Minggu, 11 Oktober 2009

"Jerman punya gen menang"...nggak asal ngomong, mister???

Dear Sahabat Blogger,

Menyaksikan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Afrika Selatan 2010 zona Eropa antara Rusia VS Jerman, menimbulkan semangat tersendiri. Jerman menang 1-0 atas Rusia. Gol si Raja Udara Miroslav Klose memenangkan Jerman. Satu umpan dari Mezut Ozil yang nyaris menyentuh tanah, masih sempat ditanduk oleh Klose dengan kecepatan dan akurasi yang mengagumkan dan GOOOOLLLLL. Pergilah Jerman dengan sebuah tiket ke Afrika Selatan. Selamat, Jerman. Sori, Rusia.

Pengaruh kemenangan Jerman atas Rusia berimbas juga pada semangat saya untuk membuat sebuah posting baru setelah berhenti 3 minggu lamanya. Tetapi sejujurnya bukan kemenangan itu yang secara langsung menerbitkan kembali selera saya untuk membuat posting baru melainkan sebuah ucapan dari mister Joachim Jogi Loew (JJL) ketika melakukan jumpa pers pascapertandingan. Dan perhatikanlah ucapan si mister JJL yang saya kutip dari www.goal.com berikut ini:

"Aku rasa para pemain sudah punya gen juara dalam diri masing-masing,"
Mari kita tengok sebentar alasan mengapa sampai si mister berujar demikian.

Kita tahu bahwa selama 90 menit pertandingan + masa injury time kesebelasan Jerman, seperti biasa, tidaklah menampilkan permainan yang menawan kecuali daya juangnya. Rusia mendominasi dan membombardir gawang jerman dengan lebih dari 10 kali tembakan langsung ke arah gawang. Sementara Jerman hanya melakukan itu sebanyak kurang dari 7 kali. Pada menit ke 69, Boateng diberi kartu kuning keduanya alias sebuah kartu merah yang memaksa Jerman bermain hanya dengan 10 orang. Tercatat pula 2 buah pelanggaran di kotak penalti Jerman yang dilakukan oleh Ballack dan Friedrich tidaklah berbuah hukuman penalti. Jadi, menguasai nyaris total pertandingan dengan lawan yang incomplete, tetapi kalah sudah pasti amat menjengkelkan hati. Sang allenatore Rusia, yatu meneer Guus Hiddink (yang tidak ada hubungan persodaraan sama sekali dengan Gus Dur) terlihat amat kesal dan dongkol dan di dalam warta yang saya baca (www.detik.com) tertulis begini:

Mengomentari jalannya laga, Hiddink dengan nada ketus mengatakan bahwa seperti itulah karakter Jerman yang hanya mengandalkan serangan yang minim.

"Ini merupakan cerita lawas, Jerman hanya memerlukan satu peluang untuk mencetak gol," tuturnya di Fifa.

"Kami memiliki tiga atau empat peluang matang yang tidak dapat berbuah menjadi gol. Namun sekarang kami harus puas dengan tempat di playoff."
Anda lihat, dengan 3 - 4 peluang matang goal bagi Rusia is nothing sementara hanya dengan 1 peluang, Jerman membikin goal dan berangkat menuju Afsel 2010. Kebetulan? bisa ya dan bisa pula tidak. Tapi ..ahaaaa....lihalah statistik berikut ini, yaitu dari 32 laga resmi Rusia VS Jerman di berbagai ajang, RUSIA BELUM PERNAH MENANG. Dan atas dasar itulah, mister JJL, yang sebenarnya agak malu-malu kampret tagal anak buahnya tidak beres di lapangan itu, sampai berucap bahwa Gen juara dalam diri pemain Jerman-lah yang memastikan satu tiket ke Piala Dunia tahun depan. Terkenanglah saya akan mister Hitler yang jumawa tempo doeloe itu tapi rasanya JJL tidak seperti itu. Dia hanya sekedar berapologi menutupi buruknya tampilan anak asuhannya. Tetapi begitulah kesebelelasan Jerman sepanjang sejarah yang saya tahu. Jarang tampil bagus tetapi kuat seperti karang. Kadang-kadang menderita kekalahan yang memalukan tetapi mampu bangkit dan unjuk gigi lagi. Kadang-kadang ditampar-tampar kesebelasan yang mboten-mboten tapi lihatlah gelar juara dunia direngkuhnya 3 kali. Juara piala Eropa juga digenggamnya sebanyak 3 kali. Saya suka sekali karaker seperti Jerman karena mirip saya. Buruk rupa tetapi kok enak dilihat (ehhhmmm....ha ha ha ha). Bodoh, bebal dan agak malas tetapi ekis sebagai guru. Tolol dan emosional tapi terus menulis di blog. Ahhhaaaaa....Germany is my favourite ones...

Tapi bukan tentang hal ini inti posting saya. Point saya ada pada pernyataan mister JJL bahwa "Jerman punya gen Juara". Jikalau gen adalah faktor penentu maka apa gunanya latihan? Apa gunanya lingkungan? Betulkah gen menjadikan hidup bersifat deterministik?. Ahli ilmu sosial semacam Freud dan Karl Marx menolak cara pandang sperti itu lalu menancapkan teori bahwa adalah lingkungan budayalah yang menjadi faktor determinan dalam hidup manusia. Jika JJL benar maka alangkah kejamnya sang Pencipta gen? Alangkah sia-sianya kehendak bebas yang dimiliki manusia. Alangkah sia-sianya usaha manusia memperbaiki nasib. Alangkah sia-sianya usaha keras. Alangkah ... dan ... masih banyak lagi alangkah-alangkah seperti itu tetapi.....heiiii....bukankah gen adalah suatu fakta????

Riddley (1999) dalam bukunya tentang "genom" berkisah tentang 23 pasang gen yang ada dalam oragnisme manusia. Setiap 1 pasang gen membawa sifat-sifat hidup tertentu dan salah 2 di antaranya adalah berisikan takdir dan naluri. Tanpa mau menjelaskan panjang lebar saya ingin menghapus takdir dalam kasus kesebelasan Jerman, dan juga saya. Mengapa demikian? Jerman tidak selalu berjaya menang. Ada saatnya, sudah bermin buruk kalahnya-pun memalukan. Sayapun demikian, ada kalanya sudah buruk rupa masih juga bersikap dan membuat keputusan yang gatot (gagal total). Memalukan. Tak ada gen berjaya dalam diri saya. Lalu, bagaimana?

Saya lebih memilih naluri. Saya tahu bahwa saya bodoh tetapi selalu ada naluri untuk tidak terus menerus berada di tanah da bercampur debu. Dalam keadaan tertekan, naluri Miroslav Klose mendorongnya bergerak ke arah ruang di antara bek Rusia, bola dan Kiper Afinkeev dan sembara "terbang" tipis di atas permukaan tanah ditanduklah bola itu dan... bergetarlah gawang Rusia. Selamat Jerman. Maaf, Rusia.

Pertanyaannya adalah siapakah yang menciptaan peluang dan menggerakan naluri dalam gen hidup kita? Ada banyak cara untuk menjawabnya. Anda-pun pasti punya jawaban jitu. Dalam kepandiran, saya memilih yang satu ini.....tiap langkahku diatur oleh Tuhan dan tangan Kasih-Nya membimbingku .... Setuju tidak setuju, that's all my friends.


Tabe Puan Tabe Tuan

46 komentar:

mikerk mengatakan...

Sahabat Blogger,

Selamat hari minggu dan selamat berlibur. Maafkan saya karena nyaris 1 bulan baru posting kembali. Saya memang agak gusar tapi saya sadar juga bahwa sikap itu kurang baik. Tapi ce' est la vie. Itulah hidup. Kadang-kadang kebodohan dan kekonyolan terjadi dan dibuat oleh siapa saja.

Saya mohon maaf atas kekurang nyamanan. GBU bro en sista!!!!!

mikerk mengatakan...

"Lead Me, Guide Me"
by Elvis Presley
(words & music by Doris Akers)

Lead me oh Lord, won't you lead me
I am tired and I need Thy strength and power
To guide me over my darkest hour
For just open my eyes that I may see

Lead me oh Lord, won't you lead me

Lead me, guide me along the way
For if you lead me I cannot stray
Lord just open my eyes that I may see
Lead me oh Lord, won't you lead me
I am lost if you take your hand from me
I am blind without thy light to see

Lord just always let me Thy servant be
Lead me oh Lord, won't you lead me
Lead me, guide me along the way
For if you lead me I cannot stray

Lord just open my eyes that I may see
Lead me oh Lord, won't you lead me

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Thanx dah posting kembali. Gw bersyukur banget dech. We ove u full. So, keep on posting (PM)

Anonim mengatakan...

Mbak Eliz,

Senyum lagi ya, BM dah posting kembali nich...he he he (PM)

Anonim mengatakan...

Benarkah BM pandir? TIDAK!!!!! Kami gembira karena BM posting kembali. JBU Boss (13)

Anonim mengatakan...

Saya memang kurang menggemari Jerman karena permainannya memang kurang sedap dipandang mata. Saya pengagum Brazil, Argentina, Italia dan Belanda. Seharusnya merekalah juara dunia 2010 tapi Jerman biasanya mngejutkan dan bikin shock jagoan sepakbola indah itu. Kita tunggu (13)

Anonim mengatakan...

@BM
Senang BM bisa posting lagi...Bicara mengenai DNA atau gen..hal yang menarik. Sejak mengenal blog ini yang aq tau, pemilik blog mempunyai gen yang sangat bagus...kalo gak bagus gimana kita2 pada sedih saat BM mengambil keputusan untuk beristirahat sejenak dalam menulis? Anugrah yang luar biasa dari Tuhan buat BM..kalo ada saatnya BM marah atau kecewa..itu hal yang manusiawi. Keep on posting, coz we love u full broer. (Adek)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Salut atas kemauan baik untuk memposting. Kami tidak lagi kehilangan bahan bacaan yang cerdas tetapi enak dibaca. Thanx (Nana)

Anonim mengatakan...

Apakah Kasus seperti Keebelasan Jerman adalah takdir atau naluri, saya memilih naluri. Dalam keadaan tertekan, bisa saja naluri juara akan membuat mereka menempuh cara-cara lain yang mungkin tidak indah dilihat tetapi efektif. Ya, Jerman memainkan sepakbola efektif. ! peluang 1 gol.

Hidup adalah pilihan dan saya memilih efektif ketimbang penuh gaya tetapi hasilnya 0. Bagaimana? (Nana)

Anonim mengatakan...

oh ya, Elvis is greater than others. OK? (Nana)

Unknown mengatakan...

Ha ha ha ha ha...Syalom selamat pagi pace mikerk. Sa senaaaaaaang sekali pace suda bikin posting baru lagi. Mantap. Sa juga suka kesebelasan Jerman karena staying powernya. Waktu tanding Luar lawan Rusia kita pu jantung suda mau copot tapi Jerman menang akhirnya. Luar biasa.

Tetapi sa tra begitu yakin di Afsel 2010 Jerman menang karena tergantung nalurinya. Kalo naluri mereka kuat skali, mereka juara. Masalahnya, sapa yang atur naluri? Makan banya ka? Minum vitamin ka?

Ah, komplikasi substansi posting BM bikin kita pikir terus. Itu baru BM.

Unknown mengatakan...

Karena pace mikerk a.k.a BM sudah mau posting baru lagi maka sa kasi hadiah 1 humor papua. Ko baca baik2 ya...

Di Jayapura Papua diadakan tes masuk TNI AD. Pesertanya banyak skali. Orang asli Papua juga banyak yang daftar, Satu diantaranya dia pu nama Pace Noge. Pace ini terkenal pemberani. Trada takut ka orang-orang.

Setelah seleksi, akhirnya tes kesehatan. Pace Noge juga ikut liat hasil tes. EH, Pace Noge kecewa brta karea ternyata dinyatakan tidak lulus. Dia protes dan marah trus di pi ketemu komandan AD bagian tes kesehatan.

Pace Noge: " Bapak, kenapa saya tidak lulus ? "

Komandan : " Kamu tes kesehatannya gagal "

Pace Noge : " Gagal apanya Bapak ? "

Komandan : " Gigi kamu banyak yg ompong "

Pace Noge : " Apaaaa???? Ko tentara tida beres!!!!! Sa tanya Bapak, kalau perang itu, BAKU TEMBAK apa BAKU GIGIT ? "

Komandan : ?$5?=/#@!!!??

Pace mikerk, Ko ketawa suda....

Unknown mengatakan...

@ Pace Nana,

Kalo hidup itu pilihan, maka saya pilih hidup kaya raya, tidak kerja, isteri cantik, anak pintar. mobi 10, rumah 18...bisa ka?????

Unknown mengatakan...

KJ 363. BAGI YESUS KUSERAHKAN

Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya;
hati dan perbuatanku, pun waktuku milikNya
Bagi Yesus semuaNya, pun waktuku milikNya.
Bagi Yesus semuaNya, pun waktuku milikNya.

Tanganku kerja bagiNya, kakiku mengikutNya;
mataku memandang Yesus; yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuaNya, yang kupuji Dialah!
Bagi Yesus semuaNya, yang kupuji Dialah!

Ya, sejak kupandang Yesus, kutinggalkan dosaku;
pada Dia ‘ku terpaut, Dia Jurus’lamatku.
Bagi Yesus semuaNya,

Syalom!!!!!

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya rasa dalam kasus Kesebelasan Jerman bkanlah takdir. Mereka cuma punya naluri juara, itu yang membuat mereka bertahan sebagai juara.

Takdir adalah soal lain lagi.

Taqdir Allah adalah ketentuan yang telah Allah tetapkan. Bahkan jauh sebelum semua makhluq diciptakan, Allah telah menuliskan semua taqdir makhluqnya dari permulaan masa hingga hari akhir.

Namun harus kita pahami bahwa taqdir itu tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah.

(Ryan)

Anonim mengatakan...

Kalo ga salah ingat ada ayat yang menunjukan apa yang saya maksudkan di atas....jikaau slaha mohon dikoreksi oleh sahabat yang paham,

.....Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab . Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.(QS. Al-Hajj : 70)....

(Ryan)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Naluri atau insting adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun (filogenetik). Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos)

Nah itu adalah pengertian naluri yg gw kutip dari wikpedia. So,naluri memang menurun dan dalam kasus Jerman, JJL benar karena dia mengatakan bahwa "jerman punya gen menang". Dia ga salah. Kate si Doel, Jerman kagak ade matinye....wkwkwkwk....

Unknown mengatakan...

Than untuk Bigmike yang sudah membuat posting baru. Saya rasa beberapa temen mungkin agu-ragu mengirim komentar. BM memposting kembali karena naluri menulisnya tinggi banget. Komen sohib-sohib tinggal ditunggu ajah. Kalo pada dasarnya suka ngomen ya bakal balik. So keen on posting en keep on komen...OK!!!!

Anonim mengatakan...

ooooo oooooo...dah posting lagi boss???? OK, memang klihatanya para kmentator masih nahan diri...takut diomelin BM.....wkwkwkwkwk.....(Proxy73)

Anonim mengatakan...

sorrriiiiiiiiiiiii....(Proxy73)

gw blom komen coz masih on duty nih,,,macceeeetttt,,,kapan jakarta ga macet ya??????.....oleee...oleeee ..macet (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Orang sekuler mengaku dipimpin Tuhan????? Aneh aneh aneh.....(Daud)

Anonim mengatakan...

Supaya jangan asal marah...tolong diberitahu apa hubungan antara kesebelasan Jerman dengan pimpimam Tuhan.......(Daud)

Anonim mengatakan...

@ Daud,

Coba situ mengartikan ayat ini:

2 Petrus 2: 12

Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

(Larry)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Tidak usah ditanggapi si Daud ini. Bikin pusing saja (Larry)

Anonim mengatakan...

@Daud

Bung daud jawab saja pertanyaan ini.
kehidupan ini siapa yang pimpin? Tuhan atau lain??

kalau bung daud jawab yang lain, saya akan tertawa terbahak-bahak karena jawaban anda tersebut.
kalau anda menjawab Tuhan yang pimpin, berarti anda juga harus menjawab semua langkah kita, mulai dari bernafas, berlari, menendang bola, menanduk bola dan semuanya Tuhan yang pimpin.

Saya awalnya simpati dengan kemuculan anda di blog ini, tetapi lama-lama anda seperti orang bodoh dengan komentar-komentar anda.

@BM
Bung, gw bukan pendukung Jerman. Gw penggemar berat Inggris. Tapi gw sering sebel Inggris biarpun maennya bagus tapi hasil akhirnya sering bertolak belakang. Kalau Jerman, itu lain lagi. Main boleh jelek tapi hasil akhirnya menang. Jadi benar apa kata dalam posting ini.

(pencinta blog ini)

Anonim mengatakan...

@ Pecinta blog,

ATEIS JUGA YA????

Anonim mengatakan...

Di atas in kemunginan besar adalah Daud. Agar supaya anda tidak diduga sebagai orang Picik, coba jawab pertanyaan dari PB. Bagaimana? (13)

Anonim mengatakan...

@ 13

Nama anda saja sudah 13. Jelas banget jejak kebodohan dan kesialan anda. Coba anda jawab pertanyaan si PB, nanti saya periksa kadar ateisme anda. Bagimana, mr. sial-an???? (Daud)

Anonim mengatakan...

@ BM,

Pembela anda keihatan payah. Kalo saya jadi anda, saya akan menghapus komen konyol seperti itu. Bagaimana mr. BM (Daud)

Anonim mengatakan...

@Daud

HAHAHAHAHAHAHAHAHA.....

Anda sama sekali tidak mencoba menjawab pertanyaan saya. Anda malah sibuk mengatakan saya atheis, kawan 13 sebagai mr.sial, dsb....

Lucu sekali anda. Saran saya janganlah anda memakai nama Daud. Nama itu terlalu bagus untuk anda. pakai saja nama Mr. Bean.
Wakakakakakakaka......

Cukuplah saya berpanjang kata dengan anda. kalau kata orang "biar Daud menggongong, kafilah tetap berlalu".
HAHAHAHAHAHAHHA

(Pencinta blog ini)

ryodimas mengatakan...

emang overconfidence tuh si jerman, hehehhe

Anonim mengatakan...

TIAP LANGKAHKU DIATUR OLEH TUHAN Yeremia 10: 23 – 25 )
“Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya”. (ay.23)

Di waktu imanku mulai lemah
Dan bila jalanku hampir sesat
Ku pandang Juruselamatku yang Esa
Aku kuat sebab Tuhan dekat

Di dalam Tuhan saja harapanku
Sebab di TanganNya sejahtera
DipegangNya kunci kota Allahku
Negeri perjanjian mulia.

GBU.All

Anonim mengatakan...

@ Bung Daud,

Bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah teramat dekat (13)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Bikin posting baru saja supaya si Daud tidak berulah di kolom ini. Lama-lama kita punya "setan" naek ke kepala juga. Setuju kah??? (13)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Di Jerman memang smua serba teratur, teknologi sangat maju. Semua serba modern. Namun demikian hal itu hanyalah tampak luarnya.

Seorang kawan yang naik kereta dari Frankfurt menuju Nürnberg, lalu dari Nürnberg ke Freiburg serta dari Freiburg ke Strassburg (Perancis) menceriterakan bahwa ada kebiasaan orang-orang Jerman yang bepergian naik kereta di kelas 2 (Kelas ini tempat duduk tanpa nomor) baik ICE ataupun Regional Bahn, sengaja meletakan tas di tempat duduk sebelahnya agar terlihat seolah tempat duduk tersebut ada yang punya. Hal ini sering terjadi, meski kereta penuh dan banyak orang yang berdiri.

Apakah ini menunjukan orang Jerman individualis? Demikian pula saat kereta penuh, sangat jarang ada yang menawarkan tempat duduk pada orang tua yang berdiri. Apakah hal ini juga merupakan gen orang Jerman?

Anonim mengatakan...

sori, (Elizahayu)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya sengaja mengutip laopran teman saya tadi guna memberikan gambaran bahwa pada akhirnya bukan gen yang amat menentukan kita tetapi "manajemen perilaku" kita sebagai bangsa yang akan menentukan karakter bangsa kita.

Dalam perspektif ini, saya sependapat dengan BM, yaitu pada akhirnya hidup kita ditentukan oleh seberapa dekat kita dengan Pencipta. Di situ mutu hidup kita bisa kelihatan (Eliz)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Posting yang sederhana tetapi kembali mengingatkan kita bahwa elah bichidup lebih rumit dari pada sekedar taat kepada "komando" yang diberikan oleh gen dan dna. Dalam posting-posting sebelumnya BM tentang hal itu. Mengapa dimunculkan lagi?

Saya tahu jawabannya, yaitu BM ingin mengatakan bahwa kendati dia marah dalam posting sebelumnya tetapi dia tidak mau "tunduk" pada gen marahnya itu. Ha ha ha ha...kutahu yang kamu mau....(Anna)

Unknown mengatakan...

setuju banget...Elvis is great (Anna)

Unknown mengatakan...

Oh ya, Bigmike ...Fordas ntt ditunggu di Solo tuh.....kita menunggu perda dasnya yaaaa...

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Apakah ada yang kebetulan di dunia ini? Pada pertanyaan yang lebih mengerucut, apakah seorang anak dilahirkan dari rahim ibunya karena kebetulan? Lalu di mana peran determinisma dalam kehidupan?

Jika kebetulan itu ada maka efek domino dari manipulasi perlakuan terhadap sebuah fenomena (yang mempengaruhi fenomena lainnya secara beruntun) merupakan pandangan yang spekulatif. Benarkah begitu?

Unknown mengatakan...

Contohnya begini. Saya berangkat ke kampus besok pagi. Di pertigaan tempat saya kos, saya bertemu seorang anak kecil usia 15 tahun yang sedang murung. Saya tersenyum pada anak yang terlihat sedih itu. Senyuman saya mengembalikan semangatnya yang telah pudar, sebab sebelum dia bertemu saya dia sudah berniat bunuh diri karena ayah dan ibunya korban gempa bumi. Tapi sebaris senyum yang remeh-temeh dari saya menyalakan secercah harapan tentang kehidupan dalam dirinya.

Coba bayangkan. Jika saya tidak pergi kuliah hari itu. Apakah dia akan bunuh diri karena keputus-asaannya? Atau dia bertemu anak kos lain yang memaki-maki dia karena menyeberang jalan sembarangan lalu membuat anak itu tidak jadi bunuh diri, tapi justru membunuh si pemakinya itu karena depresi keputus-asaannya bertransformasi menjadi energi agresivitas yang besar.

Unknown mengatakan...

Tetapi, cerita ini bisa dipahami juga menjadi peritiwa yang berbeda melalui skenario yang lebih baik. Alurnya adalah karena saya bertemu anak usia belasan itu di perempatan jalan setelah saya berdoa di pintu kamar saya agar diberi keselamatan dan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain, lalu Allah kabulkan melalui sebaris senyuman yang ringan. Akhirnya, anak itu tidak jadi bunuh dirn karena senyuman saya yang tulus, dia balas tersenyum pada temen kos saya yang memaki-makinya, dan mengembalikan tas berisi uang itu kepada perempuan muda pemilik kos di sebelah rumah sewa saya itu. Dan, karena kekaguman perempuan itu pada kejujuran anak itu, dia diberi pekerjaan sebagai tukang kebun di rumahnya.

Akhirnya, kebijaksanaan filsafat dalam memahami takdir dapat dipahami melalui ilustrasi cerita si anak kecil di bagian awal. Itulah takdir filsafat, yaitu membentuk peradaban manusia berupa takdir terbaik, meskipun sekadar bertolak dari senyuman yang ringan. Begitu pula kesenangan dinamika berpikir manusia yang menyenangkan dalam paradigama Filsafat ‘aku”, yaitu kesenangan membentuk pribadi yang utuh dalam memaknai bahwa tidak ada yang kebetulan di dalam takdir manusia.

Jadi, bukan keebtulan Jerman digjaya. Ada yang mengaturnya. Mula-mula usaha sendiri lalu ada "tangan yang tidak kelihatan".

Apakah kebetulan saya menarik kesimpulan yang sama dengan Adam Smith? Mari kita renungkan bersama. Semoga bermanfaat.

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Senang anda kembali memposting. Saya selalu kagum dengan kreaksi anda. Hal-hal yang remeh emeh bisa diajukan sebagai bahan perenungan dan memaksa kita berpikir, berdiskusi, bertengkar dan bahkan menuduh bahwa anda adalah seorang penganut ateisme kendati Saya tak percaya omong kosong seperti itu. So, Keep on posting bro. GBU

Anonim mengatakan...

Si Daud punya gen gila dan BM punya gen maleeezzzz......bener ga?????....makanya, posting baru dong.....wkwkwkwkwkwkw....(Proxy73)

mikerk mengatakan...

Salam,

Terima kasih bagi sahabat yang sudah berkunjung dan berkomentar. Semoga Tuhan memberkati anda semua.

Saya juga mohon maaf lantaran terlalu sibuk "mencari makan" menyebabkan blog agak terlantar. Maafkan saya. GBU All. SELAMAT HARI MINGGU