Minggu, 22 April 2012

our mother

"The 23rd Psalm"

(bobby mcferrin version)


The Lord is my Shepherd, I have all I need,
She makes me lie down in green meadows,
Beside the still waters, She will lead.

She restores my soul, She rights my wrongs,
She leads me in a path of good things,
And fills my heart with songs.

Even though I walk, through a dark & dreary land,
There is nothing that can shake me,
She has said She won't forsake me,
I'm in her hand.

She sets a table before me, in the presence of my foes,

She anoints my head with oil,
And my cup overflows.

Surely, surely goodness & kindness will follow me,
All the days of my life,
And I will live in her house,
Forever, forever & ever.

Glory be to our Mother, & Daughter,
And to the Holy of Holies,
As it was in the beginning, is now & ever shall be,
World, without end. Amen

(untuk mama tien dan bapa robert, ibu se indonesia dan ibu bumi-mother's earth day)

Psalm 23 - Bobby McFerrin


Tabe Tuan
Tabe puan

(medan, 22 april 2012)

56 komentar:

mikerk mengatakan...

dear all,

kemaarin hari kartini, hari ini hari bumi atau earth day, leengkapnya mother's earth day....

doa seperti ini mewakili perasaan saya, Allah yang YHW itu adalah "aku adalah aku". Pengakuan Iman GMIT mengatakan kita merasakan kekuatan sang BAPA sekaligus kelembutan sang IBU dari YHW itu.....GBU

mikerk mengatakan...

saya punya kenangan traumatik, ketika earth day 2008, saya bikin posting ttg itu lalu pada bagian akahir saya tulis...."mother earth itulah yang akan memeluk kita ketika kita tak ada lagi"....eh, empat hari kemudian ayahanda saya Robert "SGT" meninggal....saya sedih....ketika saya memposting doa dari bobby mcferrin ini, saya mendapat sms bahwa ayahanda Rektor Undana, meninggal....wallllaaahhh.....turut berduka cita untuk Pak rektor Undana, Prof Frans Umbu Data, dan keluarga yang kehilangan orang terkasih

Anonim mengatakan...

Shalom Pak Mike,

Pak Mike tidak menulis posting khusus tetapi PIKIRAN Pak Mike yg tertuang dalam posting ini SUNGGUH MENGGETARKAN.....Tuhan itu memang bisa menyapa kita dalam wibawa seorang IBU.....sekali lagi, ini menggetarkan.....(Yes, BTN)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Saya sependapat dengan Pak Yes yg dari BTN. Menyapa Allah sebagai Ibu sungguh menggetarkan. Apalagi saya adalah seorang perempuan. Saya hampir menangis. Terima kasih atas inspirasinya (Sherly)

Anonim mengatakan...

ini bobby macferrin yg don't worry be happy? (13)

Anonim mengatakan...

@ All,

ini dia, si raja bohong. Mengaku Teistik tapi mengacak-acak Alkitab. Bro', bertobatlah kamu karena kerajaan Surga sudah dekat (Daud)

Anonim mengatakan...

@ daud,

woi bodok, mengerti baik-baik dulu isi posting baru berkomentar (13)

Anonim mengatakan...

@ daud,

woi bodok, mengerti baik-baik dulu isi posting baru berkomentar (13)

Anonim mengatakan...

@Daud

komentar anda ini "is ruin this superb note".

memodifikasi teks dalam postingan kali ini, maka ente adalah :

he (daud) leads US in a path of BAD things, And fills my heart with DETRACTION.
he (Daud) can anoints OUR head with PIECE OF SHIT (if you follow him).

(anonymus)

Anonim mengatakan...

@ anonimous,

LUUUUUAAAAARRRRRR BBBBIIIIAAAASSSAAAA.......ha ha ha ha ha ha ha ha ha ......ancoorrrrrrrrrr......daud, daud, dauuuudddddd.....lu macam kayak orang tidak punya mama saja, ...MASIH MAU BILANG BETA SETAN? LU BODOG......(13)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike and all,

ada seorang teman di milis dia menulis begini :

Sebagai awal, Alkitab mengandung hampir 170 rujukan pada Allah sebagai “Bapa.” Seseorang disebut bapa hanyalah kalau dia adalah seorang laki-laki. Kalau yang ingin dikomunikasikan adalah Allah memilih untuk menyatakan diri kepada manusia dalam wujud perempuan, maka kata yang akan dipakai pastilah “ibu” dan bukan “bapa.” Baik dalam Perjanjian Lama dan Baru kata ganti maskulin digunakan berulang-ulang untuk Allah.

Surat-surat Perjanjian Baru (dari Kisah Rasul sampai Wahyu) juga mengandung hampir 900 ayat di mana kata “theos” – kata benda maskulin dalam Bahasa Yunani – digunakan sebagai rujukan langsung pada Allah. Dalam Bahasa Inggris kata ini kebanyakan diterjemahkan sebagai “God” (Allah).

Anonim mengatakan...

Allah memilih untuk mengungkapkan diri dalam wujud semacam ini untuk memudahkan manusia memahami siapakah Allah itu. Menuntut bahwa Allah memilih wujud perempuan untuk menyatakan diri kepada manusia adalah bertentangan dengan pola yang diperlihatkan dalam Kitab Suci. Sekali lagi, kalau saja Allah memilih wujud feminin, akan ada bukti-buktinya dalam Alkitab. Bukti itu sama sekali tidak ada. Sekalipun Allah memberi kelonggaran untuk menolong manusia memahami diriNya, adalah penting untuk tidak berusaha “mengurung” Allah dengan membatasi Dia dengan apa yang tidak pantas untuk natur diriNya (13)

Anonim mengatakan...

Saya tidak terlalu ahli dalam menafsir Firman Tuhan tetapi saya memang meyakin bahwa Tuhan memang adalah HE, FATHER tetapi saya sama sekali tidak anti kepada sapaan SHE atau MOTHER untu DIA justru karena saya tidak ingin mengurung TUHAN dalam bentuk yang saya yakini.

Bagaimana BM atau siapa saja yang bisa menjelaskan 2 hal tadi (13)

Anonim mengatakan...

omong-omong, lagu bobby mcferrin sungguh luar biasa. Bikin merinding saja. Thanx for posting (13)

Anonim mengatakan...

@ 13,

Kegamangan anda itulah yg menjadi titik sentral kami yg menolak paham teistik. Tuhan hanyalah proyeksi manusia akan kebaikan so on so on. Coba anda membantah hal itu(Acar)

mikerk mengatakan...

@ Dear All,

Thanx sudah berkunjung dan berkomentar. GBU

mikerk mengatakan...

sekali lagi saya ulangi, posting ini adalah "suara hati" saya ketika bertemu momen perayaan hari kartini, hari bumi dan peringatan 4 tahun berpulangnya ayahanda tercinta. Beliau adalah tokoh sentra dalam keluarga kami yg mendidik kami dengan sangat keras. Didikan itu, bagi saya, akan sia-sia dan hanya menjadi "dendam" jika tak ada ibu. Adalah kehalusan budi dan tutur kata ibunda almarhumlah, yg menjadi sebab didikana ayahanda dapat dimengerti. Seumpama bibit jagung yang keras hanyalah menjadi tunas baru jika dilembutkan air hujan.

jadi, tulisan ini jauh dari "provokasi" ateis dan tidaknya. Jika anda berpkirn begitu maka perspektif andalah itu. OK???? GBU

Anonim mengatakan...

Waaaa! Daud su talapas dari dia pung bini, bahaya nih, kalo diseberang ada aliran keras namanya "Wahabi" kalo disini namanya "Wababi", pentolan ya Mr. daud ini!

wakakakakakak!

(Sayur Tumis Kangkung)

mikerk mengatakan...

whaaaa ha haha ha.....wahabi dan wababi....ha ha ha ha....Bung Daud, bukan saya yang bilang lho....peace ya boss....

mikerk mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
mikerk mengatakan...

@ Bung 13,

Kata kuncinya sudah dibuat oleh teman milis anda itu....jangan mengurung Tuhan, ke dalam apapun yang manusia buat. Bahwa Alkitab tidak memberi petunjuk bahwa yang Ilahi boleh disapa sebagai Ibu itu tidak berarti bahwa DIA tidak bisa disapa seperti itu.

Alkitab bukan buku manual kehidupan. Alkitab adalah Kabar Baik bahwa anda dan saya, kita semua tidak lagi hidup dalam cekaman ultimat dosa. Yesus sudah mengalahkan maut.

Jadi, sepanjang niat kita adalah takut dan hormat kepada Tuhan, tidak sinis apa lagi sarkastik, maka kita bisa menyapa DIA dengan bahasa yang kita punya karena bukan karena kita menyapa lalu kita selamat melainkan karena kerahiman Allah-lah yang menyelamatkan kita. Begitu besar KASIH ALLAh kepada dunia....dst....JBU

Anonim mengatakan...

@ BM,

Amiiiiiinnnnnn......(13)

Anonim mengatakan...

@ BM & all,

Dalam pandangan Feuerbach, Allah yang digambarkan oleh manusia sebagai manifestasi dari angan-angannya akan entitas tertinggi yang sifatnya melampaui dirinya. Bagi Feuerbach, Allah adalah proyeksi dari kehendak manusia, karena sifat-sifat yang digambarkan manusia sebagai identitas Allah adalah bentuk sempurna dari hakikatnya sendiri. Hakikat Allah adalah hakikat manusia yang telah dibersihkan dan disuling dari segala keterbatasan atau ciri individualnya lalu dianggap sebagai kenyataan otonom yang berdiri di luar manusia. Manusia mengobjektifkan hakikatnya dalam suatu subjek fantastis, hasil khayalannya semata-mata. Allah adalah hasil proyeksi manusia (Acar)

mikerk mengatakan...

@ Saudaraku Acar,

Saya ingin memberikan catatan balik untuk. Anda.

Kita sama tahu bahwa Ludwig Andreas Feuerbach adalah seorang filsuf-ateis yang lahir di Bavaria, Jerman (wadoohhh, ini daerah yang sama dengan klub sepak bola favorit saya, bayern muenchen). Padamulanya dia belajar teologia di Heidelberg University. Belakangan setelah pindah ke Berlin dan menjadi muridnya Hegel, dia menigalkan teologi karean tertaik pada filsafat. Tidak jelas benar, apa ada pengaruhnya converi ini pada filsafatnya. Kita tahu juga bahwa Nietzche dahulunya adalah pendeta yang gila lalu tertarik mempelajari dan menjadi filsuf ateis.

Dasar kritik Feurbach, dan menjadi tesis utamanya,tentang Allah adalah bahwa Allah merupakan hasil pikiran manusia dan bukan sebaliknya. Jadi, realitas konkrit dan tidak terbantahkan adalah manusia. Sedangkan Allah adalah hasil proyeksi manusia. Banyak pengikutnya dan kalau saya tidak salah, anda salah satu di antara mereka.

Akan tetapi, berikjut adalah kritik saya terhadap Feurebach...

mikerk mengatakan...

Saya mengakui bahwa Feuerbach berhasil memberikan landasan ilmiah bagi ateisme. Hipotesisnya adalah "jikalau manusia ingin puas di dalam Allah maka ia harus menemukan dirinya bersama Allah". Lalu bagaimana caranya manusia bisa ditemukan bersama Allah? Jawabnya: ada di dalam proyeksinya. Angan-angankan Allah itu ada, lalu angankan pula anda bersama dia.

Apakah benar bahwa Allah adalah hasil proyeksi manusia belaka? Feuerbach tidak pernah menyentuh hal ini. Harap anda catat, langkah ilmiah tidak boleh berhenti pada deklarasi tesis. Dia harus diteruskan dengan keraguan terhadap tesis yang diajukan untuk selanjutnya diuji kembali. Hal ini tidak dilakuka Feuerbach. Akibatnya, pertanyaan yang lebih mendasar APAKAH ALLAH ITU ADA ATAU TIDAK, tidak pernah dijawab olehnya. Dia hanya mengatakan bahwa Allah adalah angan-angan manusia. Allah bisa dimanipulasi oleh pikiran manusia.

Jika begitu maka persoalan seriusnya adalah bagaimana mungkin sifat sempurna Allah bisa dipikirkan oleh yang terbatas pengalaman inderawinya seperti manusia. Bukankah keterbatasan manusia itulah yang diakui Feurbach sebagai realitas mutlak? Yang terbatas membayangkan yang tidak terbatas menjadi tidak mungkin justru oleh teori Feurbach sendiri kan? Bahkan, jika jujur, adanya sesuatu yang ideal di luar manusia yang terbatas membuka pintu akan adanya TUHAN. Iya kan?

Jika begitu maka opsi tinggal 1, TUHAN ADA. Jika Dia ada maka apa salahnya kami menaruh harapan pada-NYA. Kebanyak ateis mengandalkan daya pikir dan IPTEK sebagai harapan. Masalahnya akan berulang, apakah daya pikir dan sain bersifat tidak terbatas?

sekian Bung

Anonim mengatakan...

Ayah Aku Mohon Maaf - Ebiet g ade


Dan pohon kemuning akan segera kutanam
Satu saat kelak dapat jadi peneduh
Meskipun hanya jasad bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu

Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan

Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu

Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana

Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku

Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal
Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja

Tolong padangi kami dengan sinarnya sorga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta

(Mamaki Ronny Riwu Kaho)

mikerk mengatakan...

Dear ALl,

Terima kasih, sudah berkunjung dan berkomentar...

Anonim mengatakan...

@ Bigmike.

Very smart blog (Deva)

Anonim mengatakan...

(1) Buat Daud:

Tau dr mana bhw menyapa Tuhan dg sebutan 'Ibu' = mengacak-acak Alkitab? Dr mana Daud tahu bhw krn penulis Alkitab menyapa Tuhan dg gender laki-laki maka otomatis Tuhan berkelamin laki2?

(2) Buat om Domi

Dlm penulisan alkitab, dikenal istilah antropomorfisme yaitu pengenaan atribut karakteristik manusia kpd Tuhan agar para pembaca lbh dpt menghayati karakter Tuhan dr sudut pandang manusia. Salah satu atribut manusia yg dikenakan kpd Tuhan adalah gender, dlm hal ini gender laki-laki. Knp?

Penulis Alkitab hidup dlm budaya paternalistik yg sangat kuat. Krn itu tdk aneh kalo mereka menuliskan Tuhan ber-gender lelaki dan disapa Bapa.

(3) Buat Acar
Tau dari mana bhw om Domi bertanya ttg Tuhan = om Domi GAMANG (KBBI = takut) dlm beriman?

Coba kang Acar bikin konstruk argumen yg menunjukkan bhw kegamangan dpt mjd alasan logis utk menolak eksistensi Tuhan. Silakan!!

~VRK~

Anonim mengatakan...

(1) Buat Daud:

Tau dr mana bhw menyapa Tuhan dg sebutan 'Ibu' = mengacak-acak Alkitab? Dr mana Daud tahu bhw krn penulis Alkitab menyapa Tuhan dg gender laki-laki maka otomatis Tuhan berkelamin laki2?

(2) Buat om Domi

Dlm penulisan alkitab, dikenal istilah antropomorfisme yaitu pengenaan atribut karakteristik manusia kpd Tuhan agar para pembaca lbh dpt menghayati karakter Tuhan dr sudut pandang manusia. Salah satu atribut manusia yg dikenakan kpd Tuhan adalah gender, dlm hal ini gender laki-laki. Knp?

Penulis Alkitab hidup dlm budaya paternalistik yg sangat kuat. Krn itu tdk aneh kalo mereka menuliskan Tuhan ber-gender lelaki dan disapa Bapa.

(3) Buat Acar
Tau dari mana bhw om Domi bertanya ttg Tuhan = om Domi GAMANG (KBBI = takut) dlm beriman?

Coba kang Acar bikin konstruk argumen yg menunjukkan bhw kegamangan dpt mjd alasan logis utk menolak eksistensi Tuhan. Silakan!!

~VRK~

Anonim mengatakan...

@ VK,

Gamang berarti perasaan takut pada situasi tertentu atau bisa juga menggambarkan suasana yang tidak pasti, tidak jelas, dan penuh keraguan. Pada saat @13 bingung apakah tuhan itu He atau She, maka di sedang gamang. Mungkin saja dia menyangkal tetapi itulah kebenaran. Truth.

Persoalannya mengapa di menjadi gamang? sederhana saja, si @13 bingung dan ragu apakah tuhannya itu he atau she. Bung, hal sederhana jangan dibikin ruwet (Acar)

Anonim mengatakan...

@ 13,

saya harap anda tidak menyaangkali kegamangan anda supaya anda jangan dicap sebagai pembohong (Acar)

Anonim mengatakan...

Gile bener si acar! bolak balik nuduh!
abis nuduh bung domi gamang, diminta argumennya atas tuduhannya, bukannya di dibangun malah balik nuduh bung domi pembohong, walaaaa!!!


(Sayur Tumis Kangkung)

Anonim mengatakan...

@ Acar,

Woi bodog, lu tau dari mana saya gamang? Apakah org ateis cirinya suka tuduh? (13)

mikerk mengatakan...

Dear All,

Thnax sdh berkunjung dan berkomentar. GBU

Anonim mengatakan...

Kalau kita melihat didalam Alkitab, Kata-kata Ibrani tentang Allah salah satunya disebut dengan sebutan El berakar pada suatu kata yang berarti kekuatan atau tenaga. Apabila kata ini mengacu kepada sebutan Ibrani untuk Allah maka kata itu sering dirangkai dengan julukan seperti ‘ Yang Maha Kuasa’ atau El-shaddai yang berarti Allah yang Maha kuasa. El-Shaddai” adalah nama gabungan yang terdiri dari dua kata : El berarti Tuhan Pencipta, dan Shaddai berarti Maha kuasa.

Anonim mengatakan...

Bagi pengertian Kristen, Alkitab adalah satu-satunya sumber ajaran tentang ALLAH. Didalam Alkitab kita menemukan pernyataan Allah tentang diriNya sendiri. Dan didalam Alkitab juga kita menemukan berbagai nama atau sebutan nama yang diberikan atau diungkapkan manusia kepada Allah berdasarkan apa yang telah dibuatNya bagi manusia. Walaupun ungkapan yang dibuat manusia itu tidak sepenuhnya dapat menjelaskan keadaan atau keberadaan Allah yang sesungguhnya, sebab manusia adalah makluk terbatas dan Allah adalah tidak terbatas. Pencipta manusia yang terbatas.

Anonim mengatakan...

Alkitab tidak pernah membicarakan keberadaan Allah terlepas dari sifat-sifatNya, karena Allah adalah Apa yang Ia sendiri nyatakan tentang diriNya. Tapi adalah mungkin untuk memikirkan keberadaan Allah dalam hubungan dengan keberadaan kita sebagai manusia, atau dari segi kesamaan maupun kebalikkannya, sekalipun hakikatnya tidak dapat dipahami. Tetapi dari sifat-sifat yang sedemikian banyak dikemukakan dalam Alkitab memberikan penjelasan yang memadai tentang transendensiNya ( kedaulatanNya / ketidakterbatasanNya ) dan immanensiNya ( kehadiran dan KuasaNYa yang senantiasa berlaku dalam ciptaanNya ).

Anonim mengatakan...

Kalau kita melihat didalam Alkitab, Kata-kata Ibrani tentang Allah salah satunya disebut dengan sebutan El berakar pada suatu kata yang berarti kekuatan atau tenaga. Apabila kata ini mengacu kepada sebutan Ibrani untuk Allah maka kata itu sering dirangkai dengan julukan seperti ‘ Yang Maha Kuasa’ atau El-shaddai yang berarti Allah yang Maha kuasa. El-Shaddai” adalah nama gabungan yang terdiri dari dua kata : El berarti Tuhan Pencipta, dan Shaddai berarti Maha kuasa.
Kata Shaddai berasal dari kata Shad, yang bermakna seperti seorang ibu yang menyusui atau memberi makan atau mensuplai kebutuhan anaknya saat ia menyusui.
Karena itu pemahaman untuk menyebut Allah karena fungsiNya laksana seorang ibu bagi kita, adalah wajar. Sebab jika dilihat dari sifatNya yang terkandung didalam namaNya ( El-Shaddai/Allah Mahakuasa ) terungkap - bagi umat ciptaanNya- Ia telah berperan laksana seorang Ibu.

Anonim mengatakan...

Mahakuasa ) terungkap - bagi umat ciptaanNya- Ia telah berperan laksana seorang Ibu.
Jadi merupakan ungkapan iman dan percaya kita ( juga Bobby McFerrin dalam The 23rd Psalm-nya )
ketika kita mengatakan :
Allah Maha Kuasa atau Tuhan yang Mahakuasa atau El-Shaddai adalah bahwa kita percaya dan yakin, akan kemampuan Allah yang Mahakuasa, didalam menyediakan dan mensuplai kebutuhan umatNya, sama seperti seorang ibu, tatkala menyusui anaknya !
Lalu apa yang salah dengan Bobby McFarrin mengenai ungkapan iman dan percayanya yang diungkapkan dalam The 23rd Psalm ? Apa yang salah ketika Pemilik blok ini memberi penutup pada posting ini dengan The 23rd Psalmnya Bobby McFarrin ?
Urusan menentukan manusia salah dan benar dalam konteks keimanan dan kepercayaan seseorang, menurut saya adalah haknya “Yang Mahakuasa”. Bukan kita. (NN)

Maaf pemilik blok, saya salah menempatkan komen bagian yg paling atas, nanti tolong dihapus saja. Terimakasi.

Anonim mengatakan...

@ NN,


mmmmmmaaaaaannnnnnttttttaaaappppppp.....dan terima kasih banyak. Mencerahkan. THANKs (13)

Anonim mengatakan...

@ daud,


kau baca ituuuuuuu......(13)

Anonim mengatakan...

@ Acar,


kau baca sekarang kan....saya tidak gamang.....ha ha bha ha (13)

Anonim mengatakan...

@ Dear NN,

...."El-Shaddai” adalah nama gabungan yang terdiri dari dua kata : El berarti Tuhan Pencipta, dan Shaddai berarti Maha kuasa.
Kata Shaddai berasal dari kata Shad, yang bermakna seperti seorang ibu yang menyusui atau memberi makan atau mensuplai kebutuhan anaknya saat ia menyusui.
Karena itu pemahaman untuk menyebut Allah karena fungsiNya laksana seorang ibu bagi kita, adalah wajar. Sebab jika dilihat dari sifatNya yang terkandung didalam namaNya ( El-Shaddai/Allah Mahakuasa ) terungkap - bagi umat ciptaanNya- Ia telah berperan laksana seorang Ibu."....

Terima kasih yang banyak karena sudah membantu kami kaum perempuan yg rasanya "miiiirrrriiissss" tiap kali ada perdebatan apakah ALLAH itu He atau She. Kutipan anda itu menguatkan dan membuat kami lebih percaya diri. Kami perempuan tidak terpikirkan untuk menguasai kaum laki-laki. Kami cuma minta lebih dihargai seperti ALLAH sendiri menghargai kami (Sherly)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,

Terima kasih atas simpati anda bagi kaum perempuan, kaumnya Ibundan anda. JBU (Sherly)

mikerk mengatakan...

Terima kasih untuk sahabat yang sudah berkunjung dan berkomentar. GBU

mikerk mengatakan...

For NN,

Thank you verry much. JLU

Anonim mengatakan...

@ Semuanya,

YAHWE itu ROH bukan zat, bukan benda, bukan barang. Kita mau menyapa DIA sebagai bapak, ibu, saudar, gurum rabbi dlsb ya terserah seberapa intens kita ingin menyebutnya. Kata Gus Dur alm. orang kristen memanggilnya bapa, org Hindu menyapa sebagai om, ...gitu aja koq repot (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Semuanya,

YAHWE itu ROH bukan zat, bukan benda, bukan barang. Kita mau menyapa DIA sebagai bapak, ibu, saudar, gurum rabbi dlsb ya terserah seberapa intens kita ingin menyebutnya. Kata Gus Dur alm. orang kristen memanggilnya bapa, org Hindu menyapa sebagai om, ...gitu aja koq repot (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Semuanya,

YAHWE itu ROH bukan zat, bukan benda, bukan barang. Kita mau menyapa DIA sebagai bapak, ibu, saudar, gurum rabbi dlsb ya terserah seberapa intens kita ingin menyebutnya. Kata Gus Dur alm. orang kristen memanggilnya bapa, org Hindu menyapa sebagai om, ...gitu aja koq repot (Julius)

Anonim mengatakan...

@ Bigmike,


lagu dari Bobby McFerrin luar biasa. Ada salam dari Bung Eman. Sekarang dia sudah lebih baik. Bung Eman selalu membaca posting. Kita tetap doakan sahabat kita ini ya. JBU

Unknown mengatakan...

Agra Escort Service Agra Escorts Independent Escorts Agra | Call Girls Agra | High Profile Escorts | Escort Agra .

Agra Escort Service
Escort In Agra
Agra Escort

NANCY DEEWAN mengatakan...

Ahmedabad Escorts
Ahmedabad Celebrity Escorts

Chennai Hot Model mengatakan...

Welcome to Chennai Escorts
Chennai Escorts Services

Mira Khan mengatakan...

The emphasis is on you having as much time as possible during your time together, and our girls know how to please.
Escorts in Dubai

Elite VVIP Models mengatakan...

So spending time with them is too good for you because they will understand your intension and desires calmly. You can share all of those and the girl also talks to you about all those.

Escort Bangalore

Bangalore Escort Agency

Female Escorts in Bangalore

Call Girls in Bangalore

Bangalore Call Girls