Minggu, 11 Januari 2009

di tempat kami mampir minum ini, sekarang: kami yatim piatu. haruskah begitu?

Dear sahabat blogger,

Delapan bulan lalu. Lebih 1 minggu. Ayahanda saya, SGT, "pergi". Dia berangkat begitu saja meninggalkan kami semua. Atas ijin Allah, dia berpelukan dengan malam. Tanpa sakit. Tanpa keluhan. Tanpa pesan. Kami terguncang. Kami bersedih. "Kaki tumpuan kami tinggal sebelah". Oleh karenanya kami berusaha merawat yang tinggal satu itu dengan hal terbaik yang bisa kami lakukan. Bahagialah mama. Bahagialah.

Tetapi seiring datangnya sang Fajar tahun baru 2009, Ibunda ternyata tak mampu lagi menahan keinginan hatinya. Dia rindu untuk segera berkumpul kembali dengan belahan jiwanya. Dan, Allah mengijinkannya. Pagi itu di pukul 8.42 WIB, Ibunda pergi juga. Berhenti sudah sakit. Tak perlu lagi menderita. Tinggal kami yang menangis (bagi yang tak menangis adalah mereka yang tak punya perasaan).Tinggalah kami sendirian di sini. Tak ada lagi bapak. Ibupun pergi. Ya, kami Yatim-Piatu. Kata yang biasa kami dengar tetapi ketika merasakannya sendiri, amat pedih ternyata. Semua sayap kami patah sudah. Menangislah badan. Merataplah jiwa.

Salah satu falsafah hidup orang Jawa berbunyi begini, "sejatine urip iku mung mampir ngombe". Setiap orang pada dasarnya selalu berada dalam suatu kisah panjang tentang perjalanan. Hidup, hanyalah salah satu episode singkat di dalam perarakan panjang itu, yaitu mampir minum. Waktu yang singkat tapi menentukan. Tanpa minum, perjalanan akan terhenti. Untuk apa perjalanan itu dilakukan? De Finance (1980) menulis bahwa manusia adalah Citoyen de Deux Mondes (warga dua dunia). Manusia adalah petualang mencari kesempurnaan tetapi senyatanya dia tak pernah menemukan kesempurnaan itu. Manusia tak pernah selesai. Dialah yang "diselesaikan" oleh kematian. Itulah dua dunia. Dua kutub.

Lalu, apa makna hidup jikalau begitu? Seorang pesimis mengatakan bahwa "untuk apa mendaki gunung jika pada waktunya harus turun kembali". Tak jelas benar apakah lalu sang pesimis juga bertindak dengan melakukan "untuk apa makan kalau pada akhirnya lapar kembali". Jika begitu maka pertanyaannya adalah apa makna perjalanan manusia itu?

Setelah mampir minum, kemana harus pergi?
Setelah mati, lalu apa?
Adakah kematian adalah akhir segalanya?

Saya ingin menemukan jawabannya tetapi jawaban apa yang dapat ditemukan tatkala air mata menggenang di pipi? Jawaban mana yang bisa ditemukan oleh pikiran yang dikuasai kesedihan. Maka, saat ini, saya berhenti. Dilanjutkan nanti.

Atau, .......... dapatkah anda, wahai sahabat blogger terkasih nan bijak bestari, membantu menemukan jawaban yang saya cari itu?

Tabe Tuan Tabe Puan

153 komentar:

mikerk mengatakan...

dear sahabat,

posting ini belum selesai tapi saya nayri tak mampu lagi mengendalikan
degup keras" di dada saya. Maka saya berhenti dahulu di sini. Nanti sore saya lanjutkan. Semoga bermanfaat

Anonim mengatakan...

Lama ditunggu tapi begitu memposting, bigmike malah "menjebak" gw dalam kesedihan. Gw belum punya komentar ach....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

yeah, saat ini ngomen dulu. dilanjutkan nanti, tapi sy blom bisa membantu menemukannya koz minggu pagi ini sy juga lagi nyari2 bahan postingan dolo -- topiknya "akhir segalanya" dan "ceria"

ada usul?

~JM

Anonim mengatakan...

hihihii..... blom ketemu jugak yah?!

~JM

Anonim mengatakan...

"In the confrontation between the stream and
the rock, the stream always wins - not
by strength but by perseverance."
- H. Jackson Brown

Hidup adalah konfrontasi antara yag di dalam VS di luar, besar VS kecil, kasar VS halus,....dan anehnya, pemenang adalah mereka yang bertekun. So, bertekunlah dengan hidup karena dia akan terus mengalir....(Ryan)

Anonim mengatakan...

"Selamat datang kembali" bigmike. Nah, kita nunggu posting yang kayak gini. Mencerahkan..((Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Brother JIMI,

GW usul, ceria pada saat akhir segalanya.....bisakah? pegimane bro? he he he he he (Ryan)

Anonim mengatakan...

@BM
Penantian itu akhirnya terjawab juga. Pulang gereja buka internet ternyata udah ada posting baru dari @BM. Tapi belum selesai membaca gw juga terbawa kesedihannya @BM. Ah @BM, aku belum bisa komen, terenyuh dengan postingmu.Nanti aja komennya ya. (Adek)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Posting yang memikat. Seperti biasanya. Saya tidak bisa menjawab apa-apa sekarang sebab ikut terharu dan menangis. Tuhan Yesus menguatkanmu (Sherly, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@Bro Ryan, meski ga faham thanks.

Aku dah menemukannya kok, ga ceria2 amat sih tapi udah mayan mewakili suasana jiwaku hari ini

(ngomen sambil leye2 nonton tipi animal planet dr tadi nih n sambil ngombe2 hahaha....)

GBU

~JM

Anonim mengatakan...

@All
Satu konsep hidup dari paham Epikuros yaitu "Nikmatilah hidup ini sepuas-puasnya sebab besok kita akan mati". Konsep ini menyatakan bahwa tidak ada harapan lain setelah kematian, dan kematian adalah akhir dari segala-galanya. Menurut saya kematian hanyalah jembatan antara kehidupan di dunia dengan hidup di akhirat nanti. Kematian seperti pintu gerbang kehidupan setelah mati.

Kematian hanyalah akhir dari suatu jangka waktu saja. Kematian sama dengan membunyikan bel di sekolah, yang menandai berakhirnya ujian. Allah memberi jangka waktu yang berbeda untuk menguji setiap manusia. Ada yang diberi waktu lima puluh tahun, ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun. Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut. Kematian, yaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini.
Dalam ajaran agama diajarkan bahwa sebenarnya ada "harapan" bagi seseorang yang telah mati. Beberapa konsep agama mengajarkan tentang "dunia dan akhirat", "sorga dan neraka", dogma reinkarnasi, kebangkitan orang mati.
Apapun konsep yang diajarkan oleh setiap agama pada intinya adalah bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, sebenarnya ada "harapan" bagi orang mati pada saatnya nanti.
Dalam menyikapi proses kematian yang sedang "mengintai" kita masing-masing. Mari kita sama-sama mencari tahu ada apa sebenarnya dengan kematian.

Banyak orang sangat takut mendengar kata kematian. Mereka pikir itulah akhir dari segalanya. Mengapa mereka takut? Karena mereka belum menemukan dan menjalani hidup yang berarti. Kebanyakan orang masih dalam proses pencarian arti hidup. Mereka tidak tahu mau kemana dan belum siap.

Bagaimana menjalani hidup yang berarti itu?
Hidup yang berarti, bukan diukur dari berapa lamanya kita hidup, tapi kualitas kehidupan yang kita jalani. Banyak orang berpikir, mendapatkan hidup yang berarti itu ketika mereka bisa diberi umur yang panjang, punya tabungan yang banyak di bank, terkenal dan lain sebagainya Tidak ada salahnya kita mendapatkan semua itu. Tapi bagi orang beriman, hidup yang berarti itu tidak diukur dengan pencapaian-pencapaian tersebut. Bagi orang beriman, hidup yang berarti adalah hidup yang bergaul dan mengenal Allah secara pribadi.
@BM, senang anda sudah bangkit lagi, jangan tenggelam dalam kesedihan. Percaya Ibunda tercinta sudah senang di Rumah Bapa. Pasti SGT lagi bahagia karena bisa berpelukan sama tulang rusuknya. Itulah kekuatan cinta dua anak manusia,hanya dalam tenggang waktu 8 bulan lebih seminggu mereka berkumpul kembali.(YR)

Anonim mengatakan...

Tidak ada yang dapat saya katakan kecuali menangis terenyuh membaca posting ini. Isteri saya juga ikut menangis. Posting yang menggetarkan (Syamsudin)

Anonim mengatakan...

Diatas foto dua insan yang saling berpelukan dengan penuh kasih, terukir kata-kata ini...Mereka yang Terkasih, mereka yang sudah pergi, mereka yang bahagia dalam DAMAI...Menatap foto kedua orangtua ini aku betul2 terenyuh, tak terasa air mataku jatuh.
@BM, aku bisa rasakan kesedihanmu saat ini, tapi seperti katamu juga, hidup harus terus berjalan. Maka pandanglah ke depan, selalu minta kekuatan dari Yesus, IA pasti akan menjawab semua pergumulanmu. Kami semua mendukungmu dalam kasih dan dos(Adek)

Anonim mengatakan...

Maksud saya dalam dalam kasih dan doa. Saking terharunya tekan keyboard jadi salah.(Adek)

Anonim mengatakan...

TRIMA KASIH BUAT SIMPATI, EMPATI DAN KETULUSAN SEMUANNYA....
JAUH LEBIH BERHARGA DARI APAPUN DI DUNIA INI DARI ANDA SEMUA....
YANG MEMBUAT LANGKAH INI KUAT DAN BERARTI.....
TRIMAKASIH
TERIRING SALAM DAN DOA JUA...
DTN=

Anonim mengatakan...

@DTN
Dari komentar2 antar saudara-bersaudara pada posting2 sebelumnya, dari DNA-nya SGT, yang paling dekat sama ibunda adalah @DTN...kehilangan orang terdekat, orang yang kita cintai sangat menyakitkan hati. Saya katakan demikian karena saya pernah mengalami hal yang sama, dan butuh waktu untuk kita bisa bangkit lagi.
Namun sebagai orang percaya saya ingin katakan begini...Bawa semua keresahan hatimu pada Tuhan, jangan pernah bosan untuk meminta kekuatan dari pada-Nya maka DIA akan memberimu kekuatan dan penghiburan.
Buat semua DH?RK, baik yang empunya blog,Mas Budi,Wilmana,NK,dllnya.Tuhan Yesus akan memberi kekuatan dan penghiburan untuk semuanya.(YR)

Anonim mengatakan...

....mama: lihatlah, tepat di depanmu ada JESUS sedang berjalan. Ikuti DIA...

Kalimat yang ada di bawah foto ibundanya secara jelas menunjukkan ke mana arah berpkirnya bigmike, yaitu hidup adalah sebuah perjalanan. Setuju banget dengan gagasan itu. Nah karena hidup adalah sebuah perjalanan maka jangan pernah berhenti. Singgah minum mungkin baik tetapi tidak bolher berhenti. Teruslah terus berjalan. Rangkulalh bahagia di kaki langit...(13)

Anonim mengatakan...

Posting yang menyentuh. Menyebabkan saya enggak bisa ngasi komentar. Nanti ajah (Nana)

Anonim mengatakan...

Sudah lama manusia mencoba
mendefinisikan kehidupan. Apa dan bagaimana sebenarnya kehidupan itu. Dengan
menemukan definisi kehidupan, disitu manusia akan menemukan bermacam hikmah
kebijakan yang ada di dalamnya.

Lantas kita pun menemukan ada banyak istilah dan
pepatah tentang kehidupan ini. Semua berasal dari hasil perenungan mereka. Ada
yang mengatakan hidup ini adalah sebuah perjuangan, karena ia melihat bahwa
hidup senantiasa membutuhkan perjuangan dan kerja keras bagi mereka yang
menginginkan kehidupan yang lebih baik.

Anonim mengatakan...

falsafah jawa mengatakan bahwa ”urip mung mampir ngombe”. Dalam sebuah
perjalanan panjang, hidup hanya sekedar mampir minum. Karena ia melihat bahwa
kehidupan di dunia ini hanya sangat sebentar dibandingkan kehidupan di akhirat
nanti. Maka ia menggambarkan bahwa hidup itu hanya mampir minum, sebelum
kembali meneruskan perjalanan menuju Rabb-Nya.

Anonim mengatakan...

Jadi, apa sebenarnya makna hidup? Pada hemat saya jawabannya tidak terletak pada jawaban atas pertanyaan sahabat muda bigmike tetapi pada ha berikut ini:

....Bahwa bukan berapa lama anda hidup, tapi seberapa bermakna hidup anda, bagi kehidupan orang lain….

Dari berbagai bahan yang dituliskan oleh bigmike, hal di atas itulah yang dikerjakan oleh Ayahanda dan Ibunda almarhum. Hidup mereka bermakna bagi orang lain dan kehormatan datang pada mereka. Sekarang mereka tiada tapi bukankah kehormatan itu terus hidup forever after? (Syamsudin - bloggertua)

Anonim mengatakan...

yohaaaaaaaa....Becham is Beghooo....ga ada kontribusinya...masih demam panggung...milan - roma 2 - 2. Seru

Itulah perjalaln Gw subuh ini, sebelon tidur gw ngasih satu puisi ke bigmike

Musafir dan puisi

aku datang kepadamu dengan puisi
sebagai musafir haus yang letih, aku terhenti di persinggahan yang kau tawarkan agar letih bisa sejenak kusampirkan

aku minum di situ

puisi mengajarkanku tentang cinta
nama lain dari suka, cita, cinta, khianat dan luka

maka biarlah kuteguk selodong nira
sebagai perayaan kita atasnya

setelah itu aku akan kembali mrnjadi musafir
melanjutkan pencarianku sendiri
mungkin akan kutemukan puisi sejati
kelak, bila usai perjalanan ini
meski ku tak tahu kapan perjalan ini akan usai...


wuuuiiihhhh....wakakakakekekek....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Thanx Bigmike atas posting barunya. GW ikutan trenyuh. Belum bisa ngomen //Pritha//

Anonim mengatakan...

yang ini aja dulu deh,

Ibu by khalil gibran

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

mikerk mengatakan...

Dear sahabat blogger,

Maaf beribu maaf, ketka saya mencoba menuliskan sambungan dari posting ini, ternyata saya gagal. Konsentrasi saya menjadi kacaubalau. Jadi, untuk sementara ini saja dahulu. Setelah siap baru saya lanjutkan kembali. Harap maklum

mikerk mengatakan...

Termia kasih banyak bagi yang sudah berkomentar. Tuhan Memberkati

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Hidup adalah sekedar mampir minum. Begitulah falsafah Jawa mengajarkan. Hidup kita yang cuma sebentar, diibaratkan oleh orang Jawa hanyalah sekedar numpang minum. Berapa lama sih kita hidup? Berapa lama kita bisa menikmati semua keindahan dunia? Betapa terasa singkatnya hidup.

Anonim mengatakan...

Bagi saya hidup adalah hari ini. Sekarang. Bentuk waktu sekarang dalam bahasa Inggris adalah present yang dapat juga diartikan sebagai hadiah. Saya pun menganggap bahwa waktu yang saya miliki sekarang adalah hadiah Tuhan. Sebagaimana orang yang mendapatkan hadiah, tentu saja saya akan berusaha menjaga hadiah tersebut.

Anonim mengatakan...

Bagaimana dengan masa lalu? Masa lalu adalah past. Pass over. Sudah lewat. Maka, masa lalu biarlah berlalu. Tidak perlu diingat lagi. Kalaupun sekali-kali ingin menengok bolehlah sekedar membaca dan mempelajarinya kembali.

Yang saya miliki adalah waktu sekarang. Berarti sekarang pula saya harus bisa memanfaatkan dan menikmati hadiah Tuhan tersebut. Tentu saja hadiah tersebut tidak hanya saya nikmati sendiri. Saya juga harus berbagi dengan yang lain. Sekaranglah waktu bagi saya untuk bermanfaat bagi orang lain. Sekaranglah waktu untuk membuktikan yang terbaik.

Anonim mengatakan...

Lntas bagaimana dengan masa depan? Masa depan adalah future. Belum dimiliki sekarang tetapi akan ada. Masa depan adalah harapan. Harapan yang hanya akan diperoleh jika kita bekerja sekarang.

Nah, Bigmike yang terkasih, begitulah falsafah hidup yang dapat saya pahami, yaitu teruslah bekerja pada saat ini. Saat yang diberikan Tuhan. Karena hal itu akan menentukan harapan apa yag akan menjadi kenyataan di masa depan. So, teruslah berkarya bigmike. Ibunda dan ayahanda boleh pergi tetapi teruslah berbagi persahabatan, kebaikan dan kasih sayang. Tuhan akan menyertaimu (Sastavyana)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Posting yang ...wuuuiiihhhh...malah mengingatkan gw sama ibunda Gw....thanx ya....(Erick)

Anonim mengatakan...

Para sahabat blogger ykks,

Kami orang Sabu punya amsal demikian:
Pada kolo kaja mi hedo'do rai kako
Majji lemma kaja tuehhu do kerihi
Kiri dekka lua made titu tuehhu do ta ha'o


Initisari amsal di atas kurang lebih adalah, harta benda dapat hilang lenyap. Bila nasib malang datang menimpa, tentu kamu akan tumbang jika hidup menyendiri. Akan tetapi saudara tidak akan hilang, ia akan berada di samping serta memangku kepalamu ketika kematian datang menjemput.

Krn itu, pada tempat yg pertama, sy mau menyampaikan penghargaan yg setinggitnya buat para sodara dan sahabat yg telah memberikan doa, dukungan, dan empati bagi ibu kami selama sakit hingga dikebumikan 5 Jan '09 yg lalu. Juga kekuatan dan penghiburan bagi kami yg ditinggalkan melalui doa2 yg sama. Kiranya TUHAN sang Khalik sajalah yg membalaskan semua kebaikan dari para sodara dan sahabat sekalian.

Kalo Pak YR bilang DTN adalah anak yg paling deket dg Mama (alm), mk sy mungkin yg tdk begitu dekat dg Papa maupun Mama. Ketika Papa-Mama msh hidup, mgkn hanya sy yg paling jarang menelepon. Bisa 3-4 bulan sekali bicara, itupun lbh sering krn ditlp oleh Papa ato Mama. Sambil menangis, Mama selalu bertanya, apakah sy tdk bisa menyayangi org tua sy sbgmn yg 9 anak yg lainnya? Bertahun-tahun sy tdk bs menemukan jwbn atas pertanyaan ini.

Tp anehnya, begitu mama sakit hingga meninggal, mgkn saya tmsk yg paling lemes scr fisik. Mama masuk RS PGI Cikini sejak tgl 19 Des, tp sy br bisa jenguk beliau tgl 24 Des, krn sakit di rumah. Tgl 1 Jan beliau masuk ICU, sy jg sementara terkapar di kamar. Entah knp tgl 2-3 Jan sy punya kekuatan utk menunggui jenasah Mama hingga diberangkatkan ke Bandara. Tp sejak di Bandara, sy sakit lg.

Sy baru bs bangkit dr tempat tidur stlh beliau dikuburkan. Dr sini sy mendapat jwbn atas pertanyaan puluhan tahun. Ternyata lingkunganlah yg membuat sy merasa tdk dekat dg org tua, tp itu bukan berarti sy tidak menyayangi mereka sbgmn 9 org anak yg lain.

Anonim mengatakan...

@ Wilmana,

Membaca penuturanmu saya menjadi amat terharu. Ada semacam gaya tolak menolak di antara mereka yang justru paling dekat. Ketika berada dalam jarak tolakan terjauh lalu akan ditarik mendekat lagi. Saya menduga sahabatlah yang sebenarnya merupakan anak yang dikasihi oleh ibunda almarhumah. Semoga saya salah meski saya berharap saya benar (Proxy73)

poempuisi mengatakan...

ah, lagi-lagi posting yang "mencekam" perasaan. Bravo

poempuisi mengatakan...

sebuaah puisi dari chairil anwar sangat sesuai untuk sasana hati sahabat bigmike yang galau...

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka

Sabarati mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

@BM

Penderitaan sering kita rasakan apabila ditinggalkan orang yg sangat kita cintai, namun, Tuhan mengizinkan hal itu terjadi. Kita mungkin tidak memahami alasannya, tetapi itu adalah kehendak Bapa dan Sahabat kita, yang tak terbatas kebijaksanaan serta kasih-Nya.

Tuhan menyuruh Musa melemparkan sepotong kayu ke dalam air (Keluaran 15:25), sehingga air itu menjadi manis dan bisa diminum. Suatu "potongan kayu" lain yang dilemparkan ke dalam “berbagai situasi pahit hidup kita” dapat membuat situasi itu menjadi manis. Potongan kayu itu adalah salib Yesus (1Petrus 2:24). Pandangan kita akan berubah saat kita merenungkan kematian-Nya yang penuh pengurbanan dan penyerahan-Nya pada kehendak Allah (Lukas 22:42).

Maka , saat kita mengingat salib Yesus dan berserah kepada Bapa seperti Yesus berserah kepada-Nya, maka semua yg terasa pahit akan menjadi manis.

”….Tinggal kami yang menangis (bagi yang tak menangis adalah mereka yang tak punya perasaan)…”

saya setuju…
tangisan itu adalah luapan dari bahasa hati yg sangat rumit untuk bisa diterjemahkan dari tiap2 tetesnya air mata.

Shalom.

~EMB~

Anonim mengatakan...

Salom Kaka sekaligus Guru bta yg baik.

Bta ju dapat kabar di milis Academia NTT, juga dari facebook Angela dan Norman, kalo Oma su berpulang ke pelukan Bapa di Sorga.

Kitong hanya bisa bilang turut berduka cita sa Kaka. Tapi kitong yakin Kaka dan semua keluarga RK kuat menghadapinya. Bapa Tua di atas pasti kasih yg paling baik.

Karena penghiburan yang sempurna hanya dari Tuhan Yesus. Amin...

Anonim mengatakan...

Buat semua sahabat blogger:

Beta dan keluarga mengucapkan banyak banyak terima kasih atas doa dan dukungan moralnya atas berpulangnya ibunda terkasih. Tuhan Allah, sumber segala kasih dan berkat, membalas kebaikan hati sahabat semua.

Teriring salam dan doa tulus :)

"kana + angela = brian"

Anonim mengatakan...

@ Bigmike (DR. Michael Riwu Kaho),

Turut Berduka Cita tapi sekaligus berharap agar nama besar bapa dan mama Riwu Kaho terus dipertahankan, terutama kebaikan mereka. Bapa Robert adalah orang yang keras, tegas, pintar tapi baik hati. Di tangannya pendidikan NTT pernah mencapai peringkat 7 Nasional (sekarang no. 32 dari 33 propinsi). Pasiennya yang ribuan iu juga menjadi saksi jiwa sosialnya. Mama Riwu Kaho adalah orang Jawa yang halus tutur katanya tetapi amat sangat jenaka. Saya ingat, pernah hadir dalam satu acara pernikawah dan mama Riwu Kaho menjadi pemimpin acara pemotongan kue pengantin. Kami semua habis-habisan tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya.

Nah, bakat itu saya lihat lengkap ada dalam diri Pak Mike, sudah barang tentu semua saudara yang lain. Kata hati anak-anak yang dibawakan pak Mike ketika pemakaman mennjukkan itu. Kami yang hadir diombang-ambingkan ke sana kemari. Sebentar menangis sebentar tertawa. Pak Mikelah sutradara semua siuasi itu. Maka, jangan sembunyikan warisan-warisan intelektual bapa dan mama Riwu Riwu Kaho itu. Keluarkanlah demi kebaikan. Posting yang mengharukan. Smart (Julius)

Unknown mengatakan...

Kami sepakat 100% dengan pendapat bung Julius (akalau istilah pak Mike adalah yakin 128,%). Kami memang turut berduka cita tetapi kami juga yakin Pak Mike mampu "bersinar" dan memimpin 9 saudara yang lain membawa nama baik keluarga bapa dan mama Riwu Kaho. Salam sayang kami untuk semua saudara-saudara, mas Budi, Bung Uli "DTN", Kana "nyong kupang", bung Veki "wilmana". Kami tahu kalian semua sekarang Yatim Piatu tetapi di tangan TUHAN MAHA PENGASIH hidup kalian akan menjadi berkat bagi orang lain. Itulah hidup. Tidak hanya sekedar mampir minum tetapi juga berbuat baik. Salam

Unknown mengatakan...

Apa makna hidup? menurut hemat kami, dalam perspepektif Krsitiani, adalah menjadi wakil Allah di muka bumi. LIhatlah Kej 1:27....Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.....

Jelas, bahwa Manusia adalah Gambar. Ingat, hanya GAMBAR bukan Tuhan it self. Itu sebabnya kami mengatakan manusia adalah wakil Allah. Apa maksudnya ini? Karena Allah itu baik maka manusia sebagai wakilnya juga harus baik. Begitu seterusnya. Dengan demikian makan hidp tidak hanya sekedar mampir minum tetapi juga berjalan menyebar kebaikan, persahabatan dan kasih sayang

Unknown mengatakan...

Apa makna hidup? menurut hemat kami, dalam perspepektif Krsitiani, adalah menjadi wakil Allah di muka bumi. LIhatlah Kej 1:27....Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.....

Jelas, bahwa Manusia adalah Gambar. Ingat, hanya GAMBAR bukan Tuhan it self. Itu sebabnya kami mengatakan manusia adalah wakil Allah. Apa maksudnya ini?

Karena Allah itu baik maka manusia sebagai wakilnya juga harus baik. Begitu seterusnya. Dengan demikian makna hidup tidak hanya sekedar mampir minum tetapi juga berjalan menyebar kebaikan, persahabatan dan kasih sayang

Anonim mengatakan...

@ Bung EMB,

Ceritera tentang "sepotong kayu' sungguh menarik dan memaksa saya membuka Alkitab. Dan, anda benar dengan pemaknaan itu. Thanx (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Rekan-rekan Forum,

Kenapa ko komentarnya dobel begitu? Makanya jang "makararapak" ha ha ha ha ..... tapi saya setuju dengan tafsir makna hidup kalian. Pintar juga ya....ha ha ha ha. Salam hangat (Julius)

Anonim mengatakan...

Proxy73
Saya menduga sahabatlah yang sebenarnya merupakan anak yang dikasihi oleh ibunda almarhumah.


Trims atas tafsirannya. Ada info yg kurang mengenai dampak lingkungan bg hub sy dg ortu.

krn mama sakit keras wkt melahirkan sy, mk sejak usia 3 bulan sy diboyong nenek ke Atambua dan baru diserahkan kembali ke kupang pd usia menuju 14 tahun. Wkt kebaktian penglepasan jenasah di rumah, Mas Budhi-Suto nyanyi lagunya Melki Goeslow (alm), "Aer Susu Mama". Sy lg terbaring lemes di kamar, menangis pilu banget mendengar syair lagu ini. Sy ingat krn sakit, mama sama sekali tiada berkesempatan menyusui saya, bahkan satu tetespun.

Inilah situasi lingkungan saat itu yg membuat sy merasa tidak dekat dg mama dan seolah-olah tdk menyayangi beliau sbgmn 9 anak lainnya. Byk penyesalan, kekecewaan, bahkan harapan-harapan sy yg belum tersampaikan dan hrs sy kubur dalam2 bersama jasadnya, krn beliau sdh menyelesaikan masa tugasnya dg baik. Atau, biarlah nanti sy sampaikan jika beliau berkunjung dalam mimpi-mimpi saya kelak. Semoga!

Permisi, sy mau nangis dulu....

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Salam kenal. Melalui blogsurfing saya bertemu Blog ini. Isinya ternyata istimewa. Bagus. Dan misinya sesuai dengan impian saya, yaitu kebaikan. Dunia sudah terlalu banyak kebencian. Kemarahan yang satu dibalas dengan kemarahan yang lainnya.

Saya juga mencermati diskusi di blog ini ...wow....dinamis....agak jarang menemukan blog seperti ini. Saya bergabung. Boleh ya mas?

Unknown mengatakan...

Saya ingin bergabung dalam topik "urip mampir ngombe"......

Ada percakapan begini:

- "GUSTI ALLAH, Panjenengan panggenanipun dhateng pundi?
+ "AKU ono ning teleging ati"
- "GUSTI ALLAH. Kulo sampun nyusul Panjenengan dumugi dhateng teleging ati. Panjenengan
kok mboten wonten. Panjenengan dhateng pundi?
+ "Kowe ora bakal biso nggoleki AKU. AKU ono ning teleging urip. Kowe bisa ketemu kelawan
AKU yen wis titi mongsone"

Terjemahan:
- "GUSTI ALLAH, dimanakah ENGKAU?
+ "AKU ada di dasar hati (hati sanubari)"
- "GUSTI ALLAH. Saya sudah menyusul ENGKAU di dasar hati. ENGKAU kok tidak ada. Dimanakah
ENGKAU?
+ "Kamu tidak bakal bisa mencari AKU. AKU ada di dasar hidup. Kamu bisa ketemu AKU jika
sudah saatnya"

Unknown mengatakan...

Gambaran dialog di atas menggambarkan betapa sulit dan berlikunya untuk bisa bertemu dengan Sang Hyang Urip atau GUSTI ALLAH. Kita tidak akan bisa bertemu, apalagi bersatu dengan GUSTI ALLAH jika belum saatnya. Namun, dari dialog itu kita bisa tahu bahwa ALLAH itu dekat. Seperti yang dijelaskan GUSTI ALLAH sendiri dalam Al'Quran "AKU tidak jauh dari urat lehermu sendiri."

Unknown mengatakan...

Namun orang Jawa memiliki falsafah tersendiri agar tidak putus asa untuk bisa bertemu Sang Khalik. Falsafah tersebut berbunyi,"Sopo sing temen bakal tinemu." Yang artinya, "Siapa yang benar-benar mencari, bakal menemukannya".

Unknown mengatakan...

Orang Jawa mengatakan dalam kata-kata bijaksananya,"Urip iku ibarat wong mampir ngombe (Hidup itu seperti orang yang mampir minum)". Kalau diibaratkan secara detil, orang hidup di dunia ini sebenarnya mirip seorang musafir yang berjalan, lalu kelelahan, istirahat dan minum di bawah pohon. Ketika rasa letih dan lelah itu sudah sirna, si musafir itupun harus kembali melanjutkan perjalanannya. Kemana? Tentu saja ke tempat tujuannya.

GUSTI ALLAH itu dekat, jika sang musafir senantiasa mengingat-ingat tentang GUSTI ALLAH. Tetapi sebaliknya, GUSTI ALLAH itu jauh ketika sang musafir tersebut lebih banyak berpikir tentang hal-hal lain yang bersifat duniawi selain GUSTI ALLAH.

Unknown mengatakan...

Pertanyaannya, Bagaimana untuk bisa bertemu dengan ALLAH? Ibarat kita hendak bertemu sang kekasih hati, gambaran wajah sang kekasih hati sudah terlukis dalam benak kita meski lama tak bertemu dan di lokasi yang jauh. "Jauh di mata, dekat di hati". Oleh karena itu, pertama, GUSTI ALLAH harus selalu terlukis dalam benak kita. Artinya, kita harus senantiasa eling.

Kedua, GUSTI ALLAH itu bersifat Ghaib. "Mustahil bagi kita yang nyata ini bertemu dengan yang Ghaib," begitu kata orang rasional. Tapi pendapat itu tidak berlaku bagi para pendaki spiritual. Seseorang bisa bertemu dengan Sang GHAIB dengan menggunakan satu piranti khusus. Apakah itu? Piranti itu adalah mata batin. Sebab GUSTI ALLAH tidak bisa dipandang dengan mata telanjang.

Unknown mengatakan...

Begitulah makna sebenarnya dari prinsip hidup oran Jawa "hidup itu mampir minum".

Bigmike benar bahwa hidup adalah kisah perjalanan manusia. Hendak ke mana? MENCARI ALLAH!!!!!!!

Piye cara ne? 2 jalan: eling mata batin. Jika diringkas, carilah Allah dengan menggunakan RASA.

Jabat Erat dan turut berduka cita bagi bigmike. Keep on posting

Anonim mengatakan...

@ A'a ma Kati,

Beta tidak pintar bikin penjelasn tengan makna hidup dan hubungannya dengan duka cita keluarga besar Riwu Kaho, Lai Talo, dan Namata....hanya 1 lagu yang beta berikan ...

KJ. 415 GEMBALA BAIK BERSULING NAN MERDU

Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada
air tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput
hijau berkenan.

Reff. O, Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.

Kepada domba haus dan lesu Gembala baik memb’rikan air segar;
ke dalam hati haus dan sendu dib’riNya air hidup yang benar.

Reff. O, Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.

Di jalan maut kelam sekalipun ‘ku tidak takut pada seteru,
sebab Gembala adalah Teman dan Jurus’lamat bagi diriku.

Reff. O, Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.

Anonim mengatakan...

Kalau tidak salah lagu itu adalah lagu kesayangan Papa dan Mama. Beta menangis ingat dua orang tua yang amat baik ini (Savunesse)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Makna hidup? Ini: "Carpe Diem". Kesusahan sehari cukuplah hari ini. Besok lain urusan. Bravo (Ghentenx, SYDN)

mikerk mengatakan...

Howdy, selamat siang

Saya kembali sejenak ke rumah karena da bahan yang ketinggalan sekalian mengeck blog.

Terima kasih yang sudah berkomentar ya...Tuhan Memberkati

mikerk mengatakan...

Ari Tana Svunesse,

Terima kasih atas posting lagunya. memang lagu itu adalah lagu kesayangan SGT dan mama.

Semoga mereka terus menyanyikannya di surga bersama semua orang percaya yang berada di dekat TUHAN YESUS

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Apa makna hidup?

“The unexamined life is not worth living for man”

(Socrates, Dialogues – Apology)

“Kehidupan yang tak teruji bukan kehidupan yang berharga bagi seseorang”, demikian Plato mengutip kata-kata dari Socrates di dalam bukunya Dialogues dan Apology (Patrice)

Anonim mengatakan...

jika seseorang menyelidiki kehidupan secara mendalam, ia akan menemukan bahwa yang dicari oleh jiwa adalah mengetahui makna hidup ini. Para saintis mencarinya di dalam dunia ilmu pengetahuan, para artis di dalam seninya, para filosof mencarinya di dalam filsafat. Apapun minat masing-masing orang tentu berbeda-beda, namun kecenderungan yang sebenarnya adalah sama, yaitu menemukan arti hidup itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa jiwa datang ke dunia ini adalah untuk tujuan ini, untuk menyadari dan memahami makna kehidupan ini.

Baik secara material maupun spiritual setiap jiwa sedang berjuang untuk tujuan ini dengan jalannya masing-masing.

Jadi, makna hidup? adalah mencari arti hidup. Apakah itu makna perjalanan manusia dan dia memerlukan istirahat dan mampir minum? Entahlah. Entahlah. Kata bigmike, jawaban kita mungkin setengah benar. Di mana setengah yang lainnya? Kita sedang mencarinya. Kita semeua tanpa kecuali (Patrice)

Unknown mengatakan...

Belum punya kata. Masih terharu

Unknown mengatakan...

“The unexamined life is not worth living for man”

wooii Patrice...that's good...thanx

Anonim mengatakan...

Kata orang Jawa: "urip iku sadermo mampir ngombe".

Hidup iku sekedar mampir minum.

Berapa lama sih orang mampir minum? Pasti cuma sebentar. Tidak mungkin orang akan mampir minum lalu numpang tidur. Atau mampir minum lalu sekalian mandi, cuci baju dan menyetrikanya sekalian. Tidak. Orang mampir minum, kalau sudah selesai minum pasti akan bilang terima kasih dan kemudian akan pamit. Kecuali kalau yang punya rumah menawarkan atau mempersilahkan kita untuk beristirahat barang sejenak di rumahnya. Begitulah. (Wied)

Anonim mengatakan...

Kesimpulannya, hidup itu singkat. Karena saingkat maka jangan pernah menyia-nyiakan waktu. Jangan pernah membuang waktu. Jangan menunda barang sejenakpun untuk melakukan hal terbaik bagi sasama dan Tuhan.

Jikalau begitu maka akan bermunculan pertanyaan seperti ini: "apakah saya lebih senang berkutat dengan pekerjaan daripada menikmati waktu berharga bersama keluarga di rumah?". "Masihkah sibuk berhitung untung rugi ketika ada niat untuk menengok tetangga yang sakit?". "Masih dengan serakah menerima tawaran untuk menduduki beberapa posisi di organisasi padahal jarang memberikan kontribusi berarti".

Anonim mengatakan...

"apa saja yang sudah saya kerjakan selama ini?". "Akankah saya sudah cukup berguna bagi keluarga saya?". "Akankah saya sudah cukup bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya"? "Apakah saya sudah menjadi garam dan terang dunia?". "Apakah saya masih sering berkutat menyenangkan diri sendiri dengan segala keegoisan yang saya miliki?". "Apakah saya selalu menempatkan kepentingan dan kebutuhan saya sendiri di atas segalanya".

Ah, ternyata itulah makna hidup, yaitu berbuat baik bagi sesama dan Tuhan dalam waktu yang teramat singkat (Wied, Jogja)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Hidup bukan untuk ditanyakan tetapi untuk dijalani.

Hidup akan mengalir bagai air. Air yang mengalir bisa dimaknai sebagai tempat kita hidup, yaitu bumi/dunia. Semua itu berjalan seiring berubahnya waktu, bahkan mungkin juga tempat. Ini kehendak Allah yang tidak bisa kita campuri.

Semua diciptakan dengan batas waktu”. Kita tidak bisa mengembalikan atau mengurangi bahkan menambah waktu yang kaya dengan peristiwa dan warna. Manusia tak sanggup, karena keterbatasanya atas KuasaNya yang tak terbatas.

Anonim mengatakan...

Allah SWT berpesan untuk menjalni hidup dengan penuh semangat. Tak ada yang perlu dikhawatirkan karena:

......barang siapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan; tidaklah ada kekhawatiran dan tidak pula mereka bersedih hati. (Q.S Al- A’raf 34 dan Q.S Al-baqorah 112)......

Anonim mengatakan...

Jadi, dapat kita bayangkan bahwa hidup itu seperti berada dalam aliran sungai-air, pada saatnya nanti akan bermuara/berhenti.

Tugas manusia hanya menerima hidup sebagai kesempatan dan melaluinya dengan kemampuan/kehendak yang terbatas, baik saat aliran “deras atau tenang” untuk sampai kepada “kebenaran”.

Kalau orang jawa menyebutnya “Menungso kuwi cuma sak dermo”, (Artinya:manusia itu tinggal menjalani, adanya musibah, kejayaan itu sudah hukumnya, dilalui saja). Toh roda kehidupan itu ada yang memutar dan masih berputar.

Maka, My bigmike, tetaplah bersemangat menjalani hidup. Dan teruslah mencari arti hidup. Pencarian yang tanpa henti //Pritha//

Anonim mengatakan...

Sebetulnya "hidup" itu apa? Apa 'hidup' bisa 'mati'? Kalo begitu sama saja garam bisa tawar (tdk asin lg). Ato terang mjd gelap. Apa ada?

Krn ada yang percaya Roh/Jiwa, spirit, ga bisa mati. Maka kalo ada orang hidup dibilang mati, yg mati itu apanya?

=Saman=

Anonim mengatakan...

hoi mansa....

itu sebabnya orang jawa mengatakan bahwa kisah manusia adalah kisah perjalanan. Hidup hanya 1 episode, yaitu mampir minum ....setelah itu ya jalan lagi...so, nggak ada itu mati dan hidup....yang ada cuma perjalana sepanjang masa bersama sang pencipta.

Nanti kita nyanya lagi...siapa tuh pencipta? Apa dia ada? mana bukti fisiknya? Dia itu apa kok mbikin makhuk kaya mainanNYA doang.....weeeeehhhh...capee deh...wakakakekekekekikikik....

Nah, gw juga sebenarnya pusing tapi gw berempati ma sahabat cyber w...mr bigmike..that realitas.

Apa itu realitas? weleehhh...mampus gw ...sumpe......ntar yang ada cuma diskusi .....nggak ada ruang untuk empati...gicyuuuuu....ha ha ha ha (Proxy73)

Anonim mengatakan...

hoooiiii bigmike,

Kalo posting ini dilajutin gw mo request bih...terusin dong falsafah "Citoyen de Deux Mondes" nya Finance. Bakal top markotp tuh...ocheeee boszzzzz????? Tabe...(Proxy73)

Anonim mengatakan...

hoooiiii Mr. Wilmana,

nah dugaan gw bener khan????? hubungan si Bung ma Ibunda pasti there is something in the air with that relationship....btw, berbahagialah karena ibunda sahabat sudah berbahagia "di sana"...

Neh, Patrice.... bukan cuman situ yang bisa nebak ha ha ha ha...ah Makan dulu ah....lapeeeerrrrrrr........(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Dear Para sobat bloger terkasih!

wah senang bisa memasuki lagi tempat "bersua dan bercanda" dengan sobat sekalian, terima kasih kasih banyak atas simpati dan penghiburannya yang membuat kami merasa tidak sendirian! di hari2 kelabu ini!

Opa Syam! Mas wied! Kang Jimbo, Bro Proxy! Sus Pritha, sus sherly, pokoknya semua nya deh! makasih atas Attensinya!

Oh ya tidak lupa buat temen2 dari "CN Comunity" yang datang melayat kerumah duka Trimakasih buanyak perhatiannya!

Maaf saya baru bisa OL kerana saya merasa duka yang sangat2 dalam! saya merawat bunda sejak beliau diantar oleh mike tagl 01/12/08, sejak itu hari2 saya selalu dengan bunda, bergurau dan bercanda tentang banyak hal, sampai2 bunda "bercanda" tentang akhir hidupnya, yaitu ketika saya bertanya kapan bunda berencana balik kekupang, beliau menjawab: nanti saja dipikirkan, sekarang bunda ada di tanah jawa, di tanah kelahiran nya, dan bersama bunda ada anak satu2nya yang dilahirkan ditanah jawa tanpa ditunggui SGT (saya Juga satu2nya anak yang berada disamping beliau pada waktu beliau mengembuskan nafas yang terakhir di Ruang ICU),

maaf! saya menyeka air mata dulu,

selanjutnya bunda berkata "Mama Rasa, Mama sedang mendekati Titik Akhir!", Saya Tersentak!! Ah bunda bercanda kelewatan ( Candaan Ini saya sempat sampikan ke mike),

Tapi itulah yang kemudian terjadi, walaupun sejak tanggal 22 grafik status terus membaik, namun tanggal 01/01/09 siang bunda tiba2 kehilangan kesadaran, jam 17 masuk ICU, dan terus memburuk, taggal 02/01/09 jam 03 melalui "kontak batin" bunda pamit ke saya, :"MAMA JALAN SEKARANG, KUMPULKAN ADIK2MU, ANAK2MU, JANGAN ADA YANG KETINGGALAN SEBAB SESUDAH INI AKAN SULIT BAGI KALIAN 10 ORANG UNUTK BERSAMA LAGI" saya tersentak keras! terpukul, hancur! tapi saya tahan sekuat2nya sebab disamping saya tertidur pulas adik saya ully dan saya tak ingin dia syok! jam 08:25 dokter memanggil saya untuk mengatakan bahwa bunda mendekati "TITIK AKHIR",

Jam 08:42 Bunda selesai acara "MAMPIR NGOMBE"nya Menuju kemana? saya pikir dia sedang menuju AZALI nya yaitu BERSATU DENGAN BAPA DISORGA --=-- MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI--=--. itu lah hakekat perjalanan kehidupan!

(Budi Suto)
nangis lagi!!!

Anonim mengatakan...

@ Bigmike dan Mas budi,

aq ikutan nagis nih...mau komen udah nggak bisa.....(PM)

Unknown mengatakan...

ya ya ya ya, Bigmke bertanya dan Saman juga bertanya...pertanyaan mendasar...apa itu hidup???? menurut gw ...hidup adalah perubahan...

Anonim mengatakan...

Sori ada yang keliru!! maksud saya "BERSATU DENGAN ALLAH BAPA DISORGA"

@neng PM

Makasih kebersamaannya!!

(Budi Suto)

Anonim mengatakan...

kaka @bm...

yg ini special buat kaka. semoga berkenan :)

mama deng papa

Anonim mengatakan...

houfffffhhhh...

....Setelah mampir minum, kemana harus pergi?
Setelah mati, lalu apa?
Adakah kematian adalah akhir segalanya?.....

Pertanyaan yang sungguh sulit. Rekan baru kita Dwi mengajalan kta menggunakan kearifan Jawa untuk mencari jawabannya, yaitu gunakan RASA jangan melulu AKAL. Saya setuju (Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Mas Budi,

Kami bersepakat untuk melayat karena nama Pak dan Ibu Robert Riwu Kaho sungguh harum karena kebaikan mereka. Kami ingin menyampaikan pesan itu kepada sahabat kami Pak Mike (Bigmike) dan saudara-saudara. Kami puas sudah melakukannya meski tidak bisa berlama-lama. Tuhan Memberkati (Eman)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya mohon ijin mengcopy paste beberapa gambar pak dan Ibu Robert (Eman)

Anonim mengatakan...

kaka bm...

ato kaka lia yg ini sa:

mama deng bapa

yg ini top markatop. kaka dong print suda ko taro di meja balajar, untuk inga mama deng papa.

helama malam oo kaka. inga kaka pung janji!!!

Anonim mengatakan...

Kau hanya dapat merasakan dalamnya cinta yang kau miliki, pada saat cinta itu pergi meninggalkanmu,… (Kahlil Gibran),..

Mungkin untaian kata di atas paling tepat menggambarkan mengapa ketika ada kematian barulah kesedihan itu datang begitu keras. Ya, ketika kita kehilangan semua baru terasa betapa berartinya semua yang hilang itu. Ah, itulah manusia dan makna hidupnya. Apa makna hidup jikalau demkian? (Yewe)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Memang betul sekali bahwa dalam filsafat Jawa kita mengenal dan menyakini bahwa hidup ini bagaikan suatu perjiarahan.

Dari asal, di mana kita pernah hidup hidup di dunia dan berjalan kembali lagi ke asal. Dari tidak ada, ada dan menjadi tidak ada lagi. Dan dalam perjalan jiarah ini kita diberi kesempatan hidup dan mampir di dunia ini.

Istilah yang sering kita dengar adalah 'wong urip ing donya iki kaya dhene mung mampir ngombe' (orang hidup di dunia ini bagaikan orang yang hanya mampir untuk minum).

Secara singkat saya mengartikan bahwa hidup dunia ini begitu singkat dan sebentar. Maka karena waktu yang singkat ini, saya harus memanfaatkan dan menggunakan seefektif mungkin, jangan disia-siakan. Sekali lagi, JANGAN DISIA-SIAKAN.

Good posting mas Mike (Wury, GS, Jkt)

Anonim mengatakan...

Gw kesel banget ma Inter Milan. Ngelawan 10 orang pemain Genoa yg ga ada pa2nya menang 1/2 modhar....gila beneeeerrrrr.....tapi gw keinget posting ini....apa makna hidup?...terbukti hidup emang complex banget...enggak linear....

Nah sohib, mohon doa restu..ntar jam 2-an gw bakal diperkarakan ma dosen-dosen gila di depok...tema gw is linearitas hidup...kalo nggak lulus....itu means gw nggak didoain ato didoain nggak lulus (awas lo Rick..gw supah elo jadi kodok deh.....)....wakakakekekekek....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Mudah-mudahan hujan lebat ginian pertanda baik buat gw ntar. Soale bokap nyokap udah "ngamuk berat nih ke gw coz lelet super berat... he he he he...tapi kata bigmike "kita enggak memuja tanda"....yo'i dech maaaannn......(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Apa makna hidup? Saya pikir yg bigmike maksudkan adalah hidup di dunia ini. Suatu kehidupan dalam jasmani yg kasat mata (live in the flesh), dapat berinteraksi timbal-balik dg sesama dan lingkungannya. Kalo benar hal ini, mk:

Paulus, seorang yg sangat berjasa bagi agama kristen purba berkata, "jika aku harus hidup di dunia ini, maka itu berarti bagiku bekerja memberi buah". Tentu yg dimaksudkan oleh Paulus adalah buah-buah yg manis dan sedap, bukan buah yang asam.

Albert Barnes dalam Albert Barnes' Notes on the Bible memberi komentarnya atas kata2 Paulus di atas: The meaning of this passage, which has given much perplexity to commentators, it seems to me is, “If I live in the flesh, it will cost me labor; it will be attended, as it has been, with much effort and anxious care, and I know not which to prefer - whether to remain on the earth with these cares and the hope of doing good, or to go at once to a world of rest.”

Dalam tangisnya ketika kami dr Jakarta tiba di kupang mengantarakan jenasah Mama, sy lgsg berbaring di kamar krn sakit, msh sempat mendengar kata2 bigmike bercampur tangisan, "Papa dan Mama pergi meninggalkan nama baik sbg BUAH karya mereka yang manis bg masyarakat. Maka ini mjd beban kita anak2 utk tidak boleh mjd org jahat. Harus mjd wewangian supaya nama Papa-Mama tetap harum abadi".

Tp ini makna hidup bg mereka yg live in the flesh, yg praktis2 sj. Posting bigmike dan berbagai komentar di sini nampaknya ingin bikin pemahaman yg melampaui itu. Kalo sdh begini, mk filsafat yg bermain. Krn kalo sdh tdk pake jasmani lg, mk scr praktis disebut "mati".

Kami org sabu punya falsafah tentang hidup yg tdk terikat jasmani. Krn itu bg org sabu, kematian hanyalah penguraian/pemisahan unsur jasmani dari roh/jiwa-nya. Pembebasan roh/jiwa dari kungkungan jasmani. Jadi kematian bg org sabu, bukanlah akhir dr segala-galanya ttg diri dan kehidupannya. Malahan manusia terbebas dari keterbatasan jasmani, dapat berkumpul dengan para leluhur tapi juga dapat menjadi malaikat bagi anak-cucu yg "masih hidup". Krn itu bg org sabu, berhubungan dg roh-roh para leluhur bukanlah pelanggaran (dosa). Aktifitas ini bg org sabu mrpkan kewajaran, sewajar org "hidup" berinteraksi satu sama lainnya. Bg org sabu, meminta pertolongan pd leluhur tdklah beda dg meminta bantuan pd meraka yg 'msh hidup'. Br mjd pelanggaran jk org sabu menyembah para leluhur bak Tuhan, ato mempergunakan bantuan para leluhur utk kejahatan.

Dr sini sy liat, meski jasmani sdh terpisah dg roh/jiwanya, seseorang tetap hidup dan berkarya. Hidup dlm jasmani, hanyalah satu fase dlm kehidupan. Fase-fase berikutnya, tentu ada di depan sana bg kita yg masih hidup dlm jasmani ini, dan pastinya spt apa, silahkan cari tau sendiri.

Salam hidup!

Anonim mengatakan...

Penjelasan Bung Wilmana rasanya paling mendekati "misterium" yang ada dalam posting bigmike. Luar biasa. Two thumbs up lah. Kapan posting di sini lagi bosz? (Julius)

Anonim mengatakan...

Namun demikia saya masih memerlukan pencerahan dari Bung Wilmana, yaitu bagaimana caranya supaya kita bisa terhindarkan dari perangkap "sinkretisme" ketika kita harus percaya bahwa relasi dengan roh-roh leluhur bukanlah suatu "pelanggaran".

Topik ini memang teramat sulit karena terutama bagi gerakan ultra protestan - new pentacostal, (ketika saya masih sekolah, di USA banyak sekali kelompok-kelompok ini - konon GW Bush tergolong kelompok ini), relasi dengan roh-roh leluhur adalah pelanggaran berat.

Mohon pencerahannya bung (Julius)

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat bung Julius bahwa komentar Bung Wilmana rasanya paling mendekati pikiran bigmike.

Hidup harus dipahami sebagai dunia kasat mata dan metafisis. Memandang salah satu atau memutlakkan satu saja kita akan gagal menjelaskan makna hidup yang sesungguhya. Sebenarnya gagasan di balik falsafah orang Jawa tentang hidup mampir minum ya seperti itu. Ada jagad kecil ada jagad besar. Ada yang jasmani dan ada yang rohani. Two thumbs up deh untuk bung Wilmana (Yewe)

Anonim mengatakan...

Lantas, masalah saya sama persis dengan masalahnya bung Julius. Terutama kami yang bergerak dalam hal dunia advokasi masyarakat sipil di bidang lingkungan hidup. Penjelasan kami tetnang kearifan lokal selalu bertentangan dengan keyakinan-keyakinan agama-agama samawi. Saya juga antri menunggu pencerahan nih....Thanx sebelumnya (Yewe)

Anonim mengatakan...

@plekor

Nah Lo! pusing2 dah!!

(Suto Sinting)

Anonim mengatakan...

Wah, ada yg bertanya nih. Bigmike yg punya ulah, sy yg ketiban sampur.

Saya mau miting dulu ke PGN, Tbk. Nanti baru kasi jawabannya. Tp utk PR cobalah membedakan antara sinkretisme vs teologi kontekstual. Mgkn bs dapat ide menghindari sinkretisasi ajaran gereja.

Ciao...

Anonim mengatakan...

ama wilmana musti berhati-hati dengn pandangan adat istiadat dan kebiasaan budaya sabu. saya melihat ama hanya berinsting bahkan paling lebih hanya merekareka apakah orang sabu tau itu pelanggaran = dosa. apa dosa sama dengan pelanggaran, apakah pelanggaran sama dengan dosa???
saya kira terlalu deduksi pemahaman ama terhadap adat budaya orang sabu.
ha lain adalah bagi orang sabu apakah betul memohon bantuan kepada leluhur adalah hal yang biasa sama dengan memohon bantuan kepada orang yang hidup. bukankah intaraksi kausal dengan leluhur sangat sakral??? yang tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang dan waktu???
minami ama, tolong diskusikan dengan ma kati dulu baru kasi penjelasan, nanti tesesat orang lain ni ama.

due hawu

Anonim mengatakan...

Makna hidup? Ah, pertanyaan yang amat menarik dan sangat klasik. Tetapi jawabanya selalu aktual.

Dalam perspektif Kristiani makna hidup haru dipahami sebagai suatu tujuan kenapa manusia ada dan kenapa saya ada di dunia ini. Dan Tuhan bukan dengan tidak sengaja menciptakan manusia, penciptaanNya telah direncanakan (Yohanes00)

Anonim mengatakan...

@ Due Hawu

Helama Malam ama!

ama bilang pi wilmana ko diskusi dulu dengan mike soal budaya sabu!

Begini ama! dua orang itu beta pung adik, jadi sediki banyak beta tahu dong pung isi kepala! nah soal budaya dan adat istiadat sabu itu setahu beta wilmana itu lebih tahu banyak dari mike! karena wilmana itu sejak lama sudah tertarik mendalaminya dengan adat budya sabu dngan bertanya dengan para mone ama di sabu sana! sedangkan mike itu jarang bercengkrama dengan para ba'i2 dong!

Soal yang dikatakan wilmana tentang relasi antara orang sabu dengan para EPPU NUHI itu ya memang begitu adanya! memang ada versi lain, tapi versi lain itu menurut bapa robert (SGT) sebenarnya terkontaminasi dengan dogma kristen!

nah begitu sa ama!!!

(Budi Suto)

Anonim mengatakan...

Maaf, tadi terinterupsi sesuatu sehingga baru sekarang saya melanjutkan pembahasan saya tentang sudut padang Kristiani terhadap makna hidup.

....Dan Tuhan bukan dengan tidak sengaja menciptakan manusia, penciptaanNya telah direncanakan....

Kejadian 1:26-29, berfirmanlah Allah :"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia ; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah : "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji ; itulah yang akan menjadi makananmu."

Anonim mengatakan...

Dari kutipan di atas dapatlah kita menarik kesimpulan bahwa tujuan umum Allah menciptakan manusia di dunia, dan itulah makna hidupnya adalah:

# Untuk menjadi wakil Allah di bumi.

# Memerintah segala isi bumi ini atau alam semesta, juga menunjukkan manusia itu diciptakan Tuhan untuk menikmati semua karya ciptaan Tuhan.

Anonim mengatakan...

Lalu, tujuan yang sangat spesifik manusia diciptakan Allah adalah untuk menikmati persekutuan dengan Allah. Bersekutu dengan Allah? Lha, apalagi tafsiran terhadap ....Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita????....

Di situlah makna tertinggi hidup Krsitiani itu, yaitu hidup didunia sebagai "sekutu Allah" untuk menguasai dan mengatur dunia, merwat dan mejaganya. Llau, semua anak cucu yang membawa semua genom keturunan kita melanjutkna apa yang kita kerjakan. Tanpa henti. Terus menerus. Shalom (Yohanes00)

Anonim mengatakan...

Sahabat muda Bigmike,

Ijinkan saya memberikan sedikit komentar tentang makna hidup menurut pandangan Islam.

1. Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dianugrahi akal pikiran dan memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan dengan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta gejala-gejala alam, memiliki rasa tanggung jawabatas segala tingkah lakunyadan berakhlak. Dengan anugrah itulah yang menjadikan manusia sebagai makhluk mulia, dimana makhluk lain tidak memiliki keistimewaan tersebut.

Allah memberikan akal kepada manusia tentu ada maksudnya. Salah satunya adalah untuk menjalankan amanah dari Allah sebagai khalifah di bumi. Sebagai mana firman Allah dalam Al Quran surat Faathir:39 :

”Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.”

Anonim mengatakan...

apa artinya itu? manusia adalah khalifah di bumu. Manusia adalah pemimpin

2. Kesejahteraan manusia di dunia hanya dapat terwujud kalau dan karena manusia mempergunakan akalnya. Sedangkan tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menyembah dan beribadah kepada Allah, ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”(Q.S. Adz Dzaariyaat:56).

jadi, manusia yang khalifah itu dituntut untuk mengembangkan akalnya? Bukan sekedar menjadi penguasa tetapi penguasa yang beribadah kepada Allah.

Anonim mengatakan...

3. Akhirnya, Sebagai individu, manusiapun mempunyai tujuan hidup sebagaimana yang di jelaskan oleh filsuf dan juga sufi Al Ghazali ”tujuan manusia sebagai individu adalah mencapai kebahagiaan dan kebahagiaan yang paling utama harus diketemukan di kehidupan yang akan datang, sarana utama kepada tujuan itu ada dua macam amal baik lahiriah berupa ketaatan kepada aturan-aturan tingkah laku yang diwahyukan dalam kitab suci dan upaya bathiniah untuk mencapai keutamaan jiwa”.

Kesimpulannya: Islam mengajarkan tentang keutamaan hidup sebagai bentuk pemaknaan bagi hidup itu sendiri. Apa keutamaan hidup dimaksud: menjadi khalifah dalam artian tidak diperbudak oleh apapun didunia ini melainkan hanya Allah dengan jalan beribadah kepadaNYA serta selalu tunduk kepada petunjuk-petunjuk Allah dengan mengutamakan upaya-upaya bathiniah.

Ternyata Islam juga mengajarkan tentang kebaikan bukan? Maka, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak bersahabat dengan Bigmike meski keyakinan kita berbeda.

Agamamu untuk mu Agamaku untuk ku tetapi kita satu yaitu ORANG INDONESIA. MERDEKA (Syamsudin, bloggertua)

Anonim mengatakan...

hmmmm... saya jadi ingin tahu ini:

apa beda falsafat org sabu ttg relasi dgn arwah leluhur yg dicap sinkretisme dgn tradisi tua kristianitas; berdoa memohon bantuan arwah org yg diberi gelar santo? ada yg tahu dan berkenan menjawab?

buat mas bm, saya turut berduka cita. maaf baru lewat lagi disini. (joshua)

Anonim mengatakan...

hmmmm..ada yang berubah nich....foto Bigmike di kotak Misi Blog jauh lebih cocok kebanding yang lama dah dijadi'in gambar profile. Gw suka banget. Lebih cute, bersahabat dan ramah...he he he...

Nah, itulah makna hidup, yaitu persahabatan, kebaikan dan kasih sayang. Bravo //Pritha//

poempuisi mengatakan...

Hidup adalah syukur
Hidup adalah belajar untuk tinggal bersama dengan langit dan bumi
Hidup adalah sebuah timbangan yang harus ditegakkan
Hidup adalah akumulasi pilihan

Anonim mengatakan...

Buat Pak Julius dan Pak Yewe seta ngalai 'Due Hawu,

Pertama, apa yg sy sampaikan m'nai pandangan dan sikap org sabu ttg kehidupan di atas, mungkin bisa juga disebut 'kearifan lokal'. Sejak usia 3 bulan sy hidup bersama kakek dan nenek dan mjd saksi hidup bgmn mereka hidup dg nilai-nilai org Sabu tmsk 'bergaul' dg para leluhur. Bukan cuma itu, saya bahkan bisa pastikan hampir tdk ada org sabu seangkatan mereka yg sy temui, tdk mempraktekkan sistem nilai yg sama. Berinteraksi dg leluhur melalui berbagai cara spt sikap batin, doa-doa, mimpi-mimpi, bahkan melalui media2 spt segelas air putih, itu bukan barang baru bg sy. Jika ada hajatan atau upacara2 adat, maka bs dipastikan para leluhur 'diundang' utk turut menikmati suasana termasuk acara makan bersama yg digelar. Tentu, semua itu menimbulkan pertanyaan yg hanya bisa terjawab melalui dialog dg kakek-nenek, Bapak saya (alm), para kerabat di Kupang dan di Sabu, dan para Pemangku adat yg nota bene adalah famili rapat. Dan hasilnya adalah sbgmn yg sy sampaikan di komentar terdahulu. Berinteraksi dg para leluhur bukanlah sesuatu yg haram bg org sabu, sepanjang tdk menyembah para leluhur bak Tuhan.

Kedua, sbgmn pertanyaan Pak Lius dan Pak Yewe, bhw scr iman kristen hal ini salah ato benar, bg sy itu soal lain lagi. Sepanjang pengamatan sy, di kalangan para teolog kristen ada mashab yg terbuka terhadap nilai2 lokal spt ini shg mendorong inklusifitas, tp ada juga mashab yg menutup diri thd realitas ini dan cenderung eksklusif.

Kaum inklusif dr kalangan protestan di indonesia yg bs sy sebutkan a.l. Victor Tanja, A.A. Yewangoe, G.E. Singgih, Eka Darmaputera, Th. Sumartana, John Titaley, Martin Sinaga, dll. Dr kalangan Katolik misalnya Franz Magnis, B.J. Banawiratma, dll. Mereka2 ini mjd pelopor teologi kontekstual dlm gereja, maupun yg terbaru yaitu teologi religionum.

Perkembangan pemikiran kaum intelektual ini juga telah menjalar ke doktrin-doktrin gereja. Kita lihat hasil2 Konsili Vatikan II yg mengubah sikap gereja Katolik yg tadinya eksklusif menjadi inklusif. Juga hasil2 Sidang Dewan Gereja2 se-Dunia di Upsala (1968) mengubah haluan gereja-gereja protestan mjd lbh terbuka thd nilai-nilai kebenaran yg ada pd agama lain. Di Indonesia, Sinode Am Gereja2 Protestan di Indonesia (GPI) di mana GMIT mjd anggotanya, dlm surat gembala tahun 2005, jg telah menyuarakan inklusifitas yg senada.

Menyikapi perkembangan ini, sy pribadi cenderung memilih kacamata positif (bersikap inklusif) ketimbang kacamata negatif (buru2 kasi cap sinkretis). Paling tdk dg posisi ini sy memilih utk tdk mudah terjebak dlm sikap menghakimi org lain sembari tepuk dada dg truth claim doctrine. Sbg penganut agama kristen, pegangan sy pada surat Paulus kpd Jemaat di Roma (Roma 2:14-16). Tuhan Allah org kristen itu jg adalah Tuhan semua bangsa dan pd masing2 bangsa, Tuhan ada taruh 'hukum taurat' di hatinya, yg akan mjd penuntut dan pembela bg dia di penghakiman hari kiamat. So, ngapain sy repot2 menghakimi sesama dg istilah2 miring spt "sinkretis", misalnya?

Pak Lius dan Pak Yewe serta tentu ngalai 'Due Hawu mau ikut sikap saya ato tidak, yaa sy kembalikan kpd anda berdua, Pak.

Salam inklusifis

Anonim mengatakan...

MR Wilmana.....nih...2 jempol untuk sohib but....kalo bisa sekalian tuh dijabanin pertanyaannya MR Joshua.....

Gw liat sih....lama kelamaan MR Wilmana bisa jadi "wakil"-nya Bigmike nih ...sueeeerrrrrrr.....sekalian kebagian tugas: menjawab pertanyaan yg ga mau dijawab si Bosz yang super mabok ...wuaakakakakekekek....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

thanx...thanx...thanx....gw tinggal nunggu judicium doang...kmaren all questions bisa gw embat....kiriman bahan dari BM lewat e-mail itu (Leahy, Leenhouwers, Bronowsky) amat menolong....senjata rahasia dech...

gw ga bisa membalas....Tuhan yang Satu itu....gw yakin bener...akan mengganjar bigmike dengan jutaan kebaikan....that's what friends are for...en...friends forever....

Gw terharu nih...bayangin temenan tanpa tau muka, tau bau, tau jelek apa tidaknya...tapi saling membantu...luar biasa....nah SALAM INKLUSIF DECH....

Keep on posting my man, your are still the best blogger.....Barvo. GBU (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Menggunakan blogwalker, saya menemukan blog ini. Isnya luar biasa. Ada banyak khasanah olah pikir yang tajam, cerdas, santun, pluralis dan nasionalis. Meski demikian nuansa religiusnya juga amat kental. Wah, saya akan melanjutkan dahulu penlajahan artikel demi artikel nih. Salam kenal dari Malang. MERDEKA (SamKeraNgalam)

Anonim mengatakan...

Posting bersukur menjadi rumput is the best (SamKeraNgalam)

Anonim mengatakan...

Untuk pemilik blog, salam kenal en keep on posting. Ikut bersimpati atas kedukaan yang terjadi. Sampai jumpa besok (masi banyak artikel yang wajib dibaca) (SamKeraNgalam)

Anonim mengatakan...

@ Bung Wilmana,

Thanx a lot. Saya sudah liat blog bung WIlmana. Nice Blog. GBU (Julius)

Anonim mengatakan...

@budi=suto
saya benar2 kecewa dengan apa yang saudara a'a mau coba dan berusaha menjelaskan koindisinya. namun keliahatannya a'a tidak memahami makna mengerti/tahu isi kepala orang... sebenarnya bukan itu yang saya maksudkan. tapi baik supaya a'a mengerti saya coba buka pikiran a'a, ada pepatah tua berkata begini SEMAKIN ORANG ITU 'MERASA" TAHU SESUATU, MAKA SEBENARNYA DIA SEMAKIN TIDAK TAHU HAL ITU.
coba a'a pikirkan, esensi yang saya sampaikan adalah DISKUSI dengan a'a ma kati...bukan saya maksudkan a'a ma kati LEBIH tahu dari sodara Wilmana...

due hawu

Anonim mengatakan...

@wilmana
selamat siang a'a, beta merasa ama belum menawab pertanyaan2 saya..
yah sekiranya ama menjawabnya sebab saya tegaskan kembali ini bisa menyesatkan banyak orang
saya setuju tentang inklusif dalam pehaman ama...tp bukan itu jawaban yang saya tanyakann...
karamana sodara wilmana bisa jawaab atau tidakk, saya bangga ama sudah mulai dipuji2 bisa menyamai/assisten dari BM nahh ini lah tantangan anda berikut..
slamat menjawabnya...
(jangan pake lama yahhh...)

due hawu

Anonim mengatakan...

maaf ada gangguan jaringan sebagian kalimat ada yang hilang...
tapi biarlah ama wilmana yang menganlisa pertanyaan saya dan menjawabnya (maaf saya ada meeting jadi saya tinggal dulu...)

due hawu

Anonim mengatakan...

Woooohhh....due hawu bener-benera agresif. Baru di blog ini mas? Selamat datang dan salam kenal (Nana)

Anonim mengatakan...

Ngalai 'Due Hawu,

Saya memang tidak khusus mengulas komentar ama krn malas sj. Saya liat, blom2 Ama sudah menyimpulkan bhw saya cuma berinsting m'nai adat-budaya Sabu. So, apalagi yg musti sy jelaskan ke Ama?

Kalo mau, silahkan Ama tulis pandangan Ama pribadi mengenai isu yg saya angkat di sini. Jadi apa sesungguhnya yg ada dlm kepala Ama, bisa mjd lbh jelas. Drpd nanti saya disamakan dg @Budi=Suto yg katanya keliru membaca isi kepala Ama.

Anonim mengatakan...

hmmmm...

bbrp hari menunggu belum juga ada sahabat yg menjawab pertanyaan saya. tp saya punya pertanyaan lagi.

sesat, apa itu? agar diskusi menjadi lebih meaningful, definisi kan dahulu ini. kalau dia ada sebagai lawan benar, maka kasih tahu saya apa itu benar. trims.

(yosua)

Anonim mengatakan...

@ Joshua,
bukan orang2 ga mau jawab....doski-doski pade malez ajah....eh, ntar nanti percakapan sampe ke apa itu kebenaran?....wooooaaahhh..tuh...di gaza substansi "perkelahian" is...he truth.....itu sebabnya orang-orang ade malez...kaleee ajah...wakakakakakkekekek....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

eh ...ntar...ini Mr Josh yang diskusi bareng Patrice khan????....yach...yach....met dateng di blog bosz....Salam kenal.....oleeee...oleeee......sahabat baru.......(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Pak Syam,

Terima kasih atas komentar makna hidup dalam prepektif Al Quran. Tetapi ijinkan GW untuk menambahkan sedikit ...dikiiiitttttt ajah.....

"Manusia sejati adalah manusia yang paling banyak membuat manusia lain tersenyum atau dengan perkataan lain Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang banyak manfaatnya bagi orang lain” ....

Rujukan GW adalah

.....”Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberi Nya kesenangan, maka dia berkata: ”Tuhanku telah memuliakanku.” Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata ”Tuhanku menghinaku”. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin. Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil). Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. (Al Fajr (15-20)....

Bagaimana Pak Opa Syam? (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Rick, bukan cuma elo yang bisa jadi Pendeta, Gw juga punya bakat jadi ustadz...wakakakkakakekekek.....Good luck Bro'....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike ykks,

Pertanyaan Pak Mike adalah pertanyaan yang sulit dijawab meski sebenarnya, inilah pertanyaan paling mendasar bagi setiap orang. Oleh karena itu, mengikuti logika pak Mike sendiri, mencoba memberikan setengah kebenaran. Mungkin tidak sampai setengah juga.

Menurut pandangan saya, makna hidup adalah persis yang digambarkan oleh Pemazmur 23 dan Pak Mike sendiri memberarikan beberapa petunjuk tentang makna setiap kalimat dan ayat.

Saya sependapat dengan Pak Mike bahwa hidup adalah perjalanan. Sebentar di depan air tenang dan padang hijaun sebentar masuk ke dalam lembah kekelaman. Selalu dinamis. Seringkali bersifat tidak pasti. Kapan di air tenang kapan di hadapan musuh.

Namun demikian ada 1 kepastian, yaitu Tuhan adalah Gembala. Dia menjaga. Dalam perjalanan panjang kita tidak sendiri. Allah ada. Dan kita semua...

...akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa...

Shalom (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Wueleeeh!! wueleeh!!

Ada Kucing di panggil kucing ndak mau! mau dipanggil apa juga ndak jelas! ya udah jadi pada maless!!

Olee!! olee! malas banget!!!!

(Budi)

Anonim mengatakan...

@wilmana
ya udah ama, kalo memang tidak mau menjawab juga tidak apa2. saya pahami bahwa semua orang juga punya batasan dan keterbatasan. tapi jika ada pertnyaan lalu mau dijawab dengan perasaan kemalasan yahh susahh... liat efeknya yang lainnya juga ikutan malass... untuk a'a makati mohon maaf kalo saya yang baru aja gabung mbuat yang laennya jadi malasss...
apa a'a juga jadi ikutan GERAKAN MALAS ??? saya harap tidak demikian.

@yosua
ama, saya saran sebelum ama punya pertanyaan di jawab sama yang lain, ama juga tolong bantu tanya apa pelanggran = dosa, apa setiap pelanggaran itu dosa dan apa setiap dosa itu pelanggaran??? dalam ukuran dan perspektif yang mana oleh siapa??? tolong ama, apa ama juga bisa jelaskan, saya butuh penjelasannya...


due hawu

Unknown mengatakan...

@ Proxy73 gendeng,

Nunggu Judicium ya...belon tentu lulus lo.....ha ha ha ha but....wish you luck bro...GBU

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Emang bener jawaban terhadap pertanyaan bigmike bukan hal mudah karena obetivitas bisa berbeda. Tapi Gw c banget ma bung Yes, dalam perspektif iman Kristiani makna Mazmur 23 rasanya pas bener. Dan itu justru udah diposting bigmike.

Bagi gw, hal terpenting adalah YESUS berkenan menjadi gembala bagi gw...Shalom

Unknown mengatakan...

Makna hidup bagi Gw ada dalam I Petrus 1:24

...For all flesh* is like grass and all its glory like the flower of the grass;* the grass withers and the flower falls off,.....

...."Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur....

lalu di sambung di ayat 25:

....(1-25) tetapi firman Allah tetap selama-lamanya." Dan inilah firman yang sudah diberitakan kepadamu......

Shalom Bigmike

Anonim mengatakan...

hhmmm...

pelanggaran + dosa; saya tidak menulis 2 kata ini disini. yang menulis, saya duga, karena dia (atau mereka) sudah terlebih dahulu tau arti pelanggaran dan dosa.

tp okelah, demi diskusi untuk diskusi, dan sekedar diskusi ini berlanjut, saya mau jawab sekenanya. pelanggaran bukan dosa; setiap dosa bukan pelanggaran. ini dari perspektif sekularisme.

nah karena saya sudah jawab (terlepas dari anda puas atau tidak), sekarang giliran anda respon. saya salah atau benar??? kalau salah, dimana salahnya; kalau benar, mengapa? (joshua)

(joshua)

Anonim mengatakan...

@ Ama Ludji,

Betasudah berapa hari ini sakit tapi ada "kerinduan" untuk bisa menengok blog. Dan menurut beta hidup dapat juga bermakna suatu pertandingan (1 Kor 9:24-27)

"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam arena pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehing-ga kamu memperolehnya!"

"Tiap-tiap orang yang turut mengambil ba-gian dalam pertandingan menguasai dirinya da-lam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi."

"Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang asal memukul saja."

"Tetapi aku melatih tubuhku dan mengua-sainya seluruhnya, supaya sesudah memberita-kan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak"

Anonim mengatakan...

Tetapi berbeda dengan pertandingan yang lainnya karena bagi kita pertandingan tidak untuk memenangkan mahkota yang fana tetapi demi mahkota yang abadi (ayat 25) (A9ust)

mikerk mengatakan...

Puan-Puan dan Tuan-Tuan yang terkasih,

Banyak komentar dpercakapan yang amat menarik di sini. Saya berterima kasih karena untuk keperluan posting selanjutnya saya sudah punya "bekal" yang cukup terutama topangan moral.

Posting sekarang ini terinterupsi karena saya belum mampu mengatur yang namanya (ini meniru kebiasaan Megawati mengatakan suka mengatakan "yang namanya" ha ha ha ha) kesedihan. Nah, lebih dari sekedar ilmu dan informasi yang saya peroleh dari seluruh komen-komen, saya mendapatkan dukungan moral.

Terima kasih, Tuhan Memberkati sahabat semua

mikerk mengatakan...

Sekarang , saya bersama seluruh keluarga besar sedang bersiap diri menuju Pariti, yaitu sebuah desa kecil di pedalaman Kabpaten Kupang, NTT.

Kami kesana dalam rangka Natalan keluarga besar Lai-Talo dan Riwu Kaho, yang paguyubannya didirikan oleh SGT almarhum. Selain ber-Natalan, kemi juga mengadakan bakti sosial dalam bentuk pengobatan Gratis bagi masyarakat di sana.

Di awal Desember, mama/ibunda Almarhum terlibat ikut merencanakan acara ini. Sumbangan pertama untuk panitia acara ini datang dari beliau sendiri dalam bentuk kolekte kebaktian yang diadakan dalam rangka syukuran HUT SGT almarhum dan sekaligus mendoakan rencana keberangkan beliau ke Jakarta. Tak di sangka itulah Ibadat terakir seluruh keluarga besar di Kupang bersama beliau. Jadi, perjalanan ini sungguh juga syarat dengan hal-hal yang memorable.

Kiranya Tuhan memberkati perjalanan akmi dan seluruh acara di Pariti.

Anonim mengatakan...

Kata-kata seperti : kupang adalah ibukota Republik Timor leste, itu ‘benar’ secara pemaknaan karena memiliki makna, karena kalimat itu ‘bermakna’ salah. Kalimat positivisme kemudian di verifikasi pada pemaknaannya dan mendapatkan kebenarannya atas dasar pengalaman atau adanya observation statement. Lalu misalnya kana sabarianto lebih keren dari agus appah itu sama sekali tidak bermakna karena baik kana atau agus appah tidak pernah bertemu dan tidak mungkin diverifikasi atas dasar pengalaman, penemuan makna kana lebih keren dari agus appah baru bisa dimaknai oleh pihak yang berkepentingan secara subjektif. Jadi pemaknaan yang kosong itu digiring ke arah kesadaran realitasnya. Dan realitas-lah yang menentukan kesadaran bukan kesadaran menentukan realitas. Kalimat-kalimat yang benar dan lepas dari dasar pengalaman dan mengandung kebenaran tanpa perlu verifikasi hanyalah kalimat-kalimat simbol yang meninggalkan cakrawala bahasa, kita menyebutnya : Matematika.
Nah pemaknaan salah dan benar dapat saya jawab sekenaknya seperti itu, di dalam benar bisa juga salah dan di dalam salah bisa juga ada yang benar, kecuali yang statis matematis,maka benar tetap benar dan salah tetap salah.

due hawu

Anonim mengatakan...

yang diatas untuk @yosua

due hawu

Anonim mengatakan...

kata-kata anda baik sekali tetapi saya menangkap anda tidak mau merespon pertanyaan saya. baiklah itu hak anda; dan karena itu diskusi kita terhenti. yg lebih menarik adalah kata-kata anda sendiri itu pas sekali untuk direnungkan; apa itu pelanggaran dan dosa. jadi klaim kebenaran tunggal menjadi tdk pantas. ini cocok dgn semangat inklusifis ala wilmana. bravo wilmana!!!

tentang matematika, ada kalimat yg tetap perlu diverifikasi untuk menemukan kebenarannya. saya rasa anda tahu ini walau membuat statement seolah semua kalimat matematika benar tanpa perlu verifikasi.(yosua)

Anonim mengatakan...

Diskusi sungguh menarik dan memaksa saya membuka kitab Tao

#19
Daripada bertahan hingga habis energi, lebih baik tahu kapan berhenti.
...
Berhenti saat Kung Tao berhenti, begitulah jalan Tao.

~JM

Anonim mengatakan...

sahabat jm,

saya kira diskusi memang sebaiknya berhenti karena sahabat due hawu yang menggugat sahabat wilmana akhirnya mengakui sendiri bahwa hanya matematika lah yang katakan benar tetap benar dan salah tetap salah. singkat kata, kembali ke falsafat budaya sabu, hal menyesatkan atau tidak, jangan dinilai dari sudut pandang tertentu, misalkan dogma agama tertentu karena benar itu sendiri subjektif. ini persis dgn keinginan saya memulai diskusi dan karena maksud tsb sudah dicapai, saya berhenti.

kira-kira begitu. (joshua)

Anonim mengatakan...

Ya ya ya ya, diskusi rekan baru Joshua dan juga rekan baru due hawu memasuki tahap antiklimaks. Keduanya ada pada situasi enggak maju engak mundur. Ya, gencatan senjata ajah ya?????? ha ha ha ha (Erick)

Anonim mengatakan...

tapi sueeer deh, diskusi 2 sahabat baru ini bagus dan terukur...gitu dong kalo mo diskusi...ngga pake sambel ngga pake kol juga ngga pake marah-marah he he he he he (Erick)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike dan semua pecinta Khalil Gibran/ Ada satu buah puisi yang secara mendalam memberi petunjuk juga tentang makna hidup, yaitu memberi diri kepada cinta. Selamat menikmati.

Cinta,

kahlil gibran

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan@ B? itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan, seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan, tapi melepaskan bukan akhir dari dunia, melainkan suatu awal kehidupan baru, kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari dan mereka yang telah mencoba. karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,

adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata ” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi. kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya, melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan. kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku lupa ….” menunggu selamanya ketika kamu berkata ” tunggu sebentar ” tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku sendiri ” mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ” mencintai juga bukanlah bagaimana kamu melupakan dia bila ia berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti. bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasa, bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta kepadamu, karena takut kau berpaling dan memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau sadari

(Erick)

mikerk mengatakan...

Baru balik dari Pariti, capek dan malah tidak bisa tidur. Maka, iseng ke blog. Belum bisa posting baru karena...ya tadi itu .....masih capek ......wwwuiiihhhhhh.....heeeeehhhhhh.....ha ha ha ha

mikerk mengatakan...

Tararengkyu karena sudah banyak komentar. Dan baru sadar, ternyata ada 2 kawan baru, yaitu Joshua dan due hawu. Diskusi yang baik dan harap dijaga tempernya......maklum manusia kupang kebanyak makan daging se'i lantas cepat menjadi simo'e ha ha ha ha

Good luck. Selamat berdiskusi. Oh, iya ada "peraturan" di blog ini, yaitu nggak usah repot cari tau identitas dan sekalgus ngga usah mngusik ID sahabat lain. .....Let the discussion and discuourse flow like a river....GBU

mikerk mengatakan...

SELAMAT BERHARI MINGGU BAGI SAHABAT YANG BESOK KE GEREJA DAN SELAMAT BRSANTAI BAGI SAHABAT YANG BERLIBUR SEHARIAN BESOK. MAY GOD BE WITH ALL OF YOU, MY FRIENDS

Anonim mengatakan...

hmmmhhhhh.....saya setuju sama bigmike sajalah....selamat berhari minggu....(Larry)

Anonim mengatakan...

eh, Bigmike, posting baru dong....(Larry)

Anonim mengatakan...

sahabat bm,

terima kasih atas komen nya. saya setuju sekali karena pertanyaan filsafatnya adalah apa itu realitas saya, bm dstnya. minjam istilah sahabat due hawu, bisa jadi kami hanya "ilusi" karena tdk bisa diverifikasi. sahabat wilmana, ambil contoh, bs jadi hanya seekor monyet super cerdas yg bisa menulis dan berargumen :D

yang penting ide!

lagi terima kasih dan salam hangat (joshua)

DR. Ir. L. Michael Riwu-Kaho, M.Si mengatakan...

Ha ha ha ha ha ha ha...saya kira sahabat Joshua sedang tidak ingin mengatakan bahwa sahabat WIlmana adalah monyet super cerdas....ingat rumus ini:..... orang Kupang kebanyakan makan daging se'i sehinga mudah simo'e......ha ha ha ha ha ha...

GBU bosz

DR. Ir. L. Michael Riwu-Kaho, M.Si mengatakan...

dear all,

mohon dimaafkan karena saya masih sibuk dengan beberapa urusan ujian matakuliah....memberi soal, memeriksa jawaban yang dikirim by e-mali dan memberikan nlai terhadap mahsiswa-mahasiswa saya sehingga BELUM SEMPAT MEMBERIKAN POSTING BARU DI BLOG INI.

Begitu "agak longgar" saya akan segera memposting artikel baru. MOHON DIMAAFKAN. GBU

Anonim mengatakan...

@ Ama Ludji,

Betooolllll tuuu....gara-gara daging se'i tensi naek turu teruusssss....ha ha ha ha ha. Selamat hari minggu. JBU (A9ust)

Anonim mengatakan...

Usul boleh ko? Gabung sa blog matakuliah dan blog bebas ini. Biar ko waktu kitong maloi sonde bolak balek .... karmana bosz????? (A9ust)

Anonim mengatakan...

ha ha ha bolg yang mampu mengaduk2 isi otak dan hati, a'a BM memang oke dehh...
saya sebenarnya juga paham @yoshua jg sudah antiklimaks dan ingin munyudahi diskusi menarik ini, tidak apa2 next time kita bersua lagi...
buat ama wilmana, meski saya belum puas dengan jawaban ama tp sudah lah tinggal tunggu waktu yang tepat saja harapan saya dapat ama memberikan jawaban yng mencerahkan saya

due hawu

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Posting baru doooong.....(PM)

Anonim mengatakan...

Setang alas Joshua.... Bisa2nya saya diandaikan dengan monyet... Pantesan di tengah-tengah pergumulan mengatasi tukak lambung yg melimpah ruah gara2 stress berkepanjangan, saya dapat mimpi buruk dikutuk Mak Lampir mjd lutung kasarung. Rupanya itu firasat ada setang gentayangan yg kasi cap sy monyet pintar di sini.

Tapi gak apa2... Saya malah mau trima kasi ama Joshua krn selama sy sakit, Joshua ambil posisi melandeni si mabok Tuak Sabu ('Due Hawu).