Selasa, 06 Juli 2010

ijinkan saya mendongeng tentang bola yang disepak kian kemari

Dear Sahabat Blogger,

Semua penggemar sepak bola dunia pasti menikmati betul pertandingan sepak bola Piala Dunia 2010 di Negeri "Waka-Waka" Afrika Selatan. Negerinya Paman Mandela. Satu bulan lamanya penggemar soccer dimanja habis-habisan. Tapi lihatlah, kendati semuanya menggemari sepak bola yang sama tetapi reaksi orang-orang itu bisa berbeda-beda terhadap tayangan yang sama. Apa yang membedakan mereka? Ada banyak alasan tetapi saya ingin melihat dari 1 sudut, yaitu tergantung siapa kesebelasan favorit mereka atau siapa pemain favoritnya.


Bagi penggemar kesebelasan Belanda maka sampai posting ini diturunkan pastilah sedang bersukacita abis. Sebaliknya bagi penggemar berat kesebelasan Brazil atau Inggris, Piala Dunia mungkin tinggal sekedar tontonan yang tak punya impresi apa-apa lagi. Konon, di Nerete, Haiti, seorang penggemar kesebelasan Brazil, pemuda 18 tahun, bunuh diri setelah Brazil dikalahkan Belanda 1 - 2. Kendati tak setragis itu tetapi seorang adik saya harus menghabiskan nyaris 5 pak kertas tisu untuk membersihkan airmatanya setelah Kesebelasan favoritnya, Argentina, dikalahkan Jerman 0 - 4. Saya malah sempat menawarinya, jika persediaan tisu di kios sekitar rumahnya habis, saya bersedia mengirimkan bagia dia barang 1-2 pak tambahan. Seorang adik yang lainnnya, kebetulan penggemar berat kesebelasan Jerman, berbeda lagi kelakuannya. Ketika saya menelefon dia malam-malam setelah selesai pertandingan Argentina VS Jerman, hampir 2 menit saya tidak mendengar suara apa-apa selain suara tawa girangnya yang teramat keras....waaaaalllaaaaahhh .... "kasihan juga adik saya itu. Barusan dilantik jadi pejabat kok malah jadi gila gara-gara sepak bola". Begitulah sahabat, Lalu bagaimana dengan anda? Bagaimana dengan saya? Nah ini.

Seperti juga posting saya 2 tahun lalu ketika kesebelasan Jerman dikalahkan Spanyol 0-1 pada Piala Eropa, saya secara tradisional adalah penggemar Kesebelasan Jerman. Mula-mula alasanya adalah sangat tidak masuk akal, yaitu karena Jerman, ketika itu Jerman Barat, adalah negeri asal Marten Luther sang Reformator Gereja. Belakangan baru saya bisa bersikap lebih rasional. yaitu saya menyukai Jerman karena semangat juang dan ketertiban organisasi permainannya. Mereka tidak selalu bagus, bahkan cenderung tampil menjemukan, tetapi begitu memasuki sebuah turnamen, mereka dapat sangat berbahaya. Saya menemukan "wajah" saya dalam kesebelasan Jerman. Bukan yang terbaik tetapi mati-matian berusaha menjadi baik. Berhasil sukur. Gagal ya dicoba lagi lain kali. Bagaimana reaksi saya dengan hasil-hasil yang dicapai kesebelasan Jerman? Jika menang maka saya akan mencari semua koran yang memberitakan itu lalu saya baca habis semuanya. Bagaimana jikalau kalah? Biasa saja. Paling-paling saya tidak lagi mau menonton kelanjutan turnamen. Bahkan anak-anak saya sering saya usir agar supaya tidak membuka televisi dan menonton pertandingan sepak bola lanjutan turnamen.... ha ha ha ha...(ternyata saya juga tak kalah irrasionalnya dengan adik-adik saya itu tadi ya???? ...ha ha ha ha). Tapi itu dulu. Sekarang tak lagi begitu. Jika Jerman menang OK. Kalah? Ya tidak apa. Lain kali Jerman akan mencoba dan bagus lagi.

Siapa pemain kesukaan saya? Dahulu kala, bagi saya pemain terhebat di dunia adalah Franz Beckenbauer dan Gerd Muller. Pertama-tama karena mereka adalah pemain kesebelasan Jerman (Barat). Kedua, tidak ada pemain lain di dunia yang bisa menciptakan 1 posisi yang khas dan lalu ditiru oleh banyak kesebelasan lain selain Franz. Posisi itu adalah Libero, yaitu pemain bebas di jantung bertahanan yang dapat berfungsi sebagai back bahkan sweeper, gelandang bertahan dan gelandang menyerang sekaligus. Saat-saat tertentu, sang Libero dapat bergerak naik menusuk sampai ke jantung pertahanan lawan dan membuat gol. Adalah olah pikir Franz bersama pelatih Jerman (Barat) ketika itu, Helmut Schoen, yang menghasilkan posisi unik itu. Franz juga memiliki semangat juang khas Jerman. Dalam salah satu pertandingan di Piala Dunia tahun 1970, dia tetap bermain sampai selesai pertandingan kendati harus dengan kondisi cedera berat. Salah satu tangannya patah setelah bertabrakan dengan pemain lawan dan harus yang diikat dengan badannya. Cedera dan kesakitan tetapi tak mau diganti. Terus bermain. Jantan. Lalu, Gerd Muller adala bomber Jerman yang pendek dan gempal. Bantet kata anak Jakarta. Ukuran kakinya aneh karena kaki kirinya lebih kecil dibandingkan kaki kanannya. Kaki yang tidak normal. Tetapi, coba cari pemain lain yang ketika membela tim nasional, mencetak gol lebih banyak dari jumlah pertandingan yang dimainkannya. Gerdhard tampil di Timnas Jerman Barat sebanyak 62 kali dan mencetak gol sebanyak 69 buah. Sampai sekarang belum ada pemain seperti dia. Dia bomber oportunis sejati. Dia punya killer instinck yang teramat hebat di kota penalti.

Belakangan saya menjadi lebih terbuka menerima kesebelasan lain di luar kesebelasan Jerman dan pemain terbaik lain di luar pemain-pemain yang berasal dari Jerman. Saya juga menyukai Brazil karena merekalah kumpulan seniman sepakbola sejati. Jujur saja, nyaris tak ada kesebelasan lain yang dapat tampil seindah Brazil, kecuali mungkin kesebelasan Belanda jika mereka memainkan total football. Dengan bagitu anda menjadi tahu bahwa sayapun menyukai kesebelasan Belanda. Total football adalah konsep permainan sepakbola paling jenius yang bisa dipikirkan oleh manusia. Semua bergerak untuk semua posisi. Rinus Mitchel menemukan dan Johan Cruyff mempraktekannya dengan sangat elegan. Saya sudah menyebutkan nama meneer Johan Cruyff, yang lentur bak penari balet di lapangan hijau, oleh karena itu saya juga akan menyebutkan pemain-pemain lain yang saya sukai. Pertama adalah Pele. Penari sepak bola sejati yang santun dan rendah hati. Pele telah mengemas 1281 gol dalam 1363 pertandingan. Tidak ada pemain yang melebihi rekor ini. Saya juga menyukai Maradonna. Visi permainan dan dribllingnya nyaris seng ada lawang. Sendirian, pertahanan lawan bisa dibuat pontang panting tak keruan. Kesebelasan Inggris merasakan betul hal itu pada Piala Dunia di Mexico tahun 1986. Umpan-umpannya ..alaaaamaaaaakk.... jitu alis natok (kata anak Kupang). Kakinya seperti punya mata. Dia jenius. Saking jeniusnya dia telah memaksa orang sedunia setuju dengan dia bahwa gol yang dibuatnya dengan menggunakan tangan ke gawang Peter Shilton (Inggris) 1986, Mexico adalah gol tangan tuhan (hands of god goal). Padahal kita tahu itu adalah perbuatan curang. Culas. Tapi itulah Maradonna. Dia juga adalah biang kerok dan biang onar dengan tingkah lakunya. Lantas, heeiii, lihatlah orang-orang Inggriss itu, kendati dicurangi oleh Maradona (dan Argentina) tetapi mereka menerima kekalahan itu dengan lapang dada. Wow, mereka sangat gentlemen. Dan, saya juga suka kesebelasan Inggris, selain gentlemen, karena bermain bola gaya Inggirs bola di lapangan dialirkan secara sangat cepat bak bajir bandang di sungai Benenain, Timor Barat yang suka bajir mendadak itu. Sedap dipandang. Dan akhirnya, saya jatuh suka berat sama Lionell Messi. Dia adalah murni titisan Maradonna. Dia juga adalah penari sepak bola sejati. Liukan dan dribllingnya persis sama dengan Maradonna. Tembakan membuat goalnya luar biasa. Hal yang membedakan Messi dan Maradonna adalah Messi santun dan rendah hati. Sayang sekali di PD Afsel, Messi tak mendapat pelatih sehebat Pep Guadiola di Barcelola, sehingga Argentina gagal. Melihat Maradonna menangis ketika dikalahkan Jerman di PD tahun 1990 di Italia yang timbul adalah perasaan ...rasain loe....tetapi melihat Messi keluar lapangan dan menangis setelah dikalahkan Jerman di Afsel 2010, hati saya jatuh. Tak tega. Ikut sedih. Lalu, mengapa saya bersikap ambigu? Suka Jerman tetapi sedih melihat Messi menangis? Jawabannya adalah ini.

Sepakbola, pertama-tama, adalah hasil olahan individu-individu. Makin pandai kamu mengolah bola dan mengarahkannya ke gawang lawan maka kamu adalah pesepakbola ulung. Tetapi pada akhirnya sepakbola adalah permainan hasil olahan individu-individu yang hadir bersama dalam ruang dan waktu yang sama. Anda tidak boleh bermain untuk kepentingan anda semata. Di dapan, di belakang, di samping dan nun jauh di ujung lapang sana ada orang lain yang harus anda perdulikan. Anda harus bekerjasama dengan orang lain itu demi tercapainya tujuan bersama. Pertanyaannya adalah lebih penting mana di antara individu dan teamwork di dalam sepakbola? Jawabannya adalah jadilah dirimu sendiri tetapi kesejatian dirimu itu hanya dapat kamu temukan di dalam sesamamu. Dalam filsafat manusia disebutkan bahwa manusia adalah makhluk eksentrik yang artinya adalah makhluk yang terarah dan mencari eksistensinya ke arah luar (eks artinya terarah keluar). "Aku menemukan diriku hadir di dunia ini dan diriku ini terarah kepada sesama". "Tidak ada aku tanpa dunia dan tidak ada aku tanpa sesama". Manusia yang eksis adalah manusia yang berelasi. Supaya aku dan sesamaku dapat berelasi dan lalu eksis demi kebaikan bersama maka ada 1 prasyarat yang harus kami penuhi, yaitu ketertiban. Saya suka Messi karena dia adalah gambaran eksistensi diriku individual yang terampil tetapi saya suka Jerman karena menggambarkan ketertiban hubungan dengan sesama. Jadi, individu dan kebersamaan adalah perlu tetapi kebersamaan yang tertib adalah yang paling perlu. Setuju?

Sambil merenungkan dongeng saya di atas, silakan menikmati permainan gitar yang dimainkan oleh salah sau master gitar ternama Joe Striani yang beriksah tentang makna persahabatan. Manusia hanya bermakna ketika dia bersahabat dengan sesama. Yeeeaaaaacchhh.....


Tabe Tuan Tabe Puan

45 komentar:

mikerk mengatakan...

@ DEAR ALL,

SESUATU TELAH TERJADI DI BLOG SEHINGGA POSTING INI SAYA RE-COMPOSED. KOMENTAR-KOMNTAR SAUA COPY KELUAR DAN SAYA INPUT LAGI. MAAF BERIBU MAAF. MOHON PENGERTIAN BAIKNYA. GBU

mikerk mengatakan...

@ Dear Sahabat Blogger,

Saya tidka bermaksud ingin "mempromosikan" ksebelasan Jerman. Mereka tetaplah favorit saya tetapi itu tidak berarti Spanyol, Uruguay dan Belanda tidak berpeluang. Seccara statistik peluang keempat kesebelasan ini adalah 1/4. SAma saja. Jadi, dukunglah kesebelasan anda secara terib dan yang lebih penting adalah PSSI dimana ya????????

mikerk mengatakan...

Joe Striani adalah salah seorang jagoan gitar yang sebenarnya lebih terkenal sebagai "guru" bagi beberapa gitaris ngetop seperti Kirk Hamlet (Metallica) dan Steve Vai.

Komposisi FRIENDS adalah salah satu komposisi dalam album the The Extrimst yang direkamnya pada tahun 1992. Lagu ini memiliki melodi yang amat kuat dengan harmonisasi yang tinggi. Lalu cobaah anda hayati benar-benar titi nadanya...anda akan membayangkan bahwa itulah suasana hati di antara para sahabat. Bening, lembut, indah, damai dan penuh kebaikan. Selamat menikmati. GBU

mikerk mengatakan...

wilmana mengatakan...

Seumur hidup ini hanya satu kesebelasan favorit yaitu, Jerman. Mula2 pegang Jerman krn takut dapa sepak dr seorang kakak yg di masa mudanya galak sekali. Bbrp adik yg bersorak ketika kesebelasan unggulannya mengalahkan Jerman, hampir pasti dapa sepak dr sang 'Hitler'.

Tp lambat laun bener2 jatuh cinta pada Jerman krn dua hal: (a) gaya 'panser' yg tdk bersandar pd permainan individu, tp organisasi tim scr terpadu, baik dlm menyerang maupun bertahan. Makanya tnp Ballack, Jerman tetap 'ganas'. (b) Panser style ini membuat Jerman mjd salah satu kesebelasan yg paling konsisten dlm turnamen. Sejak sy ikut nonton piala dunia (1982) hingga kini, Jerman tdk pernah keok di babak awal putaran final, meski tnp bintang. Paling sering tampil sampai semifinal/final.

Krn itu di mata sy, main bola yg baik adalah organisasi tim bkn skill individu. Penilaian ini mgkn subyektif krn sy lbh menikmati permainan yg terorganisir ala Jerman ketimbang aksi2 individual. Kehidupan ini di mata sy hanya akan nyaman bila ada kebersamaan. Kebersamaan lbh mudah tercipta lewat aksi2 yg terorganisir dg baik, ketimbang aksi2 individual.

NTT yg multietnis karena itu sangat pluralistik, memiliki potensi primordialisasi yg besar. Bila ada org yg pengin maju, bukannya di dukung rame2 tp sebaliknya rame2 rontokkan hanya krn ybs dr etnis lain. Menghadapi fenomena ini, rasanya ada yg bisa dipelajari dr kesebelasan Jerman.

mikerk mengatakan...

mikerk mengatakan...

Ha ha ha ha "tendangan pisang" dari Wilmana tepat mengenai sasarannya dan gol...ha ha ha si Abang itu adalah saya,,,,memang dahulu itu, adik-adik yang tidak mendukung Jerman pastilah akan "dimusuhi" saya. Ada 1 adik yang sekarang sudah jadi camat, berani menegambil sikap berseberanga dan lihatlah akibatnya....tisu dikios-kios habis diborongnya karena Argentina dikalahkan Jerman ha ha ha ha ha

mikerk mengatakan...

@ Dear All,

Saya bau saja membuat beberapa editing. Semoga bisa dibaca dengan lebih nyaman. GBU

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

Ha ha ha ha ha baru tahu ternyata di masa lalu BM adalah Hitler....ha ha ha ha...kacau ni (Ryan)

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

Inilah posting khas BM. Sepintas dia bicara bola tapi ujung-ujungnya adalah refleksi yang tajam dan bernas untuk kehidupan. Salah satu posting terbaik nih. GW setuu banget bahwa karena di dunia anda ga sendirian maka hal yang terpenting adalah bekerjasama. Bukan cuma dalam konteks NTT seperti kata Wilmana tapi juga kontes Indonesia. Kita jadi negara gagal karena sudah terlalu indidualistik dan kelompok sendiri (Ryan)
Senin, 05 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

PSSI? selam masih dipimpin ex narapidan dan penjilat-pejilat ga bakal deh...juara tarkam aja susah ngapain ????? (Ryan)
Senin, 05 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

JOE SATRIANI DAHHHSSSSTYYYYAAAAATTTT (ga pake luna maya lho...wkwkwkwkwkw....)
Senin, 05 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

eits sorry (Ryan) ...GW JAGOIN JERMAN VS BELANDA DI FINAL DAN YANG MENANG BELANDA
Senin, 05 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

wilmana mengatakan...

@Ryan,

BM benar. Wkt itu kami semua (tmsk adik yg dukung Argentina) terpaksa musti pura2 dukung Jerman utk dpt jalan selamat. Di belakang hari baru ketahuan ada adik rupanya sdh lama diam2 mendukung Argentina gara2 ketahuan dia ke belakang trus nangis sesenggukan wkt Argentina kalah adu pinalti dg Jerman. Kami kaget sekali krn di depan TV dia ikut bersorak ketika Jerman menang.

Sy pikir kl skrg ini ada adik2 BM yg jd org munafik, jgn2 gara2 keseringan bertingkah begini di masa kecil. Krn jaman itu, di mana-mana ketemu org galak. Di sekolahpun ga sdkt guru2 yg galak. Bahkan ada jg adik yg sama keponakan2 (Norman, Cs) galaknya melebihi singa. Tp ini cuma pake ilmu kira2 saja. Yg lebe tau tentu kaum psikolog.

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

Belanda akan mengalahkan Spanyol di Final. Jerman mana???? tim Robot ini dikalahkan Spanyol 4-0....ha ha ha ha...itu balasan setimpal bagi Jerman karena sudah memperdaya Argentina. Kapok (13)

Selasa, 06 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

Kesebelasan terbaik dunia BRAZIL. Pemain terbaik dunia Maradonna dan Messi. Pele mirip opa-opa tua yang suka iri hati sama Maradonna. Kali ini saya bertentangan dengan BM. Pokok saya benci Jerman. Abis perkara ha ha ha ha (13)
Selasa, 06 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

Meski berbeda jagoan tapiiiiiii urusan tulisan di posting ini, BM kembali luar biasa. Nah urusan blog, BM adalah favorit saya. He is the best blogger. Tulisan yang ringan tapi dalam dan menusuk hati (13)

Anonim mengatakan...

@ Wilmana,

Saya tetap benci Jerman karena membuat kami penggemaar Argentina terluka habis-habisan. Tunggu saja, Spanyol akan balas dendam untuk Argentina.

Tapi, saya setuju dengan Bung Wilmana, karena sudah sesuai dengan inti tulisan BM, kita di NTT hobinya saling menjatuhkan bukan kerja sama. Makanya "kakorek" terus. Bikin maluuuuuu (13)
Selasa, 06 Juli, 2010

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...

melihat ulasan BM tentu juga merasa ada nilai positif dari suatu permainan yg dapat dipetik bagi keadaan yg dialami secara nyata pula dibidang kehidupan lainnya. cuman ada satu hal yg mgkn saja luput, yakni soal faktor x yg kadangkala lupa diperhatikan. faktor x ini adalah kondisi mental bertanding yg mempengaruhi sebuah tim yang akan cenderung kesulitan dan serba salah bila bertemu tim2 tertentu, meskipun sekali2 akan seperti mudah mengalahkan lawannya. misalnya pertemuan antara jerman dan argentina yg selalu didahului oleh perang dingin dan kisah klasik pertemuan antar kedua keseblasan. dan pada saat pertandingan biasanya akan terlihat argentina seperti kehilangan berbagai skillnya utk mengalahkan jerman, kalaupun menang atas jerman itu juga tidak mudah. hal ini juga terlihat pada diri keseblasan Inggris yg bermateri pemain hebat tapi selalu jeblok kalau bertemu jerman.
saya teringat posting BM yang alu, bahwa ini masalah mental, yah mental juara yg sudah dari sononya ada dimiliki sama keseblasan jerman.
Nah atas kondisi ini bagaimana tanggapan mas BM. Mohon pencerahannya.
hehehe buat pak camat Manubelon, segeralah minta bantuan kepada kaka BM dalam kapasitas sebagai ketua Forum DAS NTT utk segera menangani "BANJIR" aermata yg terjadi di manubelon.

DTN=

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...
@wilaman n BM
saya mengutip pernyataan wilmana alias kaka VQ alias Nrus alias LM (hehehe ntar baru tau...)
"Sy pikir kl skrg ini ada adik2 BM yg jd org munafik, jgn2 gara2 keseringan bertingkah begini di masa kecil. Krn jaman itu, di mana-mana ketemu org galak."
ada dua hal yang mau komentari
1. pernyataan ini mau katakan bahwa ada adik2 BM menjadi orang munafik, maka pertanyaan siapakah dia??? maka sangkaan dapat ditujukan kpd 8 orang adik2 BM termasuk mas wilmana alias kaka vq sendiri. mohon diperjelas oleh kaka wilmana shgga tdk terjadi multitafsir dan praduga yg keliru ....
2. pernyataan ini jelas mau katakan bahwa akibat dr tindakan yg sewenang wenang dan otoriter kaka BM mengakibatkan hal yang buruk terhadap adik2nya yakni menjadi orang2 munafik. ha ha ha maka dari itu kaka BM adalah orang yang harus bertanggungjawab terhadap situasi dan kondisi yg terjadi hari ini pada adik2nya...
hehehehe...mudah2an saya tidak disepak oleh kedua kakak saya ini...

DTN=

Anonim mengatakan...

Anonim mengatakan...
@ BM,

Very good posting. Mereka yang mau hidup ber c0-eksistensi secara tertib dan damai akan lebih berhasil ketimbang yang urakan dna egois (Sherly)
Selasa, 06 Juli, 2010

mikerk mengatakan...

@ Dear All,

Sesuatu telah terjadi di blog sehingga saya terpaksa memposting ulang artikel ini. Komentar anda terpaksa saya copi keluar dan lalu memasukannya kembali. Mohon maaf atas kesulitan teknis ini. GBU

mikerk mengatakan...

Ternyata blog ini agak kacau hari ini. Saya belum dapat mengatasi kesulitan teknis ini. Maaf.

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

VIVAAAAAAA GERMANY .... GW jg penggemar berat Jerman karena kosistensinya di turnamen besar. Emang kagak ade matinya bro......dahsayaaaattttt.....

Unknown mengatakan...

Menurut GW individu penting tetapi karena kita hidup bersama, manusia adalah makhluk sosial, maka bekerja bersama, perduli pada sesama jauh lebih penting. Mengapa? Karena dengan begitu kitpun akan diperhatikan. Filsafat yang indah. HIDUP PERSAHABATAN

Anonim mengatakan...

Jerman pada akhirnya di kalahkan Spanyol. Tapi yah seperti itulah jerman. Penampilan mereka bagi saya cenderung statis tetapi mematikan. Teratur tetapi dari keteraturan itulah tim sekelas Argentina yang cenderung sporadis dikalahkan.

Bola itu bundar. Ada yang menang, ada yang kalah. Jujur saja saya pendukung Spanyol dan Argentina, tetapi saya tidak ragu menyatakan permainan Jerman menarik.

Ole..... Ole..... Spanyol & Argentina

(pembela blog)

Anonim mengatakan...

Beta senang dgn Mueller yg rendah hati. Tp Jerman tnp Mueller terbukti bak sayur tnp garam. Serangan Spanyol lancar kayak angin puting beliung krn semua pemain tengah spanyol bisa full konsentrasi mendukung serangan. Kenapa?

Krn pertahanan Spanyol boleh dikata tdk mengalami tekanan berarti dr barisan depan Jerman. Kenapa? Krn di depan cuma ada Klose yg tdk berkutik krn tdk ada supply bola matang dr tengah dan sayap. Knp tdk ada? Krn pemain tengah dan sayap tertekan turun membantu pertahanan.

Pdhl kl lini depan Jerman hidup, pemain tengah Spanyol akan terbagi konsentrasi antara supply serangan dan bantu pertahanan. Akibatnya serangan Spanyol tdk bakal bak ujan angin semalam. Hal lainnya, ada kesempatan buat lini tengah dan wing Jerman utk bereksplorasi spt saat lawan Inggris dan Argentina.

Pertanyaannya wkt lawan Inggris dan Jerman, siapa ... Lihat Selengkapnyapemain depan yg bisa membuat lini tengah Inggris dan Argentina tdk bisa konsentrasi full mensuplai serangan? Jawabannya: THOMAS MUELLER. Aksi-aksi Mueller tdk sj membuat ketajaman daya serang Inggris dan Argentina menurun, tp memberi kesempatan Bastian, Khadira, dan Ozil plus Podolski merajalela di lini tengah mensuplai bola ke depan.

Makanya si Paul aja tau, Jerman tnp Mueller mending pilih Spanyol yg menang. Mmg binatang ajaib tuh, si Paul. B pi cb treatment yg sama utk ikan lohan di rmh, mai pung nene, mgkn kelaparan, dia fadok makanan barbabiruk sa. Sue mamati.

Anonim mengatakan...

BELANDA JUARA. SPANYOL MENAGNYA CUMA ANAK MUDA (YANCE)

Anonim mengatakan...

spanyol = sparuh nyolong menagnya cuma sama anak muda (Yance)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Tulisan yang indah. Pilihan kata yang indah dan puitis. Saya yang bukan penggemar soccer jadi terhanyut juga nih.

Yang pasti adalah, melakukan relasi dengan sesama secara santun, terhromat dan tertib adalah eksistensi aku yang hidup. Than ya BM. Saya kutip isi posting ini ke dalam blog pribadi saya (Eizahayu)

Unknown mengatakan...

Bigmike, saya serius, amat serius. Jika dberi izin saya ingin menerbitkan isi blog ini. Sudah ada penerbit yang bersedia. Isi blog BM amat indah dan sayang jika tidak dibaca oleh banyak orang. Tolong beritahu saya lewat e-mail

Unknown mengatakan...

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika tidak ada rasa rindu dan cemburu. Bukan soccer namanya jika tak ada drama, bukan Bigmike namanya jika tulisannya tidak membuai.

Anonim mengatakan...

Kok bang proxy belon nongol ya??

bang proxy! mana jagoannya? inggris pulang!

ternyata ke dua jagoan aye ketemu di grand final hehehehehehe!

@wilmana
kacian deh loe! tlg berteman dengan pak camat dolo! whuahahahahahaha!

(Sutho Sinting)

Anonim mengatakan...

@Sinting,

Beta tinggal tunggu pembuktian hipotesa di atas. Kalo nanti jam malam jam 20:30 Jerman bisa mencukur Uruguay, maka sudah jelas Jerman layak dpt stempel: "the Winner without Crown"

Anonim mengatakan...

@ Yance,

sekarang mau bilang apa? Beland bermental penjajah jahat. Kalah rebutan bola pemain Spanyol ditendang-tendang. Spanyol pantas juara. Vamos Espana (Larry)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Jerman memang cuma juara 3, tapi saya yakin 4 tahun YAD mereka juara setelah kalahkan Brazil di final. Lihat lawan Uruguay, 7 pemain berusia 20 dan 21 tahun yang betanding. Luar biasa Jerman. Saya sejak dahulu pendukung Portugal, Perancis dan Spanyol tetapi saya kagum sama regenerasi Jerman (Larry)

Anonim mengatakan...

@ Dear All,

Menurut saya, kitalah yang ditenang kesana kemari oleh tulisan BM. Asyik, enak, mendalam tetapi membuai pikiran. Luar biasa. Saya setuju untuk dibukukan dna diterbitkan (Larry)

Anonim mengatakan...

@ Larry,

Setuju banget sama komen elo. Posting BM emang asyik banget. GW membandingkan dengan GM Tempo (Elizahayu)

Anonim mengatakan...

Iya juga ya, ukuran hidup manusia adalah bagaimana dia berarti bagi orang lain. Setuju banget (Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Cobalah direnungkan baik-baik kutipab berikut ini:

Mark. 10:43-44: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya”.

Yang mengatakan hal itu adalah Tuhan Yesus sendiri ... (Wied)

Anonim mengatakan...

Apa maksudnya?

1. sehubungan dengan tema posting ini, Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa "hidup anda ditentukan oleh relasi dengan sesamamu". Itu benar belaka

2. Relasi yang bagaimana? Relasi yag menghamba. Artinya, harap mengosongkan dirimu agar supaya hidupmu adalah hidup yang melayani.

Anonim mengatakan...

Lantas, baaimana teladan Yesus?

lihat Fil. 2:8, rasul Paulus menyaksikan: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"

Anonim mengatakan...

Lantas, bagaimana teladan Yesus?

lihat Fil. 2:8, rasul Paulus menyaksikan: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

ini ada kutipan berita dari HU Kompas. Mantap...

Lingkungan. Hutan Timor Barat Rusak, Banjir Datang
09 July 2010

Soe (Kompas).

Luas hutan tutupan di Timor Barat yang masih dalam kondisi baik tinggal 12.000 hektar dari total 568.258 hektar hutan yang ada. Akibatnya, banjir mudah terjadi.

Pengajar Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof Ir Mikhael Riwu Kaho, Kamis (8/7), menuturkan, pada 1990 hasil foto satelit menunjukkan luas tutupan hutan di Timor Barat seluas 30.000 hektar, tetapi tahun 2008 tinggal 12.000 ha. ”Sepuluh tahun mendatang luas hutan diperkirakan tinggal 6.000 ha kalau tidak ada tindakan serius penghijauan dan menjaga hutan,” katanya.

Menurut Mikhael, sistem perladangan berpindah, pembakaran hutan, serta penambangan pasir, batu, dan mangan turut merusak hutan. Ketika hujan, padang savana tidak mampu menyerap air.

Hujan beberapa hari, seperti terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Belu, menimbulkan banjir di daerah aliran Sungai Benanain dan Noelmina, yang merendam 3.000 rumah warga.

Hutan yang masih baik berada di Cagar Alam Gunung Mutis. Sisa lahan berupa padang savana yang kering dan tandus. Tingkat mitigasi terhadap lahan kritis di Timor Barat sangat rendah.

Program pemerintah berupa penanaman pohon lebih bersifat proyek daripada keberpihakan terhadap lingkungan.

Konsep wisata edukasi yang semestinya menjadi daya tarik taman nasional (TN) dinilai belum optimal. Mayoritas dari 51 TN di Indonesia belum memiliki tenaga pemandu yang mampu memberikan informasi lengkap tentang keanekaragaman hayati.

Menurut Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam Kementerian Kehutanan Tonny Soehartono, wisata edukasi baru berjalan baik di TN Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat, yang telah memiliki tenaga pemandu ahli.

”Wisatawan yang ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, misalnya, sulit mendapatkan informasi mengenai kupu-kupu sehingga hanya menikmati panorama air terjun,” kata Tonny, Kamis di Makassar.

Kementerian Kehutanan kini menggelar pelatihan untuk 35 pemandu bagi taman nasional di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Pelatihan yang sudah berlangsung lima bulan itu melibatkan akademisi dan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (KOR/RIZ)

Sumber:http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/07/09/04511857/hutan.timor.barat.rusak.banjir.datang

(13)

Anonim mengatakan...

ayoooo, lakukanlah sesuatu Pak Mike, Saya dengar ForDAS NTT difasilitasi GTZ mencoba menyusun sebuah grand design pengelolaan DAS Benenain. Kami dukung dengan doa. Semoga diberkati Tuhan (13)

Anonim mengatakan...

@ 13,

Kita doakan Pak Mike dan ForDASnya. Yang saya tahu mereka sedang mernacang Grand design untuk pengelolan DAS terpadu di Mutis (Sonny)

Anonim mengatakan...

selamat hri minggu semuanya, Tuhan berkati kita sekalian

DTN=