Rabu, 12 Agustus 2009

dina rade mengirimkan sebuah PENSIL sebagai kado HUT bagi IBUNDA (andai ibunda "masih ada")

Dear Sahabat Blogger,

Sejak bulan Januari 2009, saya dan 9 orang bersaudara lainnya, telah menjadi yatim dan piatu. Ibunda kami, Agustine Sabartinah, telah berangkat menuju negeri abadi bertemu Tuhan-nya. Mungkin oleh Tuhan, Ibunda telah dipertemukan dengan Ayahanda kami, Robert "SGT" Riwu Kaho, yang telah setahun lebih dahulu menempuh perjalanan abadi yang sama. Sejatinya kedua orang itu telah "menghilang" dari mata fana kami. Benar belaka begitu. Akan tetapi, filsafat manusia mengajarkan tentang sisi lain dari manusia selain badan, yaitu jiwa. Dan di dalam kesatuan badan dan jiwa itulah bersemayam sesuatu yang sangat Ilahiat, sebenarnya, yaitu KASIH. Dan di dalam KASIH itulah, kami diyakinkan bahwa "mereka ada bersama dengan Tuhan". Dan karena Tuhan itu Maha Ada maka mereka yang dekat dengan DIA-pun seharusnya masih tetap ada. Demikianlah, Agustine dan Robert sesungguhnya masih ada, kendati sudah tiada, karena kami punya KASIH.

Dalam terang KASIH itulah ketika pagi-pagi benar saya membuka e-mail, saya melih
at di sana ada kiriman artikel yang sangat bagus yang dikirim oleh seseorang yang bernama DINA RADE RIWU KAHO. Siapa dia? Ya, tak lain dan tak bukan adalah si Bungsu di antara kami. Setelah saya membaca artikel kirimannya, segera saja saya mengirim SMS kepadanya..."Dina, kasi ijin beta untuk memuat artikelmu dalam blog". "Bagus sekali" ....Dina setuju.... saya berbahagia....karena inilah kado yang amat indah untuk mama Tien tersayang yang besok akan berulang tahun yang ke-61. Hadiah dari Dina terasa indah karena substansi artikel itu berbicara tentang sesuatu yang sudah dilakukan oleh Agustine dan Kekasih hatinya, Robert, semasa masih bersama kami semua, yaitu menjadi sebatang PENSIL. ...whaaaaattttt????? pensil?????? apa bagusnya?????....ah sabar dulu....baca dahulu artikel dari Dina, si bungsu dalam urutan kelahiran tetapi adalah si sulung dalam hal ... perhitungan.....

SEBUAH PENSIL

Seorang pembuat pensil sebelum mengutus pensilnya ke dunia memberikan empat pesan.
  1. Kamu bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi hanya jika kamu mau berada di tangan seseorang;
  2. Kamu akan menderita setiap kali kamu diruncingkan, tetapi kamu perlu itu untuk menjadi pensil yang baik;
  3. Bagian yang terpenting dari hidupmu adalah bagian yang ada di dalam, bukan bagian luarnya;
  4. Pada permukaan mana pun juga, selalu tinggalkan jejakmu dan teruslah menulis.

Ilustrasi di atas menyimpan kebenaran filsafat dan rohani yang luar biasa. Pertama, kita memiliki potensi yang luar biasa dan mampu melakukan hal yang besar. kendati kita hanyalah sebuah pensil kecil. Syaratnya adalah jika kita membiarkan diri berada di tangan Sang Ilahi. Kedua, ada kalanya kita akan mengalami proses-proses pengeratan dan peruncingan yang sangat menyakitkan. Itu membuat kita sangat menderita, tetapi mau tidak mau kita harus melewati proses itu demi kebaikan kita sendiri. Proses pengeratan kedagingan kita akan membuat karakter Ilahi muncul dalam hidup kita. Ketiga, bagian yang terpenting dalam hidup kita adalah bagian yang ada di dalam. Jangan pernah terjebak dengan hal-hal yang hanya merupakan penampilan luar saja. Sang Pencipta Agung tidak pernah tergiur dengan topeng-topeng kita. Tuhan lebih melihat kedalaman hati kita. Keempat, di mana pun Sang Pencipta meletakkan kita di dunia ini, selalu harus kita meninggalkan jejak atau "tulisan-tulisan" yang benar-benar bisa memengaruhi orang yang "membacanya." Jadilah manusia yang berpengaruh dan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap orang yang bertemu dengan kita. Ketika rekam jejak kita bagus maka nama Sang Pencipta, yang membuat pensil-pensil itu, akan semakin harum dan dicintai oleh banyak orang

SUDAHKAH KITA MENJADI PENSIL
YANG MENINGGALKAN GORESAN MENDALAM?

Begitulah sahabat blogger yang budiman. Kiriman hadiah dari Dina, yang dia dan kami persembahkan bukan saja untuk Ibunda terkasih kami, Agustine Sabartinah - di gelombang radiasi manapun dia berada saat ini - tetapi juga untuk kita semua. Semoga bermanfaat.

Ini Pensil
Pensil untuk menulis di buku
Mau?????

Untuk Ibunda terkasih, saya persembahan sebuah lagu yang diciptakan Oleh Guruh Soekarno Putra bagi Ibundanya, yaitu "melati suci" (bunga melati adalah bunga kesayangan Ibunda). Damailah bunda. Damai.....


Tabe Tuan Tabe Puan

32 komentar:

mikerk mengatakan...

"melati suci:

ciptaan Guruh SP dan dinyanyikan Tika Bisono

Putih.. putih melati
mekar di taman sari
semerbak wangi penjuru bumi

Seri .. seri melati
bersemi anggun asri
kucipta dalam gubahan seni

Tajuk bak permata
siratan bintang kejora
‘kan kupersembahkan
bagimu pahlawan bangsa

Putiknya pesona
rama-rama ‘neka warna
‘kan kupersembahkan
bagi pandu Indonesia

Su ci.. suci melati
suntingan ‘bu Pertiwi
lambang nan luhur budi pekerti

~{}~

Tajuk bak permata
siratan bintang kejora
‘kan kupersembahkan
bagimu pahlawan bangsa

Putiknya pesona
rama-rama ‘neka warna
‘kan kupersembahkan
bagi pandu ( bagi pandu.. bagi pandu.. ) Indonesia aa~ aa~

Lambang nan luhur budi pekerti

Ooh melati…
Ooh melati..
Ooh melati…

mikerk mengatakan...

Psoting ini saya persembahkan untuk semua yang berulang tahun di bulan Agustus.

Beberap yang dapat diingat adalah:

1. Ina Riwu Kaho, 5 agustus
2. Michael Patty, 6 agustus
3. tante Nella RK, 9 agustus
4. Mama Tien, 13 Agustus
5. "King" bung Roni RK, 14 agustus
6. Indonesia, 17 Agustus

Anonim mengatakan...

to kaka BM dan dina
terimakasih atas tulisan yang selalu membuat selalu merasa bahwa mereka berdua, bapa dan mama selalu ada dan dekat dalam setiap langkah beta.
ada juga titipan hadiah buat mambre tersayang di sana. sebuah lirik yang dikutip dari sebuah karya iwan fals

IBU
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....

DTN=

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Substansi posting mengingatkan gw akan posting tentang "rumput yang mau bersukur". Saya kiri hal ini semacam penegasan sikap BM bahwa tak perduli siapa kita di dunia ang penting apa yang kita kerjakan dapat mendatangkan kebaikan bagi sesama.

@ Dina,

two thumbs up deh...mantap...
(Ryan)

Anonim mengatakan...

Bigmike,

posting dong lagu Ibu (Iwan Falz) (Ryan)

Unknown mengatakan...

waduuuuhhh posting ini mengingatkan saya akan sebuah pepatah jepang yang tertemmpel di dinding ruang kuliah dulu di negerinya Obama.

Bunyinya begini:

""Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil
ada penghapusnya"

Unknown mengatakan...

Lantas oleh seorang Lectur dalam kelas management pemasaran, keturunan jepang, Prof. Charles "charly" Yamada menceriterakan sebuah kisah tentang pensil dan pembuatnya.

Sebuah pensil akan segera
dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu
dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa
wejangan pun diberikan kepada si pensil.

Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang
sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa
pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu
gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu
gagal."

Unknown mengatakan...

"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan
mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan
membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".

"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang
penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam
dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi
manusia".

Unknown mengatakan...

log

Selasa, 2009 Mei 05
Filsafat Pensil
"Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil
ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)

Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh
hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera
dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu
dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa
wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh
si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.


"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang
sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa
pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu
gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu
gagal."


"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan
mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan
membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".


"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang
penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam
dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi
manusia".


"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan
bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan
manusia yang menggunakanmu" .


"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan
itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya.
Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil
yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi
hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai
tujuanmu dibuat".

Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya,
dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang
membutuhkannya.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

So, terima kasih kepada Bigmike dan Dina yang telah memposting arikel ini. Hal yang bukan saja membawa kenagan beberapa tahun lampau tetapi juga mengingatkan tekad saya yang kepingin menjadi "pensil".

Maka, kalau BM menanyakan jadi pensil, mau? jawab saya pasti, mau!!!!!

Dan posting ini sangat indah sebagai kado untuk Ibunda terkasih. Damai...Damai....

Unknown mengatakan...

Ada yang hidupnya bukan seperti pensil dan juga bukan melati suci...mereka adalah teroris...siapapun mereka itu...Nurdin M Top kek, Ibrohim kek, Dian Permana kek ..siapa saja.... mereka jahat....

Unknown mengatakan...

Asik juga posting ni...dulu BM menulis tentang filsafat rumput hari ini Dina menulis tentang pensil..OK punya dech...intinya adlaah bergunalah sebagai manusia karena hal itu adalah "persembahan terbaik" bagi sang Pencipta. Syalom

Unknown mengatakan...

Hmmmm...dipikir-pikir bagus juga memposting lagu Ibu dari Iwan Falsz. Keren tuh

Anonim mengatakan...

Pengantar dari BM, isi posting dari Dina dan lagu melati suci bikin saya merinding. Mengharukan, sedih, menyadarkan dan aneka rasa lainnya. Thanx (Eman, CN, TDM)

Anonim mengatakan...

Lihat, jika ditarus berjajar seperti itu maka kelihatan bahwa wajah mister michael mirip ibundanya. Kasih terhadap mama memang tidak bisa dihalangi oleh kematian sekalipun. (John Oemasi)

Anonim mengatakan...

Oh ya, adik BM, yaitu Dina, mirip Pak Robert. Kata kami di Kupang, anak laki-laki akan lebih dekat dengan mamanya sedangkan anak perempuan akan dekat dengan bapaknya. (John, Oemasi)

sastavyana blog's mengatakan...

Sorga di bawah telapak kaki Ibu. Percayalah

mikerk mengatakan...

Thanx bagi sahabat yang sudah berkunjung dan berkomentar. GBU

Saya memutuskan untuk tidak memposting lagu "Ibu" karya Iwan Fals karena lagu "melati suci" cukup mewakili "kebeningan" hati Ibunda kami, Agustine Sabartinah. Lagu "Ibu" dar Iwan Fals akan saya posting pada kesempatan yang tepat.

Anonim mengatakan...

@ A'a Tana

Kami terkenang kalu pergi mau ketemu Mone Ama Robo Riwu dan diterima Mama Oma. Beliau tersenyum dan bercanda sejekan dengan kita. Kalau bapa sudah datang Mama Oma hilang sudah ke belakang. Kita tinggal tunggu dapat teh atau roti. Kita jadi rindu sama kedua orang tua kita itu. Seandainya Mone Ama Robo Riwu masih ada, hampir seluruh masyarakat di Sabu mau beliau jadi Bupati (Savunesse)

mikerk mengatakan...

@ Ari Tana Savunesse,

Ketika membuka hari ini, sayabangun dan berdoa...wajah bapa dan mama melintas....tersenyum.....saya cuma bisa "berbisik:

..slamat ulang tahun mama
..slamat berbahagia bapa...
..beta rindu...

mikerk mengatakan...

saya membuat beberapa penyuntingan. GBU

poempuisi mengatakan...

There is a love, a special love,
that is for you alone.
There is a place deep in my heart
that only you can own.
I will always love you, forget you never.
The love of my life, forever and ever.

Anonim mengatakan...

Yang terkasih memang akan tetapi hidup. Mereka tidak pernah mati karena karya mereka ada di sekitar kita (Julius)

miss J mengatakan...

Sebuah pensil.. kecil,, tetapi ternyata sarat makna yach,, touch banget ni artikel.. salam kenal mike,, thanks ya dah berkunjung n comment to my blog.. Have a great day!! ^_^

tuteh mengatakan...

Untuk yang terkasih, selalu kita ingin yang terbaik ya, Pak...

Anonim mengatakan...

@ Broer Mike,

1. Posting yang jempolan;

2. Mama Tien dan Bapa Robert memang memberi kenangan tersendiri. Rumah terasa berbeda dibandingkan ketika berdua masih ada. Untung Broer sering bikin kegiatan di situ sehingga kilaunya sedikit terasa kembali;

3. Beta ingat Dina adalah adik bungsu yang suka menari di bunga-bunga ha ha ha ha ha...besong talalu banyak na jadi ingat satu-satu susah sekali ha ha ha ha....

(A9ust)

Anonim mengatakan...

@ Ama Ludji,

Breta jadi ingat beta pung bapa deng mama eee....

'''sesungguhnya masih ada, kendati sudah tiada, karena kami punya KASIH...

....Damailah bunda. Damailah Ayah.....

(A9ust)

Unknown mengatakan...

@ Pace mikerk,

Posting ini membuat saya teringat akan mama saya yang juga sudah berada di surga sejak 2 tahun lalu. Mengharukan dan menyentuh...ko memang bisa bikin kacau perasaan...

Unknown mengatakan...

karena ko bikin sa menangis maka sa tra mau critra lucu. Sa mo menyanyi lagu ...

...Di waktuku masih kecil… gembira dan senang… tiada dukaku kukenang tak kunjung menyerang di sore hari yang sepi ibuku bertelut sujud berdoa kudengar namaku disebut… Di doa ibuku namaku disebut, di doa ibu kudengar ada namaku disebut…

Anonim mengatakan...

Untuk semua Inang yang sudah melahirkan dan membesarkan kami semua, di seluruh dunia...we love u full....(Binxars)

Unknown mengatakan...

@ bm,

Ada posting untuk 17-an???? ditunggu lho....