Kamis, 12 November 2009

cecilia dan dialektika: dialog dan bukan dia loe gue

Dear Sahabat Blogger,

Tahun dulu, sekitar tahun 1980-an, masa ketika saya masih imut-imut, belum amit-amit seperti sekarang ini, pernah saya menyaksikan wawancara antara Eddy Soed (ES - sekarang sudah almarhum) sebagai host acara (Kamera Ria Safari di TVRI) bersama seorang penyanyi pria nan kesohor. Ya, saya menyebutannya saja sebagai penyanyi tersohor (PT). Percakapan di dalam wawancara itu kurang lebih begini (saya cukup ingat):

ES: wah suara Bung xx bagus sekali dan masih terjaga dengan baik sampai sekarang. Apa sih resepnya?
PT : wah terima kasih tetapi resepnya sederhana saja. Berdoa.
ES: iya sudah barang tentu kita harus berdoa tetapi maksud saya apakah ada upaya lain?
PT: tidak, cuma ya itu tadi, berdo'a.
ES: iya Bung xx, tapi apakah tidak perlu latihan rutin, menjaga stamina atau menjaga tidak makan sembarangan misalnya?
PT: iya, berdo'a
ES: ya sudah, tepuk tangan yang meriah untuk Bung xx

(prok prok prok prok keeepppprrrooookkkk, begitulah suara tepuk tangan membahana)
Saya bingung dan sekaligus "eneg" dengan cara PT menjawab. Apa iya, cukup dengan berdoa? Soalnya, saya menyaksikan sendiri bahwa ada banyak orang yang tiap hari rajin berdoa tetapi suaranya tetap saja tidak bagus-bagus amat kalau tidak mau dibilang pas-pasan. Singkat kata, sebagai pemirsa saya gondok karena tidak bisa belajar sesuatu tentang cara bernyanyi yang baik. Kendati saya satu agama dengan mister PT, dan oleh karena itu saya juga rajin berdoa seperti dia juga tetapi suara saya tidak merdu-merdu amat, saya dongkol berat. Memalukan. Tidak cukup hal positif yang bisa saya petik dari situ. Seandainya saja ketika itu lalu lintas omongan di antara kedua orang itu berjalan seperti ini:

ES: wah suara Bung xx bagus sekali dan masih terjaga dengan baik sampai sekarang. Apa sih resepnya?
PT : Waaah, terima kasih tetapi resepnya sederhana saja. Berdoa.
ES: Ah, apa iya cuma berdoa, saya toh juga berdoa tetapi suara saya nggak bagus tuh?
PT: iya mas, tetapi yang saya maksudkan adalah sambil berdoa, saya juga rajin berlatih saban hari.....
ES: Ok, tetapi saya tidak yakin hanya begitu saja karena apakah suara akan tetap baik jika tenggorkan saya sering terkena radang gara makan sembarangan?
PT: Oh iya juga sih Bung, anda saja yang tidak sabar karena saya tadi pas saya mau ngomong begitu, sampeya sudah main potong ucapan saya...ya, saya selain berlatih tetapi juga tidak sembarangan maka katak, ular, cicak, buaya dan lain-lainnya itu Mas... tapi ya...jangan lupa.....rajin berdoa juga yaaaaa.....
ES: he he he ...baiklah ...ayoooo semuanya saja .... tepuk tangan yang meriah untuk Bung xx

(prok prok prok prok keeepppprrrooookkkk, begitulah suara tepuk tangan membahana)
Sahabat terkasih, apakah anda melihat perbedaan di antara dua skenario wawancara di atas? Tak perlu repot-repot. Saya kasih tahu saudara bahwa ada perbedaan di antara keduanya. Wawancara pertama tidak menambah ilmu apa-apa bagi saya sedngkan pada wawancara kedua saya mendapat pengetahuan baru bahwa agar suara menjadi indah maka perlu beraltih, menjaga pola konsumsi dan juga rajin berdoa. Wawancara kedua menghasilkan hal yang amat positif. Tetapi lihatlah, pada wawancara kedua. Di situ terjadi proses saling menyangkal terlebih dahulu sebelum tiba pada konklusi positif pada akhirnya. Anda lihat, positivitas dihasilkan melalui proses yang penuh negativitas. Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengatakan hal itu sebagai dialektika. Ya, kita bisa menemukan kebaikan setelah sebelumnya kita terlibat dalam suatu proses yang saling menyangkal, menyakitkan dan negatif.

Pada titik ini, teringat akan sebuah lagu, yang menurut saya teramat keren, yang dinyanyikan oleh duet fenomenal favorit saya, "Simon & Garfunkel". Lagu itu berjudul "Cecilia". Coba dengarkan ini:

Paul Simon -- Cecilia
dan berikut ini versi aslinya
Paul Simon & Art Garfunkel - Cecilia

Mula-mula saya menyukai lagu ini karena beat dan sinkup lagunya yang luar biasa dan dinyanyikan dalam harmoni yang tak kalah luar biasanya. Dan saya tidak berbohong kepada sauara-saudara tetang hebatnya lagu ini karena lagu yang diciptakan oleh Paul Simon pada tahun 1970 ini menduduki tangga lagu # 4 di US chart. Sesudahnya tercatat lusinan pemusik dan penyanyi merekam kembali lagu ini dalam interpretasi mereka sendiri. Group Ace of Base, Madness, Faith No More dan Counting Crows adalah beberapa di antaranya. Lagu ini juga dimasukkan sebagai lagu thema di beberapa film Hollywood misalnya The Sopranos dan The Right Place Time. Oh iya, saya juga ingin mengatakan bahwa judul lagu ini sebenarnya mengingatkan saya kepada seorang sahabat masa kecil saya, ketika masih di bangku SD. Dia adalah tetangga saya yang juga bernama Cecilia. Entah di mana dia berada kini. Tak tahu lagi di mana rimbanya. Singkat kata, lagu ini adalah lagu yang bagus dan keren.

Belakangan baru saya sadari bahwa lagu ini bagus bukan semata-mata karena beat dan harmonisasi-nya saja yang hebat tetapi ada kekuatan tersendiri di balik lirik-liriknya. Salah satu interpretasi makna liriknya mengatakan bahwa lirik lagu ini berceritera tentang seorang kekasih yang berperilaku tidak menentu (capricious lover) yang mendatangkan kesedihan yang amat sangat (anguish) dan sekaligus kegirangan, yang juga teramat sangat, (jubilation) bagi pasangannya. Bayangkan saja, baru saja si penyanyi kegirangan karena selesai bercinta eeehhhhh si Cecilia lenyap ketika ditinggal sebentaran ke kamar mandi. Cecilia melompat ke pelukan orang lain. Pada muanya si penyanyi membayangkan kekasih yang baik. Cecilia menjawab ... sorry sir, i'm not. Gue kabur acchhh .... Si penyanyi berharap dan memohon... c'mon home Cecilia .... dan ...wwwoouuw .... jubilation....Cecilia pulang kerumah dan ... heii ... loves him again. Gilaaaa. Si penyanyi tertawa berguling-guling di lantai. Luar biasa. Amazing. Ternyata, ada juga dialektika di dalam dunia percintaan. Thheeerrrrrrllaallhhhuuuu.....

Lalu, apa ada hubungan antara Cecilia, capricious lover, anguish, jubilation dan dilektika. Untuk memahami hubungan ini, karang saya mencoba untuk meletakannya secara bersamaan dengan dinamika politik dan hukum kontemporer di Indonesia. Hari-hari belakangan ini kita di Indonesia dipusingkan dengan dampak perseteruan di antara cicak VS buaya VS godzilla VS kadal dan entah apa lagi namanya itu. Pada awalnya adalah pesoalan hukum lalu merembet ke soal-soal politik. Mula-mula polisi dan jaksa mengatakan Bibit dan Chandra (BC) tersangka dalam kasus korupsi lalu ditahan. Satu juta Facebookers marah. BC menyangkal dan memberikan perlawanan. Mahkamah konstitusi membuka rekaman hasil sadapan KPK dan....bbrrrrrrgghhhh.....Satu juta Facebookers marah. SBY bingung. Semula belia mengataan bahwa .... "saya tidak bisa campur tangan"...eeehhh...2 hari kemudian, menghadapi tekanan politik dari publik, beliau membentuk tim 8 dan lalu seminggu kemudian tim 8 menyimpulkan: "perkara BC tak bisa diteruskan karena bukti-bukti lemah". Eh, Polri dan Kejakgung menyangkal kesimpulan komisi 8. Komisi III DPR "bersimpati" kepada Polri dan Kejakgung lalu bertepuk tangan dan berfoto bersama-lah mereka bareng tamu-tamunya yang menyambangi gedung DPR/MPR. Pengacara BC menyangkal bukti-bukti dari Polisi. Pengacara Anggodo mengatakan bahwa kliennya idak bersalah. Tiba-tiba Wiliardi Wizard berteriak di pengadilan Antasari Azhar ... "gue cabut BAP karena sudah diskenariokan oleh petinggi Polri"... "Antasari memang sudah disasar untuk ditumbangkan Polisi". Antasari menangis karena merasa terdzolimi. Tetapi besoknya Polisi menyangkal....walaahhh...si WW dan AA bohong tuh, buktinya nih liat videonya waktu diperiksa, mereka cuma ketawa-ketawa tuh.... Adnan Buyung mengataan bahwa "ada gerakan operasi intelijen di balik pelemahan KPK". Begitulah terjadi setiap hari. Satu pihak menyatakan sesuatu, besoknya dibantah oleh pihak lainnya. Ah, entahlah besok pernyataan dan bantahan terhadap pernyataan apa lagi. Lalu, rakyat dibuat bingung dan bengong. Di mana kebenaran. Adakah kebenaran bisa ditemukan dari ceritera yang saling menyangkal itu? Jangan-jangan semua ini adalah dialektika hari ini, yang memang harus terjadi, sebelum Indonesia berubah menjadi lebih baik besok hari.

Jujur saja, sayapun bingung tetapi dari pada bingung berkepanjangan maka baiklah saya mengajak, jikalau sahabat sudi, marilah kita coba menumpang pada filsafat kritis dari Hegel. Kebaikan bisa lahir karena ada saling menyangkal. Filsafat, sejak Aristoteles, amat memuja ketenangan. Hidup adalah untuk mengejar kebaikan dan menghindarkan penderitaan. Jauhkan pertentangan dan sangkal-menyangkal. Itu adalah penderitaan. Akan tetapi Hegel berpikir bahwa manusia adalah sebuah proses pencarian dan pembentukan. Di dalam proses itu manusia harus terus bergerak menuju kebahagiaan. Di situ, mau tidak mau ketidak tenangan harus dihadirkan guna menghindarkan kemapanan. Tesis harus dilawan dengan antitesis. Kritik mengeritik dan sangkal menyangkal diperlukan guna menghindari kemapanan. Mengapa demikian? Ya, karena ketika kritik ditiadakan maka yang terjadi adalah kebahagiaan dan ketenangan yang palsu dan artifisial. Ketika kritik ditiadakan maka kebaikan bisa datang semata-mata hasil tafsiran sekelompok orang yang disebut sebagai penguasa. Baik menurut sang penguasa haruslah baik untuk semua rahayat. Besar maupun kecil.

Pengalaman empirik Bangsa Indonesia di masa ORBA menunjukan bukti kuat untuk itu. Semua yang menurut Soeharto baik adalah baik juga untuk semua orang. Jikalau menurut Tutut, Bambang dan Tommy berdagang dengan cara makelar adalah yang tebaik bagi Indonesia maka memang harus begitulah adanya tak perduli seberapa korupnya sistem itu. Toh Indonesia mengalami swasembada pangan, ketenangan dan keteraturan keamanan. Betulkah demikian? Mohon maaf, jawabannya adalah tidak. Ketika krisis besar di tahun 1997 datang menerpa, jatuhlah Indonesia kedalam malapetaka hutang dan krisis. Imbasnya masih terasa sampai hari ini. Inilah harga yag harus dibayar oleh minimnya kritik. Nihilnya dialektika. Kemapanan ternyata membawa celaka. Oleh karena itu, kritiklah kemapanan. Saling mengkritiklah kita. Hiduplah dalam situasi saling sangkal menyangkal. Pertarungan di antara tesis dan anti-tesis memaksa orang untuk terus menemukan tesis yang lebih baik. Lantas dari sana, kebenaran dan ketenangan sejati, yang tidak semu, dapat ditemukan. Bukan oleh segelintir orang, yang disebut elit, melainkan oleh kesepakatan banyak orang. Kebenaran tak boleh dimonopoli elit. Kebenaran milik semua orang.

Sedemikian perlukah dialektika? Tak pasti juga tetapi marilah kita tengok apa kata Hegel tentang keutamaan dialektika. Dia bilang begini: "dengan demikian yang benar adalah kegilaan dari tari kemabukan dari dewa bakhantik" (bakhantik - yang berasal dari kata Dewa Bacchus yang adalah dewa anggur atau disebut juga dewa mabuk). Apa maksudnya ini? Franz Magnis Suseno membuat penafsiran yang sangat elok, yaitu berproseslah secara bersemangat bak orang mabuk dalam mencari kebenaran, bila perlu bertengkar dan saling menyangkal. Pada akhirnya adalah ketenangan bak orang mabuk yang tertidur lelap dalam kelelahan setelah menari-nari tak keruan. Setelah pertengkaran panjang dan melelahkan, percayalah akan ada hal-hal benar dan benar yang berhamburan yang dapat kita petik. Dan dunia menjadi tenang. Kedamaian datang setelah bertengkar.

Persoalannya adalah sangkal menyangkal dan bertengkar seperti apa yang dapat mendatangkan kebaikan? Merujuk kepada Hegel, jawabannya adalah berpikir kritis. Apa esensi berpikir kritis? Ini dia Bung dan Zoes: dialog zonder pakai kekerasan. Ya jelas terang benderang: dialog dan bukannya "dia loe gue". Dialog adalah komunikasi 2 arah yang sedangkan dia log gue adalah komunikasi suka-suka sendiri lantas berantem terus menerus tak keruan. Saling gampar, saling bunuh dan atau saling meniadakan. Maka itu, biarkan KPK, Polisi, Jaksa, Pengacara, Hakim, para tertuduh dan tersangka, Facebookers dan juga kita semua bertengkar tetapi jangan saling me-negasi. Silakan saling berdialog sekritis mungkin karena sesudah itu semua akan tenang kembali. Kebenaran akan datang memunculkan dirinya di ujung pertengkaran. So, ikuti saja semua pertengkaran sembari menarik hikmah dan menghindarkan perilaku destruktif. Percayalah. Tuhan tidak tidur. Ada waktunya Dia menunjukkan kebenaran dihadapan para pemabuk yang lelah itu. Habis bertengkar datanglah damai. Habis gelap terbitlah terang. Apakah Hegel benar? Silakan anda nilai sendiri. Kalau saya memilih untuk percaya bahwa Tuhan adalah benar. Kata-NYA: "sehabis hujan akan tampak pelangi nan indah". Nah lho, apakah dengan percaya kepada Tuhan maka berpikir kritis harus ditiadakan? Ya, tidak juga. Bagaimana caranya percaya kepada Tuhan tetapi tetap kritis? Eh, nanti lain kali saya posting. Sekarang cukup ini saja dahulu. Itu saja Brote' and Sista'.

Tabe Puan Tabe Tuan

108 komentar:

mikerk mengatakan...

"Cecilia"
By Paul Simon
Performed by Simn and Garfunkel

Cecilia, you're breaking my heart
You're shaking my confidence daily
Oh, Cecilia, Im down on my knees
I'm begging you please to come home

Cecilia, you're breaking my heart
You're shaking my confidence daily
Oh, Cecilia, I'm down on my knees
I'm begging you please to come home
Come on home

Making love in the afternoon with Cecilia
Up in my bedroom (making love)
I got up to wash my face
When I come back to bed
Someone's taken my place

Cecilia, you're breaking my heart
You're shaking my confidence daily
Oh, Cecilia, I'm down on my knees
I'm begging you please to come home
Come on home

Jubilation, she loves me again,
I fall on the floor and I am laughing,
Jubilation, she loves me again,
I fall on the floor and I am happy.

mikerk mengatakan...

Sahabat Blogger terkasih,

Selamat membaca dan bertengkar ... eh maksudnya berdialektika....ha ha ha ha.....GBU

shaugnessy mengatakan...

wuueeeee...mantap bro' ...dah brani maen-maen ma Hegel????? Kita tunggu "keberanian BM menelusuri batas-batas yang ga berbatas...asyiikkk.....(Proxy73)

shaugnessy mengatakan...

Filsafat dialektika dari Hegel emang berat...BM dah bisa menangkap maknanya tapi sebenarnya "lautan" Hegel masih teramat luas. Yang rajin dan berani mendalami lauan Hegel akan ketemu dengana kekurangannya. Bernikah dikau bosz.....

Tapi upaya untuk memotret kondisi Indonesia mutakhir menggunakan "kamera" Hagel patut diacungi jempol tetapi sebenarnya masih dapat dieksplorasi ebih lanjut. Kita tunggu....(Proxy73)

mikerk mengatakan...

For All bro en sist,

Saya baru membuat beberapa penyuntingan. Semoga artikel ini lebih mudah dibaca. Selamat pago. Selamat bekerja. Tuhan Memberkati.

mikerk mengatakan...

@ Mister Proxy73,

Thanx for your kind appreciation. Harus diakui bahwa Hegel memang tidak gampang dimengerti tetapi itu tidak berarti kita boleh kalah dengan kesulitan itu. Dialektikakan? Lalu, kita membutuhkan dialog dengan diri sendiri dan berusaha menemukan beberapa hal untuk dimengerti. Begitulah bro'. GBU

Anonim mengatakan...

iya tuh...si Cecilia emang therlalhuuu...ha ha ha ha....baca dulu aaahhhh....(Ryan)

Anonim mengatakan...

Wueeeee...Krisdayanti kemungkinan besar tergolong capricious lover...dasar ga setia...wkwkwkwk...

Anonim mengatakan...

Untuk para Ceciliawati, gw mo bilang....Hari gini gak selingkuh??? Nggak nge-trend, kali!! Jujur aja deh, diam², baik cowok ataupun cewek punya selingkuhan lho!! banyak alasan yg diungkapkan kenapa mereka punya selingkuhan, mulai dari ingin mencari sensasi yg asyik, mau cari yg beda atau sekedar ngikuti trend. Wow!! Biar ngelaba kamu aman, buruan lihat contekannya nih…

Anonim mengatakan...

1. Jangan masukkan nama dia ke dalam HP Begitu kamu punya selingkuhan, hapalin deh nomor telf dia yg bisa dihubungi.

2. Hapus segera sms² dari dia Begitu menerima sms dari dia, segera hapus, bahaya banget kalo nnggak segera dihapus, kalo pacar suatu saat buka HP bisa berabe tuh!!

3. Kalo lagi nerima telfon, jangan panik, biasa aja!! Begitu dapat telfon dari dia terutama saat kita sedang berdua sama pacar, jangan panik, biasa aja. Kalo perlu jangan meninggalkan atau bergeser dari dia. Bisa curiga lho!!

4. Jujur ke selingkuhan kalo kita udah punya pacar Ini hal pertama harus kita lakukan, jadi dia nggak bakal nuntut kita macem². Kalo dia ngga mau nerima keadaan kita yg udah ngga single, berarti dia ngga mau jadi selingkuhan kita.

Anonim mengatakan...

5. Jangan selingkuhan sama yg dia kenal juga Ini perlu, pasalnya kalo ternyata pacar dan selingkuhan pernah kenal, selingkuhan kita pasti punya beban tersendiri, bisa² dia merasa bersalah karna telah merebut pacarnya.

6. Punya SIM CARD lebih dari satu

Mumpung kartu perdana ngga mahal, ngga ada salahnya kamu punya nomor lebih dari satu. Kalo perlu HP juga dua, yg satu khusus untuk pacar yg satunya lagi khusus utk selingkuhan.

7. Jangan terlalu mengenal keluarganya Bukan apa² kalo kamu sudah mengenal keluarga dan temannya, ngga menutup kemungkinan teman ato sodaranya kenal sama pacar dia yg asli, kalo diaduin bisa bubar khan??

Anonim mengatakan...

8. Prioritas pertama tetap pacar lho!! Biar punya selingkuhan, pacar tetap yg utama lho, jangan sampe hubungan yg kalian lebih dulu dan lebih lama buyar karna selingkuhan, apalagi kalo selingkuhan cuma utk have fun aja.

9. jangan hangout di tempat yg sama Ini penting nih, bukan apa², siapa tau saja, pelayan ato tukang parkir di sana mengenali kita, trus kalo suatu saat dia melihat kita ke sana dgn orang yg beda, bisa jadi pertanyaan orang banyak tuh!!

10. Kasih kode ke dia Begitu kita mau berdekatan dengan pacar, baiknya segera sms selingkuhan agar ngga sms ato ngga telfon² kita, dengan begitu kita ngga harus bingung dan dia pun juga ngerti kenapa kita ngga bisa jawab telfon dan smsnya.

Anonim mengatakan...

11. Punya panggilan sayang yg sama kalo kamu ingin mempunya panggilan sayang ke pacar dan ingin memanggil selingkuhan dengan panggilan sayang juga, ada baiknya panggilan itu disamakan, jadi kamu ngga bakal kaku dan ngga akan salah nyebut.

12. Jangan naruh foto² selingkuhan di HP Yg pasti kalo ketahuan sama pacar, ini bisa jadi bukti otentik perselingkuhan kamu. Makanya, jangan sesekali nyimpan foto selingkuhan di HP deh, apalagi kalo kamu sering menaruh HP di sembarang tempat.

13. Jangan berubah sikap ke pacar Kalo biasanya kamu ngga romantis, jangan tiba² kamu jadi romantis lho, dia bisa curiga kok kamu berubah sikap. Dia pasti akan menduga kalo kamu berbuat manis karna kamu punya salah.

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Lagunya emang asyik. Dapet istilah baru dan okelah...kita biarkan saja para pendekar otu berantem dan diam-diam kita pelajari jurus2nya. Ntar gantian kite nyang beramtem...wkwkwkwkw....BTW, thanx (Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Sahabat Ryan

Jangan bias gender dong. Yang jago selingkuhan itu malah laki-laki. Ini kebetulan saja lagunya cecilia. Bagaimana kalau lagunya kita ganti jadi "Ryan"? (Sherly, Oebufu)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Artiel ini bagus hanya sayang mudah itafsir bias gender. Mengapa yang dipake adalah kagu Cecilia dan bukan yang lain?

Tapi memang harus diakui bahwa masalah filsafat yang rumit sudah dibikin sederhana oleh Bigmika sehingga kami mudah paham. Bravo (Sherly)

Anonim mengatakan...

Yiihaaaa...sori mbak Sherly...saya ga punya maksud bias gender....cuma ngeresponin judul posting BM...ya gwganti dech...para "Ceciliawati" dan "Ceciliawan". Nah, adil kan??????...wkwkwkwkwkwk (Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Ryan,

OK saya terima maafnya tapi coba liat yang satu ini...Pesona Ahmad Dhani, pentolan grup band Dewa 19 itu, belum juga redup. Meski duda beranak tiga, toh tetap saja ada perempuan yang diam-diam begitu memujanya. Dikatakan seorang cenayang, yang disebut Dhani sebagai Suhu, perempuan itu berada di lingkungan terdekat Dhani.

"Katanya, ada seorang wanita di Republik Cinta yang mencintai saya diam-diam," ungkap Dhani saat ditemui di sela-sela shooting video klip "Selir Hati".

"Perempuan itu rela meskipun tidak diperistri dan tidak dijadikan pacar. Dia cukup rela meskipun hanya dijadikan selir hati," ujar mantan suami Maia Estianty itu, menirukan ucapan sang Suhu, yang dikenalnya enam bulan lalu itu.

Nah, ukan cuma KD kan? si Dhani juga tidak benar an? Nah dia contoh Ceciliawan itu. Bagaimana? (Sherly)

tuteh mengatakan...

Pak Mike... semoga negara ini cepet pulih keadaannya. Semoga masalah2 itu cepat berlalu ya, Pak :(

Anonim mengatakan...

Nah, bukan cuma KD kan? si Dhani juga tidak benarkan? Nah dia contoh Ceciliawan itu. Bagaimana? (Sherly)

Anonim mengatakan...

@ Sherly,

Maaf....maaaaafffff!!!!! he he he he (Ryan)

Unknown mengatakan...

Sssstttt....di antara Sherly dan Ryan terjadi dialektika...janan saling menghancurkan yaaaa....ha ha ha ha

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Artikel yang memikat. Septi biasalah tetapi ada yang mengganjel. Anggap saja dialektika ..he he he....

Setahu saya, dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Jadi, bukan hanya tesis dan antitesis, tetapi melibatkan juga sintesis. Apa saya keliru?

Unknown mengatakan...

BTW, pemiliha lagu Cecilia amat cerdik dan mempermanis posting ini. Bravo BM

mikerk mengatakan...

Dear sahabat Blogger,

Terima kasih karena sudah mampir dan berkomentar. GBU

mikerk mengatakan...

@ Mas Sayyid,

Terima kasih atas apresias dan komentarnya. Ya, saya tahu bahwa dalam konsep dialektika oleh Hegel ada semacam "permainan" pola triade, yaitu tesis - antitesis dan sitesis. Hegel menyukai itu kendati sebenarnya, setahu saya, dia tidak secara eksplisit menyebutkan hal itu.

Bagi Hegel, pola dasar dialektika adalah pola dual, yaitu dialog yang tak pernah habis. Tesis dilawan antitesis. Saling menyangkal, dan melalui cara ini sebenarnya semua saling membenarkan dan memajukan.

Itu saja Mas Sayyid. GBU

mikerk mengatakan...

Saya mengganti judul posting ini biar kentara lebih keren...ha ha ha ha ha....

mikerk mengatakan...

@ Tuteh,

Semoga doa kita dikabulkan dan bangsa ini lebih beradab dalam menyelesaikan persoalan-persoalan. Thanx for your comment. GBU

Anonim mengatakan...

begitu rumitnya cerita Cicak,kadal,Tikus..buaya kodok..!dll.. saya melihat bukan bukan dialektika manis antara pencari BENAR atau SALAH tapi antara KALAH vs MENANG ( dlm arti siapa berani dan sanggup bertahan untuk ngeyel....), Maka saya lebih memposisikan dlm DIAM.. sbg penonton yg mengurut dada sambil denger Musik..lagu Cecilia ..hee..heee..

Seperti PT ajalah.. Berdoa..! semoga setelah hujan badai yg lebat itu .. akan ada pelangi yg lebih indah dari pelangi sebelumnya..!

Salam.

Anonim mengatakan...

Wah, posting bagus dan berani. Dibaca dulu nih (Eman, TDM)

Anonim mengatakan...

STOP, jangan mau ditipu lagi oleh manusia ateis seperti pemilik blog ini. TERBONGKAR SUDAH KEDOKNYA. Pemilik blog ternyata senang mengutip Hegel padaha eorinya tentangl dialektika Hegel adalah modal bagi Marks untuk menyusun teorinya tentang komunisme.

Ah, stop berpura-pura wahai bigmike. Akui saja bahwa anda adalah seorang ateis. Tak sudi lagi saya membaca omng kosong mu di sini. Titik (Daud)

Anonim mengatakan...

Oh ya, sudah ateis, pemilik blog juga memuja Cecilia yang tiak setia itu. Keren lagunya katanya...aduuuhhh....dasar ateis yang tidak mengerti kesetiaan....(Daud)

Anonim mengatakan...

@ Daud,

Saya harus membela BM terhadap tuduhan anda yang ngawur bin bodoh. Kendati orangnya kadang-kadang bersikap menjengkelkan tetapi dia adalah manusia yang sangat religius. Anda tidak bisa menghakimi BM dengan cara kamungan macam begini. Dalam perdebatan di beberapa posting lalu jelas-jelas tuduhan anda sama skali salah dan bahkan anda amat pengecut dengan cara meninggalkan diskusi begitu saja setelah tidak punya argumen. Kemudian tanpa mau belajar dari itu semua anda datang hanya untuk menuduh semata. Oleh karena itu, bagi saya komentar anda hanyalah sampah yang akan diabaikan di sini. Dasar fundamentalis (A9ust)

Anonim mengatakan...

@ Ama Ludji,

Beta akui bahwa beta salah di posting lalu tetapi Ama memang sahabat yang baik. Marah tetapi justru Ama lah yang merangkul beta. Beta terharu.

Nah, menurut beta, tidak usah tetrlalu dipikirkan ocehan orang kampungan seperti Daud. Fundamentalis buta dan bodoh. Maju terus Bro. GBU (Agust)

Anonim mengatakan...

Daud Memang Orang yang dekat dengan TUHAN, saking dekatnya, dia suka telanjang bulat dan menari-nari di lapangan!! Hmmmmmm!

(Budhi Sutho)

Anonim mengatakan...

@ Daud,

Mungkin kamu dan sejenis kamu ini yang dimaksudkan oleh Adhi Massardi sebagai kaum bedebah....wkwkwkwkwkwkwk (13)

Anonim mengatakan...

Saya baru tahu istilah untuk pacar yang tidak setia adalah capricious lover. olongan ini mirip si Daud. Bikin makan hati dan makan kantong. Mereka juga para bedebah....ha ha ha ha (13)

Anonim mengatakan...

Saya masih awam dengan dialektika tetapi membaca posting ini menjadi sedikit mengerti. Kebetulan pagi ini baca kompas.com dan ada artikel yang menjadi contoh terjadinya ialektika dalam peradaban. Asik juga ternyata.

Nalar Evolusi Syariah dalam Dialektika Peradaban

Perdebatan ihwal pergulatan teks dan realitas konteks dalam gerak sejarah kitab suci selalu dipenuhi oleh gejolak interpretasi yang penuh kontroversi. Pada masa awal Islam, Umar bin Khattab yang berhaluan kritis dan progresif berseberangan dengan gaya pemikiran Bilal bin Rabah yang membaca teks secara literer. Abu Hanifah, pendiri mazhab Hanafiyah, menggelorkan spirit liberalisme di Irak (tepatnya di Kufah dan Basrah) yang juga berseberangan dengan gaya pemikiran Malik bin Anas, pendiri mazhab Malikiyah, yang sangat berpegang teguh dengan teks literer kitab suci.
Perdebatan ilmiah tersebut, dalam jejak peradaban Islam, kemudian memunculkan kontroversi sejarah antar keduanya. Dalam bahasa Adonis, mereka yang terus berubah (al-mutahawwil) akan selalu berhadapan (vis a vis) dengan yang menghendaki stabilitas (al-tsabit). Keduanya, menurut Adonis, telah mengisi medan kontroversi sejarah bangsa Semenanjung Arabia secara dialektik dan berkelanjutan.

dst...silakan baca sendiri kelanjutannya. Ternyata dialektika ditemukan juga dalam peradabana. Tengkyu BM (jangan terprovokasi si Daud, bila perlu hapus saja komen bodohnya itu) (13)

Anonim mengatakan...

sori masih penasaran sama si Daud...hhhoooiiiii Daud kamu memang ...TERLAAAAAAALLLLLLUUUUUUU......ha ha ha ha ha ha (13)

Anonim mengatakan...

@ 13

Ya betul Bro ...si Daud memang teeerrrrrllllllaaaalllllluuuuu ....gila aaahhhh....ha ha ha ha ha (Ryan)

Anonim mengatakan...

@ Daud,

Apa mungkin BM ateis? COba lihat di bagian penutup posting ini dikatakan bahwa .....Kalau saya memilih untuk percaya bahwa Tuhan adalah benar. Kata-NYA: "sehabis hujan akan tampak pelangi nan indah".....

Jadi jelas, persoalannya ada 2: kalau tidak buta matamu maka pastilah ada dngki di hatimu. Mungkin karena blog milik mu tidak ngetop? (Larry)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Tolong dijelaskan apakah dialektika adalah semacam proses berpikir semata-mata atau juga tindakan?

Lagu Cecilia memang asik tetapi ikuti liriknya waaaahhh...mungkin si Cecilia tergolong ceweq matre sehingga Paul Simon pusing 7 keliling...waaahhhh....(Larry)

Anonim mengatakan...

Indah sekali yang ditulis oleh Bigmike...sehabis hujan tampak pelangi indah.....saya suka sekali.

Menurut saya, Tuhan selalu punya cara yang unik dan penuh misteri untuk setiap orang. Tuhan juga selalu punya cara ajaib, misteri dan mungkin lucu agar tiap manusia memiliki cerita masing-masing dalam menjalani kehidupan ini …

Tidak ada satu orang pun yang bisa mengerti dan membaca jalan apa yang Tuhan mau dari tiap peristiwa yang terjadi.

Pegangan kita cuma ini: saat semua harus terjadi hendaklah kita senantiasa bersyukur dan bersuka cita (Penina)

Anonim mengatakan...

NKB 170. Habis Hujan Tampak Pelangi

Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat.
namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat.


Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang tebal.
dia hanyalan membusur plangi kasih yang kekal

Habis hujan tampak plangi bagai janji yang teguh

dibalik duka bri lagi janjinya , jangan lagi kau gentar.


Jika badai menyerangmu, awan turun menggelap.
carilah diatas awan pelangi kasih yang tetap

Lihatlah warna warninya, lambang kasih yang besar.

Tuhan sudah bri kasihnya. jangan lagi kau gentar

Habis hujan tampak plangi bagai janji yang teguh
dibalik duka bri lagi janjinya , jangan lagi kau gentar

jauhkan takut, putus asa, walau jalanmu gelap ,
perteguh kepercayaan dan langkahmu tetap.

Tuhan itu kasih, itu penghiburmu.
Diatas duka bercahaya, plangi kasih Tuhanmu .

Habis hujan tampak plangi bagai janji yang teguh
dibalik duka bri lagi janjinya , jangan lagi kau gentar.


Duka bercahaya plangi kasih Tuhanmu

(Penina)

Unknown mengatakan...

Yes Penina, you are right:

"I set My rainbow in the cloud, and it shall be for the sign of the covenant between Me and the earth" (Genesis 9:13)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Shalom. Artikel yang memikat dan bernas. GBU

Anonim mengatakan...

Ah, abaikan si Daud. Terakhir kali saya tantang, Daud malah menghilang. Sekarang muncul hanya untuk menghina. Kutu Kupret (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Dialektika adalah salah satu bagian penting dalam perkembangan ilmu-ilmu sosial. Basisnya menggunakan dialektika ala Hegel. Cara pemahaman dialektika cukup mudah. yakni ada dua konsep yang berjalan bersama namun berbeda; Geist dan dialektika itu sendiri. Geist adalah jiwa zaman, atau lebih dikenal dengan apa saja yang terjadi di masyarakat umum yang menjadi faktor pendukung sebuah kebijakan. sedang dialektika adalah pemikiran sebuah penjelasan tentang sebuah proses.

Nah, menghdapi jaman yang berubah maka dialektika pasti terjadi, Ada bersambung jawab akibat penyangkalan. Pola memang adalah dual yaitu tesis dan antitesis. Belakangan, oleh orang yang belajar filsafat mendeskrisikan bahwa hasil tesis VS antitesis adalah sintesa. Sekali lagi, Hegel tidak secara eksplisit mengatakan 3 jalan itu. Tetapi hal itu tidak salah karena semua sepakat. Bukankah yang begini yang dimaui oleh Hegel?

Jadi, secara gegabah mngatakan bahwa Hegel itu adalah seorang ateis adalah buta pengetahuan.

Saya salut betul sama BM karena kendati dia seorang dengan latar belaang ilm-ilmu eksakta tetapi cukup berani mencemplngan diri dalam paham-paham dasar ilmu-ilmu sosial. Karena itu BM dituduh ateis, sekali lagi, saya kira si penuduh adalah buta. Kami di Kupang mengatakan sebagai BUTA KENOP. (Julius)

Anonim mengatakan...

Berkaca pada perkembangan mutahir di Indonesia, saya pikir bagsa saya ini adalah bangsa yang nyaris kehilangn rasa malu. Membedakan baik dan tidak baik, salah dan benar sudah tidak bisa agi. Meri kita lihat contoh berikut ini dimana di dalamnya juga menandung dialektika.

"Spanduk HUT Brimob
Eks Gubernur PTIK: Kelihatan Ada yang Cari Muka"

Kritik terhadap spanduk 'Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Jadi Anak Buah Jenderal' yang dipampang saat perayaan HUT ke-64 Brimob terus mengalir. Spanduk tersebut dinilai hanya mencari muka saja.

"Aneh, untuk apa ada spanduk seperti itu. Kalau seperti itu bukan untuk dipublikasikan. Keliatan ada yang cari muka," ujar mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Farouk Muhamad kepada detikcom, Sabtu (14/11/2009).

Menurut Farouk, tulisan tersebut dinilai kurang tepat ditunjukkan pada publik. Terlebih kondisi saat ini publik sedang meragukan profesionalitas Polri dalam menangani kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

"Dalam kondisi seperti ini, tujuannya apa? Jangan membuat pernyataan-pernyataan yang tidak arif," imbuhnya.

Farouk menjelaskan, tulisan perasaan bangga bawahan terhadap pimpinan sah-sah saja jika disampaikan secara internal. Aksi bentuk dukungan kepada pimpinan polri tidak perlu dibuka ke masyarakat.

"Ini bukan partai politik," tandasnya.

Saat perayaan HUT Brimob, sebuah spanduk bertuliskan kalimat 'Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Jadi Anak Buah Jenderal' dipasang di salah satu gedung Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Spanduk yang didominasi warna kuning itu berukuran sekitar 2 X 10 meter. Di sisi kiri tulisan, terdapat foto Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD). (Julius)

Anonim mengatakan...

Sebelumnya adalah ini:

Spanduk HUT ke-64 Brimob
Jadi Anak Buah Jenderal Kok Bangga

Spanduk bertuliskan 'Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Jadi Anak Buah Jenderal' yang dipampang saat perayaan HUT ke-64 Brimob dinilai kurang tepat. Mestinya, Brimob mengaku bangga karena telah mengabdi melayani masyarakat.

"(Spanduk) Itu saya kira aneh, bangga kok jadi anak buah jenderal, bangga itu menjadi polisi yang telah melakukan perubahan," kata Dosen Kriminologi UI Erlangga Masdiana saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/11/2009).

Erlangga menerangkan, bentuk dukungan terhadap seorang pimpinan semestinya tidak perlu diutarakan secara terbuka melalui spanduk. Polisi seharusnya mencari simpati kepada masyarakat bukan kepada pimpinannya.

"Mencari dukungan masyarakat lebih penting saat ini. (tulisan) Itu kurang tepat. Bangga telah banyak memberikan pelayanan kepada masyarakat baru tepat," jelasnya.

Di tengah kondisi sorotan publik yang menyudutkan, lanjut Erlangga, polisi malah jangan membuat tindakan yang provokatif dan arogan. Polisi harus lebih terbuka dan dekat dengan masyarakat.

"Berusaha menjadi pengayom masyarakat lebih baik, jangan sampai menimbulkan kesan arogan nantinya," tandasnya.

Saat perayaan HUT Brimob, sebuah spanduk bertuliskan kalimat 'Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Jadi Anak Buah Jenderal' dipasang di salah satu gedung Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Spanduk yang didominasi warna kuning itu berukuran sekitar 2 X 10 meter. Di sisi kiri tulisan, terdapat foto Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Anonim mengatakan...

Dan ini, awal mula persoalannya:

Rayakan HUT ke-64
Brimob Bangga Jadi Anak Buah BHD

Korps Brigade Mobil merayakan hari jadinya yang ke-64. Korps baret biru ini mengaku bangga menjadi anak buah Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

Pernyataan ini tertuang dalam baliho raksasa berukuran 10x2 meter. Di baliho tersebut terdapat foto Kapolri dengan tulisan besar 'Kami Anggota Korps Brimob Polri Bangga Menjadi Anak Buah Jenderal'.

Baliho tersebut terdapat di depan gedung Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Sabtu (14/11/2009).

Dalam baliho tersebut, BHD tampak mengenakan pakaian khas Brimob yang berwarna hitam, lengkap dengan baret biru kebanggaan korps pasukan Polri ini.

ADA APA DENGAN BANGSA INI? (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Tahukah baha Tuhan menciptakan pelangi sebagai tanda betapa Tuhan mencintai kehidupan manusia di atas dunia ini.

Pelangi mula-mula diberikan pada saat Nuh dan keluarganya, juga semua binatang yang ada di dalam bahteranya, keluar dari bahtera setelah diombang-ambingkan air bah. Setelah Nuh keluar dan mempersembahkan korban bakaran yaitu anak domba di hadapan Tuhan, maka Tuhan berjanji tidak akan memusnahkan penduduk dunia dengan air bah. Saat itulah lalu Tuhan menaruh busur pelangi di langit sebagai tanda peringatan antara Tuhan dan manusia bahwa Tuhan tidak akan menggunakan air bah untuk membinasakan seluruh dunia bila manusia mau berjalan menurut kehendak Tuhan.

Shalom, selamat mnyiapkan diri untuk beribadat Minggu. Tuhan Yesus memberkati (PaceNoge)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike dan semua sahabat Kristiani,

Selamat hari minggu. Selamat berbakti. Tuhan Yesus memberkati.

Di dalam Kejadian 9:16 (terjemahan lama- saya pilih ini struktur bahasa Indonesianya unik) ......"maka apabila pelangi itu dalam awan-awan. Aku menilik akan dia kelak hendak ingat akan perjanjian yang kekal, yang antara Allah dengan segala kejadian yang hidup dan yang berdaging di atas bumi".....

ternyata pelangi adalah tanda perjanjian Allah dengan manusia bahwa janjiNYA adalah tepat dan pasti dipenuhinya (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

Ayat sebelunmnya berceritera tengan bencana air bah yang ditimpakan Tuhan karena dosa manusia. Pelangi adalah "tanda" perjanjian bahwa sesudah kesusahan pasti ada keindahan. Oleh karena itu, bagi siapa saja yang sekarang kesusahan jangan tawar hati. Berteguhlah dalam iman karena Allah merencanakan sesuatu yang indah tepat pada waktu-NYA.

Jadi, menghadapi situasi polutik dan hukum di Indonesia belakangan ini kita memang prihatin tetapi jangan kelhiangan harapan. Tetaplah berpikir kritis, seperti tulisan BM, dan lakukan dialog tanpa kekerasan. Percayalah. Allah mempersiapkan sesuatu yang indah pada waktu-NYA bagi kita (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike dan Pak Agus,

Saya secara pribadi berirang hati karena anda berdua sudah menunjukan persahabatan sejati. Bertengkar dan saling tidak enak barang biasa tetapi mampu berdamai kembali lebih bai lagi. Habis hujan tampak pelangi, saya kira artikel ini ditulis Pak Mike khusus untuk Pak Agus....ha ha ha ha... Syalom!!!!! (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@ Bung Daud,

Saya kira anda banyak kelirunya. Menduh tanpa fakta dan argumen yang kuat hanya membuat anda terlihat childis. (Yes)

Anonim mengatakan...

@ Bung Daud,

Saya kira anda banyak kelirunya. Menuduh tanpa fakta dan argumen yang kuat hanya membuat anda terlihat "childis". Lebih baik adalah saling mendoakan (Yes, BTN)

mikerk mengatakan...

@ Dear all,

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda di posting ini. Selamat hari minggu. Selamat beribadat bagi yang mereka yang Kristiani dan selamat bersantai bagi mereka yang liburan hari inggu. GBU

mikerk mengatakan...

@ To'o A9ust,

Ha ha ha ha ha ha ha...sapa yang bilang beta marah?...dongkol karena mulut ember dan marah adalah 2 hal yang berbeda bukan? ha ha ha ha

Itu juga komen balik beta untuk Bung Yes. Sedikit dongkol ke to'o kita ya iya tapi marah...tidak....biasa saja...tapi tengkyu atas perhatiannya?

Tuhan Yesus memberkati to'o berdua

mikerk mengatakan...

@ Bung Daud,

1. Beta ingin berdo'a begini: "ya Tuhan ampuni Daud karena dia tidak tahu apa yang dia buat";

2. Siapa bilang bahwa Hegel = Marx = saya = ateis? Hegel mengembangkan teori dialektika lalu "dibajak" Marx menjadi dialektika materialis guna mendukung gagasannya tentang pertentangan antar kelas. Kita tahu bahwa belakangan teori Marks hancur berantakan, kecuali pendapatnya bahwa keterasingan manusia dapat terjadi karena struktur-struktur tertentu. Komunisme ternyata adalah "isme" yang gagal. Bagaimana mungkin saya memuja barang rongsokan seperti itu?;

mikerk mengatakan...

3. Tetapi tampaknya bagi anda hal-hal itu kurang menarik. Oleh karena itu saya pakai logika saudara sendiri berikut ini: Tuhan Yesus mengajarkan Kasih. Lalu kelompok chlidren of god (cog) "membajak" ajaran kasih untuk memperbolehkan hubungan sex bebas. Apakah Yesus anggota cog?. Lalu, kalau saya mengulas ajaran Tuhan Yesus tentang Kasih apakah saya uga penganut ajaran cog? Ah, logika anda tampaknya berlompatan tidak karuan;

4. Seandainya kita masih hidup di jaman ORBA, maka "provokasi" anda dapat membuat saya celaka seumur-umur. Mungkin anda tidak bermaksud sejauh itu tetapi apakah itu ajaran teisme yang anda peroleh, yaitu bicara sembarangan?

5. Saya punya beberapa pekerjaan tetapi yang paling membanggakan saya pribadi adalah jabatan sebagai Penatua dan wakil ketua Majelis Jemaat di GMIT Paulus, Kupang. Dengan begitu, saya menegaskan bahwa saya bukan seorang ateis. Saya WNI yang berdomisili di Kupang NTT dan beragama Kristen Protestan.

6. GBU bro'

Anonim mengatakan...

Woooiii BM, buang waktu ajah nanggepin mister Daud. OK??? (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Daud.

Kanooop luuuu...(Sony)

Anonim mengatakan...

Soal Polisi dan Jaksa, SBY tidak perlu lagi berdialektika...bertindak saja....copot...kalo tidak, saya menyesal pilih SBY (Sony)

Unknown mengatakan...

Ya, saya kira Bung Daud memang keliru jika menyangka bahwa Hegel = Marx = ateis. Lalu secara gegabah mengkategorikan BM sebagai ateis. BM sudah menjelaskan hal itu dengan memadai. Tetapi saya ingin memberikan sedikit catatan yang menunjukkan bahwa sebenarnya MarX sebenarnya "menertawakan" Hegel.

Unknown mengatakan...

Dialektika adalah sebuah cara untuk memikirkan dan mengartikan dunia
baik yang mewujud dalam alam maupun dalam masyarakat. Ia adalah
sebuah cara untuk melihat alam semesta, yang berangkat dari aksioma bahwa segala hal berada dalam kondisi yang selalu berubah dan mengalir. Tapi bukan hanya itu.

Dialektika menjelaskan bahwa
perubahan dan pergerakan melibatkan kontradiksi dan hanya dapat terjadi melalui kontradiksi itu. KOntradiksi inilah yang secara simpel disebut BM sebagai proses sangkal menyangkal dalam dual model.

Unknown mengatakan...

Hukum-hukum dialektika telah diungkapkan secara rinci oleh Hegel walaupun, dalam tulisannya, hukum-hukum itu muncul dalam bentuk yang idealis dan mistis.

"Berkat impuls maha dahsyat yang disuntikkan kepada pemikiran manusia oleh Revolusi Perancis, Hegel mengantisipasi pergerakan umum ilmu pengetahuan. Tapi karena itu hanya sekedar antisipasi, sekalipun
Hegel adalah seorang jenius, dialektika tetap mendapat watak
idealistik di tangannya. Hegel bekerja di bawah bayang-bayang
ideologi sebagai realitas puncaknya.

Unknown mengatakan...

Di titik inilah Marx "menertawakan" Hegel. Hegel dianggapnya hanya seorang tukang mimpi yang idealis tetapi tidak bekerja apa-apa.

Marx mengatakan bahwa...."metode dialektika saya,"bukan hanya berbeda dengan Hegel, tapi terbalik dengannya". Bagi Hegel, proses kehidupan dari
otak manusia, yaitu proses berpikir karena adanya ide-ide. Bahkan ide adalah inti hakikat
dari dunia nyata, dan dunia nyata hanyalah sekedar bentuk "Ide". Sedangkan bagi Marx, ide bukanlah apa-apa melainkan dunia nyata yang tercermin dalam pikiran manusia, dan diterjemahkan dalam bentuk-bentuk pikiran."

Jadi, jelas Marx mengutp Hegel tetapi teori Hegel dibelokan terbalik dan jadilah dialektika materilistis. Belakangan penerusan ide-ide itu malah tampak bodoh dan konyol bersamaa dengan runtuhnya komunisme.

Jadi, adalah keliru mempersamakan Hegel dan Marx.

Anonim mengatakan...

@ Pace mikerk,

Ko pu tulisan memang bagus-bagus. Kali ini ko atur begitu rupa sehingga sa jadi sedikit paham tentang filsafat dialektika. Ada juga sahabat lain yang tamba-tamba nah, buta sa makin tamba ilmu. Terima kasih banyak. JBU

Unknown mengatakan...

@ Bung Daud,

Menurut pemahaman saya pribadi, yang bodoh, apa yang bung lakukan terhadap pace mikerk adalah menghakimi. Apakah menghakimi itu hak bung Daud? Saya sangka yang perlu dilakukan adalah menegur jika pace mike salah. Pertanyaannya, di mana kesalahan pace mike?

Menghakimi lain dengan menegur. Menghakimi disini adalah memutuskan bahwa perbuatan
orang lain itu adalah salah dan berdosa titik tanpa berbuat apa-apa. Apakah kewenangan bung Daud?

Jikalau kita melihat pace mike menalahgunakan media ini untuk menyebar hal yang tidak-tidak maka kita boleh saja menegur atau memberitahu. Tetapi hendaknya 'motivasi' kita adalah 100% untuk Allah. Jadi 100% membangun.

Di Alkitab diajarkan pula caranya seperti mengajak bicara 4 mata dahulu, dengan lemah lembut,
kalau tidak bisa mengajak teman atau pendeta; dst. Adalah berdosa jika kita membiarkan orang lain berbuat salah padahal kita tahu kalau hal itu salah. Tetapi adalah salah jika kita mengabil kewenangan Allah untk menghakimi. Bung Daud, anda bukan Tuhan Allah.

Ingat Kolose 3:23: ...."Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia".

Unknown mengatakan...

@ Pace mikerk,

Ko pu tulisan memang bagus-bagus. Kali ini ko atur begitu rupa sehingga sa jadi sedikit paham tentang filsafat dialektika. Ada juga sahabat lain yang tamba-tamba nah, buta sa makin tamba ilmu. Terima kasih banyak. JBU

Unknown mengatakan...

Sebagai hadiah untuk pace mikerk, sa kasi 1 ceritra lucu dari Papua,

Ada pace 3 orang dari daerah berbeda di Indonesia sedang dalam menuju penerbangan ke Amerik. Pace Jawa, Ambon dan Papua. Tiga-tiga pace ini sombong skali. Suka pamer harta benda.

Tiba-tiba pace Jawa mengambil sebungkus rokok.. dia mengambil sebatang rokoknya untuk dihisap dan sisanya dibuang. Pace Ambon dan Papua kaget…dan bertanya “lho kok dibuang ?”, dengan pedenya Pace Jawa bilang

”Maaf mas, banyak di rumah saya!!”.

Trada mo kalah sama pace Jawa, pace Ambon tiba-tiba dia ambil satu kantung besar isi coklat swiss trus dia makan sedikit dan sisanya dibuang.

Pace Papua dan Jawa heran dan tanya: “Lho kok kamu buang sisanya???”. Pace Ambon enteng saja bilang :

“Seng apa-apa, beta punya ada paleng banya di rumah!!!”.

Pace Jawa dan Papua tercengang!

Akhirnya, Pace Papua tidak mau kalah gengsi. Dia berpikir apa yang bisa dia pamer ni karena dia tidak membawa apa-apa selain seorang temannya..

Tiba-tiba pace Papua beraksi, dia mengambil temannya lalu dia buang keluar temannya…

Pace Ambon dan Jawa benar-benar kaget bukan kepalang. Mereka bertanya..”Kenapa dibuang temanmu???”

Pace Papua dengan pura-pura acuh bilang:

“Ah Trada masalah ...macam begini ada banyak di Papua...dan kalo perlu sa buang kam dua juga...di Papua banyak skali yang sombong-sombong macam kam dua"....

(pace ambon dan jawa pingsan....)

Nah, ko ketawa sudah pace mikerk,

SHALOM

Unknown mengatakan...

Eh iya pace mikerk,

ada lagu dari Paul Simon yang mirip orang Papua bernyanyi. Bisa posting kah?

Anonim mengatakan...

@ Pace Ruben,

Kamu ancoorrrr...ancoooorr....ha ha ha ha ha (13)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Cinta sperti Cecilia bagaikan lagu Broery ... buah semangka berdaun sirih...tak ada kepastian. Bedebah memang ha ha ha ha (Iip Syarif)

Anonim mengatakan...

Apa yang ditulis oleh BM adalah "kulit"nya Hegel tetapi sudah memadai untuk mengatakan bahwa janant terlalu cepat marah di tengah persoalan karena semua hal seharusnya bisa didialogkan.

Berkatalah Hegel: “Only one man ever understood me, and he didn't understand me.”

Apa maksudnya? Anda harus terus berdialog, bnhkan dengan diri sendiri, untuk memahami sesuatu (Iip Syarif)

Anonim mengatakan...

Pertama, berpikir itu memikirkan dalam dirinya untuk dan oleh dirinya sendiri.

Kedua, dialektika merupakan hasil berpikir terus menerus akan kontradiksi.

Ketiga, kesatuan kepastian akan kontradiksi tersublimasi di dalam kesatuan.

Artinya, hidup harus terus berpikir dan oleh karenanya saya senang dengan blok BM karena kendati ringan dan renyah dalam menyampaikan pesan tetapi terus membuat kita berpikir.

Anonim mengatakan...

ha ha ha ha ha....orang papua yang buang temannya itu bernama PaceNoge dan yang dbuang keluar bernama Pace Ruban...ko pu mulut besar skali mo....ha ha ha ha ha (PaceNoge)

mikerk mengatakan...

For All,

Tengkyu yang amat banyak atas komentar dan dukungan bagi saya dan sudah barang tentu blog BM. GBU

mikerk mengatakan...

@ Pace Ruben,

ha ha ha ha ha....kalo kasi crota lucu jangan uma 1 lah....5 - 10 begitu, bira kita puas. Kan humorbanyak di Papua? bunag-buang kasi kita saja to???? ha ha ha. JBU

@ Mas Wildan,

Thanx atas suport dan tambahan informasinya. GBU

@ Iip,

Rasanya baru saya kenal nama ini? New comer atau sekedar ganti kulit (kayak ulra saja ya....ha ha ha).

BTW, thanx atas tambahan informasinya. GBU

Anonim mengatakan...

@BM
Trims bro untuk postingnya. Seperti biasa BM selalu dapat mengupas sesuatu yang sulit menjadi enak dan mudah dicerna.
Kita semua berharap agar kemelut di negara ini cepat berakhir.
@Daud
Saya heran dengan anda, koq picik sekali anda menilai BM demikian. Rasanya dari semua komen yang ada hanya komen anda saja yang aneh. Coba ke dokter bung, jangan2 ada onderdir di kepala anda yang rusak. Skalian dokter jiwa aja.(Adek)

Anonim mengatakan...

Beta tetap heran, sejak kapan dan bagaimana mester mike mantap berfilsafat....asik ni

Anonim mengatakan...

sori, (John, Oemasi)

Anonim mengatakan...

Kita sudah tidak tahu lagi, mau dibawa kemana bangsa ini. Saya lihat waktu percakapan Susno Duadji + Deni tim 8 + pengacara bibit + komisi III DPR....semua seperti pura-pura saja...muak betul (Savunesse)

Anonim mengatakan...

Sama muaknya dengan yang terjadi di Sabu. Ada tokoh yang sangat anti kabupaten Sabu tetapi sekarang sangat aktif kampanye mau jadi Bupati. Singkat kata laa-lama kita jadi bangsa yang tidak tahu malu. Bagaimana pendapat A'a Tana sebab calon itu datang dari orang yang mengaku ana udu Namata. Namata mana? (Savunesse)

Anonim mengatakan...

@ Savunesse,

Saya ingin berpendapat, hitung-hitung sebagai bagian dari dialektika, soal Sabu adalah soal pemaksaan kehendak untuk menjadi Kabupaten. Jujur saja, saya melihta masa depan Sabu dengan sedih. SDA tidak mendukung lantas 5 taun lagi gabung kembali ke kabuaten induk. Masalah Sabu adalah itu bro (13)

Anonim mengatakan...

@ 13,

Data dari mana yang ada di tangan anda bahwa Sabu tidak siap jadi Kabupaten? Tolong dijelaskan supaya tidak terkesan asal omonng bung (Savunesse)

poempuisi mengatakan...

Untuk si Bung berdua yang sedang "berdialektika" tentang Kabupaten baru, coba renungkan hasil penelitian Depdagri tahun 2008 berikut ini:

.....Hasil penelitian yang dilakukan Depdagri menunjukkan bahwa tujuan pemekaran daerah untuk lebih menysejahterakan masyarakat belum tercapai. Dari 104 daerah (lima provinsi dan 97 kabupaten) ditambah daerah hasil pemekaran yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sekitar 76 di antaranya masih bermasalah. ”Banyaknya daerah pemekaran yang belum mampu membiayai penyelenggaraan rumah tangganya sendiri. Akibatnya, masyarakat pun malah semakin jauh dari sejahtera. Juga, dari hasil evaluasi terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di daerah pemekaran, misalnya, daerah induk belum menyerahkan personel, peralatan, pembiayaan, dan dokumen kepada daerah otonom baru; belum pindahnya ibu kota daerah sesuai undang-undang, serta masih belum mampu menghidupi daerahnya sendiri....

Coba direnungkan dan jadikanlah bahan berdialektika. OK???

poempuisi mengatakan...

@ Bigmike,

Saya punya 1 buah puisi yang ditulis oleh Cecilia Lucass (USA(. Amat menyentuh....dibaca ya..

poempuisi mengatakan...

I Don't Want to Love You, But I Do

You were born out of death to a life in a cage
Where bombs are not the only reason people die
Fed by the violence of hunger and homelessness
Raised by colonialism
Your heart and your will still grew strong

You scare me
Not just because they tell me to be scared
Not just because they repeat, repeat, repeat
The story of 1983
Begging me to understand
Americans are worth more than Lebanese

Why do they never tell me about Jihad al Bina
That you have created so much
Saved so many lives
Improved so many more

It scares me
When I admit to myself
That I would be more scared without you
If I still took the time to see

To see the violence that does not just fall from the skies
that exists in hunger and homelessness
in colonialism

It scares me
That my hope is tangled up
In actions I would never want to commit

But I don't sleep much these days
And I've tried hard
But I haven't found
Anything
to give me hope that they will listen

They repeat, repeat, repeat
The story of Gaza withdrawal
Hoping we won't see
The violence that continues
That kills in so many ways
Hoping we will now support it
Or at least stop looking

They insist talk does not work
When there is no one to talk to
It is hard to find an interlocutor
When you're not willing to listen
To see
To feel

How do you keep faith that talk will work
When even they are insisting it won't?

I am learning to have hope in you
I am learning to see you as so much more
Than those actions I would never want to commit

You amaze me.
Born out of death to a life in a cage
Raised by colonialism
You did not accept imprisonment as natural
You did not accept hunger as justice
You did not accept
the ceaseless killing in so many ways
Of those next to you
Or those farther away

I love you
But I will never be yours
I don't want you inside me
You are too male for me

And I cannot, gratefully, fully silence the voice that insists:
Some deaths you did accept
Including of some who were listening

That is why the full statement that the question-marks pry me with reads:
It is sad, but I'm learning to have hope in Hizbulla

Maybe it is the naivety
of one whose life has never been directly threatened
I still believe:
Be the change you want to see in the world.

Unknown mengatakan...

Wooowww, kurang adil rasanya memahami bahwa Cecilia adalah peselingkuh yang kabur begitu saja setelah selesai bercinta dengan Paul Simon.

Mari kita lihat alasan perempuan selingkuh:

1. Balas dendam
Kalau Anda mengkhianati cintanya, dia juga bisa melakukannya, bahkan lebih hebat dari Anda. Kalaupun sampai ketahuan oleh Anda, mungkin memang dia sengaja. Masing-masing perempuan memang punya caranya sendiri dalam menghadapi perselingkuhan yang dilakukan kekasihnya dan patah hati yang dirasakannya. Dia bisa melakukannya sembunyi-sembunyi di belakang Anda, bisa juga sengaja “memamerkannya”.

2. Urutan kesekian
Layaknya seorang kekasih, si dia ingin selalu jadi nomor satu dalam hidup Anda. Bukan nomor dua, apalagi nomor-nomor berikutnya. Dialah prioritas dan ratu di hati Anda.

3. Kekerasan
Kini, banyak perempuan yang makin sadar pentingnya penghargaan atas dirinya sendiri, salah satunya dengan bersikap tegas ketika pasangannya melakukan tindak kekerasan (umumnya secara fisik) kepadanya. Mungkin awalnya dia akan mencoba bertahan, tapi bila Anda kembali mengulangi tindakan Anda ini, mereka akan meninggalkan Anda. Mereka yakin, masih banyak pria lain yang bisa menghargainya jauh lebih baik daripada Anda.

Unknown mengatakan...

4. Hambar
Perempuan menyukai hal-hal detail, misalnya hari ulangtahunnya, hari jadi Anda berdua, atau hal-hal istimewa lainnya. Hati-hati bila Anda menganggap semua ini sebagai hal remeh, apalagi bila selama ini si dia selalu mengurus semua kebutuhan dan rela berkorban demi Anda. Bila Anda tak pernah menghargai apa yang sudah ia lakukan untuk Anda dan mengabaikan hal-hal yang dianggapnya penting, bersiaplah menghadapi pertengkaran hebat.

5. Seks
Meski Anda kaya dan selalu memberinya perhatian penuh, ketidakpuasannya dalam urusan seks tak bisa diabaikan begitu saja. Ini berbahaya bagi sebuah perkawinan. Karena itu, segera cari solusinya.

6. Cadangan
Ketika putus cinta, umumnya perempuan lebih “menderita” menghadapi hari-harinya yang panjang sebelum akhirnya ia bangkit lagi. Karena itu, ketika melihat tanda-tanda hubungan yang dijalaninya tidak bisa dipertahankan lagi dan akan segera berakhir, bukan tak mungkin ia mulai mencari pengganti Anda. Jadi, kalau Anda memang benar-benar mencintainya, perbaikilah hubungan Anda segera.

7. Pria bermasalah
Maksudnya, banyak hal-hal di sekeliling Anda yang membuat pasangan Anda merasa “gerah” dan ikut menanggung “beban” itu. Sebab, selain menjalin hubungan dengannya yang tentunya tak lepas dari masalah, Anda juga masih harus menangani mantan kekasih Anda yang terus “meneror”, keluarga yang selalu ikut campur pada urusan Anda, belum lagi ulah teman-teman yang melibatkan Anda dalam masalahnya. Akan makin lengkap "penderitaannya" bila Anda termasuk anak mama. Alih-alih memberi perhatian dan berbagi kasih sayang dengan kekasih, Anda malah sibuk sendiri.

Unknown mengatakan...

8. Hubungan jalan di tempat
Umumnya, ketika menjalin hubungan dengan pasangannya, perempuan menginginkan adanya hubungan yang berkomitmen yang berujung pada pernikahan. Bila hubungan yang dijalani sudah sekian lama, tapi tak ada peningkatan ke jenjang berikutnya, mereka akan berpikir Anda tidak menginginkan hubungan ini berlanjut. Jadi, buat apa menunggu Anda lebih lama?

9. Bosan
Hal yang satu ini bisa muncul karena dia terperangkap rutinitas di rumah atau hubungan yang Anda jalani dengannya membosankan baginya karena Anda tak memberinya perhatian yang dia harapkan dan waktu Anda lebih banyak dihabiskan untuk hal lain ketimbang bersamanya. Padahal, perempuan menyukai kejutan dan selalu ingin dianggap istimewa.

10. Hubungan tidak seserius yang diduga
Awalnya mungkin Anda memang senang menjalani hubungan dengannya, tapi ternyata Anda tidak menikmati dan tak merasa ingin terikat dengannya. Tak heran bila Anda masih mencoba “melirik” sana-sini, padahal dia sudah menyerahkan seluruh perasaannya kepada Anda.

Unknown mengatakan...

Nah, perhatikanlah bahwa alasa perempuan berselingkung melulu sebagai reaksi terhadap kelakuan busuk pria-prianya. Bagaimana?

Anonim mengatakan...

@anna

mantttaaaafffff.....malah ada hasil penelitian yg menunjukan bhw perempuan klu berselingkuh,lebih pandai menyimpannya daripada laki2..

dolly ballo

Anonim mengatakan...

@ Ibu Dolly dan Mbak,

he he he...kalo begitu BM benardong...bahwa para "Cecilia" adalah ... licik dan licin tapi bersembnyi di balik kelemahan fisiknya. Bagaimana? (13)

Anonim mengatakan...

"Iris Kuping Kalau Dana Century Ngalir ke Demokrat"

JAKARTA - Beberapa pihak menduga adanya aliran dana Bank Century mengocor pada dana kampanye Partai Demokrat. Jika itu benar, anggota Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul berani memotong telinganya.

"Tapi yang menyatakan (dugaan) itu, mau tidak memotong telingannya," ujar Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/11/2009).

Ruhut menjamin bahwa tidak ada aliran dana Bank Century yang mengalir ke Presiden SBY dan Partai Demokrat. Sekaligus membantah Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani terlibat dalam kasus ini.

"Dimana hubungannya, saya mohon beritanya berimbang. Tidak ada yang mengalir ke Demokrat," kata dia.

Ruhut juga menuding para pengusul hak angket Bank Century, hanya mencari popularitas belaka. "Bagaimana kita mau tanda tangan, Taufiq Kiemas yang Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (PDIP) saja belum tanda tangan," pungkasnya.

KITA TUNGGU SAATNYA RUHUT DAN TAUFIK KIEMAS POTONG TELINGA (13)

Anonim mengatakan...

Periksa Media, Kepolisian Panik?
Respons cepat pihak kepolisian menindaklanjuti laporan Anggodo Widjojo terhadap dua media, Kompas dan Seputar Indonesia, dipertanyakan. Pada Jumat (20/11), perwakilan dua media itu pun dipanggil pihak kepolisian sebagai saksi untuk memberikan keterangan atas dugaan pencemaran nama baik lewat pemberitaan transkrip pembicaraan Anggodo yang dimuat pada 4 November 2009.

Pengamat politik LIPI, Lili Romli, mempertanyakan letak kesalahan dari pemuatan transkrip pembicaraan telepon tersebut. Sebab, transkrip yang disajikan disarikan dari rekaman yang diperdengarkan oleh Mahkamah Konstitusi. "Sumber koran itu kan jelas. Terbuka, terang benderang diambil rekamannya dari lembaga resmi, MK. Sangat disayangkan tindakan kepolisian yang memanggil dua media ini. Itu bisa menjadi sikap kepanikan polisi karena merasa dipojokkan juga dengan pemberitaan yang ada," kata Lili, Jumat di Gedung DPD, Jakarta.

Padahal, ia melanjutkan, masyarakat justru tahu dari transkrip yang sudah ada lebih dulu. "Harusnya, jika ada bocoran, maka yang dihukum adalah yang membocorkan. Bukan yang memberitakan. Media kan memberikan informasi kepada publik," ujarnya.

Pimpinan Kompas dan Sindo hari ini dipanggil oleh Mabes Polri setelah sebelumnya sempat dibatalkan. Perwakilan Sindo, Nevi Hetaria, yang memenuhi panggilan polisi, mengungkapkan bahwa pihaknya dimintakan keterangan terkait laporan Anggodo Widjojo dan Indra Sahnun Lubis dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui pemberitaan.

SEMAKIN MENJADI REPUBLIK LAWAK
(13)

Unknown mengatakan...

Bangsa kita bukan angsa yang terbiasa menggunakan akal sehat ketika menghadapi konflik. Semua serba menggunakan kekerasan. Lihatlah drama hari ini: polisi memanggil wartawan karena pengaduan anggodo. Polisi pura-pura lupa bahwa tahun 1998 merekalah yang terlbat dalam menghajar mahasiswa Trisakti yang lalu menghasilkan reformaso.

Mahasiswa juga ya seperti itu. Demo + bakar ban + melempar gedung. Tawuran antara PT bahkan anehm tawuran antar fakultas dalam 1 PT yang sama.

Ibu2 memprotes dengan cara melorotin pakaian setengah telanjang. dl dll dll....

Tampaknya, prinsip bangsa ini adalah, persis seperti tulisan BM yang lalu,..hukum rimba. Yang kuat yang menang. Sulit Sulit Sulit.....

Unknown mengatakan...

Coba kita lihat kebiasaan buruk bangsa kita:

1. Membuang sampah sembarangan. Di tempat2 umum sering kita jumpai peringatan yang berbunyi “Dilarang Buang Sampah Sembarangan!” Namun terkadang sulit sekali untuk menemukan tempat sampah di area tersebut, aneh… Salah siapa? Saya pernah ngobrol dengan seorang Londo, ia mengatakan “Orang Indonesia itu aneh ya, suka buang sampah sembarangan tapi setelah itu disapu/dibersihkan sendiri, itu namanya kurang kerjaan”.

2. Gaya Hidup Tidak Sehat. Jajan sembarangan, padahal 99% makanan yang dijajakan di luar rumah itu tidak sehat menurut saya, penuh dengan zat kimia berbahaya seperti pewarna, pengawet, penyedap rasa, dll.

3. Tidak Tertib Lalu-Lintas. Kalo yang satu ini sudah nggak aneh lagi, apalagi di kota besar dalam lingkar Jabodetabek. Rasanya puas dan bangga jika berhasil menjuarai lomba balap di start pertama pada detik-detik sebelum lampu merah berganti kuning, dst…

4. Egois alias Tidak Peduli Kepentingan Orang Lain. Merokok di tempat umum dimana sangat mengganggu orang di sekelilingnya, dll.

5. Konsumtif. Sadar atau tidak, mayoritas bangsa kita cenderung bersifat konsumtif, alih-alih berpikir menjual sesuatu untuk menghasilkan pendapatan. Bahkan sejak belajar membaca kita sudah dijejali bacaan yang menurut saya negatif, contoh yang paling sering jadi kalimat dalam pelajaran SD adalah; “Ibu ke pasar membeli buah-buahan…”. Mengapa kalimatnya harus seperti itu? Mengapa bukan, “Ibu ke pasar menjual buah-buahan…” ??? Mengapa China yang penduduknya lebih banyak justru berhaasil menguasai ekonomi Indonesia? Mengapa bukan kita yang menjual produk ke China? Kan, konsumennya lebih banyak…!?

Anonim mengatakan...

@ Anna dan Dolly,

Pernah selingkuh dengan menggunakan 10 alasan itu????? enak dong asik dong.....wwwaaaaaaaaaaaa......hhhaaaaaa (Andre)

Anonim mengatakan...

@Andre
Hati2 kalo punya pasangan, jangan2 tanpa sepengatuan kita malah mereka lagi asyik2nya berselingkuh di belakang kita...ulasan Anna dan tanggapan Ibu Dolly membuat hatiku jadi was2 nih, jangan2 pasangan hidup lagi menyimpan sesuatu tapi aku sendiri gak tau, malah tiap kali aku yang dicek, hampir2 ruang gerakku terbelenggu oleh cemburunya dia. Tiap saat aq ditelpon, mas posisi dimana nih, pulang2 HP diperiksa....walahhhhh...nasib.. punya istri cantik tapi cemburunya minta ampun, mau gimana lagi..jangan2 malah dia yang selingkuh....semoga gak deh (Adek)

shaugnessy mengatakan...

Dialektika di antara para ceciliawan dan ceciliawati...wkwkwkwkwk.....oleeee.oleee...cecilia...BM cerdik betul posting ni....ha ha ha

Unknown mengatakan...

@ Dear Bigmike an semua sahabat blogger,

Shalom, selamat pagi sahabat sepelayanan dalam ladang Tuhan kita Yesus Kristus.

Saya menolak dengan amat keras tudingan Daud bahwa Bigmike adalah seorang ateis hanya gara-gara mengutip Hegel. Saya punya beberapa sudut pandang untuk hal itu:

1. Sudah menjadi kebiasaan Bigmike untuk "memetik buah" apa saja di luaran lalu dibentuk sesuai dengan kemauan BM menjadi sesuatu yang khas milikya. Kadang-kadang perubahan yang dilaukan Bigmike cukup extrim da megubah sama-sekali maksud asli dari sumber referensinya. Tapi mau apa kita karena pada akhirnya kita semua menikmati keindahan maksud BM. Mungkin @ Daud tidak bisa membaca seperti itu? Saya pikir itu hak saudara tetapi menuding dan memprovokasi, sebaiknya jangan.

Unknown mengatakan...

2. Karl Marx memang mengutip Hegel, bahan "menumpangi parahu Hegel" tetapi perahu itu dibelokan ke arah yang dimaui oleh Marx sendiri. Karl Marx yang berperangai sombong dan mau menag sendiri itu bahan mengatakan bahwa : Hegel keliru sama sekali karena berpikir baru berguna jika dijadikan sebagai realitas barag-barang. Maka terciptalah filsafat dialektika materialisme Karl Marx yang ternyata gagal ketika diuji waktu. Komunisme yang mengusung gagasan Marx ternyata adalah gagasan yang gagal dan bangkrut. Jadi, tidak benar Hegel = Marx.

Unknown mengatakan...

3. Bukti yang paling kuat bahw Hegel bukan penganut ateisme ada di dalam kelompok filsafat Hegel yang disebut filsafat roh. Sebagaimana diketahui filsafat Hegel terdiri atas 3 kelompok yaitu ilmu pengathuan, filsafat alam dan filsafat roh.

Dalam pandangan Hegel, seluruh kenyataan merupakan suatu kejadian dan kejadian itu merupakan kejadian Roh. Dan Roh itu adalah

“itu Dia yang Absolut atau Allah.

Menurut Hegel, Roh sebagai realitas Absolut sesungguhnya merupakan suatu ide yang lebih besar dari alam. Dalam hal ini Hegel berbeda daro Spinoza yang mengatakan bahwa Allah = alam (Panteisme). JUga hal ini berarti Hegel tidak sama dengan Marx yang secara picik berpandangan bahwa agama adalah candu bagi manusia sebagai tempat pelarian manusia dari penderitaannya. DAlam hal ini, sebuah posting BM dalam tema KASIH sudah memberikan jawaban yang telak atas tudingan semacam itu.

Namun demikian terhadap pernyataan Hegel, sebagian kalangan Gereja mengajukan pertanyaan "apakah Tuhan adalah realitas"? Artinya, pendangan Hegel juga belum final tetapi dia bukan seorang ateis.
Dengan demikian, keliru jikalau berpikir bahwa BM seorang ateis. Maaf, itu ngawur namannya.

Haleluya

Unknown mengatakan...

BM ateis????? wuaaaaa ha ha ha ha...uper ngawur tuuuhhh....wkwkwkwkw....

Unknown mengatakan...

HHmmm...cecilia complex sih banyak...bisa lai bisa perempuan...wkwkwkwk...BTW lagu uenaaak abez...mantap...