Selasa, 16 Juni 2009

takut, taattuuttt, atuuutttt...emang enak????

Dear Sahabat Blogger,

Berikut ini ingin saya menceriterakan sebuah kisah yang saya sadur dari tulisan karya almarhum Pendeta Dr. Eka Darmaputera. Seorang Teolog Kristen Indonesia yang amat saya kagumi lantaran kejernihannya berpikir. Mau tau ceriteranya? Baiklah. Ini:

Suatu ketika, meninggal seseorang yang bernama Pak Meda'u. Semasa hidup, almarhum adalah seorang wakil direktur sebuah perusahaan swasta yang amat besar. Bukan itu saja, beliau juga seorang tokoh di Gereja tempat dia dan keluarganya beribadah. Di situ beliau pernah bertahun-tahun ikut melayani sebagai seorang Majelis Gereja. Dalam perjalannya menuju meja penghakiman terakhir, Pak Meda'u terlebih dahulu harus mengisi kartu register di depan pintu Surga. Di situ, di depan pintu gerbang itu, berdirilah seorang penjaga yang bertugas untuk melakukan wawancara pendahuluan guna memastikan kategori orang macam apa yang akan menghadap meja penghakiman terakhir. Dan terjadilah percakapan berikut ini:

+ Nama????
(karena suasana agak bising, Pak Meda'u tak begitu jelas mendengar dan akibatnya cuma celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan)
+ Hoooiiiii....NAMA.....
- Eh, maaf Pak...
+ Ya, anda. NAMA?????
- Eh, anu, eeeeehhh....Meda'u pak....maaf....
+ Nah, gitu dong. Baiklah. Coba ceritakan secara rongkas ...(eh maaf...keliru....itu nama adik ipar saya ...isteri si DTN...he he he he....)...coba ceritakan secara ringkas....bagaimana anda hidup selama di dunia
- Wah, saya ini Kristiani yang baik selama hampir 70 tahun...kecil dulu, rajin sekolah minggu...lalu, aktif di kebaktian remaja...lalu, aktif mengikuti paduan suara....lalu, pernah menjadi majelis 4 periode...lalu, eeehhh....sampai waktu ke sini, tercatat sangat aktif di persekutuan doa lho pak....cukup???? (Pak Meda'u mencoba pamer jasa sambil diam-diam melirik air muka si penjaga...waddduuuuhhhh...kelihatannya si penjaga belum terkesan dan masih saja merengut....)
- Oh, tolong juga dicatat pak....saya rajin memberi persembahan.....perpuluhan selalu pol-polan tidak pernah kurang ...aktif juga di panitia Natal....eeehhh....(Pak Meda'u mencoba merayu sambil melirik lagi...waaaahhhh...cilaka nih...si penjaga tetap saja manyun...nggak tertarik sama kisah Pak Meda'u....)
- Oh, eeeh...aaaahhhhaaaa....jangan lupa dicatet pak....tiap tahun saya menyumbangkan pakain-pakaian bekas yang masih bagus pak....kan pakaian saya kebanyakan belinya di butik-butik terkenal atau dijahitkan pada desainer-desainer top....lalu 3 bulan sebelum ini, saya juga menyumbangkan 1 truk gula...beras....supermi...kepada para korban banjir....
(tanpa memberi reaksi positif sedikitpun kepada laporan pak Meda'u, si Penjaga bertanya kepada Pak Meda'u)
+ Mengapa dengan uangmu yang banyak itu, kamu tidak menyantuni anak-anak miskin yang hidup di kolong-kolong jembatan supaya mereka bisa bersekolah?????
- Ooohhh, yang itu...begini Pak,...mau sih mau tetapi saya takut ...uang saya cepat habis dan tidak cukup untk biaya hidup saya dan keluarga.....(Pak Meda'u memberikan alasan)
+ Mengapa anda mau begitu saja disuruh bos anda untuk melakukan pemalsuan pembuakuan perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi negara trilyunan rupiah????
- Waduuuhh Pak, sebetulnya, waktu itu saya bergumul sekali pak...Bahkan saya bawa dalam doa dan nazar tapi...anu pak....saya kan takut dipecat pak...kalo sampe dipecat siapa yang memberi makan anak isteri saya pak....saya takut masa depan mereka bakal suram.....anak isteri jadi gelandangan....
+ Mengapa anda diam saja ketika tetangga anda, si rajateganas, menggebuk isterinya sampai hampir mati????
- Maaf Pak, waktu itu saya mau menegurnya tetap saya takut diberi cap sebagai tetangga yang suka mencampuri urusan orang lain.....lagian .... pak sirajateganas kan orangnya tinggi besar dan eks atlet beladiri kan pak??? wah, bisa-bisa saya dihajar mampus juga pak,,,saya takut pak...
+ OOOOOO, ....Meda'u...Meda'u.....sayang sekali ya.....anda itu terlalu dikuasai rasa takut...takut ini...takut itu....berbuat baikpun anda takut...ck ck ck ck ck ck..raportmu bakal merah nih....
- (sambil gemetar)...Pak...Pak... supermi tadi
enggak ngaruh yaaaaaa.????
Begitulah Sahabat Blogger, kisah sekali-sekala hasil reka-reka saya yang menyadur Dr. Eka Darmaputera almarhum. Kelihatannya, Pak Meda'u adalah contoh orang yang terlalu dikuasai rasa takut sebegitu rupa sehingga menghalanginya berbuat baik. Bagaimana anda? Dan sudah barang tentu bagaimana saya? Terus terang saja, saya sebenarnya manusia penakut. Sekali kala, sewaktu kecil, saya ingin diadu oleh abang saya dan temannya yang sebaya (konon teman si abang saya tersebut, sekarang sudah menjadi seorang pendeta ha ha ha ha) untuk menantang berkelahi seseorang yang tubuhnya jauh lebih besar dari saya. Sebut saja si bongsor. Saya ingat betul kata-kata si abang dan temannya...pergilah dan tantanglah si anu untuk berkelahi dengan kau .... jangan kuatir ..... nanti kalau dia menghajarmu ... kami akan pergi dan mengeroyok dia ... habis dia nanti. Saya sebenarnya takut pada si bongsor...tetapi lebih takut lagi kepada si abang dan temannya itu ...maka saya pun pergi menghampiri si bongsor dan.....wuuuuuzzzzhhhh....saya melakukan salto bolak-balik di dekat dia.....ha ha ha ha...datanglah si abang dan temannya....

+ hoooiii...kenapa bukannya menantang berkelahi malah kau salto bolak-balik?????
- Eh.....sengaja saya salto bolak-balik...nanti kalo dia lihat aksi saya...baru saya pukul dia...
+ Ya sudah ..... sekarang pergi dan pukul dia...
- waaaaahhhh....tidak bisa lagi...terlanjur capek salto bolak balik.....

Saya takut. Anda tidak takut? bisa ya bisa tidak tetapi mohon maaf...saya ragu jika anda tidak punya rasa takut...kecuali anda tidak normal....Lho????? Ya, seorang psikolog (Lewis, 2007) mengatakan bahwa setiap manusia normal pasti sekali waktu mengalami proses fisiologi normal, mekanisme hormonal yang amat normal, yang menimbulkan perasaan takut. Ya, takut adalah emosi. Dan hal itu normal. Bahkan menurut Lewis, Takut memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Emosi takut membuat seseorang mampu menghindari bahaya karena memberikan peringatan darurat. Adanya takut membuat seseorang mampu berlari menjauh dari bahaya. Fobia sebagai antisipasi takut juga sangat penting. Fobia terhadap tempat dan hal-hal berbahaya membuat orang tidak menceburkan diri ke dalam bahaya yang mungkin mengancam jiwanya. Ada dua mekanisme yang membuat takut bisa menghindarkan seseorang dari bahaya. Pertama, takut berfungsi mengatur tubuh untuk kabur dan memfokuskan perhatian pada upaya untuk kabur tersebut. Dengan perkataan lain, saat seseorang takut, fokusnya hanyalah untuk kabur semata. Kedua, takut dapat memutuskan kesadaran, gerak refleks dicegah dan bahkan menyebabkan pingsan. Dalam kondisi pasif ini, seseorang bisa juga terhindar dari bahaya.

Jikalau benar bahwa emosi takut adalah perkara normal dan manusiawi maka apa masalah dengan Pak Meda'u? Kata Lewis, orang-orang yang disebut sebagai pemberani adalah orang-orang yang mampu belajar guna mengatasi perasaan takut. Dalam keadaan takut yang teratasi maka takut tidaklah menguasai diri sesorang dan lalu menghalang-halangi dia untuk berbuat apa yang harus dikerjakannya. Apa yang baik dan apa yang benar. Bagimana mengatasi rasa takut? Kata Lewis, kenalilah alasan-alasan anda menjadi takut dan dia memberi 4 kategori alasan untuk takut, yaitu
  1. Takut pada kejadian interpersonal. Misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan diserang orang lain;
  2. Takut karena permasalahan eksistensial. Misalnya takut pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit;
  3. Takut pada binatang. Misalnya takut pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptil, seperti ular;
  4. Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut melakukan perjalanan sendirian, dan lainnya.
Kendati begitu, Branislaw Malinowsky, seorang Psikolog, Sosiolog dan Teolog sekaligus (walaaaahhh, ramai amat keahlian orang ini) mengatakan bahwa penyebab hakiki dari seseorang menjadi takut adalah "ketidakpastian". Dalam keadaan sesulit apapun, selama ada kepastian, manusia tidak akan menjadi takut. Lalu apa itu kepastian? Kata Malinowsky adalah jawaban yang selalu tersedia untuk pertanyaan apa saja. Dengan perkatan lain, kepastian adalah ketika di kepala anda sama sekali tidak pernah ada kekosongan informasi apapun. Apakah hal ini bisa dan pernah terjadi? Jawabnya adalah TIDAK. Eisntein yang kesohor pandai itupun terpaksa merasa kuatir bahwa postulatnya tentang determinisme alam raya terpatahkan oleh teori ketidaktentuan oleh Bohr dan kawan-kawan. Saking kuatirnya, Eisntein merasa perlu membawa-bawa Tuhan dalam wacananya...si Tua tidak pernah bermain dadu...Oh ya harap dicatat juga teori dari Malinowsky yang mengatakan bahwa rasa takut inilah yang menyebabkan orang-orang beragama. Dengan beragama orang mencoba untuk mereduksi ketidak pastian. Entah seberapa benar teori tuan Malinowsky ini.

Jadi, sekali lagi, takut atau emosi takut adalah normal dan manusiawi karena ketidakpastian adalah normal dan juga manusiawi. Kembali ke kasus Pak Meda'u. Apa masalahnya? Ya, anda benar menebaknya, yaitu Pak Meda'u terlalu takut akan ini dan itu lalu membiaran perasaan takutnya mengalahkan semua pikiran jernihnya. Bukan hanya itu, perasaan takutnya ternyata menguasai dirinya bergitu rupa sehingga menghalangi nuraninya untuk mengkreasikan perbuatan-perbuatan baik, benar dan bertanggungjawab. Pak Meda'u ternyata diperhadapkan pada 2 pilihan, yaitu berbuat yang seharusnya dan menerima resikonya. Pak Meda'u tahu persis apa yang seharusnya dia perbuat tetapi tidak mau memiku resikonya. Anda dan saya tahu bahwa memasak makanan berarti harus mulai menyalakan kompor tetapi tidak berani menerima resiko terkena pancaran energi panas. Lalu, kita memilih untuk tidak memasak dan lapar dan sakit dan ..... KO. Anda dan saya tahu persis bahwa kerabat kita sedang menderita sakit dan perlu dibawa ke dokter tetapi kita tak mau menerima resikonya, yaitu kemungkinan uang kita berkurang karena ikut membantu dia pergi ke dokter dan berobat. Lalu, kerabat kita menderita dan mati. Lalu, kita hidup dalam penyesalan seumur hidup. Konyol bukan? Ya, begitulah tetapi cobalah diperiksa betul-betul, apakah benar anda dan saya lebih baik dari Pak Meda'u? Saya tidak taahu apa jawaban saudara tetapi kalau salah mau jujur: saya tidak kalah konyolnya kebanding Pak Meda'u.

Bagaimana solusinya? Saya bukan ahli psikologi dan oleh karena itu saya kuatir bahwa usulan saya tidak ada gunanya tetpai baiklah saya mencoba mengatasi rasa takut saya lalu memberanikan diri mengusulkan 2 perkara ini. Apa itu? Pertama, hadapilah ketakutan. Jangan berlari darinya. Ketika ketakutan itu datang, tataplah dia dengan tajam. Kenalilah dia sebaik-baiknya. Bagaimana simpelnya? jangan malu untuk mengaku takut karena itulah kecenderungan yang manusawi, yaitu berbohong untu menutupi rasa takut. Mengaku takut adalah memalukan dan oleh karena itu, jangan mengakui perasaan takut. Kita malu tertangkap basah sedang merasa takut. Malu mengakui rasa takut mungkin baik tetapi heeeeiii....ingatlah...hal itu hanya sejenak karena selanjutnya anda harus bersiap untuk menjadi pembohong seumur-umur sembari selalu hidup di dalam cengkeraman perasaan takut. Akibatnya? Anda tidak pernah berani mengambil resiko apapun. Dan lalu, anda hidup bagai katak dalam tempurung. Tempurung itu bernama "ketakutan". Apakah saya tampak jumawa dengan prinsip ini? tidak juga karena dahulu kala, ada seseorang yang dengan tidak malu-malu mengatakan bahwa ...Aku merasa takut dan gentar. Seperti mau mati rasanya....Orang ini takut menghadapi penderitaan-nya tetapi Ia tidak berlari. Dia menghadapi penderitaannya dengan amat berani kendati tinggi bayarannya. Besar resikonya, yaitu nyawa-NYA sendiri. Dan saya mau kasi tau anda, bagaimana nasib akhir orang ini: He is the Winner. Nilai-nilai yang dibawa-Nya, menguasai peradaban dunia. Dan semuanya berawal dari satu perkara kecil, yaitu berani mengakui perasaan takut dan lalu mengatasinya.

Hal kedua adalah ini: berani menghadapi ketakutan adalah satu perkara tetapi mengalahkan perasaan takut adalah perkara berikutnya. Ketika perasaan takut itu datang dan kita telah mengakui serta berusaha mengatasinya, kadang-kadang perasaan takut itu terlalu besar dan kita tak mampu menghilangkannya sama sekali. Ketika itu anda memerlukan orang lain untuk berbagi dan saling memberikan penguatan. Inilah gunanya persahabatan. Friend in need is friend indeed. Beres? Bisa ya dan bisa pula tidak. Tokoh saya, ketika menghadadi ketakutan, merasa perlu membawa 2-3 orang sahabatnya untuk duduk berjaga-jaga bersama dengan-NYA tetapi amboiiii...sahabat-sahabatnya tertidur dan Dia kembali sendirian dalam ketakutan. Apa yang dilakukannya kemudian adalah teladan bagi kita, yaitu bawalah persoalan kita kepada sang Khalik. Ya, anda benar. Berdoa. Berdoalah dengan cara apapun yang anda yakini yang pada hakekatnya, anda sedang "mengadukan " masalah ketakutan anda kepada sang Khalik. Mujarab? So pasti, Ya. Dan sesudah itu...walaaaaahhhh....enak sekali rasanya karena .... bukankah perkara ketidakpastian yang membuat kita menjadi takut telah kita adukan kepada sang Maha Pasti? Ya, Sang Maha Pasti itu akan mengangkat beban ketidakpastian lalu kita menjadi tidak dikuasai takut lagi. Pergilah takut dan lakukanlah kebaikan dan kasih sayang.

Nah, Supaya tambah enak, silakan dengarkan tembang dahsyat dari salah satu grup band kesukaan saya dengan corak musik art rock yang amat kesohor, yaitu YES: Lift Me Up.


Tabe Tuan Tabe Puan

108 komentar:

mikerk mengatakan...

Deal All,

Selamat membaca dan mendapatkan kemanfaatan. GBU

mikerk mengatakan...

Yes Lift me up Lyrics:
(Rabin)

Look around - Got no place to stay.
God I hate this town, depending on the day.
You look me up, you look me down - Alright, OK.
While I got no life, I got no hope;
I'm falling in love.
Help me through the fight;
Help me win tonight - I'm calling.
What to do I find it hard to know;
[ Find more Lyrics on www.mp3lyrics.org/UTwl ]
The road I walk is not the one I chose
Lift me up and turn me over;
Lead me on into the dawn.
Take me to the highest mountain;
Tie me up, love in a storm.
Have you decided on my fortune?
Facing the future in your eyes,
With your imperial behaviour
We fight amidst the battle cries.
Open doors - They may be closed to me;
The fire's still burning in my heart...
What to do I find it hard to know;
I want to turn my life around...

mikerk mengatakan...

Dear All,

Seorang sahabat telah mengirimkan sebuah e-mail kepada saya yang isinya mengomentari posing saya yang beru lewat. Saya berjanji kepada beliau untuk tidak memposting komentarnya. Tetapi saya telah meminta izin kepadanya untuk memuat sebuah syair lagu yang ikut dikirimkan kepada saya. Lirik lagu ini telah mengisnpirasi tulisan dalam posting kali ini.

Terima kasih sahabat. GBU.

mikerk mengatakan...

Dan inilah syair kirima sahabat saya, sudah barang tentu sahabat anda sekalian juga, tersebut:

Kekuatanku, hanya KAU Tuhan
Harapanku, hanya KAU Tuhan
Saat badai datang menggoncang
Tak goyahku bersamaMU Tuhan

Tak mampuku, tanpaMU Tuhan
Sungguh tak kuatku, tanpaMU Tuhan
Pegang erat tanganku Tuhan
Jangan pernah kau lepaskan

Reff :

Hanya ENGKAU, membuatku dapat bertahan
Hanya ENGKAU, yang selalu kuandalkan

Saat aku ada dibatas kekuatanku
Kekuatan janjiMu, memulihkan hidupku…..
Kekuatan FirmanMu, memulihkan hidupku…..

Anonim mengatakan...

Lagi-lagi, posting yang renyah, ringan tetapi berbobot amat berat. Khas Bigmike. Saya sedang menyiapkan diri ke kantor. Nanti saya beri komen. Thanx BM. Love u & ur posting (Elizahayu)

Anonim mengatakan...

Oh ya, lift me up nya Yes, emang top abis di tahun 1991. Saya sempetin nonton waktu konser di Florida tahun 1992. Jon Anderson dahsyat. Trevor Rabin luar biasa. Seneng banget dech....lav ya (Elizahayu)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Saya baru membacanya selintas tetapi itu tidak menghalangi saya untuk mengangkat 2 jempol untuk tulisan ini.

Banyak dosa yang terjadi justru karena kita takut. Banyak ketakutan terjadi justru karen kita berdosa. Saya akan memberi komentar yang lebih lengkap nanti pak. Baru selesai apel 17-an . Maklum PNS ha ha ha ha. Shalom Pak (Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@ Mbak Eliz,

Selamat pagi. Komentar mbak biasanya sangat bagus. Saya tunggu ya...(Yes)

Anonim mengatakan...

@ Pak Yes,

Selamat pagi juga. PNS yang baik ya??? Thanx atas apresiasinya. Komen pak Yes juga terkadang menggelitik. Saya tunggu juga ya....Selamat bekerja GBU (Eliz)

Anonim mengatakan...

oh iya, maaf, Selamat bekerja juga. GBU mbak (Yes)

poempuisi mengatakan...

Mungkin sudah menjadi kodratnya bahwa semua makhluk hidup punya rasa takut. Yg tidak takut itu bohong! dalam hati kecilnya pasti ada rasa takut meskipun sedikit.

Takut adalah salah satu sifat survival instink manusia untuk hidup. Dengan adanya rasa takut, kita jadi berusaha untuk mengukur kemampuan diri dan membuat strategi untuk menghadapi yang bikin kita takut itu. Tanpa ada rasa takut, kita bisa ngawur dan ngaco dalam mengambil keputusan.

Tapi ada pula yang dorongan utamanya untuk survive dari rasa takut adalah kabur… ngacir…

poempuisi mengatakan...

Manusia adalah mahluk kompleks. Benernya tiap individu dianugerahi talenta masing-masing. Ada sifat-sifat yang kata masyarakat/keluarga/lingkungan adalah positif dan negatif. Padahal itu adalah esensi “who we are”. Kalo kita bisa terima diri apa adanya, akan sangat mudah untuk mulai membangun diri menjadi hal yang “positif” itu. Rasa takut bukan sesuatu yang harus dihindari dan gak boleh terjadi. Rasa takut malah membuat kita jadi mawas diri dan cautious… So choose what you think…

poempuisi mengatakan...

AKU TAKUT MENCIPTA PUISI

Aku takut mencipta puisi. Aku takut pada murka tuhan.

Dalam setiap puisi yang tercipta, tumbuh berjuta benalu penuh duri kepalsuan. Merambat dan membebat tubuhnya. Dari tangkainya berbuah cacian kepada manusia, bumi, langit, dan tuhan. Ketidakpuasan terhadap pemerintah, peraturan, kebijakan, sosial, terhadap tanah, hujan, angin, air, api

Dalam puisiku tak ada mutiara terpatri, tak ada pencerahan bagiku, dan bagi manusia. tak ada kata indah dan pesan menawan

Dalam puisiku lahir kebusukkan, perlawanan, demonstrasi, subversive, protes, teriak, tangis, kaum miskin, kumuh, penindasan, penyingkiran, penghianatan, kejahatan, gelap, mimpi

Kemana burung kecil terbang, tak pernah hinggap dalam puisiku. Kemana bintang berkerlip, tak pernah menerang puisiku. Kemana angin berdesir tak pernah menjenguk puisiku

poempuisi mengatakan...

Kisah BM tentang takutnya lucu. Lucu banget ha ha ha ha....trus lagu lift me up asik banget...selera musik BM top abiez dach....

Unknown mengatakan...

Halo Pace Mikerk,

Artikel ini bagus sekali. Saya mau menanggapi serius. Tema konetar saya sangat spesifik, yaitu takut akan Tuhan dalam perspektif Kristen.

"Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat" (Pkh 12:13-14)

Sebagian orang bereaksi negatif terhadap kata takut akan Tuhan. Tuhan menurut mereka adalah Tuhan yang penuh kasih, baik dan lembut- dan itu memang benar. Mereka menganggap sebagai pengikut Yesus, dosa yang mengikat mereka telah dipatahkan- dan itu juga benar. Dengan demikian, apakah nasihat Salomo hanya berlaku buat orang-orang yang tidak percaya di masa Perjanjian Lama? Tentu saja tidak, karena Salomo berbicara pada semua orang untuk takut akan Tuhan. Lebih dari itu, nasihat takut akan Tuhan juga berulang kali disebutkan di Perjanjian Baru.

Unknown mengatakan...

Ada banyak diantara kita yang takut akan banyak hal seperti takut akan ketinggian, takut akan keramaian, takut berada di dalam lift, atau juga takut akan serangga. Sebagian bahkan membutuhkan terapi untuk mengatasinya. Takut akan Tuhan bukanlah seperti itu. Pengertian takut akan Tuhan menjadi jelas jika kita mengerti siapa dan seperti apa Tuhan itu.

Secara Alkitabiah, takut akan Tuhan berbicara tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah wujud ketakutan yang sehat. Artinya kita menghormati Dia, patuh dalam penghakimanNya atas dosa-dosa kita, berpegang pada Dia, mengenali Dia sebagai Tuhan yang absolut dan memuliakanNya. Takut akan Tuhan akan membawa kita lebih dekat pada Tuhan- bukan menjauh dariNya.

Unknown mengatakan...

Salomo berkata, takut akan Tuhan dan patuh padaNya adalah kewajiban setiap orang. Ams 1:7 dan Ams 9:10 mengajarkan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan awal dari hikmat. Saat kita takut akan Tuhan, berserah dan memuliakanNya, kita sebenarnya menunjukkan bahwa kita mengenal Dia. Antara yang diciptakan dengan Sang Pencipta. Takut akan Tuhan menunjukkan bahwa kita menanggapi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan kita berkeinginan untuk terus menyenangkanNya dengan segala perbuatan dan perkataan. Bahwa kita mendasarkan semuanya pada Tuhan, setiap waktu, setiap saat. Sehingga dengan demikian kita berkenan di hadapanNya dalam menghadapi tahta pengadilan Kristus.

Unknown mengatakan...

Begitu banyak orang yang tidak mengerti pentingnya hidup dengan rasa takut akan Tuhan yang wajar. Ada orang-orang yang terlihat religius, setidaknya mereka ke gereja setiap minggu. Ada pula yang mengaku percaya akan Tuhan tetapi sehari-harinya memberikan Tuhan waktu yang terlalu sedikit. Walaupun mereka mengaku percaya, tetapi mereka hidup selayaknya orang-orang yang tidak percaya. Itu sebabnya Alkitab penuh dengan peringatan untuk takut akan Tuhan.

Seringkali kita lupa akan Tuhan, mudah bagi kita untuk terfokus pada pemikiran kita sendiri dalam kehidupan dan menjadi lupa akan tujuan utama Tuhan memberikan kita kehidupan. Dia menginginkan kesetiaan kita, kasih kita, kebersekutuan kita dan puji-pujian kita. Sesungguhnya, tujuan kita yang terutama adalah untuk mempererat hubungan kita dengan Tuhan. Dengan rasa takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintahNya, kita akan berani dan siap menghadapi hari penghakiman untuk kemudian masuk dalam kehidupan kekal bersamaNya di surga.

Unknown mengatakan...

Ah begitu sudah Pace mikerk, Tulisan di blog ini memberi banyak inspirasi bagi kami. Kaonak. Salam dari Papua. Syalom

Anonim mengatakan...

@ Woooiii Bigmike,

Good posting. Verry good posting.

Sebenarnya mempunyai perasaan takut itu wajar kok, manusiawi lah. Yg penting jangan sampai diperbudak oleh rasa takut itu, apalagi takut akan masalah keduniawian.

Yg boleh dan harus ditakuti hanyalah Allah 'Azza wa Jalla, tidak ada yg lain. Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan keridhaan-Nya dan dijauhkan dari siksa kubur dan adzab Neraka. Semua ada prosesnya kok... (Kaya saya berani saja... Padahal masih takut juga...ihhhhh ...atuuuttttt wkwkwkwkkwkw....) (Proxy73)

Anonim mengatakan...

Emang lagunya Yes Lift me Up asik abizs koq...ini grup art rock yang hebat setara Genesis, Pink Floyd dan sebagainya....thanx dech (Proxy73)

Anonim mengatakan...

wooooiiiii pace Ruben,

Selamat Persipura juara ya....skalian ajah ngerebut Copa Indonesia....top dech (Proxy73)

Unknown mengatakan...

Masalah? Knapa takut??
Kalo lo takut menghadapi suatu masalah, itu tandanya inilah pertama kalinya lo menghadapi suatu masalah. Yang namanya hidup itu gak mungkin bisa lepas dari yang namanya masalah, sekecil apa pun itu. Yang musti lo pikirin bukanlah masalah itu sendiri tapi cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gda gunanya lo mikirin msalah, gak bkal selesai, tapi kalo lo mikirin cra nyeleseinnya, mungkin lo bisa nemuin jalannya. Berpikir jernih, positif thingking, dan berserah dri pada Tuhan adl cara yg paling baik. Coba deh untuk bersikap lebih dewasa dan arif dalam menyingkapi suatu keadaan apa pun itu bentuknya, dg bgitu gak ada yg perlu lo takutin lg kecuali Tuhan.
Yang namanya takut itu manusiawi, tapi kita sbg manusia, makhluk yg paling sempurna tentunya slalu punya akal kan..untuk nyelesein masalah, seberat apa pun itu. Jadi, gak perlu takut. Justru krn rasa takut itulah kadang masalah yg gak diharapin justru muncul

Unknown mengatakan...

@ BM,

Salut lagunya. Greeeeng banget. Thanx ya

Anonim mengatakan...

Lagi2 posting yang mencerahkan. DIbaca berkali-kali juga tidak membosankan. BM memang hebat. Tetapi dari ceritera takutnya BM, saya melihat sisi lain, yaitu BM berbakat sebagai politisi yang pandai menyembunyikan fakta sebenarnya...ha ha ha (13)

Anonim mengatakan...

Hampir setiap orang pernah mengalami rasa takut, entah itu ketika ujian, wawancara kerja, ke dokter gigi dll.

Oleh karena itu, saya setuju dengan BM bahwa memiliki rasa takut adalah hal yang alami dan manusiawi. Tapi ada juga orang yang punya rasa takut begitu mendalam, dengan alasan yang tidak rasional sampe2 hidupnya atau ketenangan hidupnya terganggu, padahal umumnya orang merasa biasa saja dan menganggap kadar ketakutannya itu berlebihan.

Itulah yang disebut phobia yaitu takut terhadap objek atau situasi tertentu. Fobia yang paling umum adalah pada saat berpidato sedangkan fobia yang paling jarang ditemui adalah makan dan minum di depan orang lain (13)

Anonim mengatakan...

Berikut ini, saya berikan daftar beberapa jenis fobia yang aenh-aneh:

keraunophobia = takut pada petir

gamaphobia = takut pada pernikahan

koniphobia = takut pada debu

gynephobia = takut pada wanita

leukophobia = takut pada warna putih

alliumphobia = takut pada bawang putih

latrophobia = takut pad dokter

misophobia = takut pada kotoran

pediculophobia = takut pada kutu

peladophobia = takut pada orang botak

pentheraphobia = takut pada mertua perempuan

klaustrophobia = takut pada ruangan tertutup

ailurophpbia = takut pada kucing

achluophobia = takut pada tempat gelap

akrophobia = takut pada tempat tinggi

bathnophobia = takut pada kedalaman

anophobia = takut pada segalanya
(13)

Anonim mengatakan...

Topik ini sudah banyak dibahas di berbagai blog dan milis tetapi membaca tulisan BM selalu terasa baru.Di tangan BM posting ini terasa lucu, getir sekaligus mencerahkan. OK. Saya suka (Ryan)

Anonim mengatakan...

Menurut saya, rasa takut yang muncul adalah karena ilusi dari pikiran yang memang timbul karena kita berusaha untuk mententramkan pikiran ketika melihat atau menghadapi situasi ketidak pastian.

Karena takut adalah ilusi pikiran maka sebenarnya untuk meniadakannya cukup dengan tidak memikirkan apa-apa tentang sesuatu yang asing dan mencemaskan. Dia akan berhenti sendiri. Intisari pelajara yoga atau semedi seing mengajarkan begitu. Jadi, kosongkan pikiran. Masalahnya adalah bisakah kita mengosongkan pikiran? (Ryan)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike and all,

Sori, sibuknya rada-rada lebih sehingga baru ni hari bisa kasi komen yang lebih "berisi" (tentu ga sama bobotnya ma BM he he he he).

Maaf atas keterlambatan dan semoga ada manftaanya.

Unknown mengatakan...

Setiap manusia yang terlahir sehat jasmani dan rohaninya pasti mempunyai rasa takut. Perasaan ini hanyalah merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk perasaan manusia yang merupakan respon tubuh terhadap lingkungan disekitar tempatnya berada.

Pada dasarnya rasa takut ini dapat dibagi kepada 2 bagian, rasa takut yang wajar, dimana perasaan ini timbul sebagai reaksi ketika otak menterjemahkan keadaan lingkungan disekitar tubuh sebagai sesuatu yang mengancam dan membahayakan. Berdasarkan informasi dari otak, tubuh mulai meresponnya dalam berbagai bentuk, seperti jantung yang berdetak cepat, frekuensi bernafas menjadi lebih kerap, keringat dingin, dan lain sebagainya termasuk sekresi beberapa enzim didalam tubuh yang bertujuan untuk menenangkan atau menstabilkan kondisi tubuh untuk menjadi normal kembali.

Unknown mengatakan...

Yang kedua adalah rasa takut yang tidak wajar. dikatakan tidak wajar karena hal yang menyebabkan timbulnya rasa takut ini tidak sama pada semua orang, berbeda dengan rasa takut wajar yang efeknya cenderung lebih general. Sebagai contoh, siapa yang tidak takut tertabrak mobil? semua orang merasakan hal yang sama apabila mencoba menyebrang jalan pada keadaan jalan yang sesak dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Ini merupakan salah satu contoh dari rasa takut yang wajar. Intinya, semua orang akan merasakan hal yang sama dalam situasi yang sama. Kembali kepada rasa ketakutan yang tidak wajar ini, para ahli psikologi menyebut fenomena ini sebagai Phobia.

Unknown mengatakan...

Phobia merupakan suatu fenomena dimana seseorang merasa takut terhadap sesuatu sementara orang lain justru merasa biasa saja. Sebagai contohnya seperti takut gelap, takut ketinggian, takut tempat sempit, takut naik pesawat, dan lain sebagainya.

Beberapa Phobia disebabkan karena ada trauma masa lalu dari penderitanya, namun kebanyakan phobia adalah disebabkan masalah psikis (kejiwaan) penderitanya. Dengan kata lain, jika si penderita diminta untuk memberi alasan mengapa dia takut terhadap sesuatu, maka dia tidak akan pernah dapat memberikan jawaban yang benar-benar dapat diterima oleh logika.

Unknown mengatakan...

Bentuk ketakutan terbesar manusia adalah ketakutan terhadap perbedaan.

Manusia adalah mahluk yang diperkaya dengan akal dan fikiran. Kedua hal ini menjadi motor yang menggerakkan manusia dalam kehidupan kesehariaannya sekaligus menjadi senjata manusia dalam menentukan tujuan hidupnya. Kedua hal ini juga yang menentukan dan menetapkan pola pikir dan standar penilaian pada setiap pribadi manusia. Intinya, setiap manusia akan menterjemahkan satu perihal yang sama dengan cara serta jawaban yang berbeda. Yang satu akan mengatakan sesuatu hal sebagai sebuah kebaikan, sementara yang lain akan mendefinisikannya sebagai sesuatu yang tidak baik.

Unknown mengatakan...

Komplikasi ini "diperparah" dengan kecenderungan manusia untuk bersosialisasi, yang bisa juga diterjemahkan sebagai membentuk komunitas. Komunitas ini biasanya didasari kesamaan pemikiran, yaitu kesamaan dalam mendeskripsikan sesuatu, kesamaan pemikiran, atau kesamaan tujuan. Komunitas itu sendiri sebetulnya bukanlah merupakan suatu hal yang salah (ini merupakan kesepakatan umum), akan tetapi, seperti yang sudah dijelaskan bahwa setiap manusia itu berbeda.

Maka, apabila suatu komunitas hanya didasari oleh satu bentuk dasar ikatan saja, selain potensi untuk pecah menjadi semakin rentan, orang-orang yang terlibat didalamnya pun akan menjadi tertekan. Mengapa tertekan? karena mereka takut menjadi berbeda dengan orang lain disekitarnya. Ketakutan ini kemudian akan membungkamnya dari menyuarakan pendapatnya. Ketakutan ini pula akan memaksanya untuk merubah total hidupnya untuk dapat menyamai pola kehidupan disekitarnya, sekali pun dia sadar dan mengetahui bahwa perubahan itu bertentangan dengan norma dan prinsip hidup yang dianutnya selama ini. Perubahan tidak selalu membawa pada kebaikan.

Unknown mengatakan...

Maka, jika ketakutan ingin dihilangkan, setiap orang memang sebaiknya diperbiasakan untuk hidup di dalam perbedaan. Dengan meminjam usulan BM agar setiap ketakutan hendaknya dihadapi dan dikenali, saya berpikri bahwa untuk Indonesia yang beragam, hanya ada 1 jalan keluar jika kita takut akan perpecahan bangsa, yaitu kembalilah kepada Garuda Pancasila di mana di sana tertulis dengan jelas dalam pita gengamannya : bhineka tunggal ika.

Semoga sahabat blogger dapat sepakart tentang hal ini.

Unknown mengatakan...

@ Doktor mikerk,

Syalom. Wah agak lama tidak mengunjungi blog karena kesibukan pelayanan. Kmai tim dari GKI Rawamanung terlibat pelayanan di Kalimantan. Perjalan yang berat karena kadang-kadang harus menggunakan perahu, pindah ke pesawat kecil, menggunakan motor trail, menggunakan kedua belah kaki. Capek, terutama bagi saya yang sudah berkepala 5...wahahahah...tetapi merupakan pengalaman luar biasa yang dianugerahkan oleh Tuhan.

DI sana banyak saudara-saudara seiman yang hidup amat memprihatinkan dalam kacamata kami tetapi dalam pergaulan kami sehari-hari yang tertangkap adalah perasaan sejahtera. Ketika kami menanyakan apakah tidka takut jika ada ancaman sakit penyakit dan kelaparan. Mereka hanya terseny [penuh arti. Kata mereka, Tuhan sudah menyediakan bagi mereka alam yang menjamin makanan mijuman mereka serta obat-obatan bagi mereka. Maka apa arti takut bagi mereka? Ternyata mereka hanya takut jika hidup tidak bersiha dan Tuhan akan marah melalui teguran-teguran yang disampaikan oleh alam.

Kami tercengang dengan jawaban mereka dna malu. Orang-orang sederhana ini ternyata lebih kaya dari kami. Di Jakarta kami hidup dalam rumah sempit ber-ac dengan 1 dua buah mobil mengira bahwa kami sudah kaya. Ternyata saudara-saudara kami itu jauh lebih kaya. Rumah mereka, kebun mereka, apotik mereka adalah hutan mereka. Yang membangun rumah bagi mereka, yang memelihara kebun mereka, yang mengobati mereka adalah TUHAN itu sendiri. Luar biasa.

Jadi, sehubungan dengan topik posting, berdasarkan pengalaman saya di nun jauh sana, TAKUT ada jika hidup tidak bersyukur. Luar biasa.

Unknown mengatakan...

Sehubungan dengan perasaaan takut, dalam perpektif Kristiani, tidak bisa tidak kita harus memeriksa apa kata Alkitab. Ternyata di dalam Alkitab, semua perihal hidup harus dimulai dari hal TAKUT AKAN TUHAN. Ada 4 macam jenis TAKUT AKAN TUHAN.

1. Ketakutan yang kudus

Dalam hal ini, makna "takut" adalah "Kepatuhan pada TUHAN" :

Contoh,


Mazmur 111:10

a. LAI Terjemahan Baru (TB), Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.

b. King James Version (KJV), The fear of the LORD is the beginning of wisdom: a good understanding have all they that do his commandments: his praise endureth for ever.

c. Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
רֵאשִׁית חָכְמָה יִרְאַת יְהוָה שֵׂכֶל טֹוב לְכָל־עֹשֵׂיהֶם תְּהִלָּתֹו עֹמֶדֶת לָעַד׃
Translit, RESYIT KHAKHMAH YIR'AT YEHOVAH SEKHEL TOV LEKHOL-'OSEIHEM TEHILATO 'OMEDET LA'AD

Amsal 1:7

a. LAI TB, Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

b. KJV, The fear of the LORD is the beginning of knowledge: but fools despise wisdom and instruction.

c. Hebrew,
יִרְאַת יְהוָה רֵאשִׁית דָּעַת חָכְמָה וּמוּסָר אֱוִילִים בָּזוּ׃ ף
Translit, YIRAT YEHOVAH RESYIT DA'AT KHAKHMAH 'UMUSAR 'EVILIM BAZU

Dalam hal ini takut akan Tuhan bermakna sebagai dampak dari pengenalan orang percaya akan Allah yang hidup. Menurut Luther, orang biasa tidak akan mempunyai ketakutan yang didorong oleh penghormatan terhadap Allah.

Pada pihak lain, ketakutan yang kudus (ketaatan kepada Allah) adalah pemberian Allah, yang memampukan orang takut sekaligus menghormati kekuasaan Allah, mentaati perintah-perintah Allah, membenci sambil menjauhkan diri dari semua bentuk kejahatan (Yeremia 32:40; bandingkan Kejadian 22:12; Ibrani 5:7).

Unknown mengatakan...

2. Takut diperbudak

Ketakutan ini adalah dampak dari perbuatan dosa.

Kejadian 3:10

a. LAI TB, Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

b. KJV, And he said, I heard thy voice in the garden, and I was afraid, because I was naked; and I hid myself.

c. Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֶת־קֹלְךָ שָׁמַעְתִּי בַּגָּן וָאִירָא כִּי־עֵירֹם אָנֹכִי וָאֵחָבֵא׃
Translit, VAYOMER 'ET-QOLKHA SYAMATI BAGAN VA'IRAH KI-EIROM ANOKHI VA'EKHAVE

Amsal 28:1

Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

Ulangan 28:28

TUHAN akan menghajar engkau dengan kegilaan, kebutaan dan kehilangan akal,

Unknown mengatakan...

3. Takut kepada manusia

1 Yohanes 4:18

a. LAI TB, Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

b. KJV, There is no fear in love; but perfect love casteth out fear: because fear hath torment. He that feareth is not made perfect in love.

c. Hebrew, φοβος ουκ εστιν εν τη αγαπη αλλ η τελεια αγαπη εξω βαλλει τον φοβον οτι ο φοβος κολασιν εχει ο δε φοβουμενος ου τετελειωται εν τη αγαπη

Translit, phobos ouk estin en tê agapê all hê teleia agapê exô ballei ton phobon hoti ho phobos kolasin ekhei ho de phoboumenos ou teteleiôtai en tê agapê

Ketakutan jenis ini bisa berarti :

- Rasa kagum dan hormat terhadap seseorang, seperti kepada kepala atau penguasa-penguasa (1 Petrus 2:18; Roma 13:7)
- Ketakutan terhadap seseorang dan terhadap tindakan yang akan dilakukan orang itu (Bilangan 14:9, Yesaya 8:12; Amsal 29:25)
- Dalam arti khusus Kristiani, keprihatinan dan kepedulian akan seseorang agar terhindar dari kehancuran oleh dosa (1 Korintus 2:3; 2 Korintus 11:3; Kolose 2:1).

Unknown mengatakan...

4. Yang disegani

Kejadian 31:42,53

a. LAI TB, Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani (PAKHAD) oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam."

b. KJV, Except the God of my father, the God of Abraham, and the fear of Isaac, had been with me, surely thou hadst sent me away now empty. God hath seen mine affliction and the labour of my hands, and rebuked thee yesternight.

c. Hebrew,
לוּלֵי אֱלֹהֵי אָבִי אֱלֹהֵי אַבְרָהָם וּפַחַד יִצְחָק הָיָה לִי כִּי עַתָּה רֵיקָם שִׁלַּחְתָּנִי אֶת־עָנְיִי וְאֶת־יְגִיעַ* כַּפַּי רָאָה אֱלֹהִים וַיֹּוכַח אָמֶשׁ׃
Translit, LULEY 'ELOHEY 'AVI 'ELOHEY 'AVRAHAM 'UFAKHAD YITSKHAQ HAYAH LI KI ATAH REIQAM SYILAKHTANI 'ET-ANYI KAPAI RA'AH 'ELOHIM VAYOKHAKH AMESY

Unknown mengatakan...

jadi, dalam pengertian "yang disegani" (Ibrani פחד - PAKHAD), Allah adalah sesuatu yang menimbulkan keadaan dahsyat dan yang mengetarkan hati orang-orang fasik.

Dalam pengertian manusia, saya setuju rekan Penatua Mikerk, bahwa ketakutan adalah keadaan yang dihadapi ketika ketidak pastian melanda. Hal ini berbeda dengan takut akan Allah, yaitu ketakutan akan hal yang pasti.

Unknown mengatakan...

Namun demikian, dalam menghadapi ketakutan-ketakutan itu diperluakan 2 sikap yang pasti, lagi-lagi saya harus sepakat dengan rekan Penatua Mikerk, yaitu:

1. Kenali rasa takut.

Ketakutan terhadap manusia memang harus dikenali dan jangan bersikap seperti burung unta. Hanya dengan mengenalinya baik-baik maka anda akan menilai potensi diri anda yang luar biasa yang diberikan Tuhan guna menghadapi ketakutan itu. Takut akan Tuhan harus dihadapi dengan cara yang sama, yaitu kenali baik-baik Allah tetapi bedanya, rasa takut itu tidak akan hilang. Tetapi jangan salah, justru ketakutan yang tetap ada itulah yang merupakan aal berkat. Hanya dengan takut akan Allah, anda akan mampu memancarkan kasih, sesuatu yng disukai dan dihargai oleh Allah terutama karena DIA sendiri adalah KASIH.

2. Pasrahkan dirimu kepada Allah.

Jika anda takut secara manusiawi maka ajaklah Allah berada di pihakmu dan lihatlah bagaiamana Allah akan bekerja dan mengalahkan semua sumber ketakutan. Jika anda takut akan Allah dan memasrahkan diri dan hidup sepenuhnya kepada DIA maka DIA akan memimpin hidupmua secara langsung dan pribadi dan lihatlah, semua sumber ketakutan akan enggan menghampiri dirimu.

GBU. Syalom

Anonim mengatakan...

@ Pak Yohanes,

Komentar bapak sangat berbobot. Hebat Pak. GBU (Sonny)

Anonim mengatakan...

Kemarin kita warga Undana hadir dalam acara pemaparan visi-misi calon rektor. Saya lihat Pak Mike duduk diam dan tekun mengikuti pemaparan. Ketika saat tanya jawab, banyak orang mengacungkan tangan untuk bertanya. Saya kecewa karena pak Mike tetap diam dan tidak bertanya.

Pada saat break, saya mendekat pak Mike dan bertanya. 4 tahun lalu, pak Mike membikin heboh menjelang pemilihan rektor dengan tulisannya berjudul, "rektor dan gulma" banyak yang senang dan banyak yang tesinggung. Saya tanya: kenapa ko tidak batanya. Pak Mike bilang: sekarang saatnya untuk pengampunan. Waaaahhhh, pak MIke konsisten dengan postingnya, Maka 2 jempol untuk pak Mike. Syalom (Sonny)

Anonim mengatakan...

Selera musik Bigmike memang ajaib. Jarang mendengar ada grup bernama Yes tetapi BM tahu dan harus diakui lagunya enak. Lagi pula cocok dengan tema posting. Lagu "lift me up" memang Mantap (PaceNoge)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Mau tahu obat dari rasa takut yang aling ampuh? Bacalah berikut ini,

..Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yoh. 4:18)...

Betul tidak Pace Mike? Syalom. GBU

Anonim mengatakan...

Sori, (PaceNoge)

sastavyana blog's mengatakan...

Suatu malam, ketika sedang berjalan sepanjang pantai California, seorang pria menemukan lampu tua yang diletakkan di atas batu. Ketika ia mengambil dan menggosoknya, seorang Jin mendadak muncul.

“Baik, cukup sudah!” bentak Jin itu. “Ini keempat kalinya dalam bulan ini orang menggangguku! Aku begitu marah sampai aku hanya akan memberimu satu permintaan bukannya tiga! Jadi ayolah, ayo! Katakan apa yang kau inginkan, dan jangan membuang waktuku seharian!”

sastavyana blog's mengatakan...

Orang itu berpikir cepat, kemudian berkata, “Yah, aku selalu bermimpi pergi ke Hawaii, tetapi aku takut terbang dan aku cenderung mabuk laut di atas kapal. Bagaimana kalau kau buatkan aku jembatan ke Hawaii? Dengan begitu, aku bisa naik mobil ke sana.”

Jin itu tertawa. “Jembatan ke Hawaii?! Kau pasti bercanda? Bagaimana aku bisa mendapat penyangga yang sampai ke dasar samudera? Itu membutuhkan terlalu banyak baja, dan sangat terlalu banyak beton! Itu sama sekali tidak bisa dilakukan! Pikirkan permintaan lain!”

Kecewa, pria itu berusaha keras untuk memikirkan permintaan lain.

sastavyana blog's mengatakan...

Akhirnya ia berkata, “Baiklah, aku punya keinginan lain. Semua wanita dalam hidupku berkata aku tidak peka. Aku berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka, tetapi tidak ada yang berhasil. Aku tidak tahu di mana kesalahanku.”

“Satu permintaanku adalah untuk mengerti wanita… tahu bagaimana sebenarnya perasaan mereka ketika mereka membisu padaku… tahu mengapa mereka menangis…tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya mereka inginkan…aku ingin tahu apa yang membuat mereka benar bahagia.”

Sunyi sejenak, kemudian Jin itu berkata, “Kau mau jembatan ke Hawaii itu berjalur dua atau empat?”

sastavyana blog's mengatakan...

Kesimpulannya: Jangankan manusia, bangsa jin aja punya rasa takut. Dan hebatnya, mereka takut akan suatu hal yang tidak mereka ketahui, yaitu misteri seorang wanita.

So, ketjutan adalah barang biasa. Hadapi dan ejoy ajah...

sastavyana blog's mengatakan...

@ Dear Bigmike,

Lama ga komen tapi ga berarti ga ke blog. Gw liat para komentator udah semakin dewasa. Blog udah berjalan mengarah ke track yang bagus, yaiu tempat persahabatan, kebaikan dan kasih sayang.

Lagu dari YES dan vokalisnya dahsyat banget. GW suka. Lav ya

Anonim mengatakan...

Iya deh mbak Vina, wanita ternyata sumber ketakutan. Apa perlu wanita ga usah dipikirkan? ha ha ha (Nana)

Anonim mengatakan...

Iya nih, lagunya YES keren abis. Kayaknya di masa itu tandingan YES adalah Genesis deh. Bener ga? diulas dong BM....(Nana)

Anonim mengatakan...

Dear all…..
Pasti semua sahabat pernah merasa takut. Itu manusiawi,karena kita manusia,yang masih hidup dan berada didunia. Setahu saya manusia mau atau tidak telah menerima warisan “rasa takut” sejak Adam dan Hawa melanggar titah Tuhan dan jatuh dalam dosa. Sejak itu sifat-sifat dosa termasuk didalamnya “rasa takut” diwariskan dari generasi ke generasi. Dari Presiden sampai rakyat jelata-dari yang berpendidikan tinggi-sampai yang buta huruf-dari konglomerat sampai gelandangan-dari yang berjenis kelamin laki-laki-perempuan, tua-muda, semua mengalami apa yang disebut rasa takut dalam kadar dan bentuknya sendiri-sendiri. Karena hal inilah maka kadang-kadang tanpa kita sadari kita menganggap wajar tentang ketakutan. Tapi tidak seharusnya dan bukan suatu pilihan yang benar untuk manusia selalu hidup didalam ketakutan. Bayangkan saja bila Yoseph Stalin-PM Rusia pada rezim komunis yang dikenal sangat ganas-dengan kekuasaannya yang sangat besar pada saat itu seharusnya tak memiliki rasa takut. Namun kenyataannya dari apa yang tertulis tentang Stalin-ia takut pergi tidur, karena takut dibunuh. Ia memiliki tujuh kamar tidur berbeda untuk mengecoh orang yang dia pikir akan datang membunuhnya dan berpergian dengan lima buah limousine dengan gordyn tertutup supaya tidak diketahui mobil mana yang dipakainya. Kekuasaan tidak menjamin Yoseph Staling bebas dari rasa takut.
Satu catatan lagi mengenai milliarder Howard Hughes yang kisah hidupnya difilmkan dengan title Aviator. Meski menjadi konglomerat, ia memiliki kecurgiaan yang berlebihan terhadap orang lain bahkan sampai mengalami paranoid soal kuman sehingga ia meninggal seperti pertapa kurus kering dengan jenggot sampai di perut.
Tak jauh beda, John “The Beatles” Lennon memiliki kehidupan yang menyedihkan meski ia seorang artis yang sangat populer di jamannya. Bahkan penulis biografinya mengisahkan bahwa Lennon takut jika lampu padam dan takut menyentuh apapun karena kotor.
Ketakutan kita dapat berasal dari :
1. Ketakutan yang diwarisi seseorang ( mis. Kecendrungan untuk cemas, hysteria, keseganan, kutuk dll. )
2. Ketakutan akibat disiksa sewaktu kecil ( diabaikan, dikritik, trauma, dipukuli, dilecehkan, dll. )
3. Ketakutan akibat konflik-konflik emosional yang tak terpecahkan ( mendirikan’tembok-tembok’-berkhayal, tidak mampu bermasyarakat )
4. Ketakutan akibat tidak mempercayai Tuhan ( berasal dari kekerasan hati )
5. Ketakutan yang berasal dari suatu problem fisik ( hipoglisemia-tidak adanya sat asam yang mengalir keotak, serangan rasa panic, dll.)

Anonim mengatakan...

Namun bagi orang yang percaya pada Tuhan, tidak ada alasan untuk takut. Mengapa ? karena kita tidak diciptakan untuk tunduk dan kalah dengan sifat dosa itu. Seperti yang ditulis BM diatas bahwa ketika kita takut kita diharuskan untuk berdoa menyerahkannya kepada Sang Pencipta-pemilik alam semesta ini. Karena hanya Dia yang sanggup dan mampu melepaskan kita dari rasa takut dan ketakutan. Apapun penyebab rasa takut tersebut, Tuhan memiliki jawabannya dan sangat rindu menunjukkannya kepada kita manusia. Karena rasa takut terbanyak ada dipikiran kita maka pikiran kita perlu diprogram ulang secara total dan sempurna ( diperbaharui ) oleh Tuhan. Karena pikiran yang telah diperbaharui akan mengubah kita secara menyeluruh. Layaknya sebuah computer yang telah diprogram ulang akan mengubah seluruh cara kerja computer tsb. Dan bagian-bagian yang tak perlu dibuang sehingga cara kerjanya tidak akan sama lagi seperti sebelumnya.
Ada dua bentuk rasa takut yang menjadi perhatian saya :
1. Takut pada manusia, disebut dengan berbagai istilah. Ketika masih remaja, mungkin kita menyebutnya "tekanan kelompok." Ketika beranjak dewasa, kita menyebutnya " menyenangkan hati orang lain." AKhir-akhir ini, ungkapan ini lebih dikenal dengan sebutan "ketergantungan". Takut akan manusia yang dimaksud disini adalah satu keadaan dimana kita melihat "harga diri" kita pada hal-hal diluar diri kita. Kita takut akan pandangan orang lain,terlalu perduli yang berlebihan akan pendapat mereka tentang diri kita,takut dengan sorot mata mereka yang mungkin kita rasakan seperti menelanjangi diri kita dst.
Saya melihat sebuah komentar tentang sebuah buku dari Edward T. Welch yang berjudul “Ketika Manusia dianggap besar dan Allah dianggap kecil “. Membaca judulnya saya setuju bahwa salah satu alasan penting mengapa manusia takut yaitu ketika manusia menganggap manusia lain lebih besar dari dirinya dan dari Penciptanya.
Jika mau kita dapat mencek,
1.Apakah kita merasa sulit berkata tidak , padahal kita tahu jelas harus berkata demikian dengan tujuan untuk menyenangkan orang lain ?
2.Apakah kita butuh “ sesuatu “ dari orang lain berupa penghargaan?
3.Apakah harga diri menjadi masalah yang begitu penting dalam hidup kita ?
4.Apakah kita pernah berpikir bahwa kita mungkin akan dikenal sebagai seorang yang munafik?
5.Apakah kita selalu merevisi keputusan kita karena kita takut kelihatan buruk dalam pandangan orang lain? 6.Apakah kita merasa hampa dan tidak berarti?
7.Apakah kita cenderung pemalu?
8.Pernahkah kita berkata bohong untuk maksud yang menurut kita adalah satu kebaikan?
9.Apakah kita orang yang cenderung menghindari orang lain?
10.Bukankah kebanyakan “ diet “ sekalipun mengatasnamakan kesehatan dimaksudkan untuk kesan positi dari orang lain?
11.Apakah kita merasa nyaman saat kita memandang diri dengan orang lain?
12.Pernahkan kita merasa iri dengan orang lain ?
Jika jawaban kita adalah ya berarti kita sedang takut pada manusia dan hidup cenderung lebih dikendalikan oleh manusia dan kedaannya daripada dikendalikan oleh Tuhan-Pencipta kita.

Anonim mengatakan...

2. Takut pada Tuhan
Inilah ketakutan dalam bentuk yang up side down dari bentuk ketakutan pada manusia. Ketakutan tipe inilah yang harus dimiliki oleh manusia. Karena Tuhanlah yang memiliki “otoritas & kuasa” yang tidak dimiliki oleh manusia karena pada hakekatnya manusia hanyalah ciptaanNya. Takut akan Tuhan adalah mengasihi, menghormati, tunduk, taat akan Tuhan lebih dari apapun. “ Didalam kasih tidak ada ketakutan, kasih yang sempuna melenyapkan ketakutan, Sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna didalam kasih ( I Yoh. 4: 18 )
( susi )

Anonim mengatakan...

Sampai mau Komen pun saya Takut..!!! tapi akhirnya berani lho...
padahal biasanya ..cuma seneng baca2 Postingan BM yg berbobot tp dg penyajian yg enteng dan santai ,juga komen2nya yg OK juga.
Trims.

Anonim mengatakan...

@ Susi,

Who are you? komennya bagus banget. Salut deh. Tapi kalo bisa gw minta pencerahan dikit. Boleh kan? Takut pada Tuhan dalam prakteknya justru paling tidak dilakukan. Sebaliknya, kebanyak orang lebih takut kepada sesamanya.

Liat ajah para koruptor itu, mereka berani menjadi maling besar. Liat ajah para pejabat, bikin sumpah jabatan dalam nama Tuhan ealaaahhh....1 minggu kemudian udah punya bini piaraan baru nyang dibiayain pake uang hasil korupsi. Begitu diperiksa KPK, eh pada sakitlah, lupa ingatanlah dan seterusnya. Gimana neh mbak? Syalom (Binxars)

Anonim mengatakan...

Eh BM, lagu lift me up dari YES emang keren. Two thumbs up dech....

Anonim mengatakan...

eeeeiii sori (Binxars)

Unknown mengatakan...

Aweeeeee, abis workshop, bosz langsugn menghilang oooo....capek ko???? tulang su mulai karopos mangkali eeee....ha ha ha ha ha...Ya, sudah, selamat bersantai. Abis ini, pekerjaan masih banyak dan menumpuk. GBU

Unknown mengatakan...

@ Susi,

Kita duga, Susi adalah Sussy Kelly. Betul kan? ha ha ha ha...tapi harus kita akui, komentarnya bagus sekali. Sering-sering kasi komentar ya....

@ Embun777,

Wahy? why? why? takut komentar? Komentar di blog ini, biasa-biasa saja kok? Kalo diliat di youtube, orang-orang barat itu malah saling maki dengan kata-kata ajaib, roMemang di sini sering ada percakapan yang amat keras, tapi sejak BM aktif menjaga blog, kami lihat aman-aman saja. Keep on commnet bro.

Unknown mengatakan...

Untuk Bung Binxars, kami mau beri ayat Alkitab sebagai referensi:

Ulangan 7: 17-19

7:17 Jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian: Bahwa bangsa-bangsa itu terlebih banyak dari pada kita ini, bagaimana boleh kita menghalaukan dia dari pada miliknya?

7:18 Maka jangan juga kamu takut akan dia, melainkan ingatlah selalu akan barang yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, akan Firaun dan akan segala orang Mesir

7:19 yaitu akan segala percobaan besar, yang telah dilihat oleh matamu, dan akan segala tanda alamat dan ajaib dan akan tangan yang kuat dan lengan yang terkedang, olehnya juga Tuhan, Allahmu, sudah menghantar akan kamu keluar, maka demikianpun kelak diperbuat Tuhan, Allahmu, akan segala bangsa yang kamu takut di hadapannya.

Jadi, jangan takut pada manusia tetapi takutlah akan Tuhan Allahmu. GBU

mikerk mengatakan...

Howdy All,

Terima kasih bagi sahabat yang sudah berkungjung ke blog dan memberikan komentar. GBU

mikerk mengatakan...

Khusus untuk 2 sahabat baik saya,

1. Mas Embun, rasanya lebih menakutkan bagi saya untuk masuk ke blog mas Embun yang luar biasa bagusnya itu....saya jadi minder tuh kalo mo ngasi komen ke sana...tapi...preketek sama temen komen yang laen karena niat saya ke blog keren itu untuk...bertemu mas Embun....bukan yang laen....ha ha ha ha....

2. Ibu Susi, 2 jempol untuk komen Ibu Pendeta (saya suka memanggil ibu sebagai pendeta he he he he). Nah, komen-komen yang bagus itu adalah bahan yang mencerahan pikiran saya dan semua pembaca yang lain. Keep on comment ya Ibu Bosz...ha ha ha ha

GBU Bro en Sist

Unknown mengatakan...

@ Pak Mike,

Syalom selamat sore. Selamat hari minggu. Saya sudah beribadah pada pagi hari tadi. Sore ini on line untuk memeriksa e-mail, meluncur di internet dan juga saya buka lagi bigmike-savannaland. Asyik membaca-baca beberapa artikel lama dari blog BM.

Ternyata membaca artikel lama masih asyik juga. Demikian pula dengan komentar-komentarnya. Nah tentang komentar-komentar inilah yang saya senang karena komentar yang sifatnya sarkastik sudah jauh menurun nayris tidak ada. Saya pikir ini merupakan kemajuan yang sangat berarti. Saya ingat komentar Pak MIke di gambar samping, yang di Aceh,...kalau bisa bersahabat mengapa harus bertengkar...

Saya pikir, usaha Pak MIke untuk membagikan persahabat, kebaikan dan kasih sayang tetapi tidak kehilangan ketegasan...saya lihat pak Mike beberapa kali turun tangan dan bersuara agak keras untuk melerai pertengkaran....tampaknya semakin berhasil Tuhan kiranya memberkati usaha yang baik Pak Mike. JBU

Unknown mengatakan...

Saya ingin menambahkan sedikit komentar tentang takut,

Bagaimana kita menangani rasa takut kita? Dengan mempercayai janji Allah. Ada dalam Alkitab, Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41:10).

Apabila takut, jangan lupa Allah. Ada dalam Alkitab,Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi (Yosua 1:9).

Unknown mengatakan...

Kita juga tidak perlu takut kepada Allah demikian rupa sehingga kita menganggap Allah adalah monster kemarahan. Dalam Alkitab dikatakan bahwa .... kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yohanes 4:18).

Unknown mengatakan...

Kita tidak perlu takut bencana alam. Ada dalam Alkitab....Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya(Mazmur 46:1-3).

Jangan takut kepada orang-orang. Ada dalam Alkitab....Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Ibrani 13:6).

Unknown mengatakan...

Jangan takut kepada bangsa-bangsa atau pemerintah-pemerintah. Ada dalam Alkitab, Janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, ada di tengah-tengahmu, Allah yang besar dan dahsyat (Ulangan 7:21).

Jangan takut akan berita buruk. Ada dalam Alkitab,Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya (Mazmur 112:7-8).

Unknown mengatakan...

Maka, seperti kata Tuhan....JANGAN TAKUT.....(Yes, BTN)

Pak MIke, alamat e-mail beta yg baru adalah ...yeskield5@gmail.com...

Syalom. JBU

Anonim mengatakan...

Dear All,

Sekali lagi posting yang amat bagus dari Bigmike. Tawaran saya masih terus berlaku lho mas Mike....ha ha ha. JBU (Wied, JG)

Anonim mengatakan...

Saya ingin urun rembug tentang perbedaan ketakutan dan kecemasan.

Saya lihat beberapa sahabat mencampur adukan terminologi tersebut. Namun demikian, saya akui bahwa sepintas kedua gejala psikologis itu sama tetapi kita akan melihat perbedaannya jika kita memeriksa situasi fisiologisnya.

Dalam bahasa Inggris, kecemasan adalah anxiety sedangkan ketakutan adalah fear. Kecemasan (Anxiety) adalah perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari factor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat seseorang merasa cemas adalah komponen kognitif, somatik, emosional, and behavioral.

Anonim mengatakan...

Kecemasan biasanya terjadi tanpa stimulus yang jelas, sehingga kecemasan harus dibedakan dengan rasa takut (fear) sebab takut muncul karena adanya ancaman yang jelas dari luar. Rasa takut berhubungan dengan tingkah laku spesifik untuk menghindar dan menjauh dari stimulus yang tidak menyenangkan. Sedangkan kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari.

Anonim mengatakan...

Smith (2007) menyatakan bahwa Kecemasan (Anxiety) adalah perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari factor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat seseorang merasa cemas adalah komponen kognitif, somatik, emosional, and behavioral; Kecemasan biasanya terjadi tanpa stimulus yang jelas, sehingga kecemasan harus dibedakan dengan rasa takut (fear), sebab takut muncul karena adanya ancaman yang jelas dari luar. Rasa takut berhubungan dengan tingkah laku spesifik untuk menghindar dan menjauh dari stimulus yang tidak menyenangkan. Sedangkan kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari.

Anonim mengatakan...

Kecemasan merupakan reaksi yang normal terhadap stress yang berguna untuk membantu seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Orang akan berusaha mencari solusi dan jalan keluar ketika dihadapkan pada masalah. Upaya tersebut lebih disebabkan karena keinginan orang yang bersangkutan untuk mereduksi perasaan tidak nyaman yang timbul akibat kecemasan yang dialaminya.

Anonim mengatakan...

Lain halnya jika kecemasan yang dialami seseorang terjadi secara berlebihan. Karena kecemasan yang berlebihan sudah masuk dalam kategori gangguan yang disebut dengan istilah gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Demikianlah sahabat sekalian. Semoga bermanfaat (Wied)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Wah kita gabung saja ke dalam pecinta aliran art rock. Aliran musik ini adalah aliran rock yang sangat berkelas. Musiknya rumit dan tidak gampang ditiru. Selalu menghasilkan pembaruan-pembaruan musik.

Dedengkot aliran ini sebenarnya adalah Grup the Beatles ketika menggarap album "Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band". Lalu, dikembangkan oleh Jethro tull. Genesis eranya Pete Gabriel (kalo eranya Phil Collins sudah agak cair feel art rocknya), ELP, Pink FLoyd dan YES.

Khusus YES, grup ini rasanya paling ngetop di aliran art rock atau dengan kata lain progressive rock. Pada tahun 1968 yaitu pertama kali muncul tanda-tanda pengembangan art rocknya amat kentara terutama ketika mereka menggarap lagunya the betales "every little thing" menjadi lagu yang nyaris tidak dikenali lagi ragam aslinya. Lalu oarang-orang ternganga dan mengatakan...this is the art rock band....

Formasi paten mereka Jon Anderson. Chris Squire, Toni Kaye, Peter Banks dan Bill Bufford. Beberapa nama masuk dan keluar tetapi anggota baru yang semakin menambah rasa art rock pada YES adalah Seteve Howe, Rck Wakeman dan Trevor Rabin.

Lagu "Lift Me Up" adalah lagu yang direkan pada tahun 1991 setelah sebelumnya pada tahun 1984 meledak dengan la "owner of a lonely heart". Setelah itu, grup ini mati enggak bubar juga tak mau tetapi rasa artnya semakin menurun. Waktu konser di Jakarta tahun 2007, saya bela-belain ke jakarta, ternyata cuma mendapat sisa-sisa doang terutama karena Jon Anderson nggak datang.

Tetapi grup ini selamanya akan dicatat dalam sejarah dan peta musik dunia sebagai the biggest art rock band. Suara Jon Anderson rasanya pernah diposting oleh BM dengan judul "The Candle Song". Dahsyat suara orang satu ini (Wied)

angin-angkasa mengatakan...

amat pagi Bigmike dan selamat pagi semua,

I'm happy to meet you again, bro's and sist's. Apakah saya takut? ya, saya takut. Anda takut? jika anda normal, pasti punya rasa takut. Jadi, takut adalah normal dan milik semua orang. Yang membedakan satu orang dengan yang lainnya adalah cara mengatasi rasa takut itu. BM dah mengusulkan beberapa hal. Kawan lain juga mengusulkan beberapa hal. Itu semua membuaktikan bahwa "kita adalah penakut".....HIDUP PENAKUT ....wkwkwkwkwk...

angin-angkasa mengatakan...

Semua orang pasti pernah merasa takut. Perasaan ini memang sangat
manusiawi. Tetapi, jika perasaan ini tidak dikelalo dengan baik, maka bisa jadi hidup kita akan dibelenggu oleh rasa takut, dan kita tidak akan pernah mampu melakukan hal-hal yang luar biasa.

Sebaliknya, jika kita mampu mengelola rasa takut ini dengan efektif, tak ada kata
mustahil dalam kamus kehidupan kita. Apapun yang kita inginkan,
dengan kemauan, kerjakeras dan strategi yang tepat, mimpi kita akan lebih mudah terwujud. Lalu, bagaimana kita mengelola rasa takut
tersebut?

angin-angkasa mengatakan...

Rasa takut muncul karena berbagai alasan, antara lain:

Tak Kenal.

Biasanya kita takut karena kita tak kenal. Seperti juga
kata pepatah: tak kenal maka tak sayang.. Tetapi, mungkin lebih tepat kalau kita katakan "Takut karena tak kenal". Banyak orang yang tidak mau berubah atau menolak untuk berubah karena mereka takut akan apa yang mereka hadapi di depan mereka. Mereka lebih memilih untuk menjalani hidup yang selama ini mereka sudah kenal.

Mereka takut pada masa depan yang masih belum jelas. Padahal mungkin saja masa depan mereka bahkan menjadi lebih baik dari yang ada sekarang. Karena itulah banyak orang yang sudah puas dengan hidup saat ini.

SepertiPak Bejo, tukang bakso langganan saya sejak masih di SD sampai bekerja, Pak Bejo masih berprofesi sebagai tukang bakso keliling, tanpa ada perubahan yang signifikan. Waktu ditanya mengapa terus-terusan hanya berjualan bakso? jawabnya: takut kalo mengubah jualan trus ga laku....

angin-angkasa mengatakan...

Pengalaman Buruk.

Salah satu alasan lain dari ketakutan adalah pengalaman buruk. Kegagalan bisa menjadi pengalaman buruk yang membuat seseorang takut untuk mencoba lagi. Padahal orang sukses bukanlah orang yang super. Mereka adalah orang biasa yang justru berani mengalami kegagalan dalam jumlah yang lebih banyak dari orang biasa.

Dari berbagai kegagalan inilah mereka belajar untuk menjadi
sukses. Keberanian untuk bangkit dari kegagalan membuat mereka
menjadi sosok yang luar biasa.

angin-angkasa mengatakan...

Ingin Sempurna.

Ada juga orang yang takut mencoba karena ia ingin segala sesuatunya sempurna: persiapan sempurna, perlengkapan sempurna, informasi lengkap, dan hasil yang sempurna pula. Padahal di dunia ini sulit sekali mencari yang sempurna, bahkan bisa dikatakan tak ada yang sempurna. Jadi, jika menunggu sampai waktu yang paling tepat untuk bertindak melakukan perubahan, kita tidak akan pernah
memulai.

angin-angkasa mengatakan...

Dampak Negatif dari Rasa Takut

Rasa takut yang tak dikelola dengan baik menimbulkan dampak negatif yang bisa jadi kita sesali seumur hidup.

Tidak mau mencoba. Rasa takut membuat kita tidak mau mencoba. Untuk meningkatkan diri dari SD ke SMP saja kita harus ikut ujian. Jika kita tidak mau mengelola rasa takut gagal dalam ujian, pastilah kita tidak akan ikut ujian dan kita tak akan pernah merasakan bagaimana belajar di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak mau berubah. Rasa takut membuat kita tidak mau berubah. Kita sudah merasa sangat nyaman dengan kondisi sekarang sehingga kita tidak mau lagi berubah. Jika kita tidak mau berubah kita akan
kehilangan kesempatan untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik, suasana yang lebih menyenangkan.

angin-angkasa mengatakan...

Kehilangan Percaya Diri. Dampak lain dari rasa takut adalah
kehilangan percaya diri untuk melakukan sesuatu. Jika kita sudah
tidak percaya pada diri sendiri, bagaimana orang lain mau mempercayai kita. Akibatnya kitapun sulit untuk maju, sulit untuk mengubah diri, sulit untuk mengembangkan diri.

Putus Asa. Dampak yang paling mengerikan dari rasa takut adalah
kesedihan, ketakutan yang menumpuk sehingga kita menjadi stress dan
ujungnya adalah depresi dan putus asa. Jika kita sudah putus asa,
maka hidup kita tidak ada lagi nilainya. Keputus asaan membuat kita berhenti berusaha. Keputus asaan membuat kita berhenti berkarya. Apalah artinya hidup ini jika kita sudah berhenti berkarya?

angin-angkasa mengatakan...

Bagaimana Mengelola Rasa Takut?

Ada banyak cara untuk mengelola rasa takut agar rasa takut ini bisa
memacu kita untuk justru lebih berprestasi.

Akui Rasa Takut. Jika kita takut, tidak perlu ditutupi. Sebaliknya
kita perlu mengakui bahwa kita memiliki rasa takut. Dengan mengakui rasa takut kita bisa menganalisa dari mana datangnya rasa takut tersebut, sehingga kita bisa mencari strategi yang paling tepat untuk mengelola rasa takut.

angin-angkasa mengatakan...

Kenali Sumbernya.

Langkah selanjutnya setelah kita mengakui adanya rasa takut adalah mencari sumber rasa takut tersebut: apakah karena
kita tidak memiliki cukup informasi untuk bertindak atau apakah rasa takut ini datangnya dari pengalaman buruk? Jika rasa takut datang dari informasi yang minim, kita bisa mencari tahu dengan bertanya pada orang-orang yang tepat ataupun belajar untuk mempertajam keterampilan yang dibutuhkan untuk bertindak mengubah nasib.

Seandainya rasa takut datangnya dari pengalaman buruk. Kita bisa
belajar dari pengalaman tersebut, dan mencoba cara baru yang berbeda,
agar bisa mendapatkan hasil yang berbeda pula.

angin-angkasa mengatakan...

Cari dukungan.

Rasa takut juga bisa diatasi dengan mencari dukungan
orang lain. Jika kita belum pernah terjun kesuatu bidang yang ingin
kita coba, kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. Belajar dari kesalahan dan
kegagalan mereka agar kita tidak perlu mengalami kegagalan dan
kesalahan yang sama.

Kita juga bisa mencari dukungan dari orang-orang yang sudah punya keterampilan atau pengetahuan yang lebih tinggi di bidang yang akan kita tekuni tersebut. Kita bisa juga mengajak mereka
bekerja sama. Pak Ramli seoarang pemilik toko ban awalnya adalah
orang tak berada. Ia mau belajar dari seorang penambal ban dan
bekerja sebagai asistennya dengan bayaran yang minim, tetapi ia tidak
mengeluh, karena tujuannya adalah untuk belajar seluk beluk bisnis
tambal ban. Ketika ia sudah punya usaha tambal ban sendiri, ia juga
masih mau belajar di toko jual-beli ban dengan bayaran yang minim. Hal ini dilakukannya sampai akhirnya ia mampu memiliki usaha jual-beli ban sendiri.

angin-angkasa mengatakan...

Nah begitulah. Masih takut? ya ngga pa2. Yang penting usahakan untuk mengatasi rasa takut. Omong-omong, takut ga kalo bulan ternyata makin jaun dari bumi? ah...atttuuuuuttt.....ha ha ha....Sukses buat semua yaaaa...

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

1. Psotingnya...seperti biasa....keren banget....

2. Foto profil baru...so cute...lav ya

3. Lagu daru YES...emang YES banget ga ada No-nya dech...ha ha ha ha
//Pritha//

Unknown mengatakan...

@ Mas Angin angkasa,

Komennya panjang tapi memberi ilmu neh...copas dari mana nih????...hi hi hi hi....sorry, just kidding....

Gw juga mo nyumbang ide nih,

"Satu-satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri". (Franklin D Roseevelt)

Rasa takut yang biasa kita rasakan sebenarnya dapat menolong kita untuk lebih waspada dan sadar akan berbagai hal yang kita hadapi. Dan biasanya ini merupakan perasaan yang wajar terjadi saat kita menghadapi berbagai hal yang baru seperti, merintis usaha sendiri, melakukan presentasi, meminta kenaikan gaji, atau ingin menjual suatu produk.

Rasa takut sebenarnya informasi yang disampaikan otak Anda secara alamiah apabila Anda mulai berada di luar zona kenyamanan. Namun kebanyakan rasa takut yang kita alami sekarang terlalu berlebihan dan ini diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Kita lebih sering menakuti diri kita dengan mengimajinasikan berbagai hasil negatif yang akan terjadi dalam berbagai kegiatan yang kita jalani.

Unknown mengatakan...

Anda mungkin sering membayangkan usaha Anda gagal, presentasi Anda menjadi begitu buruk, orang-orang akan menolak Anda saat mencoba melakukan penjualan, atau karir Anda tidak mengalami kemajuan. Setiap bayangan negatif ini bahkan bisa menjadi sangat tidak memberdayakan saat mulai menghentikan Anda untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Rasa takut berlebihan juga bisa menganggu kesehatan dan hanya menguras energi Anda. Rasa takut seperti ini adalah musuh bagi keberhasilan. Beberapa rasa takut yang kita alami seringkali tidak nyata, cuma ada di khayalan kita.

Banyak hal yang seringkali ingin kita raih ataupun lakukan dalam hidup ini tapi tidak pernah kita wujudkan karena rasa takut kita yang berlebihan. Ini akan menghambat kemajuan kita dan membuat kita cuma hidup sebagai orang yang rata-rata.

Unknown mengatakan...

Intinya kita lebih sering menakuti diri kita sendiri dengan menciptakan bayangan buruk akan suatu hasil negatif di masa depan. Jadi untuk mengatasi rasa takut ini kita harus mulai merubah bayangan itu di pikiran kita menjadi suatu hal yang positif. Karena kita sendiri yang menciptakan imajinasi menakutkan itu, maka kita jugalah yang bisa menghentikan dan mengantikan dengan imajinasi yang membuat Anda merasa tenang, percaya diri, dan damai.

Selanjutnya Anda juga dapat belajar mengatasi setiap rasa takut dengan mulai mengambil tindakan. Jangan biarkan rasa takut melumpuhkan Anda. Seorang pemberani bukanlah orang-orang yang tidak pernah merasa takut, melainkan orang-orang yang berhasil mengalahkan setiap rasa takut dalam diri mereka. Walau itu mungkin mengharuskan Anda mengambil resiko ditolak, ditertawakan, atau gagal tetap hadapi dengan bertindak benar.

Tindakan itu bisa berupa suatu persiapan, perhitungan yang jelas, pengambilan keputusan ataupun sekedar membuka mulut Anda untuk menawarkan produk.

Unknown mengatakan...

Saya teringat dulu saat tiap kali saya beroleh kesempatan berbicara di depan umum hal itu sangat menakutkan dan membuat saya gemetar, bayangan ketidakmampuan mulai bermunculan, saya mulai takut apa yang orang lain akan pikirkan, namun saya memilih untuk tetap bertindak dengan mempersiapkan diri dan menghadapi tantangan itu, akhirnya setelah melalui semua itu ternyata kenyataannya tidak menakutkan seperti apa saya bayangkan di awal. Malah sekarang setiap ketakutan yang dihadapi itu telah berubah menjadi keyakinan diri dan manfaat yang makin bertambah besar.

Ketahuilah bahwa setiap kali Anda berhasil mengalahkan rasa takut Anda maka hal ini dapat menumbuhkan keyakinan Anda akan kemampuan yang Anda miliki dan membuat Anda semakin percaya diri. Joe Sabah pernah menulis bahwa, "Anda tidak harus hebat agar bisa mulai. Tetapi, Anda harus memulai agar bisa menjadi hebat".

Unknown mengatakan...

@ Mas Angin Angkasa,

Rasanya gw tauk deh siapa si mas yang amat berangin tuh...hi hi hi hi...salam wat mbak Ika-nya ya mas.....//Pritha//

Anonim mengatakan...

@ Mbak Pritha,

Very good comment. Perubahan sering terhambat kustru karena "takut untuk berubah". (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Pak Mike,

Saya tentang untuk berani berteriak keras kepada FLR (gubernur NTT) yang kabarnya mempersiapkan seoarang akademisi sebagai calon sekda. Hal itu melanggar etika birokras. Bagaimana Pak? (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Ketakutan adalah manusiawi. Oleh karena itu takut itu baik tetapi lebih baik lagi jika kita bisa mengatasi rasa takut dan bekerja melakukan perubahan. OK nggak? (Suryana)

Unknown mengatakan...

@ Bigmike,

Duuuuhhhh lama banget nggak ke blog. Masalahnya adalah saya berpikir bisa mengikuti jejak BM nyatanya tidak. Rimba raya Kalimantan masih harus saya akrabi. Huuuhhhh....mudah-mudahan kali ini bisa bertemu puncak perjuangan..ha ha ha ha ha....

Terakhir saya berkunjung ke blog, ketika Ibunda BM berpulang. Sejak itu saya menghialng dan beberapa perubahan terjadi. Orang tua kita bersama yang santu dan bijaksana di Fahutan, Pak Sulthoni, telah tiada. Tuhan mengasihi dia. Dan saya pikir tidak sia-sia karena murid-muridnya telah brtebaran di mana-mana dan siap meneruskan semangat juangnya. Setujukah BM? Oleh karena itu, doakan saya supaya segera sajalah ruang sidang promosi bisa segera saya hampiri kendati rekor BM tetap tak terkejar...hmmmmm....

Ini baru saja membuka blog dan saya ingin memuaskan dahaga saya akan tulisan bagus dari BM yang saya lewatkan semenjak terakhir saya ke sini.

Unknown mengatakan...

Eh BM, saya juga penggemar YES dan saya setuju dengan mas Wied (piye kabare mas????) bahwa YES sedikit lebih nge-art ketimbang Genesis. Tapi jika urusannya adalah pementasan maka Pink Floyd is the best.

Eh, denger-denger dari Pak Sambas, Norman yang dulu nulis di blog ini sedang S2 di UGM ya???....wah satu almamater karo bapaknya ya???? ha ha ha ..proficiatlah....

Sekali lagi, saya baca dulu ya...

Anonim mengatakan...

Wooooiiiii BM, ada baru ga????? macet lagi yaaaaa???? (Proxy73)

Anonim mengatakan...

@ Neng Pritha,

Embeeeerrr banget sih looo.......love u......wkwkwkwkwk....

Anonim mengatakan...

Dear Mr. Binxars,
Itulah kenyataan yang terjadi pada manusia seperti kita saat ini. Banyak orang yang mengaku beragama namun hidupnya belum mencerminkan nilai-nilai rohani. Tercermin didalam perilaku dan perbuatannya- didalam live stylenya. Yang pasti jika seseorang takut ( taat, menghormati , respect ) pada Tuhan dia tidak perlu takut pada manusia. Dan jika seseorang takut pada manusia, dia bukanlah orang yang takut pada Tuhannya. Mengenai para koruptor, pejabat yang bersumpah dalam Tuhan lalu melakukan hal-hal yang mempermalukan nama Tuhan, hal-hal seperti itu menunjukkan dengan jelas bahwa masyarakat kita sedang berada pada kondisi krisis moral yang akut. Para koruptor dan sebagian pejabat negeri ini lebih mementingkan hal-hal jasmaniah dan takut kehilangannya daripada mengutamakan dan mementingkan hal-hal batiniahnya.

Anonim mengatakan...

Padahal jika para pejabat dan para koruptor tsb. adalah orang beragama, seharusnya ( saya memakai kata harus karena ini berupa perintah (Tuhan) bukan pilihan ) pahami bahwa Allah menciptakan dirinya dan menempatkannya dalam posisi tsb. bukan untuk maksud yang sia-sia. Allah mau supaya mereka menjadi kesaksian yang baik dan menyatakan kemuliaan Tuhan yang mereka percayai, dengan jalan melakukan tugas dan tanggungjawanya dengan takut akan Tuhan. Mereka harus menunjukkan suatu kesaksian hidup yang baik. Namun karena tidak benar-benar takut akan Tuhan, mereka memilih untuk melakukan hal-hal tak terpuji dan memilih hidup dalam kesia-siaan. Padahal kita tahu bahwa hidup yang sia-sia, melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan merugikan orang lain adalah dosa dan kejahatan dimata Allah. Tidak heran jika bangsa ini mengalami begitu banyak keterpurukan. Karena dosa pemimpin, adalah noda bangsa !
Bagi kita yang mungkin saat ini adalah seorang pemimpin, pejabat, yang berdiri atas nama rakyat dan bangsa ini, dan jika kita mengaku orang beragama yang percaya pada Tuhan, kita punya tanggungjawab besar yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya untuk rakyat yang kita atasnamakan tapi ada satu tanggungjawab besar yang mau atau tidak harus kita pertanggungjawabkan kelak- yaitu kepada Sang Pencipta . Seharusnya hal inilah yang menjadi dasar kehidupan kita dimanapun kita ada dan ditempatkan.
Begitu dulu ya…Mr. Binxars….semoga bisa diterima dan God Bless You.
( susi )

Anonim mengatakan...

@ Ibu Susi,

Mantap. Itu dolo baru orang Kupang (Orang Kupang)

Anonim mengatakan...

@ Pak Ludji Michael,

Presentasinya waktu Workhop ForDAS tu luar biasa. Ternyata ada orang Kupang yang hebat juga ee...Beta harap tetap jadi ilmuwan jg mau jadi pejabat...(Orang Kupang)