (atau bila perlu dijadiin postingan tersendiri. Minta sama BM). Itu ajaaahhh....gw nyambung tiduuurrrr aaahhhh....depok lagi sepiiiii....(Proxy73)


Santai aja saudara,

I don't care what is the state of you emotion, it's not my business kok. Also, who i am, what I am is not important juga.

Now, back to discussion, saya menunggu respons anda terhadap counter argumen saya.. That's all..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

[Dosa nulis:]
[i]dari apa yang saya alami,saya percaya bahwa there are things that beyond my ability as human being to comprehend, which is what i call CREATOR.[/i]

[komentar]
OK, saja. Dan itu berarti problemnya adalah pikiran anda, saya, dan mgkn semua manusia. Bukan problem Tuhan, kan? Makanya, dari awal beta su kasi inga se jgn naïf pi kasi sala deng Tuhan.

[Dosa nulis]
[i]Orang Islam percaya akan TUHAN yang tidak bergender, orang kristen percaya kepada TUHAN yang lelaki (KD Look memanggilnya dengan Bapa, bukan Ibu with no reason WHY). Orang Sinto percaya kepada Matahari, dan masih banyak TUHAN-TUHAN lainnya. Dari linguistik, TUHAN-TUHAN ini mengandung unsur WHO dan WHAT. Again, contoh ini menguatkan argumen saya bahwa TUHAN ini adalah TUHAN ciptaan manusia saja, baik itu Allah, Yahweh, Yesus, Shiwa, Brahma, Medussa, Ares, Batu, Api, Air, dll.[/i]

[komentar]
Pertama, dlm batas hasil pemikiran logika manusia, beta setuju dengan ente. Tp dr babak I beta su bilang, kebenaran tdk harus dibangun atas dasar pemikiran manusia semata. Sama jg kebenaran tdk bisa didasarkan pada kekuatan bersenjata, ato ala FPI yg suka maen kekerasan, ato di Indonesia yg cenderung pd pendapat mayoritas. Dan rasanya, ente sdh OK kan dg babak I ini?

Kedua, pada babak II beta ajak ente untuk lebih dalam memaknai apa yang ada dibalik pemikiran manusia tentang Tuhan ato Bapa ato nama lainnya itu? Faktanya, ada dua versi. Versi nafsu ego manusia yg menimbulkan banyak masalah, dan versi inisiatif Tuhan sendiri sebagaimana pemberitaan dalam kitab2 suci. Se mau pilih yg mana? Terserah. Yg pasti babak II ini jg rasanya ente sdh OK.

Ketiga, tentang penggunaan kata Ibu untuk menyapa Tuhan, rasanya OK saja. Karena sapaan Bapa itupun produk pemikiran kristen, yg disepakati bersama penggunaannya dalam agama kristen. Sama dg kata Allah, Yahwe, Anak, Roh Kudus, dll dlm Alkitab ITB (maksudnya Indonesia Terjemahan Baru).

[dosa nulis]
[i]HUbungannya dengan BENCANA sebenarnya sudah ada sebelumnya. Dari contoh Ayub seakan-akan BENCANA yang terjadi kepada Ayub adalah bentuk kesemena-menaan TUHAN. Menurut saya, apa yang disebut BENCANA hanyalah konsep dari Manusia saja, karena apa yang anda defenisikan sebagai bencana, belum tentu sama dengan apa yang orang lain pikir. Apa yang anda anggap DOSA, belum tentu sama dengan yang orang lain pikirkan, and so on. THus in the end, apa yang anda yakini sebagai TUHAN tidak sama dengan TUHANnya orang lain. Sekali lagi, ini reasurring bahwa TUHANmu adalah CIPTAANmu.[/i]

[komentar]
Pertama, beta setuju bhw ketika obet hunus pedang dan bunuh acang di ambon sana, bg obet itu pahala, tp bg acang sikap obet itu bikin masalah. Ujung2nya timbul bencana perang obet vs acang. Persoalannya doktrin ente adalah Tuhan sbg sumber bencana itu. Anehnya, ente malah membantah sendiri doktrin ini karena dari argumen2 ente, termasuk yg di atas itu, nampak sekali bhw manusialah sumber bencana bagi dunia ini. Manusia menjadi korban dari permainan pikirannya sendiri. Manusia nekat mengorbankan sesama ciptaan karena permainan pikirannya sendiri. Bahkan yg lbh keji, manusia nekat mengorbankan nama Tuhan the Creator, demi nafsu egonya.

Kedua, skrg ente coba masuki babak baru lagi, tentang persepsi bencana sbg bagian dr permainan pikiran manusia. Mnrt beta ini hal yg wajar saja. Krn fitrah dunia ini adalah keragaman yg butuh pembedaan istilah agar setiap hal mudah diidentifikasi. Makanya di babak I beta su bilang, mjd naif jk mundur lg sekedar mempersoalkan istilah bencana-berkah, dst. It’s already happen dan utk apa mempersoalkan hal ini?

[dosa nulis]
[i]Yang anda salahkan kelompok mana? Kalau memang semua manusia membela TUHAN yang sama, then bisakah seorang kristen beribadah di dalam masjid dengan memuji Yesus sebagai Allah?
Faktanya bahwa konsep tentang TUHAN itu berbeda. Allahnya Islam adalah Allah yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, therefore, there is no such thing as Anak Allah atau inkarnasi Allah.
Jangan membuat patung ukiran serta menyembah kepadanya menurut orang Kristen, but what about orang Indian, orang inca, orang amazon, orang jepang, orang bali yang masih membawa sesajen ke pohon-pohon? atau orang india yang menyembah patung sapi?[/i]

[komentar]
Pertama, dan fokuslah pd doktrin ente bhw Tuhan sbg sumber bencana yg bertentangan dg argumen dan fakta ente di atas bhw manusialah dg konsep2 mereka plus nafsu ego mau benar sendiri itulah yg mjd sumber bencana itu. Ente punya hipotesis dan fakta empirik bertentangan.

Kedua, beta seng mau menghakimi. Krn itu berarti beta coba2 paksa kebenaran versi beta thd kelompok laen. Krn, ajaran kristen yg beta pegang adalah org laen mo sembah patung ato kayu, ato apapun, itu urusan dia dg Tuhan. Tugas beta adalah berdoa utk mereka dan jika bisa memberkati, bukannya malah menghakimi, apalagi turun tangan kekerasan, melarang, aniaya, dan bunuh. Dlm kristen, itu tergolong perbuatan sesat.

[dosa nulis]
[i]I don't understand maksud anda dengan "try me", sepertinya mengandung konotasi seksual..KIDDING..

Saya ngga mau try you, since this is a free discussion. Kalo mau kontribute, silahkan.. Kalo ngga juga free to do so, seperti KD Look.[/i]

[komentar]
Seksual? Ah itu bukti ente mjd korban pikiran sendiri. Jadi jgn salahkan Tuhan, dong.
Maksud beta, ente kan nanya ttg KEYAKINAN kristen beta. So, kalo ente mau mencobai, silahkan saja.

@Pak John
Trims atas apresiasinya. Di wkt lalu, beta akui sempat kesel dg seorang dosen yg sok dg data2nya lalu merasa plg benar dan blom apa2, dg angkuh mencap lawan diskusinya KALAH TELAK, gara2 maen data. Krn itu deng dia beta lbh suka fiti-fiti, saa..
-bonggo-

Anonim mengatakan...

Wah, begitu ada kesempatan mampir, kaget jg... Jumlah komentar di sini sdh melewati batas psikologis 100 buah.

Adi Bonggo yg biasanya diperlakukan kayak PKI, malah kali ini menuai byk pujian. Sayang Pak Agus yg bagai "suharto" utk bonggo tdk muncul dlm diskusi cantik ini.

@Dosa
Saya liat diskusi anda dg bonggo paling menarik. Anda punya dua stetmen dasar di sini. Pertama, bhw Tuhan hanyalah hsl kreasi pikiran manusia. Kedua, bhw Tuhan hsl kreasi manusia itu adalah sumber bencana bg manusia. Artinya, manusia adalah subyek dan Tuhan hanyalah obyek.

Nah di lain pihak, argumen2 anda malah menimbulkan distorsi. Krn pertama, di satu sisi nolak Tuhan krn cm kreasi pikiran manusia, anda ternyata menerima Creator, yg mrpkn hsl olah pikir anda sendiri. Anda kan manusia jg, kan? Kedua, argumen dan fakta ttg bencana manusia, justru memperlihatkan bukan Tuhan sbg sumber bencana, tapi manusia sendirilah yg menggali lubang kubur baginya. Malah manusia sering pake nama Tuhan utk membungkus perbuatan2 keji mereka thd sesama manusia dan lingkungan alam.

Nah, mnrt saya, ente musti menyadari distorsi ini dulu. Jadi, isu2 yg disebut bonggo, babak I dan II ini dstop dulu. Lalu silahkan beralih ke isu lain, jk msh mau.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@John, Oemasi

Wah org kupang bilang tai nae di kandok nih karena be pung nama disebut, ditungg-tunggu ber'dola-dalih' dengan @wilmana. Bung, beta sonde menghilang cuman balom katumu isu yg pas untuk berdebat dgn dia. Apalagi @wilmana juga sering menghilang sekarang ini. Ato jang sampe dia su 'lari panta panas?' Hi Hi... Tara usa kuatir, dia sonde cepat nae dara, ha ha...

Tp terima kasih bung atas apresiasinya.

Hal bung bilang: "Tetapi buah pikiran Dosa jangan diabaikan begitu saja" beta sepakat. Mengapa? Karena buah pikiran dosa (esensinya) adalah realita debat tua, teramat tua, tentang TUHAN itu sendiri. @DoSa menyebut konsep KETUHANAN yang begitu beragam depending on who you ask. Apakah konsep TUHAN org Kristen, Islam, Hindu, Budha dll sama??? Belum tentu khan! Beta sendiri org KRISTEN dan karena itu hanya bisa berbicara dari apa beta tahu dan imani. Begini.

Debat antara bung @bonggo, @kadeluk dan @dosa sudah ada sejak abad pencerahan yaitu debat seputar terminologi 'classical theism.' Disatu sisi, menurut philosophical theism:

God exists (or must exist), independent of the teaching or relevation of any particular religion (Nation Master Encyclopedia). Filsafat ketuhanan ini ada kemiripannya dengan Deism.

Disisi lain, christian theism bilang: ALLAH adalah SUPREME BEING yg melampaui batas ruang dan waktu. DIA INFINITE dan ETERNAL, ALL POWERFUL CREATOR. DIA juga SUPREMELY LOVE yg menciptakan segala sesuatu tidak atas dasar impulse. Puncak cinta ALLAH adalah YESUS.

Sebagai org Kristen, beta setuju dengan @kadeluk dan @bonggo. Kalau DIA 'a supreme being and all powerful' siapa bisa memberi batasan kepadaNya??? Kalau dia 'a supremely love' siapa yg buat bencana???

Persoalan beta dengan philosophical theism yg sedang 'dimainkan' @DoSa yg 'anti' thd segala bentuk 'pernyataan' ALLAH adalah bagaimana memahami DIA? Tanpa relevation maka yg ada hanya konsep, Tuhan Setan, Baik Jahat, Hidup Mati, Suci Kafir dll. Tapi jangan karena TIDAK MAMPU memahami ALLAH lalu salahkan DIA sebagai sumber bencana! SALAHKAN konsep manusianya!!!

Walau @DoSa memahami TUHANnya dari katamaca filsafat, dia bukan KAFIR. Dia mengakui eksistensi sang pencipta walau tdk mengenalNya secara pribadi.

@proxy73

Saya hanya ingin pesan, sdr ini sejak dahulu menjadi 'polisi' disini. Harap konsisten! Jangan lalu bergaya 'penjahat' memanggil @DoSa tahi kambing. Sdr ini khan 'pemuja' @bm. Ingat pesan dia, kalau mau berargumen, liat konteks! DoSa sedang bicara TUHAN. Kalau sdr yakini dia EXIST, buktikan pakai DATA, bisa kuantitif/kualitatif!!! Bisa tidak buktikan??? Kalau hanya mau tau definisi konsep dan realitas, liat sendiri di kamus!!! @DoSa, beta salut. Ente cool!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Saya makin yakin bahwa Wilmana dan bonggo orangnya sama. Coba cermati baik-baik statement "pembelaan" Wilmana terhadap bonggo. Yang terlibat diskusi bonggo VS A9ust. Lha kok, Wilmana yang berang dan menyebut-nyebut seolah-olah A9ust adalah Soharto. Ada apa? he he he pembaca yang jeli bisa menyimpulkan.

Tapi saya mau klarifikasi:

1. Saya tidak pernah mengklaim menang dalam diskusi VS bonggo. Bacalah dengan tenang semua transkrip diskusi. Yang saya persoalkan adalah data. Data saya begini dan data bonggo begitu. Lalu, saya bilang bahwa data bonggo itu dalam ilmu yang saya tahu, ilmu pengembanagn wilayah dan sosial ekonomi adalah data mentah. Wilmana alias bonggo menyimpulkan bahwa saya mengkalim saya menang wwwaaahhhh....keliru itu....andalah yang merasa begitu.

2. Apakah saya Soeharto? anda yang bilang begitu. Saya tidak. Coba telusuri kembali transkrip diskusi kita. Yang benar adalah, saya sudah meminta, sejak awal, jangan menghina. Lantas cobalah buka kembali transkrip diskusi kita. Anda selalu menggunakan kata-kata atau gimmick yang "menghina" saya. Sayapun erpancing dengan ulah saudara . Tetapi ketika saya sudah berusaha menekan emosi, anda malah menggunakan kata ...fiti....ika kobo....apakah saya perlu menjelaskan kepada pembaca non kupang arti kat-kata itu? di Kupang, kata-kata itu bisa diartikan penghinaan. Lantas, apakah karena ini dunia maya maka orang tidak boleh tersinggung dan marah? Ah, masa' saya tidak boleh menggunakan karunia Tuhan dalam bentuk marah itu. Pertanyaan saya: mengapa kemarahan anda ditujukan hanya kepada saya. Kenapa anda tidak mengajukan kemarahan juga kepada Syamsudin, proxy dan masih banyak lagi yang "marah" kepada saudara. Saudara memang marah juga kepada mereka tetapi kenapa dalam intensitas yang kurang dibandingkan kepada saya? Anda tidak fair.

3. Bahkan, ada pertanyaan saya yang amat penting: MENGAPA ANDA TIDAK MARAH KEPADA BIGMIKE DENGAN INTENSITAS YANG SAMA dengan kemarah anda pada saya. BM berkali-kali ketika menegur selalu meminta adanya percakapan yang terarah, jangan menghina, data dibalas data,....dan BN pernah menegur anda sangat keras soal mental pedagang. Mengapa anda tidak marah? Jangan lupa, BM ssungguhnya ada dalam erbong yang sama dengan saya dan Norman. Mengapa anda tidak menghantam BM? Ah, anda lagi-lagi tidak adil.

4. Soal saya tidak muncul dalam topik ini. Wah, anda tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Lihat komentar saya pada hari minggu tanggal 27 Juli 2008 di bagian atas. Untuk memudahkan anda saya copykan buat anda:

Aweee, topik ini is not my field. Menyerah he he he. Biar BM alias AL yang urus sa. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati (A9ust)....

Jelas bukan? Saya hadir tetapi sebagai penonton saja karena saya mau jujur bahwa....dalam topik ini saya tidak mampu....

Cara-cara anda mengatakan bahwa saya tidak hadir....adalah cara-cara yang menyesatkan orang lain. Maaf cara-cara ini tidak jujur. Saya pakai istilah BM, kejujuran bung. Kejujuran. Lalu, akibat ketidak jujuran saudara ...saya bisa saja diduga oleh pembaca alain sebagai penakut, bersembunyi,,,nah ini fitnah namanya.....seharusnya saya bisa menuntut JIWA BESAR SAUDARA UNTUK MEMINTA MAAF UNTUK POINT INI. Tapi sudahlah, tidak perlu. Kesan tidak fair anda ternyata ditangkap bukan hanya oleh saya. Beberapa sahabat blogger yang lain juga demikian. Saya tidak sendirian. Hanya ada 1 rekan anda, yaitu kadeluk, NK yang ....ah saya sudah tahu siapa dia-dia itu. Anda anggap apa kawan-kawan itu, Bodoh semua?

5. Kalau anda pahami betul komnetar BM yang terakahir jelas sekali bahwa BM sudah mengeklompokkan saya bersama Norman. Jadi, gagasan saya sudah terpasang. Sekarang, mana posting saudara tentang keutamaan industrialisasi di NTT. Saya tunggu. Kita lihat apakah gagasan anda memang lebih baik. Kalau memang lebih baik ya silakan, Teori Ilmu itu ada untuk dipatahkan. Saya tidak persoalan dengan hal itu.Teori Norman yang didukung saya jika terpatahlan ya biasa-biasa saja sepanjang argumen pematah itu kuat. Valid dan reliable. Maaf saya menggunakan metode keilmuan karena memang itu saja keahlian saya. Saya tidak ahli pidato dan tidak bisa berdebat kalau saya tidak tahu. Persoalan saya terbesar adalah: diskusi yang menghina, memfitnah.

6.Melihat intensitas nama saya yang terus menerus diucapkan oleh anda BAHKAN KETIKA SAYA SUDAH MEMINTA UNTUK JANGAN LAGI DISEBUT-SEBUT tetapi nyatanya anda sebutkan juga maka hanya ada 1 kesimpulan....anda terobsesi dengan saya. Apapun ucapan anda ke orang lain maka nama saya akan dibawa-bawa. Buktinya adalah komentar anda di atas. Saya kuatir, posting anda pun nantinya tidak bersifat adu gagasan tetapi semata-mata supaya tampak anda bisa melawan gagasan saya. Maaf eeeee adik, niat begitu namanya DENDAM. Anda suka berbicara tentang moralitas dan lain sebagainya yang saya sendiri mengakui tidak ahli tetapi mari lihat: apakah TUHAN YESUS mengajarkan kita untuk saling dendam? Kalau saya menjadi batu sandung terhadap kekhusukan doa-doa saudara kepada TUHAN YESUS karena ada terselip dendam kepada saya maka SAYA MOHON DIMAAFKAN. BIGMIKE adalah saudara bagi saya dan saya tidak bisa membenci anda karena itu sama dengan membenci bigmike.

7. Saran saya: untuk sementara....saya tidak akan menyebutkan nama saudara dalam rupa apapun karena saya kuatir hal itu akan memancing kemarahan saudara. Tetapi sebaliknya sayi minta anda jangan membawa-bawa nama saya jika tiak sedang berbicara dengan saya karena hal itu hanya akan memelihara kemarahan yang ada di dalam hatimu. Bahkan jika, hal itu berarti bahwa saya harus mengakui bahwa anda menang dalam diskusi maka terimalah pernyataan saya: anda menang dalam dikusi. Industrialisasi memang paling penting untuk NTT. Pertanian adalah kesia-siaan. Saya, Norman dan Bigmike sedang bekerja untuk suatu kesia-siaan. Bagaimana? legakah saudara?

8. Carpe diem. Kemarahan hari ini cukuplah hari ini. Besok ada hal lain yang lebih penting. Besok hari minggu. Saya ingin bergeraj dengan tneteram. Semoga Damai dari Allah Bapa beserta kita. Amin.

Anonim mengatakan...

Sorry, komentar di atas adalah komentar saya (A9ust)

Anonim mengatakan...

@a9us

Kalau anda keberatan nama anda disebut-sebut oleh @bonngo atau @wilmana lalu merasa punya hak untuk menumpahkan kemarahan anda disini, mengapa anda perlu menyebut beta punya nama disini? Beta ada beking salah apa? Mungkin anda masih DENDAM, maaf kalau beta keliru, dengan beta. Baiklah, beta, dengan segala kerendahan hati, MOHON MAAF yang sebesar-besarnya.

Anda sebut anda tahu siapa saya. Saya tidak tahu siapa anda, apalagi mengenal anda. Sama spt permintaan anda kepada @bonggo atau @wilmana yg sdr cap sama org nya, sayapun mohon anda TIDAK LAGI menyebut beta punya nama! Beta TIDAK INGIN tahu, let alone, kenal siapa anda. Saya tidak akan menyebut nama anda disini lagi.

@Bonggo

MOHON JANGAN MERESPON KEMARAHAN SI A9US. KAMI SEDANG BERDISKUSI DENGAN TERTIB DISINI!!!

Begitu saja.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@bm

Mohon maaf ee atas 'keributan' disini.

@nk

Bae suda. Beta memang sonde tertarik untuk beking respon ke pak @a9us walau beta sonde ada sebut dia pung nama. Beta inga pesan @bm, sinis jang dibalas sinis, marah jang dibalas marah.

Buat yang lain, beta minta maaf eee su beking suasana diskusi sedikit terganggu. Beta menikmati diskusi bermutu ini.

Lets just move on!


-bonggo-

Anonim mengatakan...

wekekekekekkkk....makin banyak anak kecil di blog ini....gimana nih BM....blog kok sudah jadi taman kanak-kanak.....eh, saya nyebutin nama BM nanti ada yang nyindir sebagai tukang mengadu. Ada yang nyidir gw sebagai PELOKIS zonder pake beceng di blog ini ha ha ha ha ha ......dasar anak-anak......wuuuiiihhhh.....

Ya udah, Gw mau malam mingguan aja dulu deh...tapi...hmhhhhh....kayaknya ada yg harus gw bilangin nih before i go to pick up my sweet heart

@ NK,

Gw pelokis? ah tararengyu kang. Semuhuuuunnnnn.....membela orang kayak BM nggak rugi gw....dan nggak untung juga khan....tapi mengira gw penjahat waahhhh...ente pegimane??????

@ NK dan Dosa,

Ente bedua enggak nagkap apa yg gw bilang yaaaaa....wakakakakkekekek...nih gw ulang ya, nyima baek-baek...

apa itu konsep dan apa itu realitas.

Harap dijawab. Why????? karena justru di situ letak inti diskusi bonggo VS Dosa VS kadeluk. Ramai bicara TUHAN VS Creator. Eh ditanya konsep dan realitas kok nggak dijawab? Kan ente semua ributnya di situ? TUHAN, CREATOR, KEJAHATAN, KEBAIKAN dst stc....konsep atau realitas.

Hmmmm...satu lagi nih paradoksnya Dosa. Katanya orang nggak usah perdulian ma apa2 tapi kok sempet-sempetnya nyentil my state of emotion. Ngga usah perduli bro...gw mau marah mau enggak mau jadi pelokis mau jadi badnit....ya cuma konsep. Lalu, apa itu konsep? apa itu realitas? Jawab dahulu baru nanti kita lanjutkan permainan.

Sorry bro, my swett heart udah manggil-manggil nih. Tapi...hhmmm...sweett heart itu konsep apa realitas ya?????? cinta itu konsep atau realitas ya?????? kalau konsep kok ada orangnnya. kalau realitas maka si cinta pake parfum apa ya?????

Nah, mulai dari situ bro. Dan, don't judge the books by its cover bung....by bye bosss (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@proxy73

He he he... rupanya sekarang kami yang anak-anak dan anda org dewasa (juga wise???). Eniwe, saya yakin anda sudah menangkap poin saya jadi saya tdk perlu merespon gimmick anda.

Hal realitas dan konsep, terserah si @DoSa mau jawab atau tdk. Posisi diskusi saya ada di t4 lain. Ada yg anda ingin bantah??? Silahkan! Kalau @DoSa jawab pertanyaan anda itu, saya harap anda ksatria untuk kembali berdiskusi karena menurut catatan saya, anda tipe yg suka 'hit and run' mirip @bapa tua aka @syamtua itu.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Blog yang mengejutkan. Komentar bisa mencapai 100-an. woooowww...nanti aq balik (Yudhie)

Anonim mengatakan...

Dear all,

Untuk sahabat yang berdiskusi di sini, saya kutipkan suatu ceritera indah bagi sahabat semua.

Lebih pintar dari Einstein

Setelah selesai suatu kebaktian, jemaat menyalami pendeta di pintu keluar. Orang yang terakhir menyalami pendeta itu berkata, “Terima kasih Pak Pendeta. Anda tahu, Anda tentu lebih pintar dari Einstein.” Dengan bangga pendeta itu menjawab, “Terima kasih!”

Ketika minggu berlalu, pendeta itu mulai berpikir tentang pujian orang itu. Makin ia berpikir semakin bingung dia, mengapa ada orang yang mengatakan ia lebih pintar dari Einstein. Maka ia memutuskan untuk bertanya pada orang itu pada Minggu berikutnya.

Pada hari Minggu itu ia bertanya pada orang itu apakah ia ingat akan pujiannya. Orang itu menjawab, ya. Pendeta itu bertanya: “Tepatnya apa yang Anda maksud bahwa saya lebih pintar dari Einstein?”

Orang itu menjawab, “Ya Pak Pendeta, orang bilang bahwa Einstein sedemikian pintarnya hingga di seluruh dunia ini hanya sepuluh orang saja yang mengerti dia. Tetapi Pak Pendeta, tak ada orang yang mengerti Anda.” (Widyanto, KG, JGJ)

Anonim mengatakan...

@widyanto

Ha ha ha...

Tp apa ya moral of the 'story'nya?? Mohon pencerahan!

-KD Look-

Anonim mengatakan...

Wah, wah, rupanya @DoSa sedang 'bertapa' mencari 'wahyu' menjawab pertanyaan si @proxy73. Okelah, sambil menunggu, beta ingin nimbrung.

Woooi @proxy73, ale sptnya menolak argumen @DoSa bahwa TUHAN bukan KONSEP tetapi REALITAS. Beta sepakat. Tp mayoritas org beragama mayakini realitas ALLAH menurut IMAN. Mereka teramat marah jika disuruh membuktikan realitas ALLAH menurut NALAR manusia. Hal ini tdk perlu karena dgn NALAR pun katorang bisa 'buktikan' realitas TUHAN.

Nah, sbg org beragama, TANPA iman, tolong buktikan REALITAS TUHAN melalui ale pung NALAR!!! Silahkan buat teori yg MASUK AKAL buat beta bahwa TUHAN adalah REALITAS. Kalau ale bisa jawab maka NK salah. Ale bukan tipe pecundang yg hanya bisa berteriak lalu 'lari' bersembunyi.

Beta tunggu.

-KD Look-

Anonim mengatakan...

Selamat pagi semua...

Wah, rupanya kemarin sore saat sy lg menikmati santapan yg disuguhkan pd pesta nikah sohib di Taman bunga Angrek Taman Mini, tiba2 keselek dan batuk-batuk. Kata org lagi di sebut2 namanya dg emosi. Krn pulangnya sdh malam, jd lgsg tidur, apalagi sebagian Jakarta hujan rintik2 malam tadi.... Hmmm pantesan Proxy73 lekas2 merapat ke sweetheartnya.

Tapi, pagi ini br mjd jelas buat saya knp tiba2 keselek dan batuk hebat kemarin. Rupanya ada yg marah besar krn nama keramatnya saya sebutkan di sini. Ini kl boleh sy pake ukuran byknya space yg dipake menunjukkan intensitas kemarahan.

Dlm marahnya pula saya dipersamakan dg nama laen yg cukup tenar di sini. OK2 saja buat sy. Bahkan sy berharap sekali wkt ybs mau jg menyamakan sy dg bigmike. Malah mantapkan?

Tp sy pribadi rasanya naif, jk harus menyamakan antara ybs dg Proxy73 misalnya, hanya gara2 proxy suka membela beliau di sini. Utk apa? Krn sy setuju dg pendapat @dosa. Di dunia maya spt ini bkn jatidiri yg penting spy bs dipake utk menyombongkan diri, ato sebaliknya memfitnah. Di sini yg berinteraksi adalah pikiran dan perasaan, shg yg lbh penting bg sy adalah bgmn berpikir positif kpd pikiran dan perasaan org lain. Jk ada mslh besar, mari kita kecilkan, dan hal kecil anggap sj tdk ada.

Krn itu, terkait penyebutan nama org tertentu yg membuat dia tersinggung, sy dg rendah hati mohon maaf. Sbtlnya penggunaan istilah PKI vs Suharto, tdk dlm kerangka bela si bonggo ato hina seseorang lainnya. Ini hanya analogi ttg "permusuhan" antara kedua oknum yg tjd di sini. Tdk lbh dr itu. Tp bg org yg berpikiran sempit dan picik, tentu dia akan menerima hal2 sepele spt ini sbg ancaman dan hinaan, lalu bereaksi membalas setimpal. Bgnya, berlaku hukum gigi ganti gigi, mata ganti mata. Celakanya jk penganiayaa tjd pd org yg sama sekali tdk bermaksud menghina.

Terakhir, sy sdh tau siapa itu bonggo. Ternyata msh kerabat, bahkan tergolong adik. Dan sy salut krn dia yg tadinya byk mendapat kecaman, skrg malah dpt pujian tmsk dr bigmike. Makin salut lg, melihat reaksinya yg biasa2 sj meski sy menganalogikan sosoknya sbg PKI di sini. Reaksi yg berbeda 180 derajat dg org yg seangkatan dg bigmike bahkan sejawat ketika sy analogika sbg Suharto.

OK, selamat merenungkan Firman Tuhan yg diterima hari ini bg yg kristen dan melakukan ritual kebaktian.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

Wekekekakakakaka....gw enggak berminat nanggapin Kadeluk....karena saya nanya ke Dosa....apa itu realitas dan apa itu konsep....

omongan kadelok kayaknya...hmmmmm...masih bingung gw ...tergolong konsep atau realitas yaaa......pecundang itu konsep aytau realitas yaaaaaa....wakakekekek...

eh udahan deh....gw masih ada acara lagi nih....bye bye boss (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@proxy73

Oooh... rupanya anda masih bingung dgn definisi konsep dan realitas. Okelah, saya berbaik hati memberi definisi.

kon·sep /konsép/ n 1 rancangan atau buram surat dsb; 2 ide atau pengertian yg diabstrakkan dr peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua -- yg berbeda; 3 Ling gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yg ada di luar bahasa, yg digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

re·a·li·tas /réalitas/ n kenyataan

(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Beta rasa definisi ini cukup. Sekarang tolong jawab pertanyaan beta sebelumnya! Kalau anda masih berkelit, artinya anda seorang pecundang menurut definisi realitas, hi hi hi...

Beta tunggu.

-KD Look-

Anonim mengatakan...

hhuaaaaaaa haaaaaahahahahaha....kenape si kadelok nyang sewoootttttt....kagak ngarti gw.

huaaaaa ahahahaha ahaaaaa.....gw kan nggak pernah bilang TUHAN itu realitas atau kagak, gw nunggu adalah defenisi realitas dan konsep menurut dosa....menurut dosa

kalao kadelok kaga bisa nangkap maksud gw kenapa harus si dosa yang jawab maka...shout up your mouth my maaaaannnnn....he he he wkakakekekakak....

Gw nunggu si dosa....kagak nyang laen ha ha ha ha...

(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@proxy73

ha ha ha... minta defini, dikasih, tp 'lari' alasan kiri kanan, wuaaaahahahaha...

Okelah, biar nanti beta jawab sendiri. Sekarang beta sudah cukup puas. @proxy73 adalah PECUNDANG dan ini sebuah REALITAS menurut kamus besar bhs indonesia.

oleeee...oleeeee... :)

Wooooi @DoSa, eennggaaak usah jawab! Dia hanya mau olok-olok disini. Ini bukan yg pertama, wuuahaahahaha...

oleeee...oleeeee... :)

-KD Look-

Anonim mengatakan...

Respond untuk postingan Wilmana

@Dosa
Saya liat diskusi anda dg bonggo paling menarik. Anda punya dua stetmen dasar di sini. Pertama, bhw Tuhan hanyalah hsl kreasi pikiran manusia. Kedua, bhw Tuhan hsl kreasi manusia itu adalah sumber bencana bg manusia. Artinya, manusia adalah subyek dan Tuhan hanyalah obyek.

Nah di lain pihak, argumen2 anda malah menimbulkan distorsi. Krn pertama, di satu sisi nolak Tuhan krn cm kreasi pikiran manusia, anda ternyata menerima Creator, yg mrpkn hsl olah pikir anda sendiri. Anda kan manusia jg, kan? Kedua, argumen dan fakta ttg bencana manusia, justru memperlihatkan bukan Tuhan sbg sumber bencana, tapi manusia sendirilah yg menggali lubang kubur baginya. Malah manusia sering pake nama Tuhan utk membungkus perbuatan2 keji mereka thd sesama manusia dan lingkungan alam.

Nah, mnrt saya, ente musti menyadari distorsi ini dulu. Jadi, isu2 yg disebut bonggo, babak I dan II ini dstop dulu. Lalu silahkan beralih ke isu lain, jk msh mau.

(Wilmana)


dan bonggo

[dosa nulis]
[i]Yang anda salahkan kelompok mana? Kalau memang semua manusia membela TUHAN yang sama, then bisakah seorang kristen beribadah di dalam masjid dengan memuji Yesus sebagai Allah?
Faktanya bahwa konsep tentang TUHAN itu berbeda. Allahnya Islam adalah Allah yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, therefore, there is no such thing as Anak Allah atau inkarnasi Allah.
Jangan membuat patung ukiran serta menyembah kepadanya menurut orang Kristen, but what about orang Indian, orang inca, orang amazon, orang jepang, orang bali yang masih membawa sesajen ke pohon-pohon? atau orang india yang menyembah patung sapi?[/i]

[komentar]
Pertama, dan fokuslah pd doktrin ente bhw Tuhan sbg sumber bencana yg bertentangan dg argumen dan fakta ente di atas bhw manusialah dg konsep2 mereka plus nafsu ego mau benar sendiri itulah yg mjd sumber bencana itu. Ente punya hipotesis dan fakta empirik bertentangan.


Gue mencoba melihat lagi argumen-argumen awal gue untuk mencari dimana distorsi yang dimaksud dan klaim doktrin gue adalah TUHAN sebagai sumber bencana. Ternyata memang ada interpretasi yang salah dalam kontektual argumen saya.

1. Argumen gue dalam dongeng tentang Ayub merupakan kritik gue terhadap orang yang PERCAYA akan TUHAN mereka yang disebut dalam kisah tersebut, tapi mempertanyakan keMAHA KUASAAN TUHANnya. Orang Kristen Percaya akan TUHAN yang maha kuasa, tapi dalam kisah Ayub kok mempertanyakan TINDAKAN TUHAN yang semena-mena? Logikanya, kalau TUHAN itu maha kuasa, then apa yang terjadi dengan Ayub yang diinterpretasi sebagai "bencana" adalah otoritas TUHAN Yang Maha Kuasa, Bukan? Menurut saya, ini adalah salah satu indikasi, TUHAN (seperti yang ada dalam dongeng Ayub) adalah CIPTAAN Manusia saja. Manusia yang percaya pada Alkitab, sebagai sumber berita Ayub memakai konsep TUHAN adalah MAHA BAIK, tetapi tidak bisa menerima TUHAN yang MAHA JAHAT, yang OTOMATIS bertentangan dengan iman mereka atas TUHAN yang MAHA KUASA.

Sekali lagi, argumen gue dalam postingan pertama merupakan kritik terhadap kasus Ayub, dan Einstein, dan bukan DOKTRIN Gue.

2. Manusia sebagai sumber bencana. Argumen saya adalah BENCANA/MUJIZAT, DOSA/PAHALA, HIDUP/MATI hanyalah konsep manusia saja. Konsep dalam konteks ini, menurut saya adalah "sesuatu yang terbentuk dalam pikiran manusia". Buktinya adalah KEMATIAN, bagi orang Sikh, berbeda dengan kematian menurut Kristen, berbeda dengan kematian menurut Laskar Jihad, berbeda dengan kematian menurut orang Hindu. Demikian halnya dengan DOSA/PAHALA, bahkan APA/SIAPA TUHAN juga berbeda antara satu dengan lainnya. Kalau Bonggo berpendapat bahwa TUHAN adalah sama, tapi yang menjadi perbedaan dan masalah adalah kebenaran akan TUHAN masing2lah. Well, ini semakin menguatkan indikasi bahwa TUHAN yang dikenal dalam agama2 samawi dan agama2 mula2 hanyalah kreasi/ciptaan Manusia saja.

Bonggo berpendapat bahwa TUHAN berinisiatif dalam kitab2 SUCI. Saya ngga sependapat, karena there are NO SUCH THING as kitab SUCI. Apalagi dengan embel merupakan inisiatif dari TUHAN? Kalau bonggo mengimani bahwa TUHANnya bonggo berinisiatif dalam kitab SUCInya? then mengapa orang lain mengimani hal yang berbeda? Apakah itu berarti bahwa ada BEBERAPA TUHAN dengan POWER yang SAMA? Saya ngga mengerti logic dari argumen ini.

Tapi sekali lagi, kalo bonggo merasa bahwa diskusi ini sudah masuk wilayah "my own business" then feel free untuk tidak menjawab, and kita bisa put this issue to rest, OK..

Kedua, beta seng mau menghakimi. Krn itu berarti beta coba2 paksa kebenaran versi beta thd kelompok laen. Krn, ajaran kristen yg beta pegang adalah org laen mo sembah patung ato kayu, ato apapun, itu urusan dia dg Tuhan. Tugas beta adalah berdoa utk mereka dan jika bisa memberkati, bukannya malah menghakimi, apalagi turun tangan kekerasan, melarang, aniaya, dan bunuh. Dlm kristen, itu tergolong perbuatan sesat.

That's was my point. RULES yang bonggo imani dalam iman KRISTEN kenapa sampai bisa bertentangan dengan RULES dalam iman ISLAM atau Shinto, atau Hindu atau Budha? Sebenarnya, siapakah TUHAN yang ASLI, yang telah berinisiatif menurunkan RULESnya? Apakah TUHANnya bonggo?


[dosa nulis]
[i]I don't understand maksud anda dengan "try me", sepertinya mengandung konotasi seksual..KIDDING..

Saya ngga mau try you, since this is a free discussion. Kalo mau kontribute, silahkan.. Kalo ngga juga free to do so, seperti KD Look.[/i]

[komentar]
Seksual? Ah itu bukti ente mjd korban pikiran sendiri. Jadi jgn salahkan Tuhan, dong.
Maksud beta, ente kan nanya ttg KEYAKINAN kristen beta. So, kalo ente mau mencobai, silahkan saja.


Ahh bonggo, untuk soal seksual, saya khan berkata "KIDDING".

OKlah, karena anda membuka kesempatan untuk bertanya, dan masih stay on topic, jadi pertanyaannya adalah TUHAN anda yang TEORINYA MAHA KUASA, bisakah dia BERBUAT JAHAT yang bertentangan dengan 10 HUKUMNYA, seperti tertulis dalam Perjanjian Lama? Kedua, apa dasar iman anda untuk menyapa TUHAN sebagai BAPA? dan bukan IBU? Masih dalam konteks diskusi, bukan?

BUat Wilmana, saya percaya kepada sesuatu yang beyond my ability to comprehend yang merupakan Prima Causa yang saya sebut sebagai CREATOR, yang tidak sama dengan TUHAN2 yang dipercayai agama2 samawi dan agama2 tradisional. Mudah2an ngga bingung lagi dimana saya berpijak.

===================================================================
@proxy73

He he he... rupanya sekarang kami yang anak-anak dan anda org dewasa (juga wise???). Eniwe, saya yakin anda sudah menangkap poin saya jadi saya tdk perlu merespon gimmick anda.

Hal realitas dan konsep, terserah si @DoSa mau jawab atau tdk. Posisi diskusi saya ada di t4 lain. Ada yg anda ingin bantah??? Silahkan! Kalau @DoSa jawab pertanyaan anda itu, saya harap anda ksatria untuk kembali berdiskusi karena menurut catatan saya, anda tipe yg suka 'hit and run' mirip @bapa tua aka @syamtua itu.

-nyong kupang-


saudara Nyong Kupang, sebenarnya melihat di kamus juga cukup jelas apa itu konsep (yang menjadi bagian dari argumens saya) dan apa itu realita (yang membingungkan saya, karena ngga pernah saya opinikan dalam argumen2 saya). Tapi bottom line is, konsep menurut saya "segala sesuatu yang terbentuk dalam pikiran tiap-tiap manusia" sedangkan realita menurut saya adalah "segala sesuatu yang diproses oleh otak sebagai hal yang NYATA, yang bisa diverifikasi oleh panca indra tiap2 manusia".

Mudah-mudahan bisa mendorong diskusi ini lebih deep and intense lagi..

--DoSa--

Anonim mengatakan...

Buat semuanya,

kita adalah TAMU di Blog orang, where dia sudah dedicated waktu,resource dan perhatian untuk keep this blog with added value buat siapa yang yang membacanya.

Therefore, sebagai apresiasi terhadap tuan rumah, kalau saya sih saya akan berusaha memberikan argumen yang punya added value dalam flow of discussion, tapi kalau saya ngga punya opini, saya sih lebih memilih untuk membaca argumen2 yang menarik disini atau matikan PC/Laptop saya dan melakukan hal2 lain yang bisa saya lakukan selain memandang layar PC/Laptop saya..

That's what i'll do, ngga tahu dengan yang lain disini..



--DoSa--

Anonim mengatakan...

wuaahahaha...

@DoSa dan beta ttg definisi konsep dan realitas sama saja. enngak sabaran nunggu respon si @proxy73. beta mau lia dia jawab pakai otak atau mulut (eh tangan karena mesti ketik keyboard), wuakakaka...

oleeeeeeeee, oleeeeeeeeee... :)

Woooi @DoSa, ane makin salut ame lu, walau opini lu salah (gue enggak setuju) tp lebih bermutu ketimbang, hmmmm, you know who, wuuuhihihihih.

-KD Look-

mikerk mengatakan...

Dear all,

Sampailah saya pada pendapat seperti berikut ini:

1. Saya berterima kasih atas diskusi tertib yang terjadi setelah sebelumnya saya "terpaksa" mengiterupsi proses diskusi setelah terjadi sesuatu yang menurut hemat saya (maaf agak subyektif) tidak ccocok dengan tema yang ingin saya kembangkan melalui blog ini, yaitu menebar persahabatan, persahabatan dan kasih sayang antara sesama kita.

2. Setiap diskusi, sama juga dengan ilmu pengetahuan, selalu memiliki 3 aspek, yaitu epistemologi, ontologi dan aksiologi yang secra sederhana daat diartikan sebagai apa itu, mengapa begitu dan apa gunanya. Inilah yang selalu menjadi acuan saya ketika berdiskusi daan dalam konteks yang lebih luas, dalam bekerja. Lalu dalam implementasninya yang lebih luas, orare est laborare, yaiut doa saya adalah ekerjaan saya. Pekerjaan saya adalah doa saya. Artinya, epistemologi, ontologi dan aksiologi selalu menjadi cara saya untuk menghampiri keidupan ini. Dalam kaitan ini, saya harus bertanaya, apakaha yang anda diskusikan. Mengapa harus didiskusikan. Akhirnya, apa gunanya diskusi?

3. Perkembangan diskusi dalam topik Bapa dan Que sera sera bagi saya telah mencapai suatu tahap yang berbahaya (maaf sekali lagi agak subyektif). Mengapa? Apa indikatornya? Saya harus jujur mengatakan bahwa titik "berbahaya"nya adalah ketika sahabat Proxy mulai mempertanyakan apa itu realitas dan konsep. Anda janga mengira bahwa jawaban nya sangat sderhana. Tidak. Inilah percakapan yang tidak pernah berhenti antara filsafat Yunani kuno, filsafat abad pertengahan dan filsafat moderen da akhirnya filsafat postmoderen. Anda ingat dengan eforisme cogito ergo sum, primum philsophicum, extensio, cogitatio, relaticvisme, relativitas khusus, relativitas umum? Jikalau anda ingat itu maka percakapan antara konsep dan realitas amat sangat tidak sederhana seperti yang anda duga. Jadi, pernyataan sahabat Proxy73 adalah pertanyaan asali yang akan membuat kita semua terjebak dalam diskusi yang bersifat sikil. Saya tidak tahu apa maksud sahabat proxy73 tetapi sekali kita menjawabnya maka pertanyan berikutnya adalah pertanyaan dan jawaban yang berputar-putar. Saya teringat pengalaman saya ketika selama 2 semester saya terpaksa haru belajar ilmu filsafat baik filsafat umum dan filsafat ilmu pengetahuan. DOsen saya ketika itu bertanya persis seperti proxy73, apa itu konsep dan realitas. 1 minggu saya mengutak-ngatik jawabannya, saya ditanya lagi begini: bagaimana anda dapat meyakinkan saya bahwa jawaban anda tentang konsep adalah sebuah realitas. Bagaiman pula anda meyakinkan saya bahwa jawaban tentang realitas adalah konsep yang betul-betul anda sinstesa. Wahhhhh....saya mogok tidak mau bertemu dosen saya itu selama 2 minggu sampai saya ditegur oleh promotor saya sambil mengingatkan saya bahwa: begitulah salah satu standard pertanyaan dalam dunia filsafat. Apa kaitannya dengan warning bahaya? sekali kta masuk ke dalam lingkaran tanya jawab itu maka kita dapat kehilangan aspek lain dari diskusi kita, yaitu apa gunanya? Nah di sini saya ingin memberikan catatan bahwa blog ini tidak dimaksudkan sebagai blog matakuliah filsafat. Blog ini didesign agar dari setiap hal yang terjadi di sekitar kita, dapat kita pakai sebagai alat yang berguna dalam kehidupan kita. Maksud saya, blog ini ingin bercakap tentang aspek aksiologis dari setiap peristiwa. Setiap topik.

4. Filsafat berarti mencari si sophie. Bukan Sofia lacuba tentu saja. Tetapi mencari kebenaran. mencari kebaikan. Lalu, metode kerja dalam filsafat adalah ragukan segala sesuatu. Menempel kepada sifat filsafat ini maka ilmu pengetahuan bekerja. Berawal dari keraguan maka dicarikan jalan untuk membuktikan apa yang diragukan. Setelah jawab diperoleh maka wooowwww.....kita harus kembali meragukan kebenaran yang kita temukan. Makanya, selalu saya katakan bahwa tugas seorang ilmuwan adalah to search a new frontier. Di mana batas frotoer itu? tidak ada batasnya. Dengan cara ini, dan sudah barang tentu dengan metode-metode tertentu agar supaya ilmu bisa bekerja secara sistimatis, maka ditemuanlah kapal uap, lampu pijar, kapal terbang, pesawata luar angkasa, telefon selular, dolly yang bukan isteri saya tetapi domba kloning di skotlandia, ....apa lagi....masih ada berjuta kemungkinan lain. Dengan mendompleng pada hukum-hukum relativitas, deterministik, chaos theory, teori segala sesuatu, dan berbagai teori fisika baru...daya pikir manusia lantas malambung jauh....jaauuuuuuuhhhhhhhh sekali melitas apa-apa yang ada di dalam kitab-kitab suci. Heeeiiii....dunia tidak dibikin dalam 7 hari (apa konsep hari apa realitas hari bagaimana konsep waktu dalam teori relativitas dan dilatasi waktu and many more), heeeiiiii itu ada teori big bang, heeeeiiiii itu ada mobyet evolusi. Lantas, semua bergerak maju sambil mengatakan...heeeeeiii...kitab-kitab suci adalah sampah. Feuerbach, Freud, Nietzsche, Sartre mengatakan bahwa Tuhan sudah mati, Tuhan adalah pikiranmu sendiri, Manusia menciptakan Tuhan, konsep Tuhan adalah being-in-itself-for-itself, konsep Tuhan membatasi ekistensi manusia dan seterusnya dan seterusnya. Mereka punya banyak pengikut dan pemuja.

5. Apakah dunia filsafat sendirian dalam dunia ini? tidak juga. Ada 1 kelompok lagi yang disebut sebagai kelompok religius. Bagimana dengan cara bekerja kelompok religius? Jika filsafat didasarkan atas keraguan maka kelompok religius berdiri atas dasar PERCAYA. Anda ragu apakah YESUS itu ada? silakan ragu tetapi saya dan seisi rumahku PERCAYA DIA ADA. Mempercakapkan keduanya akan sangat menarik. AMAT menarik tetapi bagimana kesimpulan akhirnya? Ya tidak akan pernah bertemu jika yang satu mengacu kepada keraguan dan yang lainnya percaya. Di siniliah mengapa saya katakan, pertanyaan Proxy73 adalah pertanyan yang berbahaya karena sesungguhnya kita akan bermain-main di dalam dua hal yang bersifat ekstrim ini yang jika kepada anda saya tanyakan APA GUNA NYA? Maka, percaya atau tidak, kita memerlukan sekitar 120-an komentar baru untuk....menemukan bahwa kita tetap memerlukan 120 komentar baru lainnya....untukkk...mencari 120 komentar baru lainnya.....aaahahhhhh capeeeeeekkkk deehhhhhh hi hi hi hi

6. Supaya saya bisa kembali ke niat blog maka, bagi anda yang masih ingin melanjutkan diskusi anda dalam topik ini, saya persilakan tetapi saya memberikan catatan bahwa anda memerlukan berbagai pengatahuan yang kadang-kadang tidak sesimpel yang anda bayangkan. Jika anda tertarik untuk terus berdiskui maka tips saya yang lain adalah: jangan saling memaki,

7. Bagi yang tertarik kepada hal-hal yang besifat aksiologis dari suatu informasi maka, sebelum saya berangkat ke Jogja, saya ingin memposting sesuatu yang berkaitan dengan MANUSIA INDONeSIA. Suatu topk yang sangat relevan dengan suasan Indonesia yang akan merayakan HUT kemerdekaannya sambil melihat ada banyak orng penting yang ditangkap karena korupsi, luas lahan terdegradasi yang semakin luas dari waktu ke waktu sambil makin lakunya para paranormal sebagsa mama lauren dkk yang menangguk untung di tengah makin tidak jelasnya arah moralitas bangsa ini. Anda tertarik? silakan lihat posting baru malam ini.

Apapun, para sahabat yang terkasih, saya merasa bangga bahwa karena anda semua blog ini tetapi hidup sampai hari ini. Kehadiran anda membuat saya, meskipun di tengah berbagai kesibukan. tetap bersemangat menjaga eksistensi blog ini. Terima kasih atas persahabatan kita. Dengan dukungan teman-teman mudah-mudahan the old tree akan tersu tumbuh dan berkembang. Sekarang dia mungkin sendiri tetapi di masa depan saya yakin the old tree tidak lagi lonely alone over there.

Tuhan memberkati anda dan juga keluarga anda atau siapapaun yang anda kasihi maupun yang tidak anda kasihi.

mikerk mengatakan...

Oh iya, sebelum saya menutup komentar karena harus menengok ibunda saya yang "rewel" kalau tidak saya tengok sebelum beliau tidur maka perkenankan saya menceriterakan 1 buah pengalaman saya bersama Prof Sukardi Almahum.

Beliau memberi tugas kepada saya begini: deskripsikankan apa itu eksistensi sebuah kursi. Saya lalu diminta keluar ruangan menuju lapangan kecil di dekat Fakultas Filsafat. Beliau meletakkan sebuah kursi dan menugaskan saya untuk melihat dan mendeskrisikan apa itu kursi. Hanya itu yang saya kerjakan dalam waktu 2 jam. Setelah itu saya dipersilakan pulang dan membuat laporan minggu depannya. Ketika saya kembali, beiau, tanpa banyak ngomong, membawa saya kembali ke halaman minggu lalu dan menyuruh saya memanjat sebuah pohon kecil dan dipersilakan mendeskrisikan eksistensi kursi yang sama dengan minggu lalu dilihat dari atas pohon. Saya tesinggung berat. Lalu, ketika tugas disambung dengan kewajiban menjawab konsep dan realitas, sudah barang tentu dengan referensi yang sudah ditentukan beliau, maka ...... saya mogok tidak mau lagi "diperlakukan sebagai anak kecil". Dan di dalam kepala saya ketika itu, filsafat adalah ilmunya orang-orang sakit jiwa....ha ha ha ha.

Tapi, ketika saya mempersiapkan disertasi saya dan harus membahas eksistensi para pembakar hutan, saya berterima kasih kepada Prof Sukardi karena ilmunya membuat apa yang saya bahas menjadi bersifat holistik dan komprehensif. Bekal yang saya pakai juga sebagai penulis di blog ini.

Untuk Pak Prof Kardi di angkasa bagian manapun anda saat ini saya ingin mengucapkan terima kasih. Tuhan Menyayangi anda

Anonim mengatakan...

@bm

Beta baca 'pencerahan' bosz bbrp kali. Baik, teramat baik. Kami yg berdiskusi akan ingat pesan bosz.

Bosz, bolehkah beta menyumbangkan sebuah posting untuk menjawab pertanyaan beta sendiri, apakah TUHAN adalah sedekar konsep atau realitas yg dapat di'buktikan' secara nalar???

Woooi @proxy73, bagaimana, setelah mendapat pencerahan dari @bm, masih berminat menjawab pertanyaan beta?? Silahkan tentukan premis argumen anda terlebih dahulu, TUHAN adalah konsep (@DoSa) atau realitas???

-KD Look-

Anonim mengatakan...

wakekekkukkkikiikk....hhhiicckssss...hikcsss....BM sudah merusak "permainan" gw. Tapi because your a commander in chief here maka siaaaaapppppp ggraaaaaaakkkkk...gw siap patuh...he he he he..

@ Kadelok dan Dosa

Yoooiii...setelah "belang" gw ketahuan BM, ya nggak jadi deehhhh...sorry ya bosssss...oooooo...proxy73 ketahuan....oleeeee...oleeee....ketahuan ...ha ha ha ha...(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Naaaah betulkan apa kata saya. Pijakan @Dosa ada pd filsafat atau deism, yg percaya PENCIPTA ttp setelah penciptaan terjadi, TUHAN pergi. Tidak ada pewahyuan kpd manusia dll.

-nyong kupang-

--DoSa-- mengatakan...

Saya malah melihat "warning" Tuan Rumah terhadap diskusi concept vs realism sebagai firewall terhadap issue lain yang sebenarnya lebih critical dan "berbahaya" (bahasanya bigmike), yang intentionally dihindari oleh Tuan Rumah untuk dibahas dalam postingannya. Sebagai tamu, i'll put this/these issue(s) to rest and move on, although saudara bonggo membuka kesempatan untuk membahas issue ini.

See you guys in the next topic(s).

Anonim mengatakan...

Wekekekakakakaka...

@proxy73 merasa ketahuan 'belang'nya, kagak punya nyali lagi berargumen disini, wuaaahahaha... ooollleeee, olleee...

Beta membaca pikiran @bm sebagai 'rambu-rambu' saja bahwa debat konsep/realitas KETUHANAN tdk se'simple' yg dibayangkan. Tapi apa dia berbahaya? Dalam konteks Indonesia dimana REALITAS TUHAN is TAKEN FOR GRANTED karena 99% penduduknya PERCAYA, maka kaum PERAGU dianggap GILA bahkan BERBAHAYA, bahkan HARUS DILENYAPKAN, bila perlu atas nama TUHAN. Mungkin ini bahaya yg dimaksud oleh @bm.

Sedang saya, ORG PERCAYA (KRISTEN) yg hidup ditengah budaya KERAGUAN hampir saban harinya disuguhi pertanyaan tentang realitas TUHAN. Saya dicemooh kalau menjawab dari pijakan IMAN PERCAYA saja. Demi memberi APOLOGETIKA yg baik bagi peragu, mau tidak mau saya harus bisa berpikir spt mereka. Saya harus bisa ADU NALAR, bahkan ttg REALITAS TUHAN. Makanya saya bertanya kpd @proxy73, tolong bernalar ttg realitas TUHAN tp sekarang ketahuan belangnya. Dia hanya ingin menjadikan debat ini, DEBAT SIKIL spt kata @BM.

Okelah, karena tdk ada 'berani' menjawab pertanyaan saya itu, bahkan @DoSa juga sudah 'pergi' maka anggap saja saya 'berhutang.' Saya akan coba kontak @bm, siapa tahu dia mau menerima tulisan saya itu nanti.

-KD Look-

Anonim mengatakan...

@ Kadeluk, tapi kayaknya si akang jadi suka sama new look menjadi KD Look, ya sumangga euy...

Menurut abdi teh, pesan terkuat bigmike adalah: ketika diskusi hanya berputar-putar (ingat BM mengatakan bahwa bisa diperlukan 120-an komentar baru yang lagi dan lagi)....bahayanya adalah....anda dan saya dan kita semua terjebak mengabaikan, aspek kegunaan diskusi. Kita terjebak pada diskusi untuk diskusi itu sendiri. Kalo sudah begitu, kita bertengkar. BM kayaknya tidak begitu suka pertengkaran yang tidak disertai pemahaman yang memadai. BM takut, idelnya tentang persahabatan dan kasih sayang ternodai oleh caci dan maki.

Gaya berpikir BM memang khas PhD holder karena mereka dididik untuk paham filsafat. Tetapi, bukan cuma gaya PhD holder sebenarnya. Terselip pula gaya "pendeta" atau bahkan "uztad". Saya salut sama BM karena dia bisa hidup berdamai antara keraguan PhD holder dan kepercayaan pendeta.

jer terang akang? Punten. Abdi bade' permios (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

@Mang IHIN

Beta setuju dengan anda dan karena itu @proxy73 merasa belangnya -pingin menjadikan debat ini debat sikil- ketahuan oleh @bm. Sedang beta berusaha untuk menghindar debat yg perlu 120an komentar lagi dgn mengajukan pertanyaan PAMUNGKAS, bagaimana mengajukan 'teori' yg 'masuk akal' bahwa TUHAN adalah sebuah REALITAS.

Anda mau jawab ini??? Silahkan!

-KD Look-

--DoSa-- mengatakan...

Saya ngga pergi kok saudara KD Look, saya cuma commit pada ethics yang saba buat buat diri saya sendiri yaitu kalo ngga ada added values yang bisa saya berikan dalam diskusi, saya akan menjadi pembaca yang baik atau turn off my laptop and do something else.

Warning sang tuan rumah memang bisa di interpretasi berbeda-beda dan saya menangkapnya (again) sebagai distraction terhadap other CRITICAL dan DANGEROUS issue, yang (menurut saya) juga dihindari untuk dijawab oleh tuan rumah sendiri, yang menjadi sentral argumennya: Bisakah Allah berbuat KEJAHATAN?

As i said, I put this issue to rest, kecuali bonggo ingin membahasnya, seperti kata dia "Try Me, Fren"..

Anonim mengatakan...

[dosa nulis]
Gue mencoba melihat lagi argumen-argumen awal gue untuk mencari dimana distorsi yang dimaksud dan klaim doktrin gue adalah TUHAN sebagai sumber bencana. Ternyata memang ada interpretasi yang salah dalam kontektual argumen saya.

[komentar]
Baguslah kalo ente menyadari ada yg salah. Soal salah interpretasi, beta cuma mo kasi tunjuk komentar ente sendiri pd tgl 31 Juli sbb:
“Menurut saya, TUHAN yang diberitakan dalam kitab "suci" lah yang menjadi sumber bencana.”

Sebelum itu, ente dlm posisi mempertahankan pendapat bhw Tuhan dlm kitab suci itu hanyalah buah pemikiran manusia. Ente lbh suka berpegang pd konsep sendiri yg ente sebut: the CREATOR ato, whatever-lah.

Lalu belakangan, ente menampilkan ada begitu byk argumen dan fakta mengenai bencana yg justru menunjukkan bhw sumbernya penyebabnya (root cause) adalah nafsu ego manusia, bukan Tuhan.

Makanya sy bilang, kl Bom Atom hsl ciptaan manusia itu menimbulkan bencana, masak Bom Atom yg disalahkan? Ato, kl anak-cucu klaim pemilik perhiasan warisan ciptaan kakek, bahkan krn itu mrk bunuh-bunuhan, masak perhiasannya yg disalahkan? Jk Tuhan cuma hsl kreasi otak manusia, lalu manusia saling bunuh utk klaim kebenaran atas hsl kreasi masing-masing, lho kok Tuhan yg disalahkan?
Ini yg dibilang Bung Wilmana, ada DISTORSI pd pendapat dg argumen dan data pendukung.

[dosa nulis]
Bonggo berpendapat bahwa TUHAN berinisiatif dalam kitab2 SUCI. Saya ngga sependapat, karena there are NO SUCH THING as kitab SUCI. Apalagi dengan embel merupakan inisiatif dari TUHAN? Kalau bonggo mengimani bahwa TUHANnya bonggo berinisiatif dalam kitab SUCInya? then mengapa orang lain mengimani hal yang berbeda? Apakah itu berarti bahwa ada BEBERAPA TUHAN dengan POWER yang SAMA? Saya ngga mengerti logic dari argumen ini.

[komentar]
Jawabannya, gampang saja. Hampir tdk ada kitab suci yg menolak bahwa langit-bumi dan segala isinya adalah ciptaan Tuhan, atau ente lbh suka pake istilah the Creator, terserah sj. Kl ente gak mengerti masalah ini, yah beta kan gak bs paksa org melampaui keterbatasannya, kan? Tp bg beta, ini artinya, dalam kapasitas sbg Pencipta, Tuhanlah sang Inisiator.

Bhw ada kelompok lain bikin konsep berbeda, itu wajar sj krn ada yg cerdas bs mengerti ide/logos dr Tuhan, tp ada jg yg goblok trus salah paham tp ngotot dan tak segan maen kekerasan. Jadi, jelas problemnya bkn pd Tuhan, tp pd manusianya.

[dosa nulis]
Tapi sekali lagi, kalo bonggo merasa bahwa diskusi ini sudah masuk wilayah "my own business" then feel free untuk tidak menjawab, and kita bisa put this issue to rest, OK..

[komentar]
Sy sebetulnya bermaksud baik. Krn urusan Tuhan dlm kitab suci yg ente persoalkan itu adalah urusan yg berbasis “percaya”. Kl ente korek pake pendekatan filsafat yg berbasis keraguan, yaa sampe blog ini ditutup, takkan habis2nya kita bergelut. Persis apa kt bigmike.

Tapi, ente rupanya punya agenda memasuki wilayah super berbahaya, jd beta ikuti sj dulu...

[dosa nulis]That's was my point. RULES yang bonggo imani dalam iman KRISTEN kenapa sampai bisa bertentangan dengan RULES dalam iman ISLAM atau Shinto, atau Hindu atau Budha? Sebenarnya, siapakah TUHAN yang ASLI, yang telah berinisiatif menurunkan RULESnya? Apakah TUHANnya bonggo?

[komentar]
Nah ini dia yg beta liat dr awal, mjd agenda “super berbahaya” dr @dosa. Makanya beta bilang, beta tdk mau menghakimi siapapun, Islam, Hindu, Shinto, Tao, dll. Kenapa?

Pertama, krn ini masalah my own business yg grand rule-nya tdk boleh dibenturkan, apalagi secara frontal. Kasus obet vs acang di ambon adalah cth buruk yang harus dihindari.

Kedua, jk dosa mencari kebenaran info tentang Tuhan yang baik, mk carilah pada kitab suci yang humanis dan pro lingkungan. Yang scr internal mengakui kebenaran informasinya, tetapi thd lingkungan eksternalnya, tdk tepuk dada paling benar sendiri, apalagi mengkafirkan org laen. Jgn tertipu dengan praktek2 yg keliru krn ini fenomena alamiah manusia yg suka pamer nafsu ego, ato yg ente bilang, “keangkuhan”.

Soal knp ada macam2 konsep, sdh beta jelaskan di atas.

[dosa nulis]
OKlah, karena anda membuka kesempatan untuk bertanya, dan masih stay on topic, jadi pertanyaannya adalah TUHAN anda yang TEORINYA MAHA KUASA, bisakah dia BERBUAT JAHAT yang bertentangan dengan 10 HUKUMNYA, seperti tertulis dalam Perjanjian Lama? Kedua, apa dasar iman anda untuk menyapa TUHAN sebagai BAPA? dan bukan IBU? Masih dalam konteks diskusi, bukan?

[komentar]
Pertama, begini, dalam kristen tidak dikenal Tuhan bikin jahat. Tidak ada azab dari Tuhan. Semuanya adalah berkat, karena suka-duka dipakai-Nya utk kebaikan Umat.

Kedua, sapaan Bapa itu cuma kiasan saja, jd ente keliru kalo menyangka istilah itu dlm pengertian biologis. Scr budaya wkt sapaan ini diperkenalkan, “Bapa” artinya induk dari mana segala sesuatu berasal. Jadi, istilah Bapa ini adalah kiasan yang digunakan untuk menggambarkan iman kristen kepada apa yang anda sebut, the Creator itu.

-bonggo-

Anonim mengatakan...

@Dosa

Saya tau di mana posisimu, tp yg saya persoalkan adalah distorsinya. Sekedar mengingatkan sj spy diskusi dg si bonggo tdk makin salah kaprah. Apalagi sy liat sdh mulai menjurus ke soal “konflik” konsep ttg Tuhan krn klaim kebenaran sendiri oleh agama-agama. Jk ini tjd, terpaksa kalian akan sebut nama agama2 dan ini bs bikin kaum picik di sini tersinggung krn agamanya diutak-atik.

Krn itu, sy setuju jk anda ingin ingin mengakhiri partisipasi di posting ini. Saya senang dg pribadimu. Krn itu, sekedar berbagi info sj, sy cukup lama bekerja di maluku tenggara, tepatnya pulau Wetar yg dulu ada lokasi tambang emas.

Ok, sampe jumpa di topic berikutnya. Oya ada salam dari ketinggian Bukit Moria di Jakarta.

(Wilmana)

--DoSa-- mengatakan...

bonggo, wilmana, no worries, diskusi di blog sama dengan hikayat jaelangkung "datang tak diundang, pergi tak diantar". I have enough and couldn't contribute more so, i follow my own milis ethics.. :)

Wilmana, wetar tuh yang disamping kupang bukan? Sayang belum pernah ke sana, tapi dengar2 memang ada bukit yang nama bukit muria disitu, kata sodara saya dulu..

Anonim mengatakan...

Gurrriiiihhhhhh banget rasa blog ini. GW gemeeeeeessssssss (Prettymelia)

Anonim mengatakan...

Pak Mike,

Sebenarnya setiap kali saya membuka blog bigmike, saya hampir selalu mampir ke posting ini. Mengapa? Ada sesuatu yang mencemaskan saya yaitu mengapa kita masih meragukan TUHAN. Apa yang kita rasakan setiap kali dan setiap hari adalah anugerah Tuhan yang tidak dapat dan tidak perlu disangkal. Kitab Kejadian telah menguraikan hal ini dengan amat jelas. Mengapa kita masih meragukan Tuhan? Apakah kebenaran ini sulit diterima?

Kalau saya masih menganut paham seperti pak Mike, yaitu Allah Berdaulat (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Iya bung Yes,

Anehnya, kawan-kawan yang anti Tuhan ini kalau dibilang KAFIR malah mereka marah he he he he. Gejala aneh bin ajaib (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

@ Yes dan Mang IHIN,

Jika ada yang bertanya tentang Tuhan harap jangan selalu dikaitkan dengan KAFIR. Misalnya saja anda bertanya, siapakah nama ibu anda apakah itu berarti anda tidak percaya bahwa dia adalah ibu anda? Tidak kan? Nah, pertanyaan tentang Tuhan sebenarnya merupakan cara manusia untuk memahami dirinya sendiri dalam relasinya dengan sesuatu yang "melebihinya yang tidak diketahuinya". Tidak usah dikuatirkan (Patrice)

Anonim mengatakan...

@ Yes dan Mang IHIN

yang lebih mengkhawatirkan bukan percakaopan tentang Tuhan tetapi adanya sekelompok orang yang selalu merasa bisa memahami pikiran Tuhan dan bertindak atas nama Tuhan dan...mengharamkan rokok. Ah, memangnya Tuhan nggak punya pekerjaan lain selain mengurusin rokok????? Ada -ada saja. Bagi saya ini lebih mengkhawatirkan (Patrice)

Anonim mengatakan...

@ BM

Cobalah meneruskan diskusi tentang Tuhan karena justru amat menarik dan membangun Iman. Yang saya pahami dari pengunaan kata BM bahwa perdebatan bisa berbahaya adalah jika para pemberi koment tidak memahami betul apa yang didiskusikan lantas "tawuran". Kalau benar itu kekuatiran BM maka saya usul, sebagai jalan keluarnya adalah BM mau aktif memainkan peranan moderasi. Bagaimana BM? (Patrice)

Anonim mengatakan...

Dear Patrice,

Enter termasuk sahabat yang santun dalam diskusi. Oleh karena itu saya tidak ragu berdiskusi.

Mengapa saya katakan bahwa mempercakapkan eksistensi Tuhan adalah berbahaya. Patokan saya jelas, Tuhan itu mutlak atau tidak? Manusia itu reltif atau tidak? Jika jawaban Patrice nanti Tuhan itu mutlak dna manusia itu relatif maka pertanyaan lanjutan adalah dapatkah yang mutlak dinilai oleh yang relatif?

Jawaban saudari akan menentukan arah diskusi kita. Wassalam (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

Eh blog yang ditemukan lewat GS ini ternyata asik juga ya?. Eh, yang di atas nih, ngapain memperdebatkan tentang Tuhan wong DIA. Siapkan hati aja deh udah mau puasa. Biar amal ibadah diperhitungkan sebaik-baiknya (Jinx)

Anonim mengatakan...

Walau saya setuju dgn @Patrice, saya tdk ingin ikut campur kalau terjadi diskusi antara @patrice dan @Mang Ihin. Tp kira-kira @patrice punya nyali gak sih??? Ha ha ha

Tp disini saya pernah janji untuk menulis, menilai 'Sang Mutlak.' Semoga kalau tulisan saya muncul, saya tdk dicap kafir, hi hi.

Oke kawan, silahkan berdiskusi!

-KD Look-

Anonim mengatakan...

Ada yang terlewat. @patrice:

Yang saya pahami dari pengunaan kata BM bahwa perdebatan bisa berbahaya adalah jika para pemberi koment tidak memahami betul apa yang didiskusikan lantas "tawuran".

Membaca kalimat anda diatas, bukan saja anda punya nyali tp anda paham betul diskusi soal Tuhan. Siiikkk assyiikkk...

Buat yang lain, jgn ikut campur!!! Para cerdik pandai mau berdiskusi disini. Baca bareng aja yuk!

Lanjuttt...

-KD Look-

Anonim mengatakan...

@ Mang IHIN,

Terima kasih mang atas "pujiannya" tetapi saya tidak begitu juga. Sebaliknya mang IHIN-lah yang terkenal sopan karena suka mengucap uluk salam dalam bahasa Sundah.

DAlam hal diskusi kita, saya malah mau bertanya balik dahulu, mengapa yang relatif tidak boleh mempertanyaan yang mutlak. Jika sang realtif adalah mutlak cptaan sang Mutlak maka mengapa ketika sang relatif ingin menggunakan sebagian karunia-NYA malah dilarang? Melarang mendiskusikan tentang eksistensi Sang Mutlak artinya merelatifkan sangat hasil ciptaan sang Mutlak. Begitu logikanya kan? Apa tanggapan mang IHIN. Hormat saya (Patrice)

Anonim mengatakan...

Oh iya mang, kita belum ke substasninya dulu kan? Kita clearkan hal ini dahulu supaya janagn ada ganjalan ketika kita masuk kedalam substansi masalah. Kita harus sependapat atau tidak sependapat dahulu bahwa mendiskusikan eksistensi sang Mutlak bisa atau tidak. Jika kita sepakat bisa maka diskusi dilanjutkan. Jika tidak maka ya kita sama-sama mundur supaya persahabatan kita tidak terganggu, Kumaha kang? (Patrice)

Anonim mengatakan...

@ KD Look,

silakan nikmati diskusi kami. Mau nyampur juga boleh ngga apa-apa. Siapa bisa melarang anda? he he he

(Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

@ Patrice

Saudari yang baik. Sudah barang tentu saya tidak bermaksud melarang orang memperbincangkan Sang Mutlak. Perhatikan baik-baik konteks kalimat saya. Maksud saya adalah, apakah pantas kita yang relatif (sdri secara implisit mengakui preposisi bahwa manusia adalah relatif) meperbincangkan yang mutlak. Jawabannya tidak sekedar bisa dan tidak. Boleh atau tidak boleh. Tetapi ada masalah krusial di dalam hal ini, yaitu ketika sang relatif, lebih dari satu oknum reletif mengklaim kebenenaran, maka kebenaran mana yang akan kita akui. Semua agama pada dasarnya eksklusif. Kami mengakui bahwa Islam paling benar. Saudarai yang Kristiani mengklaim bahwa yang anda percayai paling benar. Siapa yang akan menjadi hakim? Kesulitan-kesulitan seperti ini yang menyebabkan saya mengajukan pikiran bahwa dapatkah kita yang relatif mempersoalkan yang mutlak? Di situ posisi saya. Silakan sdri menjawab jika sdri mau (Mang IHIN)

mikerk mengatakan...

Patrice dan Mang IHIN,

Wah, surprise juga masih ada komentar di posting ini.

Selamat atas diskusinya. Salah satu contoh diskusi yang tertib dan santun. Pertahankan terus attitude yang ada. Tuhan Memberkati

mikerk mengatakan...

@KD Look,

He he he he dari pada menongkrongi diskusi ini lebih baik tongkrongi posting terbaru. Mantaaaaffffff ha ha ha ha ha

Anonim mengatakan...

Heeeeehhhh....heeeehhh...gw kesini cuman mau ngecek komen gw tentang konsep dan realitas eeeeh...kagak nyangka...diskusinya masih rameeeee....wwwwoooaaahhh....blog bm emang aneh...ditinggal malah rame...Hooiii topik ini udah adanyang baru di posting terbaru tuh choiii....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ BM

Sohib pake aji-aji apaan yaaaa...kok komen-komen di blog rada aneh. Di tinggal malah rame....wakakakekekek...BM emang Top Markotp...GW salut (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Hmmmm...sdri Patrice belum menjawab. Mungin masih sibuk. Tidak apa-apa, saya menunggu (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

Sudari Patrice,

Apakah diskusi kita tetap di posting ini atau kita pindahkan ke posting terbaru dari NK. Topiknya cocok juga. Says sabat menunggu tanggapan saudari (Mang IHIN)

Anonim mengatakan...

Dear Mang IHIN

Anda betul karena saya punya beberapa kesibukan. Maafkan sudah menunggu tetapi mungkin hal ini akan berulang karena kesibukan-kesibukan.

Baiklah, tampaknya anda sudah mulai menggeser posisi yaitu pada dasarnya saudara tidak berkeberatan untuk mendiskusikan sang Maha Mutlak. Artinya, harus anda akui bahwa adalah menjadi hak sang relatif untuk memperbincangkan sang Mutlak. Apakah terkonfirmasi?

Masalah saudara adalah pada siapa yang menjadi hakim karena anda kuatir eksklusivitas bisa terjadi dalam diskusi yang menghasilkan klaim-klaim sepihak. Betul? Jika betul demikian maka masalah kita adalah, seperti yang pernah diungkapkan oleh BM, apakah dalam diskusi kita harus mengambil posisi kalah dan menang? Kalau posisi ini kita ambil maka, sama seperti yang diberi catatan oleh BM, bahwa diskusi akan berakhir pada kengototan.

Menyadari itu maka, saya tawarkan bahwa dalam tujuan diskusi kita adalah untuk menghasilkan kesaling mengertian. Kita boleh berbeda pendapat tetapi kita paham bahwa itulah yang membedakan kita. Jangan menjadi kita paham kita berbeda dan oleh karena itu, saya atau Mang IHINlah yang benar. Sepakat?

Anonim mengatakan...

Oh ia Mang,komentar di atas dari saya, Patrice

Kita dskusi di sini saja karna suasana kondusif untuk diskusi yang tenang. Saya kuatir di posting baru pendapat kita bias karena pendapat kawan-kawan yang lain. Setujukah Mang? (Patrice)

Anonim mengatakan...

Dear Mang IHIN,

Setelah lebih dari 1 minggu menunggu jawaban, terntara gayug tak bersambut. kita selesaikan dengan kesimpulan yang saya buat atau bagaimana? (Patrice)

Anonim mengatakan...

Mungkin saya tidak menunggu Mang IHIN lagi. Mang, jika ada kata saya yang salah, mohon dimaafkan (Patrice)

Anonim mengatakan...

Mang IHIN, puasa? Sakit? bepergian? Saya doakan anda sehat sejahtera (Patrice)

Anonim mengatakan...

Saya mula-mula berharap banyak dari diskusi Patrice VS Mang IHIN tapi sayang mang IHIN pergi begitu saja (DoJ)