Kamis, 22 Mei 2008

1 Bulan Sudah Sang Guru Tua Pergi. Kami Ikhlas Meski Tak Susut Jua Air Mata Kami (Puisi ini Untukmu)

Sahabat Blogger yang budiman. Seperti yang anda ketahui, 1 bulan lalu saya kehilangan Ayahanda tercinta. Ketika itu saya menyebutkannya sebagai sang Guru Tua. Karena dia memang Guru. Guru sejati.

Kami, saya dan saudara-saudara, ingin mengenangnya meskipun sedih. Kami sebenarnya ingin melanjutkan hidup secara normal tanpa perlu terlalu mengenangnya, Tetapi sayang, kami punya segudang alasan untuk tetap mengenangnya. Dia memang tak mudah dilupakan. Tak mungkin dilupakan. Biarkanlah kami mengenangnya sejenak meski hanya lewat puisi.

Maafkan saya karena di sini saya tidak dapat memberikan alasan mengapa puisi-puisi ini yang dipilih. Saya hanya ingin mengatakan ini: Silakan sahabat sekalian merasakan, tidak perlu terlalu dipikirkan (karena cinta memang kadang-kadang melintasi akal) keberartian orang-orang tercinta di sekitar kita. Lalu, cintailah mereka apa adanya. Jangan sampai terlambat. Jangan sampai penyesalan itu datang ketika mereka tiba-tiba menghilang dan tiada.

Mencintai orang-orang terdekat seperti itu mungkin merupakan salah satu cara terbaik untuk mulai mengerjakan KASIH. Siapapun Anda. Mungkin pula dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk mulai memperbaiki cinta kepada Indonesia. Kepada Ibu Pertiwi, yang sedang lara. Di dalam sebuah buku tua ada tercatat begini: barang siapa setia dalam perkara kecil maka dia dapat setia dalam perkara besar.

Selamat menikmati.

Pantun Duka Cita
(Petikan dari Pantun Melayu)

Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Bapak mati Ibu tak berdaya
Kemana untung diserahkan

Besar buahnya pisang batu
Jatuh melayang selaranya
Saya ini anak piatu
Sanak saudara tidak punya

Tanya Sang Anak
(Petikan dari Khalil Gibran)

Dan kau adalah segalanya buat kami.
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.
Tawamu adalah tawa kami.
Tangismu adalah air mata kami.
Dan cintamu adalah cinta kami.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Apa itu Cinta, Ayah?
Apa itu cinta, Ibu?
Sang ayah dan ibu pun tersenyum!
Dan mereka pun menjawab,"Kau, kau adalah cinta kami sayang.."


Sang Anak
(Khalil Gibran)

Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Dad
(Judy Burnette)

Dad...so many images come to mind
whenever I speak your name;
It seems without you in my life
things have never been the same.

What happened to those lazy days
when I was just a child;
When my life was consumed in you
in your love, and in your smile.

What happened to all those times
when I always looked to you;
No matter what happened in my life
you could make my gray skies blue.

Dad, some days I hear your voice
and turn to see your face;
Yet in my turning...it seems
the sound has been erased.

Dad, who will I turn to for answers
when life does not make sense;
Who will be there to hold me close
when the pieces just don't fit.

Oh, Dad, if I could turn back time
and once more hear your voice;
I'd tell you that out of all the dads
you would still be my choice.

Please always know I love you
and no one can take your place;
Years may come and go
but your memory will never be erased.

Today, Jesus, as You are listening
in your home above;
Would you go and find my dad
and give him all my love.


I Love You Daddy
(Ricardo & Friends)

Daddy
You know how much I love you
I need you forever
I 'll stay by your side
Daddy oh Daddy
I want always bliss you
But I never stop trying
to be your number one

You understand me....
You teach me how to pray..
And you play the game I love to play
I have no fear here when you are near
You guard me through the darkest night

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar

Daddy
You know how much I love you
I want you to help me
Please show me the way
Daddy oh Daddy
Sometimes I might do wrong
But I never stop trying
To be your number one

I wanna show you
I'll be as strong as you
When I grow up I still look up to you
So have no fear here I believe here
I will be my daddy's boy

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar

The one in a million and a million in one
Forever I want to be by your side
You're in a million
Show me the way
Guide me through my night

Tears In Heaven
(Eric Clapton
)

Would you know my name
if I saw you in heaven?
Would it be the same
if I saw you in heaven?
I must be strong and carry on,
'Cause I know I don't belong
here in heaven.

Would you hold my hand
if I saw you in heaven?
Would you help me stand
if I saw you in heaven?
I'll find my way through night and day,
'Cause I know I just can't stay
here in heaven.

Time can bring you down,
time can bend your knees.
Time can break your heart,
have you begging please, begging please.

Beyond the door
there's peace I'm sure,
And I know there'll be no more
tears in heaven.

Would you know my name
if I saw you in heaven?
Would it be the same
if I saw you in heaven?
I must be strong and carry on,
'Cause I know I don't belong
here in heaven.

'Cause I know I don't belong
here in heaven.

(Terima kasih untuk NK yang telah mengirimkan Puisi "Dad". Also tHanx for Wilmana atas kiriman lirik "I Love You Daddy")

28 komentar:

Anonim mengatakan...

ah bagus sekali....

Tapi puisi dan kalimat-kalimat bijak ini hanya sedikit mengobati kerinduan kami pada opa tercinta. masih terlalu banyak kenangan pada Opa "sang Big Bos" ini. untuk menggambarkan bagaimana sosok opa mungkin satu isi blog ini tak bakal cukup menampungnya.

Selamat jalan opa, pasti kitong akan kumpul di suatu tempat (beta curiga di "tempat itu" pasti kitong ada kena suruh-suruh/ perintah dari si Big Bos ini. Ha..Ha).

-n-

Anonim mengatakan...

Setuju, si Bigboss ini di mana saja pasti akan main atur, main perintah, main mangomel dan ...ahaaaaa.....main tampar dengan tangan kirinya yag dahsyat itu ha ha ha ha (mikerk)

Anonim mengatakan...

Hah, hah, hah... beta parna sms ma di kupang, be bilang, "ma, kira-kira sang kekasih hati itu ada beking apa eee disana?" Ma bilang, "Pasti bapa ada pimpin rapat dan pasti dia senang sekali, karena rapatnya kali ini son akan parna barenti. Kekal selamanya."

Hah, hah... salam salang untuk alm. Ayahnda 'disana.'

Anonim mengatakan...

Ralat:

Salam sayang untuk alm. Ayahnda 'disana.'

Anonim mengatakan...

Oh iya, dia memang akan pimpin rapat tanpa bisa dipanggil dan kas ingat minum obat, makan siang, urus-urus: luji pung tensi, uli pung nakal, dina pung kake'ek, kana pung jao di luar negeri, ina pung dagangan tianshi, dan seterus-seterusnya....aweeee,....sebenarnya yang sedih ini adalah kitorang dan bukan dia, sang guru tua itu.....Dia sudah bahagia bersama Tete Manis di Suega.....
(tolong kastau ina, gela, dina dll ko...masuk ke blog ini dan kasi komentar tentang bapatua dolo. Nanti bt bekin tulisan kecil untuk peringatan 40 hari nanti....tolong eeee beta sonde punya alamat e-mailnya dorang) (mikerk)

Anonim mengatakan...

Beta lia-lia bapa pung foto ni, be jadi ingat sebuah lirihan kata bapaa.

Beta tinggal paling jao. 2 ato 3 kali terakhir pi libur dan katumu bapa dan saat harus kembali, abis ciom idung, dia suka bilang, "Eee... tartau lu kapan kambali lai buat lia sang katong disini. Mungkin lain waktu lu kambali, beta su putus nafas." Akhirnya betul, terakhir beta pulang hanya untuk kubur bapa, hikss...hikss...

Perasaan beta sekarang agak aneh. Kalau dulu bapa mas ada, be kalau pi karja cari doi agak semangat. Pikir beta, "kalau uang su cukup, na mau pulang pi lia bapa dan mama. Mau pulang ke rumah." Sakarang ni beta pikir, "Walau uang su cukup, beta mau pulang kemana??"

Walau mama mas ada, tetapi 'picture' rumah beta su son lengkap lai, hikksss....hiksss...

Kemana saya harus pulang????

Anonim mengatakan...

coba perhatikan bae-bae opa pung muka yang "godfather" abis deng oma pung muka yang lemah lembut (jawa tulen na). sedih sekali e..

tapi lucunya coba kalo kitong bayangkan saat itu opa ada marah-marah dan oma cuma bisa senyum-senyum sa. ha..ha. itulah selama berpuluh-puluh tahun opa pung "tabiat" yah seperti itu.

sekarang sapa yang berani tegur opa o??? yang setua ini sa opa pung suara marah-marah bagaikan petir di siang bolong atu kalo jaman sekarang bagaikan harga BBM yang mau nae. Mengejutkan. Ha..ha

tapi beta kemaren su nonton opa pung video dari meninggal sampe pemakaman. aduh padahal su 1 bulan (hari ini tepat 1 bulan o... Ingat ko sonde??) tapi tetap sa air mata jatuh meleleh ju. Opa e.... masih talalu banyak janji yang beta blom lunasi, masih talalu banyak opa pung nasihat beta blom ikuti. kitong masih rindu opa..

-n-

Anonim mengatakan...

@-n-

Ente bilang Opa pergi... Emangnya pergi ke mana? Menurut Beta paitua cuma malih rupa... Mungkin sekarang sedang berdiri persis di ente pung samping. Hanya kalo dulu bisa dipegang dan diraba, mk sekarang hanya bisa dirasakan. Krn itu, berbahagialah... Jgn bikin paradox bau eh maksudnya baru.

@BigMike,

Beta ju mo sumbang lirik bagus berikut ini. MOga2 pas KPS 40 tahun, BigMIke bisa nyanyikan di depan Jemaat.

I LOVE YOU DADDY
Ricardo & Friends

Daddy
You know how much I love you
I need you forever
I 'll stay by your side
Daddy oh Daddy
I want always bliss you
But I never stop trying
to be your number one

You understand me....
You teach me how to pray..
And you play the game I love to play
I have no fear here when you are near
You guard me through the darkest night

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar

Daddy
You know how much I love you
I want you to help me
Please show me the way
Daddy oh Daddy
Sometimes I might do wrong
But I never stop trying
To be your number one

I wanna show you
I'll be as strong as you
When I grow up I still look up to you
So have no fear here I believe here
I will be my daddy's boy

I love you Daddy...
You are my hero (and you always in my dream)
I love you daddy oh daddy
You are my superstar
2x

The one in a million and a million in one
Forever I want to be by your side
You're in a million
Show me the way
Guide me through my night

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

He he he... Ada ralat...

Bukan KPS 40 tahun..., tapi KPS 40 hari.... Mhn maklum.

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

Pak mike, puisi dari Wilmana segera diposting. Edit dan tempal langsung. Saya terharu sekali. SAya juga mau bersaksi bahwa ketika pemakaman pak Robert kita orang di Kupang pada terheran-heran karena ada prosesi penguburan yang panjang dan berjalan sampai malam. Baru saya sadar bahwa kalau orang baik maka apa saja mau dilakukan orang untuk menghormatinya. Sebagai warga GMIT kami kehilangan. Ssya ikut sampai pekuburan tetapi tidak sempat berjabat tangan dengan pak MIke. Teruslah berkarya dan jadilah pengganti pak Robert (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Bigmike, saya bersukur bisa bertemu blog ini. Dalam kesusahan hati saya karena ayahanda saya juga baru meninggal sebulan lalu di Ruteng saya sangat terhibur dengan serial artikel Kasih dan artikel hari ini. (Sherly, Oebufu).
saya terpaksa berhenti nulis karena saya menangnis sekarang ini....

Anonim mengatakan...

Maaf, tadi sore saya agak sulit mengendalikan diri. Intinya, Bigmike, saya suka tulisan anda. Dapat menjadi air segar bagi hati yang resah. Kalau anda mengagumi ayahanda maka saya mengagumi buah karya ayahandamu yaitu anda sendiri (Sherly, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Bigmike, saya mengagumi bapak robert ketika dia menjadi kakanwil dikbud. Mutu NTT dapat ditingkatkan di tingkat nasional meskipun kami dulu harus membanting tulang supaya bisa lulus SMA. Saya semakin kagum ketika dia banyak mengorbankan uang pribadinya ketika bersemangat mengkoordinir kami yang muda-muda di dpd PDKB NTT. Sekarang saya kagum pada anda dengan pikiran-pikran anda, baik di kampus, di ruang seminar dan di blog ini. Hormat saya untuk Bigmike dan seluruh keluarga pak robert (Eman, Cafenet, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Hey Sherly, tampaknya anda dari cafe net juga ya? (Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Selama ketemu lagi ya Bigmike. Satu lagi posting yang menyejukkan hati. Puisinya dari mana-mana tetapi cara merangkai dan mengantarkannya memang warna khas Bigmike.Ikut bersedih bersama Bigmike tetapi yooo seperti kata puisi Khalil Gibran ....kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau....Semangat dan nulis lagi yang banyak. Matur Nuwun yoooo mas Bigmike tapi yooo ojo kesuen ngeposting tulisan baru. Juga salam untuk ibu Sherly yang kemarin lusa menyapa saya (Yeni, Srby)

Anonim mengatakan...

mau malih rupa kek, mau berdiri si beta pung samping kek tapi opa tetap sa sonde ada kalo beta pi rumah atas. sonde ada lai opa pung nasihat-nasihat lai..

tapi betul kalo opa pung semangat masih tetap ada. opa pung pesan yang beta belum kerjakan masih banyak.

betul juga kitong sebenrnya harus bahagi karna ternyata banyak pelajaran, hikmah di blik "kepergian" opa.

-n-

Anonim mengatakan...

I Love You Bigmik with all your choises poetry. GW bangeeeetttttt. //Pritha//

Anonim mengatakan...

I Love You Bigmike with all your choises poetry. GW bangeeeetttttt. //Pritha//

Anonim mengatakan...

I'm a Khalil Gibrans admirer to like //Pritha//, and of course, Bigmike (Ade, Bdg)

Anonim mengatakan...

Mana posting barunya?

Anonim mengatakan...

Selamat hari minggu. Aq nyari tulisan baru nih (Widayantox, JgJ)

Anonim mengatakan...

Selamat hari minggu juga nih untuk Bigmike. Lanjutkan dong artikel tentang Indonesia Bangkit. Siapa tahu Bigmike cocok jadi anggota DPR asal NTT. Biar kualitas anggota DPR RI asal NTT tidak bkin malu (Eman, Oebufu)

Anonim mengatakan...

Wah Thanx berat nih. Pagi-pagi mbaca Khalil Gibran. TOP dahhh. Eh, pantun melayunya dapat di mana tuh…cute tetapi tetap mengharukan. Salam Blogger (King Rossi, JKT)

Anonim mengatakan...

Buat om "Big Mike", biar pun "Sang Guru Tua" sudah pergi ... masih ada sang "Nyora Tua" ... (Sebutan buat istri sang guru) Masih ada ...

Ini sekadar tanda simpati dan kekaguman buat karya2 Sang Guru Tua ...

Copy paste dari Motivasi dot net ...


KALAU AKU SUDAH TUA

Kalau aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Kalau pakaianku terciprat sup,
kalau aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Kalau aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu
yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan,
janganlah memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil,
aku selalu harus mengulang cerita
yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tertidur.

Kalau aku memerlukanmu untuk memandikanku,
janganlah marah padaku.
Ingatlah sewaktu kecil aku harus memakai
segala cara untuk membujukmu mandi?

Kalau aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi
dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar
menjawab setiap "mengapa" darimu.

Kalau aku tak dapat berjalan,
ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau
belajar berjalan waktu masih kecil.

Kalau aku seketika melupakan pembicaraan kita,
berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting,
asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Kalau kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika
kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk
bagaimana menjalani kehidupan ini,

Sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran,
aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur,
dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu


Salam Kenal ... "Teman Kana" ...

Anonim mengatakan...

Atas nama Mama Nyora, kakak, adik, anak, ponakan dan semua cucu nyora: perkenankan saya mengucapkan banyak terima kasih atas kiriman puisi yang sangat indah ini. Tuhan Mmberkati

mikerk mengatakan...

Atas nama Mama Nyora, kakak, adik, anak, ponakan dan semua cucu nyora: perkenankan saya mengucapkan banyak terima kasih atas kiriman puisi yang sangat indah ini. Tuhan Mmberkati

Anonim mengatakan...

OPA ADA TELPON OPA ADA TELPON OPA EEEE ANGKAT SUDAH....
Ring tone kesayangan sang Guru Tua seolah menjadi saksi bahwa sang Guru Tua sudah tidak dapat menerima telpon dari siapapun didunia ini. Tapi kenangan, spirit dan juga bekas TANGAN KIRI akan se;lalu dan terus membekas di hati dan hidup ini....itu
selamat jalan Papa, sampe ketemu lagi kami selalu rindu dengan mu bapa sayang.....
JRK

Anonim mengatakan...

@"teman kana"

Hiksss...hiksss... teringat akan ibundaku dikampung yg sedang menjalani sisa hidupnya. Sedang sendiriankah dia? Adakah org disampingnya untuk mendengar kata-katanya?

Terima kasih...terima kasih.


*sambil berlinang air mata*