Rabu, 10 September 2008

TRAGEDI NINE ELEVEN: TENTANG APA SEMUANYA ITU (hari ini di 7 tahun yang lewat)

Dear sahabat Blogger,

Hari ini, 7 tahun yang lalu. Hampir sewindu yang lalu. Ketika itu dunia dikejutkan oleh tragedi besar. Dunia tidak percaya. Mula-mula diberitakan 2 gedung kembar, gedung World Trade Center (WTC) di Kota New York, Amerika Serikat…..wwhhaaaaaaattttttt.....????????.....Amerika Serikat..........???????????.....Yes Sir, Yes Mam……..anda tidak salah. Di tanah mereka sendiri, ditanah kebebasan, the Land of Freedom, Amerika diserang. American Under Attack. Gedung jangkung berlantai 110 diserang. Lalu diperkirakan terdapat 5000 – 9000 orang terbunuh. Sebanyak itu orang mati seketika Sus. Sekaligus Bung. Horor. Mengerikan.

Memang, jumlah itu masih belum seberapa dibandingkan dengan jumlah korban pada peristiwa Tsunami Aceh yang mencapai ratusan ribu jiwa. Akan tetapi harap diingat, yang terjadi di Aceh tidak pernah dirancang oleh manusia. Beda dengan yang terjadi di gedung WTC. Semua dirancang dan dikerjakan oleh manusia. Ya, makhluk yang katanya ciptaan termulia tetapi kematian yang dirancang dan dikerjakannya jauh melebihi binatang terkejam sekalipun. Buaya liar mencabik-cabik paling banyak 1-3 ekor mangsanya dalam sekali makan. Harimau lapar juga hanya sejumlah itu. Tetapi, lihatlah apa yang dilakukan manusia. Bahkan jika tentang manusia sebagai aktor penghancur kehidupan maka catat baik-baik apa yang dilakukan oleh Kaisar Ming, Jenghiz Khan, Caesar, Idi Amin, Hitler, Regim pasca G30S, dan….masih banyak lagi yang dapat anda isi sendiri. Berapa jiwa yang mati selama WW I dan WW II. Berapa? Juta Bung. Jutaan.

Kemudian, WTC ternyata, hanyalah suatu awal. Berikutnya adalah Afghanistan pada bulan Oktober 2001. Hanya 1 bulan setelah WTC. Bom Bali I dan II.Bom JW Marriot. Bom Kunngan. Bom Stasiun Kereta di Madrid. Perang Irak. Darah dan nyawa banyak yang tertumpah sia-sia di semua peristiwa itu dengan segala dampaknya. Kata orang: dunia tidak sama lagi dengan sebelum Nine Eleven. Huntingtong mengajukan thesis: Benturan Peradaban. Sebagian orang percaya. Sebagian tidak. Sebagian kalangan mengatakan…aahhhh…semua itu cuma akal-akalan Amerika. Konspirasi Yahudi. Lalu, anehnya, Osama Bin Laden menjadi role model yang dipuja-puji oleh begitu banyak orang bagaikan Dewa. Tetapi lihatlah, di seberang sana….George W. Bush malah pernah mendapatlan dukungan tertinggi dari rakyatnya di sepanjang sejarah kepresidenan USA pasca Nine Eleven. Dan dengan jumawa GWB mengatakan…heiiii…kamu yang tidak ikut dengan kami adalah musuh kami. GWB pun pernah, sengaja atau tidak sengaja bergumam: PERANG SALIB. Dan dijawab oleh pihak sebelahnya seperti Dr. Azhari, Imam Samudera, Amrozi dan Nurdin M. Top: JIHAD. Suatu simplifikasi yang luar biasa. Ada begitu banyak persepsi yang dipersepsikan sebagai kebenaran atas peristiwa yang sama, yaitu 5000 – 9000 orang terbunuh seketika. Sekaligus.

Sekarang, hari ini, 7 tahun berlalu sudah. Peristiwa itu ternyata belum bisa dilupakan dengan Mudah. Osama masih hidup dan bergerilya di daerah antara Afghanistan dan Pakistan. Obama dan McCain masih menggunakan Nine Eleven sebagai bahan kampanye pemilihan Presiden di USA. Apa makna Nine Eleven bagi orang per orang sebagai manusia? Untuk itu, ijinkanlah saya bertanya: ”tentang apa semua ini”. ”Mengenai apakah semua itu”. Banyak pakar sudah berbicara tetapi saya belum menemukan satupun kebenaran yang berada dalam kamar yang sama. Selalu terjadi pro dan kontra. Selalu ada dua kamar yang berseberangan. Kita terbelah. Secara jujur, saya pun tidak punya pendapat yang benar-benar valid, reliable dan obyektif tentang itu. Kemanusiaan dan ikatan primordial keagamaan saya saling berperang sama sendiri untuk menemukan simpul-simpul yang valid, reliable dan obyektif dimaksud.

Sampai hari ini, 7 tahun setelah persitiwa memilukan itu, saya cuma mampu tiba pada kesimpulan seperti ini: kemanusiaan kita harus dipertanyakan kembali. Ketika kita seharusnya tidak boleh terbelah pada saat kemanusiaan kita diserang, kita malah saling membunuh di jalan-jalan di Afghanistan dan Irak. Diam-diam kita menghitung: sudah 1000 orang di pihak sana yang mati. Baru 200 di pihak kita yang meregang nyawa. Nyawa dihitung bagaikan menghitung jumlah gol dalam pertandingan sepak bola piala Dunia. Di mana rasa iba kita sebagai manusia. Di mana rasa duka kita? Di mana semangat altruisme kita sebagai sesama ras manusia?. Ya, bagi saya, Nine Eleven bukanlah sekedar American Under Attack tetapi KEMANUSIAAN yang diserang dan dihina habis-habisan. Dalam situasi ini, seharusnya Kemanusiaan kita tidak boleh terbelah. Karena kita bukan monyet. Kita bukan pohon cemara. Kita bukan batu. Kita ini Manusia. Kita adalah satu keluarga besar dari ras yang sama. Ras Manusia. We are human race. Tapi, betulkah Nine Eleven adalah tentang hal itu? Hanyalah Tuhan Seru Sekalian Alam yang Mengetahuinya.

Tabe Tuan. Tabe Puan.

160 komentar:

Anonim mengatakan...

Tragedi berasal dari kata Yunani (Greek) tragōidiā (Classical Greek τραγῳδία) contracted from trag(o)-aoidiā = "goat song" from tragos = "goat" and aeidein = "to sing". Di jaman dahulu di Yunani kambing adalah binatang yang dikorbankan untuk persamabahan kepada dewa-dewa. Suara kambing menjelang dipotong sebagai hewan kurban itulah yang disebut sebagai targedi.

Berdasarkan etimologi ini maka nyawa lebih dari 5000 orang yang meregang di renrntuhan gedung WTC adalah nyanyian korban yang diperdengarkan kepada kita sebagai pertanda, kemanusiaan dalam ancaman. Apakah kita menutup mata? Di sini, di blog ini kita bersama-sama bigmike ingin menegakkan nilai-nilai kemanusiaan itu melalui kebaikan, persahabatan dan kasih sayang. Apakah kesenangan bertngkar tanpa habis-habisnya bukan suatu tragedi kecil di blog ini? (Patrice)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Atas nama kemanusiaan mungkin baik juga kita serukan diskusi pada posting ini sebaiknya diarahkan semta-mata untuk persahabatan, kebaikan dan kasih sayang (Patrice)

Anonim mengatakan...

Ya, terlalu banyak persepsi dan mispersepsi tentang peristiwa ini tetapi kita lupa 5000 lrbih yang mati adalah manusia dan bukan monyet. Saya cuma bisa menundukan kepala dan mengenang mereka. Btw, besok harus lebih baik (Nana)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Cukup dengan posting yang singkat, nurani gw tergetar, Refleksi yang baik untuk puasa. Thanx.

GW jadi inget ma John Lennon, seandainya tidak ada apapun di dalam imaji kita selain kemanusiaan, yang adalah fitrah kita, tragedi semacam ini nggak perlu terjadi (Proxy73)

mikerk mengatakan...

@ Proxy and All

Saya tidak sepenuhnya setuju dengan gagasan John Lennon tetapi ada kebenaran yang cukup telak dalam konteks kemanusiaan kita.
Surga yang mana yang kita bela dan untuk itu darah sesama halal ditumpahkan?

Imagine
by John Lennon

Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one

mikerk mengatakan...

@ Patrice and All,

Saya menyambut baik harapan sahabat Patrice. Untuk itu saya ajak kita semua merenungkan bahwa jika kita seau ada dalam kemanusiaan yang sama maka seharusnya untuk setiap tragedi yang tersakiti adalah kita semua.

Everybody Hurts
oleh: REM

When the day is long and the night, the night is yours alone,
when you're sure you've had enough of this life, well hang on.
Don't let yourself go, everybody cries and everybody hurts sometimes.

Sometimes everything is wrong. Now it's time to sing along.
When your day is night alone, (hold on, hold on)
if you feel like letting go, (hold on)
when you think you've had too much of this life, well hang on.

Everybody hurts. Take comfort in your friends.
Everybody hurts. Don't throw your hand. Oh, no. Don't throw your hand.
If you feel like you're alone, no, no, no, you are not alone

If you're on your own in this life, the days and nights are long,
when you think you've had too much of this life to hang on.

Well, everybody hurts sometimes,
everybody cries. And everybody hurts sometimes.
And everybody hurts sometimes. So, hold on, hold on.
Hold on, hold on. Hold on, hold on. Hold on, hold on. (repeat & fade)
(Everybody hurts. You are not alone.)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Berbicra tentang tragedi WTC saya selalu dihinggapi 2 macam perasaan, yaitu terpana dan sedih karena begitu banyak orang harus meregang nyawa. Ketika masih berdinas, saya pernah bertugas ke AS dan harus masuk ke gedung itu. Besar sekali gedung itu dan banyak sekali manusi yang lalu lalang beraktifitas di sana. Pada jam-jam sibuk saya perirakan bisa mencapai 10000 orang. Bayangan bahwa mereka mati betul-betul menjadi mimpi buruk. Ketika peristiwa 911 terjadi, melihatnya di televisi saat saya sedang berada di Perth, Australia Barat. Waktu itu, kurang lebih pukul 22.00 waktu setempat. Saya sempat lemes membayangkan kengeriannya. Jadi, saya harus katakan bahwa saya menundukkan kepala tanda berduka cita atas tragedi itu. Terlalu banyak orang yang mati(Syamsudin)

Anonim mengatakan...

@ BM

Tapi di lain pihak, saya melihat cara=cara USA dan GWB menangani tragedi itu secara tidak adil. Mengapa demikian? Saya melihatnya mulai dari cara mengidentifikasi siapa pelakunya.

Paling tidak, ada tiga jenis pelaku yang dapat diperdebatkan.

1. Presiden AS George Walker Bush menuding Osama bin Laden–miliarder asal Arab Saudi—dan Al-Qaeda (organisasi teroris internasional paling menakutkan) adalah dalang dan pelakunya. Hal ini terlepas dari simpang siurnya pendapat dunia tentang keterlibatan Osama dan keberadaan Al-Qaeda beserta jaringannya.

2. Sejumlah kalangan menganggap Tragedi WTC yang merenggut ribuan nyawa tersebut justru disutradarai jajaran di pemerintahan Bush sendiri.

3. Israel diklaim telah bekerja sama dengan dinas intelijen maupun petinggi pemerintahan di Amerika untuk menghancurkan Gedung WTC. Sejak saat itu, istilah ”teroris ataupun terorisme” makin marak diperbincangkan.

Artinya tentang pelaku saja masih harus diperdebatkan. Mengapa pada bulan Oktober 2001, AS menyerang Afghanistan? Di sinilah mulanya Dunia Islam marah karea kepada mereka sudah diberi label secara buru-buru bahwa mereka adalah teroris (Syam)

Anonim mengatakan...

@ BM, saya masih ingin melanjutkan:

Apa dampak dari 911? Saya setuju dengan BM bahwa dunia menjadi tidak sma lagi dengan sebelum 911. Akan tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa meskipun tragedi WTC menjadi ”The Day the World Changed” tetapi Amerika justru tidak berubah.
.
Mari kita lihat dampaknya 911:

1..Penduduk di setiap negara di dunia ini diselimuti rasa takut jika serangan seperti Tragedi 11 September ataupun yang lebih dahsyat lagi menimpa mereka.

2. Akibat serangan teroris ke AS itu, banyak negara yang kemudian menindas rakyatnya sendiri atas nama mencegah aksi teror. Indonesia menjadi contoh.

3. Mayoritas para pemimpin di berbagai negara (terpaksa) mengambil kebijakan yang mendukung upaya Amerika dalam memerangi terorisme dan jaringannya.

Apa yang berubah di USA? (Syam)

Anonim mengatakan...

@ BM (ini bagian terakhir)

Siapa yang untun dan siapa yang buntung setelah 911?

Yang buntung adalah dunia Islam di mana mereka terpaksa membawa beban dicap sebagai teroris. Siapay yang untung?

Amerika Serikat sendiri karena, atas nama memerangi terorisme, dia bisa berperagn di mana asaja yang dia suka berdasarkan pertimbangan dia sendiri. Di Irak, ternyata AS mengambil semua kontrak perdaganagan minyak. Kaya rayalah dia.

Apakah ini benar? Saya kutip Andreas von Buelow di harian Tagesspiegel,Berlin,. Mantan Menristek Jerman ini menyatakan bahwa Carilah Kebenaran.

Marilah kita mendoakan perdamaian dunia secara lebih adil. Posting BM seperti biasa menohok perasaan dan kita memang harus memeriksa kembali rasa kemanusiaan kita (Syamsudin, blogger tua)

Anonim mengatakan...

@ Pak Syam,

Saya ketika itu juga sedang berada di USA. Dan suasana masyarakat USA ketika itu sangat "hitam". Sangat murung. Tidak hanya masayarakat biasa tetapi seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, teori tentang rekayasa AS sendiri, menurut saya adalah omong kosongnya Osama dkk, untuk menghilangkan jejak kedurjanaanya.

Soal siapa untung? Saya juga tidak setuju bahwa siapa yang untung. Yang pasti orang seperti SBY, dnegan menjual isu teroris kan dapat dukungan dari AS untuk jadi presiden RI? GWB sendiri meskipun di awal pemerintahannya disokong rakyat tetapi saat skarag menjadi bulan-bulanan masyarakat AS sendiri. Obamapun memanfaatkan isu mematikan ini untuk kampanye.

Bagi saya, komentar pk Syam harus dibalik. Pak Syam ragu siapa pelakunya, bagi saya sudah jelas: Wahabi Arab yang dimotori Osama. Siapa untung? bagi pak Syam adalah USA. Bagi saya justru masih harus dipertanyakan.

Akhirnya, saya setuju himbauan BM ntuk memeriksa kemanusiaan kita. Dan kalau ini kita lakukan maka memang pak Syam benar, kalau mau mendoakan pedamaian maka harus jujur. Jangan karena kita merasa dekat seara ideologi dengan Wahabian maka kita bela mereka (Eman, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Posting yang bagus. Bahkan bagi saya, saah satu yang terbaik yang pernah ditulis BM. Saya jadi ingat ada kawan yang menawarkan untuk membukukan tulisan-tulisan BM, kalau BM mau, saya bersedia menjadi sponsor.

Thanx atas kutipan lagu itu, yaitu Imagine dan Everybody Hurts. Ketidak sukaan saya terhadap olok-olok antar budaya justu diilhami oleh John Lennon dan Imaginenya (Eman)

Anonim mengatakan...

Yuuuppp....dengan alasan kemanusiaan maka seharusnya ada fatwa kecaman dari MUI untuk Ryan jagal dari jombang, pengeroyokan Munarman ddk di Monas, kekerasan terhadap jemaah ahamdiyah. Apaka karena beda keyakina maka mereka halal untuk dipukuli? MUI bukannya ngursin yang begituan malah rokok yang diobok-obok. Emangnya akan bini pegawai perusahaan mau dikasi makan MUI? (DoJ)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

WTC adalah monumen kesombongan den kejahat serta kekejaman manusia. WTC adalah monumen dan mereka yang mati adalah kembang pengharum yang mengingatkan kita bahwa kemanusiaan kita ada dalam tanda tanya yang besar. Bagimana jikalau hal terbaik sekarang ini adalah bersikap CARPE DIEM ?(Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Pak Syam,

Yang mengambil untung? ho ho ho ternyata adalah ini,,,,terereeeeeeenngggg......MEDIA.

Ikuti yuk pendapat Agus Sudibyo, peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), lembaga yang bergelut di bidang pemantauan media (media watch)....

....Agus Sudibyo (AS): Pertama-tama, mungkin media harus mengakui bahwa kejadian tersebut adalah suatu berkah buat media. Artinya sebenarnya media pasca peralihan kepemimpinan Gus Dur kepada Megawati menghadapi situasi atau trend menurun oplahnya akibat performance Megawati yang tidak terlalu dahsyat memproduksi statemen-statemen ketimbang Gus Dur. Dari beberapa kalangan media yang sempat bertemu dengan saya, peristiwa WTC tersebut berhasil mengatasi lesunya berita di dalam negeri dan meningkatkan oplah media massa secara signifikan. Arief Afandi, Redaktur Pelaksana dari Harian Jawa Pos misalnya, pernah menyatakan kepada saya bahwa Jawa Pos semenjak tragedi kemanusiaan di New York mengalami kenaikan oplah sampai 22 ribu. Suatu kenaikan yang luar biasa. Suara Pembaruan juga menyatakan oplahnya naik secara fantastis, sekitar 40 %. ....

Benar khan? //Pritha//

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

You always the best blogger //Pritha//

Anonim mengatakan...

@ Pritha,

Saya setuju dengan anda. Bigmike memang top.

@ Ama Ludji,

Kekerasan dan agama, maunya kita anggap tidka ada hubungan tetapi melanjutkan pertanyaan beta di posting sebelumnya, jangan-jangan antara keduanya berhubungan erat. Mohon pencerahan (A9ust)

Anonim mengatakan...

Tentang apa? Tentang DOSA Bung (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya ketemu blog ini dari google. Saya cukup terpana bahwa blog ini ternyata amat bagus. Keep on posting.

Saya menghormati pilihan bigmike untuk lebih menekankan persoalan pada aspek kemanusiaan. Inilah fokus kita seharusnya. Kita tidak berbicara tentang terorisme yang dikaitkan dengan agamz tertentu. Dalam sejarahnya, hampir tidak ada agama yang bebas dari kekerasan dan darah. Sekali lagi 5000 jiwa yang mati itu adalah manusia dan bukan monyet. Kesana seharusnya mata kita memandang. Salam MERDEKA (Syafii)

Anonim mengatakan...

Buat Kanjeng Mas @BM:

Beta tahu bung kurang senang dengan panggilan 'KM' tp kali ini beta mau pake sebagai tanda hormat beta. Semoga berkenan.

Beta sonde pi mana-mana. Masih disini.

@All

Semoga di posting baru ini kita punya semangat baru sesuai misi blog ini. Yg lalu biarlah berlalu.

Anda tahu saya ada -exist- didunia ini hanya lewat indra mata semata. Realitas saya yg lain anda tdk tahu, bahkan mungkin tdk pernah akan tahu. Saya baik? Atau jahat? Hanya lewat tutur kata saya disini anda dpt menilai. Ya betul. Tp disinilah letak seni persahabatan yg hendak dibangun oleh @BM. Huruf demi huruf yg terangkai menjadi kata, kalimat, yg kita baca dilayar kaca hakekatnya mati. Dia menjadi 'hidup' sesuai keinginan kita. Kita punya pilihan bebas memberi makna -tulus, sinis, baik, jahat, ngawur- pd rangkaian kata dan kalimat. Apapun pilihan anda, anda tetap tdk pernah akan tahu realitas pribadi-pribadi disini. Dus, membuat kesimpulan, si A begini, dan si B begitu adalah naif. Penilaian kita, apapun itu, harus berhenti pd tuturan kata, bukan pribadi.

Dalam semangat ini, mari kita terus jalin persahabatan unik ini. Atas segala kekurangan dan kelemahan saya, saya mohon maaf. Saya welcome teguran santun tp berharap saya menjadi sesuatu yg bukan saya adalah utopis.

Tentang posting baru ini, ada banyak yg saya ingin sampaikan tp saya ingin menunggu kehadiran @wilmana. Dia teramat pandai, dan cukup punya nyali memberi komentar buat topik 'abu-abu' ini.

Saya dengar dia sedang 'tekapar' karena sakit. Saya berdoa dia lekas sembuh.

Begitu saja dan sampai ketemu lagi,

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@bigmike
benar2 posting yang mengasyikan! grennnngg, muantappp!!

setelah berpanas-panas di posting sebelumnya, kali ini kita di suguhi kopi yang rasanya sunggung bikin bingung! manis, pahit, kecut bercampur jadi satu.

bagi saya, WTC dan rentetan balas membalas itu sudah lalu, sudahlah!! yang menjadi korban kita doakan agar dirangkul oleh SANG KHALIK, pelaku dan dalangnya (siapapun mereka) kita doakan agar diberi rahmat hidayah pertaubatan,
namun yang paling penting adalah bagaimana menangani efek buruk dari peristiwa WTC tsb, CURIGA MENCURIGAI, SALING MENEKAN, bahkan DENGAN TINDAKAN KEKERASAN sedang melanda negri ini, di buanyak tempat dijawa ini, kalau ada KRT (Kebaktian Rumah Tangga) maka jangan kaget kalau pak rt setempat dan warga sekitarnya bertanya-tanya: "kegiatan apa ini?", ada ijinnya nggak?, bisa tidak di percepat??"( saya pernah mengalaminya), dilain kesempatan waktu saya ke kupang dan 3 x saya melewati depan sebuah pesantren di daerah manulai saya mendengar 3 kementar miring tentang keberadaan pesantren tsb, saudaraku! apakah yang begini-begini ini mau diteruskan?? saya kira, atas nama KEMANUSIAAN marilah kita sudahi saja, cuma itu persoalannya adalah BAGAIMANA CARANYA??,
para sobat bloger ada yang tahu???

@Nyong Kupang

atas nama kemanusiaan kita sudahi saja pertengkaran kita ok?? Salam damai dalam TETEMANIS!!

oh ya @NK! di dunia nyata, saya yakin anda adalah orang baik! bahkan terlalu baik dan lurus!! yakin 100%!!
katanya dirumah anda ada teh cap "Tong Jie" bagi dong! saya sanngat suka itu!

@neng pritha

kalau ada orang meninggal trus yang beruntung itu penggali kubur karena mendapat upah, ahh eta mah tiasa atuh geulliss.

(budi)

Anonim mengatakan...

So who did it?

Untuk bahan diskusi, silahkan klik di:

International Poll: No Consensus On Who Was Behind 9/11 (September 10, 2008)

Indonesia: Al Qaeda (23%); Pemerintah US (14%); Israel (5%); Lain-lain (1%); Tidak tahu (57%)

Yang teramat menarik buat saya adalah mayoritas (57%) tdk tahu. Ada apa ini?

Selamat berdiskusi!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ NK,

Saya kira perbedaan di antara kita hanya terletak pada cara menyampaikan kritik kepada Indonesia. Anda tajam menusuk, saya agak lebih moderat. Pada posting lalu, kita "berkelahi", ya saya minta maaf. Mungkin sekarang kita berteman tapi lain kali terbuka kemungkinan kita berkelahi lagi. Ya, saya setuju dengan anda, inilah persahabatan unik.

Untuk posting kali ini, saya kemungkina besar akan bersahabat dengan anda. Thanx atas datanya. Nah ari dta itu kita lihat bahwa Indoensia ternyata lebih memilih untuk bertentanagn dengan mayoritas suara dunia. Sejenis Indonesia adalah bangsa-bangsa yang memang sejak dahulu selalu skeptis terhadap Amerika. HAmpir semua penduduk negara Timur Tengah bersikap pura-pura tidak tahu dan bahkan menjatuhkan kesalahan kepada musu abadi mereka, Israel. Indonesia sebenarnya mau bilang Al Qaeda tetapi karean ternyata sohib-sohib Wahabi Arabnya yang melakukan kekejian maka mereka bersikap kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu. Bagi saya jelas, Al Qaeda yang mengusung Wahabisme itulah sang pelaku. Rizik FPI yang Arab Wahabi itu adalah contoh antek-anteknya di Indonesia (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Budi,

Paham Wahabi ini tidak mengenal kata toleransi. Mereka pengusung prinsip superioritas eligi. Oleh karean itu, jangan harap mereka bisa bertoleransi. Terhadap Ahmadiyah yang sesama Muslim saja mereka beringas. Apalagi terhadap kelompok minoritas? Beberapa hari lalu seseorang dari NTB di Metro TV menelefon penyiar Metro TV agar tidak menayangkan kuliah menjelang berbuka puasa oleh Quraish Shihab. Katanya, QS adalah pengikut Syiah. Tetapi anehnya, ketika Ahmadinejad memaki Israel dan AS, mereka bangganya setengah mati. Kalau tidak bodoh, saya tidka tahu lagi apa nama gejala semacam itu. Pokoknya, di Kupang mereka jangan macam-macam. Kita suka damai tapi kalau dijahili, kita lawan (Eman)

Anonim mengatakan...

Kejahatan kemanusiaan yang diikuti dengan bebagai kejahatan lainnya. Maka, JANGAN PERNAH MEMULAI KEJAHATAN (dari WP)

Anonim mengatakan...

@BM
knapa musti malu ngakuin lagu imagine, pake kata "tidak sepenuhnya" s'gala, ha ha ha... ngaku aja lah

Mau kasus Killing Field, 911, dll, jelas2 pembunuhan fisik lebih kejam drpd pembunuhan karakter. Hal ini juga berlaku utk obyek pembunuhan adalah massal. Dunia pun telah menyaksikannya dengan jelas sejelas-jelasnya.

Hanya saja yg sy blom bisa faham so far, entah punya dolal-dalil ato dolah-dalih darimana, ada orang2 (ada indo juga) yg berfaham kebalik dg the world wide common sense tsb diatas.
Alesannya umumnya balas dendam atas pembunuhan karakter sodara2nya. Bahkan belum begitu lama sy dengar kisah2, anak2 di-inaugurasi-in jd kader2 semacam front pembangkang common sense. Anak2 ini "dipaksa" utk tdk mempercayai orang2 yg seharusnya dipercayai, spt ortu, guru, teman, dsb. Yg lebih mencengangkan lagi, sebagian anak2 sekola di SMA top markotop, yg notabene minimal punya otak lebih besar dr otak udang lah. Tapiii... kok bisa2nya kerayu ama front2 begituan?

Sy pilih judul lagu lokalan aja, Indah Pada Waktunya, dari Delon dan Irene. Jadiii..... itu semua hanya proses yg tak dapat dipercepat, krn udah dr sononya musti begitu-begini. Indah sih indah, tapi pada waktunya laah. Kapan tuh Indah dateng? Wanda alias Waaa...ndak tau
Begicyu kah sodare2??
I dont wanna force whomsoever
whensoever
whatsoever

~JM

Anonim mengatakan...

@ Om JIMI,

Ha ha ha ha ha....kalo begitu ada kemungkinan pelaku tragedi WTC adalah si WANDA.....waaaahhhh ndak tahuuu...hhhoaaaaaaaaa ha ha ha ha ha....DASAR MABOK ha ha ha ha (Eman)

Anonim mengatakan...

tambahan, biar ga pd bingung ngebayanginnya.
Kalimat terakhir sy kutip dr lagu Oh Baby-nya Cinta Laura dan Agnes Monica: Godai Aku Lagi.
Selamat ber-imagine-ria

~JM

Anonim mengatakan...

@ All

ada psting di Wordpress yang meminta keadilan:

....Tapi adakah yang memberikan simpati pada Afganistan yang porak-poranda jauh dari standar kelayakan hidup berbangsa dan bernegara. Hanya karena ada praduga yang belum pasti kebenarannya mengenai pelaku terorisme yang mungkin kelompok yang bersarang di negara tetangga Iran tersebut......

Apa ini? MENGENASKAN (Sulis)

Anonim mengatakan...

oh iya, kutipan di atas berasal dari: munggur.wordpress.com (Sulis)

Anonim mengatakan...

@ MR JIMI,

Sampeya emang suaaaaableeeenggggg tuuueeeenaaaaaaannnn.....ha ha ha ha ha...pelaku tragedi WTC yo si WANDA ....waaaaaa ndak tau...wakakakkekekekekakak...(Sulis)

Anonim mengatakan...

Eh, lama kelamaan kita pada ketularan mabuk nih....ha ha ha ha WANDA....waaaaa ndak tau.....ha ha ha (Sulis)

Anonim mengatakan...

@Eman

malam bae bung!!

saya senang bung mengulas komen saya!!

tapi begini! didekat rumah saya ada banyak "orang orang keras" seperti bung yang bilang itu, tapi pengalaman saya bergaul dengan mereka selama ini oke-oke saja kok!, mereka cukup respek pada saya padahal mereka tahu saya berbeda dengan mereka.
bagi saya, paling penting adalah kita harus benar2 mengimani ajaran TETEMANIS yang bilang KEKERASAN TIDAK BOLEH DIBALAS DENGAN KEKERASAN, oke! apakah ajaran ini sudah tidak berlaku lagi buat bung eman??

syallom buat bung sekeluarga!!

(budi)

Anonim mengatakan...

sedih sekali melihat sekarang tiap tragedi selalu dikaitkan dengan isyu agama. Tragedi nine eleven salah satu contoh. Yang lebih aktual lagi kasus pelemparan (pengrusakan) kantor PGI di Jakarta. sungguh sedih sekali (new commer)

Anonim mengatakan...

Artikel yang baik, teramat baik. Saya membacanya sampai 2 kali. Ya, hari ini, 7 tahun yang lalu, ribuan nyawa manusia melayang. Sebuah kekejian yang sempurna yang dilakukan in the name of God.Kegundahan hati @bm adalah kegundahan saya juga dan kita semua yang bernurani. Mengapa semua ini terjadi? Masih adakah harga nyawa manusia? Benarkah Allah menyuruh OBL menjadi hakim bagi sesamanya yang dianggap jahat? Kalau iya, masih pantaskah kita menyebutnya Allah pengasih?

Harapan 'dunia baru' dimana kita menjadi truly human race masih tinggal harapan. Kita masih ada di 'dunia lama' dimana si 'Baik' dan si 'Jahat' berperang.

Perang Dunia I, korban nyawa manusia kurang lebih 40,000,000. Perang Dunia II, 70,000,000. Bagaimana kita menyikapi ini? Kita tangisi ratusan juta nyawa manusia yang melayang tp kita juga bersyukur si 'Baik' keluar sebagai pemenang. Kita menjadi manusia bebas tp tdk lupa kekebasan ini teramat mahal. NEVER AGAIN WE LET THE EVIL START A NEW WAR.

Kalau kita sepakat dgn premis ini maka bagaimana kita menyikapi 9/11? Saya ingin katakan si 'Jahat' ingin memulai perang baru. Dia ingin menguasai dunia dgn moralitas hitam. Tdk ada lagi kebebasan. tdk ada lagi peradaban. Tidak ada cinta kasih. Kita jadi bukan manusia lagi, tp, minjem istilah @bm, jadi monyet, batu dan pohon cemara

Akhirnya, hari ini, kita mengenang mereka yang malang. Kita mengutuk kekejian OBL. Kita bertanya-tanya masih adakah harga nyawa manusia. Tapi... kita masih ada di dunia, bukan surga. Perang antara good dan evil akan terus berlangsung. Kita boleh bermimpi ttg 'dunia baru' tp disini kita harus tentukan pilihan, bersama si 'Baik' atau si 'Jahat.'

Mulailah dengan ini: "Jadilah Garam dan Terang Dunia!"

Sahabat, silahkan kasih tahu saya, dimana kesalahan opini saya diatas, kalau ada?

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@eman

Saya ingin memakai kesempatan baik ini untuk meminta maaf khusus kepada anda. Kita sama-sama mencintai Indonesia tp dgn cara yang berbeda.

Tentang kita mungkin 'berkelahi' lagi, terus terang saya tdk sabar lagi. Tp yakinlah, saya tdk akan pernah katakan anda gila dll, cukup saya katakan ide anda yg gila atau ngawur. Nothing personal. Semoga antara ide dan pribadi anda belum dilem pake lem uhu sehingga saya bs agak leluasa memberi cap ide anda ngawur dsb. Anda bs mengerti khan madsud saya? Saya yakin anda mengerti! Begitu pula sebaliknya, kalau ada ide saya yg anda anggap ngawur, so be it. Say it out loud! Asal cukup sampe disitu, bukan pribadi saya.

Begitu saja dan sekali lagi mohon maaf!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ NK,

Sebenarnya sejak awal saya tidak bermaksud something personal according to your idea. No I, don't. Cuma gara-gara kesalahan memilih kata-kata lalu kita ada dalam debat kusir yang tidak karuan. Saya mau juga he he he he. Maafkan saya.

Dalam kasus 911, saya harus tegas mengatakan bahwa manusia-manusia Wahabi itu tidak mengenal toleransi. Toleransi mereka adalah keyakinan mereka itu sendiri. Tuhan mereka adalah keyakinan mereka itu sendiri. Lalu, karena merekalah tuhan maka siapa yang boleh hidup dan akan mati merekalah yag menentukannya. Oleh karena itu, sikap saya tegas, saya akan berpihak kepada yang baik. Bukankah Misi blog ini adalah tentang kebaikan? (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Budi,

Dalam posting lalu ktia berteman. Di sini mungkin kita akan berseberangan. Saudara harus bisa membedakan antara mereka yang menjadi pengikut dan menjadi penganjur.

Kebanyakan anggota laskar ini-itu adalah masyarakat pengangguran yang memerlukan serupiah dua rupiah. Mereka ini mudah sekali diajak untuk melakukan apa saja, asal mendapatkan rejeki. Hal ini berbeda dari para penganjur, yaitu mereka yang saya sebut sebagai ideolognya.

Munarman misalnya. Dahulu, saya kenal cukup baik dengan dia. Tetapi belakangan, berjabat tangan saja tidak mau. Haram katanya. Sialan betul, memangnya kita ini barang haram? Nah mereka inilah, yang umumnya terpelajar, adalah orang-orang yan sudah jelas tujuannya, yaitu menegakan prinsip wahabisme di Indonesia. Siang malam mereka berteriak tentang negara Khafah. Kita yang minoritas ini adalah kafir-kafir yang harus diganyang. Inilah sebabnya, saya selalu miris jika ada yang mencaci maki pancasila karena tinggal itu modal kita bersatu di NKRI. Saya cuma mau bilang ketika tidak ada jalan lain maka memang kita harus siap melawan. NTT tidak akan pernah menjadi bagian dari negara wahabisme. (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Lama ditinggal ternyata blog makin hangat. Makin banyak yang "berantem:. Wajarlah. Tapi uniknya, setelah berantem kok malah ketawa-ketawa ha ha ha ha. Ikutan mabok kayak bigmike.

Hmmm.....peristiwa WTC sudah lama. Udah banyak yang lupa tapi pas baca posting BM, kok sepeti kemaren. Bigmike emang top dech...

Siapa pelakunya? saya ikutan Eman. Wahabian yang memuja kekerasan itulah biang keroknya (Erick)

Anonim mengatakan...

@ All,

Saya mungkin pembaca yang paling melo di sini. Ketika kedukaan datang saya menemukan blog ini dengan bigmike sebagai penulis. Saya selalu tergetar membaca tulisan bigmike.

Kali ini, saya tidak cuma tergetar tapi saya betulan gemetar. Sahabat blogger mau tahu di bagian mana yang membuat saya bergidik, gemetar dengan persaaan yang tertusu. Perhatikan kalimat berikut ini

.....Ketika kita seharusnya tidak boleh terbelah pada saat kemanusiaan kita diserang, kita malah saling membunuh di jalan-jalan di Afghanistan dan Irak. Diam-diam kita menghitung: sudah 1000 orang di pihak sana yang mati. Baru 200 di pihak kita yang meregang nyawa. Nyawa dihitung bagaikan menghitung jumlah gol dalam pertandingan sepak bola piala Dunia. Di mana rasa iba kita sebagai manusia. Di mana rasa duka kita? ......

Nyawa manusia dihitung satu-satu. Mereka yang tidak bergidik dan tergetar, saya tidak mengerti lagi perasaannya (Sherly, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Awii, saya ada tugas. Hampir satu bulan absen dari blog. Wah, ternyata makin ramai. Sekarang sudah bisa internet dari rumah karean laptop sudah dibenahi + asesori. Di pesawat sudah terbayang untuk bisa buka blog. Nah, kesampaian sudah.

Saya terkejut karena ada perubahan halama blog. Rasanya yang sekarang lebih baik. Lebih enak dipandang mata. Kalau isi blog, saya pikir tidak perlu dikomentari lagi. Sudah standard, yaitu TOP.

Kawan-kawan yang berdiskusi juga semakin hangat. Cuma orang Kupang memang jago baribut he he he he. Untung Pak Mike bisa mengontrol.

Tentang isi posting, saya pikir siapapun pelakunya adalah manusia-manusia yang sama sekali tidak takut Tuhan meskipun mereka pasti berteriak nama tuhannya. Entah Tuhan yang mana yang menyuruh membunuh diri sendiri dan juga orang-orang lain yang tidak tahu apa salah mereka.

Begitu sudah pa Mike. Maitua su panggil-panggil ni ha ha ha ha ha. Shalom Pak Mike (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Ada yang terlupakan dalam membahas peristiwa WTC tower yang mengerikan itu. Yang saya maksudkan adalah dunia yang dipenuhi pikiran rasionalisme.

Sejak zaman Renaissance umat manusia begitu getol mengagung-agungkan pemikiran, sehingga
melahirkan paham rasionalisme. Namun sejak terjadi 2 kali Perang Dunia, dan di kemudian hari terjadi peristiwa peledakan gedung
kembar WTC tanggal 11 September 2001 umat manusia kini seharusnya menyadari bahwa tidaklah cukup bagi manusia hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. IPTEK ternyata menghasilkan bom dan pesawat yang digunakan untuk tujuan kejahatan.

Manusia juga tidaklah cukup hanya memiliki seperangkat agama dan
kepercayaan. Karena ternyata agama dan ilmu pengetahuan juga dapat dipakai untuk membinasakan kehidupan umat manusia. Apa artinya manusia menguasai berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, kepercayaan agama yang
mantap, dan peradaban yang tinggi tetapi seluruh kehidupan manusia didasari oleh kebencian, sikap curiga, kemarahan?

Di sinilah relevansi KASIH. Ya, kita memerlukan KASIH itu sekarang (bigmike pernah menuliskannya secara amat mengesankan) (Widyanto, Jogja)

Anonim mengatakan...

Biarpun template ini baru standard BS tetapi beberapa perubahan membuat tamplan blog menjadi enak dilihat. Jempol for BM (Widyanto)

Anonim mengatakan...

@ Akang Budi,

Penggali kubur cuman dalam posisi buyer sedangkan media bisa buyer bisa pula seller. Nah, posisi seller ini nyang bakal bedain 2 pihak ini.

Bang,nih gw kutipkan berita dari elshinta.com (http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=56958)

Elshinta - Newsroom, Sejumlah intelektual Arab meragukan bahwa Al Qaeda adalah dalang tunggal peristiwa teror 11 September 2001. Tujuh tahun setelah serangan, Amerika Serikat memberikan alasan bagi pemuda Islam untuk mendukung Al Qaeda.

Setiap tahun tepat pada 11 September, pemimpin Al Qaeda menyampaikan pesannya melalui rekaman video. Seperti biasa, ia memuji dirinya sendiri dan mengancam Barat. Sejak tujuh tahun terakhir, selalu saja ada kelompok media yang bersedia menyiarkannya.

Media merupakan bagian penting dari strategi perang, begitu menurut Dia Rashwan dari Pusat Studi Politik Al-Ahram di Kairo. Ia mengatakan: "Media memainkan peranan penting dalam perang modern. Terutama dalam perang melawan teror. Ini berlaku bagi semua pihak yang terlibat konflik. Baik yang menyerukan perang itu sendiri, maupun bagi yang bereaksi terhadap seruan itu. Porsi besar dari perang melawan teror, lebih berkaitan dengan media daripada dengan kenyataan. Artinya, ada dua pihak. Satu dipimpin Amerika dan yang satu mewakili Al Qaeda serta semua kelompok sayapnya. Kedua pihak ini memperebutkan dukungan publik, sambil sejauh mungkin memburukkan citra lawannya".

Tujuh tahun setelah serangan New York, Al Qaeda sudah semakin lemah, begitu menurut Dia Rashawan. Akibat pernyataan itu, Rashawan diancam mati oleh para pendukung situs-situs radikal. Namun seperti Rashawan, banyak ahli politik Kairo dan beberapa peneliti di Barat, yang meragukan peran Al Qaeda sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas serangan 11 September. Bahkan di jalan-jalan Kairo sering terdengar ejekan, bahwa Al Qaeda tak mungkin mampu melancarkan serangan seperti itu.

Bagi Rashwan yang menarik adalah satu pertanyaan lain. Kenapa Amerika Serikat tidak meluncurkan proses hukum, padahal serangan 11 September jelas merupakan kasus pembunuhan. Kembali Rashwan: “Saya meragukan penggambaran Amerika Serikat tentang peristiwa itu, khususnya karena mereka tidak menggunakan jalur hukum semestinya, dan dengan begitu lalai menunjukan rasa hormat kepada para korban serangan itu. Pemerintah Amerika Serikat menempatkan serangan itu sebagai peristiwa politik dan mengunakannya untuk kepentingan sendiri. Padahal tokoh Al Qaeda, Khaled Sheik Muhammad kini ditahan di Guantanamo. Pertanyaannya, kenapa sampai sekarang mereka tidak diproses hukum?“

Sampai kini tahanan Guantanamo dipersiapkan untuk dihadapkan ke komisi militer khusus, yang tertutup untuk publik. Hal ini membuat Dia Rashwan beranggapan, Amerika Serikat menutup-nutupi sesuatu. Menurutnya, apapun alasannya, sikap ini menguntungkan bagi Al Qaeda.

Menurut Dia Rashwan, kondisi seperti itu tidak terjadi sebelum 11 September. "Al Qaida dan Osama bin Laden pasti tak membayangkan bahwa yang dikatakannya tujuh tahun lalu pada 11 September, yakni untuk siap menghadapi lawan, kini diikuti oleh begitu banyak umat Muslim muda di berbagai negara. Sebelum 11 September tak ada pendudukan asing, tapi setelah itu Amerika Serikat menduduki Afghanistan dan Irak. Bagi Al Qaeda itu alasan kuat dalam membuktikan teori anti Baratnya. Dan akhirnya para pemudapun masuk organisasi itu dan kemudian menyebar ke berbagai wilayah.“ (DW)

Nah, jelas ya bang.....//Pritha//

Anonim mengatakan...

Hoooiiiii Bigmike, gw baca kembali posting ini. Kali ini gw merinding ngebayangin nyawa orang dihitung kayak ngehitung angka pertandingan tepok bulu. Badminton. Kemanusiaan kita emang terkoyak. Bahkan ngebaca berita di elshinta.com, tersirat kuat, masih ada juga orang yang nggak peka 'ma nyawa orang. Sedih banget. Knapa gw sedih? Ya, cara bigmike menguntai kata.

Btw, You're the best blogger //Pritha//

Anonim mengatakan...

@ All,

Saya ingin mengutipkan berita sebuah tulisan dari Duta Masyarakat untuk melihat Apa itu Wahabi dan siapa pentolannya di Indonesia. Saya sama sekali bukan anti-pluralisme tetapi cara-cara wahabian untuk mengubah Indonesia patut kita lawan.

Kebangkitan Neo-Wahabi

Oleh Rizqon Khamami

Sejak bergulir Reformasi dapat kita tandai dengan adanya kebangkitan berbagai aliran gerakan. Tidak terkecuali Islam. Pada umumnya, gerakan-gerakan baru Islam ini mengusung faham Salafi. Tercatat sejumlah gerakan dalam aliran ini: Fron Pembela Islam (FPI), Lasykar Jihad (LJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Lasykar Ahlussunah wal Jamaah, dan lain-lain. Beberapa di antaranya sudah membubarkan diri. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk kategori gerakan ini.

Bagaimana pengelompokan ini didasarkan? Dalam tradisi Islam, aliran Salafi mengacu pada pandangan madzhab salaf. Karakteristik menonjol aliran ini, di antaranya, seruan kembali ke Al Qur’an dan Sunnah Nabi dengan kecenderungan penafsiran secara tekstual dengan mengabaikan konteks, dan semangat meniru generasi salaf al-shalih yang dielu-elukan sebagai masa paling ideal (Eman)

Anonim mengatakan...

Mari kita lanjutkan:

bnu Taymiah dikenal sebagai penggagas awal teologi Salafi. Istilah Salafi, bisa dikatakan, muncul sejak Ibnu Taymiah ini. Kata “salafi” merujuk ke generasi salaf al-shalih. Sepeninggal Ibnu Taymiah, teologi Salafi makin berkembang. Beberapa kurun selanjutnya, di tanah Najd, Semenanjung Arabia, Muhammad bin Abdul Wahab mengembangkan teologi Salafi dengan lebih spesifik dan makin tajam. Pengembangan teologi oleh Muhammad bin Abdul Wahab dikenal dengan aliran Wahabi. Bagi pengikut Wahabi, istilah ini terdengar kurang baik. Mereka lebih suka disebut pengikut Salafisme.

Pada awal abad 20, pemikiran Ibnu Taymiah dan Muhammad bin Abdul Wahab, sedikit banyak, menjadi pemantik pemikiran Muhammad Abduh. Berangkat dari perpaduan ajaran Ibnu Taymiah dan pencarian Muhammad Abduh, gerakan salafi lantas dikembangkan dengan lebih tertata melalui gerakan Ikhwanul Muslimin. Tokoh paling penting pemberi warna ideologi gerakan ini adalah Sayyid Qutub. Di kalangan islamisis (pakar kajian keislaman), pemikiran Sayyid Qutub disebut dengan istilah Salafi Modern (Eman)

Anonim mengatakan...

yoo, kita terus. Sekarang kita lihat perkembangan wahabi/salafi di Indonesia

Di Indonesia, pemikiran-pemikiran Salafi dibawa oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berdiri. Organisasi ini menyebut dirinya sebagai persyarikatan kaum Puritan Islam. Untuk pertama kali, dalam disertasi doktornya, Deliar Noer menyematkan Muhammadiyah sebagai gerakan Modernis. Sebuah istilah, yang saya duga, untuk menstigma organisasi sejawatnya, Nahdlatul Ulama (NU) agar identik dengan gerakan kampungan.

Hal menarik dari perjalanan Muhammadiyah, selama beberapa dasawarsa awal, organisasi ini lebih cenderung mengadopsi Salafisme Wahabi. Perubahan penting terjadi menjelang tahun 80-an beberapa saat setelah terjadi Revolusi oleh para mullah Syiah di Iran. Keberhasilan Revolusi Iran tahun 1979 menciptakan kegairahan baru dunia Islam. Dimana-mana orang menganggap bahwa Revousi ini adalah awal dari kebangkitan dunia Islam yang selama beberapa abad mengalami kemunduran. Muslim Indonesia tidak terkecuali. Meski Revolusi itu terjadi di Iran, tetapi Ikhwanul Muslimin, yang bersumber di Mesir, mendapat berkah. Ikhwanul Muslimin mendadak populer. Di Indonesia, terjemahan buku-buku Sayyid Qutub laris. Apa sebab? Bagi kalangan Muslim Indonesia, pemikiran Sayyid Qutub lebih bisa diterima, karena sama-sama Sunni. Selain itu, Sayyid Qutub mampu meramu pemikirannya dengan amat tertata. Bersamaan dengan tren ini, Muhammadiyah mengadopsi pemikiran Salafi Modern. Sebuah pemikiran yang lebih moderat dibanding Salafi Wahabi. Apa alasannya? Wahabi gampang menyalahkan dan membid’ahkan kaum Muslim yang tidak sepaham. Saya kurang sepakat dengan pendapat Karen Armstrong yang menyatakan bahwa Qutubisme (merujuk ke pemikiran Sayyid Qutub) lebih radikal dibanding Wahabi, seperti tulisannya di The Guardian, 11 Juli 2005. Yang lebih tepat, sebaliknya. (Eman)

Anonim mengatakan...

Ha ha ha sekarang kita lihat orang-orang Wahabi yang "berubah" menjadi nasionalist, entah serius atau sekedar taktik

Pilihan Muhammadiyah ini tidak terlepas dari peran anak-anak muda kala itu. Kemunculan tokoh seperti Amien Rais, Kuntowijoyo, Syafi’I Maarif, Affan Ghafar, Syafiq Mughni, M Amin Abdulla, Abdul Munir Mulkhan, Moeslim Abdurrahman -–untuk menyebut beberapa nama saja-- adalah penanda kebangkitan Muhammadiyan baru. Di tangan mereka, Muhammadiyah menjadi organsisasi Islam moderat dan makin disegani. Diperkuat lagi dengan akomodasi politik Suharto dalam perlakuannya terhadap organisasi-organisasi Islam, dengan memanjakan organisasi Islam Puritan ini. Wajah keras Wahabisme di tangan mereka perlahan luntur. Apa buktinya? Perang TBC (Taqlid, Bid’ah & Churafat) yang selama bertahun-tahun menjadi agenda utama, perlahan-lahan mereda. Bahkan beberapa tahun lalu, sebagian warga Muhammadiyah mulai mempertanyakan keefektivan cara dakwah “keras” ini. Mereka mengusulkan dakwah kultural, yang tidak lagi dengan gampang menyebut orang lain bid’ah hanya karena berdakwah dengan pendekatan budaya setempat. Di tangan tokoh-tokoh moderat ini pemikiran Ikhwanul Muslimin tidak serta merta dijiplak utuh. Mereka membuang jauh-jauh ide pan-Islamisme, mengambil hanya sisi pemikiran gerakan sosialnya. Suatu saat, Amien Rais mengatakan: Tidak ada negara Islam (Eman)

Anonim mengatakan...

Belom selesai boss...Kita akan melihat mengapa KEKERASAN akrab dengan Wahabian di Indonesia

Apakah usaha mereka berhasil? Selama beberapa dekade, iya. Namun, di tataran massa Muhammadiyah, kegandrungan pada pemikiran Sayyid Qutub tidak hanya terbatas pada pemikiran sosialnya, tetapi juga pada politisnya. Pada saat suara-suara warga ini tidak ditampung oleh elit-elit Muhammadiyah, mereka lebih memilih bermain di luar area. Gerakan usroh, tarbiyah, halaqah, dan sejenisnya, yang menjamur di lingkungan kampus dan masjid, merupakan bentuk luapan kegelisahan anak-anak muda dan suara protes tidak langsung. PKS berkembang dari gerakan protes ini.

Di samping itu, kepulangan para veteran perang Afghanistan pasca kejatuhan Uni Soviet memberi warna baru. Persentuhan langsung dengan para pejuang dari negara lain selama perang pembebasan Afghanistan makin memperteguh Wahabisme mereka. Pengalaman tempur di medan perang menambah keyakinan bahwa otot dan senjata menjadi identitas baru. Sebuah identitas kekerasan (Eman)

Anonim mengatakan...

Sekarang kita lihat bagimana Neo-Wahabi mulai mengambil peran

Akan tetapi, sekembali mereka di Tanah Air, ide Wahabisme yang mereka bawa tidak diberi tempat oleh elit Muhammadiyah kala itu. Mereka lantas mendirikan atau berkumpul dalam organisasi-organisasi baru, seperti Lasykar Jihad, Fron Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir. Organisasi ini adalah diantara organsisasi yang menjadi pilihan warga Muhammadiyah yang menganggap organisasi ini terlalu lembek dalam menyuarakan kepentingan baru mereka. Bahkan, dalam kaitan dengan Syariat Islam, Muhammadiyah pernah dituduh sebagai banci oleh warganya yang radikal. Dulu, warga Muhammadiyah garis kanan, seperti Ali Imran, Amrozi, Ja’far Umar Thalib dan Abu Bakar Baasyir, tidak mendapat tempat di Muhammadiyah. (Ahmad Najib Burhani, Menebak Masa Depan Liberalisme di Muhammadiyah, Islam Progresif, message no. 1519). Mereka inilah Neo-Wahabi itu, gerakan Wahabi baru yang dipadu dengan kemampuan tempur yang dibawanya ke tengah-tengah masyarakat (Eman)

Anonim mengatakan...

Akhirnya, mari kita lihat BAGAIMANA WAHABIAN MULAI MEMPENGARUHI MUI DENGAN FATWA-FATWA KONYOL NYA, TERMASUK RUU ANTI PORNOGRAFI DNA PORNO AKSI PADA SI RAJA ANGDUT RHOMA IRAMA DOYAN KAWIN SAMA DAUN MUDA

Kini, sejak Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, 3-8 Juli 2005, para veteran itu sudah kembali menguasai Muhammadiyah. Tokoh-tokoh moderat tersingkir. MUI pun sepertinya sudah mulai direngkuhnya. Apa indikasinya? Fatwa-fatwa keluaran MUI baru-baru ini terlihat memiliki kesan terwarnai oleh tangan-tangan Neo-Wahabi tersebut. Mereka mengagungkan teks secara berlebihan dengan mengabaikan konteks Mereka mudah membid’ahkan dan mensesatkan segala bentuk perbedaan. Gampang menyerbu bukan kelompok sepaham, tanpa toleransi. Gampang mencibir kalangan Islam yang bukan pengikut mati generasi salaf al-shalih. Kata-kata “bid’ah”, “kafir”, “musuh Islam”, “penghancur Islam dari dalam”, dan seterusnya, mudah menjadi ungkapan harian.

Dengan kebangkitan Neo-Wahabi ini, kita bisa menebak arah perjalanan Islam Indonesia ke depan. Wajah Islam Indonesia mulai memunculkan ketidak-ramahan. Akankah semua ini dibiarkan? (Eman(

Anonim mengatakan...

@ All, terutama @ Budi,

Saya ingin bertanya kembali, apakah akan kita biarkan Indonesia diacak-acak oleh manusia wahabian yang tidak kenal toleransi itu?

Tetangga saudara Budi mungkin tidak, atau belum, menampilkan wajah garang tetapi dengan caara khotbah jumat yang provokatif, percaya saya: suau waktu nanti mereka akan menampakkan wajah asliya yang penuh intoleransi dan kekerasan.

Semoga kutipan saya yang panjang itu menyadarkan kita semua bahwa Indonesia kita sedang terancam wahabian. Saya tidak percaya bahwa Indonesia CULAS seperti sinyalemen sebagai sahabat tetapi tawar-menawar politik sering membuat pemimpin politik Indonesia tanpa sadar telah menjual Indonesia kepada orang luar.

Amien Rais dkk. berkampanye secara omong kosong bahwa Indoensia sudah dijual kepada barat tetapi dia sangaja melupakan bahwa dia dkk merupakan perintis-perintis pross penjualan Indonesia kepada pihak Wahabian dari Arab.

Akhirnya, SAYA CINTA INDONESIA (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Budi,

Saya menjadi jatuh cinta berat kepada blog ini pas baca posting bigmike tentang kasih thE last. SEBUAH TULISAN YANG, DENGAN PIMPINAN ROH KUDUS, MENGUBAH CARA PANDANG SAYA TENTANG IMAN KRISTEN. Makanya, beta pro mati sama bigmike.

Saya reaspi betul-betul makna tulisan itu. Saya mengambil kesimpulan bahwa KASIH tidak berarti lemah. KASIH tidak berarti kita diam ketika kita punya muka ditampeleng-tampeleng orang. Kita TIDAK BOLEH DIAM MELIHAT KETIDAK ADILAN DAN KETIDAK BENARAN. Shalom (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Where are you come from bro? Saudaa luar biasa. Bigmike mengajukan hipotesis anda menyajikan tesis. Memang saya sejak lama tidak begitu percaya pada tokoh-tokoh yang tiba-tiba menjadi alim dan nasionalist. Mereka memang berbahaya untuk Indonesia (A9ust)

Anonim mengatakan...

@ All,

Ini adalah berita hari ini dari detiknews.com

http://www.detiknews.com/read/2008/09/12/081813/1004800/10/peringati-9/11-obama-dan-mccain-tabur-bunga-di-ground-zero


Tidak ada orang Amerika yang dapat melupakan kepahlawanan yang terjadi di langit di atas ladang ini pada 11 September 2001," ujar McCain, sebelum hadir di Ground Zero.

Sementara itu Obama dalam sebuah pernyataannya mengatakan," Kita tidak akan lupa pada yang telah tewas. Kita akan selalu mengingat yang sudah berusaha dengan gagah berani, para pemadam kebakaran kita, polisi, dan yang mengorbankan hidup mereka pada penerbangan 93 (United 93) untuk melindungi saudara mereka rakyat Amerika."

Obama juga mengajak untuk mengingat bahwa para teroris masih bertanggung jawab besar atas peristiwa 9/11 dan harus diadili. Dia juga mengajak mencari jalan keluar untuk mengalahkan jaringan teroris itu.

Apa yang dapat disimplkan? Peristiwa ini terlalu berat untuk dilupakan begitu saja (Syafii)

Anonim mengatakan...

Ini satu artikel lagi dari suara-islam.com

Insiden 11 September di AS meski telah berlalu 7 tahun, namun masih menyisakan sejumlah pertanyaan dan keragu-raguan akan kebenaran riwayat resmi pemerintah AS yang menyebutkan gedung WTC hancur akibat bertabrakan dengan pesawat terbang yang ditumpangi oleh para anggota Al Qaeda dan Taliban.

Sebuah buku yang dikeluarkan di AS baru-baru ini berjudul “Insiden 11/9 dan Imperium AS” menyatakan bahwa Gedung WTC tidak mungkin hancur lebur seperti itu, hanya karena bertabrakan dengan pesawat terbang, namun karena dihancurkan dengan menggunakan peledak jarak jauh yang telah ditanam di berbagai tempat vital di gedung tersebut sebelumnya.

Apa yang kita pelajari? Pihak sana atau kamar yang bersebarangan dengan Amerika tetap meiliki alasan...heiii bukan kami. Anda sendirilah itu.....Perhatikan baik-baik nama website itu (Syafii)

Anonim mengatakan...

Nah, sekarang lihat yang ini yang murni pendapat orang Indonesia (www.forum.detik.com).....lihat baik-baik


Terhadap pertanyaan yang sama, ...heeiii siapa penyebab hancurnya gedung WTC New York........

ada 2 versi jawaban:

Pertama:

Originally Posted by kisanak View Post
Sudahlah jangan hipokrit orang gua lihat di discovery si Al Queda udah keluarain statement dan sebagian orang2nya udah ketangkep, Terorisnya aja udah ngaku semua kan pimpinan Al Queda udah keluarin statement dia bertanggung jawab dan ada teroris Islam dari Pakistan yang memotori bersama pamannya yang ahli BOM, elo kira kurang kerjaan apa Bush bom negara sendiri ketahuan bisa di kerangkeng dia dasar elo2 pada bego semua,
Islam itu di dunia internasional udah identik dengan Teroris ngak usah di pungkiri, makin elo bela dan create hal2 bego kayak gini ngak akan bantu malah bikin worst krn ngak ada satupun orang berotak yang bisa terima teori hipokrit kayak gitu wong di Indonesia aja Islam bom orang Islam sendiri kalaina yang bela2 in teroris dan menuduh Bush bom orang dia sendiri sebenarnya lebih rendah dari teroris itu sendiri at least walau pengecut mereka mengaku bertanggung jawab dan walaupun kelompok setan mereka setan pemberani, kalian ini apa setan pengecut orang terorisnya adakan video shooting dari bos AlQaeda koq dan sejarah hitamnya ada dan jelas memang otak udang semua.

Kedua:

Si Kisanak ini salah satu korban Yahudi juga. Bukti keberhasilan doktrinasi Yahudi bahwa "Islam itu Teroris".
Sebagian Video Al-Qaeda itu palsu. Banyak koq buktinya.
Nah kalau beberapa orang Islam jadi teroris karena nge-Bom di sana sini apa berarti Islam itu Teroris?

Nah kalau gitu, apa anda juga menyebut seluruh bangsa Amerika itu Pembantai?
Liat berapa jumlah rakyat sipil yang mati ditangan mereka? Mulai dari Bom Atom di Hirosima n Nagasaki, pemboman mem-b2 buta di perang Korea, Vietnam, Iraq sampe Afgan.
Gimana?

Lain kali mas Kisanak, kalo liat berita jangan dari satu sumber aja. Liat juga Al-Jazeera, kan udah ada tuh Al-Jazeera International yang udah pake bahasa Inggris. Walaupun tipi yang satu ini juga suka muter Video2 Al-Qaeda yang belum jelas orisinil apa bukan. Tapi lumayanlah Hehehe...

Bagaimana? (Syafii)

Anonim mengatakan...

@ All,

Begitulah, Bigmike menyatakan bahwa ini sudah 7 tahun yang lalu tapi kita masih terus terbelah ke dalam 2 kamar. Akankah kita terus begitu dalam memandang persoalan kemanusiaan. Pada titik ini, kita memerlukan pandangan-pandangan yang berusaha mencari titik temu ketimbang mencari titik pemisah. Itu kalau kita komit terhadap kemanusiaan dan Indonesia. Salam dari Serang (Syafii)

Anonim mengatakan...

@ All,

sahabat-sahabat sudah enggak PEDE ngomong pake idea sendiri kok ngutip sana-sini? Ah, kurang asyik tuh.

Tentang komentar-komentar di psoting gw cuma pengen ngingetik, awas jangan sampe kita ribut sendiri. Wong Amerika udah aman-aman aja kok? Osama juga lagi nongkrong di Afghanistan kok? Gitu aja kok repoooottt (Ghentenx, SYDN)

Anonim mengatakan...

BM, tampilan ini udah bagus. Nggak usah tergoda ke format berita coz akan berkurang kadar keakrabannya. Dalam format ginian, sarasa posting hanya ditulis untuk kita pribadi. Yo ben ngene wae mas mike (Ghentenx)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Saudara cukup jeli memisahkan antara wahabian dan Islam Indonesia yang mayoritas. Anda mau tahu Islam Indonesia? Ya, masayarakat nusantara yang hidup penuh toleransi itu. Bung Karno dahulu setengah mati menagakan Pancsila sebagai modal dasar karakter bangsa tetapi Soeharto menghancurkannya sama sekali. Meskipun Soeharto tampak pro Pancasila tetapi sebenarnya dia hanya menunggangi pancasila untuk kepentingan kekuasaan dan kekayaan dia dan kroni-kroninya.

Di awal orba, Amerika dalam kepentingan geopolitik guna menghambat komunisme amat pro Soeharto. Konon CIAlah yang menggulingkan Bung Karno. Setelah Soviet tumbang, Indonesia menjadi kurang penting lagi. Soeharto mulai disorot soal HAM dan KKN. Merasa kurang nyaman dengan AS maka Soeharto mulai memainkan kartu Islam yang lantas dianak emaskan. Kutipan Eman ttg generasi baru Mumahadiyah memang betul. Merekalah anak Emas Soeharto yang kemudian menjatuhkan Soeharto dan mempromosikan Habibie.

Habibie menjadi pintu berikutnya bagi kelompok wahabian itu. Dan ceritera yang dikutip Eman masuk bergulir sudah dalam kisah selanjutnya sampai sekarang pada saat FPI, HTI dan laskar-lasakar lainnya merajalela dan tidak bisa dikendalikan. Inilah keegunahan kita yang Indonesia Pluralist. Maka, mari kita tegakan kembali Pancasila secara konsekuen (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Sekarang saya berbagi dengan anda mengapa meskipun saya tulen Muslim tetapi tidak suka dengan kelompok wahabian ini.

1. penafsiran keagamaan kelompok Wahabi tentang doktrin Islam sangat sempit dan kaku. Dengan sangat garang, kelompok Wahabi memandang apapun yang (dalam anggapan mereka) bisa menggiring pada kemusyrikan harus dimusnahkan. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan, kelompok Wahabi termasuk yang menentang keras realitas keragaman mazhab fiqh dalam Islam. Tidak boleh ada pemahaman lain atas doktrin Islam di luar pemahaman kelompok Wahabi.

Jadi, sahabat Eman, jangankan kelompok non-muslim, sesama muslim saja bisa diserang oleh wahabaian.

2. Wahabian cenderung menguasai pemerintah Arab Saudi dan membuat komersialisasi aset-aset yang berada di tanah Suci. Apa-apa diperdagangkan. Pmondokan dan konsumsi jemaah Haji juga diatur-atur oleh mereka. Ternyata, mirip FPI dkk di sin, UUD. Ujung Ujungnya Duit.

3. Wahabian sebenarnya ingin menegakan pan-Arabisme. Makanya saya kurang setuju dengan gaya kearab-araban orang di Indonesia. Kita tidak bisa membedakan mana yang Islam dan mana yang Arab. Makanya, tidka heran, orang nama oma irama kok kalau bicara dimirp-miripkan sama orang arab. Snobisme juga.

Tetapi percayalah sahabat Eman, mayoritas Umat ISlam di Indoensia tidak seperti itu. Mayoritas adalah orang-orang Islam Indonesia yang mau bersahabat dengan sesama akan bangsa. Wassalam (Syam)

Anonim mengatakan...

Waooowwww, komentar yang bagus dan hangat. Tapi kenapa bur-buru menudingkan jari ke Wahabi? Nggak adil. Muslim pada dasarnya bertindak karena terlebih dahulu dijahili. Amerika keterlaluan menzalimi Islam. Itu akar masalahnya.

Amerika menggaang opini dunia seolah-olah Islam adalah teroris. Hal ini sudah ada dalam Al Quran.
Pergolakan antara kebenaran dan kebatilan bermula sejak Iblis menolak perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam. Maka, dia bersumpah untuk menyesatkan umat manusia, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas karena mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Karena itulah, perlawanan paling berat dialami oleh para nabi. Allah SWT menjelaskan (yang artinya), "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) ...." (Al-An’aam: 112).

Segala upaya mereka satu padukan untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Apalagi, setelah mereka merasa menang dalam perang dingin dengan Rusia yang gulung tikar setelah kekalahan yang dialaminya secara telak di Afghanistan. Oleh Gorbachef dikatakan sebagai salah perhitungan. Satu per satu wilayah yang dicengkeram Rusia berguguran dan komumisme bangkrut, gulung tikar.

Menurut Sammuel P. Hangtington, penasihat pemerintah AS, musuh berikutnya yang harus dihancurkan adalah Islam dengan segala kekuatannya. Maka, segala langkah dirancang. Melihat gulung tikarnya Rusia karena perjuangan mujahidin, maka Amerika berusaha untuk menghancurkan mereka. Sehingga, semua gerak langkah mereka dipersempit. Terutama setelah peranan mujahidin nampak dalam perjuangan mereka membantu saudara-saudara sesama Muslim yang mengalami etnic cleansing di Bosnia. Perjuangan Kasymir, perjuangan di Filipina Selatan, dll., maka dicarilah jalan untuk menghancurkan mereka. Rupanya analisis buku Bukan, tetapi Perang terhadap Islam menguatkan rekayasa 11 September sebagai entri point untuk menyatakan perang total terhadap terorisme internasional, yaitu Islam. Sasaran yang dituju adalah WTC sebagai pusat bisnis internasional dan counternya adalah membasmi perdagangan Islam, yaitu jihad dan mujahidin. Firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." (Ash-Shaf: 10-11).

Jelas sudah, Amerika yang harsu dipersalahkan atas tragedi WTC dan semua tragedi di dunia karean mereka adalah Evil (Faridz)

Anonim mengatakan...

@ All,

mau contoh orang Wahabi? tuh di atas. Pak Mike, maju terus, jangan takut dengan orang-orang yang mau bikin kacau Indonesia. Paling tidak di Kupang dorang jangan macam-macam (Soni)

Anonim mengatakan...

@ neng Pritha!!

Terima kasih neng ude ngebales colekan ane!

ooo neng benar soal posisi media, tapi kenape kok aye merasa media lebih sering berada di posisi buyer yah ?

nah kalo Soal siape nyang punya kerjaan di WTC 9/11 itu aye pikir kite di tengah aje deh! soale nyang pro amerika bilang itu kerjaan al qaeda, nyang kaga suka ame amerika bilang itu konspirasi, bikin bingung kan!, makanye aye setju banget ame @bigmike kalo nyang menang tuh IBLIS! nyang hancur itu KEMANUSIAAN! so menurut aye mari kita panjatkan do'e biar mendapat rahmah hidayah pertaubatan, oke? salam peace!!

@ Eman

Bung ini memang TOP MARKOTOP soal perkembangan islam di Indonesia!!
beta salut! ada banyak yang beta yang baru tau dari posting bung ini, thanks berat!!

semua yang bung bilang itu benar! cuma soal balas-membalas itu yang beta belum sepenuhnya setuju! apakah kalau mereka membom kita lantas kita harus membalas membom? beta rasa apakah bukan kita lantas jadi sama dengan mereka??

Bung Eman! mungkin kita sedikit bersebrangan tapi beta lihat kita juga punya kesamaan, yaitu kita sama-sama tidak suka olok-olok budaya, bagi beta BUDAYA itu sama dengan IBU kandung, toh beta tidak bisa memilih dilahirkan oleh ibu yang cantik ato budaya yang unggul, oleh sebab itu bagi beta, siapa mengolok-olok budaya beta, AKAN BETA LAWAN DENGAN CARA APAPUN DAN SAMPAI KAPANPUN tidak peduli siapa dia! thanks ya bung!! syallom!

(Budi)

Anonim mengatakan...

@ Eman dan Budi,

Indonesia mungkin perlu orang seperti anda berdua. Lawan kejahatan tapi dilakukan dengan KASIH (Julius)

Anonim mengatakan...

@ NK,

Di posting lalu kita berdebat tentang budaya malu. Saya pikir, pada berita WTC, lebih banyak orang Indonesia bersikap pura-pura tidak tahu. Sebenarnya mereka tahu siapa yang membuat tragedi itu tapi karena yang melakukan adalah kawan sekamarnya maka mereka pura-pura.

Nah, menurut saya hal itu pertanda bahwa orang Indonesia sebenarnya tahu malu hanya keadaannya adalah mereka bukan malu karean berbuat jahat tetapi malu karena katahuan berbuat jahat. Betul begitu ko? (Julius)

Anonim mengatakan...

Nih untuk antek-antek Amerika yang ada di sini:

Sebagaimana diketahui, saat ini Amerika sedang berupaya meluaskan hegemoninya ke negeri negeri kaum Muslim. Amerika juga sedang berupaya untuk mengangkangi kekayaan negeri kaum Muslim yang melimpah ruah khususnya minyak baik yang sudah diketahui maupun yang belum ditemukan. Banyak orang telah menulis topik ini dan Amerika sendiri tidak mengingkarinya. Para petinggi politik AS sendiri telah menjelaskan hal ini secara berulang-ulang. Demikian juga melalui ucapan para kapitalis pemilik modal dan perusahaan-perusahaan minyak. Semua itu secara berulang-ulang dinyatakan secara jelas.

Namun demikian, kebencian yang disembunyikan dalam hati mereka terhadap Islam dan kaum Muslim sesungguhnya lebih besar lagi dibandingkan dengan itu semua. Demikianlah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Bush dan yang lainnya. Ungkapan-ungkapan kebencian itu semakin sering diwujudkan, baik dalam ucapan maupun tindakan mereka, hingga bahkan menjelma menjadi serangan yang nyata terhadap Islam. Mereka menyerang Islam karena faktor Islam itu sendiri. Mereka juga menyerang kaum Muslim karena faktor kemusliman mereka. Jika demikian, apa sebab mendasar dari munculnya tindakan semacam itu terhadap Islam dan kaum Muslim?
(Faridz)

Anonim mengatakan...

Ini, saya buka topeng kalian wahai antek USA:

Apa sesungguhnya motif serangan Amerika yang sangat keji terhadap Islam (sebagai pemikiran yang mengikat dan sebagai ideologi bagi pemikiran tentang kehidupan seluruhnya)—yang dijustifikasi dengan berbagai kebohongan yang dipaksakan yang diklaim sebagai kebenaran— dengan menggunakan pesawat, mobilisasi armada perang, bom yang menghancurkan, berbagai penangkapan di seluruh dunia, berbagai tuduhan yang menakut-nakuti kaum Muslim, serta berbagai tudingan yang membabi buta terhadap mereka? Apa sebab Amerika membentuk koalisi internasional untuk menentang Islam dengan alasan bahwa pemikiran ideologis melahirkan kaum teroris?
Terdapat tiga poin utama dalam strategi Amerika terhadap Dunia Islam:
(1) Menumpahkan darah kaum Muslim dengan tingkat yang paling bengis, memerangi kaum Muslim dengan bangga, dan memberikan alasan dusta mengenai sebab pembunuhan tersebut.
(2) Menghina secara terang-terangan kaum Muslim dalam kedudukannya sebagai umat dalam entitas pemikiran dan dalam keimanan kalbu mereka.
(3) Menyerukan pengubahan makna-makna nash-nash al-Quran dan as-Sunah serta Ijma Sahabat (Faridz)

Anonim mengatakan...

Wahai antek Amerika,

1. Amerika membunuh 70.000.000 orang pada PD II;

2. Amerika membunuh 500.000 manusia dengan bom atom di Hiroshima Nagasaki;

3. Amerika membunuh manusia di pernag Vietna, perang teluk, perang irak dan;

4. Amerika membunuh warganya sendiri di gedung WTC;

Kesimpulan: Amerika adalah king of Evil (Faridz)

Anonim mengatakan...

@ All,

Di atas ada katak yang namanya Faridz. Shalafis alias Wahabian. Namanua saja sudah katak maka yang dia tahu ya cuma itu. Dasar katak ha ha ha ha ha (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Faridz,

1. Yang berprang waktu PD II Amerika sendiria atau ada negara lainnya?

2. Konflik di Bosnia, ketika orang Muslim di Bosnia dibunuh satu-satu oleh orang-orang Serbia, siapakah yang memerangi orang-orag Serbia itu. Kamu dan Shalafimu?

3. !5 dari 20 Pelaku bom bunuh diri di 9/11 adalah WN Arab Saudi? Apa artinya itu bagi anda?

Jangan lagi putar balek. Wahabianmu adalah pembunuh (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

hapus saja komentar the frogman itu. Tidak berguna dan hanya bikin panas hati (Jls)

Anonim mengatakan...

Wah... saya terlambat sekali bergabung di sini. Ah bagus sekali blog ini. Pak Julius, jgn marah2 dulu, Pak.

Saya kira tdk perlu kita tersinggung dg Abi Faridz. Dlm komentar2 si Abi ini, kita justru melihat bukti dari "warning" @Eman dan @Paman Syam. Bhw negeri ini mmg sdg dicengkeram oleh kaum wahabian dan berbagai variannya. Emosi Abi Faridz yg begitu benci pada amerika bs menjadi indikator. Lbh celaka lg tega sekali beliau dg enteng menuduh siapapun yg bukan wahabian sbg antek amerika.

Kl benar ini, mk kita bisa juga menemukan "kemanusiaan" macam apa yg inherent dlm diri si Abi yg wahabian. "Kemanusiaan" macam begini, apa layak disebut kemanusiaan dlm Pancasila?

-Nahak van Atambua-

mikerk mengatakan...

@ Bung Julius,

Situasi agak aneh karena pada saat saya ingin memberi komentar ke bung Juli eh adik saya dh10rk, menyapa saya dan mengingatkan tentang Ayahanda almarhum. Semula saya bermaksud tertawa membaca komentar bung Juli yang emosional tapi lucu...bayangkan....hapus saja komentar the frogman itu. Tidak berguna dan hanya bikin panas hati... ha ha ha ha.

Tapi tawa saya tertahan karena saya menangis, betul-betul menaangis mengingat Ayahanda almarhum.

Nah, apa jadinya? Pasti wajah saya jelek sekali karena tertawa sambil menangis. Isteri saya yang bermaksud menghibur saya malah tertawa terbahak-bahak karena...tampang kamu jadi jelek....begitu katanya ha ha ha ha

So, bung Juli, CARPE DIEM. KASIH ITU KUAT. Biarkan bung Faridz mengumbar kedongkolannya. Sapa tau setelah ini, si boss jadi kalam dikit. Usul saya, dari pada bung Juli marah lebih baik kita doakan dia karena saya lihat-lihat ...ah...bung Juli tahu maksud saya....Salam hangat bung

mikerk mengatakan...

Bung Faridz,

Kemarahan dan kedongkolan anda sepenuhnya saya hormati. Tetapi menuduh orang lain tanpa berusaha meminta klarifikasi dan diskusi terlebih dahulu adalah suatu ketidakpatutan.

Tetapi, apapun pilihan anda di sini saya berterima kasih atas kehadiran anda. Kami menjadi tahu bahwa di sini bukan hanya suara kami sendiri yang berdendang. Ada suara anda. Eman. Juli dan lain-lain. Sebaliknya, saya juga berharap anda bisa memahai bahwa di sini bukan cuma ada suara saudara. Ada yag lainnya.

Oleh karena itu, dapatkah saya meminta sedikit saja, tidka banyak, respek anda terhadap suara lain yang yang berbeda itu. Setujukah?

mikerk mengatakan...

Pertanyaan terpenting dari diskusi kita tentang tragedi WTC adalah: APA YANG BISA KITA SUMBANGKAN BAGI PERSAHABATAN, KEBAIKAN, KASIH SAYANG DAN ...the last but not least....INDONESIA?

Indonesia, tidak sama dengan bangsa lain, karena Indonesia adalah sintesa begitu banyak asal dan usul. Seumpama batu bata untuk membanagun rumah, ukuran dan campuran bata untuk rumah Indonesia kita terlalu amat beragam. Apakah dengan mengedepankan bata wahabi, bata muuhamadiyah, bata NU, bata PGI, bata KWI, bata Sunda, bata jawa, bata aceh, bata papua, bata timor, bata sabu dan bata-bata lainnya, rumah Indonesia akan jadi dengan baik? Saya ragu.

Tanyakan dalam hati mu bung!!!!!

Anonim mengatakan...

@ BM and All,

Komentar dari BM adalah tali pengikat. Apapun yang kita percakapan hendaknya bermanfaat bagi Indonesia. Saya sepakat. Sangat sepakat tentang itu.

Justru oleh karena kepentingan Indonesia maka saya ingin memberikan catatan untuk Faridz dkk. begini:

Baru-baru ini, Centre for Religious Freedom, sebuah lembaga yang menekuni bidang kebebasan beragama di Amerika Serikat, mengeluarkan hasil penelitian tentang kurikulum dan buku-buku yang diajarkan di sekolah-sekolah Arab Saudi. Salah satu temuan penting penelitian itu adalah bahwa kurikulum dan buku-buku Islam yang diajarkan sekolah-sekolah Arab Saudi penuh dengan kebencian dan permusuhan terhadap agama Yahudi, Kristen, dan kaum Muslim yang tak sepaham dengan ajaran Wahabi.

Penelitian itu cukup komprehensif. Dengan melibatkan beberapa peneliti dari Timur Tengah dan Arab Saudi sendiri, tim peneliti mengambil buku-buku teks yang diajarkan di sekolah-sekolah, dari Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat menengah (SMU). Sebagian besar buku itu adalah buku-buku mengenai teologi (Tauhid) dan sebagian lain mengenai hukum Islam (Fikih) dan hadis (Syafii)

Anonim mengatakan...

@ All

Secara umum, kurikulum keislaman yang diajarkan di dunia Islam diambil dari sumber-sumber utama Islam seperti Alquran dan Hadis. Sumber lain adalah buku-buku fikih dan teologi yang dikarang ulama-ulama zaman dahulu. Beberapa dari sumber-sumber itu memang mengandung anjuran-anjuran intoleransi dan permusuhan terhadap agama atau sekte lain. Hal ini lumrah belaka, karena masa pembentukan Islam juga diwarnai oleh ketegangan dan pertentangan, baik dengan Yahudi-Kristen maupun sekte-sekte sempalan.

Karena itu, tidak mengherankan jika kita menemukan di kurikulum itu adanya anjuran untuk membenci kaum Yahudi, Kristen, atau Syi’ah. Saudi Arabia dikenal sebagai negara yang sangat membenci sekte Syi’ah, selain Sufisme.

Di hampir setiap buku daras (text book) yang diajarkan di sekolah-sekolah Arab Saudi –dan saya kira juga di negeri Islam lainnya—murid-murid diajarkan tentang keluruhan Islam dan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Doktrin ini bukan ciptaan ulama, tapi merupakan ajaran yang dinukilkan langsung dari Alquran yang mengatakan “siapa saja yang menghendaki agama selain Islam, tak akan diterima” (Q.S. 3:85). ...

Anonim mengatakan...

........... @ all..............

Agama-agama besar lainnya selalu dipersepsi sebagai agama yang sesat, jahat, dan selalu memusuhi Islam. Ini juga merupakan derivasi langsung dari Alquran: “Orang-orang Yahudi dan Nasrasi tak akan rela sehingga kalian semua masuk ke dalam agama mereka” (Q.S. 2:120).

Rasa benci dan permusuhan kepada Yahudi dan Kristen telah ditanamkan sejak sangat dini kepada anak-anak Muslim. Sebuah buku pengajaran untuk anak Kelas 1 SD di Arab Saudi, misalnya, memaparkan sebuah soal yang harus dijawab, sebagai berikut:

“Isilah titik-titik berikut dengan kata-kata yang cocok (Islam, neraka): Setiap agama selain …….. adalah sesat. Setiap orang yang mati di luar Islam akan masuk ke ………”

Kepada siswa kelas 4 SD diajarkan tentang makna iman yang benar, yakni bahwa “iman yang benar adalah bahwa kamu membenci musyrik dan kafir tapi tidak memperlakukan mereka secara tidak adil.” Musyrik dan kafir selalu merujuk kepada Yahudi, Kristen, dan agama-agama lain di luar Islam.

Permusuhan kepada orang-orang yang tidak seiman selalu ditekankan. Dalam hal ini, “tidak seiman” bukan hanya berarti orang-orang Yahudi dan Nasrani, tapi bisa siapa saja yang memiliki keyakinan berbeda, termasuk saudara Muslim sendiri yang dianggap “tidak seiman.” Secara jelas, ini diajarkan pada siswa kelas 6 SD, dengan menegaskan bahwa orang yang seiman, meski tak punya hubungan darah adalah saudara, tapi orang yang tak seiman, meskipun saudara, adalah musuh.

Siswa-siswa SMP diajarkan materi keagamaan yang lebih matang, meski nuansa-nuansa kebencian tetap dipelihara. Kepada kelas 2 SMP, anak-anak sekolah di Arab Saudi diajarkan hadis Nabi yang entah sahih atau daif: “monyet-monyet adalah Yahudi, orang-orang Sabat; sementara babi-babi adalah orang-orang Kristen, yang menentang Nabi Isa.” ........

Anonim mengatakan...

..........@ all ..............

Kebencian terhadap Yahudi dan Kristen terus dipelihara sepanjang masa. Hampir setiap kelas, rasa kebencian dan permusuhan itu terus dijaga. Kepada kelas 3 SMP, siswa diajarkan bahwa pertentangan antara Muslim dengan Yahudi dan Kristen akan bertahan terus sampai hari kiamat. Mengapa demikian? Jawabnya, karena Allah menghendaki demikian.

Siswa-siswi SMA diajarkan materi yang lebih luas dan lebih analitis, meski nuansa kebencian dan diskriminasi tetap terlihat jelas. Dalam mata pelajaran Fikih, misalnya, diajarkan bahwa nilai hidup orang-orang non-Muslim adalah separuh dari orang-orang Muslim yang merdeka. Status nyawa mereka sama dengan budak yang beragama Islam.

Anonim mengatakan...

@ All,

komentar di atas saya kutip dari tulisannya Luthfi Assyaukanie di http://islamlib.com/id/

Apa yang bisa kita simpulkan:

1. Wahabian menyebarkan kebencian terhadap golongan di luar mereka (jangankan Kristen dan non-muslim lainnya, sesama Muslim asal berbeda dari mereka akan dimusuhi juga).

2. Wahabian berpendapat bahwa kebencian itu harus terus dipelihara karea Allah menghendaki demikian (Allah dimanipulasi oleh Wahabian);

3. Nilai manusia di luar kelompok mereka hanya berharga setengah dari mereka (kemanusiaan macam apa ini?)

Jadi, bagi saya ISLAM YES. Wahabian, NO (Syafii)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike dan all,

Mengenang persitiwaWTC dan rentetan peristiwa ikutannya memang membuat kita ngeri dan takut. Tapi apa kata Alkitab tentang hal takut itu?

Dalam 2 Timotius 1:7 tertulis begini:

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban...

Luar biasa. Allah tidak mau kita takut. Sebaliknya Allah mau kita kuat, tertib dan penuh kasih sayang. Syaratnya cuma satu, yitu kita mau mengundang Allah untuk diam di dalam hati kita (Esther, Srby)

Anonim mengatakan...

@ Bung Eman dan Julius,

wah Julisu sekarang sudah dirubah menjadi Juli oleh bigmike ha ha ha. Kefa kereeeeeeen ooooooo...ha ha ha ha

Saya baru baca okezone.com, ada berita si Munarman yang dulu aktivitas LBHI, diksi ijin 6 jam tengok isterinya yang baru melahirkan. Eh, sudah dapat iji malah si Wahabian itu kas tunjuk ekor lagi. COba baca komentar sontoloyonya tentang RUU APP yang disokong oleh si raja kawin, oma irama:

"Yang dulu semangatnya menolak pornografi, tapi sekarang ini justru melegalisasi pornografi dan pornoaksi. Ini sebetulanya sangat bertentangan dengan semangat awal dari pembuat dan penggagas itu," kata Munarman kepada wartawan di rumahnya Bukit Modern Hill, Blok G5, No 26A, Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2008).

Bahkan menurutnya, saat banyak ulama pun meminta agar RUU APP dikembalikan ke tujuan asal, yaitu penolakan dan pemberangusan pornografi dan pornoaksi.

Sedangkan saat ini, yang tampak oleh Munarman adalah misi RUU APP yang sejalan dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).

"AKKBB ini konsisten mendukung kemaksiatan, kekacauan, kerusakan ahklak di umat Islam. Apa yang dianggap baik oleh Islam itu dianggap buruk oleh AKKBB," tandasnya.

Dia juga menuding, banyak kegiatan AKBB yang dibiayai Amerika Serikat.

Di dalam sidang (terkait kasusnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, red), saksi dari AKKBB Saidiman mengatakan pihaknya melakukan aktifitasnya di kampus-kampus, melalui seminar dan training terhadap tokoh-tokoh mahasiswa. "Itu dibiayai pemerintah Amerika Serikat," tudingnya....

Betul-betul tidak tahu diuntung. Sudah kriminal masih menuding orang. Makanya saya juga tidak begitu percaya sama Amin Rais dkk. (13)

Anonim mengatakan...

Dengar baik-baik wahai antek Amerika:

Kaum Muslimin, akan berhenti diam. Kita akan berjuang bersama membela Islam dan kaum Muslimin. Para pecinta ISlam, kalo memang cinta, mari tunjukkan cinta kita kepada Islam dan kaum Muslimin. Karena cinta itu menggerakkan dan memantapkan komitmen kita untuk mencintai apa yang kita cintai.

Amerika merasa harus arogan, karena musuh-musuhnya memilih diam. Padahal, sejak awal Islam dipandang oleh Amerika sebagai musuh dan ancaman. Tetapi ketika mereka melihat kaum Muslimin diam, bahkan sikap para pemimpin kaum Muslimin terbelah saat menyikapi aksi-aksi Amerika dan sekutunya, Amerika jadi belagu dan nggak merasa Islam yang diemban para pemimpin negeri Islam sebagai ancaman lagi.

Yup, sebab sebagian besar dari kita cengo’ aja kayak orang bingung. Jadinya Amerika dan sekutunya leluasa menghajar kita.

sejak dulu Rasulullah saw. sudah menggariskan bahwa Islam itu harus diterapkan sebagai ideologi negara. Syariat Islam itu harus mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia. Itu sebabnya, Rasulullah saw. mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah. Hasilnya? Kafir Quraisy dan musuh-musuh Islam lainnya merasa ketar-ketir dengan Islam yang diemban oleh Rasulullah saw. Persia dan Romawi pun merasa terancam eksistensinya.

Semangat juang seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh kaum Muslimin yaitu kudu menjadikan Islam sebagai ancaman bagi kekufuran dan arogansi para penentang Islam Hukum Islam harus dan akan ditegakan di Indonesia (Faridz)

Anonim mengatakan...

@ Syafii,

Kamu memalukan Islam. Kamu adalah Islam JIL yang murtad dan kafir dan antek-antek Amerika. Kamu dibayar oleh Kafir. Kamu akan dibenci Allah SWT (Faridz)

Anonim mengatakan...

@All

Saya masih pingin menyambung komentar saya diatas tp saya ingin sejenak bercerita.

Di salah satu stasiun televisi disini, ada acara yang lagi ngetop, 'Are You Smarter than a 5th Grader.' Apakah anda lebih pintar dari anak kelas 5 SD.

Pertanyaan gampang bagi anak kelas 5 sd tp ditujukan kepada org dewasa. Ternyata tdk semua org dewasa bs menjawab.

Membaca komentar Ustad Faridz, banyangkan sebuah acara TV berjudul 'Are You Smarter than a Wahhabist.' Mari kita simak bbrp pertanyaan yg mungkin ditanyakan!

1) Berapa pemjumlahan 2 org wahabi + 1 org yahudi?

Dua. Yahudi bukan manusia.

2) Apa sumber segala kejahatan?

Yahudi dan evolusi, khususnya org yahudi karena mereka percaya evolusi.

3) Berapa pilar kepercayaan wahabi?

Lima. Kematian. Kekerasan. Penyiksaan. Kebencian. Shalat.

4) Tahun berapa holocaust terjadi?

Enggak pernah terjadi kok!

5) Siapa juruslamat wahabi?

Osama Bin Laden, pejuang kebenaran yang agung.

Selamat merenung!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Besar harapan saya percakapan yang mulai memanas ini tidak dinilai sebagai pelanggaran rules di blog ini. Masalahnya, di sini hadir manusia Wahabian yang tidak punya toleransi dan tidak tahu sopan santun. Saya mohon ijin untuk meneruskan diskusi kami di sini (Eman, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Faridz,

Kita mulai dari yang ringan-ringan dulu:

1. Tidak ada satupun argumen saya yang anda bantah. Anda cuma berputar-putar dengan teriakan yang sama, yaitu kalian merasa benar sendiri. Oleh karena itu, ocehan anda tidak punya harga sama sekali. Kamu bodoh.

2. Anda tidak bisa membantah bahwa 15 dari 20 suicidal bomber adalah wahabian WN arab saudi. Kamu tidka bisa membantah apapun.

3. Kamu TIDAK TAHU MALU dan TIDAK TAHU TERIMA KASIH> Jika bukan karena jasa para tentara Amerika dn NATO, yang nota bene mayoritas Krstiani. umat muslim di Bosnia sudah habis dibantai.

Itu adalah jab-jab ringan dari saya. COba anda tanggapi kalau bisa (Eman)

Anonim mengatakan...

@ All,

ISLAM YES. FUNDAMNTALISR WAHABUAN NO NO NO NO. Jangan hidup di Indonesia...oleeee...oleeeee....Indoensia (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Ngladenin manusia nggak pake otak itu kok seperti buang-buang waktu ajahhhh (Proxy73)

Anonim mengatakan...

-The vocal minority is too vocal and the silent majority is too silent-

Amat geli membaca 'khotbah' Ustad Faridz. Tdk ada emosi atau amarah. Biasa saja. Tp saya lalu ingat @sahabat tua yang teramat tersinggung dan marah ketika saya menggugat Indonesia.

@Sahabat tua, tdk kah engkau marah ketika segelintir org membajak agamamu, agama yg penuh cinta kasih?

@eman

A applaud you for calling evil by its name.

Saya pernah menggugat pluralisme + toleransi semu versi Indonesia yg beking kita sering kali buta mata dan hati menyebut nama si jahat. Karena tdk ingin menyinggung perasaan umat, kita biarkan ekstrimitas agama. Case in point adalah kasus Jamaah Islamiyah. Mulanya pemerintah tdk mau menyebut JI sebagai organisasi teroris. Akibat tekanan luar negerilah yg akhirnya pemerintah ambil tindakan.

Oh ya, bagaimana kasus kekerasan FPI di Monas bbrp bulan lalu? Pemimpinnya itu dimana? Bebaskah dia?

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@eman

Tambahan...

Beruntung, kali ini bukan saya yg harus menjawab pertanyaan anda.

Woooi Faridz, mudah-mudahan anda punya stamina prima. Good Luck! Hi hi hi...

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ NK,

Kamu dengan posting Amerikamu adalah KAFIR. ANTEK EVIL. Sekarang kamu kipasi lagi si Eman untuk bertengkar dengan saya. Provokator. evil

@ Eman,

Pertanyaan-pertanyaan mu sama sekali tidak ada relevansi dengan topik kita. Tdak ada guna saya jawab karena tidak menunjukkan apa-apa. Apapun, sudah terlalu banyak fitnah dari Amerika kepada dunia Muslim padahal USA ambil untung besar dengan kontrak-kontrak minyak di Arab.

Untukmu berdua yang Kafir dan Antek Amerika saya hadiahkan ini:

QS 6:112

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

(Faridz)

Anonim mengatakan...

@ Syafii,

Kamu dan bos kamu su Ulil adalah pendusta agama. JIL adalah singakatan dari jaringan iblis laknat. Untuk kamu dan Ulil, saya beri ayatnya:

QS 7:38

Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk , dia mengutuk kawannya ; sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui" (Faridz)

Anonim mengatakan...

@ Ama Luji,

Komentar si Faridz rasanya sudah memenuhi kriteria untuk dihapus karena sudah tidak ada persahabatan, kebaikan dan kasih sayang di dalamnya. HAPUS SAJA.

Kedua, melihat diskusi di sini, saya kembali teringat percakapan yang lalu, semua ternyata punya dalil dan ayat tentang Tuhannya. Lantas Tuhan itu apa? Si Dosa mencoba memberikan alternatif, yaitu Tuhan adalah bikinan Manusia dan yang bikin manusia adalah creator. Si Creator itu siapa? Apakah Creator = terminator jika ikuti logika OBL + Wahabian seperti Faridz? wah, supaya tidak pusing beta pegang dalil ini saja, ....karena begitu besar KASIH ALLAH...diberi akan-NYA yang tunggal....yang PERCAYA BEROLEH HIDUP YANG KEKAL (Yoh 3:16)..... Woi, penatua BM mantap ko?

BM, jgn lupa seminar di CIS jam 10 (A9ust)

Anonim mengatakan...

Saya bangun pagi-pagi dan OL. Saya sudah menduga manusia macam Faridz segerak akan keluat tanduknya jika diserang. Tapi saya belum ke Faridz dulu. Orang tolol ini belakanagn saja.

@ BM,

Thanx sudah membiarkan saya "mengurus sebaik-baiknya" si Faridz. You're the best blogger. GBU

@ NK,

Apes betul kita berdua karena setelah dikatain wilmana sebagai petengkar pinggir jalan di Kupang, si Fardz menggolongkan kita berdua sebagai Syaitansyaitan ha ha ha ha ha. Tidak apa-apa kalam saja. Tapi, saya memang harus lebih menahan diri suoaya "tidak hilang kepala" ketika berdiskusi. Resep BM tu

@ Proxy73

Membiarkan manusia tolol seperti Faridz adalah ketidak perdulian. Thanx man atas empatinya.

@ Juli he he he he

Nama baru tu kereeeeen. Tapi rasanya beta tau orang aslinya ha ha ha ha. Sekali kefa tetap kefa. Selamat bung (Eman)

Anonim mengatakan...

@ A9ust,

Pagi=pagi dapat ayat bagus dari A9ust. Terima kasih bung. Ya, saya percaya kepada ANAK YANG TUNGGAL ITU supaya HIDUP KEKAL. tapi ikot betengkar dengan si Faridz dolo (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Faridz,

1. Apa tanggapan kau terhadap julukan the frogman>

2. Dalam Islam dikenal ajaran bahwa pada bulan puasa setan-setan diikat. Lha ini kok ada orang yang pada bulan puasa marah-marah dan maki-maki? Wah, ada setan yang lolos dari ikatannya. Apa tanggapan mu.

3. Apa tanggapan mu terhadap yang berikut ini: ...kaum Wahhâbi adalah pengkhianat terhadap umat Islam… dalam banyak hal, termasuk pengkhianatan dalam melestarikan peninggalan para ulama yang mereka anggap tidak sejalan dengan akidah yang mereka bangun dan mereka paksakan ke atas kaum Muslimin dengan tipu muslihat dan kecurangan serta dalam banyak kali dengan .....kekerasan!....

Kali ini jab-jab saya bikin lbih keras (Eman)

Anonim mengatakan...

@eman

Beta sonde tau bung ma beta pili neraka karena kalau surga katong dua katumu Faridz disana.

Baiklah... saya pingin melanjutkan komentar saya terdahulu. Begini.

Kalau kita sepakat, didunia ini si 'jahat' dan si 'baik' akan terus berperang maka tdk ada jalan lain, kita masing-masing harus memilih; baik atau jahat. Dalam konteks ini maka seruan persahabatan, hukum kasih adalah naif. Teramat naif. Bagaimana kita reason (berargumen) sgn si 'jahat' yg visi dan misinya adalah dunia yg gelap. Tdk ada lagi kebebasan. Tdk ada lagi peradaban. Tidak ada cinta kasih. Kita jadi bukan manusia lagi, tp, minjem istilah @bm, jadi monyet, batu dan pohon cemara.

Dus... gugatan @bm thd seruan Amerika, 'kamu yang tidak ikut dengan kami adalah musuh kami, dalam konteks kemanusiaan kedengaran baik. Tapi dalam konteks perang antara si 'baik' dan 'jahat' teramat janggal. Begitu pula gugatan kita pada perang dunia I dan II. Kita tangisi nyawa manusia yg melayang tp kita bersyukur karena si 'baik' keluar sebagai pemenang. Alternatif kebebasan yg kita rasakan saat ini teramat mengerikan. Bayangkan kalau Hitler menang perang! Bayangkan juga kalau OBL dan kaum wahabi menguasai dunia!

Kedua, kalau kita memilih berada pd pihak si 'baik' maka yang pertama harus kita lakukan adalah call evil by its name. Teladan ini kita bs temukan dalam kita tua ketika Yesus mengusir setan dari seorang pemuda yang kerasukan. "Hey Legion, keluarlah dari org ini." Hanya berseru-seru ttg persahabatan dan kasih adalah kebodohan. Memberi pipi kiri ketika pipi kanan kita disakiti adalah fatalistis, bukan kasih. Dalam konteks diskusi ini, menyebut wahabi sebagai musuh kemanusiaan adalah bijak. Lalu, memerangi wahabisme adalah keharusan.

Dalam konteks kehidupan berbangsa, minjem istilah @bm, jika 'bata-bata' Indonesia adalah 'bata-bata' primordial maka rumah Indonesia adalah rumah rapuh. Namun inilah faktanya. Pembiaran ektrimitas agama, demi kepentingan politik penguasa, adalah kekejian bagi rumah idaman bernama Indonesia. Dimana suara kaum mayoritas yg cinta damai menyikapi kebrutalan kelompok kecil wahabi??? Mengapa memilih diam?

Perang terhadap kelompok ektrmis yang dipimpin oleh Amerika adalah sebuah fakta yang memalukan bagi dunia Islam. Seharusnya, sebagai urusan internal rumah tangga, persoalan ekrimitas adalah urusan rumah tangga dunia Islam. Tetapi Arab Saudi yg melarang gerakan wahabi dalam negerinya justru menjadi sponsor utama bagi penyebarannya diseluruh penjuru dunia. Sebuah kesepakatan jahat antara raja arab dan kaum wahabi disana dan lalu merambat sampai ke nusantara dan kami memilih diam.

Akhirnya... saya hanya bs berdoa, semoga Indonesia selamat. Pendulum agama dan budaya sudah terlalu jauh bergerak ke kiri. Hanya dgn merenung, bertanya mengapa ini dan itu terjadi, berseru-seru ttg persahatan dan kasih, adalah kesia-siaan. Mulailah dgn memanggil nama si jahat dan bersiap-siaplah 'berperang.'

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Bung eman,

Jang pange bung a9us iko ba'ame deng faridz. Maen karoyo sonde bae. Cukup katong 2 sa. Bung pake jab-jab deng hook kiri kanan sadiki, sedang bet ame dgn 'halus' sa.

Omong-omong, kalu di jawa wahabi su menyebar, karmana deng kupang? Beta sonde tahu isu lokal disana lai. Jaga supaya wahabi son maso. Tee kalau dia maso, bung dong nanti susa. PEMDA sonde bole taku deng suara dar pusat. Kalu wahabi dong beking madrasah yg garis keras, jang kasi ijin. Ingat, 9/11 sonde jadi dalam sehari dua hari. Dia adalah proses lama yg dibiakan bertahun-tahun.

Bagitu saaa.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@faridz

hei.... daripada ente banyak bacot disini gak ada guna. ente gak bisa menjawab satu pun "jab-jab" ringan dari @eman, @nk. mending di bulan suci ini ente renungkan apa iya ente udah berbuat baik, dan yag paling penting renungkan.... kami umat kristiani yang notabene minor ini diajarkan bagaimana yang namanya mengasihi. KASIH.. dengan kelakuan anda yang banyak ngomong tapi nol besar sama sekali gak menunjukkan kasih. contohlah @pak syam. atau meding ente urus saja fatwa yang akan datang "MEROKOK ITU HARAM". sekalian saja semua diharamkan saja. di negeri ini padahal yang merusak juga ente2 sekalian kan. liat aja pejabat2 yang ketangkap KPK tuh darimana golongan mana??

ingat dalam blog ini kita ingin kedamaian. (new commer)

Anonim mengatakan...

Ah, @nk... saya sdh berniat mau menggugat ambivalensi mayoritas muslim atas ekstrimisme wahabian di Indonesia, keduluan anda.

Krn itu sy ragu atas penghiburan Paman Syam utk tdk perlu kuatir krn mayoritas islam indonesia tdk wahabian. Kenapa? Krn tidak cocok dg fenomena di lapangan. Apa itu?

Pertama, jumlah massa wahabian yg muncul di lapangan sangat progressif. Kedua, secara politis parpol-nya wahabian semakin mendapat dukungan rakyat krn sbgmn tradisi kelompok2 eksklusif, mrk sangat disiplin menjaga sikap. Beda dg parpol islam lainnya spt PPP dg Al-Amin Nasution ato PKB yg berkelahi mlulu.

Hal lain, terkait isu besar di blog ini. Saya melihat adanya utk menunjukkan pd dunia luar bhw Indonesia skrg adalah klon arab. Org di jawa yg dulu terkenal halus dan lembut, skrg berubah mjd beringas, apalagi kalo sdh pakai jubah putih arab, bergerombol sambil mengusung Panji2 organisasi sambil menghayal sdg mengendarai Kuda Arab di padang pasir utk maju berperang membela Tuhan. Fenomena di Jawa ini telah menjalar ke Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Yg sungguh menyedihkan, kita org melayu ini pelan tp pasti kini mjd "budak" para WNI keturunan arab yg diam2 dapat duit dr manusia2 spt Osama bin Laden. Sy iseng2 mengamati ormas agama berbasis ajaran wahabi, ternyata semua tokohnya adalah WNI keturunan arab.

Cthnya, Munarman yg Melayu Palembang itu, sungguh tdk sadar sdg menjadi kuda tunggangan si arab Rizieq Shihab. Kl Abi Faridz ini kira2 kuda tunggangan arab dr mana, yaa?

Saya kira Abi Farids pasti takut jawab eee... Ko karmana Kaka...

-Nahak van Ata Mbua-

Anonim mengatakan...

@faridz

satu lagi sebeum saya lupa... inilah contoh kecil kalian yang katanya serta katamu juga hebat dan suci dibanding kami ini mau meguasai negeri ini. katanya hebat dan suci tapi dalam omongan dan perbuatan kalian malah menunjukkan kekerasan, contoh kasus FPI di monas beberapa bulan lalu. Habib yang katanya pemimpin umat tapi ngomong "PERANG... PERANG" Apaan tuh????????? apakah harus ada "korban" demi menjunjung paham ente seperti itu. Ha.. Ha malah ente terlihat lucu.. ha..ha. sudahlah ente jangan banyak ribut disini kita damai saja. caranya??? ente jangan banyak bacot (new commer)

Anonim mengatakan...

@Syamtua

Saya setuju dg pendapat rekan Nahak dr perbatasan Timor Leste ttg ambivalensi itu. Apa yg telah anda2, sbg yg menyebut diri mayoritas islam, lakukan utk menghambat mengganasnya para wahabian itu? Mhn maaf jk keliru, tp sy mmg tidak melihat itu nyata di lapangan. AKKBB yg bertindak nyata di lapangan mjd seperti gerombolan anjing penyakit di tengah-tengah kepungan serigala wahabian. Ahmadiyah yg berbeda penafsiran Quran dg Sunni, jg dibiarkan bernasib lbh sial dr virus H5N1. Sungguh ironis jk dibandingkan dg stetmen anda, Pak.

@Syafii
Terima kasih atas infonya. Dlm pengamatan sy, problem besar islam Indonesia terletak pembinaan iman umat oleh ormas2 yg lbh suka ambil "jalan pintas". Maksudnya, tujuan akhir pembinaan iman adalah umat tdk mudah mjd murtad.

Krn itu, utk mencapai tujuan yaitu umat mjd tdk murtad mk drpd repot2 buang tenaga dan biaya utk menginternalisasikan rukun iman, para pengurus masjid dan ormas2 memilih jalan pintas membangkitkan fanatisme agama dg menanamkan kebencian terhadap agama lain dan penganutnya. Bukan cuma agama lain, tetapi juga semua kelompok masyarakat yg tdk sejalan adalah musuh yg bukan sj hrs dijauhi tp diperangi scr psikis maupun physik.

Sejak kecil, anak2 muslim diperlakukan utk terbiasa hidup dlm iklim yg memperlakukan kaum non-muslim scr tdk adil. Melalui khotbah-khotbah mereka dibina utk memandang non-muslim tdk setara dg mereka. Byk buku2 karangan sarjana islam yg "menghina" iman agama lain dibiarkan dijual bebas, sementara sy ingat Dr Suradi yg dulu rajin membantah buku2 tersebut, hampir mati diburu FPI dan FBR. Di bulan suci ini, anak2 terbiasa menonton kesaksian kaum mualaf yg bebas tayang di TV2 nasional sementara hal sebaliknya mustahil bisa bebas dilakukan oleh mereka yg dianggap murtad.

Dulu, menghadapi situasi itu sy suka nelongso... Bgmn bs ada sekelompok org dg enteng menyakiti hati org lain bahkan malah merasa dg aksi2 itu, mendapat pahala lbh dr Tuhan. Mgknkah dlm hati mereka hanya ada satu kata, PERANG. Mgknkah sdh tdk ada lagi dlm pikiran mereka utk membayangkan seandainya mereka ada dlm posisi sy, bgmn rasanya? Sedih, kecewa, marah, ato apa?

Tp sekarang, sy cuma bs prihatin, urut dada, kadang menangis, sambil melakukan apa yg dianjurkan oleh bigmike, berdoa bg org2 yg menganiaya imanku.


@Faridz
Anda boleh saja membenci amerika, itu hak anda. Tapi kalo semua org yg tdk benci amerika anda cap sbg antek amerika, ini NAIF sekali. Kl boleh sy tau, anda mengakses blog ini dan berpartisipasi aktif di sini, pake fasilitas PC atau notebook bikinan mana? Kl di warnet, O/S-nya windows ato Linux? Moga2 tdk ada satupun piranti hardware dan software yg bikinan amerika. Moga2...

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@wilmana

Ulasan serta gugatan yg menarik. Menurut saya persoalan wahabian bukan persoalan islam indonesia semata, tetapi persoalan dunia islam umumnya. Kaum moderat islam tdk bs menyalahkan kaum wahabian begitu saja. Mengapa? Karena ini soal interpretasi kitab suci. Kalau sebagain islam memberi artian moderat pd ayat-ayat kitab suci, lalu apa hak mereka mereka melarang pemahaman literalis ala wahabian? Siapa pemagang otoritas tertinggi dalam islam dalam menafsirkan ayat-ayat suci? Tidak ada! Tp ketiadaan otoritas ini tdk menghilangkan kebenaran itu sendiri. Siapa benar? Kaum moderat atau wahabian? Atawa persoalannya ada pd ayat-ayat suci itu sendiri yg ambivalen? Kalau dia ambivalen, logikanya apakah bersifat transenden, melampaui ruang batas dan waktu? Ataukah dia valid pd masanya, 2000an tahun yg lalu, ttp perlu dikoreksi agar cocok dgn nilai-nilai universal di abad 21 ini?

Kira-kira begitu.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@nk
Ah, tidak sejauh itu sy kira.

Persoalan besarnya adalah pd truth claim doctrine yg disebut @Syafii bersumber dari QS 3:58. Ada upaya utk menggunakan kaidah2 ilmiah yg standar sbg indikasi nilai kebenaran, tp ketika hal ini dikembangkan di berbagai IAIN, hasilnya malah mengecewakan bg kaum islam ortodoks (kl kita setuju membagi mrk mjd orotodoks vs liberal) yg mayoritas di Indonesia. Knp? Krn ahirnya jd spt di Mesir.

Para ilmuwan agama mengembangkan metode semacam hermeneutika dlm kristen, utk membedah dimensi historis arkeologis dr klaim2 islam termasuk dlm Quran. Hslnya mmg bikin surprise, misalnya Nsr Hamid abu Zayd ahirnya berkesimpulan mirip2 Salman Rushdi yg membuat nyawanya hampir melayang kl tdk keburu melarikan diri dr Mesir.

Kmrn ada sahabat sy yg kebetulan wahabian jg, ada ngomong bhw stlh sukses menggenggam massa muhammadiyah dan menguasai masjid2, sekolah, dan perguruan tingginya, visi mereka skrg adalah mengambil alih IAIN dr org2 liberal. Sy bilang, selama IAIN itu kalian biarkan tetap mjd pusat (a) studi dan (b) pengembangan ilmu agama, mk kalian akan gagal. Kecuali ubah misi IAIN mjd semacam pusat pendidikan agama islam saja. Knp? Krn induk semua ilmu science di dunia msh filsafat yg kita tau isinya tdk cocok dg truth claim doctrine dlm islam yg tertutup. Dlm mengembangkan ilmu apapun, termasuk ulumul quran misalnya, ujung2nya bakal bersentuhan dg filsafat. Pdhl kaum ortodoks msh tetap mempertahankan Quran sbg official closed corpus.

Jadi, kita liat bhw secara internal para sahabat islam justru sdg mengalami fase yg teramat kritis dan sangat menentukan wajah islam di masa depan. Sama spt kekristenan di abad 16-18 yg bergumul keras melewati abad2 kegelapan dan menghasilkan wajah kristen yg lbh akomodatif thd sekularisme dan plurarisme saat ini.

Krn itu pd komentar di atas sy mmg sengaja menggugat Pak Syam dan Ustad Syafii mengenai dua hal itu. Sikap tegas (bkn keras, lho) umat islam thd fenomena neo wahabian dan pola pembinaan iman dlm lembaga2 agama islam. Krn mnrt sy, dua hal ini adalah pintu msk wahabian meracuni perilaku islam indonesia. Peran dept agama jgn cuma ngurusin haji, tok. Ntar malah terlibat korupsi lg.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@wilmana

Jadi, kita liat bhw secara internal para sahabat islam justru sdg mengalami fase yg teramat kritis dan sangat menentukan wajah islam di masa depan. Sama spt kekristenan di abad 16-18 yg bergumul keras melewati abad2 kegelapan dan menghasilkan wajah kristen yg lbh akomodatif thd sekularisme dan plurarisme saat ini.

Apakah saudara ingin katakan bhw sejarah islam pd akhirnya akan berjalan paralel dgn sejarah Kekristenan? Menurut saya absurd tp silahkan memberi premis argumen sdr. Saya tunggu.

Sekularisme dan pluralisme inherently terkandung dalam ayat-ayat suci Kekristenan tp lalu dikorup oleh penguasa demi kepentingan politiknya. Pd abad pencerahan, kekristenan kembali ke fitrahnya.

Berbeda dgn kekristenan, islam adalah agama aturan sehingga tdk lepas dari politik. Slogan Cak Nur, 'Islam Yes, Politik Islam No' akhirnya tenggelam dalam realitas politik Indonesia dimana partai islam bak jamur tumbuh dimusim hujan.

Akhirnya saya setuju bhw sepanjang ada pemahaman bhw kitab suci sbg 'official closed corpus,' tdk ada kemungkinan pembaharuan sesuai nilai-nilai universal abad 21, maka persoalan wahabian akan menjadi momok bagi kemanusiaan.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

UNTUK KAMU SEMUA ANTEK-ANTEK YAHUDI DAN AMERIKA SAYA MEMBERITAHUKAN:

(QS. At-Taubah: 29):

“Perangilah oleh kamu sekalian orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya, dan tidak beragama dengan agama yang haq (Islam), yaitu dari orang-orang yang diberi Al-kitab kepada mereka, hingga mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (Faridz)

Anonim mengatakan...

SUPAYA KAMU TAHU KENAPA YAHUDI DAN AMERIKA WAJIB DIPERANGI:

¢â‚¬إ“perangilah oleh kamu sekalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu. Dan janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidaklah menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS.Al-Baqarah: 190)

“Dan bunuhlan mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusir kamu” (QS. Al-Baqarah: 191)

(Faridz)

Anonim mengatakan...

Kami menjalanakan JIHAD karena jihad bukanlah kejahatan. Bukan pula tindak kriminal. Yang melakukan tindakan kriminal adalah yang membantai.Yahudi dan Ameriklah si pembanati. Jihad adalah jalan menuju kemuliaan. Maka, seruan jihad harus terus dikumandangkan, walaupun orang-orang kafir, orang-orang munafik membencinya. Orang Islam tidak perlu khawatir, karena demikianlah cara untuk menegakkan kewibawaan dan kemuliaan Islam (Faridz)

Anonim mengatakan...

@nk

Kalo dibilang paralel, sy tdk begitu setuju. Tp sy jg tdk menafikan bhw ada kemungkinan Islam bs menempuh liku sejarah sbgmn kristen yg beringas dan semena-mena di abad2 kegelapan, lalu berubah mjd lbh lembut setlah abad pencerahan. Tinggal mereka mau belajar dr pengalaman org lain atau tidak, itu saja.

Mengenai official closed corpus, ini mmg menarik disimak. Tp sy memilih menonton sj kelanjutan babak2 'pertarungan' antara kaum teolog pemikir di kampus2 lewat pembuktian2 ilmiahnya dg para practicioners di masjid2 dan ormas2 islam.

Mirip2 dilema Pdt Ioanes Rahmat yg ilmuwan STT Jakarta dan nulis di kompas ttg Yesus sejarah dr sudut pandang ilmunya, tp terpaksa mengalah dan tunduk pd sikap gereja yg menganggap tulisan Ioanes bs menggoyahkan iman umat. Kita liat kasus kristen ini tdk terlalu beda dg di islam, kecuali dlm kristen semuanya bs didialogkan tnp kekerasan, tnp caci maki, dan tnp fitnah sbgmn kelakuan Ustad Faridz di sini.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@ Faridz,

Saya mulai ragu-ragu apakah perlu melanjutkan diskusi bersama anda. Kareana anda sama sekali tidak menunjukkan kemauan baik berdiskusi. Jadi, nanti apapun kata-kata sata akan anda balas dengan pernyataan keyakinan. Gaya anda nih adalah gaya pokoknya.

Baiklah, kalau mau anda begitu maka silakan sanggah pkoknya keyakinan saya, yaitu anda adalah LATAK KATAK KATAK KODOK KODOK KATAK KODOK KATAK KODOK...

Anda jangan marah karena itu keyakian saya bahwa anda adalah kodok katak. Tiak usah diskusi atau tukar pikiran asal pokoknya kodok katak kodok ktak kodok katak ha ha ha ha ha (Eman)

NB, ini baru hook kiri yang ringan. Ini belum baerakhir. Lihat saja

Anonim mengatakan...

@nk

Mengenai hubungan islam dg kekuasaan politik itu sy setuju. Tp slogan Cak Nur (alm) ttg islam YES, negara islam NO, tdk laku, nanti dulu. Krn tdk semua org islam, bahkan wahabi sekalipun setuju dg adanya negara islam. Rekan sy yg wahabian tadi, termasuk yg menolak adanya negara islam.

Fakta ini menunjukkan bhw kita tdk bisa bikin kesimpulan yg memberi kesan seolah-olah wahabian adalah islam dan islam adalah wahabian. Ato semua muslim mendukung negara islam.

Bhw wahabian mjd momok, bs saja. Krn itu manuver wahabian harus dikontrol oleh org2 islam sendiri, termasuk melalui kekuasaan negara melalui penegakkan hukum negara. Jk ada yg maen kekerasan, menerapkan hukum privat kepada publik, melakukan pemaksaan, menolak hidup berdampingan dg sesama warga yg berbeda keyakinan, kpd mereka2 ini hrs dikenakan sanksi yg tegas jk terbukti melanggar hukum.

Menghilangka kekerasan, termasuk dlm praktek agama sama sj dg membunuh iblis. Bs dianggap mustahil. Tp kl dikontrol keberadaannya, kan lbh mungkin. Gimana?

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Luar biasa lucu apa yang saudara lakukan tetapi sekaligus cerdik karean memng saya lihat MR Faridz tidak menjawab apapun. Terhadap setiap pertanyaan yang ada hanya pernyataan keyakinan. Bahkan seperti mempropagandakan waabianismenya. Dalam konteks itu, saya bisa memahaim "kodok dan katak-nya anda.

@ Faridz,

Kalau masih punya malu, ya nyatakan saj bahwa anda tidak mampu berdiskusi dengan baik. Dan ujng0ujungnya, mengajak Jihad. Maka yang terbayang adalah kumpulan manusia bersorban yang dengan beringas dan tanpa otak sama sekali melakukan kekerasan di alan-jalan di Jawa. Saya kira dalam konteks diskusi anda sudah KO. Habis sudah yang tinggal hanya ngotot. Anda mempermalukan Islam, agama yang mengutamaan akal. Tetapi saya sebagai Muslim tidak mereasa apa-apa karean saya tahu anda di sini hanya ingin mempromosikan Wahabianisme yang memang sudah konyol dari sononya (Syafii, Serang)

Anonim mengatakan...

@ NK dan Wilmana,

Saya pikir NK sebaiknya jangan melakukan generalisasi terhadap Islam. Karena meskipun Islam pada dasarnya satu tetapi mazhab yang dipakai untuk menjalankan tradisi berbeda-beda. Hal yang sama paralel di kelompok-kelompok Kristen. Meskipun sama-sama mengakui Isa AS sebagai Tuhan tetapi tradisi bergereja menyebabkan pengelompokan juga kan? Ada Protestan, Katolik dan macam-macam sekte Kristiani lainnya. Tradisi juga yang membuat Islam seperti berada dalam kamar-kamarnya masing-masing. Contohnya ya si Faridz yang Wahabian ini.

Oleh karena itu saya mendukugn sikap positif Wilmana sebagai modal dasar untuk melakukan diskusi. Dalam rangka itu, saya sangat menghargai Bigmike sebagai pemilik blog yang dengan analogi bata-batanya dapat membantu menjelaskan bahwa meskipun bata itu berbeda-beda tetapi konstruksi rumah kebangsaan harusnya satu. DI banguna rumah bagian depa kita memerlukan batu kali. Sedangakn di bagian tengah kita memerlukan batu lan yang mungkin ukurannya lebih besar. Sah-sah saja, asal tujuan akhirnya adalah rumah Indonesia yang aman, nyaman dan tahan gempa.

Saya pikir, menghadapi kelompok fundamentalais di Agama mana saja menjadi PR bagi penganut-penganut agama mainstream. Sekaligus dengan itu kita beramai-ramai berteriak kepada pemerintah agar segera melakukan penegakan hukum yang seadil-adilnya (Syafii)

Anonim mengatakan...

@ Syafii,

Rasanya anda baru di blog ini. Salam kenal. Kam di sini, meski suka bertengkar keras (memang gaya kupang ya begitu itu), tetapi cinta damai. Salam damai juga. Saya tertarik pada kata-kata anda bahwa Wahabian memang sudah konyol dari sononya. Persoalannya adalah, mereka sekarang berhasila masuk dalam lembaga-lembaga negara yang penting. MUI sudah sangat dikuasai oleh orang-orang Wahabian. Makanya, rokok-pun diurusinya. Tidak suka rokok ya bikin khotbah tentang rokok itu tidak sehat. Beres-kan? Sebagai sesama Muslim kadang-kadang saya miris juga dengan situasi seperti ini. Tapi bicara baik-baik dengan orang seperti Faridz seperti sia-sia karean ketika terpojok mereka akan bereriak jihad (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

@wilmana:

Fakta ini menunjukkan bhw kita tdk bisa bikin kesimpulan yg memberi kesan seolah-olah wahabian adalah islam dan islam adalah wahabian. Ato semua muslim mendukung negara islam.

Bhw wahabian mjd momok, bs saja. Krn itu manuver wahabian harus dikontrol oleh org2 islam sendiri, termasuk melalui kekuasaan negara melalui penegakkan hukum negara. Jk ada yg maen kekerasan, menerapkan hukum privat kepada publik, melakukan pemaksaan, menolak hidup berdampingan dg sesama warga yg berbeda keyakinan, kpd mereka2 ini hrs dikenakan sanksi yg tegas jk terbukti melanggar hukum.


Saudara @wilmana, kalau sdr membaca komentar saya sebelumnya saya tdk sedang membuat kesimpulan apapun. Tp spt sdr meragukan penghiburan @sahabat tua, sayapun demikian. Saya kutip, "Krn itu sy ragu atas penghiburan Paman Syam utk tdk perlu kuatir krn mayoritas islam indonesia tdk wahabian. Kenapa? Krn tidak cocok dg fenomena di lapangan..." Gerakan wahabian teramat progesif, mulai merambat sampai pd lembaga spt MUI dll.

Yang kelihatan berbeda adalah komentar saya yg menunjuk pd persoalan interpretasi ayat-ayat kitab. Kalau umat bs belajar dari sejarah kekristenan dan mengambil sikap tegas thd fenomena wahabian, maka pilihannya adalah membuka 'corpus' itu menjadi 'terbuka' yg dpt diperbaharui selaras dan harmoni dgn nilai-nilai universal spt pluralisme, sekularisme, demokrasi, HAM, dll.

@safii,

Salam kenal. Atas keberatan anda itu, silahkan baca komentar saya untuk @wilmana.

Apapun, spt posisi saya awal, urusan wahabian ini adalah urusan dunia islam. Kalau saja kalian bs menyelesaikan sendiri, kami, org luar, tdk perlu beranalisa ttg apa yg harus dilakukan. Urusan wahabian yg seharusnya ada didomain private sudah ada dan merusak domain publik. Dus, saya punya hak berbicara, menggugat dan mengkritisi. Semoga kalian yg saya sebut the silent majority mulai bersuara, tdk takut dgn kata jihad kaum wahabian yg minoritas. Semoga.

@eman

Bung... katak dan kodok bung beta harus letakan pd posisinya, yaitu untuk kata-kata faridz bukan pribadi faridz. Sekian lama katong 2 'berkelahi' tp beta yakin bung juga sonde parna ada maksud menyebut pribadi tertentu katak kodok dll tp thd kata-kata/ide/opini. Memang tuturan kata si faridz teramat busuk, tidak pantas terucapkan disini.

Bagitu ko bung? Salam bae ee.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ NK,

Tidak dalam konteks itu kata-kata saya. Saya ingin menunjukkan kepada Faridz bahwa jika ingin berdiskusi tapi sama sekali tidak mau mendengar argumen orang lain dan hanya mau menyatakan pandanagnnya sendiri maka seperti itulah contohnya.

Jika Faridz mau egitu maka saya minta tanggapan dia, bagaimana kalau saya juga hanya mau beri tau keakinan saya semata tanpa dengar kata orang lain. Saya test dia dengan katak dan kodok itu ha ha ha ha (Eman)

Anonim mengatakan...

Rupanya benar dugaan saya. @nk dan @eman abis berantem jadi lbh mesra lagi.

@nk
Mhn maaf jk sy salah menilai. Tp stetmen anda bhw islam adalah agama aturan, di pikiran sy terkesan sbg kesimpulan, ato mnrt @Syafii sbg pendapat yg menggeneralisir. Tp untunglah sy bukan @eman ato @Budi.

Mengenai mengikhlaskan Quran mjd corpus terbuka, bukan tdk dibolehkan, tp dlm batas tertentu. Setahu sy yg msh ditolak saat ini adalah studi kritik historis. Mnrt pihak ortodoks, Quran adalah buatan tangan Tuhan 100%, jadi tdk memiliki dimensi historis. So, tdk perlu ada studi kritik historis bg Quran. Yah ini sih urusan intern. Sy memilih nonton sajalah.

Syam
Tapi bicara baik-baik dengan orang seperti Faridz seperti sia-sia karean ketika terpojok mereka akan bereriak jihad

Kl boleh usul, 'melawan' wahabian tdk hrs dg dialog, tp bs juga dg sikap yg tegas. Paling bagus ikut bergabung dlm gerakan kebangsaan semacam AKKBB itu. Idealnya lakukan pembinaan rukun iman yg benar thd para muslim muda, bukan dg gaya wahabian yg sekedar menanamkan kebencian dan permusuhan pd pihak lain.

Ini kalo kita mau bicara tentang KEMANUSIAAN di Indonesia kita ini. Krn kemanusiaan adalah rasa cinta yg utuh kepada semua umat manusia tnp reserve, bahkan kpd org yg memusuhi anda sekalipun. Kemanusiaan bknlah hanya mencintai ukhuwah lalu membenci dan memusuhi yg bukan ukhuwah. Kemanusiaan adalah praktek sejati dr doktrin rahmatan lil alamin. Mengasihi sesama ciptaan, bukan cuma sesama manusia saja, tp jg tumbuhan, hewan, dan semuanya.

@Eman
Beta setuju dg @nk. Kesal dg Ustad Faridz adalah hal yg manusiawi. Tp mengatai dia katak gara2 dia bilang anda termasuk antek amerika, ini krg enak juga. So, solusi @nk mgkn bagus juga. Mari kita bilang sama Farid bhw kata2nya itu NGAWUR krn SUBYEKTIF alias tnp DASAR ARGUMENTASI yg dpt dipertanggung jwbkan scr intelektual. Aman toh...

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@ All,

Mungkin percakapan Eman dan Faridz perlu karena kita bisa belajar, bagaimana "kelompok keras" itu menghadapi suatu situasi yang memerlukan olah isi kepala. Kesimpulan saya sangat sementara adalah orang-orang seperti Faridz hanya suka mendengar suara mereka sendiri. Sayang sekali. Saya membayangkan, seperti apa negeri ini jika "dikuasai" kelompok ini (Larry)

Anonim mengatakan...

@ Wilmana,

Anda salah mengerti posisi saya ketika berteriak: Faridz katak dan kodok. Saat itu saya ingin menunjukkan kepada Faridz bahwa jika, saya hanya berbekal ngotot dengan keyakinan sendiri dalam diskusi maka apa jadinya diskusi? Saya contohkan, kalau saya hanya berbekal kengototan dan hanya bisa berteriak kodok dan katak, apa Faridz bisa menerima?

Tampaknya tidak. Faridz sudah tidak bisa menjawab apa-apa selain mengacungkan Jihad. Lagu lama orang-orang Wahabian. Sya bayangkan senadainya di blog tersedia pisau maka sudah barang tentu darah saya akan halal dan saya akan ditusuknya. Tapi krea tidak mungkin maka si Faridz cuma bisa dongkol diam-diam ha ha ha (Eman)

Anonim mengatakan...

@ All,

tampaknya si Faridz sudah tidak bisa apa-apa lagi selain mengnacam jihad mak saya simpulkan dia sudah kabur dari diskusi dengan saya.

Maka untuk mengiringi kepergian si Faridz, saya akan memposting komentar saya tentang paham wahabi yang intolean dan jahat ini.

Saya mulai:

Didirikan Muhammad bin Abdul Wahab dari keluarga klan Tamim yang menganut mazhab Hanbali. Ia lahir di desa Huraimilah, Najd, yang kini bagian dari Saudi Arabia, tahun 1111 H [1700 M] masehi, dan meninggal di Dar'iyyah pada tahun 1206 H [1792 M.].
Ia sangat terpengaruh oleh tulisan-tulisan seorang ulama besar bermazhab Hanbali bernama Ibnu Taimiyah yang hidup di abad ke 4 M.
Mengajar di Bashrah selama 4 tahun. Ketika pulang ke kampung halamannya ia menulis buku yang kemudian menjadi rujukan kaum
pengikutnya, "Kitabut'Tauhid".
Para pengikutnya menamakan diri mereka dengan sebutan kaum Al-Muwahhidun (para pengesa Tuhan). Seakan hanya kelompok itulah yang pengesa Allah secara murni tanpa terpolusi dengan kesyirikan. Sedang kelompok-kelompok lain yang tak sepaham mereka anggap sebagai kelompok pelaku syirik, bid'ah dan khurafat yang sesat.......

Anonim mengatakan...

............lanjutan...........

pengkafiran umat sesama Muslim (apalagi orang lain)

Setelah Muhammad bin Abdul Wahab pindah ke Uyaynah - Dalam khotbah khotbah Jumat di Uyaynah tsb, ia mulai melakukan :

* terang-terangan mengkafirkan semua kaum Muslimin yang dianggapnya :melakukan bid'ah [inovasi], dan mengajak kaum Muslimin agar kembali menjalankan agama seperti di zaman Nabi.

* meletakkan teologi ultrapuritannya. Ia mengutuk berbagai tradisi dan akidah kaum Muslimin

* menolak berbagai tafsir Al-Qur'ân yang dianggapnya mengandung bid'ah atau inovasi.


Kisah Penyerangan terhadap ajaran di luar mereka:

Mula-mula ia menyerang mazhab Syiah (di luar Ahlusunah), lalu kaum Sufi, kemudian ia mulai melanjutkan penyerangan terhadap kaum Ahlusunah secara keseluruhan dengan cara yang brutal.

Dengan mengecap mereka dengan berbagai julukan buruk seperti Quburiyuun (pemuja kubur) dikarenakan kaum ahlusunnah sepakat bahwa kuburan para nabi, rasul dan para kekasih Ilahi (Waliyullah) harus dihormati sesuai ajaran pendahulu (Salaf) yang sesuai dengan ajaran Rasul, para Sahabat setia beliau, juga para Tabi'in dan Tabi' Tabi'in......

Anonim mengatakan...

...............lanjutan..........

Diusir karean kebrutalannya:

Tatkala masyarakat mulai merasa seperti duduk di atas bara, Muhammad bin Abdul Wahab diusir oleh penguasa [amir] setempat pada tahun 1774.
Ia lalu pindah ke Al-Dar'iyyah, sebuah oase ibu kota keamiran Muhammad bin Sa'ud, masih di Najd.


Perlindngan oleh bangsawan arab saudi (Ibnu Saud)

Disini - Muhammad bin Abdul Wahab mendapat angin segar dalam menyebarkan ajaran sesatnya. Ia dihidupi, diayomi dan dilindungi langsung oleh sang Amir Dar'iyah, Muhammad bin Saud.

Akhirnya Amir Muhammad bin Saud dan Muhammad bin `Abdul Wahab saling membaiat dan saling memberi dukungan untuk mendirikan negara teokratik. Mazhab Muhammad bin Abdul Wahab pun dinyatakan sebagai mazhab resmi wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Dan Muhammad bin `Abdul Wahab akhirnya diangkat menjadi qadhi (hakim agama) wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Hubungan keduanya semakin dekat setelah Ibnu Saud berhasil mengawini salah seorang putri Muhammad bin `Abdul Wahab............

Anonim mengatakan...

..............lanjutan...........

Penaklukan dan pembantaian
Dilakukan, terutama terhadap kabilah-kabilah dan kelompok Ahlusunah yang menolak mazhab mereka (Wahaby), hingga terbentuklah sebuah emirat yg lalu diubah menjadi monarki dengan nama keluarga, Saudi Arabia, (mulai sejak tahun 1932 hingga kini).

Pada bulan April tahun 1801, mereka membantai kaum Syi'ah di kota Karbala' (salah satu kota suci kaum Syiah di Irak).

Seorang penulis Wahabi menuliskan dan bersaksi tentang kekejaman wahabian:

"Pengikut Ibnu Saud mengepung dan kemudian menyerbu kota itu. Mereka membunuh hampir semua orang yang ada di pasar dan di rumah-rumah.
Harta rampasan [ghanimah] tak terhitung Mereka hanya datang pagi dan pergi tengah hari, mengambil semua milik mereka.
Hampir dua ribu orang dibunuh di kota Karbala". Muhammad Finati, seorang muallaf Italia yang ikut dalam pasukan Khalifah daulah Usmaniyyah yang mengalahkan kaum
Wahabi menulis : "Sebagian dari kami yang jatuh hidup-hidup ke tangan musuh yang kejam dan fanatik itu, dipotong-potong kaki dan tangan mereka secara semena-mena dan dibiarkan dalam keadaan demikian.

Sebagian dari mereka, aku saksikan sendiri dengan mata kepala tatkala kami sedang mundur. Mereka yang teraniaya ini hanya memohon agar kami berbelas kasih untuk segera mengakhiri hidup mereka (Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

..............lanjut..........

Pembenaran untuk membunuh
Kabilah-kabilah yang tidak mau mengikuti mazhab mereka dianggap kafir, `yang halal darahnya'. Dengan demikian mereka (Wahaby) tidak dinamakan perampok dan kriminal lagi, tapi kaum `mujahid' yang secara teologis dibenarkan membunuh kaum `kafir' termasuk wanita dan anakanak, merampok harta dan memperkosa istri dan putri putri
mereka yang dianggap sah sebagai ghanimah (rampasan perang).......

Anonim mengatakan...

....lanjut (bagian akhir)........

Kekejaman berlanjut
Hanya sedikit yang dapat melarikan diri. Setelah lebih dari 100 tahun kemudian, kekejaman itu masih juga dilakukan. Tatkala memasuki kota Tha'if tahun 1924, mereka
menjarahnya selama tiga hari. Para qadhi dan ulama diseret dari rumahrumah mereka, kemudian dibantai dan ratusan yang lain dibunuh

JELASLAH DAN TERANG BENDERANG SIAP DAN BAGAIMANA SEPAK TERJANG KAUM WAHABIAN. MASIH BISA MEMBANTAH WAHAI FARIDZ ANTEK WAHABI????? (Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ All,

Demikianlah pukulan akhir saya berpua kombinasi jab, hook, upper cut dan swing sekaligus. Kedok Wahabian saya ungkap bukan untuk apa-apa tetapi untu menyadarkan semua yang cinta Indonesia bahwa Indonesia terancam oleh kelompok jahat ini. WASPADALAH. WASPADALAH.

Terima kasih kepada BM yang memberikan kesempatan kepada saya untuk mengekspresikan pikiran saya di sini. Saya juga mohon maaf kepada kawan-kawan jika saya terkesan mendominasi komentar di 2 posting terakhir. Ada hal yang harus saya bela, yaitu Indonesia yang pluralis. Selanjutnya saya akan puasa komentar untuk sementara waktu supaya yang lainnya bisa berkomentar. Thanx. (Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@wilmana:

@nk

Mhn maaf jk sy salah menilai. Tp stetmen anda bhw islam adalah agama aturan, di pikiran sy terkesan sbg kesimpulan, ato mnrt @Syafii sbg pendapat yg menggeneralisir. Tp untunglah sy bukan @eman ato @Budi.

Mengenai mengikhlaskan Quran mjd corpus terbuka, bukan tdk dibolehkan, tp dlm batas tertentu. Setahu sy yg msh ditolak saat ini adalah studi kritik historis. Mnrt pihak ortodoks, Quran adalah buatan tangan Tuhan 100%, jadi tdk memiliki dimensi historis. So, tdk perlu ada studi kritik historis bg Quran. Yah ini sih urusan intern. Sy memilih nonton sajalah.


Saudara @wilmana, tdk ada yg perlu dimaafkan. Tentang statemen islam adalah agama aturan, ini bukan kesimpulan lagi tp fakta, bahkan urusan kawin cerai dan bagi-bagi harta saja ada aturan mainnya.

Saya pribadi tdk peduli, tp perlu sikap tegas agar aturan2 agama sebaiknya ada dalam domain private. Campur aduk tdk karuan lalu merambat ke domain publik berdampak pd cita-cita Indonesia yg pluralis.

Soal Quran adalah buatan tangan Tuhan 100%, jadi tdk memiliki dimensi historis menjadi soal besar. Sepanjang tdk ada kata sepakat maka wahabian punya hak yg sama dgn kaum moderat dalam pemberian makna ayat-ayat kitab suci karena tdk ada otoritas tertinggi dalam islam.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@bung eman

Tdk perlu berpuasa komentar.

Saya sebenarnya pingin juga bercerita ttg wahabian tp keduluan anda. Yg pasti saya lihat banyak yg merasakan manfaat dari info yg sudah dibagi disini. Kali ini saya angkat topi untuk anda. Tp mungkin lain kali kita harus 'berkelahi.'

Selamat hari minggu.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@faridz

itulah yang gw gak ngerti. ente masih aja berkutat di masalah Amrik yang harus dibsmi dan penjelasan ente tentang jihad tapi satupun tak menjawab pertanyaan dari kawan2 blogger yang lain. antara dua saja. bodoh ataui tidak ente ini bodooooohhhhh sekali. dasar otak udang. dunia ini satu, bumi ini satu tapi yang mendiami dunia ini gak hanya cuma 1 jadi jangan memaksa dunia ini berpikran sama dengan anda. dunia ini beragam bung. jadi simpan penjelasan ente tentang amrik, simpan penjelasan ente tentang jihad. simpan aja itu semua kita gak butuh. renungkan ini bulan suci ente dengan berbuat begini gak menambah satupun kebaikan malah menambah dosa. atau ada ayat-ayat yang menyatakan ente "bersih dari dosa" dengan kata-kata seperti perang, dsb??

@all

dari beribu-ribu pengunjung blog tapi cuma 1.. yah cuma 1 yah otak seperti udang, jadi maklumlah (new commer)

Anonim mengatakan...

@ Eman,

Saya mohon maaf karena agak under estimate kepada saudara selama ini. Saudara ternyata luar biasa.

@ Bigmike,

setelah saya pikir dalam-dalam, saya sekarang leibh bisa memahami, mengapa BM menahan diri untuk menulis tentang evolusi. BM mungkin tidak ingin kontroversi merebak lantas blog ini kehilangan nuansa persahabatan da kebaikan. Terbukti, dengan kehadiran BM di komen-komen, dapat menekan tensi yang pada berlonjakan.

@ All,

Sekali lagi, tidak semua Islam sama seperti si Faridz dan Wahabiannya itu. Islam Indonesia adalah agama yang siap hidup berdampingan dengan siapa saja. Islam adalah rahmat bagia alam raya. Percayalah (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Mula-mula saya aga kecewa karena belum ada posting sebagai bahan renungan. Tetapi setelah saya pahami baik-baik maka saya berkesimpulan bahwa mungkin maksud Tuhan di hari minggu ini saya harus mengenali siapa yang harus kita hadapi di dunia ini. Komentar yang bersifat informatif dari kawan Eman tentang Wahabian membuat saya menjadi lebih tahu bahwa inilah "serigala" yang harus di hadapai saya sebagai domba Kristus. Yesus menaruh kiat di dunia untuk menghadapi ini dan pesan Tuhan Yesus adalah hendaknya menghadapi dunia ini dengan bertindak "tulus seperti merpati tetapi harus cerdik seperti ular". Untuk saya, inilah firman pada hari ini. Shalom (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

eman
Anda salah mengerti posisi saya ketika berteriak: Faridz katak dan kodok.

Mohon maaf Pak Eman. Sy mmg bkn Tuhan jd tdk bs membaca apa yg ada di pikiran anda. Sy cuma membaca apa yg tertulis yaitu, "Faridz katak alias kodok". Dlm pengertian saya kata2 itu tergolong mengatai seorang manusia Faridz sbg binatang jenis katak. Kl katak jg jd partisipan di blog ini mgkn dia bakal kecewa jg krn atas dasar apa dirinya dipersamakan dg si Faridz. Sy jd prihatin krn pd posting ini semangat Penulisnya adalah mengendepankan kemanusiaan, bkn kebinatangan seseorang.

Krn itu, sklali lg mohon maaf, ini pendapat sy yg pingin dishare bersama anda. Dg alasan apapun sebaiknya jgn pernah mengatai org lain spt binatang. Even dia itu memusuhi anda. Apalagi model Faridz yg menurut sy justru hrs dikasihani dan didoakan, bkn malah dipersamakan dg binatang.

Tapi skali lg mhn maaf, lama2 sy jd kuatir anda menyamakan sy dg Faridz juga nih... Yaitu sama2 katak... Happy Sunday, yah...

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@wilmana

Ha ha ha... baru kali ini saya baca komentar sdr yg memohon maaf sampai 3X dalam 1 komentar.

Soal bung @eman, yah begitulah watak org ini. Lama-lama saya--saya anjurkan kita semua juga--terima dia apa adanya saja. Mungkin begitulah karakternya, jgn diambil dihati.

Beta jadi ingat pesan org bijak ini:

"The more you know, the more you are forgiving..."

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@ Wilmana dan NK,

Terima kasih atas perhatian anda berdua terhadap karakter saya. Karakter saya begitu ya begitu tetapi sebagai manusia kan perlu berusaha untuk berubah, Dan saya serius mau berubah.

Tapi saya mau menjelaskan bahwa memahami suatu statement kan harus dalam 2 frame, yaitu tekstual dan kontekstual. Harap anda berdua jangan terpaku di persoalan tekstual. Di situ jelas-jelas saya mengatakan katak dan kodok. Tetapi...nah ini ada tetapinya....sudahkah kalian berdua melihat aspek kontekstualnya? Semua tentang hal-hal kontekstual sudah saya sebutkan. Silakan kalian baca kembali dan simpulkan sebaik-baiknya.

Satu hal lagi, dalam kaitannya dengan seluruh isi komentar di posting ini, apakah bermanfaat jika anda berdua meributkan karakter saya? Di sini, kita berbicara tentang WTC, aktor pelaku dan agenda-agenda mereka. Meributkan karakter saya melebih 1 komentar sama saja dengan MEMINDAHKAN FOKUS komentar. Saya harap jangan diteruskan karena akan sangat tidak produktif jika saya mulai tergerak untuk membalas membahas karakter anda berdua. Jika itu saya lakukan PASTI KOMENTAR DI POSTING INI KEHILANGAN FOKUS DAN KAUM WAHABIAN ITU DENGAN MUDAH MENERTAWAKAN KITA.

So, berhentilah membicarakan karakter saya seperti saya juga tidak mengutak-atik karakter anda berdua. Fokuskan pikiran kita how to combat the wahabian agenda in Indonesia. Di Kupang, manusia-manusia bercelana setengah dan berjenggot itu mulai banyak berkeliaran apalagi walikota kupang sekarang ini sedang bermain mata dengan partai-partai berisi orang-orang wahabian itu untuk menggolkan agenda mereka yaitu sekda kota adalah wahabian.

Salam Kasih dan selamat hari minggu (Eman, CN, Oebobo)

Anonim mengatakan...

@eman

Bae... beta terima bung pung pembelaan tp beta ada catat satu hal bae-bae. Dalam diskusi katong harus fokus pd konteks.

Tentang wahabian di kpg, inga bae-bae ooo, teee satu kali wahabian tanam kaki di kupang, bung dong nanti susa. "Always call evil by its name!"

Bagitu saaa. Salam hari minggu.

-nyong kupang-

mikerk mengatakan...

@ Bung Yes, BTN

Ha ha ha, tanpa anda sadari andalah yang sekarang membuat renungan hari minggu untuk kita di sini. Terima kasih dan selamat atas kejelian anda.

Ayat Alkitab untuk bahan perenungan anda itu adalah sebagai berikut:

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16 .

Perhatikanlah bahwa yang mengutus kita, sang domba, ke dalam dunia yang berbahay ini, tidak lain tidak bukan adalah Tuhan Yesus sendiri, Allah yang hidup, sang Gembala yang baik. Sang Gembala mengutus Domba ke tengah kawanan serigala, tentunya bukan untuk mati konyol diterkam serigala. Lalu bagaimana? untuk itulah kita perlu perhatikan pepatah yang terkenal itu: hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Apa maksudnya?

Ular, sebenarnya tidak dikategorikan sebagai hewan yang cerdik. Seringkali justru dikaitkan sebagai binatang yang licik. Bisanya yang mematikan, dan pagutannya yang secepat kilat ketika menyergap mangsa yang tak siap, menunjukkan sikap ke 'licik' an dari ular. Lalu, mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus cerdik seperti ular?

Ular, adalah hewan melata yang tak berkaki dan tak punya sayap. kelihatannya lemah. salah satu sifat ular yang jarang orang ketahui adalah: karena kondisi tubuhnya, ular biasanya cenderung untuk menjauh dari bahaya yang mengancam. Ular tahu tempat2 aman yang jauh dari gangguan musuh.

Merpati, adalah sejenis burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang pt pos, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Lalu, dimana letak ketulusannya? banyak orang menganggap, merpati putih, lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. namun, tak sedikit pula merpati yang berbulu abu2, coklat, belang2, bintik2 dll.

Merpati, adalah burung yang pada umumnya hafal jalan pulang ke tempat asalnya. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah tempat ia dibesarkan.

Jadi, Dalam konteks Yesus sebagai Gembala, mengutus kita sebagai domba ke tengah serigala, pahamilah:

1. Domba tidak diutus sendirian, tetapi berjalan bersama Gembalanya.
2. Ketika kawanan serigala datang mengancam, kita sebagai domba harus cerdik seperti ular, yaitu berlindung pada Sang Gembala. lawanlah kejahatan dengan kebaikan. kita tidak boleh membalas kejahatan, melainkan datang kepada Yesus, mengasihi sesama dan mengampuni musuh. Datanglah kepada Tuhan dengan ketulusan seperti merpati, yang tahu jalan kembali kepada tempat asalnya, dalam hal ini adalah Yesus, Yang Empunya Kerajaan Sorga. Kita datang kepada Yesus bukan dengan hati sombong, angkuh, atau pun tidak percaya, melainkan dengan menaruh percaya sepenuhnya kepadaNya, bahwa hanya Dialah yang sanggup melindungi kita dari segala kejahatan.

Semoga renungan di atas ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat Hari Minggu. Tuhan Yesus Memberkati.

Anonim mengatakan...

@ PAK MIKE,

Beta belum off. Waktu kembali melihat komentar yang beta bikin ternyata Pak Mike ada dan langsung menanggapi. Puji Tuhan. Terima kasih banyak.

Baru ini kali beta baca renungan dalam perikop inidalam perspektif lain. Sekian lama beta kira cerdik seperti ular bermakna bahwa kita juga boleh bertindak kejam jika perlu. Ternyata maknanya bisa lain sekali. Wah, beta terkesima. Semoga Tuhan Yesus terus memberkati Pak Mike dengan karunia membuat renungan-renungan yang mengejutkan.

Shalom. Selamat hari minggu (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@all

Karena @BM berkenan memberi renungan hari minggu yg teramat baik, maka marilah kita letakan renungan beliau dalam konteks diskusi posting ini.

Ketika kawanan serigala datang mengancam, kita sebagai domba harus cerdik seperti ular, yaitu berlindung pada Sang Gembala. lawanlah kejahatan dengan kebaikan. kita tidak boleh membalas kejahatan, melainkan datang kepada Yesus, mengasihi sesama dan mengampuni musuh. Datanglah kepada Tuhan dengan ketulusan seperti merpati, yang tahu jalan kembali kepada tempat asalnya, dalam hal ini adalah Yesus, Yang Empunya Kerajaan Sorga. Kita datang kepada Yesus bukan dengan hati sombong, angkuh, atau pun tidak percaya, melainkan dengan menaruh percaya sepenuhnya kepadaNya, bahwa hanya Dialah yang sanggup melindungi kita dari segala kejahatan.

Renungan diatas masih menyisakan persoalan, apa sikap kita melawan si jahat wahabian yg visi misinya mengambil hak-hak kemanusiaan kita yang kita amini sebagai pemberian Allah Pengasih? Apakah kita menjadi org percaya yang fatalistis, hanya berdoa dan berharap wahabian sadar? Tidak!

Saya tidak ingin mengulang renungan soal kasih yang sudah ditulis @bm disini. Bagi yang tertarik, silahkan baca 4 bagian tulisan beliau, klik link dibawak ini:

Kasih - Part 1
Kasih - Part 2
Kasih - Part 3
Kasih - Part 4

Ratusan tahun, sejak jaman Santo Thomas Aquinas, gereja bergumul dgn ayat renungan diatas. Dibuatlah apa yg kita kenal sebagai doktrin "JUST WAR.". Pergumulan gereja dilandasi pd realitas hidup, ada saatnya kita harus melawan 'serigala' jahat.

Siapa pingin katakan pejuang kemerdekaan Pattimura di Ambon tdk menjalankan hukum kasih karena dia berperang dan membunuh musuh-musuhnya, Belanda, demi hak-hak kemanusiaannya yaitu kebebasan? Selain Pattimura, banyak pejuang kemeredakaan Kristiani juga turut berperang melayan penjajah Belanda.

Jangan lupa baca serial tulisan Kasih diatas!

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Eman
sudahkah kalian berdua melihat aspek kontekstualnya? Semua tentang hal-hal kontekstual sudah saya sebutkan.

Satu hal lagi, dalam kaitannya dengan seluruh isi komentar di posting ini, apakah bermanfaat jika anda berdua meributkan karakter saya?


Memang stetmen di atas ini yg sy tunggu. Bhw ternyata mmg tdk produktif kalo kita menghabiskan byk space hanya utk mempersoalkan karakter pribadi seseorang. Bukan cuma tdk produktif, tetapi bg pribadi yg bersangkutan, bisa diterima sbg penghinaan. Moga2 penyakit suka meributkan karakter pribadi org lain hanya krn tdk suka dg kata2nya, benar2 tamat di sini, termasuk 'menjotos' karakter pribadi Ustad Faridz.

Selalu ada room for improvement.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

Eman
Di Kupang, manusia-manusia bercelana setengah dan berjenggot itu mulai banyak berkeliaran apalagi walikota kupang sekarang ini sedang bermain mata dengan partai-partai berisi orang-orang wahabian itu untuk menggolkan agenda mereka yaitu sekda kota adalah wahabian.

Yang paling pertama, org NTT hrs bisa menembus sekat2 denominasi, mengabaikan luka2 masa lalu, utk bisa merapatkan barisan atas dasar KASIH. Krn NTT itu Indonesia mini, yg scr alamiah pluralistik tp jg primordialisme dan sektariannya jg kuat sekali. Blom lg, sedikit2 berantem sendiri.

Kedua, mulailah membiasakan prinsip kesetaraan dlm rekrutmen. Ukuran lolos seleksi hanyalah kompetensi (hard & soft competences) dan prestasi, sama sekali tdk boleh ada pertimbangan yg lain. Kalian yg tinggal di Kupang, buatlah gerakan moril utk mendorong aparat yg berwenang menerapkan prinsip ini dan diawasi scr transparan melalui media massa yg ada.

Hr ini, bbrp media menuliskan ttg hikayat PM Samak dr Thailand yg harus meletakkan jabatan krn terbukti menerima gratifikasi (hadiah). Harusnya Walikota Kupang jg bisa mengalami nasib yg sama, kan?

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@bigmike

Si eman seperti anjing herder penjaga domba2 kupang dr serigala wahabian. Dia itu si kafir tipe penggonggong sejati. Sangking phobianya, lalat muslim yg cuma numpang lewat di depan kantor walikota jg tdk luput dr gonggongan si herder ini.

Semoga kupang tetap aman dlm penjagaannya. Bukan mengancam, tp liat sj nanti!!

=Husain=

Anonim mengatakan...

Habis senja datanglah malam. Faridz pergi datanglah Husain. Moga2 @eman msh OL (on-line) alias blom tidur.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@wilmana:

Kedua, mulailah membiasakan prinsip kesetaraan dlm rekrutmen. Ukuran lolos seleksi hanyalah kompetensi (hard & soft competences) dan prestasi, sama sekali tdk boleh ada pertimbangan yg lain. Kalian yg tinggal di Kupang, buatlah gerakan moril utk mendorong aparat yg berwenang menerapkan prinsip ini dan diawasi scr transparan melalui media massa yg ada.

Poin teramat baik dan practical.

Buat teman-teman di kpg, bagaimana kita bs memulai gerakan moril ini? Ada usul dan follow up nya? Beta lihat @bm yg tdk ingin masuk ke dlm dunia politik praktis tp getol bicara moralitas bs memulai gerakan ini. Disini ada bung @eman yg pedang yg bs jadi sponsor.

Mungkin bs mulai dgn menulis sepak terjang penguasa paska pilkada. Mana tulisannya @bm! KM sudah berjanji menulis disini.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Yaaaaaaaaaa ampun, ada lagi si Ustad Husain. Capek deh!

@bung eman, poin gerakan moral yg diusulkan @wilmana benar-benar perlu dipertimbangkan.

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

Ada kesalahan ketik yg menganggu pd kalimat ini:

"Disini ada bung @eman yg pedang yg bs jadi sponsor."

Seharusnya:

"Disini ada bung @eman yg pedagang -business man- yg bs jadi sponsor.

Terima kasih - @nk

Anonim mengatakan...

@ all

diskusi yang hangat! sangat hangat!
tapi sadarkah anda bahwa naNti, TANGGAL 23 SEPTEMBER INI RUU APP YANG MERUPAKAN PRODUK ASLI KAUM WAHABIAN AKAN DISAHKAN OLEH DPR???????????????, kita semua bicara panjang lebar tentang wahabian tapi lupa menangani
produk wahabian yang bisa membuat "Domba-domba" dalam bahaya!! gimana nih???????

@budi

Anonim mengatakan...

Seorang adik pernah punya pengalaman belajar membaca sbb:

Ini Ibu Budi... Ini Bapak Budi...

Lalu ketika melihat gambar anak perempuan, dia nampak bingung. Tapi akhirnya keluar juga kata2nya:

Ini Budi pung Kakak

Ha ha ha... Rupanya dia bkn sedang belajar membaca, tp sekedar menebak.

@Budi
Atas dasar apa sdr menyatakan bhw RUU APP itu membahayakan 'domba2'? Siapa itu 'domba'? Kalo Katak sdh jelas ada @anakNKRI, ada @Faridz, dan ada yg lain lg. Skrg sdr bilang domba, ini musti jelas siapa itu.

Saya kuatir sdr cuma sedang bermain tebak2an sj.

=Mama Lex=

Anonim mengatakan...

malas komen yg begini2!!
nama ganti2, baunya tetap sama!!

jalan2! ahh! ada orang gila!! hi!!!

(Budi)

Anonim mengatakan...

Wooooi @mama lex, hati-hati teee @budi ini macang ke paranormal. Dia bisa 'lia' org, ha ha ha...

Sadiki lai bet su ganti @budi jadi @Baginda King, ha ha ha...

-nyong kupang-

Anonim mengatakan...

@nk

Ha ha ha di mata saya, anda ini tergolong hamba sahaya. Krn setelah bigmike anda kasi gelar 'Kanjeng Mas', sekarang si Budi anda angkat menjadi 'Baginda Raja'.

Tapi hati2!! Nampaknya @budi bukan bermata terang, melainkan berhidung tajam.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

Bapa2 dorang yg pintar2 jadi katong tanya toh... Te kitong ne kalo su tasibu urus ana2 dong, mana ada waktu baca koran. Paleng2 nonton infotainment.

Papagi bangun tidor urus ana2 denga Bapa dong pung kaparluan, siang ba masak, sore ada waktu sadiki nonton infotainment. Malam urus ana dong pung PR. Abis itu, sebelom tidor masih harus kasi kaluar tenaga layani Bapa dong pung hasrat. Terahir, mo baca koran ma su tarsanggup. Ko su talalu loyo naa.

Tapi sonde apa2... Kalo Pa Budi malas jawab ju sonde apa-apa. Paitua di ruma mgkn bisa bantu. Makasi hooo..

=Mama Lex=

mikerk mengatakan...

Sahabat semua,

Selamat sore. Ketika saya sedang mengetik bahan posting, listraik PLN padam. Maka saya hentikan kerja. Tetapi karena bat laptop masih lumayan maka saya meneruskan membaca artikel koran di Internet. Terus terbacalah feature di Media Indonesia on line, tanggal 15 september 2008 tentang sejarah marga dari pulau rote, NTT. Marga itu adalah Nunuhitu yang salah satu enggota marganya dahulu kala menikah dengan opa saya. Oh ya opa saya ketika itu beristeri 2 orang. Jadi, saya titip menyimpan artikel itu di sini (soori kalau mengganggu)

NUNUHITU

Di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, sekelompok warga menggunakan Nunuhitu sebagai nama keluarga.
Layaknya sebuah kultur patriarki, nama tersebut kemudian diwariskan dari ayah kepada keturunannya.
Kekerabatan itu bermula setelah pembantaian yang menimpa warga Pulau Dana di selatan Pulau Rote, pertengahan abad ke-16. Dari 50 warga yang selamat, terungkap cerita bahwa mereka saat itu lari lalu bersembunyi di balik tujuh (hitu) pohon beringin (nunu).
Untuk mengenang masa itu, kedua kata tersebut dipakai sebagai marga turun-temurun di Nusa Tenggara Timur.
Pembantaian berawal ketika dua pelaut, Sangguana dan To'o Luk asal Kerajaan Thi'e di ujung selatan Pulau Rote, terdampar di Pula Ndana. Pada saat itu Ndana yang dipimpin Raja Takala'a memiliki putri cantik bernama Duitaka.
Putri itu jatuh cinta pada Sangguana yang sudah berkeluarga. Maka raja pun naik pitam. Ia memerintahkan prajuritnya membunuh Sangguana dan kabar tersebut sampai ke Kerajaan Thi'e.
Anak Sangguana, Nalle Sangga, pun segera mengatur strategi untuk balas dendam. Yaitu membantai seluruh penduduk Kerajaan Ndana.
Untuk tujuan ini, ia menggelar sirkus kerbau dan ketika penduduk sibuk menonton, Nalle Sangga dan pasukannya membakar perkampungan dan istana sebelum menyerang prajurit dan penduduk lainnya.
Sejak saat itu, selama lebih dari empat abad Pulau Ndana tidak berpenghuni.
Sampai akhirnya TNI mengirim pasukan ke Ndana pada awal 2000 untuk mengamankan pulau ini dari peluang pencaplokan oleh negara lain. Sedangkan, 50 orang yang telah berganti marga, meninggalkan Ndana dan bergabung dengan Kerajaan Thi'e. (PO/N-4)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Nunuhitu memang marga di Kabupaten Rote NTT tetapi harus diperjelas bahwa marga ini berasal dari P. Ndana yany sekitar 120 Km sebelah barat daya kota
Kupang melalui Pulau Rote. Secara
administratif p. Ndana berada di wilayah Kecamatan
Rote Barat Daya, Kabupaten Daerah Tingkat II Rote.

Pulau Ndana merupakan satu dari lima pulau terluar NKRI dalam wilayah NTT. Empat pulau lainnya yakni Pulau Batek di Kabupaten Kupang, Menggudu dan Salura di Sumba Timur dan Pulau Dana yang merupakan bagian dan gugusan Pulau Sabu. Harap perhatikan bahwa Pulau Ndana, Rote tidak sama dengan P. Dana, Sabu

Lima pulau terluar itu merupakan bagian dari 92 pulau terluar yang dimiliki Indonesia dan telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 tahun 2002 tentang Titik-titik Dasar Garis Pangkal Kepulauan RI (Pulau di Indonesia).

Pemahaman ini penting karena 1 saj pulaub terluar itu hilang maka NKRI tida utuh lagi seperti sekarang. Apakah pemerintah, DPR dan rakyat Indonesia lainnya perduli? Yang saya tahu malah DPR mau meloloskan UU APP. Kacau (Johanis, Oemasi)

Anonim mengatakan...

Satu keomentar lagi tenang p Ndana, pulau ini sekarang tidak lagi berpenghuni kecuali 17 anggota marinir AL. Sekarang yang terkenl adalah banyak rusa sehingga p ndana termasuk kawasan konservasi (J,Oemasi)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Di chatt box ada di singgung 21 org mati karea rbutan zakat 20 ribu. Saya kira ada 2 hal:

1. Pemerintah kita tidak pro poor. Mereka pro pasar. Mereka neo-liberal. Kita sudah diskusikan itu dna BM memang pantas kecewa.

2. Pemerintah SBY-JK menipu dengan mengatakan bahwa jumlah orang miskin di Indonesia sudah berkurang. Apa komentar SBY-JK dengan fakta di Pasuruan? Kemiskina dipakai oleh SBY-JK sebagai komoditas kampanye tebar pesona. SBY presiden yang sejak awal hanya tebar pesona. Doktor pertanian tetapi tidak becus. BM sebagai alumni IPB ikut malu ko tidak tu? Dulu saya pro berat dia tetapi sekarng, bikin kecewa saja (J, Oemasi)

mikerk mengatakan...

Bung John,

Terima kasih tambahan komentarnya tentang P.Ndana. Semoga bermanfaat.

Tentan SBY-JK, andalah yang memilihnya, saya tidak ha ha ha ha ha. Shalom