Selasa, 17 Maret 2009

inga.....ingaaaaa......tiiiiing: kita di bawah naungan bendera yang sama meski kampanye mungkin membelah kita

Sahabat Indonesia,

Musim kampanye terbuka dalam rangka pemilihan umum legislatif telah tiba. Keriuh rendahan ada di sana dan di sini.... heeeiiii .... saya suka si merah......gw sih milih si kuning ajah .... abdi mah biru teaaaaaa.....kulo nderek sing ijo-ijoooo ..... eeehhhh kitorang suka yang warna ungu moooo.......lalu, semua kita terbelah dan berbeda sesuai warna favorit kita. Dan cilakanya, di hadapan kita tersedia 38 "kotak" yang berbeda + "kotak-kotak" lokal di Aceh + kotak berwarna putih yang siap memisahkan dan membelah kita. Dan ada yang lebih cilaka lagi: dari dalam rumah yang satu ada si abah, ambu, teteh, kang mas, dimas, paman, dan atau bibi beramai-ramai menjadi calon anggota legislatif. Dari kotak dengan warna yang berbeda. Memilih si ambu ..... eeehhhh .... si teteh ngambeg ke kita. Menimbang untuk mencontreng gambar si akang ... wadaaaaooowww ....... si eneng geulis tersinggung. Bersimpati pada si mas ...eeeealaaaaaahhhh ....... kok si mbakyu nesa-nesu ora karuannnn.......tttooooobbbbiiillllll........wwwuuuiiiiiuuhhhhhh.....

Dan lalu, begitulah sidang pembaca. Tanpa terasa kita sekarang memasuki suatu situasi di mana kaki kita serasa berdiri di tubir jurang: perpecahan. Mungkin kita menyangkalnya akan tetapi sejarah bangsa kita mengajarkan fakta bahwa ketika di mulut kita berteriak.... bersatulah ..... lihatlah....diam-diam kita mempersiapkan diri untuk ...... bercerailah......

Di situs berita www.detiknews.com, terbetik kabar bahwa bapak Ketua KPU Abdul Hafiz Ansyari mengatakan bahwa : "kami juga melarang para parpol melakukan pawai selama kampanye dan jangan sampai berbarengan kampanye konvoinya". Mudah ditebak mengapa sang Ketua KPU berseru demikian. Ya, pastilah untuk menghindarkan kemungkinan terjadi nya kerusuhan massa. Mengapa demikian? Perhelatan demokrasi di Indonesia yang seharusnya membawa niveau pesta lebih sering tampak sebagai ajang perkelahian antar gang. Saya tidak tahu, terbuat dari bahan baku apa syaraf-syaraf emosi bangsa kita ini. Disenggol sedikit langsung berantem. Mudah marah dan mudah tersingung tetapi anehnya ... amat gemar berolok-olok. Suka menghina. Lebih aneh lagi, orang-orang pemarah ini setiap hari Jumat tidak pernah alpa mengunjungi Masjid. Setiap hari Minggu rasa-rasanya si penaik pitam itu rumahnya berpindahkan ke samping Gereja. Pura dan Kuil seolah nama tengah mereka.....ajaaaiiibbbbb.....ajooooooaaaaaiiiibbbbb......rajinnya sembahyang = rajinnya bertengkar.

So, sebelum semua pihak, apakah itu pemilik, pengurus dan suporter kota-kotak berwarna-warni itu beraksi lebih jauh dan memaksa kita terbelah tak karuan maka marilah kita ingat kembali himbauan arif berbagai pihak......pemilu adalah pemilihan umum bukan pembuat pilu.......pemilihan umum adalah pesta demokrasi bukan horor demokrasi....damailah saudaraku.....damailah saudariku.....

Guna mengantar harapan damai itu, saya ingin mengajak saudara dan saudari menengok kembali suatu himbauan yang tepat dari Franky Sahilatua, Iwan Fals, Edo Kondologit, Nicky Astria, Trie Utami dan lain-lainnya:..... "janganlah kita mudah bertengkar, mudah berpisah dan mudah berpencar .." karena....kita semua satu keluarga besar....kita semua sama bernaung di bawah bendera yang sama.... Merah Putih ...... Indonesia

di bawah tiang bendera
(Franky S, Iwan Fals, Edo K, Nicky A, Trie U dkk.)

Tabe Tuan Tabe Puan

126 komentar:

mikerk mengatakan...

Di Bawah Tiang Bendera (Franky S, Iwan Faals, Ian Antono)

Kita adalah saudara
Dari rahim ibu pertiwi
Ditempa oleh gelombang
Dibesarkan jaman
Di bawah tiang bendera

Dulu kita bisa bersama
Dari cerita yang ada
Kita bisa saling percaya
Yakin dalam melangkah
Lewati badai sejarah

Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar

Indonesia
Indonesia
Indonesia

Mari kita renungkan
Lalu kita bertanya
Benarkah kita manusia
Benarkah ber Tuhan
Katakan aku cinta kau

Pada tanah yang sama
Kita berdiri
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar

Indonesia
Indonesia
Indonesia

mikerk mengatakan...

Salam untuk beberapa sahabat baik saya yang menjadi caleg....selamat berjuang Tuan dan Puan ....Tuhan akan memberkati semua yang berhati bai dan berniat suci....GBU

Tabe Tuan dan Puan

Anonim mengatakan...

wow posting bagus di saat yang tepat...thanx (Julius)

Anonim mengatakan...

Pak Pascal,Pak Yunus, Ibu Torry, Pak Ardy, Bng Naldy, Pak Hendrik, dan....banyak lagi adalah teman-teman yg sedang beruang...bacalah artikel ini....bagus....lagunya dahsyat...ini gubahan Franky atau Iwan ya?????? (13)

Anonim mengatakan...

Bung Lius?????? ehm...ehm....ha ha ha ha ha (13)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Ah, lagu yang asik. Edo Kondologit sekarang sibuk kampanye sebagaleg DPR RI Papua (PaceNoge)

Anonim mengatakan...

Ada yang statement yang sangat menarik, yaitu:

.....Saya tidak tahu, terbuat dari bahan baku apa syaraf-syaraf emosi bangsa kita ini. Disenggol sedikit langsung berantem. Mudah marah dan mudah tersingung tetapi anehnya ... amat gemar berolok-olok. Suka menghina. Lebih aneh lagi, orang-orang pemarah ini setiap hari Jumat tidak pernah alpa mengunjungi Masjid. Setiap hari Minggu rasa-rasanya si penaik pitam itu rumahnya berpindahkan ke samping Gereja. Pura dan Kuil seolah nama tengah mereka.....ajaaaiiibbbbb.....ajooooooaaaaaiiiibbbbb......rajinnya sembahyang = rajinnya bertengkar....

Harap dicatat oleh semua kita....CATAT ITU (PaceNoge)

Anonim mengatakan...

Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk mengais simpati, atau bisa juga di gunakan untuk menolak suatu hal.

Dalam ranah politik, kampanye biasanya di identikkan dengan hura-hura dan pengerahan massa. Penjabaran visi dan misi hanya menjadi yang nomor ke sekian bagi partai-partai politik. Ekses negatif yang muncul dari bentuk kampanye seperti yang terdapat di Indonesia ini biasanya adalah kerusuhan atau chaos yang biasanya berawal dari gesekan antar grass root pendukung partai politik (Daniel, JYPR)

Anonim mengatakan...

Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau suara, simbol-simbol, pada sistim politik otoriter kampanye sering bisa dilakukan kedalam bentuk tindakan intimidasi, propaganda atau dakwah.Bentuk kampanye di Indonesia ini tergolong sebagai bentuk kampanye secara konversional yang hanya lebih mengarah pada Indoktrinasi atau Pencitraan individu atau golongan. Model kampanye konvensional selain rawan gesekan juga terkadang menimbulkan swinging voter di masyarakat.

Untuk meminimalisasi gesekan antar grass root, ada baik nya untuk mengadakan semacam Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 yang nanti nya bisa meminimalisasi chaos-chaos yang mungkin terjadi dalam pemilu nanti.Untuk lebih detil mengenai Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, akan saya jabarkan di postingan berikut nya.

Dan semoga Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 bisa terwujud di negeri kita tercinta indonesia ini dan semoga masyarakat lebih bisa memilih pemimpin-pemimpin yang berpihak kepada rakyat (Daniel, JYPR)

Anonim mengatakan...

AYO KITA DUKUNG KAMPANYE DAMAI DEMI BANGSA DAN NEGARA YANG AMAN (Daniel, JYPR)

Unknown mengatakan...

@ Pak Bosz,

Jangan lupa sebentar rapat antar fasilitator....inga...inga...ting....ha ha ha ha ha

Unknown mengatakan...

INI ADALAH TIPS KAMPANYE DAMAI

- Peserta Kampanye pemilu yang Memasang Atribute Partai dalam bentuk apapun di fasilitas umum,
Contohnya : Dalam Tempat beribadah, Sekolah, Kampus, Serta Di Taman Kanak Kanak

- Peserta Kampanye pemilu indonesia Memasang Banner atau Atribute Partai di Taman Kota, karena saya rasa itu sangat memalukan !!

- Peserta Kampanye pemilu Memasang Atribute Partai atau Poster Partai di Rambu Rambu lalu lintas :p

- Peserta Kampanye pemilu harus yang saling mengejek antar Peserta Partai. It’s so emberrase :p

- Peserta Kampanye pemilu indonesia 2009 Memasang Atribute Partai di rumah, sedangkan yang punya rumah tidak tahu,

- Peserta Kampanye pemilu indonesia 2009 Memasang Banner di tempat Umum pada waktu malam hari

Unknown mengatakan...

- Peserta Kampanye pemilu indonesia 2009 yang menggunakan Money Politik

- Peserta Kampanye damai pemilu indonesia 2009 mengiming - iming Sesuatu atau mengobral janji

- Peserta Kampanye pemilu indonesia 2009 Mencari serta menyamakan Visi dan Misi Dengan Parta Lain

- Peserta Kampanye Damai pemilu indonesia 2009 yang mempunyai Visi dan Misi yang terlalu muluk - muluk

- Peserta Kampanye Damai pemilu indonesia 2009 yang mempunyai Rencana lain dibalik kampanye serta janji - janjinya

Bagaimana? Aman toh?

Anonim mengatakan...

oiihhh...lagunya bikin merinding....

poempuisi mengatakan...

Posting yang sederhana tetapi bermakna sangat dalam...damai...damai....damai....

Lagunya keren....ciptaan iwan ato franky?????

poempuisi mengatakan...

Ganti Saja Pancasila

Ganti saja Pancasila

Nyatanya faktanya sila Indonesia tak lagi lima

Tertinggal dua atau satu sila saja

Bisa jadi hanya sila kesatu, meski tidak Esa

Nyatanya: seakan Tuhan menyuruh membunuh umat Tuhan yang lain?

Nyatanya: seakan Tuhan memaksa umat seagama mengusir sesamanya



Ganti saja Pancasila

Dimana relevansinya dengan Negara apalagi di Masyarakat

Nyata, fakta:

Motor-motor berjuta-juta

Kendaraan individu berjaya

Apa arti Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Bila: supir-supir bisdi kota harus bekejar-kerjaan, kebut-kebutan cari penumpang

Setoran tak tercapai, nyawa hilang mungkin saja

Karena penumpang sedikit, mereka beralih ke motor

Nyatanya:

Orang-orang tak berpunya, ratusan juta butuh angkutan murah,

tak jua tersedia kendaraan angkut massif

Bagaimana angkut sayuran, palawija atau dagangan bila tak ada yang mengakut?

Jangan tanya Presiden yang dipilih olehmu, jangan tanya menteri yang ditunjuk olehnya

Karena mereka tidak bodoh, tidak berani dan sedikit pengecut

dan mereka bukan karibnya Chavez, takut berdekatan dengan Castro



Ganti saja Pancasila

Apa arti Persatuan Indonesia

Nyatanya: perbedaan budaya dan adat adalah pemisahan teritorial

Nyatanya: atas nama otonomi, otoritas, dan kelola

Pemekaran kabupaten, provinsi; memakan dana merenggangkan saudara



Ganti saja Pancaila

Apa arti Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyarawaratan Perwakilan

Nyatanya: bukan hikmat apalagi bijaksana yang memimpin, apalagi pencipta kebijakan

Nyatanya: lobi, takar-timbang kepentingan segelintir,

uang dan kekuasaan jadi pemimpin,

pastinya bukan musyawarah



Ganti saja Pancasila

Apa ada Kemanusiaan yang adil dan beradab di sini

Nyata dan fakta:

Setiap bulan saudaraku terusir dari rumah tinggalnya

Bukan oleh penjajah Belanda, Jepang, tapi oleh Satpol PP, bangsa sendiri,

sama warna kulitnya, sama-sama makan nasi



Ganti saja Pancasila

Biar anak-anak, remaja dan orang dewasa tahu,

Indonesia adalah Negara Kapitalis berTuhan, berzakat tiap tahun, berkorupsi tiap bulan

Ganti saja Pancasila

Biar anak-anak, remaja dan semua orang dewasa paham,

Pancasila sudah diubah oleh mentri-mentri, anggota-anggota DPR

berdasar Pasar, berdasar investasi, berdasar pengusaha

tak peduli Rakyat



Ganti saja Pancasila

Biar anak-anak, remaja dan orang dewasa mudah serap, belajar ideologi baru,

banyak contoh banyak aplikasi:

Marsinah dibunuh, Munir dibunuh, rakyat ditindas rumah tergusur, pasar tradisional mati,

mal-mal dibangun, warung-warung tidak laku, indomaret-alfamaret merangsak merajalela

Itulah dasar negara Indonesia baru, dasar negara Kapitalis-birokrat, berbalut otoriter nan santun

percaya pada Tuhan, menTuhankan uang



Ganti saja Pancasila

Bhineka Tunggal Ika, hampir hilang makna

Soeharto sukses manunggal keseragaman

kini DPR dan pemerintah telah melahirkan

Undang-undang berpihak ‘kesucian’ dan ‘kepedulian’

yang belum tentu Indonesia, belum tentu Nusantara

poempuisi mengatakan...

Ya, silahkan Ganti saja Pancasila dengan Panca-pancaan baru, dasar negara baru, sila: berlambang Garuda dengan lima simbol Dollar, Huruf Arab, Mobil Mercedes, dan Sekolah Swasta cabang Inggris, Amerika atau Australia

Anonim mengatakan...

iya gw dukung kampanye damai...ga pake maki...ga pake rusuh...najiiissssss.....banget-banget dech......ha ha ha (Ryan)

Anonim mengatakan...

Puisi kiriman sahabat Poem bikin "takut"....udah segitukah bangsa kita????? apa ada alternatif selain pancasial yang membuat semua nyaman berada dalam pelukan Ibu Pertiwi????? (PrettyMelia)

Anonim mengatakan...

BTW, kampanye di jakarta, alahamdulilah, sejauh ini sih masih aman....moga-moga begini terus yaaaa......damai....damai....damai....(PM)

Anonim mengatakan...

damai....peace.....Indonesia aman...

==ANAK NKRI==

Anonim mengatakan...

@ Poempuisi,

Apa tidak ada puisi yang lebih bermutu dari itu? Puisi sampah begituan kok diposting.

Cara-cara begitu hanya memperlemah semangat juang....anda jadi mirip kata bigmike, suka berolok-olok dan menghina bangsa sendiri....sadaralah bahwa itu keliru...OK.....

==ANAK NKRI==

Unknown mengatakan...

Ikutan ngomong politik Indonesia mutakhir deh...

...bengsa yang syaraf-syaraf emosinya gampang naik.....

dalam perdebatan di sebuah milis, kami pernah bertanya mengapa bangsa Indonesia sulit maju...anda mau tahu jawaban yang dominan? lihat berikut ini

Unknown mengatakan...

Indonesia sulit untuk maju itu karena masyarakatnya sendiri yang pada egois. tidak mau peduli terhadap sesama. sehingga tidak ada keseimbangan yang mampu untuk membawa Indonesia menjadi lebih maju. terlalu banyak KORUPTOR. sehingga uang negara yang seharusnya di gunakan untuk mensejahterakan orang banyak malah untuk kepribadian sendiri. itu adalah salaha satu faktor yang membuat Indonesia tidak maju-maju. selain itu masyarakatnya yang kurang peduli akan alam sehingga membuat dampak seperti saat ini. kelangkaan. kemudian masyarakatnya yang tidak suka bekerja keras hanya mau hasilnya saja tanpa mau berusaha serta kurangnya kepeduliaan masyarakat terhadap karya negeri sendiri. itu masih sedikit faktor yang buat Indonesia tidak maju-maju. untuk membuat Indonesia maju itu harus di mulai dari diri sendiri. dari itu kita akan tahu apa yang harus di lakukan untuk negara Indonesia Tercinta ini.

Unknown mengatakan...

Lalu, lihat lagi yang berikut ini:

Sulit rasa salah, (tak sanggup rasa salah) yg mengakibatkan :
1.cepat menyalahkan orang lain
2.cepat marah kalau ada yg nyalahin
3.makanya berantem melulu, apalagi kalo ketemu yg sama2 gak bisa salah.
4.sensitive & gengsi yg meninggi
5.shg sulit minta maaf yg tulus
6.keras kepala, kesannya pokoknya benar sendiri
7.alhasil sulit intropeksi, jadi yg salah2 jadi tak cepat disadari apalagi diperbaiki, malah disimpan rapat2.
8.alhasil gak pernah bersatu

ada yg bilang sulit rasa salah, bisa jadi asalnya dari gak bisa lihat diri sendiri salah, alias gak bisa terima diri sendiri...jadi kalau disalahin, ya itu tadi,..ngamuk !

Unknown mengatakan...

So, pertanyaan BM ternyata mengandung misteri yang harus kita jawab sebabnyaris 90% perserta debat sepakat bahwa sikap pemarah dan egois adalah penghambat kemajuan Indonesia...terbuat dari bahan apa syarat bangsa yang cepat naik pitam ini.....

Unknown mengatakan...

Yo'i, GW setuju banget ma BM, gw juga c7 ma orang-orang dari globalwarming tapi gw ga respek ma ANAK NKRI....niha liat gw "contrengkan" 1 contoh beta bangsa kita "kacau" jika berbeda pendapat...

Unknown mengatakan...

Lebih Baik SBY dan Mega "Berpandang-pandangan dari Jauh"

abu, 18 Maret 2009 | 13:57 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pertemuan dua pemimpin nasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati, tampaknya belum akan terwujud. Hubungan yang dikabarkan "dingin" di antara keduanya selama hampir lima tahun ini dibantah Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung.

Pramono mengatakan, secara pribadi Mega merasa tak ada persoalan dengan SBY. "Kemarin kami sudah berkonsultasi. Ibu Mega bisa ketemu dengan siapa saja dan tidak memutuskan silaturahmi dengan siapa pun," kata Pramono kepada wartawan di kediaman Megawati di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/3).

Unknown mengatakan...

Namun, diakui, terdapat perbedaan pandangan politik di antara keduanya. Ia meminta, persoalan pertemuan keduanya tak didramatisasi dan dipolitisasi, apalagi menjelang pemilu. "Dulu waktu SBY dipecat sebagai menko oleh Gus Dur, orang yang kemudian mengangkatnya adalah Ibu Mega. Jadi jangan didramatisasi menjelang pemilu bahwa pertemuan jadi agenda utama," ujarnya.

Dikatakan Pramono, secara kelembagaan PDI Perjuangan dan Demokrat pernah berkomunikasi. Namun, pertemuan SBY dan Mega harus didasari agenda yang jelas. Kesiapan keduanya menjadi capres, menurut Pramono, membuat keduanya harus fokus mempersiapkan diri. Pernyataan menarik dilontarkannya bahwa SBY dan Mega lebih baik berpandangan dari jauh.

"Pak SBY sudah menyatakan jadi calon presiden, Ibu Mega juga begitu. Tentunya lebih baik berpandang-pandangan dari jauh untuk mempersiapkan diri masing-masing. Pandang-pandangan juga bagian dari bagaimana kita memberikan doa," kata Pramono sambil tersenyum.

Unknown mengatakan...

apa yg w mo bilangin,

politisi kita is gambaran wayak bangsa kita yang suka menelikung, ngambek dan ga bisa ngeliat orang laen berhasil....siirrrriiiiikkkk muluuuu....wuuueeccchhhh.....

GW tunggu komen anak NKRI deh....

Anonim mengatakan...

@ Bigmike and all,


Sewaktu SD, kita selalu dicekoki oleh dogma dogma tentang Indonesia sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang gagah berani, bangsa yang berani berjuang dengan ribuan tentara Belanda hanya menggunakan bambu runcing. Bangsa yang pemaaf, walau sudah dijajah 350 tahun oleh Belanda dan disiksa oleh Jepang, tetap menerima turis Belanda dan Jepang dengan gegap gempita dan suka cita, tanpa rasa dendam. Bangsa yang bercerita tentang perang Belanda sebagai kenangan indah, bukan sebagai mimpi buruk.

Kita juga ingat, kalau Indonesia adalah bangsa yang ramah, yang menyambut semua orang dengan senyuman. Bangsa yang selalu mementingkan kelompok diatas kepentingan pribadi. Bangsa yang beragama, dan bangsa yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Indahnya menjadi bangsa Indonesia. Bangganya menjadi warga negara Indonesia.

Anonim mengatakan...

Beberapa waktu lalu, di dekat pasar rumput manggarai, mobil saya ditabrak motor saat hujan deras di malam hari.

Secara logika, saya tidak melakukan kesalahan apa apa, karena berjalan lurus dengan kecepatan 60 km/jam, dan motor itu keluar dari gang secara mendadak. Sebagai orang Indonesia yang ramah, saya berhenti begitu mendengar tabrakan. Tidak lari karena tidak ada yang perlu ditakutkan. Tapi yang ada bukannya penabrak mengakui kelalaian, namun ia marah besar, dan sekelompok pemuda berlarian menuju mobil aku dan memukul mobil dengan amarah.

Saya tidak mengerti. Saya tidak melakukan kesalahan. Mereka masih muda, mungkin berumur 17-18 tahun, tapi amarah tampak di wajah mereka. Amarah untuk apa ?

Anonim mengatakan...

Di Televisi, kita saksikan banyaknya aksi kekerasan oleh institusi pencetak camat. Kekerasan dijadikan untuk pembenaran. Kekerasan dijadikan senjata untuk menunjukan kekuasaan.

Seperti tabrakan yang saya alami, mungkin saya seharusnya segera turun dan marah besar sebelum penabrak marah terlebih dahulu. Siapa yang lebih dulu marah, siapa yang lebih ngotot, dia yang benar, dia yang menang.

Hukum rimba berlaku di jalanan Indonesia.
Aku raja,
karena aku harimau.

Aku bangga jadi orang Indonesia.

Begitukah?

Anonim mengatakan...

eeeitttsss sorry ...gw...Prayudhi.....pednatang baru di blog bigmike (dikenalin Proxy73)...blog yang bagus...keep on posting.....(Prayudhi)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Selamat bertemu lagi...lama tidak ketemu nih.....lama banget....blog makin bagus...blog makin matang...makin berisi....hebat euuyyy.....kita sambung kembali silatuahmi ya.....(mang Ihin)

Unknown mengatakan...

Menurut saya, pada dasarnya kita bukan bangsa pemarah...saya tidak setuju dengan pendapat seperti itu...saya merasa semua keadaan terakhir ini dikarena pengabaian terhadap nilai-nilai luhur yang terdapat dalam budaya bangsa kita sendiri..

Apa nilai luhur yang saya maksudkan itu? Kesantunan dalam bertingkah laku....saya kebetulan punya data berikut ini:

Unknown mengatakan...

"Menurut data, kematian di jalan jauh lebih besar dibandingkan dengan kecelakaan di udara, laut, maupun kereta api. Jumlahnya mencapai 90 persen dengan kerugian material Rp 41 miliar untuk kecelakaan pada 2008. Data yang dihimpun Departemen Perhubungan menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen kecelakaan di jalan diakibatkan perilaku warga yang kurang disiplin, 4 persen faktor kendaraan, 3 persen faktor jalan, dan hanya 1 persen faktor lingkungan.

Unknown mengatakan...

Rendahnya sikap disiplin masyarakat dalam berkendara merupakan bukti semakin terkikisnya-kalau tidak mau dibilang rendahnya-budaya bangsa. Budaya bangsa Indonesia semakin terkikis laju modernisasi dan globalisasi. Masyarakat Indonesia enggan mempelajari dan belajar mengenai budaya bangsa.

Ambil contoh dalam budaya masyarakat Sunda. Dalam kosmologi Sunda diajarkan, jika seseorang menabrak seekor kucing hingga mati, ia harus mengitari kucing tersebut tujuh kali dan tidak melakukan perjalanan selama 40 hari. Apa yang terjadi sekarang? Seseorang yang telah mencelakai jiwa orang lain (menabrak) dengan seenaknya melarikan diri. Padahal, nyawa orang lebih berharga daripada seekor kucing."

Unknown mengatakan...

Jadi, bersikap sopan dan santun sangat penting dalam berbangsa dan bertanah air di antara keanekaragam budaya. Semua orang yang datang bukan dari entitas kita sendiri adalah sesama kita. Meski mereka orang lain tetapi mereka adalah sahabat atau tamu kita.

Untuk itu saya merasa perlu mengetengahkan 1 sikap hidup orang sunda yang santun terhadap orang lain

....."Someah hade ka semah"....

Itu adalah sumbangan budaya Sunda untuk kebangsaan kita. Mari beramai-ramai menyumbang kebaikan untuk Indonesia. Merdeka (Mang Ihin)

mikerk mengatakan...

Dear sahabat blogger,

Senagn menerima kunjungan dan memperoleh komentar-komentar bernas dari sahabat semua. GBU.

Surprise, Mang Ihin kumaha damang????? lama nggak pernah muncul...eh tiba-tiba kasih wejangan yang pol-polan....wwaaaaaahhh...menyenangkan...
Laen kali kalo mau bepergian bilang-bilang yaaa.....

Aniway, jumpa lagi mang. GBU

@ Pak Syamsudin belum sembuh???? jika ada yang membaca komentar saya dan mengenal pak Syam....sampaikan salam hangat dari saya. Semoga cepat sembuh. We love you, Pak Syam. GBU

Anonim mengatakan...

@ Pak Syam,

Cepatlah sembuh. Kami merindukan anda di sini (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Jude, pale lo bau menyan...wkwkwkwkwkwk....tapi komen elo emang top...asyik....

@ Mang Ihin,

Lama menghilang dateng-dateng bawa pepatah ...."Someah hade ka semah".... ya sok atu.....wkwkwkwk...

@ ANAK NKRI,

elo emang kutu kupret....ha ha ha ha ha...oleeee....oleeee...kupret..
..wkwkwkwk..

Ini sih reuni...ha ha ha ha

Anonim mengatakan...

@ Tuaksatu n Proxy

Emang Lu Pade Orang apaan Heh!!!

Lu Idop Ditanah RI!!!!
Lu Makan Hasil Tanah RI!!
Lu Minum Air Tanah RI!!!

Kok Lu pade Bisa-bisa jelekin RI?????

Pake Nantang Lagi!!

Hidup NKRI!!!!!!!

Anonim mengatakan...

wkwkwkwkwkwkwkk......untuk anak NKRI dan pendukung-pendukung, termasuk provokaot-prvokator...(tuh komen yg di atas).....coba julie pade pake otak kalian (kalo masih ade di tempatnya huaaa ha haha ha ha...) trus menganalisis statemet SBY ketika membuka sidang pleno HIPMI baru-baru ini:

.... government is broke, pemerintah bangkrut....

yohaaaaaa...dari pada koar-koar ngga pake ujung pangkal coba elo-elo analisi kata di atas...trus bilang ke kita:

1. why bangkrut...
2. siape jelekin siape... (jangan2 situ yg jelek he he he he)

itung-itung mari kita bareng-bareng bersikap terhadap pertanyaan si Bosz BM...terbuat dari bahan apa syaraf emosi bangsa kite.....occcheeee?????? wkwkwkwkw... (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Semalam di teuku umar menteng Prabowo ketemu Mega....doa kampanye damai dikibulin ngga tuh??? wkwkwkwkw....

ehh....posting lagu tiang bendera keren tapi gambarnya parah, audionya brisik...ngurangin keasikan tuh....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ dear all,

Kayaknya bukan cuma suporter kampanye yang harus diwaspadai....KPU juga harus diperiksa kinerjanya karena bisa. munculkan masalah baru.

Di berita pagi ini, Prabowo dan beberapa partai lain mulai mewacanakan penundaan pemilu karena dugaan penggelembungan DPT di Jatim. PKS menolak, PKB ingin dibicaran dahulu. Bagimana jika benar=benar ditunda. Berkelahi tidak ya????? (Eman, CN, TDM)

Anonim mengatakan...

berikut ini, saya kutipkan berita dari detiknews.com:

Bila KPU Tak Siap, Prabowo Minta Pemilu Ditunda

Shohib Masykur - detikPemilu


Jakarta - Isu dugaan penggelembungan daftar pemilih tetap (DPT) mencuat. Lebih-lebih setelah Kapolda Jatim Irjen Pol Herman SS menyampaikan hal ini. Muncul wacana agar pemilu ditunda.

"Dan kalau memang belum siap, KPU harus jujur, kalau perlu pemilu ditunda," kata capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi isu DPT, usai bertemu Megawati di kediaman Mega, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (18/3/2009).

Namun dia menyampaikan, untuk itu, KPU perlu menyediakan soft copy dan hard copy DPT ke parpol. Dan hal tersebut memang hak parpol.

"Seharusnya iya, tapi sampai sekarang belum. Sebaiknya harus segera dibagikan," tutupnya

Anonim mengatakan...

lantas, ini tanggapan PKS:

PKS Emoh Ikut Prabowo Soal Penundaan Pemilu
Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - PKS menolak usul Prabowo Subianto agar pemilu ditunda. PKS menilai, yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan soal daftar pemilih tetap (DPT) yang menjadi pangkal masalah.

"Saya rasa tidak sejauh itu. Ya kalau saja mau diselesaikan saja masalahnya soal yang dobel-dobel itu," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring saat berbincang melalui telepon, Kamis (19/3/2009).

Soal DPT ganda itu pun dia mendesak agar lembaga pengawas bersikap proaktif. "Yang dobel itu dicek panwaslu dan diperiksa," tambahnya.

Dia mengakui, partainya pun memang menemukan adanya dugaan penggelembungan DPT, namun saat ini masih dilakukan inventarisir.

"Ya kita juga menemukan dan itu terjadi, memang ada yang dobel," tutupnya.

Kasus manipulasi DPT mencuat setelah eks Kapolda Jatim Irjen Herman SS mundur dari Polri. Sebelumnya Irjen Herman menjadikan Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo sebagai tersangka pemalsuan DPT di Sampang dan Bangkalan dalam Pilkada Jatim. Herman menemukan lebih 27 persen nama di DPT tersebut fiktif. ( ndr / nr)

Bakalan kacau balau nih...(Eman)

Unknown mengatakan...

@ Dear All,

Dibaca-baca, keliatannya menarik juga untu membahas pertanyaan BM...terbuat dari apa syaraf emosi bangsa yang suka cepat marah ini....

Dalam kajian psikologi tedpat semacam gangguan perilaku yang disebut OCD (obsessive-compulsive disorder).

ciri-cirinya:

Obsesi:

1.Pikiran, dorongan, dan bayangan yang menetap dan berulang, dan menyebabkan kecemasan dan stress.

2. Pikiran, dorongan, dan bayangan itu bukan semata kecemasan berlebihan terhadap masalah kehidupan yang nyata.

3. Pengidap mencoba untuk mengabaikan atau menekan pikiran, dorongan, dan bayangan tersebut atau menetralisasinya dengan pikiran dan tindakan lainnya.

4. Pengidap mengetahui bahwa pikiran, dorongan, dan bayangan obsesif-nya hanyalah produk pikirannya semata, dan tidak didasarkan atas kenyataan.

Unknown mengatakan...

ciri-ciri kompulsi:

1. Perilaku atau sikap mental berulang, buah dari obsesi yang dimiliki, atau yang rasanya harus dilakukan sesuai dengan aturan yang dilaksanakan secara ketat.

6. Perilaku atau sikap mental tersebut bertujuan untuk mencegah atau mengurangi stress, atau mencegah datangnya kejadian yang mengerikan, sekalipun perilaku dan sikap mental tersebut tidak berhubungan dengan kejadian mengerikan (yang dikhawatirkan) tersebut.

kedua ganggaun ini secara bersamaan menyebabkan penderita mengalami obsesi bahwa ada banyak ketidakteraturan disekeliling mereka dan merekalah yang "ditakdirkan" sebagai penegak aturan itu. Fenomena pahlawan kesiangan sering muncul akibat penyakit yang satu ini.

Unknown mengatakan...

cuma saya maish ragu:

1. apakah OCD bisa menjadi gejala masal? mengingat begitu banyaknya caleg-caleg, apakah fenomena itu gambaran dari pemasalan OCD?

2. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari rumput Melayu memiliki semacam perilaku yang aneh dan sering terjadi di bawah sadar, yaitu "amok". Kosa kata ini dalam bahasa inggris, diambl dari indonesia. Dus, perilaku ini khas milik kita. Seorang peneliti psikoanalisis, kalau tidak salah Beaver (2006) - maaf agak lupa - pernah menulis bahwa:

.... Fenomena amok biasanya didapati pada orang-orang yang biasanya justru tidak dikenal sebagai orang pemarah. Tiap stress ditekannya, dan dikompensasinya dengan pikiran lain. Stress itu menetap karena tidak pernah ada upaya mencari solusinya. Misalnya, di rumah ia selalu menjadi korban kemarahan. Tidak ada yang benar, dan caci maki diterimanya dengan diam. Ibarat sebuah gelas yang diisi air terus menerus, pada suatu ketika – karena penambahan yang mungkin hanya setitik – air itu tumpah. Orang yang amok, bahkan karena alasan yang sepele, bisa marah membabi buta, bahkan membunuh siapa saja yang dijumpai di jalan. ....

Apakah amok dapat disamaiakn dengan OCD?????

Ayo kita renungkan.

Unknown mengatakan...

Opa Syam, cepat sembuh yaaaa....(Elizahayu)

Anonim mengatakan...

@ Mbak Elizahayu,

Saya punya sebuah artikel yang ditulis oleh Prof Sudjarwo - USU - Medan tentang perilaku "amok" dan solusinya.

PELAJARAN DARI MEDAN

Oleh : Prof.Dr.Sudjarwo, M.S.

Pada saat mengikuti suatu acara di Jakarta saya dikejutkan dengan berita dari media elektronik bahwa di Medan ada peristiwa mengenaskan. Seorang Ketua DPRD menjadi “bulan-bulanan” massa yang beringas karena menuntut sesuatu, yang hanya pemimpinannya sendiri yang mengetahui apa sejatinya yang dituntut. Kedok pemekaran daerah menjadi menghalalkan untuk menghilangkan nyawa seseorang anak negeri ini yang tidak lain adalah pimpinan masyarakatnya sendiri.

Semenjak itu seluruh media di negeri ini mengekspose secara besar-besaran, bahkan cenderung berlebihan, menampilkan peristiwa itu ke pada publik. Bahkan terkadang lupa bahwa eksposenya justru membangkitkan dendam untuk membalas bagi pihak lain yang terkena, atau kelompok yang merasa dirugikan. Etika eksposepun dilanggar demi rating dari suatu pemberitaan.

Terlepas dari apa yang terkandung maksud di dalam hati para pelaku maupun para aktor intelektualnya, peristiwa serupa ini menunjukkan ada yang tidak beres dalam perjalanan bangsa ini.

Anonim mengatakan...

Peristiwa Medan sebenarnya adalah serententan peristiwa panjang di negeri ini yang dikenal dengan “amok massa”. Konsep amok yang juga sudah menjadi kata literatur dunia ini, bercirikan seseorang menjadi begitu bringas tat kala berada di dalam kelompoknya. Walaupun perilaku itu berbeda sekali dengan kebiasaan sehari-harinya. “Peleburan” kepribadian ke dalam kelompok serupa ini bukanlah hal yang aneh dalam psikologi sosial. Namun menjadi begitu akut apabila faktor pendidikan tidak lagi memberi warna dominan dalam pembentukan kepribadian.

Anonim mengatakan...

Ada sesuatu yang hilang pada dunia pendidikan di negeri ini, yaitu pendidikan budipekerti. Sehingga proses pendewasaan rasio hanya di dorong oleh akal, tidak disertai dengan budi. Akal budi yang distimulan oleh pendidikan budipekerti dalam proses pembentukannya, akan mendasari kepribadian seseorang dalam berperilaku atau bertindak. Pondasi yang kokoh ini akan membentuk kepribadian seseorang dalam perkembangan perilaku kelak kemudian hari.



Keluarga yang membiasakan pendidikan budipekerti, anak-anaknya paham sekali apakah orang tuanya setuju atau tidak dengan perilakunya, cukup melihat mimik muka atau ekor mata orang tuanya. Tidak perlu ada kalimat kasar yang keluar dari mulut orang tua, cukup dengan “bahasa badan” mereka sudah menangkap sinyal apa dari tampilan orang tuanya.

Anonim mengatakan...

Pendidikan negeri ini yang berorientasi hanya kepada target kurikulum dan berujung pada Nilai Ujian Nasional saja, sering abai terhadap pembentukan kepribadian. Sekalipun kompetensi kepribadian menjadi syarat mutlak bagi profesi guru, namun dalam kenyataannya aplikasi dan implementasi kompetensi kepribadian pada kehidupan nyata belum menunjukan sesuatu yang menggembirakan, bahkan dalam aplikasinya sering terdesak dengan mata pelajaran yang akan diikutkan pada ujian nasional.

Pendidikan etika moral lebih pada materi konasi, belum menyentuk afeksi secara baik. Akibatnya implementasi tatakrama, sopan santun, kearifan, kedamaian, dan masih banyak lagi sifat-sifat kepribadian manusia mulia atau luhur, tidak teraplikasi secara benar. Pendidikan moral sering hanya diselesaikan atau dieksekusi oleh Pendidikan Moral Pancasila saja, yang itu sebenarnya belum cukup. Apalagi jika penyampaiannya hanya berorientasi kepada domain konasi saja.

Anonim mengatakan...

Peristiwa Medan adalah puncak gunung es yang terakumulasi ke atas, yang memiliki kaki-kaki penyanggah peristiwa yang multi komplek. Bangsa ini harus belajar dari peristiwa itu dan mau menyadari bahwa bangsa ini sedang sakit. Kita semua harus berhenti saling menyalahkan dan menghujat, tetapi ramai-ramailah introspeksi diri bahwa masing-masing kita mungkin ikut andil akan sakitnya bangsa ini.

Belumlah terlambat jika kita memulai dari diri kita sendiri, keluarga, kemudian masyarakat lingkungan kecil, menjadikan budipekerti sebagai sesuatu yang dikedepankan. Tatakrama, kesantunan, etika adalah sesuat yang universal dan sangat dijunjung tinggi pada masyarakat yang beradab. Keluhuran budi ini tidak dapat dibayar dengan uang berapun nilainya dan siapapun pemberinya.

Anonim mengatakan...

Kita tidak perlu hanya orang pandai saja, akan tetapi juga orang yang santun, arif, dan beretika. Tanpa itu kita akan menjadi serigala bagi yang lainnya. Hukum sosial ini tidak terbantahkan, karena telah terbukti semenjak zaman Caesar di Roma, Ken Arok di Singosari, yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kepentingan pribadinya, termasuk membunuh siapapun dia.

Contoh-contoh sejarah masa lalu banyak yang dapat kita jadikan rujukan, bagaimana sebilah keris yang di buat oleh seorang Empu (pembuat keris) dapat mengharubiru Kerajaan Singosari. Demikian juga bagaimana segegam kekuasaan dapat meluluhlantakkan keberadaban manusia. Hampir semua kita mengutuk Israel dalam peristiwa Gaza, tetapi kita tidak sadar berperilaku israelia terhadap sesama.

Anonim mengatakan...

Adalah belum terlambat bagi kita untuk mengatakan Peristiwa Medan adalah peristiwa terakhir dibumi Nusantara ini bagi cengkeraman nafsu kekuasaan terhadap kita. Mari kita semua kembali kepada Ibu Pertiwi untuk merajut persaudaraan antarkita dengan mengedepankan kesantunan, keberadaban, dan kearifan. Persoalan negara ini tidak akan selesai jika dihadapi dengan keberutalan, keberingasan, adu jotos. Tetapi akan terurai secara baik jika kita menghadapinya dengan hati yang jernih. Kejernihan hati adalah cermin kedewasaan rohani yang hakiki.

Anonim mengatakan...

Untuk sahabat-sahabat lain, harap jangan gusar karena kiriman komentar saya agak panjang.

Saya bermaksud serius terhadap pertanyaan BM karena fakta-fakta yang menunjukkan bahwa sinyalemen BM mungkin benar. Kasus terakhir adalah kasus amok di medan yang membawa korban jiwa itu.

Jadi, masalahnya bukan pada bahan syaraf kita tetapi pendidikan yang seharusnya membentuk syaraf yang lebih baik ternyata diabaikan. Akibatnya, bangsa kita adalah bangsa yang pemarah.

Perilaku yang ditunujkkan ANAK NKRI yang "membabi buta" saya kira juga merupakan contoh "amok" itu.

Mari kita berkepala dingin dan meski hati kita panas melihat masalah bangsa kita. HORAS (Binxars)

Anonim mengatakan...

@ Lae Binxars,

Nggak usah merasa berpanjangan. Kiriman Lae bagus...saya sedang membacanya kembali spy dpt substansinya. Thanx Lae. Horas juga (Nana)

Anonim mengatakan...

@ Lae Binxars,

Bagus sekali artikel kutipan anda tapi belum menjawab yang saya tanya....apakah OCD meliputi "amok"? Jika benar maka akar masalah bangsa kita mungkin ada di situ (Elizahayu)

Anonim mengatakan...

@ Binxars dan Elizahayu,

Saya kita pengertian "amok" tidak sejajar dengan COD. Menurut uraian Poerwanto (2002) Amok memang kosa kata Inggris yg berasal dari bhs Indonesia amuk. Si pembawa entry, Sir Thomas Stamford Raffles, pernah menyaksikan sendiri suatu tingkah laku amuk sewaktu dia di Surabaya menyaksikan pelaksanaan hukuman.

Komentarnya adalah "ini adalah akibat pemerintahan yang buruk sehingga rakyatnya lebih suka mati seperti itu". Memang pada dasarnya org yg ngamuk itu seperti org yang putus asa dan mencari mati tapi dengan cara sambil mencabut nyawa musuh sebanyak mungkin! .

In a way, ada persamaan dng pilot kamikaze Jepang di PD II. Jikalau benar begitu maka amok adalah perilaku bangsa-bangsa asia? Nah lo...

Anonim mengatakan...

eh itu saya, Widyanto, JK

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Ini adalah topik yang mengasyikan. Bahkan saya sebenarnya merasa "tersindir:" coz kalo sudah di jalan "meneketeh" ha ha ha...

Memang benar bahwa kata ‘amok’ yang diadopsi dalam bahasa Inggris, kerap dikaitkan dengan karakteristik masyarakat Melayu. Kata yang berasal dari bahasa Indonesia ‘amuk’ atau mengamuk itu, kemudian selalu dilekatkan orang Barat dengan bangsa Melayu (baca Indonesia).

Akan tetapi budaya kekerasan bukan monopoli orang Indonesia. Dalam The Indonesian Killings, Robert Cribb mengungkapkan setiap kebudayaan memiliki potensi kekerasan. Juga di Barat dan di Timur. Meskipun Cribb tak menyangkal sejarah Indonesia juga penuh oleh tinta darah, sejarah Barat kata dia, juga tak pernah usai dengan kekerasan. Namun gara-gara kata ‘amok’ yang tak ada padanannya dalam bahasa Inggris, kekerasan lalu seolah identik dengan orang Indonesia.

Sialnya kekerasan lantas juga seolah menjadi aktivitas tak terpisahkan dari kehidupan bangsa ini. Seolah menjadi jalan pintas menuntaskan berbagai persoalan. Di panggung politik hingga lapangan olah raga.

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Jarang ada blogger yang saya hormati seperti si Bosz BM. Dalam salah satu posting ada yg BM ngingetin ke gw yaitu ....

....Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Galatia 5:22-23)....

Itu Gw pegang benar....

So, jangan ada kekerasan. Damai sajalah....Thanx BM

Unknown mengatakan...

@ Proxy73,

Gimana rasanya hidup normal????? wkwkwkwkwkwkwkw.....

Anonim mengatakan...

Rasanya komen2 belakangan ini agak kurang menggigit, kira penyebabnya adalah Pak Filsuf proxy yang mulai "Waras".
uuhhh I miss You The Crasy Proxy!!

(Budhi)

Anonim mengatakan...

Oh Ya Cepat Sembuh Opa Syam!!!! Kita Semua Merindukan OPa!!!!!!!

(Sutho Sinting)

Anonim mengatakan...

@ Proxy73 dan gendeng-gendeng lainnya,

KALO SITU-SITU NGAKUNYA ORANG PINTER...NIH DENGERIN SAYA:

SAYA TIDAK MEMBANTAH INDONESIA SEDANG SULIT TETAPI MENGOLOK-OLOK INDONESIA SEPERTI GANTI PANCASILA ADALAH ......KEGILAAN....

KAMU ORANG INDONESIA BUKAN????

==ANAK NKRI==

Anonim mengatakan...

@ Anak NKRI,

Saya pikir anda ini bermasalah dengan perilaku. Anda terlihat patriotik tetapi sayang ...anda tidak cukup cerdas untuk membuat penjelasan-penjelasan.

Cobalah membuat telaah satu-satu terhadap apa yang dikritisi sahabat lain. Biar kami semua tahu bahwa patriot Indonesia bukanlah seorang yang berotak kosong dan hanya punya MARAH.

Apa yang anda lakukan telah membenarkan anggapan banyak orang bahwa Orang Indonesia hanya bisa marah. Anda sadar tidak?????

hooiii...wake up man...wake up....(Eman, CN, TDM)

Anonim mengatakan...

@ Binxars dan Eliz,

Bahan-bahan dari kalian berdua sangat bagus. Saya tertarik untu mempelajarinya lebih jauh (Eman)

Anonim mengatakan...

ha ha ha ha anak nkri....ente ketemu batunya sekarang nih....(13)

Anonim mengatakan...

Masih terngiang dalam kupingku saat sekolah dulu, para guru mengatakan bahwa keramahan rakyat Indonesia sudah terkenal di dunia... Mereka bilang orang-orang Indonesia murah senyum, ringan tangan, serta sangat ramah pada siapapun yang ditemuinya.

Bergantinya dekade turut pula mengganti sifat-sifat itu.

Baru-baru ini bisa kita jadikan contoh, bagaimana para mahasiswa saling lempar di jalan Diponegoro Jakarta antara mahasiswa YAI, UBK dengan UKI mengeluarkan segala jurus andalan untuk menghabisi "lawan". DI Medan mahasiswa menghajar ketua DPRD Sumut sampai tewas. DI mana-mana muncul video perkelahian antara anak lelaki dan bahkan anak-anak peremuan.

Apa mereka tidak menyadari bahwa sorotan publik terhadap perilaku memalukan seperti itu semakin menjatuhkan kredibilitas mereka sendiri. Apalagi saya yakin banyak dari mereka yang masih bangga mendapat julukan agent of change, sebuah julukan terhormat dan memiliki semangat tinggi dari setiap rakyat bangsa yang sangat berharap bahwa mereka bisa memperbaiki kondisi bangsa ini.

Anonim mengatakan...

Sedangkan kondisi bangsa saat ini masih dirasuki oleh serangan budaya-budaya aneh dan sudah merobek-robek harta terbesar kita. Mereka para manusia tanpa moral itu malah beramai-ramai menambah rusak budaya keramahan kita.

Ke mana mahasiswa dengan otak progresif yang mementingkan kemajuan bangsanya? Apakah mereka semakin terkalahkan oleh derasnya keinginan untuk menonjolkan diri atau golongan saja, siapa lagi yang akan memikirkan para anak jalanan kalau para birokratnya hanya sibuk melakukan hal yang sama dengan kalian.

Anonim mengatakan...

Sampai kapan masyarakat kita, apalagi mereka yang tergolong kaum intelektual, terkalahkan oleh kesombongan serta keangkuhan terhadap orang yang akan bekerjasama dengan kalian kelak? Jika kalian bertemu dengan orang yang lebih tinggi kedudukannya, kalian akan dengan senang hati menjilati setiap bagian manis tubuhnya.

Matinya intelektual yang mementingkan dialog dan tergilas oleh bangsa barbar yang hanya bisa berpikir menggunakan otot-ototnya... Lebih baik masayarakat indonesia membuka fitness center atau sejenisnya dari pada hidup malu dianggap tidak berotak oleh masyarakat.

Bangsa ini sudah terlanjur diberi cap sebagai bagnsa pemarah. Tidak malukah kalian?????? (13)

Anonim mengatakan...

wakakakakakakakkekekekekkikikikik
ikikkkukukuk...anak NKRI muarah....tapi malah makin kliatan "pintar"-nya...ho ha ha ha...

eh, dari pada ale semua so serius...gw kasih 1 ceritera humor ajah yaaaaaa.......

Alasan Mengapa Superhero Tidak Mau Membantu Indonesia????

Nih,

Dengan meningkatnya tingkat kriminalitas di ibukota dewasa ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan proposal penawaran kerja kepada sejumlah superhero dari negara paman Sam.

Proposal ini menawarkan suatu bentuk kerjasama dimana para superhero diminta kesediaannya untuk bekerja di Indonesia dalam kerjasama dengan Mabes Polri untuk memerangi kriminalitas yang marak terjadi di kota2 besar Indonesia , khususnya Jakarta .

Tetapi tidak diduga sejumlah besar superhero MENOLAK ajakan kerjasama ini.

Anonim mengatakan...

Berikut adalah alasan penolakan tersebut,

1. BATMAN (Bruce Wayne)

Bruce Wayne menolak ajakan kerjasama ini dengan alasan yang terlalu dibuat-buat. ALasan beliau adalah DIA KEBERATAN MENANGGUNG PAJAK IMPOR BAT-MOBILE KE INDONESIA. BAYANGIN AJA PAJAK IMPOR MOBIL MEWAH YANG SELANGIT, APALAGI UNTUK BAT-MOBIL YANG SECANGGIH ITU.

2. SPIDERMAN (Peter Parker)

Parker juga menolak ajakan kerjasama ini dengan alas an DI INDONESIA HANYA ADA SEDIKIT SEKALI GEDUNG TINGGI, YANG MENYULITKAN DIA UNTUK BERGELANTUNGAN DARI GEDUNG KE GEDUNG. KALAUPUN ADA GEDUNG TINGGI, JARAKNYA TERLALU BERJAUHAN, SEHINGGA SANGAT MENYULITKAN. BELUM LAGI SAAT BERGELANTUNGAN, DIA TAKUT KECANTOL KABEL LISTRIK DAN TELEPON YANG BANYAK BERSERAKAN DI LANGIT-LANGIT KOTA BESAR INDONESIA

3. INVISIBLE GIRL (Susan Storm)

Menolak dengan alasan MINDER. Kemampuan menghilang yang dimilikinya masih jauh kalah dengan kemampuan menghilang orang-orang Indonesia. Berikut wawancara yang dilakukan dengan CNN SAYA SIH HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SAYA SENDIRI. BANYAK ORANG DI INDONESIA YANG BUKAN HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SENDIRI, MALAHAN HUTANG, ASSET-ASET NEGARA YANG PERNAH DIKUASAI, SAMPAI HUTANG-HUTANG KORUPSI PUN BISA DIHILANGKAN JUGA. JADI SAYA MINDER NIH.....

Anonim mengatakan...

4. THE THING

Menolak dengan alasan DI INDONESIA SUDAH BANYAK ORANG DENGAN KULIT YANG LEBIH TEBAL DARI SAYA. BUKAN HANYA KEBAL PELURU, MALAHAN SUDAH KEBAL MALU SEGALA.

5. HUMAN TORCH (Johnny Storm)

Menolak juga sama dengan anggota-anggota Fantastic 4 yang lain, karena BELUM JUGA MULAI BEKERJA, DIA UDAH MENDAPAT PANGGILAN DARI KEJAGUNG KARENA DICURIGAI MENJADI DALANG TERBAKARNYA BEBERAPA PASAR DI INDONESIA.

6. THE FLASH (Barry Allen)

Sebenarnya Allen sudah mempertimbangkan untuk menerima proposal ini, tetapi setelah melakukan survey ke berbagai lembaga pemerintahan dia akhirnya menolak. BAYANGKAN AJA, UNTUK MENDAPATKAN TANDA TANGAN KTP AJA ORANG HARUS MENUNGGU BERHARI-HARI. ITU AJA MASIH SABAR. JADI KESIMPULAN SAYA, ORANG INDONESIA TIDAK MEMERLUKAN SEORANG SUPERHERO YANG MEMILIKI KEKUATAN BERUPA KECEPATAN. KECEPATAN TIDAK ADA ARTINYA BUAT BANGSA YANG ALON-ALON ASAL KELAKON.

7. SUPERMAN (Clark Kent )

Sang manusia baja ini menolak dengan sopan, karena SAYA TAKUT DISANGKUTKAN DENGAN TUNTUTAN MELAKUKAN AKSI PORNOGRAFI/PORNOAKS I KARENA CELANA DALAM SAYA DI DEPAN.

Anonim mengatakan...

8. AQUAMAN

Merasa tidak kuat setelah mencoba pekerjaan baru di Indonesia , karena LAUTNYA UDAH TERCEMAR LUMPUR LAPINDO

9. WONDER WOMAN

Pada mulanya, sang peace ambassador dari atlantea ini merasa yakin bisa membantu pemerintah Indonesia. Tetapi setelah pengamatan lebih lanjut, dia akhirnya menolak juga dengan alasan KALO SAYA MATI DI US DALAM MENUNAIKAN TUGAS KAN MASIH BERGENGSI, DIBUNUH MONSTER / VILLAIN. DI INDONESIA BISA-BIASA SAYA MATI DIGREBEK FPI GARA-GARA KOSTUM SAYA YANG SUPER SEKSI INI.

10 CAT WOMAN

Menolak setelah ketakutan mendengar lagu KUCING GARONG.

11 HULK (Bruce Banner)

Banner menolak karena JALAN-JALAN DI INDONESIA TERLALU SEMPIT UNTUK UKURAN TUBUHNYA. BELUM LAGI KALO NGEJAR VILLAIN SAMPAI KE GANG-GANG PERUMAHAN, NTAR KENA PORTAL, BELUM LAGI DIMINTAI DUIT CEPE-AN. MAU AMBIL DARI MANA???? GW KAN GA PAKE BAJU. BELUM LAGI KALO NYEBRANG JALAN, DISORAKIN DISANGKA SI KOMO.

Anonim mengatakan...

ok.....anak NKRI....pertanyaan gw yang awal belon ente jawab...skarang gw minta ente nanggapin ceritera humor di atas....bisa ga????? wkwkwkwk...

@ mas Budhi,

thanx atas perhatiannya but....i do that i have to do.....wkwkwkwkwkw....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

weeeiiii...anak NKRI....pake otak dong kalo mo diskusi. Jangan jadi contoh manusia Indonesia yang cuma bisa mamok - amuk - mengamuk...kaciaaaaaannn dechhh looo...(Nana)

Anonim mengatakan...

For Mister ANAK NKRI en Cs,

bacalah puisi taufik ismail dan proteslah ke ybs...ocheeeee....

MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA


I


Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,
Whitefish Bay kampung asalnya
Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia
Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini



II


Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, ebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.



III


Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi
berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu
dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek
secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan,
senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan
peuyeum dipotong birokrasi
lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,
anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,
menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati,
agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum
sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas
penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,
Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan
sandiwara yang opininya bersilang tak habis
dan tak utus dilarang-larang,
Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata
supaya berdiri pusat belanja modal raksasa,
Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,
ciumlah harum aroma mereka punya jenazah,
sekarang saja sementara mereka kalah,
kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka
oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,
Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia
dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli,
kabarnya dengan sepotong SK
suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,
Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan,
lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,
fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,
Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat
jadi pertunjukan teror penonton antarkota
cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita
tak pernah bersedia menerima skor pertandingan
yang disetujui bersama,


Di negeriku rupanya sudah diputuskan
kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa,
lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil
karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta,
sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,
Di negeriku ada pembunuhan, penculikan
dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh,
Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng,
Nipah, Santa Cruz dan Irian,
ada pula pembantahan terang-terangan
yang merupakan dusta terang-terangan
di bawah cahaya surya terang-terangan,
dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai
saksi terang-terangan,
Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada,
tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang
menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.



IV


Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.

1998

Pissss....pissssss......damai...damai...
(Nana)

Anonim mengatakan...

ya ya ya ya....malu aku sebagai anak nkri saat ini karean negara ku rusak-rusakan...ingat saya cuma malu ...tidak berarti saya membenci indonesia......pikirkanlah itu pake otak nggak pake dengkul....(Sulis)

Anonim mengatakan...

kam[anye mungkin damai-damai saja. Di Jogja malahne sing ngetop is "musik dangdutan"...serrr...seeerrrrr.....

para politisi juga saling mendekatkan diri tapi di situ ironisnya....rakyat dinina bobokkan dengan pertunjukana musik nggak cerdas sementara elite-elitenya meneruskan kebiasaan kong-kali kong di antara mereka....maluuu aku...maluuuu.....(Sulis)

Anonim mengatakan...

Saya juga ingin memberikan 1 puisi dari Gus Mus,


Mustofa Bisri : Selama ini di Negerimu Print E-mail
Ditulis oleh Mustofa Bisri
Friday, 24 February 2006

selama ini di negerimu
manusia tak punya tempat
kecuali di pinggir-pinggir sejarah yang mampat


inilah negeri paling aneh
dimana keserakahan dimapankan
kekuasaan dikerucutkan
kemunafikan dibudayakan
telinga-telinga disumbat harta dan martabat
mulut-mulut dibungkam iming-iming dan ancaman


orang-orang penting yang berpesta setiap hari
membiarkan leher-leher mereka dijerat dasi
agar hanya bisa mengangguk dengan tegas
berpose dengan gagah
di depan kamera otomatis yang gagu

inilah negeri paling aneh
negeri adiluhung yang mengimpor
majikan asing dan sampah
negeri berbudaya yang mengekspor
babu-babu dan asap
negeri yang sangat sukses
menernakkan kambing hitam dan tikus-tikus
negeri yang akngkuh dengan utang-utang
yang tak terbayar
negeri teka-teki penuh misteri

selama ini di negeri mu
kebenaran ditaklukkan
oleh rasa takut dan ambisi
keadilan ditundukkan
oleh kekuasaan dan kepentingan
nurani dilumpuhkan
oleh nafsu dan angkara

selama ini di negeri mu
manusia hanya bisa
mengintip masalahnya dibicarakan
menghabiskan anggaran
oleh entah siapa
yang hanya berkepentingan
terhadap anggaran
dan dirinya sendiri

selama ini di negeri mu
anginpun menjadi badai
matahari bersembunyi
bulan dan bintang tenggelam
burung-burung mati
bunga-bunga layu sebelum berkembang
dan tembang menjadi sumbang
puisi menjadi tak indah lagi

yang tersisa tinggal doa
dalam rintihan
mereka yang tersia-sia
dan teraniaya
untunglah Allah Yang Maha Tahu
masih berkenan memberi waktu
kepadamu untuk memperbaiki negerimu
dari kampus-kampusmu yang terkucil
Ia mengirim burung-burung ababil
menghujani segala yang batil
dengan batu-batu membakar dari sijjil
dan pasukan bergajah abradah kerdil
bagai daun-daun dimakan ulat
beruntuhan menggigil

di negeri mu
kini telah menyingsing fajar peradaban baru
jangan tunggu, ambil posisi mu
proklamasikan kembali
kemerdekaan negeri mu

Anonim mengatakan...

sor, from Sulis

Anonim mengatakan...

inilah potret keindonesiaan kita.
dari istana negara, gedung dpr,
warung kopi sampe dunia maya hanya
bisa bertengkar, saling ejek.
rakyat berteriak penguasa tidak
punya otak. penguasa berlaku seolah
rakyat dungu. yang pasti sebagai
bangsa kita jauh tertinggal.
sebagai bangsa kita semua dungu.
sesama dungu jangan saling
mendahulilah!!! (anonim)

Anonim mengatakan...

Yth

Tuan ANAK NKRI

Tuan, Saya bukannya membela Poempuisi, saya hanya ingin Tuan dengan kepala dingin menyimak 1 hal!, ini dia :

SILA KEEMPAT PACASILA -

-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.

DILAIN PIHAK SISTEM YANG DIANUT SEKARANG -

- PilPress = Langsung
- PilGub = Lansung
- Pilkada = Langsung

- Pemilu = sistem semi distrik

Nah Tuan ANAK NKRI! bukankah PANCASILA ITU SEKARANG SUDAH TERGANTIKAN ????

(Budhi Suto)

Anonim mengatakan...

Yth tuan-tuan keblinger anti NKRI,

buka mata dan baca baik-baik uraian saya:

Pancasila yang kalian hina itu adalah suatu sistem filsafat. Jikalau kalian menyukai posting-posting BM karena sarat nilai-nilai filsafat maka mengapa kalian menolak pancasila yng dahsyat itu?

# Secara material-substansial dan intrinsik nilai Pancasila adalah filosofis; misal hakikat Kemanusiaan yang adil dan beradab, apalagi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah metafisis/filosofis.

# Secara prktis-fungsional, dalam tata-budaya masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan nilai Pancasila diakui sebagai filsafat hidup atau pandangan hidup yang dipraktekkan.

# Secara formal-konstitusional, bangsa Indonesia mengakui Pancasila dalah dasar negara (filsafat negara) RI.

# Secara psikologis dan kultural, bangsa dan budaya Indonesia sederajat dengan bangsa dan budaya manapun. Karenanya, wajar bangsa Indonesia sebagaimana bangsa-bangsa lain (Cina, India, Arab, Eropa) mewarisi sistem filsafat dalam budayanya. Jadi, Pancasila adalah filsafat yang diwarisi dalam budaya Indonesia.

# Secara potensial, filsafat Pancasila akan berkembang bersama dinamika budaya; filsafat Pancasila akan berkembang secara konsepsional, kaya konsepsional dan kepustakaan secara kuantitas dan kualitas. Filsafat Pancasila merupakan bagian dari khasanah dan filsafat yang ada dalam kepustakaan dan peradaban modern.

==ANAK NKRI==

Anonim mengatakan...

dengan demikian, Pancasila adalah JATI DIRI BANGSA...JATI DIRI SAYA....JATI DIRI KALIAN JUGA kalau kalian memang manusia Indonesia...(jangan-jangan kalian semua adalah agen-agen narkoba asing yang menyusup ke Indonesia????).

Apa jadinya jika kita kehilangan jati diri? Konsekuensinya ada 1 yaitu kalian itu tidak jelas apakah orang atau monyet...ia kan????? jangan marah...itu fakta...

Anonim mengatakan...

@ Budhi Sutho a.k.a Suto Sinting...

Pertanyaanmu menunjukkan kekurang mengertian mu. Saya kasihan sama manusia tipe begini...tidak mengeti apa-apa tetapi sok pintar.

Anda tidak bisa membedakan Pancasila sebagai sistem nilai dan praksisnya.

Sistem filsafat Pancasila adalah bagian dari sistem filsafat Timur yang memiliki identitas dan integritas keunggulan universal sebagai sistem filsafat theisme-religious. Sistem filsafat demikian memancarkan keunggulan karena sesuai dengan potensi kodrati martabat kepribadian manusia yang dianugerahi integritas-kerokhanian yang memancarkan akal dan budinurani; yang potensial mengembangkan budaya dan peradaban: sebagai subyek budaya (termasuk subyek hukum dan subyek dalam negara) dan subyek moral.

==ANAK NKRI==

Anonim mengatakan...

Dengan demikian maka ajaran filsafat Pancasila memancarkan keunggulan sistem filsafat dan kultural NKRI; melengkapi keunggulan natural dan (potensial) SDM Indonesia. Integritas keunggulan ini ditegakkan dalam sistem kenegaraan Pancasila secara konstitusional berdasarkan UUD Proklamasi (yang juga memancarkan keunggulan konstitusional); sebagai terpancar dari nilai fundamental:

1. NKRI sebagai negara kesatuan berbentuk republik;

2. NKRI menegakkan sistem kedaulatan rakyat (demokrasi);

3. NKRI menegakkan sistem negara hukum (Rechtsstaat);

4. NKRI adalah negara bangsa (nation state: sebagai jabaran wawasan nasional dan wawasan nusantara); dan

5. NKRI menegakkan asas kekeluargaan (yang menjiwai dan melandasi: wawasan nasional, dan wawasan nusantara)…. yang ditegakkan dalam N-sistem nasional.

Anonim mengatakan...

@ Sulis, Nana,

Malu aku menjadi manusia
macam kalian
kalian sama memalukannya
dengan taufik ismali
mengaku malu tapi
tak tahu malu
mengaku Indonesiatapi
malu jadi Indonesia
Malu-maluin saja

Anonim mengatakan...

di atas ==ANAK NKRI==

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Imbauan moral: jikalau anda benar cinta Indonesia....HAPUS SAJA KOMENTAR TAK BEROTAK DARI MANUSIA-MANUSIA ANTI INDONESIA ITU...

Buktikan Indonesiamu bung...

==ANAK NKRI==

sastavyana blog's mengatakan...

@ Anak NKRI and all,

Apa yang dikatakan BM terbukti benar. Kita adalah bangsa yang mudah berolok-olok dan sekaligus mudah marah. Apa gunanya semua ini?

Anonim mengatakan...

piss maaaaaaannnn......ini emang bangsa keren...ribut ga cm di arena kampaye..di blog juga ga kalah asiknya...terusin ajah...normal kok...wakakakakak...(YeWe)

Anonim mengatakan...

W ga pro siapa2 w jg ga kontra siapa2...w cm mo posting ini..renungkanlah...

INDONESIA TUMPAH DARAHKU
Written by :Ibu Sud

Di mana sawah luas menghijau
Di mana bukit biru menghimbau
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka yang kaya raya
Harum namanya Indonesia

Di mana puput berbunyi merdu
Di bawah gunung lembah yang biru
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka aman sentausa
Harum namanya Indonesia

Di mana nyiur melambai-lambai
Di mana padi masak mengurai
Tanah pusaka bahagia mulia
Harum namanya Indonesia

HASTu W mengatakan...

@BM
makasih tlah klewatan n pagi2 dah bikin ngekek kekekekeeeek......


wat sodare2 yg bosen ribut2 mluluk mari kita berkohabitasi, jangan ndekem n mendem mlulu di habitatnya masing2. mank di kupang ada apa aja sih??? hhh.....

kalo mau n berani, sy kira habitat kupang, jokja, slipi, dll bisa kok berkohabitasi bikin yg ribut2 tuh.... ya jauh lebih ribut lagi! biar skalian gitu loh, jangan tanggung2 ributnya. hhh.....

salaaaaammm...........

Unknown mengatakan...

eh lagu ibu sud, W yg ngeposting

Unknown mengatakan...

W coba ambil jalan tengah dech..

BAGAIMANApun kita ingin mengubah masyarakat, berapa kali pun Anda menstrukturnya kembali, niscaya semua itu akan berakhir dengan kerakusan, nafsu dan ambisi, kecuali kita menciptakan manusia baru serta mengubah sikap mereka. Itulah kata-kata pejuang revolusioner Kuba yang termashur, Che Guevera.

Oleh karena itu, yang diperlukan bangsa Indonesia sekarang ini bukan struktur yang baru dalam tata pemerintahan dan berbangsa, tetapi adalah perubahan sikap hidup. Manusia-manusia Indonesia itulah yang harus dirubah. Bukan bentuk pemerintahannya, bukan bentuk negaranya, bukan bentuk masyarakatnya.

So, qt sebaiknya ga ngeibutin NKRI as astate but manusianya. Society-nya. Anak NKRI ga usah kelewat sensitif coz negara dan society is 2 entitas yg beda kan?

hidup Indonesia atuuuhhhh.....

Unknown mengatakan...

he he he he....blog hastu tu lucu banget2....tapi ngajak ribut??? ah, g lah. Qt konser metal rock ajadech...biar ribut ...ia ga???? wkwkwkwkwk....

Anonim mengatakan...

itulah ama,negara kita kan sedang berproses menjadi negara yang demokratis walaupun elitenya sering menjadikan rakyatnya sebagai obyek dari tujuan-tujuan politik yang pragmatis. Dan melupakan sejarah serta cita-cita yang luhur ketika negeri tercinta ini didirikan oleh Bapa-bapa bangsa. Kita doakan dan berharap masa-masa kampanye sampai pada hari "H" Indonesia aman-aman sa......GBU!!!(Rame.Ae-Indonesia)

HASTu W mengatakan...

@herjono
yg posting lg ibu soed? lah, sampean tuh apanya bigmike sih? one of secret admirernya kah?

iy iy... qt konser metal aj biar super ribut begetek so krn saking ributnya pd lupe mabok2an n brantem koz bikoz pd sibuk nutup kuping or ngacir, gitu khan?!
bole bole... idenya
inspiratip
hhh...

Anonim mengatakan...

ha ha ha ha...blog bm...benar mabok....apa hubungan kampanye dan lagunya ibu soed???? waduh..betulan mabok...ha ha ha (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Memang di Indonesia tidak ada orang dengan leadrship yang bagus...yang hanya cuma kepal-kepala suku. Hari ini berita hangat di Kupang adalah...wakil bupati TTU (ex mahasiswanya BM) dipukul oleh camatnya sendiri...betul-betul mengong....lama-lama Indoneia jadi Sodom dan Gomora...habis sudah harapan kita (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

saya copy paste berita HU Pos Kupang edisi hari ini tentang camat memukul wakil bupati:

Camat Pukul Wabup TTU

KEFAMENANU, PK -- Camat Bikomi Selatan, Hendrikus Bana, S.H, diduga memukul Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandez, S.Pt, di Desa Maurisu Utara, Kamis (19/3/2009), sekitar pukul 17.30 Wita. Wabup Fernandez juga nyaris dikeroyok warga desa setempat. Namun Camat Bana membantah dan menegaskan bahwa justru dia yang dihajar Wabup Fernandez.

Dua pejabat itu sama-sama sudah melapor kasus itu ke Markas Polres TTU. Wabup Fernandez melapor pada Jumat (20/3/2009), sekitar pukul 00.45 Wita. Beberapa waktu kemudian, Camat Bana pun datang melapor ke polisi. Penyidik Polres TTU kini sedang mendalami laporan kedua pejabat ini. Sampai pukul 19.00 Wita, semalam, penyidik Polres TTU belum menetapkan siapa tersangka dan siapa korban dari kasus itu.

Kapolres TTU, AKBP Adi Wibowo, S.H, yang dihubungi ke ponselnya, semalam, mengatakan polisi sudah menerima laporan dari kedua pejabat itu. "Sampai sekarang penyidik belum menetapkan siapa tersangka dan siapa yang menjadi korban pemukulan. Sebab penyidik masih mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi," kata Wibowo.

Kapolres Wibowo mengatakan bahwa saat mendapat laporan terjadi keributan di Desa Maurisu, ia berangkat bersama anak buahnya ke lokasi kejadian sekitar pukul 19.30 Wita. "Sampai di sana, saya dan anak buah berhasil mengendalikan situasi dan mengamankan barang bukti. Lalu saya bawa saksi-saksi dari pihak Wabup Fernandez dan saksi-saksi dari pihak Camat Bana ke Polres TTU. Kami baru tiba kembali di Markas Polres TTU sekitar pukul 00.00 Wita," jelas Wibowo.

Kemudian, kata Wibowo, dua tim penyidik meminta keterangan sejumlah saksi secara maraton hingga pukul 05.00 Wita pagi. "Tadi siang (kemarin, Red), penyidik menjemput lagi beberapa saksi untuk diambil keterangan. Jadi sampai malam ini (tadi malam, Red), penyidik masih mendalami keterangan para saksi dan belum bisa menetapkan siapa tersangka dan siapa korbannya. Sebab kedua pejabat ini saling melapor telah dianiaya," kata Wibowo. Ditambahkannya, pihaknya sangat hati-hati karena kasus ini lebih banyak bernuansa politis.

Anonim mengatakan...

Wabup Fernadez yang ditemui di rumah dinasnya, kemarin siang, mengatakan ia telah dipukul di pelipis kirinya oleh Camat Hendrikus Bana. Pelipisnya memar dan membengkak. "Setelah dia pukul saya satu kali, dia langsung melarikan diri dalam kegelapan malam," tuturnya.

Tentang kronologi dan dugaan motif kasus itu, Fernandez mengatakan, pada Rabu (18/3/2009) siang ia bersama pengurus DPC PDIP TTU mengadakan kampanye dalam bentuk pertemuan terbatas dengan 300 tokoh masyarakat di Desa Maurisu. Usai pertemuan itu, sekitar pukul 16.00 Wita, ia bersama rombongan hendak kembali ke Kefamenanu. Namun sampai di ujung Desa Maurisu Utara, dekat Poskamling, tampak sebatang bambu dipasang memalang jalan raya.

"Saya turun tanya ke salah satu anggota hansip yang sedang jaga di situ, kenapa palang jalan? Bukankah jalan hanya boleh dipalang saat malam hari? Ini baru pukul 16.00 Wita sore, kok jalan sudah dipalang pakai bambu? Namun anggota hansip yang bernama Emanuel Lite ini menjawab bahwa komandan hansip yang memerintah," tutur Wabup Fernandez.

Lalu Fernandez meminta warga memanggil komandan hansip, Ignatius Taus. "Ketika menghadap saya, komandan hansip bilang, Camat Bikomi Selatan yang perintahkan. Kalau tidak palang jalan mereka akan dipukul. Camat bilang, tidak boleh ada partai lain masuk ke desa itu, sebab desa itu milik partai usif (Usif: raja), yaitu Partai PKPI. Jika ada partai lain yang masuk, warga tidak akan dapat bantuan dari pemerintah," jelas Wabup Fernandez mengutip keterangan komandan hansip.

Beberapa warga yang ada di poskamling, kata Wabup Fernandez, juga membenarkan keterangan komandan hansip itu. Karena mendengar warga sering diintimidasi Camat Bikomi Selatan, kata Wabup Fernandez, ia meminta agar dua anggota hansip itu mengikutinya ke Kefamenanu untuk melapor langsung ke Panwaslu. "Sebelum berangkat, saya minta agar anggota hansip itu mengambil kain sarungnya dan mengenakan pakaian yang layak. Saya juga pamit kepada warga setempat. Bahkan saya titipkan pesan, jika istrinya Emanuel Lite pulang dari lokasi kampanye, tolong beritahu kalau suaminya bersama Wabup TTU ke Kefamenanu untuk melapor kasus intimidasi ke Panwaslu," jelas Wabup Fernandez.

Wabup membantah isu yang beredar bahwa dirinya "menculik" dua anggota hansip itu. "Ada yang sebar isu bahwa saya ikat tangan kedua anggota hansip itu, sekap dalam kamar dan aniaya mereka. Itu tidak benar. Saya mau memfasilitasi dua anggota hansip itu untuk datang melapor ke Panwaslu karena ada intimidasi," jelas Wabup Fernandez didampingi Ignatius Taus.

Sesampai di Kefamenanu, lanjut Wabup Fernandez, mereka langsung menuju Sekretariat Panwaslu TTU. "Waktu kami tiba di kantor Panwaslu sekitar pukul 22.00 Wita. Waktu itu tidak ada Ketua Panwaslu TTU, cuma ada dua stafnya. Secara lisan dua anggota hansip itu melaporkan kasus intimidasi yang dilakukan camat terhadap warga. Namun kedua staf itu meminta agar besok pagi (Kamis 19/3/2009, Red) saja baru melapor secara resmi dengan membuat kronologi kasus intimidasi itu secara tertulis. Karena permintaan itu, kami pulang ke rumah dinas," jelas Wabup Fernandez.

Karena malam sudah pukul 23.00 Wita, wabup mengajak dua anggota hansip itu menginap saja di rumah dinasnya dan disetujui kedua orang itu. "Mereka makan habis, nonton televisi lalu tidur di rumah saya. Namun besok pagi sebelum berangkat ke kantor Panwaslu TTU untuk melapor, saya dapat informasi kalau Camat Bikomi Selatan didampingi Sekretaris Desa Maurisu dan beberapa warga lainnya sudah melapor ke Polres TTU kalau saya menculik dua anggota hansip di Desa Maurisu Utara. Bahkan saya juga dilaporkan kepada Bupati TTU," papar Wabup Fernandez.

Beberapa anggota Polres TTU, kata Wabup Fernandez, sempat mendatanginya dan menanyakan kebenaran informasi itu. "Saya persilahkan dua anggota polisi itu tanya langsung saja kepada anggota hansip yang sedang nonton televisi di ruang keluarga. Polisi kaget karena kedua orang itu segar bugar sedang duduk santai. Padahal sebelumnya polisi sudah dikasih informasi 'sesat' oleh Camat Bikomi Selatan kalau saya ikat tangan mereka, sekap di dalam kamar dan aniaya mereka semalam suntuk. Ternyata tidak benar," kata Wabup Fernandez.

Meski sempat kesal mendengar laporan Camat Bikomi Selatan, Wabup Fernandez memerintahkan anak buahnya untuk menemani dua anggota hansip itu melapor soal intimidasi kepada Panwaslu TTU. "Usai melapor, sore harinya saya mengantar dua anggota hansip itu kembali ke desanya, ditemani tiga orang anggota tim kampanye saya. Tapi ternyata di sana, Camat Bikomi Selatan sudah mengumpulkan masyarakat dengan maksud tidak baik," jelasnya.

Meski demikian, ia berusaha tenang dan duduk santai sambil makan sirih-pinang yang diberikan tuan rumah. Ketika hari semakin gelap, tutur Wabup Fernandez, salah satu warga bernama Piet Sasi, mengerahkan warga satu kampung datang mengepung Wabup Fernandez dan rombongannya dengan membawa batu dan kayu.

Warga, kata Wabup Fernandez, makin beringas dan merangsek maju ketika mendengar teriakan camat agar maju. "Piet Sasi mengacung-acungkan sebatang kayu ke arah saya sambil memaki dan mengancam membunuh saya. Saat itu saya tanya kepada camat, kenapa saya disambut dengan itikad tidak baik. Tapi camat langsung mendorong saya lalu meninju pelipis kiri saya satu kali," kata Wabup Fernandez.

Ia mengaku kaget bukan main karena bawahannya bisa memukul dirinya. "Saya memang tidak menyangka akan dipukul. Sebab saya sedang konsentrasi melihat ke arah Piet Sasi yang sedang mengacung-acungkan kayu ke arah kepala saya. Ketika saya bertanya kepada camat, justru dijawab dengan pukulan. Sementara beberapa anak buah saya sedang sibuk menenangkan massa dan tidak memperhatikan saya. Ketika saya berteriak karena dipukul camat, baru mereka kaget. Tapi camat sudah melarikan diri ke dalam kebun jagung," tutur Wabup Fernandez.

Wabup Fernandez meminta agar keluarga besarnya, simpatisan dan pengurus PDIP di Kabupaten TTU agar tetap tenang dan tidak membuat reaksi serta menyerahkan persoalan ini kepada aparat Polres TTU. "Saya minta semua keluarga besar saya, simpatisan, pengurus PDIP di TTU agar jangan memberikan reaksi berlebihan dan tetap tenang. Sebab saya takut ada pihak ketiga yang berusaha memancing di air keruh. Kita serahkan saja persoalan ini kepada polisi untuk diselesaikan secara hukum," pintanya. (ade)

Anonim mengatakan...

Camat: Justru Saya yang Dipukul

CAMAT Bikomi Selatan, Henfrikus Bana, S.H, yang dihubungi melalui telepon genggamnya, Jumat (20/3/2009) petang, membantah keras, kalau ia yang memukul Wabup Fernandez.

"Tidak benar! Itu fitnah! Justru saya yang dipukul oleh Wabup Fernandez. Dia tinju saya satu kali di mulut hingga bibir saya pecah. Karena takut dihajar, saya lari untuk menyelamatkan diri," tandas Bana berkali-kali.

Dia mengatakan ada saksi mata yang melihat langsung Wabup Fernandez menganiaya dirinya.

Ditanya lagi apakah benar dia tidak memukul Wabup Fernandez, Bana mengatakan semua orang melihat sendiri apakah ia yang memukul Wabup Fernandez atau sebaliknya. "Saya ini sarjana hukum dan orang sangat mengerti tentang hukum. Saya sangat waras. Masa saya cuma stafnya, kok tega menganiaya pimpinan saya? Itu tidak masuk di akal. Justru saya yang dipukul," tandasnya.

Ia berjanji besok (hari ini, Red) akan menjelaskan secara rinci kronologi itu kepada para wartawan. "Nanti besok datang ketemu saya untuk saya ceriterakan kronologinya," jelas Bana.

Sebagaimana disaksikan Pos Kupang, Jumat dini hari, sekitar pukul 00.45 Wita, Wabup Fernandez dimintai keterangan oleh polisi di ruang Reskrim II Polres TTU oleh salah seorang penyidik. Wabup Fernandez mengenakan baju tenun ikat warna merah dipadu celana kain warna biru gelap. Hingga pukul 02.30 Wita malam itu, Wabup Fernandez masih terus diperiksa. Sementara Camat Bana, diperiksa di ruang Kaur Binops Reskrim, hingga menjelang pagi, di sebelah timur ruang kerja Kasatreskrim Polres TTU.

Menunggu di lobi, para pengurus DPC PDIP TTU, di antaranya Wakil Ketua DPC PDIP TTU, Magnus Kobesi, S.H, Ketua PAC PDIP Kota Kefa, Carlos Sonbay, S,H, istri Wabup Fernandez dan beberapa pengurus DPC PDIP TTU. Di halaman depan Mapolres TTU, ratusan massa dan simpatisan PDIP duduk bergerombol.

Sebelumnya, pada Kamis siang, Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si, yang dimintai komentarnya tentang kasus itu, mengatakan tidak mau mencampuri terlalu jauh kasus itu karena terkait dengan masalah politik.

"Jika sudah dilaporkan kepada polisi, silahkan saja diproses hukum. Tapi sampai saat ini saya belum dilaporkan oleh Wabup TTU tentang duduk persoalan yang sebenarnya," demikian Bupati Manek. (ade)

Anonim mengatakan...

Nah untuk ANAK NKRI...

Malu tidak dengan fakta yg terjadi di NKRI tercinta ini??????? Saya ingin bergabung dengan kawan-kawan yang malu....saya malu pemerintah NKRI dijalankan dengan cara-cara preman, penipu, pencuri, saling tuding dan...tukang marah, tukang olok-olok...(John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

ada baiknya kita pilah antara
falsafat dan praktiknya. kalau memang
mau menggantikan pancasila sebagai
filsafat, silahkan ulas filsafat/ideologi
yg lebih unggul; misalkan ideologi
islam yg oleh sebagian org ingin
diterapkan di indonesia. apa iya
dia lebih unggul?

kalau praktik yg melenceng dari
pancasila sebagai sistim nilai
dipakai sebagai ukuran menggantikan
pancasila, maka pikiran kita
amat tidak cerdas.

usul: bagi mereka yang tidak senang
dengan anak nkri, silahkan membuat
argumen yg katakan pancasila sebagai
sistim nilai sudah usang dan
layak diganti dgn sistem nilai
lain (beri contoh!!!). terus-menerus
katakan saya malu dgn perilaku manusia
indonesia yg tidak sesuai dgn pancasila
bukan contoh argumen benar. (anonim)

Anonim mengatakan...

Woakakakakkekekek...ANAK NKRI bicara filsafat sekarang.....luar biasa...eh kawan...kita bicara filsafat dari jurusan mana? kali deres? Manggarai? kampung rambutan?...maksud gw...episteme? axiologos? or what...ha ha ha ha ha...Tapi gw angkat topideh buat ANAK NKRI...yg sama sekali ngga jelas dasar filsafatnya trus nge judge gw en laen-laen ga cinta NKRI...kalo ANAK NKRI mao kita tuntasin pancasila dan filsafat , kita bisa mulai dari tudingan bahwa...ya itu tadi lah...wkwkwkwkwkwk.....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ John,

Camat gampar wakil bupati? gw masih ga ngerti .....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Proxy73,

Iu namanya filsafat galak...gitu aja ga ngerti....wkwkwkwk....(Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Tuan ANAK NKRI!

Tuan! katanya Pancasila sebagai THE RULE OF LAW!! Nah Tuan2 di MPR dan DPR itu telah membuat peraturan dan undang2 bahkan membongkar kontitusi UUD 45 yang hasilnya bertentangan dengan pancasila, (al sila ke 4 diatas), ini kan fakta bung! kalo sudah begini masihkan Tuan bilang Pancasila belum tergantikan???

Anonim mengatakan...

sory di ats ini saya!

(Budhi)

Anonim mengatakan...

woooiiiii anak nkri,

Elo paling bisa deh bikin penasaran....wkwkwkwkkw...

gw mo ladenin elo soal filsafat pancasila itu but...tolobng buktikan bahwa gw nggak suka indonesia...atu...lebi generla: buktikan bahwa mengkritik = membenci.....yyyiihhaaaaaa.....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

katanya orang indonesia org beragama.
nah di indonesia penguasa suka korupsi,
rakyat gontok-gontokan yang
bertentangan dengan nilai-nilai agama.
ini kan fakta! kalu sudah begini,
masihkah tuan-tuan bilang org
indonesia beragama???

kritik yg baik bersifat konstruktif.
buktikan kritik tuan-tuan konstruktif!
(anonim)

Anonim mengatakan...

hmmm...
kemana org-org ini?
seharian saya tunggu bukti
kritikan pd nkri adalah
kritikan yg membangun sesuai
misi blog ini: menyebar persahabatan,
kebaikan dan kasih sayang.
usul: jujurlah katakan
kita tdk sedang
mengkritik tp mengungkapkan
kefrustasian kita pada
perilaku pemerintah yg tdk sesuai
dgn pancasila yg adalah nilai
luhur bangsa ini. (anonim)

Anonim mengatakan...

hi hi hi di atas ini ada anonim....asking nya bagus tp gw ga niat ngejawab...gw jadi inget adik BM nih...si NK...dulu paling getol ga suka ma pancasila...woooiii NK...kalo lagi baca tanggapin dong...apa ada alternatif lain selain 5 sila????? wkwkwkwkwkk...

BM, posting baru dooong......(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

duuuhhh....agak telat nih nanggapin posting ini. Menurut GW sih, dari waktu ke waktu kita ga berubah. Ketika kampanye yang laris malah artis-artis yg...gimana gitu loh...apa ga ada kreativitas lain???? bingung nih dan makin bingung karena surat suara lebar bagai daun pintu he he he he //Pritha//

mikerk mengatakan...

Dear sahabat blogger,

waaaahhhh....komentarnya banyak amat.

Terima kasih untuk sahabat yang sudh berkunjung dan memberi komentar. GBU.

Saya belum membuat posting baru karena ada beberapa kesibukan. Satu dua hari ke depan pasti saya akan membuat posting baru. Malam ini, saya mengudap di angkringan...waktu masih sekolah dan uang di saku tinggal serupiah dua...angkringan ini menjadi tujuan untuk cari sego kucing...malam ini saya rindu makan sego kucing lagi, yaitu makan nasi + bau ikan seharga 1000 rupiah...tak saya sangak angringannya sekarqang sudah pake hot spot. maka-nya saya bisa "menumpang ngintip blog"...ha ha ha ha Jogja memang mengejutkan dan ...ngangeni.....

Itu saja dulu.
Tabe

mikerk mengatakan...

oh ya ada kiriman posting dari sepupusaya, calon pendeta pak lakers tetang orang yahudi...nanti akan saya edit dulu sebelum diposting...tapi saya harappak lakers mau menunggui posting guna menjawab beberapa pertanyaan...jangan melulu "mete malam" (begadang)...ha ha ha ha

mikerk mengatakan...

@ special untuk sahabat proxy73,

Kiriman by e-mail script toynbee sudah saya terima. Thanx. Sebaliknya, kutipan dari buku ayahanda saya "orang sabu dan budayanya" juga sudah saya e-mail balik. Bukunya nanti saya kirimkan ketika sudah berada di kupang. Semoga berguna Bung.

Lalu, soal NK...waaaahhh...dia memang hadir ngintip blog tapi mungkin ga mau ngasi komen karena...ya begitulah ..statement NK mundur dari komen belum dicabut ybs...ha ha ha ha ....mirip larangan terbang garuda ke eropa ya???? ha ha ha ha ha...moga-moga NK membaca "undangan" anda dan berniat "kembali"....

Anonim mengatakan...

Saya suka dg sentilan @anonim. Perilaku ga beres, Pancasila yg digugat. Di dalam pancasila itu kan ada nilai keagamaan juga.

Apakah mengguggat pancasila sama juga menggugat agama?