Kamis, 01 Mei 2008

The Ascension of Jesus

Berbicara tentang Kematian Yesus bukan perkara gampang. Tentang Kebangkitan, sungguh sulit. Tetapi tentang Kenaikan Yesus, nah ini dia....paling sulit. Kematian Yesus, meskipun beberapa kalangan menolak faktanya, tetapi sebagai fenomena alami mudah diterangkan. Kematian Yesus dapat dikonfirmasi oleh berbagai kesaksian, bahkan oleh mereka yang tidak menyukai Yesus dan pekerjaan-Nya. Kebangkitan Yesus, meskipun sulit diterangkan secara ilmiah tetapi bagi kita tersedia keakuratan kesaksian beberapa ahli sejarah paling awal. Bagaimana dengan peristiwa Kenaikan Yesus ke Surga? Peristiwa ini menjadi sulit dijelaskan karena konsep kenaikan itu sendiri. Kalau benar Yesus naik maka bagaimana konsep ruang dan waktu dari sesuatu yang namanya Surga.? Apakah Surga itu letaknya di atas? Sampai di mana batas yang disebut atas itu? Dalam semesta (universe) yang mega luas, bisa mencapai ratusan juta tahun cahaya jarak antara galaksi dan bahkan terus berkembang, di mana letak Surga? Apakah Surga lalu mirip planet tempat tinggalnya para Alien? Apakah Allah dan seisi Surga tergolong Alien? Wah, repot dan membingungkan.

Jika Kematian dan Kebangkitan-Nya memiliki beberapa sumber kesaksian maka gilirannya Kenaikan Yesus, kita mungkin hanya punya kesaksian para penulis Perjanjian Baru. Sekadar catatan bahwa sejak membicarakan rangkaian peristiwa Kematian, Kebangkitan dan sekarang, Kenaikan Yesus, saya berusaha meletakan kesaksian Alkitab pada bagian akhir. Bukan karena pengabaian. Tidak dan tidak mungkin saya melakukan itu tetapi justru untuk mencari sumber-sumber lain yang dapat memperkuat kesaksian Alkitab. Maksudnya: saya ingin menunjukan bahwa tentang peristiwa-peristiwa itu, penulis Alkitab tidak sendirian. Namun hal ini, kelihatannya tidak dapat saya lakukan sekarang. Sekarang saatnya saya harus membiarkan Alkitab bersaksi dan membela kesaksiannya sendiri. Menyerahkah saya? Tidak. Sebagai ilmuwan saya sangat paham tentang langkah-langkah ilmiah dalam menemukan kebenaran. Jika catatan Alkitab tentang kenaikan Yesus ke Surga adalah suatu teori ilmiah maka ia hanya akan dianggap sepanjang belum ditemukan suatu teori baru yang mematahkan kebenaran teori yang lama. Teori baru tersebut bukan saja memenuhi syarat pengajuan tetapi juga harus memenuhi syarat penerimaan oleh publik. Lha, kalau teori tentang Kenaikan Yesus, meskipun sudah diajukan berbagai teori baru, tetapi jika faktanya sampai hari ini masih dipercaya oleh paling kurang 2.1 milyar penduduk dunia yang beragama Kristen (Protestan maupun Katolik) dan populasi ini dominan, maka dalam perspektif kerangka pikir proses ilmiah harus dikatakan bahwa teori Kenaikan Yesus ke Surga masih benar. Itu saja.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksudkan dengan peristiwa Kenaikan Yesus? Lalu, seberapa penting peristiwa itu bagi kemanusiaan?

Dari Wikipedia, the free encyclopedia, kita memperoleh informasi sebagai berikut:

The general and most common understanding of the Christian doctrine of Ascension holds that Jesus bodily ascended to heaven in the presence of his apostles, forty days following his resurrection. It is narrated in Mark 16:19, Luke 24:51, Acts 1:1-12,[1] and mentioned in John 20:17, Ephesians 4:7-13, Romans 10:5-7, 1 Timothy 3:16, 1 Peter 3:21-22. This is affirmed by Christian liturgy in the Apostles' Creed and the Nicene Creed.

Lalu, dari Wikipedia edisi Bahasa Indonesia diperoleh informasi tambahan sebagai berikut:

Mikraj Isa Almasih adalah nama alternatif untuk hari raya umat Kristen, Kenaikan Yesus Kristus atau kadangkala juga disebut Kenaikan Isa Almasih. Hari ini selalu jatuh pada hari Kamis, 40 hari setelah Paskah. Kisah ini ditemukan dalam Kisah Para Rasul 1:4-12. Setelah hari Paskah (kebangkitan Yesus dari kematian), para murid Yesus digambarkan masih belum memahami benar arti seluruh peristiwa yang mereka alami. Banyak dari mereka yang masih berharap bahwa Yesus akan memulihkan kerajaan Daud yang telah runtuh (Kisah 1:6).
Tetapi Yesus mempunyai misi lain yang bukan dari dunia. Ia berpesan kepada murid-muridnya: "... kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (ay. 8). Dan sesudah meninggalkan pesan itu, Kisah Para Rasul melukiskan Yesus terangkat ke sorga, sambil disaksikan oleh murid-muridnya. Peristiwa itu membuat mereka tercengang. Namun dua malaikat Tuhan menampakkan diri dan mengingatkan mereka akan pesan yang telah diberikan Yesus kepada mereka. Mereka menunggu sepuluh hari lagi di Yerusalem hingga datangnya hari Pentakosta, kemudian mereka mulai memberitakan Injil ke seluruh dunia.


Dari informasi di atas terlihat jelas bahwa dogma Kenaikan Yesus menunjukan adanya suksesi pekerjaan yang dilakukan Yesus. Sebagai Allah, Dia telah menunaikan semua misi-Nya di dunia. Setelah tugas itu selesai maka saatnya tiba untuk-Nya kembali ke kemuliaan asali-Nya. Lalu, manusia yang telah diselamatkanNya itu harus mulai bekerja untuk dirinya sendiri dan bagi dunia, dengan kekuatan yang diberikan Allah. Manusia harus bekerja sebagai utusan Allah ke seluruh penjuru dunia guna mengabarkan ceritera baik, yaitu Yesus telah mendamaikan manusia dengan Allah, Dalam perspektif lain, peristiwa Kenaikan Yesus berarti bahwa Allah memperkenankan manusia menjadi mitra kerja-Nya di dunia ini. Si pendosa ini, sekarang diberikan kesempatan oleh Allah untuk bekerja bersama-sama-Nya dalam merawat dunia ciptaan-Nya. Dalam perspektif lainnya, peristiwa Kenaikan Yesus dapat juga bermakna bahwa Allah telah melakukan pendelegasian kewenangan bagi manusia guna, di bawah bimbingan-Nya, melakukan hal-hal baik bagi dunia cipataan-Nya.

Jika benar demikian maka dalam peristiwa Kenaikan Yesus, Allah memberi pertanda bahwa manusia harus merupakan pekerja aktif bagi dunia. Hidupnya harus bermakna bagi dunia. Tidak bisa hanya untuk dirinya sendiri. Sebagai rekan sekerja Allah, manusia wajib merawat bumi, memajukan kesejahteraan, mengusahakan perdamaian, mengatasi kemiskinan dan masih banyak lagi merupakan hal-hal yang didelegasikan Allah kepada Manusia. Perhatikan bahwa, setelah Kenaikan Yesus, murid-muridnya lalu berkelling dunia untuk memberitakan Kabar Baik (Injil). Logikanya, Allah tidak mendelegasikan kewenangan untuk menciptakan tragedi bagi dunia apapun juga alasannya. Allah tidak mengajarkan tentang perusakan kehidupan. Allah tidak mengajarkan ketidak perdulian. Allah tidak meminta kita untuk menjadi raja korupsi, raja penyamun, rajanya pelanggar aturan dan raja-raja berbagai tindakan jahat. Allah tidak menginginkan kita menjadi bandit.

Allah juga tidak pernah mengajarkan kita untuk bertingkah laku mengambil peran Allah dalam menafsirkan perintah-Nya lalu menjadi jaksa, polisi, hakim dan sekaligus eksekutor bagi ajaran-Nya. Sekali lagi: Allah menginginkan Manusia mengerjakan hal-hal baik. Oleh karena itu, jangan menjadi jahat dengan alasan membela-Nya, mempertahankan kemurnian Ajaran-Nya, mempertahankan Kemuliaan-Nya dan lain-lain alasan yang sumir. Tidak perlu. Karena Allah, maha perkasa. Terlalu perkasa. Dia tidak perlu dibela oleh kita yang kecil. kerdil, picik dan hina dina ini. Sebaliknya, kitalah yang perlu dibela Allah karena kita lemah. Nah, bagi mereka yang gandrung akan kabar baik ini, saya ucapkan Selamat merayakan hari Kenaikan Yesus ke Surga. Tuhan Yesus Memberkati.
Keterangan: Gambar diperoleh melalui Googke Search

11 komentar:

Anonim mengatakan...

Amin Pak Mike. Wellcome Back

Anonim mengatakan...

simpel saja.
Tuhan Yesus yang kita kenal lewat Allah yang Tritunggal jauh melebihi segala akal pikiran manusia. so.... tentu saja segala perbuatan-Nya tidak dapat di"rasionalisasi" dengan pikiran manusia.
sehebat apapun ilmu pengetahuan, sedalam apapun manusia mencoba menelusuri kehidupan ini tetap saja ada yang saya namakan "faktor pembatas" yaitu Tuhan Allah.
ini sama dengan kejadian menara babel dimana manusia coba ingin merambah "wilayah kekuasaan Allah" tapi hasilnya??? Nol besar.

jadi singkatnya, Selamat hari kenaikan Tuhan Yesus, Tuhan Allah kita.....
Syaloom

(nrk)

Anonim mengatakan...

Bung Mike, tulisan yang bagus. Kata DR, Andar Ismail: Selamat Berpulih ya

Anonim mengatakan...

Thanx atas renunganya

(Yes)

Anonim mengatakan...

Ah... tara usa repot2... Peristiwa kenaikan itu yg dikenal org Jawa dg istilah malih rupa. Berpindah dunia, dari yang kelihatan menjadi tidak kelihatan. Karena sesungguhnya Yesus tidak ke mana-mana, kan? Dia tetap ada di samping kita, hanya jika tadinya masih nampak, kasat mata, setelah kenaikan menjadi tidak nampak. Tidak dapat diraba, tp dapat dirasakan. (Wilmana)

Anonim mengatakan...

Ia, bisa juga seperti yg dikatakan Wilmana. Tapi mungkin sudah gaya ilmuwan kayak Big Mike, yg sulit-sulit dibikin gampang lalu yg gampang dibikin sulit. Gitu ya Bigmike? ha ha ha Sorry tapi gua apreciate banget sama tulisan Bigmike. Coba blog ini dipublikasikan lagi karena banyak tulisan yg bernas

Anonim mengatakan...

@Bigmike

Salah satu tulisan yang paling saya gandrungi adalah tulisan yg berlabel "Renungan Kristiani."

Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan di Koran Tempo yang mengulas "Buku Dengan Hadiah BMW."

Buku yang dimaksud adalah karangan H. Insan L.S Mokoginta yg mengajukan 11 (sebelas pertanyaan) berkaitan dengan ajaran Kristen dengan hadiah Rp. 10.000.000.- Bahkan untuk pertanyaan tentang Kebangkitan Yesus penulis menyediakan hadiah mobil BMW bagi yang bisa menjawabnya.

Saya pun berpikir kalau...kalau... Bigmike tertarik menjawab secara serial pertanyaan2 tsb dalam blog ini. Let me know ya!

-nk-

Anonim mengatakan...

for NK,

Ah, silakan orang lain saja mengikuti iklan sayembara tersebut karena iman saya tidak dapat ditentukan oleh penulis sayembara. Biarkan saya bersaksi tentang iman saya menurut cara saya yang saya mau dan Tuhan menjadi penilai. Napas, makan, minum, orang tua, saudara-saudara, isteri dan anak2 saya adalah hadiah dari Tuhan kepada saya atas kesaksian saya tersebut. Apakah BMW sebanding dengan Anugerah tersebut? No at all.

Tolong NK lihat komentar Wilmana di posting terakhir dan beri komentar....(Wilmana adalah tuan VQ ha ha ha ketahuan)

Anonim mengatakan...

@Bigmike???

Rupanya bigmike tidak mata duitan, hah...hah... untuk itu patut saya ancungi jempol :)

Tentang usulan tulisan serial untuk menjawab pertanyaan -ada 11 pertanyaan- yang katanya mustahil terjawab tentu saja bukan untuk mendapatkan uang/bmw-nya tetapi menjadi semacan 'pergumulan' iman yg disaksikan bagi segenap sidang pembaca blog ini. Dengan gaya yang bernas versi bigmike saya kira kita semua akan banyak belajar ttg iman kita sendiri. Ketika 'dunia' bertanya, merupakan panggilan kita sbg org percaya untuk bersaksi. Begitukah???

Tentang uang/bmw-nya... biar itu bagian saya saja, karena jujur saya butuh, hah...hah... :)

Semoga bigmike tidak keliru menangkap artian komentar saya sebelumnya. Kalau sudah terlanjur terkesan kurang baik, saya mohon ampunan.

-nk-

Anonim mengatakan...

Ah, tidak apa-apa juga sebenarnya. Menjawab tantangan seperti sayembara itu juga bukan suatu kesalahan. Apalagi jika dikaitkan dengan kewajiban kita memberikan jawaban terhadap tantangan iman. Kelompok yang rajin melakukan hal ini disebut sebagai kelompok apologia. Contoh: alm. Hamran Ambrie dan dokter Surjadi. Beliau berdua bisa dengan sangat baik berperan di situ. Wilmana termasuk yang bisa dikategorikan dalam kelompok itu. Di masa lalu, sayapun bisa disebut tergolong ke situ namun dlam perkembanagan belakangan saya mengambil satu pilihan etis tertentu, yaitu yang disebut virtue ethics. Kebaikan, dan sudah barang tentu kebenaran, akan tampak karena dia memang baik dan benar. Lalu, itulah pilihan saya. Terhadap tantangan iman seperti itu, saya memilih untuk bersikap tidak membuang mutiara kepada babi. Cukup diberi contoh seperti apa yang dimaksudkan dengan kasih, kebaikan dan kebenaran. Saya sendiri melihat bahwa -nk- berpotensi besar untuk bergabung ke dalam kelompok apologetik itu. Itu penjelasan saya. Shalom (MikeRK)

Anonim mengatakan...

Blognya Menarik. akan saya tunggu updates berikutnya.
Salam kenal.

GBU