Rabu, 11 Mei 2011

korupsi adalah racunnya preman

Dear Sahabat Blogger,

Bulan Mei di tahun 2011 sekarang ini. Tanpa terasa. Semua serba cepat...waktu berjalan begitu cepat .....war wer wir wur wer wor...byaaaarrr....sampailah kita di sini. Saat ini. Dengan keadaan begini dan begitu. Ada baikkah semuanya? I hope so.

Terbetik berita bahwa adalah seorang sekertaris kementerian di rekipliek tercinta ditahan yang berwajib. Doski tertangkap tangan menerima suap ldalam proyek pembangunan gedung anu dalam rangka kegiatan inu ....was wis wus wes wos...chuuusszzzz... KPK bergerak cepat (herannya untuk persoalan Bank Century KPK lambat mirip keong..ah kasihan si keong tuh...) ......si ini diperiksa dan si itu ditahan.....lalu...karena sudah lebih dari 1 orang yang terperiksa maka bernanyilah mereka membentuk paduan suara atawa koor yang bunyinya...ehmm si bendahara partai anu terlibat, si anggota dpr nan cantik yang namanya si fulan terlibat....watatitaaahhhh...apaaaaaaa????? lho bukannya si fulan orang top merkotop yang terlihat sangat alim tuuuhh????? Bukankah si fulan sedang ini dan itu tuhuuhhh?????? Mula-mula angin gosip bergerak perlahan semilir...wwwuuusssss......tiba-tiba ....guussraakkkkkk....."enggak koq, aqyu ga terlibat, demi sandalku dech, sumpah pocong geth00oooo looohhhh"...

Mengapa orang-orang yang hidupnya sudah "di atas angin"masih harus korupsi? Kurang apa mereka huuh? (mungkin ga ada kurangnya kecuali kurang ajar). Kita masih bisa memaklumi jika yang melakukan "pencurian" adalah "orang kecil". Alasan bisa aneka macam:...susu untuk si kecil...sudah 8 hari ga makan....untuk biaya nikah.....khas alasan orang-orang kecil di pinggiran. Kendati semua itu adalah kejahatan akan tetapi masih make sense-lah itu. Masih masuk diakal, kendati dikit. Lha jikalau pelaku penilepan itu orang-orang penggede dan para petinggi waaahhh...itu namanya ...therlalllluuuuu...kata bang haji Oma Irama. Kata anak Kupang, "kalo orang karmencong (orang kecil jelata) mencuri dapat dimengerti, mungkin karena terpaksa coz kampung tenga (perutnya) keroncongan". Akan tetapi kalo yang raksasa mencuri?????

Diskursus dalam pikiran kita mungkin akan seperti itu atau mungkin juga tidak begitu. Paling tidak, saya berpikiran begitu. Mengapa mereka masih juga suka mencuri kendati berkecukupan. Saya tak punya ilmu khusus untuk menjawab itu tetapi pikiran saya teringat akan salah satu hukum dasar ilmu nutrisi. Hukum itu adalah "the law of diminishing return" atau "hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang". Gerangan apa dan apa hubungannya dengan yang tadi itu loh..."sumpah pocong"? Begini: Jika tumbuhan anda memerlukan nutrisi maka dia pasti dalam keadaan "kekurangan". Maka berikanlah nutrisi a, b atau c. Jumlah pemberian akan meningkat sesuai kebutuhan untuk terus bertumbuh. Semakin cepat pertumbuhan, kebutuhan nutrisi semakin meningkat. Tapi awaslah, pada satu titik tertentu, tumbuhan anda akan memasuki masa "sudah cukup". Jika anda masih saja terus memberikan nutrisi maka pertumbuhan memang masih meningkat tetapi dengan kecepatan yang berkurang. Penambahan nutrisi yang anda berikan tidak lagi diutamakan untuk percepatan pertumbuhan melainkan guna mendukung kebutuhan untuk bermewah-mewahan (luxury consumption) yang dalam dunia tumbuhan berarti menambah nilai nutrisi tumbuhan. Tetapi ...heeiiiitt waspadalah...tanda merah mulai menyala, jika tumbuhan telah melewati batas "kecukupan" maka fase yang tersisa adalah "keracunan". Pemberian nutrisi akan mematikan tumbuhan. Jadi, kata baopak./ibu dosen ilmu nutrisi tanaman, hentikan penambahan nutrisi pada tahap "keracunan" tersebut. Begitulah kira-kira keterangan bebas dari hukum "the law of diminshing return".

Jika saya analogikan dalam kehidupan sehari-hari urusan makan memakan oleh anda dan saya maka logika hukum di atas dapat seperti ini: pada saat anda kelaparan setelah tak makan 3 hari 3 malam makanlah 1 piring nasi. Pastilah dalam waktu singkat isi piring akan tandas tuntas licin bersih. Jika masih lapar makanlah makanan yang ada pada piring ke 2 atau ke 3. Akan tetapi awaslah ketika anda memakan isi piringan ke 4 dan kecepatan makan anda makin berkurang maka itu pertanda bahwa sebenarnya kelapran anda sudah terobati. Berhentilah makan karena jika anda menambahkan isi piringan ke 5 dan seterusnya ke dalam perut anda maka anda akan saluran pencernaan anda akan "tercekik" dan lalu anda akan mati kekenyangan. Bagi sohib yang ingin mecoba rumusan di atas ya silakan saja...wkwkwkwkwk....saya tidak.

Ketika terbetik kabar seorang nenek tua terancam penjara karena memetik 1 - 2 buah tanaman pisang maka terenyulah hati kita, Mengapa demikian? Kita patut menduga bahwa dia akhirnya nekad mencuri karena lapar. Dia berkekurangan. Siapa yang salah? Moralitaskah? Bisa jadi begitu tetapi bukankah di rekiliek ini ada yang namanya konstitusi yang kita kenal sebagai UUD 1945 (yang diamandemen) yang di bagian preambulenya mengatakan bahwa "negara wajib mensejahterakan masyarakatnya"? Pada titik ini kita harus mengatakan bahwa "negara harus bertanggungjawab terhadap orang-orang miskin itu karena anda dihadirkan antara lain untuk mengurus itu. Siapkan cara agar setiap warga negara bisa makan tanpa harus mencuri. Pelik? ya iya lah tapi bukankah negara punya pengurus-pengurus yang dibayar rakyat? Anda dimana wahai pengurus negara?

Akan tetapi kita juga menjadi tahu bahwa ada sebagian kelompok masayarakat lain yang sudah tidak lagi berada dalam "zona kekurangan" karena telah berada di posisi "zona berkecukuan". Menambah-nambah kekayaan hanyalah memberikan arti bagi naluri narsis dan berkemewahan. Penambahan kekayaan sebenarnya sudah tak memberikan arti lagi. Memang betul bahwa dalam filsafat, manusia adalah makhluk tak sampai. Tak pernah puas tetapi hukum "the law of dimisnhing returns" memberikan petunjuk bahwa ada saatnya kita harus tahu kata cukup. Enogh is enough. Melewati batas itu, racun namanya. Upaya guna terus saja menumpuk kepuasan melalui kekayaan dapat ditafsirkan sebagai KESERAKAHAN. Dan keserakahan tak punya makna apa-apa lagi kecuali akan menuntun kepada keracunan yang mematikan. Apa enaknya hidup enak sekarang tetapi lalu harta anda habis hanya untuk mengurus perkara, membiayai perawatan kesehatan, membayar uang panas kepada pengurus-pengurus negara yang curang dan lain sebagainya. Pada saat-saat genting di zona keracunan, tak ada uang apapun juga yang mampu menolong anda untuk membeli kebahagiaan. Kejatuhan Marcos di Filipina, Soeharto di Indonesia dan Mubarak di Mesir adalah contoh perkara itu. Nama mereka akan dikenang sebagai kumpulan para manusia serakah. Uang berapapun tak bisa lagi memberli nama baik. Sumpah pocong demi sandal kesayangan pun tak ada artinya lagi. Siapa yang harus bertanggunjawab kalau sudah begini? Ada 2 pihak, yaitu moralitas pribadi dan keteguhan negara dalam menegakan hukum secara adil dan jujur. Negara jangan curang. Pencuri pisang ditangkap dan diinjak. Pencuri raksasa disayang-sayang. Jangan begitulah boss. Pesan moralnya adalah berhentilah hidup curang. Racun tuh. Preman tuh. Kesian eh Sekian.

Preman - Superkid


Tabe Tuan Tabe Puan

33 komentar:

mikerk mengatakan...

Dear All,

Tulisan ini belum diedit. Nanti kalo waktu cukup luan saya akan mengeditnya. Semoga tidak terlalu mengganggu. Selamat membaca. GBU

mikerk mengatakan...

Lagu Preman dari Grup super kid mungkin kurang dikenal. Karean itu liriknya tidak tersedia di internet. Nah saya akan mencatatnya untuk anda tapi nanti. Hanya saya jamin lagu ini sangat enak. Dulu menjadi lagu kesayangan saya di tahun 1978-an. Nikmati saja duku ya...

mikerk mengatakan...

Dear All,

Saya baru saja melakukan editing. Agak terburu-buru karena sudah harus segera mengurus ini dna itu. nanti akan saya tilik lagi. GBU

mikerk mengatakan...

"Preman"
by Superkid
vocal by deddy stanzah

Anak bandel jalan sendiri
Celana jengki pakai hak tinggi
Pisau di pinggang jalan berlenggang
Preman oh preman mereka bilang

Gadis dan janda si buntut panjang
Tato di tangan bertambah macan
Awas tuan salah perpandang
Preman oh preman mereka bilang

Kamar hotel adalah janda
Berpesta pora brandy menunggu
Bapak sipirpun tertawa lucu
Preman oh preman mereka bilang

Hidup ini hanya berperan
Di manapun engkau pahlawan
Lihat kami di masa datang
Preman oh preman mereka bilang

Anonim mengatakan...

@ Dear Pak Mike,

Korupsi adalah kejahatan moral yang parah. Pelanggaran HMA berat. Hukum seberat-beratnya. Sayangnya mengapa orang seperti Angelina Sondakh harus terlibat ya? (Sherly)

Anonim mengatakan...

Eh lagu "Preman" yang ini lebih enak ketimbang yang dinyanyikan Ikang Fawzi. Ikang kalo menyanyi suka berlebihan kata-kata jadi tidak jelas. Lagu ini juga cocok d engan judul posting. BM memang markotop lah (Sherly)

mikerk mengatakan...

@ Ibu Sherly,

terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar. Soal korupsi silakan direnungkan sendiri. Pikiran saya sudah saya tuangkan dalam tulisan ini. GBU

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Waduh, ini posting yang berwarna lain dan memberikan semanagat lagi nih ketika kita jenuh, pikirna kita membuncah dengan berita-berita korupsi di negeri tercinta ini.

BM memilih sisi softnya dan itu menyentuh karena korupsi harus dilihat dari sisi keadilan. OK. Saya mulai dari mengutip kisah yang menyentuh hati si Nenek Minah yang diadila karena mencuri 3 buah kakao di Purwokerto, Jateng.

Unknown mengatakan...

Hakim akhirnya memutuskan pidana penjara selama satu bulan lima belas hari dengan ketentuan pidana tersebut tidak usah dijalani terdakwa. Putusan inipun langsung disambut tepuk tangan para pengunjung sidang.

Kasus ini menjadi menarik dan menjadi perhatian wartawan, LSM dan pengamat hukum karena di saat turunnya kredibilitas penegak hukum yaitu polisi dan kejaksaan, justru ada seorang nenek yang dituduh mencuri 3 biji buah kakao dan dimeja hijaukan.
Sebelumnya, nenek Minah yang berusia lima puluh lima tahun, Warga Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas ini sudah menjalani masa tahanan rumah selama 3 bulan. Hal ini ia jalani setelah mendapatkan pemeriksaan dari pihak Kejaksaan Negeri Purwokerto yang menangani kasusnya.

Unknown mengatakan...

Minah dituduh mencuri buah kakao atau buah coklat sebanyak 3 biji dari tempatnya ia bekerja di PT Rumpun Sari Antan 4 di Desa Darmakradenan tak jauh dari rumahnya. Sementara itu, pihak Jaksa Penuntut Umum masih pikir-pikir terhadap putusan yang dibacakan hakim ketua.

"Saya masih pikir-pikir dahulu atas keputusan hakim," ujar Nurhaniah SH, Jaksa Penuntut Umum, Kamis (20/11/2009).

Rasa simpati juga ditunjukkan warga yang mengikuti sidang ini. Mereka secara spontan menyumbangkan uangnya kepada nenek Minah untuk ongkos pulang ke kampungnya yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pengadilan.

Unknown mengatakan...

Hakim Menitikkan Air Mata Baca Putusan Nenek Pencuri 3 Biji Buah Coklat

Muflih Bambang Lukmono, Hakim Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto, Jawa Tengah yang menangani kasus nenek Minah, yang dituduh mencuri 3 biji buah kakao terbata-bata dan menahan air mata.

Hal ini karena ia tak kuasa menahan haru saat akan membacakan putusannya di depan terdakwa yang sangat lugu. Sementara beberapa pengunjung sidang juga terlihat meneteskan air mata.

Unknown mengatakan...

Inilah potret ketimpangan hukum di Indonesia. Terhadap orang kecil, hukum bisa sangat kejam dan bengis. Saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri sewaktu massa menghakimi maling di KA di Sta Manggarai, Jaksel. Dirajam, dipukuli dan dibakar..... Audubillahmindzalik...ampun-ampun deh...tapi koruptor kakap dtitahan sebentaram boleh wisata ke Bali ke Macau ,,,gileeeee,,,begitu bebas , jadi selebriti lagi.....

Unknown mengatakan...

Mafia mafia peradilan, makelar makelar kasus bisa bebas berkeliaran dan hidup bermewah mewah. Memang benar bahwa semua itu sebagai proses peringatan supaya tidaklah menjadi contoh bagi yang lain dalam tindak pencurian. Tapi, apakah proses peradilan yang seadil-adilnya bagi koruptor dan para mafia peradilan tidak bisa ditegakkan seperti petugas hukum menindak tegas maling-maling ayam dan maling-maling seperti Ibu Minah?

Unknown mengatakan...

Dalam kasus Nek Minah, kita melihat dengan amat miris peradaban hukum di negara ini.

Memang yang namanya pencurian tetap suatu kesalahan seberapapun besar kecilnya bila dipandang perlu ditindak lanjuti silahkan saja. Hanya saja yang jadi tak berimbang di sini adalah, seorang nenek nenek yang hanya mencuri 3 biji kakao harus berhadapan dengan meja hijau tanpa di dampingi pengacara karena tidak adanya kemampuan finansial untuk membayar jasa pengacara.

Sementara koruptor a.k.a maling uang rakyat yang bermilyar milyar bahkan trilyunan bebas berkeliaran tanpa penyelesaian yang jelas.

Unknown mengatakan...

dalam Al Quran tercatat seperti ini,

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S. An-Nahl, 16:90)

Renungkanlah...

Unknown mengatakan...

@ BM,

Lagu premannya keren...jahat ....jadul-jadul dahsyat....wkwkwkwkw....

Anonim mengatakan...

@ All,

Korupsi adalah kejahatan super. Koruptor = babi monyet (Sonny)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Beta su kerja di Disnak TTU, Kefa. Masih honorer tp sonde apa-apa. Terima kasih atas ilmu-ilmunya dan isnpirasinya. Tuhan Yesus memberkati.
Posting ini top skali. Lagu Premannya bagus sekali. GBU (Sonny)

Anonim mengatakan...

Postingnya asyik, lagunya enak, gambar premannya seram. Kasimpulannya korupsi dan koruptor asik-enak-seram...ha ha ha ha....(Jack)

mikerk mengatakan...

Lho, kenapa ya 20-an komentar hilang...ada yang masuk merusak? ...bingung juga nih...

Anonim mengatakan...

oh iya Pak, komentar saya koq hilang? saya kira Pak Mike yang hapus (Sonny)

poempuisi mengatakan...

"Korupsi Mereka, Sengsara Kita"


DEPKEU dikorupsi, anggaran raib
DEPAG dikorupsi, dana haji ghaib

BI dikorupsi, rupiah hilang
DEPHUB dikorupsi, ribuan nyawa melayang

DEPHAN dikorupsi, senjata usang
DEPKES dikorupsi, pasien kejang-kejang

DEPNAKER dikorupsi, TKI sengsara
DEPTAN dikorupsi, hutan binasa

DEPLU dikorupsi, diplomasi memble
DPR dikorupsi, rakyat kecele

DEPERIN dikorupsi, industri hancur
DEPDAG dikorupsi, pengusaha babak-belur

Mulai sekarang, marilah kita korupsi
Korupsi hati mereka dengan pesan yang jelas
Gelapkan hati mereka lalu nyalakan cahaya kebenaran

Karena Anda adalah manusia, janganlah berlaku binasa
Koruptor juga manusia, hentikan perbuatan kotor
Generasi muda juga manusia, hiduplah dengan penuh jasa
Aparat juga manusia, mengapa berlaku seperti keparat
Presiden, wakil rakyat, hakim, jaksa dan polisi juga manusia
Selamatkan kami dengan hati nurani

poempuisi mengatakan...

"Puisi Anti Korupsi"

Jangan berdusta jangan

berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta.

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta Jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta jangan berdusta

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong Jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong jangan berbohong

poempuisi mengatakan...

@ Bigmike my idol,

Posting ini halus tapi tajam menusuk-nusuk. Mingkin itu yg memancing "koruptor" ngerjain blognya BM sehingga komentar pada hilang....tapi jangan takut keep on psoting....ada banyak sahabat setia di sini. Saya salah satunya......only forward no retreat.....

Anonim mengatakan...

yang ganggu blog BM adalah BABI KORUPTOR...pasti tu....(Sonny)

Anonim mengatakan...

@ Ama Ludji,


Helama lodo siang ooo...he he he...beta baru kembali dari survei di Sabu. Beta su pi ama pung kampung di Namata. Mantap betul itu batu-batu megalitik. Pertahankan terus budaya Sabu. Hidup Namata...ha ha ha...(A9ust)

Anonim mengatakan...

Korupsi? Ini sudah budaya, susah dihapus. Banyak berdoa saja ko bagaimana? ha ha ha ha...(A9ust)

Anonim mengatakan...

KOMENTAR SAYA TERHAPUS....ADA APA????? ((13)

Anonim mengatakan...

KOMENTAR SAYA TERHAPUS....ADA APA????? ((13)

Anonim mengatakan...

KOMENTAR SAYA TERHAPUS....ADA APA????? ((13)

Anonim mengatakan...

@ Bung Mike,

posting tentang korupsi ini sebenar-benarnya sangat menarik tapi sayang ada tangan jahat yang tidak menyukai kebaikan. Inilah koruptor itu, Barang orang dijarah dan diobrak-abrik. Tetaplah menulis. Jangan mundur (Syawal)

Anonim mengatakan...

@pak agus : bu inga pi disitu jang angka-angka itu batu dong situ oooww...hehehehee bercanda. teringat waktu tahun lalu ke sabu ke nada ae (tempat megalitik dikampong Namata) teman mengambil batu di sekitar batu2 megalitik itu, dan ketika sampai dikupang langsung sakit muntah2 dan demam tinggi hingga dilarikan ke rumah sakit. dari itu dia baru merasa bahwa jangan sampai ini akibat mengambil batu secara diam2.

Anonim mengatakan...

yang di atas DTN=