Selasa, 21 Oktober 2008

Ibunda Sakit tapi...(tidak apa-apa kok....)

Dear Sahabat Blogger,

Posting ini BBP. Benar-benar personal. Ibunda saya, dan sudah barang tentu ibunda juga dari 9 orang aneh lainnya, sakit. Bermula dari keberangkatan ke Pulau Sabu di akhir bulan September lalu. Dengan menumpang kapal feri (eh...apa nggak keliru ya...???? sebab kapal ya kapal dan feri adalah feri.....ah tidak apa-apa..... nanti ditanya ke Pak Jayasuprana yang pakar kelirumologi) kami terapung dan bergerak perlahan menuju ke Pulau Sabu, sebuah pulau liliput di tengah Samudera Hindia. Makan waktu 14 jam untuk pergi dan 14 jam untu kembali. Makan tenaga. Juga makan hati. Mengapa makan hati? Karena di atas kapal feri, perbedaan antara orang, kambing, ayam dan dus mie kering nyaris tidak ada. Satu-satunya yang berbeda adalah orang punya nafas, kentut dan malu. Tumpukan beras dan mie kering jelas tidak punya nafas. Tapi saya belum pernah melihat, di manapun di dunia ini, ayam dan kambing yang setelah kentut lantas berucap: ......eehhh sori ya...... Ya, seperti itulah keadaannya. Tidak saya kurang-kurangi. Sedikit dilebih-lebihkan? Ya iya lah....masa' iya dong....he he he he

Apapun kondisi, perjalanan kurang menyenangkan. Di Pulau Sabu, cuaca sedang panas-panasnya karena matahari sedang nyaris tegak lurus dengan letak lintang pulau Sabu ketika itu. Angin cukup kencang. Bertiup menerbangkan abu dan debu kian kemari. Pulau Sabu lumayan berdebu. Meski pulau ini ikut merdeka bersama bagian lain NKRI pada tahun 1945 tetapi sarana-prasaranana di sana masih jauh, amat jauh, dari menggembirakan. Mungkin sedikit lebih baik dibandingkan dengan jaman Majapahit. Jalan katanya beraspal tetapi menurut hemat saya yang lebih tepat adalah jalan tanah dan batu yang diperciki cairan aspal. Akibatnya? Ya itu tadi, debu ramai beterbangan kian kemari. Terbang kian dan terbang kemari. Di antara ramai debu yang beterbangan itu, beberapa noktah di antaranya ada yang terhirup oleh ibunda, lewat hidungnya yang tidak bisa dikatakan mancung itu, bersamaan dengan dihirupnya oksigen.

Begitulah situasi perjalanan kami ke Sabu yang belakangan menjadi prima causa Ibunda saya jatuh sakit. Kelelahan dan menghirup banyak debu. Sehari dua sekembalinya dari Sabu, ibunda terkena serangan BBK. Batuk-Batuk Kecil. Kami belum waspada. Empat hari lalu, beliau mengeluhkan batuknya yang ternyata tidak lagi BBK melainkan sudah berkembang menjadi BBB. Batuk Batuk Benaran. Saya mulai agak cemas. Hari sabtu malam, ketika tiba giliran saya tidur menjaga dan menemani beliau, beliau berceritera bahwa batuknya agak menjadi-menjadi dan diikuti perasaan gatal-gatal di tenggorokannya. Karena batuknya berdahak dan beliau agak memaksakan keluarnya dahak maka ada bercak darah yang keluar setiap kali memaksakan diri untuk bisa berdahak. Janji dibuat. Dan kemarin sore, saya mengahantarkannya memeriksakan diri ke dokter ahli yang menjadi langganan beliau. Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Setelah melakukan diagnosis dengan menanyakan ini itu kepada Ibunda maka ibundapun diperiksa lebih cermat dengan mengukur tensi dan merekam gerakan jantungnya. Angka tensi menunjukkan 140/80. Kata dokter, agak tinggi di bagian atasnya. Rekaman jantung menunjukan bahwa ritme jantung Ibunda baik-baik saja. Puji Tuhan. Tentang batuk dengan bercak darahnya, diterangkan oleh dokter bahwa hal itu sebenarnya merupakan gejala normal orang yang sedang batu keras. Tetapi untuk Ibunda ada diberikan satu catatan penting, yaitu kondisi pembuluh darah Ibunda memang bermasalah yang tampaknya sudah gawan bayi atau bawaan sejak lahir. Ibunda memiliki pembuluh darah yang lebih kecil dan sempit dibandingkan dengan orang normal lainnya. Itu sebabnya, sejak dahulu untuk urusan infus, salah satu problem Ibunda adalah kesulitan mencari pembuluh darah. Masalah lain adalah Ibunda memiliki kecenderungan untuk bermasalah dengan trombosit yang mudah "pecah". Akibat dua keadaan serta merta itu maka pembuluh darah Ibunda akan selalu kesulitan menampung kolom darah yang pecah karena alasan tertentu. Ibarat sungai kecil yang harus menampung luapan air akibat rusaknya tanggul air.

Oleh karena karena itu, solusinya adalah, hentikan perdarahan dan hentikan batuknya. Sekembalinya dari dokter, Ibunda mengkonsumsi obat yang diberikan. Akan tetapi di tengah malam beliau batuk-batuk dan kembali mendapatkan bercak darah dalam dahaknya. Beliau cemas, saya ketakutan. Maka, saya kembali berkonsultasi dengan dokter. Dokter senyum-senyum saja sambil mengatakan bahwa itu hal normal dalam kondisi Ibunda sekarang ini. Keadaan sedang berproses menuju kesembuhan. Akan tetapi dokter meminta kami menaikkan dosis obatnya. Jika sebelumnya dosis obat 2 x 1 sehari sekarang ditingkatkan menjadi 3 x 1 sehari. Jika masih ada sesuatu maka kami akan membawa Ibunda mengontrolkan dirinya kembali ke dokter. Saya menyampaikan hasil konsultasi itu kepada Ibunda. Beliau minta diberi makan. Dan setelah itu kembal mengkonsumsi obat. Beliau tersenyum dan beranjak ke ranjang untuk berisntirahat. Saya juga tersenyum lega. Dan Berdoa: TUHANKU SAYANG, SEMBUHKANLAH IBUNDA. Sahabat blogger terkasih, mohon dukungannya dalam doa. Meski cara kita berbeda. Tuhan Kita Satu. Doakan kami.

Tabe Tuan Tabe Puan

45 komentar:

mikerk mengatakan...

Puisi ini saya copy paste dari kirima seorang sahabat dari NK pada bulan Mei lalu (terima kasih ya...Tuhan Memberkati)

KALAU AKU SUDAH TUA

Kalau aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Kalau pakaianku terciprat sup,
kalau aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Kalau aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu
yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan,
janganlah memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil,
aku selalu harus mengulang cerita
yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tertidur.

Kalau aku memerlukanmu untuk memandikanku,
janganlah marah padaku.
Ingatlah sewaktu kecil aku harus memakai
segala cara untuk membujukmu mandi?

Kalau aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi
dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar
menjawab setiap "mengapa" darimu.

Kalau aku tak dapat berjalan,
ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau
belajar berjalan waktu masih kecil.

Kalau aku seketika melupakan pembicaraan kita,
berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting,
asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Kalau kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika
kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk
bagaimana menjalani kehidupan ini,

Sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran,
aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur,
dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu

Anonim mengatakan...

Ahh Jadi pengin nyanyi lagu basudara dari ambon dong!!

Brapa Puluh Tahun Lalu,
Waktu beta Kecil le!
Beta Inga Tempo Dulu
Sio Mama Gendong Beta e

Sambil Mama Masak Bubur
Mama Manyanyi Buju-Buju
Tlah Sampai Besar Begini
Beta Tak Lupa Mama e

Sio Mama E
Beta Rindu Dekat mama E
Sio Mama E
Mama Sulia Kurus Lawang E

Beta Bolom Balas Mama
Mama Pung Cape sio dolo E
Sio Tete Manis E
Jaga Beta Pung Mama E

(lagu dari ambon)


Lho Kok Brebes Mili Ya??

(Budi)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Betooollll TUHAN ITU ESA. Kita ajah yang milih jalan masing-masig untuk menjumpai DIA. Nah karena itu gw KIRIMI DOA agar IBUNDA BM CEPAT SEMBUH

Nih, gw ngasih puisi buat Ibunda BM (eh, kok ingat ibunda gw yach.....hicks.....hicks.....)


IBU

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.

Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.

Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya,
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.

:+: Khalil Gibran :+:

(Proxy73)

Anonim mengatakan...

Beta sedang dengar lagu ini:

"SATU TETES AER SUSU MAMA" (klik disini!)

Sambil menangis inga beta pung mama yg sendiri dikampung.

Tuhan sayang, sembuhkan beta pung mama sayang ee :(

-nk-

Anonim mengatakan...

Awee Mama eee... Beta su berdoa terus dr hari minggu wkt dapat sms dr mama ttg penyakit B3 itu... Tp Tuhan punya kehendak sajalah yg paling benar...

Beta kapingin Mama cepat sembuh tp kalo Tuhan bilang tunggu dulu, apa boleh buat.

Trims buat bigmike, DTN, dan semua di Kupang yg selalu waspada menjaga Mama. God bless you....

(Wilmana)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Hanya ini yag kami bisa sebagai sahabat, yaitu mendoakan mama tersayang cepat sembuh. Tuhan Yesus Juru Sembuh. Amin (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Untuk Bigmike (ama Ludji) dan seluruh basodara beta mau bilang bahwa beta ikot berdoa agar Mama Terkasih cepat sembuh. Tuhan Yesus menolong dan menyembuhkan. Shalom (A9ust)

mikerk mengatakan...

'Amicu certus in re incerta cernitur'.

Terima Kasih atas doa sahabat sekalian. Tuhan Memberkati

Anonim mengatakan...

awee... beta baru rasa e.. hidup jao deng keluarga e... sonde enak mati dengar oma ada sakit ni.

tapi barusan oma telp beta ada maen gila sa. jadi agak tenang. yang beking beta tenang... oma ni su terbukti "kuat". buktinya oma pung sakit tahun lalu selain karena kuasa Tuhan, tapi oma memang kuat.

Tuhan jaga oma2 (oma jawa & oma eto), beta pung bapa, mama, adik2, om tanta yang "tahambur" di segala tempat, opa usu , oma diah, sodara-sodara dong samua.. Amien

Anonim mengatakan...

Terang bulan di malam sepi
Cahya memancar kepangkal kelapa
Hidup di dunia buatlah bakti
Kepada ibu seperti juga bapa

Selasih tumbuh di tepi telaga
Selasih dimakan si anak kuda
Kasih saudara masa berada
Kasih ibu membawa ke surga

Pantun di atas saya persembahkan kepada Ibunda Bigmike. Doa saya, beliau cepatlah sembuh. Insya Allah (Syamsudin, blogger tua, Jakarta)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya juga nggak mau ketinggalan mengirim doa agar IIbunda BM cepat sembuh. Tuhan menyayangi umatnya yang ingat kepadaNYA. Oleh karena itu biarpun sakit DOA tetep harus dipanjatkan.

Saya juga ingin menghadiahkan puisi untuk Ibundanya BM

Selendang kasih ibu

saat kupuisikan nama ibu
ada romantika yang melenting2 dalam ingatanku

saat ia menggendongku dengan selendang nya
kuterhanyut oleh kidung yang ia nyanyikan

aku pun tertidur pulas dalam dekapan hangat nya
tiada letih, ia mendengar tangis dan tawaku

ketika kumulai berjalan
tiada lagi kudapati selendang
yang biasa tersampir di pundak nya
aku pun tidak tahu
tiada terbesit kata tuk bertanya

yah, mungkin ia simpan
atau mungkin saja tlah usang

seiring waktu yang berjalan
aku semakin tumbuh dewasa
kini kubisa merasa
bahwa bukan selendang lagi yang kubutuh kan
bukan selendang yang kusayang
namun ibulah yang lebih berarti
ibulah yang kusayangi

kasih ibu tiada terbatas
kasih ibu tak sebatas usia selendang nya
kasih sayang nya terus mengalir
ibarat sungai yang bermuara cinta

dari usia tunas,
hingga usia tumbangku
tak akan pernah usang seperti usia selendang nya
tak kan pernah sirna ditelan masa

dengan apakah ku harus membalas kasih sayang nya ?

dari manakah ku harus memulai nya ? (Suryana)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Semoga untuaian prosa liris di bawah ini mewakili doa saya untuk Ibunda anda terkasih. Semoga cepat sembuh (Patrice)

Ibunda …

Ananda menyadari bahwa andaikan ananda menyelami lautan lalu memberikan seluruh mutiara yang ada di dalamnya, itu tidak akan dapat membalas segala kasih sayang Ibunda yang telah tercurah, walaupun hanya sebesar mata jarum.

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya bisa merasakan getaran kasih BM kepada ibu anda. Itu sudah seharusnya. Alkitab mengajarkan itu. Mengapa demikian? Karena ibu telah lebih dahulu menghasihi kita. Bacalah perikop bacaan Alkitab berikut ini

1 Samuel 1 : 22;

Cerita tentang Hanna yang meminta anak kepada Allah dan berjanji akan menyerahkannya kepada Allah, mengingatkan kita betapa pentingnya pengaruh seorang ibu dalam keluarga.

Hanna, ibu Samuel, meninggalkan "Samuel kecil untuk diajar melayani Tuhan di bawah petunjuk dari imam tinggi. Sejak kecil, dia telah mengajar anaknya untuk mencintai dan menghormati Tuhan dan menghormati dirinya sebagai milik Tuhan. Dengan setiap benda yang ada di sekeliling Samuel, Hanna mengajarnya untuk menujukan pikirannya kepada sang pencipta.

Ketika berpisah dari anaknya, ibu yang penuh iman ini tidak pernah berhenti mengkhawatirkan anaknya. Setiap hari Hanna selalu mendoakan Samuel. Setiap tahun Hanna membuat jubah untuk Samuel dengan tangannya sendiri, dan ketika dia dan suaminya pergi berbakti di Shiloh, Hanna memberikannya sebagai bukti cintanya. Setiap serat dijahit dengan doa yang tulus, mulia dan benar. Hanna tidak meminta kehebatan dunia, tetapi dia sungguh-sungguh meminta agar samuel bisa mendapat berkat surga.

Begitulah, Hana adalah ibu yang tidak egois. Hana adalah Ibu yang menhasihi anaknya dengan tulus. Bigmike, Ibu anda juga patut disayangi karena dia telah mendidik seorang anak yang sebaik anda. Semoga cepat sembh. Tuhan Yesus memberkati. Syalom (Esther, Srby)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya mendoaan agar Ibunda cepat sembuh. Bersama pak Robert almarhum, beliau adalah orang yang baik dan menyenangkan.

Saya teringat sebuah lagu lama:

Kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia

(Eman, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Cepat sembuh Ibunda anda ya. Kalo si Proxy ngasih puisi Khalil Gibran, saya ngasih poem by Joanna Fuchs

Super Mom

Mom, you're a wonderful mother,
So gentle, yet so strong.
The many ways you show you care
Always make me feel I belong.

You're patient when I'm foolish;
You give guidance when I ask;
It seems you can do most anything;
You're the master of every task.

You're a dependable source of comfort;
You're my cushion when I fall.
You help in times of trouble;
You support me whenever I call.

I love you more than I can express;
You have my total respect.
If I had my choice of mothers,
You'd be the one I'd select!

Unknown mengatakan...

Bro Bigmike,

Susah ngebedain kapan ente candaan ma serieus ha ha ha ha.

Ya udah, gw ikut ngedoain semoga Ibnda cepat sembuh.

Anonim mengatakan...

Semoga ibu bigmikecepat sembuh. Tuhan Yesus memberkati (pacenoge)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Kami doakan ibunda cepat sembuh (13)

Anonim mengatakan...

@BM,
Saya doakan ibunda @BM cepat sembuh.
Saya bisa merasakan bagaimana beratnya melihat ibunda tercinta sakit.
Keadaan kita hampir sama man. Saya juga nggak punya bapak lagi. Ibu kadang sering sakit2an. Berat rasanya. Tapi itulah pernik kehidupan. Banyak berdoa, Tuhan akan beri kekuatan.(YR)

Anonim mengatakan...

@BM
Karena terlalu sibuk, baru sempat nengok blog.
Membaca berita tentang sakitnya Ibu Agustin, saya turut sedih. Nih saya kutip kata2 dari buku tua, biar memjadi kekuatan untuk @BM dan semua keluarga :
"Dan apa saja yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, yang benar, serta percaya bahwa kamu akan menerima, lihatlah, hal itu akan diberikan kepadamu".(Adek)

Anonim mengatakan...

HARGA MUJIZAT

Sally baru berumur 8 thn ketika dia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang kakaknya Georgi. Kakaknya sakit dan mereka telah melakukan semuanya untuk menyelamatkan nyawanya. Hanya pengobatan yang sangat mahal yang dapat menolongnya sekarang tapi itu tidak mungkin karena kesulitan keuangan keluarga tersebut.

Sally mendengar ayahnya berkata, hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya sekarang. Sally masuk kekamarnya dan mengambil celengan yang disimpannya, menjatuhkannya ke lantai dan menghitungnya dengan hati-hati. 3 kali dihitungnya hingga benar-benar yakin tidak salah hitung.

Dia memasukkan uang koin tsb kedalam saku sweaternya dan menyelinap meninggalkan rumahnya untuk menuju ke sebuah toko obat. Dengan penuh kesabaran, ditunggunya si apoteker yang tengah sibuk berbicara dengan seorang pria. Si apoteker tidak melihatnya karena dia begitu kecil. Hal itu membuat Sally bosan dan dia menghentak-hentakan kakinya ke lantai untuk membuat kebisingan. Si apoteker melongokkan kepalanya tapi juga tidak melihat si Sally kecil.

Akhirnya dia keluar dan menemui Sally. "Apa yang kau mau?" tanya si apoteker dengan keras. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya." "Baik, saya ingin berbicara ttg kakak saya," Sally menjawab dengan nada yang sama "Dia sakit, dan saya ingin membeli suatu mujizat."

"Maaf, apa yang kamu katakan ?," kata si apoteker.

"Ayah saya berkata hanya mujizat yang dapat menyelamatkannya, nah sekarang berapa harga mujizat itu ?"

"Kami tidak menjual mujizat disini, anak kecil. Saya tidak dapat menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya jadi katakan saja berapa harganya" kata Sally dengan lantang.

Seorang pria dengan berpakaian rapi duduk jongkok dihadapannya dan bertanya ...... "Mujizat jenis apa yang dibutuhkan saudaramu?"

"Saya tidak tahu," jawab Sally. Airmata mulai mengalir dipipinya "Yang saya tahu, dia benar-benar sakit dan ibu saya mengatakan kalau dia harus dioperasi. Tapi keluarga saya tidak dapat membayarnya.......jadi saya mengambil tabungan saya.
"Berapa banyak yang kau punya?" tanya pria itu.

"Satu dollar 11 sen," jawabnya dengan bangga. "Dan inilah semua uang yang saya punyai didunia ini."

"Wah, suatu diluar logika," Senyum pria tadi Satu dollar 11 sen....harga yang tepat untuk mujizat yang menyelamatkan kakaknya. Dia mengambil uang itu dan tangan yang satunya membimbing tangan anak kecil itu sambil berkata : "Bawa aku ketempat kamu tinggal, aku ingin bertemu dengan kakak dan orangtuamu".

Pria berpakaian rapi itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang spesialis bedah. Dia membantu penyembuhan kakak Sally, si Georgi itu. Operasi berjalan sempurna tanpa bayaran dan tidak berlangsung lama sampai akhirnya Georgi kecil pulang kerumah dan sudah sembuh. Ayah dan ibunya sangat bahagia untuk peristiwa ini, "Operasi itu......sebuah keajaiban......Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan dan kita tidak membayarnya sedikitpun...." kata sang ibu.

Sally tersenyum sendiri......Dia tahu persis berapa harga mujizat untuk kesembuhan kakaknya.... satu dollar 11 sen dan tentu saja ditambah dengan IMAN dari si Sally kecil, seperti firman Tuhan, iman sebesar biji sesawipun akan diperhitungkan. (Dikutip dari Renungan harian kita). Semoga membawa berkat, NN)

Anonim mengatakan...

@ Adek,

Kutioan ayat Alkitab yang bagus. Bukan cyma untuk bigmike dan ibunda tercintanya tetapi untuk kita semua. Saya juga ingin menambahkan bahan bacaan untuk bigmike, Ibundanya dan kita semua:

“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, …….., dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yes 53:4-5)

Demikian opula diucapkan oleh Petrus :

“ ….. Dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh …..” (1 Petrus 2:24)

Doa kami untuk ibunda bigmike. Tapi, beigmke memang nakal, posting yang seharusnya serius ternyata dikemas juga scara jenaka. Ah, bigmike, kalau anda berduka siapa yang mampu menghiburmu seperti ini jika bukan YESUS? (Sherly, CN, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike and all,

Pernah membaca tetraloginya Parmudya Ananta Toer (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Bumi Manusia)?

Di situ, melalui tokoh-tokoh rekaannya PAT mencoba mendeskreisikan siapa itu manusia Jawa. Salah satunya adalah ini:


“Orang Jawa melakukan segala karena sekedar hanya menjalani. Perintahperintah
datang dari Tuhan, dari Dewa, dari Raja. Setelah menjalankan perintah orang
merasa berbahagia menjadi dirinya sendiri sampai datang perintah lagi. Maka dia
bersyukur, mengenal terimakasih”. Dan melalui ucapan Paiman, Pramoedya (2001b: 159)
bertutur, “Semua Allahlah yang membagi-bagikan nasib dan rejeki. Dialah yang menentukan
segala-galanya sebagaimana Ia kehendaki.” Ditambahkan pula lewat perkataan ayahanda
Minke kepada Minke, “Hanya karena petunjuk Tuhan orang bisa jadi bupati. Kalu Tuhan
telah menunjuk engkau, jadilah kau bupati. Tak bakal ada kekuatan padamu untuk menolak,
karena itu pembangkangan”

(Jejak Langkah, 2001)

Begitulah Manusia Jawa. Akan begitulah seorang Ibu Jawa. Saya rasa seperti itu pula Ibunda Bigmike karena beliau adalah orang Jawa. Maka, BM berhutang kasih sayang padanya. Semoga cepat sembuh (Wury)

Anonim mengatakan...

Ah akupun berdoa kepada Tuhan agar Ibundanya bigmike cepat sembuh.

Tapi aku juga ingin menguraikan sedikit tentang kedudukan seoran g ibu atau seorang perempuan dalam budaya orang batak. Seorang wanita batak selalu disapa sebagai "boru raja" Apa itu?

Konsep “boru raja” dikenal dalam setiap keluarga Batak. Kata itu sering dipakai dan selalu terdengar di telinga orang batak. “Raja” dalam filosofi batak, seperti yang yang saya sudah jelaskan dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya, berarti “yang dihormati”. Keluarga batak dari pihak perempuan yang disebut hula-hula sering disimbolkan sebagai “Raja”. Simbol Raja bermakna “penghormatan”. Istri seorang lelaki batak sering dikatakan sebagai “boru ni raja” atau “putri si raja”. Posisi “Tulang” (saudara lelaki ibu saya), adalah Raja bagi semua kemenakannya.

Praktis, sebutan “boru raja” adalah sebuah konsep “kehormatan” dan “penghormatan” untuk perempuan batak yang dimulai sejak ia lahir. “Kehormatan” dan “penghormatan” ini meliputi banyak aspek seperti; kepatutan, moral, etika, sensitivitas, dignity, pride, wisdom, tradisi dan adat istiadat, dsb. Siapapun dia, apakah dia seorang perempuan istri Jendral atau pedagang ikan teri di pasar Laguboti Taput, ia lahir didalam konsep “boru raja”. (Binxar)

Anonim mengatakan...

Tambah satu lagi, yaitu syair dari lagu batak yang berjudul INANG

Inang
Inang boasama tangishonon mu
Sude sitaonokki
Inang boasa ma sai solsolan mu
Sude sidangolonhi sude halungunon hi

Arian nang bodari ale inang
Ilu sai maraburan
Sibaran lapa lapa ale inang
Unang be sai solsoli

Inang sai tangiang hon au inang da
Anak mu nadangol on
Inang pabulus ma roham inang da
Sude hutaon doi
Pasonang ma roham (Binxar)

mikerk mengatakan...

Dear sahabat blogger,

'Amicu certus in re incerta cernitur'.

Terima Kasih atas doa sahabat sekalian. Tuhan Memberkati

mikerk mengatakan...

Berikut ini adalah sebuah doa yang dikirmkan oleh dh12rk, yang RP, bukan ratu pelit tetapi ratu perhitungan he he he he he

Bapa Surgawi

Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku
Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku,
keluargaku dan orang orang di sekitarku.
Terima Kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati lingkunganku,
pekerjaanku dan komunitasku.

Segala sakit penyakit dalam tubuhku dan
keluargaku telah ENGKAU
sembuhkan oleh bilur bilur-Mu.
Tahirkan lidah, mulut dan bibirku
sehingga hanya kata kata berkat dan Firman-Mu saja yang bisa aku katakan

Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja
yang aku lihat, untuk pertumbuhan imanku
Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan perdengarkan
Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua keluargaku,
rumahku, pekerjaanku serta teman2ku.
Jadikanlah kami perpanjangan hatidan tanganMU.

Terima Kasih Bapa untuk semuanya
Dalam nama TUHAN YESUS aku
berdoa.
AMIN....

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Kami doakan Ibunda lekas sembuh dan bisa mengobati kam kembali. Mamatua orang humoris persis pak Mike (Bahren)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Tekunlah dalam doa. Kami mendoakan (Julius)

Anonim mengatakan...

Omong-omong, kalo liat oma Riwu Kaho punya foto di bagian bawah posting dan dibandingkan dengan cara "bermaen gila" bigmike dan saudara-saudara maka sifat usil tampaknya berasal dari oma Riwu Kaho (Julius)

Anonim mengatakan...

@Julius

Anda 100% benar!! memang jiwa usil n konyol itu dari mama tua, ini ada kisah, waktu mama tua sakit ko koma di RS Polisi (Feb 2008), mama tua 18 jam koma dan begitu sadar kerjaan pertama mama tua adalah bekin kaget orang2 yang tengok mama tua di tempat tidur! ada-ada sa!

(Budi)

Anonim mengatakan...

makanya kawan blogger dong sonde 'kanal' @bm... soya-soya si bosz tp sonde tau kalau dia tuh manusia 'anccoooorr' sonde beda deng @wilmana.

ha ha ha... ini posting dgn komentar paling ancor kedua setelah yg lalu.

*bangun fuik*

ps: tarausa pake id, @bm pasti tau, ha ha ha...

Anonim mengatakan...

uuppsss, ada yg lupa. @budi ju sama ancornya, ha ha ha...

Anonim mengatakan...

Sebetulnya yg paleng ancor tu @dh1rk... Bayangkan, menurut DTN beliau nekat ngintip ayam kawin pake kolor belacu... Lupa risiko bakal ada yg ngotot mau nongol keluar dr si kolor...

Akibatny, DTN yg sekedar tertawa lucu sambil nunjuk si kolor malah dapa kepruk di tengkuk... 2 kali malah...

Ha ha ha anccooorrr....

-proxy93-

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya ikut mendoakan agar Ibunda Bigmike kembali pulih seperti sediakala (Widyanto, Kota Gudeg)

Anonim mengatakan...

Ibu

dalam darahku mengalir darahmu
dalam tulangku ada darahmu
dalam dukaku ada dukamu
dalam sukaku engkau aku lupa

Jangan seperti itu. Sayangi ibumu (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Proxy93

Anda kekurangang ide? Aku tak. ....wakakakekekekekukukkikik....ha ha ha ha (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Ikut prihatin atas kesehatan Ibunda BM. Doa kami untuk beliau (PM, Mega Kuningan)

poempuisi mengatakan...

@ Bigmike,

Melalui search engine, saya menemukan blog ini. Ternyata blog yang amat bagus. Isi postingannnya mengingatkan saya pada Goenawan Mohammad. Ya, tulisan-tulisan anda ternyata menarik dan terasa hebat karena disampaiakn menggunakan pendekatan prosa. Permainan kata-kata anda sangat indah. Saya suka. Beberapa puisi yang anda buat juga memberikan petunjuka bahwa anda multitalented.

Yang agak mengejutkan ternyata Bigmike adalah Doktor dalam bidang ilmu kehutanan. Hmm.....luar biasa.

Saya kepingin menjadi sahabat anda. Meski demikian biar saya tetap anonim. Salam persahabatan. Doa untuk Ibunda anda.

poempuisi mengatakan...

Oh ya, saya akan meminta ijin kepada anda untuk memposting satu buah puisi anda.

Saya juga tertarik dan agak terkejut dengan permainan kata-kata....terbang kian terbang kemari....nggak terpikirkan dech...

Anonim mengatakan...

Proxy73
@ Proxy93
Anda kekurangang ide? Aku tak. ....wakakakekekekekukukkikik....ha ha ha ha (Proxy73)


Ha ha ha... Sesama proxy jgn berantem. 93 punya hak yg sama dg 73, jd 73 jgn mulai menyikut... nanti bisa berkelahi... bigmike lg sibuk urus mama, kita musti prihatin.

=Wiro=

Anonim mengatakan...

yaolloh... saia baca judulnya n sekilas aj langsung otomatis berdoa:
semoga ibunda dan keluarga bisa merasakan yang terbaik dariNya. Sy yakin Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik buat ummatNya meski dengan cara yang berbeda-beda.

Amin.

Selamat berakhir pekan

dari sodara kalian sebangsa n setanah air di Kemanggisan, Jakarta
~JM

Anonim mengatakan...

malam ini pukul 00.00 saya bersama bunda yang sementara tidur. saya sendiri sedang mengerjakan tugas2 kuliah. tiba-tiba saya terkejut karena suara batuk2nya bunda, sayapun pergi melihatnya. ternyata bunda baru saja meminum segelas air putih. Haus katanya, tapi tersedak. bunda berupaya menjelaskan dan berusaha membuat saya tidak khawatir akan kondisinya. padahal memang terlihat bunda juga khawatir akan batunya. ia memang terlihat rapuh di usianya.
bunda kami semua sayang padamu, sesuai janji kami anak2mu dihadapanmu ketika engkau taksadarkan diri selam 14 jam serta dihadapan kekasihmu, almarhum bapa robert. kami berjanji akan berbakti dan menjaga serta mearwatmu dengan kasih tulus kami.
Tuhan, dialah yang masih Kau titipkan sebagai orang tua kami. kami mohon pengasihan dan perkenananMu untuk menjaga dan menyembuhkan bunda kami.
bunda... bunda...
DTN=

Anonim mengatakan...

huueeee kekekakakakak.....just kidding bro, jus kidding.....oleeee....oleeee....kidding...(Proxy73)

Anonim mengatakan...

woooiiii....big mike...posting baru dong...jangan muram murung teruuuusss dong...(Proxy73)