Semalam, Kamis 25 Juni 2009, saya baru tiba kembali di Kupang pukul 11.30 WITA setelah bertugas 2 hari di Jakarta. Kendati mengantuk dan lelah tetapi tak bisa langsung tidur karena harus mempersiapkan bahan presentasi seminar tentang Rencana Pengembangan Kabup
aten Sabu-Raijua. Saya kebagian materi tentang "daya dukung lingkungan guna pengembangan Sektor Pertanian". Rampung tepat pukul 04.00 AM WITA. Mengantuk berat tetapi masih sempat mengintip pertandingan sepak bola Piala Konfederasi antara Brazil VS Afrika Selatan. Tidak menarik dan lalu......click...tombol TV di tekan off. Tidur. Pukul 07.30 AM WITA bangun, dalam keadaan masih sangat mengantuk, menyiapkan diri ke tempat seminar. Sembari menghilangkan rasa kantuk,...click...tombol TV di tekan on, lalu......w
wwuuuuuzzzzzzhhh......terdengar suara penyiar TV memberitakan......"mega bintang Michael Jackson dilaporkan oleh beberapa kantor berita telah meninggal dunia, diduga mengalami serangan jantung akibat komplikasi obat-obatan" ....... whaaaaattt???? ..... ngngngngngng...telinga berdenging...bukan karena apa-apa melainkan sekedar seekor nyamuk.yang pagi-pagi terbang di sekitar kuping dan berdenging ... lalu ... plaaaaaakkkkk.....tangan menepuk...tapi nyamuk lolos...tak jadi mati...tak bernasib seperti Michael Jackson.....Ya, Jacko telah mati...untuk setiap kematian selalu ada kesedihan dan saya juga tidak bisa bergembira karena Jacko mati. Ada perasaan solider karena bernama depan yang sama....michael...malaikat penjaga surga....Juga ada perasaan klangenan karena....Jacko mencapai puncak ketenaran di tahun 1980-an, yaitu dekade dimana saya masih imut-imut...kinyis-kinyis ....tampan (ehm....) dan penuh gaya vitalitas manusia berusia 20-an. Ya, ada unsur nostalgia di sana.
Lalu, apakah tentang diary dan atau nostalgia semacam ini posting kali ini? Bisa jadi begitu tetapi sebenarnya tidak. Bagi saya, jika benar kematian Jacko karena komplikasi obat-obatan maka hal itu adalah tragedi. Dahulu, pada tahun 1975, seorang bintang pujaan dunia Elvis Presley juga meninggal karena penggunaan obat-obatan yang over dosis. Lebih ke belakang lagi, super star gitar Jimmy Hendrix mati dalam ceritera yang mirip. Di Indonesia, kita kuga punya kisah serupa tapi tak sama yang berasal dari penanyi wanita Alda Risma. Semua mereka mati mengenaskan. setelah rangkaian ceritera hidup yang sungguh tak normal. Apa yang terjadi dengan mereka? "What's wrong ... kata mister Tukul Arwana....with them"? Uang punya. Nama besar punya. Apa yang mereka tak punya? Lalu mengapa begitu? Hidup jauh dari ukuran normal. Gaya hidup mereka bagai di dunia mimpi. Lalu, mereka seperti terjebak di sana dan tak mau, atau lebih tepat tak bisa keluar dari jebakan ketenaran mereka. Ketenaran yang gilang kemilau itu lalu berubah menjadi racun. Obat-obatan digunakan persis seperti racun yang meracuni hidup mereka sendiri. Ketenaran ternyata ada harganya, yaitu hidup yang tak biasa. Dan yang tak biasa itu ternyata adalah "racun". Racun dunia.
Saya lalu teringat akan Aristoteles. Filsuf besar Yunani, murid Plato, yang hidup 2400 tahun yang lalu. Ma
nusia besar ini pernah menulis begini "setiap keterampilan dan ajaran, begitu pula tindakan dan keputusan, tampaknya mengejar salah satu nilai". Bicara apa mister Aristoteles ini? Memang tak mudah membaca pikiran para filsuf besar karena kerap kali bahasa yang digunakan berasal dari "planet lain". Akan tetapi dalam "kebodohan" saya mencoba memahami maksud Aristoteles. Semua tindakan manusia pasti ada maksudnya, pasti ada nilainya...ya, pasti ada tujuannya. Jika saya benar menafsirkan Aristoteles maka pertanyaannya adalah "apa tujuan manusia?". Aristoteles kemudian menjawab pertanyaan ini dengan menggunakan akalnya guna mengamati fakta bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki tujuan. Saya berangkat ke Jakarta pasti ada tujuannya/ Saya menulis naskah bahan presentasi pasti ada tujuannya. Saya mengintip pertandingan sepakbola di TV, bangun pagi-pagi, berusaha menepuk nyamuk, dan manulis posting ini selalu punya maksud. Sering kita mendengar orang berkata bahwa...."aaah, aya mengatakan itu sebenarnya tidak punya maksud apa-apa"....ahaaaaaa.....dalam kerangka pikir Aristoteles, orang yang mengatakan demikian pasti sedang berbohong. Lalu, apa maksudnya dia mengatakan kebohongan itu? Kebohongan itupun ternyata memikiki tujuan. Nah, lihatlah, Aristoteles tidak terbantahkan bukan?
Nah lalu, apa tujuan manusia? Aristoteles membedakannya atas tujuan sementara dan tujuan akhir. Lantas, dia mengatakan bahwa "tujuan sementara adalah sarana bagi pencapaian tujuan akhir". Contoh: saya dulu berkutat 2 tahun guna mendapatkan ijazah Doktor tetapi ijazah Doktor ternyata cuma tujuan sementara karena ijazah itu saya pergunakan gua meningkatkan kualifikasi keilmuan saya. Lalu apakah peningkatan kualifikasi keilmuan adalah tujuan akhir? Tidak juga bosz karena itupun cuma tujuan sementara agar supaya melaluinya saya bisa bekerja dalam bidang ilmu yang lebih luas lalu bisa bepergian ke sana kemari lalu bis
a mengumpulkan uang honor berceramah lalu...lalu...lalu....Lalu, apa tujan akhir? Apakah ada tujuan akhir yang di dalamnya tidak ada lagi terkandung sebuah tujuan lainnya? Aristoteles menjawab: ada, yaitu KEBAHAGIAAN. Kata Aristoteles, "ketika manusia bertemu kebahagiaan maka dia akan menjadi puas". Mister Aristoteles menegaskan bahwa "jikalau kita sudah bertemu kebahagiaan maka tak ada lagi yang perlu dicari untuk ditambahkan". Ya, kebahagiaan adalah tujuan akhir. Selama manusia belum puas dengan apa yang dicapainya maka dia belum bahagia. Terlepas dari apakah anda setuju dengan Aritoteles atau tidak, satu hal yang pasti, mister kita ini telah mengemukakan landasan filsafat etisnya yang disebut sebagai "Etika Eudemonisme" (Yunani: eudaimonia) atau disebut juga Etika Kebahagiaan. Lalu, di sinilah kita bisa menggunakan etika Aristoteles untuk meneropong apa yang terjadi dengan para artis dunia hiburan yang di dalam dunia popularisme dapat disebut sebagai dewa-dewi itu.
Michael Ja
ckson berkarir sejak kecil bersama saudara-saudaranya dalam group Jackson Five. Anggota pendiri kelompok, Jackie, Tito, Jermaine, Marlon dan Michael Jackson membentuk grup ini setelah mengganti nama menjadi The Jackson Brothers, yang pada awalnya terdiri dari 3 orang saudara tertua. Aktif dari 1966 sampai 1989, Jacksons bersaudara bereksperimen dalam musik R&B, soul, pop dan terakhir disko. Selama karir 6 tahun di Motown, Jackson 5 adalah salah satu fenomena pop terbesar di tahun 1970-an. Jackson 5 memulai merilis single ("I Want You Back", "ABC", "The Love You Save", dan "I'll Be There") yang mencapai puncak Billboard Hot 100 di tangga lagu Amerika Serikat. Beberapa single, seperti "Mama's Pearl", "Never Can Say Goodbye" dan "Dancing Machine", menduduki Top 5 hits lagu pop dan nomor satu di tangga lagu single R&B. Jadi, Jacko telah berkecimpung di dunia ketenaran seperti ini sejak berusia 6 tahun. Bukan sekeda leat seperti layaknay para penyanyi cilik Indonesia yang ngetop sebentaran lalu tenggelam ditelan bumi, Jacko terus berkembang.
Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – wafat di California, Los Angeles, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun)[1] adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai "Raja Pop" dan mempopulerkan gerakan dansa "moonwalk" yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia. Ia mulai karir bernyanyi pada usia lima tahun sebagai anggota kelompok vokal keluarga Jackson (kelak menjadi The Jackson 5) sebelum meluncurkan album solo pertamanya Got to Be There pada tahun 1971. Anak ketujuh dari keluarga Jackson, dia membuat debut di musik profesional pada umur 11 tahun sebagai anggota dari Jackson 5.
Pada awal tahun 1980-an, dia menjadi figur yang sangat dominan dalam musik pop and musisi Afrika-Amerika pertama yang mempunyai crossover kuat di MTV. Popularitas dalam musiknya menanjak saat ditayangkan di MTV, antara lain "Beat It", "Billie Jean" dan Thriller dianggap telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni dan sebagai alat promosi untuk mempopulerkan sebuah channel tv. Video-video seperti "Black or White" dan "Scream" membuat Jackson menjadi andalan utama MTV pada tahun 1990-an. Lewat penampilan panggung dan video-video klipnya, Jackson mempopulerkan sejumlah teknik menari seperti robot dan moonwalk. Suara dan gaya vocal Jackson mempengaruhi dan diikuti oleh banyak penyanyi hip hop, pop dan R&B. Penghargaan - penghargaan yang telah dia raih termasuk beberapa kali Guinness World Records—termasuk thriller sebagai album terlaris di dunia— 13 Grammy Awards, 13 buah single nomor 1 dalam solo karirnya dari musisi pria lainnya dalam Hot 100 era—dan penjualan 750 juta unit di seluruh dunia. Hidup Jackson sangat terkenal di seluruh dunia, didampingi dengan karirnya yang sangat sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama 4 dekade. dalam beberapa tahun dia sering disebut - sebut sebagai salah satu pria paling terkenal di dunia.
Jelas sudah, tak ada yang bisa dibantah dari fakta itu bahwa Jacko adalah salah satu manusia dengan nama yang amat besar di dunia populer ini. Uangnya pol-polan. Kekayaannya diperkirakan mencapai 1 milyar dollar (sekitar 12 trilyun rupiah) ...wwwwwwwoooooowwww....apa kurangnya lagi? Tetapi mari kita tengok akhir tragis dari kehidupan gilang gemilang ini....(saya kutip dari CNN)....Penyebab kematian Michael Jackson akhirnya diketahui. Dia mengalami serangan jantung yang hebat. Raja musik pop itu meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles, Kamis (26/6). Dia terkapar dan tak bisa lagi bernapas setelah mendapatkan injeksi penahan rasa sakit dengan daya tinggi bernama Demerol. Jackson, 50 tahun, disebut-sebut mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang itu. Demerol sendiri dikatakan setara dengan morfin. Ada kekhawatiran, dia mengalami overdosis. Petugas paramedis yang langsung berhamburan ke rumahnya setelah menerima panggilan darurat, menemukan nadinya sudah tak berdenyut lagi. Sejumlah upaya yang dilakukan pun tak menghasilkan apa-apa. Mengenaskan? Ya.
Bagaimana dengan kisah King of Rock 'n Roll Elvis Presley? Jelas tak kalah kelas dibandingkan dengan Jacko. Elvis Aaron Presley (8 Januari 1935–16 Agustus 1977) adalah seorang
penyanyi rock 'n' roll legendaris Amerika Serikat. Ia juga adalah seorang produser musik dan aktor. Julukannya adalah "Raja Rock 'n' Roll". Berkat lagu-lagunya yang memadukan irama rock 'n' roll dengan lagu-lagu ballad, dunia rock 'n' roll memperoleh fondasi komersial yang selanjutnya dapat dikembangkan musisi rock 'n' roll penerusnya. Pada masa kejayaannya, konser-konser Elvis dihadiri massa (kebanyakan remaja) dalam jumlah yang sangat besar. Gaya, sifat, serta cara berpakaiannya menjadi simbol bagi musik rock 'n' roll dan banyak ditiru penggemarnya. Lahir di East Tupelo, Mississippi, dari pasangan Vernon Elvis Presley dan Gladys Love Smith, Elvis tumbuh besar di Memphis, Tennessee. Ia mulai bermain gitar dan bermain di beberapa acara di pusat-pusat perbelanjaan. Saat duduk di bangku sekolah menengah, ia bekerja menjadi supir truk bagi sebuah perusahaan listrik.
Pada musim panas pada tahun 1953, Elvis membayar $4 untuk merekam dua buah lagu di perusahaan rekaman Sun Studios sebagai hadiah ulang tahun bagi ibunya. Pendiri Sun, Sam Phillips, tertarik pada suaranya dan memanggilnya pada Juni 1954 untuk mengisi posisi penyanyi ballad yang sedang kosong. Sesi rekaman tersebut, yang dilakukan bersama dua musisi setempat, Scotty Moore dan Bill Black, awalnya tidak produktif, namun saat sedang istirahat dalam sebuah sesi rekaman pada 5 Juli 1954, Elvis mulai menyanyikan lagu blues karya Arthur Crudup berjudul That's All Right. Versi Elvis disukai Phillips dan diputarkan di radio di Memphis dan segera menjadi hit di daerah tersebut. Sejak itu ia mulai melakukan tur ke berbagai tempat, termasuk ke luar Tennessee.
Pada 16 Oktober 1954, ia tampil dalam siaran radio Louisiana Hayride dan menjadi hit bagi pendengar dalam jumlah yang besar. Ia kemudian menandatangani sebuah kontrak satu tahun dan bertemu dengan Tom Parker, yang kelak menjadi manajernya. Hampir setahun kemudian, Tom Parker mengambil alih seluruh tugas sebagai manajer Elvis dan tak lama kemudian, berhasil mendapatkan persetujuan kontrak dengan RCA Records bagi Elvis. Elvis juga menandatangani kontrak Hollywood. Melalui syarat-syarat dalam kontrak, Parker membangun nilai komersial serta citra Elvis yang menguntungkan, contohnya melalui lisensi penggunaan citra Elvis dalam segala macam produk, dari peralatan dapur hingga gitar. Pada Desember 1957, Elvis dipanggil untuk ikut tugas militer dengan Angkatan Bersenjata AS. Ia resmi masuk Angkatan Bersenjata pada 24 Maret 1958, kemudian ditugaskan di Jerman, dan dilepas tugaskan dengan hormat dua tahun kemudian. Sekembalinya dari wajib militer, karya Elvis mengalami penurunan dari segi kesuksesan, di mana salah satu penyebabnya adalah bangkitnya musik Britania/Inggris (British Invasion; The Beatles, The Rolling Stones, dan lain-lain).
Tetapi Elvis tidak menyerah, ia melakukan comeback yang sukses melalui penampilan televisi pada 3 Desember 1968 berjudul '68 Comeback Special. Karir musiknya yang sempat meredup akibat "diganggu" profesi lainnya sebagai aktor dan juga hilangnya peranan dia dalam memilih jenis lagu yang ia mainkan, kembali bersinar setelah ia mendapatkan kesempatan dalam acara tersebut untuk bermain dalam jalur yang paling ia sukai, rock 'n' roll. Pada tahun berikutnya, ia memulai penampilan live yang laris di berbagai tempat, diawali dari Las Vegas dan kemudian berlanjut ke sepanjang negara. Antara tahun 1969 dan 1977, ia tampil dalam 1.000 acara yang tiketnya terjual habis. Berapa kekayaan Elvis? Setelah matipun, harta Elvis terus bertambah dan sekarang, Elvis diduga merupakan penyanyi terkaya dengan total pendapatan sekitar 12 milyar dollar.....weleh weleh weleh......tapi perhatikan kutipan berikut ini.....Akibat kecanduan obat-obat dokter seperti obat tidur, kesehatannya dan penampilannya mengalami penurunan pada sekitar pertengahan 1970-an. Ia tampil untuk terakhir kalinya dalam sebuah konser di Market Square Arena di Indianapolis, Indiana pada 26 Juni 1977. Pada 16 Agustus 1977, Elvis ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Graceland di Memphis akibat serangan jantung. Saat itu ia berusia 42 tahun. Mengenaskan? Ya.
Apa yang salah dengan manusia-manusia bernama besar dan amat sangat kaya ini? Aristoteles menyiapkan jawabannya 2400 tahun yang lalu. Si Mister mengatakan bahwa jika kebahagiaan adalah tujuan akhir yang benar maka ada tujuan akhir yang salah dan keliru. Dua tujuan akhir yang salah itu adalah uang dan nama tersohor. Banyak orang menggunakan uang sebagai variabel tolok ukur kebahagiaan. Bahkan standard-standard penilaian kemiskinan di dasarkan atas pendapatan berupa uang. Kekayaan atau kemiskinan adalah diukur dari berapa jumlah uang yang dimiliki. Apakah uang adalah barang yang salah? Sudah barang tentu tidak tetapi harus ditegaskan bahwa uang bukan tujuan akhir. Di dalam uang masih tersimpan tujuan lainnya. Dengan uang, apa yang anda ingin dapatkan? Uang bisa dipakaii untuk membel mobil baru dan atau isteri baru tetapi uang tak bisa membeli kebahagiaan. Uang tidak menjamin kebahagiaan. Mereka yang menjadikan uang sebagai tujuan akhir sebenarnya justru tidak pernah sampai kepada tujuan akhir yang diinginkannya. Elvis dan Jacko yang kaya raya ternyata tidak bahagia. Kekayaan ternyata bisa menipu. Dikiranya bahagia punya uang nyatanya sengsara. Ingat Soeharto?
Bagaimana dengan ketenaran nama atau ketersohoran? Nama yang tersohor sepintas terlihat baik. Bahkan ada yang berkata begini "tak menjadi kaya tak apa yang penting aku punya nama yang terkenal". Namun demikian, Aristoteles mengatakan lain. "Tersohor adalah penilaian orang lain bukan dari diri sendiri". Orang bisa tersohor kendati mutunya rendah. Sumanto, si pemakan bangkai manusia, amatlah tersohor. Ryan, si jagal van Jombang, juga amat terkenal. Hitler...ah yang meragukan kesohoran orang ini, saya ragu akan nilai mata pelajaran sejarahnya. Mereka tersohor tetapi di mata orang lain, mereka tak lebih dari penyakit masyarakat. Hidupnya tak bermutu. Jika mutu menjadi persoalan maka sebenarnya itulah tujuan yang harus diusahakan. dengan nama tersohor. Lalu, dengan hidup yang bermutu itulah kebahagiaan diperoleh. Oh ya, hidup yang bermutu itulah yang tidak didapat oleh Elvis dan Jacko. kendatai amat tersohor. Nama mereka memang besar tetapi .... maaf....hidup mereka tidak berbahagia. Maukah anda seperti Elvis dan Jacko? (hmmmmhhmmm...saya lihat diam-diam beberapa sahabat mengatakan....uang, kaya dan ngetopnya mau juga seeeeehhh....wkwkwkwk....).
Jika hidup ala Jacko dan Elvis tidak membawa kebahagiaan maka sebenarnya hidup macam apa yang dapat mendatangkan kebahagiaan? ...ooohhhh......lain kali baru saya posting....atau begini saja...silakan anda uraikan sendiri melalui komentar anda. Bagaimana Broer en Soesz????...otreeeee??????
Tabe Tuan Tabe Puan
NB. Sebagian bahan tulisan diambil dari wikipedia
Tuan Tuan dan Puan Puan, terutama yang meributkan siapa yang lebih pantas menjadi the King. Elvis atau Jacko? Saya cuma ingin bertanya begini: siapa Presiden Republik Indonesia? Soekarno-kah? Soeharto-kah? Jawabnya adalah "both of them. Keduanya adalah presiden pada masa yang berbeda. Nah, bagi saya, begitulah posisi Elvis dan Jacko.
Tetapi rasanya akan lebih menarik jika kita memeriksa sikap moralitas keduanya terhadap filsafat bahagia. Kasusnya adalah keduanya berhadapan dengan para "the outlaws". Perhatikan ini. Kata Jacko ...beat it....dan kata elvis...tenang aja bro....di
penjara kita bisa ber-rock 'n roll ....jailhouse rock.... ha ha ha ha ha...(jangan terlalu serius bosz)


Lalu, apakah tentang diary dan atau nostalgia semacam ini posting kali ini? Bisa jadi begitu tetapi sebenarnya tidak. Bagi saya, jika benar kematian Jacko karena komplikasi obat-obatan maka hal itu adalah tragedi. Dahulu, pada tahun 1975, seorang bintang pujaan dunia Elvis Presley juga meninggal karena penggunaan obat-obatan yang over dosis. Lebih ke belakang lagi, super star gitar Jimmy Hendrix mati dalam ceritera yang mirip. Di Indonesia, kita kuga punya kisah serupa tapi tak sama yang berasal dari penanyi wanita Alda Risma. Semua mereka mati mengenaskan. setelah rangkaian ceritera hidup yang sungguh tak normal. Apa yang terjadi dengan mereka? "What's wrong ... kata mister Tukul Arwana....with them"? Uang punya. Nama besar punya. Apa yang mereka tak punya? Lalu mengapa begitu? Hidup jauh dari ukuran normal. Gaya hidup mereka bagai di dunia mimpi. Lalu, mereka seperti terjebak di sana dan tak mau, atau lebih tepat tak bisa keluar dari jebakan ketenaran mereka. Ketenaran yang gilang kemilau itu lalu berubah menjadi racun. Obat-obatan digunakan persis seperti racun yang meracuni hidup mereka sendiri. Ketenaran ternyata ada harganya, yaitu hidup yang tak biasa. Dan yang tak biasa itu ternyata adalah "racun". Racun dunia.
Saya lalu teringat akan Aristoteles. Filsuf besar Yunani, murid Plato, yang hidup 2400 tahun yang lalu. Ma

Nah lalu, apa tujuan manusia? Aristoteles membedakannya atas tujuan sementara dan tujuan akhir. Lantas, dia mengatakan bahwa "tujuan sementara adalah sarana bagi pencapaian tujuan akhir". Contoh: saya dulu berkutat 2 tahun guna mendapatkan ijazah Doktor tetapi ijazah Doktor ternyata cuma tujuan sementara karena ijazah itu saya pergunakan gua meningkatkan kualifikasi keilmuan saya. Lalu apakah peningkatan kualifikasi keilmuan adalah tujuan akhir? Tidak juga bosz karena itupun cuma tujuan sementara agar supaya melaluinya saya bisa bekerja dalam bidang ilmu yang lebih luas lalu bisa bepergian ke sana kemari lalu bis

Michael Ja

Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – wafat di California, Los Angeles, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun)[1] adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai "Raja Pop" dan mempopulerkan gerakan dansa "moonwalk" yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia. Ia mulai karir bernyanyi pada usia lima tahun sebagai anggota kelompok vokal keluarga Jackson (kelak menjadi The Jackson 5) sebelum meluncurkan album solo pertamanya Got to Be There pada tahun 1971. Anak ketujuh dari keluarga Jackson, dia membuat debut di musik profesional pada umur 11 tahun sebagai anggota dari Jackson 5.
Pada awal tahun 1980-an, dia menjadi figur yang sangat dominan dalam musik pop and musisi Afrika-Amerika pertama yang mempunyai crossover kuat di MTV. Popularitas dalam musiknya menanjak saat ditayangkan di MTV, antara lain "Beat It", "Billie Jean" dan Thriller dianggap telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni dan sebagai alat promosi untuk mempopulerkan sebuah channel tv. Video-video seperti "Black or White" dan "Scream" membuat Jackson menjadi andalan utama MTV pada tahun 1990-an. Lewat penampilan panggung dan video-video klipnya, Jackson mempopulerkan sejumlah teknik menari seperti robot dan moonwalk. Suara dan gaya vocal Jackson mempengaruhi dan diikuti oleh banyak penyanyi hip hop, pop dan R&B. Penghargaan - penghargaan yang telah dia raih termasuk beberapa kali Guinness World Records—termasuk thriller sebagai album terlaris di dunia— 13 Grammy Awards, 13 buah single nomor 1 dalam solo karirnya dari musisi pria lainnya dalam Hot 100 era—dan penjualan 750 juta unit di seluruh dunia. Hidup Jackson sangat terkenal di seluruh dunia, didampingi dengan karirnya yang sangat sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama 4 dekade. dalam beberapa tahun dia sering disebut - sebut sebagai salah satu pria paling terkenal di dunia.
Jelas sudah, tak ada yang bisa dibantah dari fakta itu bahwa Jacko adalah salah satu manusia dengan nama yang amat besar di dunia populer ini. Uangnya pol-polan. Kekayaannya diperkirakan mencapai 1 milyar dollar (sekitar 12 trilyun rupiah) ...wwwwwwwoooooowwww....apa kurangnya lagi? Tetapi mari kita tengok akhir tragis dari kehidupan gilang gemilang ini....(saya kutip dari CNN)....Penyebab kematian Michael Jackson akhirnya diketahui. Dia mengalami serangan jantung yang hebat. Raja musik pop itu meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles, Kamis (26/6). Dia terkapar dan tak bisa lagi bernapas setelah mendapatkan injeksi penahan rasa sakit dengan daya tinggi bernama Demerol. Jackson, 50 tahun, disebut-sebut mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang itu. Demerol sendiri dikatakan setara dengan morfin. Ada kekhawatiran, dia mengalami overdosis. Petugas paramedis yang langsung berhamburan ke rumahnya setelah menerima panggilan darurat, menemukan nadinya sudah tak berdenyut lagi. Sejumlah upaya yang dilakukan pun tak menghasilkan apa-apa. Mengenaskan? Ya.
Bagaimana dengan kisah King of Rock 'n Roll Elvis Presley? Jelas tak kalah kelas dibandingkan dengan Jacko. Elvis Aaron Presley (8 Januari 1935–16 Agustus 1977) adalah seorang

Pada musim panas pada tahun 1953, Elvis membayar $4 untuk merekam dua buah lagu di perusahaan rekaman Sun Studios sebagai hadiah ulang tahun bagi ibunya. Pendiri Sun, Sam Phillips, tertarik pada suaranya dan memanggilnya pada Juni 1954 untuk mengisi posisi penyanyi ballad yang sedang kosong. Sesi rekaman tersebut, yang dilakukan bersama dua musisi setempat, Scotty Moore dan Bill Black, awalnya tidak produktif, namun saat sedang istirahat dalam sebuah sesi rekaman pada 5 Juli 1954, Elvis mulai menyanyikan lagu blues karya Arthur Crudup berjudul That's All Right. Versi Elvis disukai Phillips dan diputarkan di radio di Memphis dan segera menjadi hit di daerah tersebut. Sejak itu ia mulai melakukan tur ke berbagai tempat, termasuk ke luar Tennessee.
Pada 16 Oktober 1954, ia tampil dalam siaran radio Louisiana Hayride dan menjadi hit bagi pendengar dalam jumlah yang besar. Ia kemudian menandatangani sebuah kontrak satu tahun dan bertemu dengan Tom Parker, yang kelak menjadi manajernya. Hampir setahun kemudian, Tom Parker mengambil alih seluruh tugas sebagai manajer Elvis dan tak lama kemudian, berhasil mendapatkan persetujuan kontrak dengan RCA Records bagi Elvis. Elvis juga menandatangani kontrak Hollywood. Melalui syarat-syarat dalam kontrak, Parker membangun nilai komersial serta citra Elvis yang menguntungkan, contohnya melalui lisensi penggunaan citra Elvis dalam segala macam produk, dari peralatan dapur hingga gitar. Pada Desember 1957, Elvis dipanggil untuk ikut tugas militer dengan Angkatan Bersenjata AS. Ia resmi masuk Angkatan Bersenjata pada 24 Maret 1958, kemudian ditugaskan di Jerman, dan dilepas tugaskan dengan hormat dua tahun kemudian. Sekembalinya dari wajib militer, karya Elvis mengalami penurunan dari segi kesuksesan, di mana salah satu penyebabnya adalah bangkitnya musik Britania/Inggris (British Invasion; The Beatles, The Rolling Stones, dan lain-lain).
Tetapi Elvis tidak menyerah, ia melakukan comeback yang sukses melalui penampilan televisi pada 3 Desember 1968 berjudul '68 Comeback Special. Karir musiknya yang sempat meredup akibat "diganggu" profesi lainnya sebagai aktor dan juga hilangnya peranan dia dalam memilih jenis lagu yang ia mainkan, kembali bersinar setelah ia mendapatkan kesempatan dalam acara tersebut untuk bermain dalam jalur yang paling ia sukai, rock 'n' roll. Pada tahun berikutnya, ia memulai penampilan live yang laris di berbagai tempat, diawali dari Las Vegas dan kemudian berlanjut ke sepanjang negara. Antara tahun 1969 dan 1977, ia tampil dalam 1.000 acara yang tiketnya terjual habis. Berapa kekayaan Elvis? Setelah matipun, harta Elvis terus bertambah dan sekarang, Elvis diduga merupakan penyanyi terkaya dengan total pendapatan sekitar 12 milyar dollar.....weleh weleh weleh......tapi perhatikan kutipan berikut ini.....Akibat kecanduan obat-obat dokter seperti obat tidur, kesehatannya dan penampilannya mengalami penurunan pada sekitar pertengahan 1970-an. Ia tampil untuk terakhir kalinya dalam sebuah konser di Market Square Arena di Indianapolis, Indiana pada 26 Juni 1977. Pada 16 Agustus 1977, Elvis ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Graceland di Memphis akibat serangan jantung. Saat itu ia berusia 42 tahun. Mengenaskan? Ya.
Apa yang salah dengan manusia-manusia bernama besar dan amat sangat kaya ini? Aristoteles menyiapkan jawabannya 2400 tahun yang lalu. Si Mister mengatakan bahwa jika kebahagiaan adalah tujuan akhir yang benar maka ada tujuan akhir yang salah dan keliru. Dua tujuan akhir yang salah itu adalah uang dan nama tersohor. Banyak orang menggunakan uang sebagai variabel tolok ukur kebahagiaan. Bahkan standard-standard penilaian kemiskinan di dasarkan atas pendapatan berupa uang. Kekayaan atau kemiskinan adalah diukur dari berapa jumlah uang yang dimiliki. Apakah uang adalah barang yang salah? Sudah barang tentu tidak tetapi harus ditegaskan bahwa uang bukan tujuan akhir. Di dalam uang masih tersimpan tujuan lainnya. Dengan uang, apa yang anda ingin dapatkan? Uang bisa dipakaii untuk membel mobil baru dan atau isteri baru tetapi uang tak bisa membeli kebahagiaan. Uang tidak menjamin kebahagiaan. Mereka yang menjadikan uang sebagai tujuan akhir sebenarnya justru tidak pernah sampai kepada tujuan akhir yang diinginkannya. Elvis dan Jacko yang kaya raya ternyata tidak bahagia. Kekayaan ternyata bisa menipu. Dikiranya bahagia punya uang nyatanya sengsara. Ingat Soeharto?
Bagaimana dengan ketenaran nama atau ketersohoran? Nama yang tersohor sepintas terlihat baik. Bahkan ada yang berkata begini "tak menjadi kaya tak apa yang penting aku punya nama yang terkenal". Namun demikian, Aristoteles mengatakan lain. "Tersohor adalah penilaian orang lain bukan dari diri sendiri". Orang bisa tersohor kendati mutunya rendah. Sumanto, si pemakan bangkai manusia, amatlah tersohor. Ryan, si jagal van Jombang, juga amat terkenal. Hitler...ah yang meragukan kesohoran orang ini, saya ragu akan nilai mata pelajaran sejarahnya. Mereka tersohor tetapi di mata orang lain, mereka tak lebih dari penyakit masyarakat. Hidupnya tak bermutu. Jika mutu menjadi persoalan maka sebenarnya itulah tujuan yang harus diusahakan. dengan nama tersohor. Lalu, dengan hidup yang bermutu itulah kebahagiaan diperoleh. Oh ya, hidup yang bermutu itulah yang tidak didapat oleh Elvis dan Jacko. kendatai amat tersohor. Nama mereka memang besar tetapi .... maaf....hidup mereka tidak berbahagia. Maukah anda seperti Elvis dan Jacko? (hmmmmhhmmm...saya lihat diam-diam beberapa sahabat mengatakan....uang, kaya dan ngetopnya mau juga seeeeehhh....wkwkwkwk....).
Jika hidup ala Jacko dan Elvis tidak membawa kebahagiaan maka sebenarnya hidup macam apa yang dapat mendatangkan kebahagiaan? ...ooohhhh......lain kali baru saya posting....atau begini saja...silakan anda uraikan sendiri melalui komentar anda. Bagaimana Broer en Soesz????...otreeeee??????
Tabe Tuan Tabe Puan
NB. Sebagian bahan tulisan diambil dari wikipedia
Tuan Tuan dan Puan Puan, terutama yang meributkan siapa yang lebih pantas menjadi the King. Elvis atau Jacko? Saya cuma ingin bertanya begini: siapa Presiden Republik Indonesia? Soekarno-kah? Soeharto-kah? Jawabnya adalah "both of them. Keduanya adalah presiden pada masa yang berbeda. Nah, bagi saya, begitulah posisi Elvis dan Jacko.
Tetapi rasanya akan lebih menarik jika kita memeriksa sikap moralitas keduanya terhadap filsafat bahagia. Kasusnya adalah keduanya berhadapan dengan para "the outlaws". Perhatikan ini. Kata Jacko ...beat it....dan kata elvis...tenang aja bro....di

